Anda di halaman 1dari 7

AAJ 1 (2) (2012)

Accounting Analysis Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PENGENDALIAN


AKUNTANSI DAN SISTEM PELAPORAN TERHADAP AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Mei Anjarwati 

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh bukti empiris secara parsial dan simul-
Diterima September 2012 tan tentang pengaruh kejelasan sasaran anggaran, pengendalian akuntansi dan sistem
Disetujui Oktober 2012 pelaporan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Populasi dan sampel
Dipublikasikan
dari penelitian ini adalah 51 SKPD diwilayah Tegal dan Pemalang. Hasil penelitian
November 2012
ini mengindikasi bahwa kejelasan sasaran anggaran dan sistem pelaporan berpen-
Keywords: garuh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan pengendalian
Accountability of Govern- akuntansi tidak berpengaruh terhadap akuntabiltas kinerja instansi pemerintah.
ment
Agencies Performance
Budget Goal Clarity
Abstract
Control Accounting
Reporting System The purpose of this study is to obtain empirical evidence on the effects of partial and
simultaneous clarity budgetary targets, accounting controls and reporting systems for
accountability of government performance. Population and sample of the study was
51 SKPD region Tegal and Pemalang. The results of this study indicate that the cla-
rity of the budget targets and reporting systems affect the performance accountability
of government agencies. While accounting controls have no effect on performance
accountability of government agencies.

© 2012 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6765
Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: Akuntansi.unnes@gmail.com
Mei Anjarwati / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

