Disusun Oleh :
RIZKA ALFINA
1642010093
2018
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis tidak lupa
mengucapkan kepada :
1. Dra. Sonja Andarini, M.Si selaku dosen Mata Kuliah Metode Penelitian
2. DR. Jojok D, M.Si selaku dosen Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial
3. Rangga Restu P. S.Ab, M.Ab dosen Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial
5. Orang Tua peneliti yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk
i
6. Para senior Program Ilmu Administrasi Bisnis yang memberikan masukan
8. Dan pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna, masih
Maka dari itu penulis mengharapkan masukan saran dari para pembaca demi
kesempurnaan penelitian ini. Semoga penelitian ini berguna bagi penulis dan para
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ......................................................................................................... i
iii
2.2.5 Keputusan Pembelian Konsumen .............................................. 23
3.3.2 Sampel............................................................................................ 39
iv
3.5.4 Analisis Regresi Linier Berganda .................................................. 46
Lampiran ........................................................................................................ 52
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini, persaingan dunia usaha atau bisnis semakin
bisnis di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang semakin pesat dengan
ditandai semakin banyaknya bisnis berskala besar hingga bisnis berskala kecil.
hingga akhir, sehingga pemenuhan kebutuhan konsumen tidak lepas dari kepuasan
keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang,
1
dengan cara mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat konsumen
tertarik dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Kotler dan Keller
membuat pilihan yaitu pilihan produk, merek, penyalur, waktu pembelian, jumlah
pembelian.
Di dalam badan usaha atau cafe harga, produk dan pelayanan tidak lagi
menjadi bahan pertimbangan utama bagi para penikmat kuliner karena dari setiap
bisnis yang didapati produk dan pelayanan yang serupa dengan harga yang
Usaha yang dapat dilakukan pada cafe terhadap kejadian tersebut yaitu dengan
alternatif untuk membedakan cafe yang satu dengan yang lainnya. Salah satu
dapat teridentifikasi dari perencanaan yang tepat dan akan menghadirkan nuansa,
suasana dan estetika yang menarik bagi konsumen, sehingga hal tersebut dapat
Manado menyatakan bahwa secara simultan dan secara parsial exterior, general
interior, store layout, dan interior display memiliki pengaruh positif dan
Indonesia, peneliti menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), berikut
Makanan dan Minuman 6063 5871 5579 5777 6007 6162 6349 6875
Gambar 1.1 jumlah perusahaan industri besar sedang menurut subsektor 2008-2015
selama dua tahun sebesar 192 dan 292. Dan mengalami kenaikan pada tahun
Store Atmosphere sendiri bisa menjadi alasan lebih bagi konsumen untuk
tertarik dan memilih dimana ia berkunjung dan membeli. Menurut Utami (2010)
Elemen-elemen tersebut antara lain adalah exterior, general interior, store layout,
tentang keadaan pada sisi luar sebuah toko yang meliputi papan nama dan tanda-
tanda petunjuk di luar toko, bentuk dan gaya bangunan, serta keadaan lingkungan
sekitarnya.
apakah sudah memberikan rasa nyaman kepada para pelanggan yang berada di
dalamnya.
penataan tata ruang toko yang harus diperhatikan, sehingga penghuni toko baik
para pegawai maupun pelanggan merasa nyaman dan dapat dengan mudah
Interior Display adalah elemen terakhir, dalam elemen ini yang lebih
difokuskan pada semua hal yang bisa memberikan petunjuk kepada penghuni
toko. Tampilan menu yang mudah dibaca sehingga tidak membingungkan para
pelanggan yang hendak memesan, papan petunjuk seperti papan promo atau
dilakukan pada Rolag Coffee. Rolag Coffee adalah salah satu cafe di Surabaya
yang memiliki konsep yang sangat unik yaitu membuat tongkrongan seperti giras
yang berbentuk cafe. Cafe ini menarik untuk diteliti karena memiliki konsep store
atmosphere yang mengusung konsep view outdoor. Selain itu juga dilengkapi
dengan berbagai fasilitas seperti tv, nonton bareng, music, dan free wifi sehingga
suasananya unik, tempatnya juga strategis berada di pusat kota tepatnya di Jl.
