KATA PENGANTAR
EVOLTA ~1~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
Sekian
Salam hangat
OKTAVIANO A. LINTANG
NIM : 10071097
EVOLTA ~2~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………. 1
Daftar isi………………………………………………………………………….. 3
Bab I Konsep Dasar Gagal Jantung Kongestif (GJK)
A. Pengertian…………………………………………………. 4
B. Etiologi……………………………………………………… 4
C. Patofisiologi………………………………………………..6
D. Tanda dan gejala……………………………………….. 7
E. Pemeriksaan diagnostik……………………………. 9
F. Penatalaksanaan………………………………..……… 9
Bab II Konsep dasar Asuhan Keperawatan
Gagal Jantung Kongestif (GJK)
A. Pengkajian………………………………………………… 11
B. Diagnosa dan intervensi keperawatan……….. 13
C. Pathways gagal Jantung Kongestif……………… 18
Bab III Asuhan keperawatan pada Ny. G.R dengan
Gagal Jantung Kongestif (GJK) di Ruang
Perawatan Irina F Jantung…………………………...….. 20
Daftar Pustaka…………………………………………………………………. 47
BAB I
KONSEP DASAR GAGAL JANTUNG KONGESTIF (GJK)
EVOLTA ~3~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
A. PENGERTIAN
Gagal jantung Kongestif adalah ketidakmampuan jantung
untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrient
dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat
jantung gagal memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau
disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri (Smeltzer &
Bare, 2001).
B. ETIOLOGI
1. Kelainan otot jantung
Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung,
disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang
mendasari penyebab kelainan fungsi otot jantung mencakup
ateroslerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit degeneratif
atau inflamasi
2. Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium
karena terganggunya aliran darah ke otot jantung.
Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat).
Infark miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului
terjadinya gagal jantung. Peradangan dan penyakit miokardium
degeneratif berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi
EVOLTA ~4~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~5~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
C. PATOFISIOLOGI
Jantung yang normal dapat berespon terhadap peningkatan
kebutuhan metabolisme dengan menggunakan mekanisme
kompensasi yang bervariasi untuk mempertahankan kardiak
output, yaitu meliputi :
a. Respon system saraf simpatis terhadap barroreseptor atau
kemoreseptor
b. Pengencangan dan pelebaran otot jantung untuk
menyesuaikan terhadap peningkatan volume
c. Vaskontriksi arterirenal dan aktivasi system rennin angiotensin
d. Respon terhadap serum sodium dan regulasi ADH dan
reabsorbsi terhadap cairan.
Kegagalan mekanisme kompensasi dapat dipercepat oleh
adanya volume darah sirkulasi yang dipompakan untuk
melawan peningkatan resistensi vaskuler oleh pengencangan
jantung. Kecepatan jantung memperpendek waktu pengisian
ventrikel dari arteri coronaria. Menurunnya COP dan
menyebabkan oksigenasi yang tidak adekuat ke miokardium.
Peningkatan dinding akibat dilatasi menyebabkan peningkatan
tuntutan oksigen dan pembesaran jantung (hipertrophi)
terutama pada jantung iskemik atau kerusakan yang
menyebabkan kegagalan mekanisme pemompaan.
EVOLTA ~6~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~7~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK.
1. Foto toraks
Dapat mengungkapkan adanya pembesaran jantung, oedema atau
efusi pleura yang menegaskan diagnosa CHF.
2. EKG
Dapat mengungkapkan adanya tachicardi, hipertrofi bilik jantung
dan iskemi (jika disebabkan AMI), Ekokardiogram.
3. Pemeriksaan Laboratorium.
Meliputi pemeriksaan Elektrolit serum yang mengungkapkan
kadar natrium yang rendah sehingga hasil hemodelusi darah dari
adanya kelebihan retensi air, K, Na, Cl, Ureum, gula darah.
F. PENATALAKSANAAN.
1. Terapi Non Farmakologis.
Istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung.
