Anda di halaman 1dari 18

Home Article Job Study Photo Music Video BBS

Artikel Terka

. Jepang Negara tanpa a


. Mengenal Agama Shi
. Jepang Negara tanpa a
. Buddha tanpa Waisak
Sejarah perkembanga
.
Kristen
. Islam di Jepang
. Yesus meninggal di Je
. Sejarah Pemakaman K

Beberapa Artikel
. Mengintip Pornografi
Bunuh diri, minta maa
.
Jepang
. Kehidupan Gelandang
. Judi, Harapan dan Ke
. Biaya Hidup tinggal d
. Biaya Perjalanan ke J
. Mengenal Hp di Jepan
Rampok, bayar dulu s
.
kabur
. Jutaan yen di tempat s
. Jepang Selayang Pand
Mengenal agama Shinto

Kuil Shinto di sebuah desa


Sumber image : keranjangkecil

Pengantar

h agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk Jepang. Agama ini menyembah matahari
ahwa kaisar Jepang adalah keturunan langsung dari Dewa Matahari atau Amaterasu

perti ini mungkin adalah yang paling umum yang bisa kita didapatkan tentang Shinto. Namun
ra masyarakat modern sekarang ini masih ada masyarakat yang menyembah matahari ?
akah ajaran dari agama ini, nama nabi, kitab suci-nya ?

i rasa penasaran yang besar, membuat saya mencoba untuk mencari jawaban dan
a buat anda. Sumber artikel sebagian besar saya tulis besar berdasarkan pengalaman dan
ribadi, berbaur dan merasakan langsung tradisi Shinto selama beberapa tahun dan hanya
l saja yang menggunakan referensi buku dan literatur. Karena kebetulan saya dibesarkan di
ang juga memiliki kepercayaan yang berakar dari animisme dan dinamisme maka untuk
ntang agama Shinto menjadi relatif mudah untuk saya pelajari.

an gambaran umum
n Ajarannya
uhan menurut Shinto
orga, neraka dan alam akhirat
oa
alah agama ?
ompok Shinto
to
hinto
an Perayaan
masa sekarang
an Kesimpulan

SEJARAH DAN GAMBARAN UMUM

Shinto mempunya sejarah yang cukup panjang dan tua yaitu dimulai dari masa Jomon
Period (11.500-300 BC) ada indikasi masyarakat jaman itu sudah menjalankan ritual
Samanisme yang mirip dengan ritual Shinto sekarang. Kemudian pada masa Kofun Period
(250-552 CE) mulai ditemukan catatan yang lebih lengkap tentang kepercayaan ini. Kuil
kuno Ise dan kuil Izumo Taisha yang terletak di barat daya dan di timur laut kepulauan
Jepang adalah beberapa di antara kuil yang dibangun pada masa ini dan masih berdiri
hingga kini.

Bahkan yang mungkin paling unik adalah tempat suci agama Shinto pada awalnya
dak memiliki bangunan apapun jadi hanya berupa tanah kosong, hutan, sungai ataupun
endirian bangunan ini dimulai karena pengaruh dari agama Buddha yang mulai masuk pada

da masa Restorasi Meiji, Shinto ditetapkan menjadi agama resmi negara namun setelah perang
epang, status Shinto sebagai agama negara berakhir karena Jepang beralih menjadi negara
gama dianggap tidak lebih sebagai kegiatan budaya. (Sumber : Wikipedia)

istilah / kata baru

l dari kata Shin dan To, yaitu kombinasi dua huruf kanji yang berarti Jalan Kami (Tuhan atau
ini mulai dipakai pada abad ke 6, bersamaan dengan kedatangan agama Buddha, untuk
dengan jelas agama lama dengan agama baru. Jadi jelas sekali, kalau masyarakat Jepang dulu
kepercayaannya apa adanya dan tanpa nama atau istilah apapun. (Dari berbagai sumber)