Pendahuluan ternal yang dapat membentuk, memperkuat atau


memperlemah efektifitas pertanggungjawaban
Indonesia telah memasuki masa pemuli- instansi dan tanggungjawab yang dilimpahkan
han akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan. kepadanya. Diantara faktor-faktor tentang akun-
Seluruh pihak termasuk pemerintah sendiri men- tabilitas beberapa peneliti telah melakukan pen-
coba mengatasi hal ini dengan melakukan refor- elitian mengenai akuntabilitas kinerja instansi
masi disegala bidang. Salah satu usaha memulih- pemerintah antara lain oleh Aap Apriadi (2010)
kan kondisi ekonomi, sosial dan politik adalah dengan menggunakan kejelasan sasaran angga-
dengan mengembalikan kepercayaan rakyat ke- ran dan pengendalian akuntansi sebagai variabel
pada pemerintah dengan mencoba mewujudkan independennya. Hasilnya menyebutkan bahwa
suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa kejelasan sasaran anggaran dan pengendalian
atau dikenal dengan istilah Good Governance. Ke- akuntansi berpengaruh terhadap kinerja akunta-
wajiban pemerintah untuk mempertanggungja- bilitas instansi pemerintah. Namun berbeda ha-
wabkan kinerjanya dengan sendirinya dipenuhi sil dengan penelitian yang dilakukan oleh Pony
dengan menyampaikan informasi yang relevan Harsanti (2008) dengan judul faktor-faktor yang
sehubungan dengan hasil dari program yang di- mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pe-
laksanakan kepada wakil rakyat dan juga kelom- merintah daerah Kabupaten Kudus. Faktor yang
pok masyarakat yang memang ingin menilai ki- mempengaruhi antara lain kejelasan sasaran ang-
nerja pemerintah. garan, pengendalian akuntansi, sistem pelaporan
Terkait dengan masalah akuntabilitas di In- dan motivasi sebagai variabel moderating. Hasil
donesia menurut Wahyudi Kumorotomo (2010) menunjukan bahwa kejelasan sasaran anggaran
ada beberapa permasalahan yang berhubungan dan pengendalian akuntansi tidak berpengaruh
dengan kinerja akuntabilitas pemerintah daerah. terhadap kinerja akuntabilitas instansi pemerin-
Berkaitan dengan administrative accountability dan tah, sedangkan sistem pelaporan dan motivasi
profesional accountability isu pokok yang muncul berpengaruh terhadap variabel dependennya.
adalah buruknya kinerja pengelolaan anggaran Risma Putri (2009) melakukan penelitian den-
daerah. Kenyataan tersebut bisa diketahui dari gan menggunakan variabel kejelasan sasaran
semakin sedikitnya laporan keuangan pemerin- anggaran, pengendalian akuntansi dan sistem
tah daerah (LKPD) yang mendapat opini wajar pelaporan terhadap persepsi aparatur pemerintah
tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa daerah atas akuntabilitas kinerja instansi peme-
Keuangan (BPK). Tahun 2009 jumlahnya hanya rintah. Hasilnya kejelasan sasaran anggaran ber-
8 dari 164 LKPD yang dilaporkan. Padahal pada pengaruh terhadap persepsi aparatur pemerintah
tahun 2004 lalu jumlah laporan keuangan daerah atas akuntabilitas kinerja, sedangkan pengendali-
yang mendapat opini terbaik berjumlah 21 lapo- an akuntansi dan sistem pelaporan tidak menun-
ran. Pada tahun 2005 turun menjadi 17 laporan, jukan adanya pengaruh.
bahkan pada tahun 2006 merosot tajam menjadi Penelitian ini merupakan duplikasi dari
kurang dari 10 laporan. Sehubungan dengan et- penelitian Risma Putri (2009) dengan judul Pen-
hical accountability, dari pengalaman juga menun- garuh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengenda-
jukan bahwa buruknya kinerja akuntabilitas hal lian Akuntansi dan Sistem Pelaporan terhadap
itu bisa dilihat dari banyaknya dana yang tidak Persepsi Aparatur Pemerintah Daerah atas Akun-
terserap dan belum lagi banyaknya PEMDA yang tabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Perbedaan
kemudian menyimpan dananya daripada untuk lain terdapat pada populasi yang digunakan. Po-
merealisasikannya bagi masyarakat. Persoalan pulasi dari penelitian ini adalah Satuan Kerja
lain juga banyaknya alokasi dana yang diperun- Perangkat Daerah (SKPD) di wilayah Tegal dan
tukan bagi belanja aparatur daripada belanja Pemalang dengan unit analisis entitas pelaporan
langsung untuk rakyat. yaitu kepala SKPD dari masing-masing instansi.
Akuntabilitas itu sendiri merupakan suatu Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Ris-
kewajiban untuk menyampaikan pertanggungja- ma Putri (2009) yang melakukan penelitian pada
waban untuk menjawab dan menerangkan kiner- SKPD di Kabupaten Klaten.
ja dan tindakan seseorang atau badan hukum dan
pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak Metode Penelitian
yang memiliki hak atau berkewenangan untuk
meminta keterangan atau pertanggungjawaban Penelitian ini ditujukan untuk menguji
(Lembaga Administrasi Negara, 2003). Lingkun- hipotesis mengenai pengaruh kejelasan sasaran
gan yang mempengaruhi akuntabilitas suatu en- anggaran, pengendalian akuntansi, dan sistem
titas dapat meliputi lingkungan internal dan eks- pelaporan terhadap akuntabilitas kinerja instansi