pembelian konsumen”
1. Apakah exterior, general interior, store layout, dan interior display secara
2. Apakah exterior, general interior, store layout, dan interior display secara
Rolag Coffee
Rolag Coffee
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
pembelian konsumen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Manado. Sampel dalam penelitian ini penulis mendapatkan 100 sampel dari
metode penelitian kepustakaan. Dan data teknik analisis yang digunakan adalah
koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi (R2). Berdasarkan penelitian ini
menunjukkan bahwa:
= 5%. Hasil ini menunjukkan bahwa Store Atmosphere menjadi salah satu faktor
analisis regresi linier berganda didapatkan nilai β untuk variabel Store Eksterior
8
menggunakan uji t didapatkan nilai thitung > ttabel dengan tingkat signifikan yang
lebih kecil dari nilai α. Hasil ini menunjukkan bahwa eksterior menjadi salah satu
analisis regresi linier berganda didapatkan nilai β untuk variabel Store Layout
sebesar 0,104, juga dibuktikan lewat pengujian hipotesis dengan menggunakan uji
t didapatkan nilai thitung > ttabel dengan tingkat signifikan lebih kecil dari nilai α.
lewat hasil analisis regresi linier berganda didapatkan nilai β untuk variabel
Interior Display sebesar 0,706, juga dibuktikan lewat pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t didapatkan nilai thitung > ttabel dengan tingkat signifikan yang
lebih kecil dari nilai α. Hal ini menunjukkan bahwa Interior Display menjadi
pembelian.
konsumen pada cafe little wings di Bandung. Populasi yang ada dalam penelitian
ini, yaitu konsumen yang melakukan pembelian pada cafe little wings di Bandung
selama dua bulan yaitu bulan Juni-Juli 2016. Adapun yang menjadi sampel dalam
pada cafe little wings di Bandung, sedangkan teknik penarikan sampel yang
uji probabilitas tsistematik dengan thitung (5,732) sedangkan uji ttabel (1,984), jadi thitung
> ttabel. Sedangkan sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 0.05, yang berarti variabel
konsumen di cafe little wings Bandung pada taraf nyata 5%. Oleh karena itu
uji f
2.2.1. Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok produksi dalam usahanya untuk
dan kebutuhan konsumen. Kata pemasaran berasal dari kata market yang memiliki
kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai
imbalannya.”
dan Levy (2014:4) bahwasannya “Marketing is the activity, set of institutions, and
offerings that have value for customers, client, partners, and society at large”.
memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya.
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran adalah suatu
kegiatan atau proses yang memiliki nilai bagi pelanggan dan membangun
Diantaranya, merencanakan suatu produk baru dan memilih pangsa pasar yang
pemasaran yang tujuannya adalah untuk mencapai target perusahaan secara efektif
dan efisien.
target markets and getting, keeping and growing customers throught creating,
toko) adalah usaha untuk mempengaruhi keadaan emosional dalam toko yang
Menurut Levy dan Weitz (2012) Store Atmosphere merupakan suasana atau
lingkungan toko yang bisa menstimuli panca indera konsumen dan mempengaruhi
suasana took yang ingin diciptakan. Menurut Berman dan Evan (2010:509)
Gambar 2.1
Eksterior
Store Layout
Store Atmosphere
General Interior
Interior Display
1. Exterior
Exterior sebuah toko mempunyai pengaruh yang kuat terhadap citra toko
konsumen hanya melihat tampilan luar toko saja. Bagian depan sebuah toko
lainnya. Kombinasi dari exterior dapat membuat bagian luar toko menjadi terlihat
14
unik, menarik, menonjol dan mengundang orang untuk masuk ke toko. Exterior
terdiri dari :
serta hal-hal lain yang sesuai dengan citra toko tersebut. Oleh karena itu, bagian
dengan pabrik.
cabang toko lain dan merupakan bagian dari atmosphere yang sudah
Marquee adalah suatu tanda yang digunakan untuk memajang nama atau logo
suatu toko. Marquee dapat dibuat dengan teknik pewarnaan, penulisan huruf atau
penggunaan lampu neon. Merquee dapat terdiri dari nama atau logo saja atau
harus diletakkan di luar, terlhat berbeda dan lebih menarik atau mencolok dari
mengundang konsumen untuk masuk melihat ke dalam toko dan mengurangi lalu
lintas kemacetan keluar masuk konsumen. Pintu masuk mempunyai tiga masalah
b. Jenis pintu massuk yang akan digunakan, apakah akan menggunakan pintu
c. Lebar pintu masuk, pintu masuk yang lebar akan menciptakan suasana dan
kesan yang berbeda. menghindari kemacetan arus lalu lintas yang masuk dan
keluar.