SHINTO DAN AJARANNYA


Tidak mengenal ajaran apapun

agama kuno yang merupakan campuran dari animisme dan dinamisme yaitu suatu
primitif yang percaya pada kekuatan benda, alam atau spirit. Kepercayaan tua semacam ini
uh dengan berbagai ritual dan perayaan yang biasanya berhubungan dengan musim, seperti
roh, spirit dll.

tu suatu kepercayaan yang berakar dari Animisme, Shinto sama sekali tidak memiliki ajaran
harus dipelajari. Shinto juga tidak memiliki kitab suci, simbol, kiblat dan juga nabi sebagai
penyebar agama pertama kali, jadi Shinto lahir dan berkembang secara alami di masyarakat.

usus tentang ajaran Shinto yang menyebutkan Kaisar sebagai Dewa Matahari sepertinya
dan populer pada masa Periode Meiji (1868-1912) yang pada saat itu menjadikan Shinto
a resmi negara dan Kaisar sebagai Living God atau dewa yang hidup di dunia. Jadi dalam
h kental unsur politisnya dibanding agama.

njelasan tentang proses terbentuknya alam semesta, Kojiki, Izanami dan Izanagi hanyalan
logi semata. Jadi kasusnya jelas sangat berbeda dengan kepercayaan agama semitis, yaitu
wa yang mutlak harus dipercayai.

k artikel yang menyebutkan Shinto sebagai agama yang menyembah leluhur. Pendapat yang
entu saja. Kuil Shinto sama sekali tidak berfungsi sebagai tempat pemujaan untuk leluhur.
ekali tidak mengenal upacara kematian. Semua makam dan ritual kematian di negara tersebut
tradisi Buddha. Khusus untuk beberapa kuil tertentu yang termasuk kelompok Imperial
Yasukuni adalah perkecualiannya.Di kuil tersebut dibangun untuk menghormati keluarga
a tentara korban perang.

KONSEP TUHAN MENURUT SHINTO

n dalam kepercayaan Shinto adalah sangat sederhana yaitu : " Semua benda di dunia, baik
a ataupun tidak, pada hakikatnya memiliki roh, spirit atau kekuatan jadi wajib dihormati".
ernatural ini disebut dengan istilah KAMI, kemudian ditambahkan kata akhiran SAMA,
t untuk nama orang, atau dewa sehingga menjadi KAMISAMA.

benarnya secara natural manusia sudah menyadari bahwa mereka bukanlah mahluk kuat dan
a ada kekuatan lain yang lebih superior yang langsung ataupun tidak langsung berpengaruh
dupan mereka sehari-hari. Pengakuan, kekaguman, ketakutan dan juga kerinduan pada Spirit
an Besar" yang disebut dengan nama Kamisama itu diwujudkan dalam bentuk tarian, upacara
udaya.

ma penjelasan mudahnya adalah Tuhan bagi orang Jepang. Kamisama sebagai Tuhan, hidup di
dan memiliki nama sesuai dengan benda yang ditempatinya. Tuhan yang berdiam di gunung
Kami no Yama, kemudian ada Kami no Kawa (Tuhan sungai), Kami no Hana (Tuhan bunga).

storesi Meiji (1868-1912), mulai berdiri banyak sekte baru dari Shinto seperti contohnya
Kenkokyo yang biasanya digolongkan sebagai agama baru atau Shinshūkyō. Salah satu
Shinto baru ini adalah menggolongkan diri dengan tegas sebagai penganut monotheisme.
memiliki pendiri yang diakui sebagai guru atau nabi dan juga mempunyai ajaran layaknya
n. Ajarannya umumnya sangat sederhana serta lebih banyak membahas tentang etika dan
aku bukan dogma atau doktrin, jadi sepertinya lebih dekat ke arah ajaran Buddha atau
e.

dalah agama polytheisme atau monotheisme ?

pertinya cukup sulit untuk dijawab. Pada intinya agama Shinto percaya pada keberadaan
pakah Kamisama adalah Satu atau Banyak tidaklah terlalu penting bagi mereka. Bagi
rang Jepang, perdebatan antara monothisme dan polytheisme adalah sudah selesai dan hanya
kan pada masa lalu. Jaman sekarang mana ada orang percaya pada batu atau pohon besar
n?