2
Mei Anjarwati / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

pemerintah dengan desain penelitian populasi. rikan dalam lima kelompok, maka rata-rata ke-
Sedangkan sumber data yang digunakan dalam jelasan sasaran anggaran dalam kinerja instansi
penelitian ini adalah data primer. Data primer pemerintah berada pada kategori baik Pada tabel
dari penelitian ini diperoleh dari jawaban kuesio- 4.5 Variabel Pengendalian akuntansi memiliki
ner yang disebarkan oleh peneliti pada SKPD se kisaran jawaban dari responden 11-20, sedang-
Kabupaten, Kota Tegal dan Kabupaten Pema- kan nilai rata-ratanya sebesar 14,90. Berdasarkan
lang. Populasi sekaligus sampel dalam penelitian tabel 3.3 pengendalian akuntansi dinilai dengan
ini adalah SKPD se Kabupaten, Kota Tegal dan persentase 53 % atau sebanyak 27 SKPD apabila
Kabupaten Pemalang. Jumlah SKPD di wilayah dikategorikan dalam lima kelompok, maka rata
Tegal dan Pemalang sebanyak 55 SKPD. Kuesio- rata sistem pengendalian akuntansi dalam instan-
ner dibagikan kepada pimpinan/ kepala dari 55 si pemerintah berada pada kategori cukup. Pada
SKPD diwilayah Tegal dan Pemalang namun ada tabel 4.5 variabel sistem pelaporan memiliki kisa-
SKPD yang menolak untuk mengisi kuesioner ran jawaban dari responden 33-48, sedangkan ni-
dengan alasan kesibukan SKPD tersebut. Sehing- lai rata-ratanya sebesar 41,74. Berdasarkan tabel
ga SKPD yang bersedia mengisi kuesioner dari 3.4 sistem pelaporan dinilai dengan persentase
penelitian ini adalah 51 SKPD di wilayah Tegal 80,3% atau sebanyak 41 SKPD apabila dikatego-
dan Pemalang. Berikut ini daftar rincian SKPD rikan dalam lima kelompok, maka rata-rata sis-
di wilayah Tegal dan Pemalang. tem pelaporan dalam instansi pemerintah berada
pada kategori baik.
Hasil dan Pembahasan Uji Validitas
Berdasarkan uji validitas data yang telah dilaku-
Pada tabel 4.5 Variabel AKIP memiliki ki- kan menunjukan hasil bahwa variabel akuntabili-
saran jawaban dari responden 41-75, sedangkan tas kinerja instansi pemerintah yang diukur den-
nilai rata-ratanya sebesar 63,05. Berdasarkan ta- gan 15 butir pertanyaan dan kejelasan sasaran
bel 3.1 AKIP dinilai dengan presentase 50,6 % anggaran yang diukur dengan 12 butir pertany-
atau sebanyak 36 SKPD, apabila dikategorikan aan semua item pertanyaannya dinyatakan valid
dalam lima kelompok, maka rata-rata AKIP di- karena nilai dari Correlated Item-Total Correla-
kategorikan pada kategori baik. Variabel kejela- tion dari masing-masing pertanyaan >0,276. Se-
san sasaran anggaran memiliki kisaran jawaban dangkan untuk variabel pengendalian akuntansi
dari responden 36-58, sedangkan nilai rata-rata- yang diukur dengan 5 butir pertanyaan ada satu
nya sebesar 49,31. Berdasarkan tabel 3.2 kejela- pertanyaan yang dinyatakan tidak valid yaitu
san sasaran anggaran dinilai dengan persentase item pertanyaan nomor 1 karena nilai dari Cor-
66,7% atau sebanyak 34 SKPD apabila dikatego- related Item-Total Correlation < 0,276 yaitu ni-
Tabel 1

Kisaran Standar
Variabel N Kisaran Sesungguhnya Rata-Rata
Teoritis Deviasi
AKIP 51 15-75 41-75 63,05 5,686
KSA 51 12-60 36-58 49,31 5,386
PA 51 4-20 11-20 14,90 2,467
SP 51 10-50 33-48 41,74 3,735
Sumber : Data Primer yang diolah SPSS, 2012

Analisis Regresi Berganda


Tabel 2
Hasil Uji t

Standardized
Model Unstandardized Coefficients
Coefficients t Sig.
B
Std. Error Beta
1 (Constant) 15.637 7.499 2.085 .043
KSA .376 .126 .356 2.981 .005
PA -.043 .275 -.019 -.158 .875
SP .707 .186 .465 3.806 .000
a. Dependent Variable: AKIP
Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2012

