Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS HUBUNGAN ETIKA BISNIS DAN BUDAYA

ORGANISASI PADA PERUSAHAAN NISSAN


Etika Bisnis

Oleh :
1. Zellyn Yosna Inyurina 1642010067
2. Monica Dwi Noviana 1642010090
3. Rizka Alfina 1642010093

KEMENTERIAN RISET TEGNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGDI ADMINISTRASI BISNIS
2019
ANALISIS HUBUNGAN ETIKA BISNIS DALAM BUDAYA
ORGANISASI PADA PERUSAHAAN NISSAN
Etika bisnis merupakan aplikasi pemahaman tentang apa yang baik dan benar, apa yang
etis dan tidak etis, pantas dan tidak pantas, atau sopan atau tidak sopan, sering tak terpisah,
overlap, dengan norma hukum untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas dan
usaha yang disebut bisnis.
Etika merupakan bagian dari kompleksitas unsur-unsur kebudayaan. Ada banyak unsur
kebudayaan lain, seperti Norma, sistem nilai, pandangan dunia, filsafat, kesenian, ilmu
pengetahuan, ekonomi, cita rasa, tingkah laku, sikap, tradisi dan kebiasaan-kebiasaan
setempat, dan juga agama, dapat dianggap contoh-contoh yang dapat memperjelas persolaan
kebudayaan. Etika dan kebudayaan itu tidak dapat dipisahkan, keduanya saling melekat dan
saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Karena ketika suatu komunitas ituemnciptakan
batasan dan aturan-aturan dalam etika tentu lah berdasarkan dari kebiasaan dan juga hukum
yang berlaku di tempat tersebut. Ukuran etis, patut dan tidak patut, layak dan tidak layak,
nista atau mulia, memalukan atau tidak perlu dianggap malu, semuanya merupakan
bagiandari unsur-unsur kebudayaan. Dan itu semua merupakan syarat untuk menciptakan
etika.
Dengan sifat dasar manusia yang selalu menciptakan kebudayaan, karena suatu corak
kebudyaan tertentu di dalamnya ada etika yang sering mengalami proses pelapukan,
pemudaran, tidak akomodatif, dan tertinggal dari perkembangan zaman yang terus berputar
dan berubah dengan sangat cepat. Dari hal ini tentunya membutuhkan sikap, cara pandang,
perilaku, nilai-nilai, etika, norma dan tradisi yang lebih baru, yang dapat memberikan rasa
nyaman dalam merespon perkembangan zaman. Dengan kata lain bahwa kita membutuhkan
kebudayaan sekaligus dengan unsur etika agar dapat menjaga kelangsungan hidup di tengah
perputaran dan perubahan-perubahan zaman.
Perubahan dan perputaran zaman dapat dilihat dari kemajuan suatu perusahaan.
Kemajuan perusahaan pun dapat dipengaruhi oleh budaya perusahaan serta etika yang
diterapkan oleh perusahaan tersebut. Adapun pengaruh etika bisnis dan budaya terhadap
perusahaan dapat mempengaruhi perilaku karyawan, perilaku karyawan yang baik akan
menjadikan tingkah laku dalam pengambilan keputusan lebih bijaksana dan menjadi dasar
kekuatan perusahaan. Dalam kasus Nissan Motor Co. Ltd yang merupakan perusahaan asal
Jepang. Jepang terkenal dengan standarisasi produknya dan budaya perusahaan yang unggul,
Nissan Motor memiliki budaya perusahaan “NISSAN WAY”. Nissan Way adalah budaya
organisasi yang dimiliki oleh Nissan motor sebagai tolak ukur dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak yang diharapkan dari karyawan Nissan dalam melakukan pekerjaan. Dengan
melihat pada kenyataannya masing-masing perusahaan memiliki budaya yang berbeda, hal
ini bertujuan untuk memberikan ciri khas atau suatu identitas perusahaan dan setiap karyawan
mempunyai kepentingan dan pemikiran yang berbeda-beda. Hal ini bisa menimbulkan
konflik di dalam organisasi, sehingga dapat mengakibatkan melemahnya organisasi itu.
Dengan adanya Nissan Way diharapkan semua pemikiran akan menjadi sama. Di dalam
Nissan Way terdapat yang disebut sebagai MINDSET dan ACTION. Di dalam Mindset
terkandung 5 unsur : Cross-functional & Cross-cultural, Transparent, Leaner, Frugal, dan
Competitive. Sedangkan di dalam Action terkandung 5 unsur : Motivate, Commit & Target,
Perform, Measure, dan Challenge. Sehingga di dalam beraktifitas setiap karyawan harus
berpedoman dan menerapkan 5 unsur Mindset dan 5 unsur Action.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Robbins (2002:79) yang
menyatakan bahwa “budaya organisasi memberikan ketegasan dan mencerminkan spesifikasi
suatu organisasi sehingga berbeda dengan organisasi lain”. Budaya organisasi meliputi
seluruh pola perilaku anggota organisasi dan menjadi pegangan setiap individu
dalam berinteraksi baik dalam ruang lingkup internal maupun eksternal. Suatu
budaya organisasi selalu berhubungan dengan etika bisnis, karena etika bisnis
dapat menjadi standar dan pedoman untuk melaksanakan pekerjaan dengan
dilandasi moral yang baik.

Anda mungkin juga menyukai