menyamarkan tinggi bangunan, bagian dari toko atau shopping center dapat
16
dibawah ground level. Dengan tidak menyamarkan tinggi bangunan, maka seluruh
Orang harus dapat melihat bagian depan (marquee) suatu toko dengan jelas,
dengan visibility yang baik atas exterior sebuah toko, pihak pemilik toko dapat
meraih sukses. Tujuan dari visibility ini adalah untuk membuat suatu toko terlihat
unik, menarik, menonjol, dan terlihat dengan jelas sehingga dapat menarik
7. Uniqueness (Keunikan)
Dapat dicapai melalui desain toko yang lain dari pada yang lain, seperti
marquee yang mencolok, etalase yang dekoratif, tinggi dan ukuran gedung yang
dan lainnya. Daerah sekitar toko mencerminkan demografi dan gaya hidup orang-
Tempat parkir merupakan hal yang sangat penting bagi konsumen. Tempat
parker yang luas, aman, gratis, dan mempunyai jarak yang dekat dengan toko akan
17
menciptakan citra positif dibandingkan dengan parker yang langka, mahal dan
jauh.
2. General Interior
visual merchandising. Seperti saat konsumen berada dalam sebuah toko, maka
lantai (kayu, lantai, karpet), ukuran, desain dan warna lantai penting karena
Setiap toko harus memiliki pencahayaan yang cukup untuk mengarahkan atau
menarik perhatian konsumen. Lampu yang terang dengan vibrant colors atau
yang berbeda pada penerangan yang remang. Aroma dan suara dapat memberikan
pengaruh terhadap konsumen dengan suara musik yang sesuai dengan suasana
hati konsumen. Seperti sebuah restoran yang dapat merangsang konsumen dengan
aroma makanan dan toko kosmetik dapat menggunakan aroma parfum untuk
dan estetikanya. Meja, rak barang, merupakan bagian dari dekorasi interior.
Dekorasi dan perlengkapan toko untuk kalangan atas berneda dengan toko untuk
kalangan menengah. Untuk toko kalangan keatas maka desain yang dipilih adalah
desain yang berkelas, sedangkan untuk toko kalangan menengah desain yang
dipilih adalah desain yang terlihat menarik dan tidak menciptakan kesan berkelass
terhadap konsumen.
18
Konsumen juga dapat dipengaruhi dengan temperatur udara yang ada didalam
toko. Ruangan yang luas dan tidak padat dapat menciptakan suasana yang berbeda
dengan ruangan yang sempit dan padat, konsumen dapat berlama-lama apabila
mereka tidak terganggu oleh orang lain ketika membeli dan melihat-lihat produk
yang dijual. Toko dengan bentuk bangunan yang modern ataupun tradisional akan
perlengkapan lama dengan perlengkapan yang baru dapat meningkatkan citra toko
semua hal diatas adalah bagaimana perawatannya agar dapat selalu terlihat bersih.
Tidak peduli seberapa mahalnya interior sebuah toko apabila terlihat kotor akan
3. Store Layout
ruang untuk mengisi luas lantai yang tersedia, mengklasifikasikan produk yang
akan ditawarkan, pengaturan lalu lintas di dalam toko, pengaturan lebar ruang
yang dibutuhkan, pemetaan ruang toko dan menyusun produk yang ditawarkan
secara individu. Dengan Layout toko yang baik akan mampu mengundang
banyak. Layout toko pun dapat menjadi penyebab undangan masuk atau penyebab
pelanggan menjauhi toko tersebut ketika konsumen melihat bagian dalam melalui
jendela, etalase atau pintu masuk. Pembagian ruang toko meliputi ruangan-
b. Ruang untuk menyimpan barang yang baik (yang tidak dipajang atau disebut
gudang).
c. Ruang untuk memenuhi kebutuhan karyawan seperti tempat untuk makan dan
istirahat. dan,
ruang tunggu.
Mengatur lalu lintas di dalam toko dilakukan dengan menggunakan dua pola
yaitu, Straight (Grildron) Traffic Flow dan Curving (Free Flowing)Teraffic Flow.