engan Dewa Matahari atau Amaterasu Omikami ?

dalah bagian yang paling menarik karena paling banyak disebut dalam pembahasan tentang
namun nyaris tidak mudah "ditemukan" dalam situasi riil. Perwujudan dewa ini bisa
lam sejumlah buku ataupun lukisan kuno namun tidak akan kita temukan di setiap kuil Shinto.
gama ini tidak mengenal tradisi pemujaan patung, jadi altar utama kuil tidak akan ditemukan
un arca apapun apalagi gambar dewa Matahari. Satu satunya kuil yang saya ketahui khusus
uk menghormati dewa ini hanyalah kuil Ise Jingu yang notabene merupakan kuil milik
jaan. Jadi mungkin dari sinilah mulai muncul penjelasan bahwa Shinto adalah pemuja dewa

ara manusia dan Tuhan

ara Kami dengan manusia menurut konsep Shinto juga cukup unik. Tuhan hidup di laut,
dll atau dengan kata lain hidup tidak jauh dari kehidupan mereka sehari hari. Jadi Tuhan bagi
h bagian dari kehidupan yang tidak terpisahkan. Jadi konsep Tuhan di atas atau langit dan
mi sepertinya kurang populer untuk kepercayaan Shinto.

Dashi misalnya sebagai perwujudan dari kereta bagi Kami, yang digotong beramai ramai
al di kuil mungkin adalah salah satu contoh menarik. Simbul Tuhan atau "Kereta Tuhan" ini
k dengan hormat dan khidmad namun diguncang guncangkan, dibenturkan, dibenamkan ke
iki beramai ramai bahkan diduduki pada bagian atapnya oleh beberapa orang selama proses
ang cukup aneh menurut saya. "Apakah Tuhannya orang Jepang tidak marah ?"

kita mengetahui konsep Tuhan dalam agama Shinto maka sepertinya keanehan itu akan
nsep kutukan, bencana dan kemarahan oleh Kami sepertinya kurang populer dalan mythiolgi
pada kasus bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir atau gagal panen yang
cendrung tidak akan dikaitkan dengan kemarahan atau kutukan atau kemarahan dari Tuhan,
dah dekat dll. Wajar saja karena mereka tidak mengenal konsep hari kiamat.

Catatan :

sebetulnya mempunyai arti yang cukup komplek. Ada beberapa kata lain sebagai
a (sesuai kamus), yaitu : god, lord, heaven, father, godness, divine, creator, deity, providential,
Dalam percakapan sehari hari kata Kami juga kadang berarti di atas, berkuasa, superior
ena kemampuan dan ilmunya dan sejenisnya. Sehingga seorang ekspart atau ahli dan
bidang tertentu, tokoh olah raga dan pelanggan atau pembeli dalam kontek bisnis juga disebut
i". Sedangkan tambahan kata "Sama" adalah sebutan paling hormat untuk nama orang,
a "San, Chan atau Kun".

KONSEP SORGA, NERAKA DAN ALAM AKHIRAT

dan neraka ataupun ajaran tentang kehidupan alam akhirat sepertinya adalah hal yang umum
da ajaran agama ataupun kepercayaan primitif sekalipun. Shinto sepertinya memiliki tradisi
menyimpang. Konsep tentang sorga dan neraka hampir tidak disentuh sama sekali dalam
Shinto. Hal ini bisa dilihat dari hampir tidak ditemukannya ada ritual upacara kematian pada
Seperti yang telah saya sebutkan di atas, ritual dan tata cara pemakaman di Jepang
ilakukan dengan tata cara agama Buddha dan sisanya menggunakan ritual Kristen. Kuburan
akam juga umumnya berada di bawah organisai kedua agama tersebut.

