Anda di halaman 1dari 3

Judul: kenangan di skolah

Tema: perpisahan
Pemeran: kerisa(agresif), chandra(periang), wawan (humoris), risa(ceria), faisal (dewasa)

Sinopsis drama:
Suatu ketika diruang kelas pada saat jam istirahat, berkumpulah 5 remaja siswa kls 12 sman 76
bandung. Mereka sedang asik ngobrol. Tentang banyak hal sehingga menjurus pada tema
obrolan mengenai perpisahan skolah.

Dialog:
Kerisna: wah, tidak terasa yah seminggu lagi kita ujian nasional.
Chandra: iya ya. Jadi deg-degan aku. Sebentar lagi ujian nasional.
Wawan: itu artinya tak lama lagi kita akan meninggalkan skolah ini ya? Jadi tambah sedih aku.
Risa: betul juga kamu wan, ujian nasional bentar lagi. Itu artinya waktu kita di skolah ini tinggal
menghitung hari saja kan?
Karisa: ya ampun, aku sama skali tidak menyadari itu.selama ini fokusku hanya sampai pada
ujian nasional dan konsentrasi melanjutkan studi perguruan tinggi. Sama skali tidak terpikir
bahwa kita smua akan berpisah.
Faisal: berpisah bagaimana sa?
Karisa: ya jelas, pasca lulus dari skolah ini kita tidak bisa bersama-sama lagi kan? Tentu kita
memiliki tujuan yang berbeda setelah keluar dari skolah ini. Betul tidak?
Risa: kamu benar karisa. Tapi pendapatmu itu tidak sepenuhnya benar juga. Belum tentu kita
menempuh jalan yang berbeda. Siapa tahu ad diantara kita yang kuliah di universitas yang sama
bukan?
Karisa: iya, kamu benar risa. Tapi dapat dipastikan klau masing-masing dari kita memiliki
keinginan yang berbeda setelah lulus nanti. Aku sendiri berencana mengambil kosentrasi
jurusan ilmu komunikasi di universitas indonrsia.
Faisal: wah, berarti kamu akan meninggalkan bandung ya sa?
Karisa: ya, bisa dibilang begitu. Bagaimana dengan kalian?
Wawan: kalau aku mau berkuliah di ITB saja. Masalah jurusan akan aku pilih nanti.
Risa: klau aku ikut keluargaku di bandar lampung sih, sepertinya aku akan berkuliah di
universitas negri di daerah itu.
Chandra: rencana ku pasca kelulusan akan mendaftar akademi kepolisian.
Karisah: nah, baru dibuka sedikit obrolan tentang rencana pasca kelulusan, kita sudah memiliki
pandangan yang berbeda bukan? Kemungkinan besar kebersamaaan kita yah sampai akhir
periode skolah ini saja, yakni sampai acara perpisahan kelas 12 dilangsungkan.
Chandra: ya ampun, perpisahan ya. Dimana-mana tema ini sungguh akan menjadi kisah
dramatis dan mengharuhkan.
Risa: melankolis skali kamu chandra. Ha.... ha....
Faisal: ya, aku rasa ungkapan chandra barusan tidak berlebihan. Aku sendiri merasa skolah
initelah menjadi rumah kedua bagiku. Para penghuninya sudah seperti kluarga sendiri. Pak guru,
ibu guru, bapak kepala sekolah, para karyawan, ibu kantin, pak satpan, seluruh teman0teman
termasuk kalian adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan ku di skolah ini.
Wawan: kamu benar sal. Aku akan merindukan skolah ini.
Chandra: aku juga.
Karisa: suasana ruang kelas semacam ini mungkin saja tidak kita temukan di bangku
perkuliahan. Bercanda ria bersama kalian, belajar bersama, tertawa bersama, bahkan menangis
bersama. Smuanya yang ada disini akan sulit untuk ditemukan di tempat yang akan kita jalani di
masa mendatang. Masing-masing dari kita akan menjalani perjalananan hidup yang baru yang
tentu saja berbeda satu dengan yang lainnya bukan?
Wawan: kamu benar sa. Yang paling berkesan buatku adalah ketika kita berlima menjadi
perwakilan delegasi sekolah untuk mengikuti olimpiade tingkat SMA se-jawa barat. Pengalaman
itu sungguh tidak terlupakan.
Chandra: waktu itu kita mendapatkan juara 3 se-provinsi bukan? Alangkah bahagianya orang
tua ku pada saat itu.
Karisa: oh, waktu itu kamu salah masuk kamar mandi wanita pada saat kita smua berada di
lingkungan kampus tempat lokasi kopetensi kan? Kamu dimarahi oleh salah satu mahasiswi
dikampus tersebut karena kekeliruan mu itu. HA... ha..... lucu skali.
Wawan: sudalah sa. Jangan ingat-ingat aib itu terus!!
Risa: HA.... ha.... iya sa kasihan wawan. Tapi lucu juga sih.
Faisal: kalau yang paling berkesan ku adalah ketika ibu saumu sal. Kami smua menyetujui
usulan kamu dan sekenario pemberian hadiah pun dilakukan. Ha.... ha.
Risa: karisa, kamu loh yang paling sadis ngerjain bu salimah. Kamu sampai ngatajkan bahwa bu
salimah bukanlah contoh guru yang baik. Pada hal rencana kita tidak sejauh itu. Kamu harus
minta maaf pada bu salimah, meskipun pada saat itu kita smua sedang bersandiwara ngerjain
sebelum pada akhirnya memberikan ucapan selamat serta di beri hadia untuknya.
Karisa : iya, iya. Nanti aku minta maaf ulang deh sama bu salomah. Oh iya, ngomong-ngomong
pada saat acara perpisahan nanti konsepnya mau seperti apa?
Chandra: nah, bagaimana sal,? Diantara kami smua, kan kamu yang pengurus OSIS. Kamu
juga nanti akan 8. Akan disampaikan oleh faisal di forum yang lebih resmi.

Anda mungkin juga menyukai