Masing masing pola memiliki kelebihan sendiri, kelebihan pola straight (grildron)
Kelebihan yang dimiliki oleh pola curving (free flowing) teraffic flow adalah
sebagai berikut:
penjualan dan ruang non penjualan. Pemetaan ruang toko dimaksudkan untuk
memudahkan penempatan produk yang ditawarkan. Elemen akhir dari store layout
adalah menyusun produk yang ditawarkan sesuai dengan karakteristik produk itu
dilokasi yang paling baik. Produk yang dijual disusun berdasarkan ukuran, harga,
4. Interior Display
a. Assortmen Display
21
b. Theme-setting Displays
c. Ensemble Display
dipajang dalam kategori terpisah, biasanya digunakan untuk satu stel produk yang
merupakan gabungan dari berbagai macam produk seperti produk satu stel
Rak ini memiliki fungsi utama yaitu untuk memajang dan meletakkan produk
e. Cut Case
tentang penawaran, diskon, atau potongan harga. Bentuk dari cut case adalah
22
sedang diskon.
Menurut Hasan (2013), Perilaku konsumen adalah studi proses yang terlibat
produk, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen.
kegiatan-kegiatan tersebut.
Dapat dikatakan hampir setiap hari, bahkan dalam setiap waktu kita selalu
dilakukan hari ini, atau pada saat ini, semua itu merupakan hasil proses berpikir
Dengan kata lain, suatu tindakan tertentu merupakan hasil dari satu keputusan.
manajemen.
adalah suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih
pilihan alternatif.
konsumen harus membuat pilihan yaitu pilihan produk, merek, penyalur, waktu
terhadap berbagai alternatif pilihan, dan memilih salah satu atau lebih alternatif
adalah kondisi atau pada saat suatu keputusan yang dipilih oleh konsumen dari
yang dimana konsumen harus membuat pilihan seperti produk, merek, penyalur,
Dalam perilaku konsumen dalam keputusan pembelian, ada beberapa faktor yang
1. Faktor Budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan mendalam terhadap
bagi para anggotanya yang mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan
daerah geografis.
c. Kelas sosial, divisi atau kelompok yang relatif homogen dan tetap dalam
2. Faktor Sosial
Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok acuan
langsung (tatap muka) atau pengaruh tidak langsung terhadap sikap atau
kelompok sekunder.
sepanjang hidupnya, maka posisi orang tersebut dalam setiap kelompok dapat
status.
26
3. Faktor Pribadi
pribadi, yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi,
a. Usia dan tahap siklus hidup, seseorang akan membeli produk dan jasa yang
mereka.
d. Gaya hidup, seseorang yang berasal dari subkultur, kelas sosial, dan
pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.
4. Faktor Psikologis
sikap.
27
objek yang sama karena ada tiga proses perceptual: perhatian selektif
setiap hari, maka sebagian stimuli akan tersaring keluar. Ada beberapa hasil
diperhatikan seseorang:
28
suka atau tidak suka terhadap objek atau ide tertentu. Dengan melalui
Kita sudah sering melihat bagaimana seseorang berbelanja di toko atau mall.
Dari luar, semua tampak begitu sederhana, seseorang menginginkam sesuatu dan
kemudian membelinya. Tetapi tidak dalam beberapa produk. Dalam model ini
menyiratkan bahwa konsumen melalui semua dari kelima tahap dalam membeli
Gambar 2.2
Gambar 2.2. Model Proses Pembelian Lima Tahap menurut Sugiyono (2015:129)
Namun, kelima tahap ini tidak terjadi pada semua kasus, terutama dalam
model dalam gambar diatas karena model ini termasuk dalam semua
1. Pengenalan Kebutuhan
Contoh pembelian karena stimulus internal yaitu rasa lapar dan haus yang
masakan dari suatu restoran. Pada tahap ini, pemasar tentu perlu mengetahui apa
pembelian.
2. Pencarian Informasi
30
lebih banyak mengenai produk yang diinginkan. Ada 2 level pencarian informasi
Pencarian informasi. Pada level ini orang akan mencari informasi sebatas
permukaan saja misalnya seseorang ingin ke tempat tujuan wisata, maka orang ini
akan memerhatikan iklan travel, artikel-artikel yang terkait dengan travel, dan
akan mencari informasi secara lebih aktif melalui bahan bacaan, pengalaman
orang lain, atau dengan mendatangi langsung toko untuk mempelajari produk
tersebut.
3. Evaluasi Alternatif
alternative lainnya untuk produk yang sama. Ada tiga konsep dasar untuk
memuaskan kebutuhan.