ual Shinto lebih difokuskan pada kehidupan duniawi atau kehidupan sekarang terutama yang
dengan alam khususnya keselaran antara manusia dengan alam sekitarnya.
KONSEP DOA DAN SEMBAHYANG

nal konsep ibadah

g begitu akrab dengan aktivitas ibadah dalam arti menyembah dengan tujuan memuji dan
n kebesaran Kamisama atau Tuhan. Mereka cendrung lebih dekat dengan konsep "doa" yaitu
engan tujuan "meminta sesuatu" kepada Tuhan seperti agar lulus ujian, diterima bekerja di
rtentu, dikaruniai kesehatan, umur panjang dan berbagai permintaan yang bersifat duniawi.
ep ini tentu saja ibadah bukanlah sesuatu yang wajib dan menjadi keharusan.

empat ibadah di negara ini, baik Jinja ataupun Tera (Buddha) adalah berfungsi juga sebagai
. Jadi kebanyakan pengunjung menjadikannya saat berwisata sekaligus sebagai kesempatan
Jadi orang yang datang ke kuil dengan niat dari awal untuk ibadah sepertinya sangat jarang
amun aktivitas keseharian yang sangat sibuk membuat aktivitas wisata semacam ini hampir
gkinkan untuk dilakukan dalam banyak kesempatan.

setahun sekali

saya telah tulis di atas, berdoa bukanlah sebuah keharusan sehingga kebanyakan orang sangat
jung ke kuil kecuali saat ada perayaan kuil atau saat tahun baru. Jadi secara umum bisa
anyakan orang Jepang berdoa cukup hanya setahun sekali yaitu saat tahun baru. Sehingga
andangan aneh kalau perayaan tahun baru di negara ini cendrung sepi dari hinggar bingar
ayaan karena kebanyakan penduduk khususnya golongan muda melewatkan pergantian tahun
n berdoa. Keramaian ini bisanya akan berlanjut sampai beberapa hari setelah tahun baru. Pada
isa menyaksikan puluhan bahkan ratusan ribu orang yang datang memenuhi memadati areal
Keunikan perayaan tahun baru di Jepang ).

SHINTO ADALAH AGAMA ?

raian saya di atas sepertinya mungkin bagi sebagian pembaca sudah cukup untuk membuat
ecil bahwa Shinto bukanlah suatu agama namun hanyalah suatu budaya atau kebiasaan saja.
kita memakai kriteria umum yang dipakai untuk menggolongkan suatu kepercayaan bisa
ai agama yaitu memiliki nabi sebagai penerima wahyu serta memiliki kitab suci yang memuat
n petunjuk lengkap dari kepercayaan tersebut, jelas Shinto tidak memenuhi syarat untuk
ai agama. Hal ini juga sepertinya sudah disadari oleh orang Jepang dari awal yang bisa kita
angat jelas dari bahasa yang mereka pergunakan.

a Jepang, dikenal kata Bukkyo yang artinya ajaran Buddha. Jadi kata Kyo yang artinya ajaran
untuk ajaran lain seperti KirisutoKyo (ajaran Kristen), IsuramuKyo (ajaran Islam) dll,
ta Shinto sama sekali tidak ditambahkan dengan akhiran Kyo. Inilah dasar dan alasan yang
ntuk menyebutkan bahwa Shinto tidak memiliki ajaran apapun.

a sekaligus berarti agama, sehingga sebutan agama Shinto sendiri sebetulnya kurang tepat,
bahasa Jepang sama sekali tidak tidak dikenal kata ShintoKyo. Jadi istilah ajaran Shinto
un agama Shinto jelas salah kaprah.

lebih unik lagi adalah kata Shinto itu sendiripun hampir tidak pernah disebut ataupun
am percakapan sehari hari. Sebutan ini yaitu agama Shinto hanya umum digunakan oleh
Demikian juga dengan nama tempat ibadah Shinto disebut dengan Jinja dalam bahasa Jepang.