Oksigenasi.
Dukungan diit.
Pembatasan natrium untuk mencegah, mengontrol atau
menghilangkan oedema.
2. Terapi Farmakologis :
Glikosida jantung.
EVOLTA ~8~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~9~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
BAB II
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GAGAL
JANTUNG KONGESTIF (GJK)
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian Primer.
a. Airway :
batuk dengan atau tanpa sputum, penggunaan bantuan otot
pernafasan, oksigen, dll
b. Breathing :
Dispnea saat aktifitas, tidur sambil duduk atau dengan
beberapa bantal
c. Circulation :
Riwayat HT IM akut, GJK sebelumnya, penyakit katub
jantung, anemia, syok dll. Tekanan darah, nadi, frekuensi
jantung, irama jantung, nadi apical, bunyi jantung S3, gallop,
nadi perifer berkurang, perubahan dalam denyutan nadi
juguralis, warna kulit, kebiruan punggung, kuku pucat atau
sianosis, hepar ada pembesaran, bunyi nafas krakles atau
ronchi, oedema.
2. Pengkajian Sekunder.
a. Aktifitas/istirahat.
Keletihan, insomnia, nyeri dada dengan aktifitas, gelisah,
dispnea saat istirahat atau aktifitas, perubahan status
mental, tanda vital berubah saat beraktifitas.
b. Integritas ego.
Ansietas, stress, marah, takut dan mudah tersinggung.
c. Eliminasi.
EVOLTA ~ 10 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 11 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 12 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
Intervensi :
a. Catat frekuensi & kedalaman pernafasan, penggunaan
otot Bantu pernafasan.
b. Auskultasi paru untuk mengetahui penurunan/tidak
adanya bunyi nafas dan adanya bunyi tambahan missal
krakles, ronchi, dll.
c. Lakukan tindakan untuk memperbaiki
/mempertahankan jalan nafas misal batuk efektif,
penghisapan lendir, dll.
d. Tinggikan kepala / mpat tidur sesuai kebutuhan /
toleransi pasien.
e. Kaji toleransi aktifitas misal keluhan
kelemahan/kelelahan selama kerja.
EVOLTA ~ 13 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 14 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
C. Pathways
Disfungsi Miokard Beban tekanan Beban sistolik Peningkatan Beban Volume
(AMI) Miokarditis berlebihan berlebihan keb.metabolisme berlebihan
Kontraktilitas
EVOLTA ~ 15 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
Hambatan Pengosongan
Ventrikel
COP
CHF
EVOLTA ~ 16 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
POLA NAPAS
TIDAK EFEKTIF
Penumpukkan BERSHAN JALAN
Sekret NAPAS TIDAK
EFEKTIF
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. G.R DENGAN
GAGAL JANTUNG KONGESTIF (GJK) DI RUANG PERAWATAN IRINA
F JANTUNG R.S.U.P Prof. Dr. R.D KANDOU MALALAYANG
MANADO
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
Nama / nama panggilan : Ny. Getroida Rawung
TTL / Usia : Bandung, 10/05/1934/77 Thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kr. Protestan
Pendidikan : SLTA
EVOLTA ~ 17 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
B. Genogram
C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama :
Sesak dan kaki bengkak.
2. Riwayat Keluhan Utama :
EVOLTA ~ 18 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 19 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
buah.
3 Frekuensi Makan Cukup teratur, pagi, Jadi tidak teratur,
siang, dan malam tergantung, napsu
makan.
4 Makanan yang Biasa saja, semua di Tidak ada yang enak
disukai makan.
5 Pembatasan pola Tiada Tiada
makan.
6 Cara makan Biasa, pakai sendok Biasa, pakai sendok
7 Ritual saat makan Tiada Tiada
2. Cairan
N Kondisi Sebelum sakit Saat sakit/dikaji
o
1 Jenis minuman Air putih Air putih
2 Frekuensi minum Sering apalagi bila Di atur untuk
haus/habis sedemikian rupa
kerja/sesudah hingga dapat minum 1
makan x 24 jam sesuai takaran
output dan input
cairan.