3
Mei Anjarwati / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

lainya sebesar 0,184. Untuk variabel sistem pela- t tabel untuk uji ini dengan df = n-k-1= 51-3-1 =
poran juga terdapat pertanyaan yang tidak valid. 47 pada level 0,05 adalah sebesar 2,012. Karena t
Dari semua item pertanyaan sebanyak 13 butir hitung lebih besar daripada t tabel, dan nilai sig-
ada 3 pertanyaan yang dianggap tidak valid yaitu nifikansi kurang daripada alpha (5%) maka dapat
pertanyaan nomor 2,3,12. Dinyatakan tidak va- disimpulkan bahwa H1 diterima. Dengan demi-
lid karena masing-masing nilai Correlation Item- kian kejelasan sasaran anggaran berpengaruh ter-
Total Correlation untuk pertanyaan nomor 2 se- hadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
besar 0,257, pertanyaan nomor 3 sebesar 0,028 Berdasarkan hasil pengujian parsial dipe-
dan pertanyaan nomor 12 sebesar -0,023 semua roleh koefisien variabel pengendalian akuntansi
nilai tersebut jelas < 0,276 sehingga dinyatakan sebesar -0,043 dan besarnya nilai t hitung dari
tidak valid. variabel pengendalian akuntansi adalah -0,158
Uji reliabilitas dengan nilai signifikansi 0,875. Sedangkan nilai t
Pada penelitian ini uji reliabilitas dilakukan den- tabel untuk uji ini dengan df = n-k-1= 51-3-1= 47
gan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut Nun- pada level 0,05 adalah sebesar 2,012. Karena t hi-
nally (1994) dalam Aap.A (2010) suatu variabel tung lebih kecil daripada t tabel, dan nilai signifi-
dikatakan reliabel jika memberi nilai Cronbach kansi lebih besar daripada alpha (5%) maka dapat
Alpha > 0,7. Berdasar hasil uji reliabilitas me- disimpulkan bahwa H2 ditolak. Namun besarnya
nunjukkan bahwa keseluruhan variabel memiliki koefisien pengendalian akuntansi bernilai negatif
nilai Cronbach Alpha diatas 0,7 sehingga dikata- -0,043 dengan demikian dapat disimpulkan bah-
kan reliabel. wa pengendalian akuntansi tidak berpengaruh
Uji Asumsi Klasik terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerin-
Uji Normalitas tah dengan menolak hipotesis kedua.
Berdasarkan pengujian dengan Kolmogorov-Smir- Berdasarkan hasil pengujian parsial me-
nov nilai Asymp.Sig (2-tailed) 0,817 lebih besar nunjukkan diperoleh koefisien variabel sistem
dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pelaporan sebesar 0,707 dan besarnya nilai t hi-
terdistribusi secara normal. tung dari variabel sistem pelaporan adalah 3,806
Uji Multikolonieritas dengan nilai signifikansi 0,000. Sedangkan nilai t
Pengujian menggunakan Collinearity Statistics tabel untuk uji ini dengan df = n-k-1= 51-3-1=47
berdasarkan nilai Tolerance dan VIF menunjuk- pada level 0,05 adalah sebesar 2,012. Karena t
kan bahwa tidak ada satupun variabel indepen- hitung lebih besar daripada t tabel, dan nilai sig-
den yang memiliki nilai Tolerance kurang dari nifikansi kurang dari alpha (5%) maka dapat di-
0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel simpulkan bahwa H3 diterima. Dengan demikian
independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil dapat dikatakan sistem pelaporan berpengaruh
perhitungan nilai VIF (Variance Inflation Factor) terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerin-
juga menunjukkan hal yang sama yaitu tidak ada tah.
satu variabel independen yang memiliki nilai VIF Berdasarkan tabel 4.10 diatas, dapat dilihat
lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa ti- bahwa hasil estimasi regresi yang diperoleh koefi-
dak terjadi multikolonieritas antar variabel inde- sien konstanta sebesar 15,637, koefisien kejelasan
penden kejelasan sasaran anggaran, pengendali- sasaran anggaran (KSA) sebesar 0,376, koefisien
an akuntansi dan sistem pelaporan dalam model pengendalian akuntansi (PA) sebesar - 0,043 koe-
regresi. fisien sistem pelaporan (SP) sebesar 0,707. Jadi
Uji Heteroskesdatisitas persamaan regresi berganda dalam penelitian ini
Pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bah- adalah sebagai berikut:
wa tidak ada satupun variabel independen yang AKIP = 15,637 + 0,376 KSA -0,043 PA
memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 yang + 0,707 SP + e
berarti tidak terjadi ketidaksamaan variance an- Pada tabel 3 besarnya nilai F hitung adalah
tar variabel independen. Jadi dapat disimpulkan 13,555 dengan nilai pada signifikansi 0,000. Ka-
bahwa tidak terjadi heteroskesdatisitas antar va- rena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka
riabel independen kejelasan sasaran anggaran, Tabel 3 Hasil Uji F
pengendalian akuntansi dan sistem pelaporan Sum of Mean
Model Df F Sig.
dalam model regresi. Squares Square
Hasil pengujian parsial menunjukkan ni- Regression 749.993 3 249.998 13.555 .000a
lai koefisien variabel kejelasan sasaran anggaran Residual 866.830 47 18.443
sebesar 0,376, serta besarnya nilai t hitung dari Total 1616.824 50
variabel kejelasan sasaran anggaran adalah 2,981 a. Predictors: (Constant), SP, PA, KSA
dengan nilai signifikansi 0,005. Sedangkan nilai Sumber: Data primer yang diolah, 2012