d lalu, kata Shinto dipakai oleh pengikut Buddha untuk menyebut kepercayaan penduduk asli,
at ini kata Shinto dipakai oleh orang asing. Kata Jinja misalnya diterjemahkan menjadi kuil
o Shrine). Kata ini jelas tidak ada bahasa Jepang, karena adanya cuma Jinja saja. Nah bingung
ang Jepang sendiri sepertinya tidaklah membingungkan. Mereka menjalankannya apa adanya
dipusingkan dengan istilah ataupun sebutan, agama atau kebiasaan, agama wahyu atau agama

r pemahaman sepertinya inilah yang membuat hampir bisa dipastikan bahwa tidak akan ada
yang mengaku beragama Shinto ketika ditanya tentang agama. Mereka umumnya akan
ngan jawaban yang nyaris seragam yaitu tidak menganut agama apapun, free religion atau
puler dan paling banyak digunakan adalah Agnostik. Jadi sedikit janggal ketika istilah Agama
populer di luar Jepang dan sampai hampir semua buku pelajaran di sekolah asing
bahwa mayoritas orang Jepang adalah beragama Shinto. Agama yang sama sekali asing di
g

Shinto adalah pemuja alam

Sinto adalah (agama) pemuja alam. Sebutan ini sepertinya yang paling tepat
untuk dipakai. Hal ini bisa dilihat dari tradisi Shinto yang memberikan
penghormatan yang sangat tinggi kepada alam. Pohon besar misalnya tidak boleh
sembarangan ditebang karena dipercaya ada Kami yang berdiam di dalamnya.
Kebanyakan penduduk jaman dulu akan taat dan tidak merusak tempat alam atau
bahkan kadang dengan jalan tidak memasuki hutan, gunung bahkan pulau
tertentu karena dipercaya adanya Kami yang bersemayam di tempat tersebut.

Lahirnya seni Ikebana (merangkai bunga), Bonsai (mengkerdilkan tumbuhan)


dan seni taman ala Jepang yang memadukan tanaman, batu dan air juga
(sepertinya) tidak lepas dari philosophy Shinto.

Dengan konsep kepercayaan yang sangat sederhana seperti ini bisa dibilang
mereka cukup termasuk sukses menjaga kelestarian alamnya. Sekedar catatan
at ini tempat yang bisa dihuni di Jepang hanyalah 30 % dari luas dataran yang ada, selebihnya,
biarkan berupa gunung dan bukit. Jalan layang atau kereta tidak dibangun tidak dengan
bukit tapi dengan trowongan menembus bukit. Kebersihan air sungai dijaga sampai aliran air
at kota sekalipun.

mua data di atas tidak menjelaskan secara langsung hubungan antara kedua variabel ini secara
n sepertinya menurut saya tidak lepas dari konsep budaya Shinto. Kuil Shinto juga umumnya
hi dengan sejumlah pohon besar yang sudah berumur ratusan tahun. Bukan pemandangan yang
a ini kalau seandainya suatu kali Anda akan melihat sebuah pohon besar yang tumbuh gagah
h jalan serta sebuah kuil kecil didekatnya yang berdiri entah sejak kapan, tanpa ada yang
rniat menggusurnya.

ntoh lainya yang lebih mudah adalah penghormatan mereka yang tinggi terhadap makanan
ras. Sehingga hal inilah yang menyebabkan kebanyakan orang Jepang yang pantang untuk
asi bahkan dimakan sampai butir terakhir karena dianggap tidak menghormati Spirit (roh)
dalamnya. (Kepercayaan Indonesia lama, khususnya di Jawa dan Bali juga mengenal ritual
n untuk padi atau beras sebagai tempat bersemayam Dewi Sri atau Dewi Uma).

uil seperti Sumiyoshi Taisha di Osaka contohnya, memiliki tradisi upacara tanam padi pada
uly dan tradisi yang sudah berumur sangat tua ini masih dilestarikan hingga kini walaupun
sekitar kuil sebagian besar sudah tidak masih berprofesi sebagai petani. Untuk menjaga agar
p lestari, beberapa petak sawah masih tetap dipertahankan. Ini adalah salah satu konsep
alam atau sawah yang unik. Di beberapa daerah lain, upacara semacam ini juga bisa