3 Kebutuhan cairan Tercukupi Saat ini pemasukkan
cairan dalam tubuh
disesuaikan dengan
output cairan tujuan
mengurangi
penumpukkan cairan.
4 Cara pemenuhan Minum air bila Minum air putih dan
haus/habis melalui pemberian
kerja/sesudah cairan Infus.
makan
EVOLTA ~ 20 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
4. Istirahat tidur
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit/di kaji
1 Jam Tidur
- Siang - Jarang tidur siang - Aktivitas lebih
- Malam - 22.00 – 05.00 banyak di tempat,
tidur membuat tidur
jadi tidak menentu.
2 Pola Cukup Tidak
3 tidur teratur teratur.
Kebias Tidak Tidak
4 aan sebelum ada ada
tidur.
Kesuli Tidak Sulit
tan Tidur ada tidur nyenyak
karena nyeri
5. Olah Raga
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit/di kaji
1 Program olah raga Tidak ada Tidak ada
2 Jenis dan frekuensi - -
3 Kondisi setelah olah
raga - -
6. Personal hygiene
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit/di kaji
1 Mandi :
a. Cara a. Siram pakai a. Siram pakai
gayung gayung, kadang
hanya di lap.
b. Frekuensi b. Rata-rata 1 X b. Tergantung
sehari keadaan bila terasa
sesak, tidak
mandi/di lap.
c. Alat mandi c. Handuk, gayung, c. Gayung, handuk,
sabun mandi, sabun mandi, sikat
sikat.
2 Cuci a. Pakai shampoo a. Belum cuci rambut
rambut : b. Seminggu sekali b. -
a. Cara
3 b. Frekuensi a. Pakai gunting a. Belum gunting
EVOLTA ~ 21 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
7. Aktivitas/Mobilisasi Fisik
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit/di kaji
1 Kegiatan sehari-hari Hanya di rumah hanya di tempat tidur
2 pengaturan jadual Tidak ada tidak ada
3 Penggunaan alat Tidak ada tidak ada
bantu
4 Kesulitan Tidak ada Tidak ada.
pergerakkan tubuh
8. Rekreasi
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit/di kaji
1 Waktu luang Tergantung Hanya tiduran
pekerjaan, tidak
menentu. Hanya di
rumah dengan
keluarga.
2 Perasaan setelah Senang bisa ada -
rekreasi waktu istirahat dan
bersama keluarga.
3 Waktu senggang Sering bila -
keluarga pekerjaan tidak
banyak -
4 Kegiatan hari libur Hanya di rumah,
bersama keluarga
E. Pemeriksaan Fisik
I. Keadaan Umum :
1. Keadaan sakit
Tampak sakit sedang
2. Tanda-tanda Vital :
EVOLTA ~ 22 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
Palpasi
1. Nyeri tekan : Tidak ada
2. Benjolan pada kepala : (-)
b. Wajah
Inspeksi
1. Pergerakan wajah : Tidak ada
2. Ekspresi : Meringis
3. Pigmentasi : Tidak ada
4. Acne : Tidak ada
5. Tremor : Tidak ada
III. Mata
Inspeksi :
a. Kelopak mata : Warna marah
EVOLTA ~ 23 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
V. Telinga
Inspeksi
a. Bentuk : Simetris (+)
b. Daun telinga
- Warna : Kuning langsat
- Lesi : (-)
c. Liang Telinga
- Serumen : (-)
- Otore : (-)
- Peradangan : (-)
Fungsi pendengaran : Baik
VI. Mulut
Inspeksi
a. Bibir
- Bentuk : simetris (+)
- Kondisi : Lembab
- Warna : Normal
- Lesi : (-)
EVOLTA ~ 24 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