4
Mei Anjarwati / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

dapat disimpulkan bahwa variabel independen intah Daerah di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Te-
kejelasan sasaran anggaran (KSA), pengendalian sis. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana UGM
akuntansi (PA), dan sistem pelaporan (SP), seca-
ra simultan mempengaruhi akuntabilitas kinerja Antony, RN. Dan V. Govindrajan. 1998. Management
Control System. 9ed. 9richard D Irwin, Mc.
instansi pemerintah (AKIP).
Grawhill Inc
Tabel 4 Koefisien Determinasi
Adjusted Std. Error of Anthony, R.N dan David W. Young. 1999. Management
Model R R Square
R Square the Estimate Control in Nonprofit Organization. 6ed. Boston.
1 .681a .464 .430 4.29455 Irwin, Mc. Grawhill Inc
a.Predictors: (Constant), SP, PA, KSA
b.Dependent Variable: AKIP Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Sumber: Data primer yang diolah SPSS, 2012 Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Tabel 4 menunjukkan besarnya nilai adju-
Asmoko, Hindri. 2006. “Pengaruh Penganggaran Ber-
sted R2 sebesar 0,464 yang berarti 46,4% variabel
basis Kinerja Terhadap Efektivitas Pengendal-
akuntabilitas kinerja instansi pemerinta (AKIP) ian”. Jurnal Akuntansi Pemerintah. Vol. 2, No. 2,
dapat dijelaskan oleh variabel independen kejela- November 2006. Hal 53-64
san sasaran anggaran (KSA), pengendalian akun-
tansi (PA) dan sistem pelaporan (SP). Sedangkan Bastian, I., 2006. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengan-
sisanya 53,6% dijelaskan oleh variabel lainnya di tar. Jakarta: Erlangga
luar model regresi.
Bangun, Andreas. 2009. Pengaruh Partisipasi Dalam Pe-
Kesimpulan nyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran
dan Struktur Desentralisasi terhadap Kinerja Mana-
jerial SKPD dengan Pengawasan Internal Sebagai
Dari pengujian regresi linier berganda Variabel Pemoderasi (Studi Kasus pada Pemerintah
dengan menggunakan SPSS, dapat disimpulkan Kabupaten Deli Serdang). Tesis. Medan: Sekolah
bahwa: Pascasarjana Universitas Sumatra Utara
1. Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh ter-
hadap akuntabilitas kinerja instansi pemerin- Darma, E. S.2004. “Pengaruh Kejelasan Sasaran dan
tah. Sistem Pengendalian Akuntansi terhadap Kinerja
2. Pengendalian akuntansi tidak berpengaruh Manajerial dengan Komitmen Organisasi sebagai
terhadap akuntabilitas kinerja instansi peme- Variabel Pemoderasi pada Pemerintah Daerah”. Te-
sis. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana UGM
rintah.
3. Sistem pelaporan berpengaruh terhadap Donaldson. Lex, Davis James H, 1991 “Stewardship
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Theory or Agency Theory : CEO Covernance
4. Kejelasan sasaran anggaran, pengendalian and Shareholders Return” Australian Journal of
akuntansi dan sistem pelaporan secara si- Management. Vol.16 iss. 1.
multan berpengaruh terhadap akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah. Fahrianta, R.W. dan I. Ghozali. 2002. “Pengaruh Ti-
dak langsung Sistem Penganggaran terhadap
DAFTAR PUSTAKA Kinerja Manajerial: Motivasi Sebagai Variabel
Intervening”. Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen
Aap, A. 2010. “Pengaruh kejelasan Sasaran Anggaran dan dan Ekonomi. Vol II (1). Februari: 77-113
Pengendalian Akuntansi Terhadap Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Klaten”. Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan pro-
Klaten. Artikel Penelitian gram SPSS. Semarang: Badan Penerbit Univer-
sitas Diponegoro
Abdullah. 2005. Pengaruh Komitmen terhadap Kepuasan 2011.Aplikasi Analisis Multivariat dengan program SPSS
Kerja Auditor: Motivasi sebagai variabel intervening 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Di-
(Studi Empiris pada Kantor BPK Yogyakarta). Te- ponegoro
sis. Yogjakarta: Universitas Gajah Mada
Abdullah. H, 2004.” Pengaruh Kejelasan Sasaran Angga- Halim. A, 2001. Manajemen Keuangan Daerah APBD.
ran, Pengendalian Akuntansi, Motivasi dan Sistem Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat
Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi , 2004. Reformasi Akuntansi Keuangan dan
Pemerintah pada Kabupaten dan Kota Daerah Is- Anggaran Daerah. Dua Pilar Utama Manaje-
timewa Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta: Program men Keuangan Daerah. Yogyakarta: Pidato
Pasca Sarjana UGM Penyuluhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas
Adoe, M. H. 2002. Pengaruh Karakteristik Tujuan Ang- Ekonomi Universitas Gajahmada.
garan terhadap Perilaku, Sikap dan Kinerja Pemer-