5 KELOMPOK SHINTO

Shinto bisa dikelompokkan menjadi 4 bagian atau kelompok yang masing masing
eunikannya tersendiri. (Sumber diambil dari Wikipedia). Catatan : pengelompokan ini
acam sekte atau aliran namun hanya sekedar penjelasan textstual yang umum ditemukan
r ilmiah saja sedangkan dalam kondisi nyata masyarakat sehari hari istilah semacam ini sama
gunakan. Jadi sub ini hanya sebagai penjelasan tambahan saja. Selengkapnya adalah sebagai

ial Shinto (Kyūchū Shinto atau Koshitsu Shinto)


kelompok ini sangat eksklusif dan tidak umum ditemukan. Memiliki beberapa kuil saja yang
tidak salah 5 buah di seluruh negeri. Nama kuil ini biasanya berakhir dengan nama Jingu,
nya Heinan Jingu, Meiji Jingu, Ise Jingu dll. Umumnya kuil ini berfungsi sebagai tempat untuk
hormati leluhur khususnya keluarga kerajaan serta tempat untuk menghormati Dewa Matahari.
epertinya sebutan agama Shinto sebagai penyembah Matahari berakar dari kelompok.

Shinto (Minzoku Shinto)


olk Shinto adalah kepercayaan Shinto yang meliputi cerita tua, legenda, hikayat dan cerita
h seperti mityologi tentang Kojiki, terbentuknya negara Jepang dll. Jadi kelompok Shinto ini
unik yang bisa dilihat pada kuil yang mereka buat. Jadi jangan kaget kalau Anda menemukan
ang penuh dengan ornament dan pernak pernik kucing atau binatang dan benda lainya karena
h pendiriannya yang memang berkaitan dengan binatang tersebut. Contoh lain adalah kuil
u Jinja yang terletak di daerah Okayama, Jepang tengah yang khusus dibangun untuk
hormati tokoh utama dalam cerita rakyat yaitu Momo Taro.
hinto (Kyoha atau Shuha Shinto)
kelompok ini mulai muncul pada abad ke 19 dan sampai saat ini memiliki kurang lebih 13
Dua diantara sekte ini yang cukup banyak pengikutnya adalah Tenrikyo atau Kenkokyo.

into
mpok ini sangat tidak umum ditemukan jadi saya sangat kesulitan untuk menemukan
hnya sehingga penjelasannya saya salin secara mentah dari sumber aslinya yang mengatakan
as kelompok Shinto ini fokus utamanya adalah penyembuhan (healing) dan meditasi.

Shinto (Jinja Shinto)


ir semua kuil (SHinto) yang ada saat ini hampir sebagian besar dimasukkan ke kelompok
ir ini.

ngelompokan ini seperti sedkit menjadi jelas bahwa ajaran Shinto yang menjelaskan tentang
ri hanya ada pada kelompok Imperial Shinto saja yang notabene adalah kuil milik kerajaan,
a dengan berbagai kisah dan legenda seperti Kojiki hanya ada pada kelompok Folk Shinto saja.
n yang mengatakan Shinto adalah menyembah Dewa Matahari jelas kurang tepat.

KUIL SHINTO

k semua orang

menganut konsep kebebasan yaitu bebas dari simbul dan doktrin agama. Siapapun bisa bebas
ung tanpa ada kewajiban untuk harus berdoa. Hampir semua bagian dalam areal kuil bisa
pun difoto tanpa ada larangan ataupun pertanyaan apapun apalagi pertanyaan yang menjurus
ma. Dari sebagian besar berbagai tempat ibadah yang pernah saya kunjungi sepertinya tidak
h bebas dibandingkan dengan kuil Shinto. Diperkirakan saat ini ada sekitar 80 ribuan kuil
eluruh negeri dan semuanya tergabung dalam satu organisasi besar yaitu Association of Shinto