b. Mukosa Mulut
- Warna : Merah
- Tekstur : Lembut
- Lesi : (-)
c. Geligi
- Jumlah : Caries (+)
- Warna : Agak Kuning
d. Lidah
- Warna : Beslag (-)
- Tekstur : Halus
- Tremor : Tidak
e. Palatum
- Warna :
- Kontur :
- Gerakan : (-)
f. Tonsilar
- Ukuran :
- Warna : kemerahan
- Eksudat : (-)
Palpasi
a. Pipi
- Nyeri Tekan : (-)
- Pembengkakan : (-)
b. Palatum
- Pembengkakan : (-)
- Fisura : (-)
c. Lidah
- Nyeri Tekan : (-)
- Pembengkakan : (-)
- Massa : (-)
VII. Leher
Inspeksi
a. Warna kulit : Sawo matang
b. Pembengkakan : (-)
EVOLTA ~ 25 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
IX. Jantung
Inspeksi
_______________________________________________________________________
_________________________________________________________________
Palpasi
Terhadap getaran pada masing-masing di atas area
a. Aorta :
b. Pulmonal :
c. Trikuspidalis :
d. Mitral :
EVOLTA ~ 26 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
e. Ictus cordis :
Perkusi
_______________________________________________________________________
_________________________________________________________________
Auskultasi
a. Bunyi Jantung I :
b. Bunyi Jantung II :
X. Abdomen
Inspeksi
a. Kulit
- warna : Sawo matang
- Karakteristik :
- permukaan : akral hangat berkeringat
- Jaringan parut : (-)
- Lesi : (-)
b. Umbilikus
- Letak : memusat
- kontur : Menonjol
Palpasi
a. keadaan Abdomen : Datar dan lemas
b. Nyeri tekan : (-)
c. Nyeri lepas : (-)
d. Massa : (-)
EVOLTA ~ 27 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
b. Pekak : (+)
Batas Hepar
a. Rentang hepar :
b. Batas atas pada intercostals :
Limpa
a. Batas :
b. Pekak :
Lambung
a. Tympani :
b. Pekak :
Auskultasi
a. Bising Usus : (+)
XII. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
Inspeksi
1. Simetris : (+)
2. Oedema : (+) Kiri dan kanan
3. Lesi : (-)
4. Tremor : (-)
5. Keringat : (+)
6. Kekuatan pada setiap sendi : (+) lemah
b. Ekstremitas
Inspeksi
1. Simetris : (-)
EVOLTA ~ 28 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
c. Kulit
Inspeksi
1. Warna : Sawo matang
2. Turgor kulit : Jelek
3. Kelembaban : (+)
4. Tekstur :
5. Lesi :
6. Suhu :
d. Kuku
1. Bentuk :
2. Warna kuku :
3. lekukan :
Palpasi
Menekan kuku dengan ibu jari : nyeri (+)
EVOLTA ~ 29 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
- USG Abdomen
XIV. Therapi/pengobatan
1. IVFD NaCl 0,9 % + Furosemide 25 ampul (500 mg) 10
Micro-gtt/mnt.
2. OMZ injeksi 1 X 1 gr. I.V.
3. Captopril tab. 3 X 25 mg
4. Maintate 5 mg 1/2 – 0 - 0
5. Trizedon MR 2 X 1.
6. Ubi Q 3 x 1
7. Tromboaspilets 1 x 1
8. Simvastatin 20 mg 0 – 0 – 1
9. Dulcolax Syrup 3 x 1 Cth
10. Balance cairan/24 jam
11. EKG/hari
12. Monitor tanda –tanda vital
13. Follow Up hasil pemeriksaan laboratorium dan X-thorax
photo.
Pengelompokan Data
Data Subjektif Data Objektif
1. Pasien mengatakan cepat 1. Posisi yang nyaman adalah
mengalami kelelahan. duduk.
2. kaki kanan dan kiri bengkak.