5
Mei Anjarwati / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

Hanson, D.R dan M.M Mowen. 2005. Akuntansi Mana- Pemerintah.


jemen. 7. ed. Jakarta: Salemba Empat.
. .. Undang – Undang RI No. 1 Tahun 2004.
Harsanti, Pony. 2008. Faktor – Faktor yang Mempenga- tentang Perbendaharaan Negara
ruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Daerah Kabupaten Kudus. Penelitian. Kudus: . .. Undang – Undang RI No. 17 Tahun 2003.
Universitas Muria. tentang Keuangan Negara.

Inspektorat LIPI. 2009. Pedoman Penyusunan laporan .. Undang – Undang RI No. 22 Tahun 1999.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tentang Pemerintah daerah.

Ihyaul Ulum MD. 2005. Akuntansi Sektor Publik. . Undang – Undang RI No. 25 Tahun 1999.
Malang: Penerbit Universitas Muhammadiyah tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan daerah.
Jensen, M.C dan W.H Mecking. 1976. “Theory of The
Firm: Managerial Behaviour, Agency Cost and Undang – Undang RI No. 32 Tahun 2004
Ownership Sctructure”. Journal of Financial tentang Pemerintah Daerah.
Economics, 3: 305-360. Undang – Undang RI No. 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Jumirin, A. 2001. “ Persepsi Kepala Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
terhadap Otonomi Daerah dan Akuntabilitas Kiner-
ja”. Tesis. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Peraturan Pemerintah RI No. 101 Tahun
UGM 2000.

Kenis L. 1979. “The Effect of Budgetary Goal Characteris- . Peraturan Pemerintah RI No. 108 Tahun
tics on Manajerial Attitudes and Performance.” Ac- 2000. Tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Ke-
counting Review. October,p.707- 721 pala Daerah.

