Kegiatan
Usaha
**)
Pengangkutan/ pengolahan/ Pengangkutan/
Penjualan pemurnian Penjualan
4. Pelaksanaan Pascatambang
a. Pemulihan Lahan
b. Pengelolaan Cadangan yang Tidak Tertambang
Pengaturan Secara Administrasi
EVALUASI LAPORAN
KRITERIA KEBERHASILAN
a. Pendataan sumber daya dan cadangan mineral dan batubara yang tidak
ekonomis;
b. Pendataan sumber daya dan cadangan mineral dan batubara yang tidak
tertambang;
c. Pengelolaan cadangan marginal;
d. Pemanfaatan cadangan marginal;
e. Pengelolaan batubara kualitas rendah dan mineral kadar rendah;
f. Pemanfaatan batubara kualitas rendah dan mineral kadar rendah;
g. Pengelolaan mineral ikutan;
h. Pemanfaatan mineral ikutan;
i. Recovery penambangan minimal 85%;
j. Recovery pengolahan dan/atau pemurnian minimal 95%;
k. Pendataan kadar atau kualitas serta jumlah sisa hasil pengolahan dan
pemurnian; dan
l. Pengelolaan kadar atau kualitas serta jumlah sisa hasil pengolahan dan
pemurnian;
m. Upaya sterilisasi cadangan mineral dan batubara.
PENGATURAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pembinaan
OPR- PENGOLAHAN/
PROD PEMURNIAN
PASCATAMBANG
LINGKUP PENGELOLAAN …………. Lanjutan
PENGOLAHAN/
• Penetapan sumber daya dan cadangan mengacu
OPR-
PROD PEMURNIAN pada Standar Nasional Indonesia (SNI)
PASCATAMBANG
66
Neraca Sumberdaya-
Cadangan dan Laju
Produksi PENTING
UNTUK KONSERVASI
Memaksimalkan
Resources Reserve
merupakan salah satu
aspek Konservasi
Penetapan cadangan mineral dan batubara harus
memperhatikan paling sedikit:
PASCATAMBANG
Pentahapan-Resiko-Biaya
• Resiko utama : alamiah, ekonomi, teknologi, dan
politik akan selalu muncul dalam sepanjang
eksplorasi-penambangan.
• Biaya berbanding lurus dengan peningkatan
tahapan eksplorasi yang merupakan faktor dari
metoda eksplorasi dan grid density.
• Pengambilan keputusan harus didasarkan pada
peningkatan data dan pada setiap tahapan (stage)
eksplorasi.
LINGKUP PENGELOLAAN
PENGANGKUTAN
IUP
OPR- PENGOLAHAN/
PROD PEMURNIAN
D
T
M
S
LINGKUP PENGELOLAAN
OPR- PENGOLAHAN/
PROD PEMURNIAN
PASCATAMBANG
LINGKUP PENGELOLAAN …………. Lanjutan
EKSPL
EKSPLORASI • melakukan analisis secara teratur kadar
PENAMBANGAN • memisahkan tailing yg masih “ekonomis” dari
tailing lainnya dan menempatkannya di lokasi
PENGANGKUTAN tertentu
IUP
• mengolah kembali tailing yang masih mempunyai
PENGOLAHAN/
OPR-
PROD PEMURNIAN
nilai ekonomis.
PASCATAMBANG
LINGKUP PENGELOLAAN …………. Lanjutan
OPR- PENGOLAHAN/
PROD PEMURNIAN
Data
PASCATAMBANG Pemboran Topogr
afi
Lapisan Batubara&
Sebaran Mutu
LINGKUP PENGELOLAAN …………. Lanjutan
2. STRATEGI:
a. Penyelesaian penambangan pada suatu blok cadangan sesuai dengan
jumlah dan kualitas cadangan yang ada (penambangan tuntas).
b. Tidak menunda penambangan karena heterogenitas kualitas cadangan
c. Manajemen stockpile (dalam rangka blending) untuk memenuhi
spesifikasi pasar dan umpan pabrik pengolahan
PENUTUP
1. Indonesia relatif kaya akan potensi sumber daya mineral dan batubara
yang bernilai ekonomis tinggi. Karakteristik pertambangan Indonesia
sangat khas karena kondisi geografis dan kekayaan alamnya.
2. Pengawasan dilakukan dalam rangka PREVENTION AND ASSURANCE,
meliputi :
a. Tingkat kepatuhan dan pentaatan terhadap peraturan
b. Pencapaian target dari rencana kerja yang telah disusun
c. Mengetahui sejak dini bila terjadi penyimpangan baik berdasarkan
ketentuan/peraturan maupun rencana kerja
d. Dapat segera melakukan koreksi bila terjadi perubahan rencana kerja
atau perubahan kebijakan Pemerintah