2. Pasien mengatakan sesak 3. Porsi makan tidak dihabiskan
sangat terasa bila bekerja/ 4. Berat badan :
beraktivitas Sebelum sakit : + 65
Kg
3. Pasien mengatakan tidak ada Saat sakit : 70 Kg
napsu makan makan.
5. Tampak meringis
EVOLTA ~ 30 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 31 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
Ketergantungan
2. DS : Disfungsi dalam pemenuhan
- Pasien mengatakan Miokard aktivitas harian.
sesak bila
beraktivitas.
- Pasien mengatakan Kontraktil
badan rasa lemah. itas menurun
- Pasien mengatakan
badan terasa lebih
berat. Beban
DO : jantung meningkat
- Tampak letih dan
tidak bersemangat.
- Edema ekstremitas Gagal
bawah pompa ventrikel
- BB bertambah : + 5 kiri
Kg saat sakit
suplai
darah jaringan
menurun
Metabolis
me Anaerob
Asidosis
metabolik
ATP
menurun
EVOLTA ~ 32 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
Fatigue
Intoleransi
aktivitas
EVOLTA ~ 33 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
RENCANA ASUHANKEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. G.R Umur : 77 Tahun Ruang : Irina F Jantung
No Hari/ Diagnosa Rencana asuhan keperawatan Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan Tujuan/Kriteria Intervensi Rasionalisasi ( S.O.A.P )
1 K Penu Tuj 1. Auskultasi nadi 1. Biasanya terjadi 1. Mengauskultasi S
amis runan curah uan : apikal, frekuensi takikardi untuk nadi apikal, ubjektif :
, jantung Cur dan irama jantung mengkompensasi frekuensi dan - Pasien
12/ berhubungan ah jantung serta bunyi penurunan irama jantung serta mengatakan
01/ dengan kembali jantung. kontraktilitas bunyi jantung. masih cepat
201 menurunnya adekuat. ventrikuler mengalami
2 kontraktilitas Krit 2. Palpasi nadi perifer 2. Penurunan curah 2. Mempalpasi nadi kelelahan.
miokard. eria : jantung dapat perifer - Pasien
DS : - Tanda vital menunjukkan mengatakan
- Pasien dalam batas menurunnya denyut masih sesak bila
mengatakan yang bisa nadi.Nadi mungkin beraktivitas.
cepat mengalami ditolerir. cepat hilang atau tidak
kelelahan. - Penurunan teratur saat dipalpasi. Objektif :
- Pasien episode 3. PantauTekanan 3. Pada GJK dini, sedang 3. MemantauTekanan - Batuk
mengatakan dispnea. darah. dan kronis, tekanan darah. - Edema
sesak bila - Dapat ikut serta darah dapat meningkat ekstremitas
beraktivitas dalam aktivitas berhubungan dengan bawah
DO : yang dapat SVR. Pada GJK lanjut, - Pemeriksaan
- Batuk mengurangi tubuh tidak bisa lagi fisik : Ronkhi
- Edema beban kerja mengkompensasi dan +
/+.
ekstremitas bawah jantung. dapat terjadi hipotensi. - Gambaran EKG,
- Pemeriksaan fisik 4. Kaji keadaan kulit 4. Pucat menunjukkan 4. Mengkaji keadaan kesan: CHF fc III
: Ronkhi +/+. bila ada sianosis menurunnya perfusi kulit bila ada ec HHD.
- Gambaran EKG, atau pucat. perifer sekunder sianosis atau pucat. - Gambaran X-
kesan: CHF fc III terhadap tidak Thoraks photo,
ec HHD. adekuatnya curah Kesan : CHF fc
- Gambaran X- jantung, vasokontriksi, III ec HHD dan
Thoraks photo, dan anemia. Sianosis pembesaran
EVOLTA ~ 34 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 35 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 36 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 37 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
CATATAN PERKEMBANGAN
EVOLTA ~ 38 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 39 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 40 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 41 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 42 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
EVOLTA ~ 43 ~
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO JANUARI, 13 2012
DAFTAR PUSTAKA
EVOLTA ~ 44 ~