Kluvers, R. 2001. “Program Budgeting and account- Risma Putri. 2009. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggr-
ability in Local Goverment”. Australian Journal aran, Pengendalian Akuntansi dan Sistem Pelapo-
of Public Administration. Vol 60 (2). Juni : 35-43 ran Terhadap Persepsi Aparatur Pemerintah Daerah
Kusumaningrum, Indraswari. 2010. Pengaruh Kejelasan Atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Sasaran Anggaran, Sistem Pelaporan dan Pengen- Skripsi. Yogyakarta: Universitas Muhammadi-
dalian Akuntansi terhadap Akuntabilitas Kinerja yah.
Instansi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Tesis.
Universitas Diponegoro: Program Pascasarja- Riyanto, B. 2003. Model Kontijensi Sistem penegnda-
na lian: Integrasi dan Eksistensi untuk Future
Research. KOMPAK: Jurnal Akuntansi, Mana-
Lembaga Administrasi Negara. 2003. Pedoman Penyu- jemen, dan Sistem Informasi. Yogyakarta: FE
sunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi UTY. No. 9. April. 330-342.
Pemerintah. Jakarta: Penerbit
Rowan dan Maurice Pendlebury. 1996. Public Sector Ac-
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Per- counting. Edisi Keempat. London: Pitman Publish-
tama. Yogyakarta: Penerbit Andi ing, McMahon.
_________. 2004. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta:
Penerbit Andi Safrida, Lili. 2005. Pengaruh Tingkat penggunaan Sistem
Pengendalian Akuntansi terhadap Kinerja Manaje-
Miah, N.Z dan L. Mia (1996), “Decentralization, ac- rial di Lingkungan Pemerintah Daerah Komitmen
counting controls and performance of gover- Organisasi dan Locus Control Sebagai Variabel
ment organization: a New Zealand empirical Pemoderasi (Studi Empiris Pada Kantor Dinas di
study”, Financial, Accountability and Manage- Propinsi Kalimantan Selatan). Tesis. Universitas
ment, Vol 12 No.3, pp.173190. Diponegoro Jawa Tengah: Program Pascasar-
jana.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. Ja- Saprudin. 2001. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran,
karta: Penerbit Salemba Empat Sistem Pelaporan Efektivitas Sistem Pengendalian
Manajemen pada RSUD di Indonesia. Tesis. Yog-
Munandar. 2001. Budgeting Perencanaan Kerja, Peng- yakarta: Program Pasca Sarjana UGM.
koordinasian Kerja dan Pengawasan Kerja. Yogya-
karta: BPFE Supriyono, R.A. 2004. “Pengaruh Variabel Interven-
ing Kecukupan Anggaran dan Komitmen Or-
Republik Indonesia. Instruksi Presiden RI No. 7 Tahun ganisasi terhadap Hubungan Antara Partisipasi
1999. Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Anggaran dan Kinerja Manajer di Indonesia”.

6
Mei Anjarwati / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 19, No. “Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran terha-
3. dap Senjangan Anggaran Instansi Pemerintah
Daerah dengan Komitmen Organisasi sebagai
Standar Akuntansi Pemerintahan. Peraturan pemerin- Pemoderasi”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
tah RI No. 24 Tahun 2005. Sektor Publik, Vol. 08 No. 01, Jogjakarta.

Simanjuntak, Binsar H. 2005. “Menyongsong Era www. Tegalkab.go.id diunduh 08 Maret 2012
Baru Akuntansi Pemerintah di Indonesia”. Jur-
nal Akuntansi Pemerintah, Vol 1. No 1. Mei www. Pemalangkab.go.id diunduh 01 April 2012

Solikin, Akhmad. “Penggabungan Laporan Keuangan www. Zonaekis.com diunduh 10 Januari 2012
dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah”. Ju-
rnal Akuntansi Pemerintah. Vol. No 2. November. Wahyudi Kumorotomo (2009). Isu Akuntabilitas Pen-
2006. ganggaran Daerah. http://media indonesia.
com// (14 Agustus 2009)
Suhardjadinata E. Ristandi. 2005. “Lakip sebagai Upa-
ya Peningkatan Pengendalian Internal dalam Yuhertiana, I. 2003. “Pricipal-Agent Theory dalam
Rangka Mewujudkan Good Goverment”. Jur- Proses Perencanaan anggaran Sektor Publik”.
nal Bisnis, Manajemen & Ekonomi, Vol. 5 No. 4. KOMPAK: Jurnal Akuntansi, Manajemen, dan
Mei. 2004. Sistem Informasi . Yogyakarta: FE UTY No: 9.
Suhartono, Ehrmann; Solichin, Mochammad, 2007. April. 403-422

Anda mungkin juga menyukai