4. Keputusan Pembelian
oleh dua faktor, yaitu sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak terantisipasi
hubungan kerja, seseorang yang tadinya ingin membeli apartemen tidak jadi
5. Perilaku Purnabeli
titik kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir sampai
pada keputusan pembelian, tetapi berlanjut pada tahap ini dimana pemasar harus
Konsumen yang puas tentu akan kembali membeli dan menggunakan produk yang
(bebas) yaitu Exterior, General Interior, Store Layout, dan Interior Display serta
Gambar 2.3
Kerangka Berpikir
Store Atmosphere
Eksterior (X1)
Exterior (X1)
General Interior
General Interior (X2) Keputusan
Pembelian
StoreLayout
Store Layout(X3)
(X3) Konsumen (Y)
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat Pengaruh Store
H1: Ada pengaruh Exterior, General Interior, Store Layout, dan Interior Display
METODE PENELITIAN
penelitian yang menunjukkan pengaruh atau hubungan antara dua variabel atau
deskriptif dan penelitian komparatif, karena dengan adanya penelitian ini maka
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih.
Dalam penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat dibangun
suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol
hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Hal ini berarti
Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel
Konsumen
1. Variabel Independen
terikat). Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah
Exterior (X1), General Interior (X2), Store Layout (X3), dan Interior Display
2. Variabel Dependen
dependen (Y) dalam penelitian ini adalah Keputusan Pembelian Konsumen yang
dipengarugi oleh variabel independen (X) yaitu Exterior (X1), General Interior
matang (Etalase)
5. Exterior Building
Height
6. Visibility
7. Uniqueness
Area
9. Parking Facilities
konsumen yang
datang
jangka panjang
melakukan
pembelian.
produk, merek,
penyalur, waktu
pembelian, jumlah
pembelian, dan
metode pembayaran
sebelum akhirnya
melaksanakan
kegiatan pembelian.
2012)
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
setiap butir pertanyaan dengan memilih salah satu dari lima pilihan yang tersedia.
Setuju (S) =4
Cukup (N) =3
3.3.1. Populasi
yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu
kesimpulannya.
3.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2011) sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi, misal karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi yang betul
Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan
𝑧2
𝑛=
4𝜇 2
Keterangan:
n = Ukuran Sampel
𝑧2
𝑛=
4𝜇 2
(1,96)2
= = 96,04 atau apabila dibulatkan menjadi 97 responden
4(10%)2
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur
41
Cofee
Jenis data pada penelitian ini adalah Data Primer. Data primer adalah sumber
data yang diperoleh langsung dengan penyebaran kuesioner pada responden yang
diambil dengan metode Purposive Sampling, yaitu suatu sampel yang terdiri atas
bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif. Dengan hal
Sumber data penelitian ini bersumber dari konsumen yang pernah menjadi
yang diberikan responden atas daftar pertanyaan yang ada pada kuesioner.
42
penunjang keberhasilan dari suatu penelitian. Maka di dalam penelitian ini peneliti
tertulis untuk disebarkan kepada responden yang kemudian dari hasil jawaban
Sugiyono (2012) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharpkan
dari responden. Dalam penelitian ini kuesioner yang akan dibagikan kepada
responden yaitu meliputi identitas dan tanggapan yang sesuai dengan indicator
yang diajukan dalam variabel Eksterior, General Interior, Store Layout, dan
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat
ukur didalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas dilakukan untuk
beatass reliabilitas minimum, yaitu 0,5 maka kuesioner penelitian ini tidak reliable
Menurut Sugiyono (2013) uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat
mengukur suatu gejala atau kejadian. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali
untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative
Uji asumsi klasik atau uji persyaratan hipotesis ini menggunakan uji
dapta dikatakan model tersebut memenuhi Best Linier Unbias Estimates (BLUE).
sehingga data yang akan diuji sudah menunjukkan data yang valid dan reliable,
karena hal inilah uji klasik perlu dilakukan. Sebelum data dianalisis dahulu
1. Uji Multikolinearitas
adanya korelasi antar varabel bebas (independen). Model regresi yang baik
Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara sesama
a. Apabila nilai VIF < 5 tidak terjadi multikolinearitas digunakan uji variance
b. Nilai VIF berkisar antara 1 ≤ VIF < 10, artinya bahwasannya apabila VIF < 1
yang lain.
2. Uji Heterokedastisitas
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
45
masing-masing variabel bebas dengan residual lebih kecil dari r table (P > 0,05).
grafik plot antara nilai variabel terikat dengan residualnya dengan dasar keputusan
sebagai berikut:
a. Jika pada grafik scatter plot terlihat titik yang membentuk pola tertentu, yang
b. Jika pada grafik scatter plot, titik-titik menyebar di atas dan bawah angka nol
pada sumbu Y serta tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka dapat
heterokedastisitas
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi menunjukkan korelasi antara data yang disusun berdasarkan time
series ataupun korelasi pada dirinya sendiri. Gejala korelasi mengakibatkan hasil
analisis regresi tidak lagi efisien atau varian tidak lagi maksimum. Untuk
mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, dapat dilakukan uji Dubin Watson
b. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 tidak dapat disimpulkan
4. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, data
terdistribusi secara normal atau tidak. Salah satu cara melakukan uji normalitas
1. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data terdistribusi secara normal.
2. Jika nilai signifikasi < 0,05, maka data tidak terdistribusi secara normal.
Menurut Sugioyo (2010) analisis regresi linier berganda adalah analisis yang
turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen
Dalam hala ini penulis mengemukakan variabel bebas lebih dari satu, maka dari
itu untuk mengetahui bagaimana variabel bebas (X1 dan X2) dengan variabel
Y = 𝛼 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝛽4 𝑋4 + 𝜀
Keterangan :
47
X1 = Eksterior
X2 = General Interior
X3 = Store Layout
X4 = Interior Display
α = Konstanta
e = Standart Error
Uji F merupakan uji persamaan regresi yang dilakukan untuk mengetahui apakah
atau α = 5% (Sanusi, 2014). Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
signifikasi pengaruh eksterior, general interior, store layout, dan interior display
besar tingkat signifikan dari hubungan semua variabel bebas (X1, X2, X3, X4)
uji F, yaitu:
48
𝑅 2 /(𝑘 − 1)
Fhitung =
(1 − 𝑅 2 )/(𝑛 − 𝑘)
Dimana :
R2 = Koefisien Determinasi
n = Jumlah Sampel
Hipotesis :
1. Ho diterima apabila Fhitung > Ftabel maka eksterior, general interior, store
Gambar 3.1
Daerah Penolakan H0
Daerah Penerimaan H0
Ftabel
pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikasi peran secara parsial antara
bebas (X1, X2, X3, X4) secara parsial terhadap variabel terikat (Y) mempunyai
𝑏𝑖
𝑡=
𝑆𝐸(𝑏𝑖 )
Keterangan :
Hipotesis :
1. Ho diterima apabila thitung > ttabel maka eksterior, general interior, store
Konsumen.
2. Hi ditolak apabila thitung ≤ ttabel maka eksterior, general interior, store layout,
Gambar 3.2
-ttabel 0 ttabel
terhitung bulan Juni. Lokasi penelitian dilakukan di Rolag Coffee yang berada di
Jalan Karah Blok E-2 No.6, Karah, Jambangan, Surabaya, Jawa Timur
52
KUESIONER PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Pekerjaan
a. < Rp 500.000
b. Rp 500.000 – Rp 1.000.000
c. Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000
d. Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000
e. > Rp 2.000.000
PETUNJUK PENGISIAN
Dibawah ini terdapat pernyataan. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dengan
seksama, kemudian berikan respon saudara dengan cara memberikan tanda (X)
atau coreng (√) pada kolom yang telah tersedia dengan satu pilihan jawaban.
Keterangan :
53
b. Setuju (S) = 4
X1. Eksterior
terlihat jelas
luas sehingga
ke dalam toko
Coffee
No Keterangan STS TS KS S SS
1 Pencahayaan ruangan
toko
Coffee bersih
sejuk
Coffee harum
No Keterangan STS TS KS S SS
1 Sistem pengelompokan
sistematis
cukup mendukung
No Keterangan STS TS KS S SS
No Keterangan STS TS KS S SS
2 Saya mendapatkan
sosial
3 Saya memperoleh
berkumpulnya orang-orang
memutuskan membeli di
Rolag Coffee
Coffee
DAFTAR PUSTAKA
2. No. 2 : 475
Abdullah, Prof. Dr. Thamrin & Tantri, Dr. Francis. 2015. Manajemen Pemasaran.
(http://statistikterapan.blogspot.co.id/2013/12/uji-validitas-dan-uji-reliabilas.html,