n menyatu dengan alam

an kuil Buddha, atau Tera yang cendrung megah besar dengan ornament dan koleksi barang
barang seni melimpah, Kuil Shinto atau Jinja cendrung adalah kebalikannya. Bangunannya
gat sederhana dan menyatu dengan alam. Dalam altar utama hampir kosong melompong, tidak
ng atau benda tidak ada benda apapun yang harus disembah sebagai perwujudan Tuhan.
ur sering disebutkan bahwa di dalam altar terdapat tiga benda utama yaitu cermin, pedang dan
gai simbul dari refleksi diri, kekuatan dan cahaya. Namun ketiga benda itu hampir tidak akan
a tidak dipajang dengan posisi biasa. Kebanyakan masyarakat umum sepertinya tidak pernah
dengan hal ini. Yang paling mudah terlihat hanyalah guntingan hiasan kertas putir dan sebuah
mpat menampung uang logam yang dilemparkan peziarah sebelum berdoa yang terletak tepat
utama.
umumnya tidaklah besar atau bahkan bisa jadi sangat kecil tidak lebih dari satu meter namun
jadi sebaliknya karena seluruh gunung ataupun hutan adalah termasuk areal kuil itu sendiri. Di
tertentu yang terletak di atas gunung, di tengah laut, danau ataupun tempat yang sulit di
anya akan dibuatkan banguan atau kuil lain di tempat yang mudah di jangkau. Jadi kuil ini
agai penghubung ke kuil utama jadi peziarah tidak perlu susah payah mendaki gunung atau
jumlah sampai ribuan tangga, seperti Kuil Kotohiragu yang memiliki 1.368 tangga. Konsep
kup unik dan sepertinya jarang ditemukan pada kepercayaan atau agama lain.

doa menurut Shinto

a cara sembahyang atau doa dalam kuil Shinto sangat sederhana yaitu melemparakan sekeping
ebagai sumbangan di depan altar, mencakupkan kedua tangan di dada dan selesai. Jadi semua
yang dilakukan dengan berdiri ini tidak lebih dari sepuluh detik. Doa dilakukan tidak
i atau jam khusus jadi bebas dilakukan kapan saja. Sedikit catatan, bisa saya sebutkan bahwa
di kuil Shinto dengan kuil Buddha sangatlah mirip. Yang sedikit berbeda adalah di kuil
n dicakupkan ke depan dada dengan pelan, hening dan tanpa suara, sedangkan kuil Shinto
knya yaitu mencakupkan tangan dengan keras sehingga menghasilkan suara sebanyak dua kali
angan).

ran tata cara berdoa ini bisa disebut baku namun sama sekali tidaklah bersifat mengikat.
di depan altara utama, dari halaman kuil, dari luar pintu gerbang, dilakukan tidak dengan
tangan namun membungkukan badan atau bahkan tidak berdoa sama sekali bukanlah
sekali.

yang unik

i yang sangat khas dari Jinja adalah bangunan pintu gerbangnya yang terdiri dari dua tonggak
u (sekarang kebanyakan berbahan beton bertulang) yang biasanya berwarna jingga. Bangunan
ut Torii ini bisa ditemukan hampir disetiap sudut dan pelosok Jepang bahkan di tempat
uncak gunung ataupun di tengah hutan, di tengah goa atau bahkan di tengah atau dasar laut
photo. Pintu gerbang ini juga kadang di bangun tidak persis di depan kuil namun beberapa
ari kuil utama sebagai bertanda bahwa tidak jauh dari tempat itu berdiri sebuah kuil Shinto.

atu hal yang perlu dicatat disini adalah setiap Jinja pasti memiliki Torii namun tidak semua
pintu gerbang Torii adalah kuil Shinto (Jinja). Hal ini disebabkan karena ternyata pintu
el ini juga di adopsi oleh beberapa Tera atau kuil Buddha sehingga sama sekali sekali lagi
mpulkan bahwa bangunan berpintu gerbang Torii pasti berarti kuil Shinto.

desa

engah pemukiman penduduk berdiri satu kuil yang berfungsi sebagai kuil penjaga daerah yang
at ibadah umum oleh penduduk daerah tersebut. Anggapan sebagian orang asing yang
ahwa orang Jepang hanya akan berdoa di kuil penjaga yang ada di wilayah atau desanya
dak akan berdoa di kuil penjaga desa atau tempat lain, sepertinya adalah anggapan yang
Kalau dikaitkan dengan perayaan upacara kuil (matsuri) hal itu mungkin saja benar karena
nya penduduk desa yang bersangkutan hanya akan ikut perayaan yang diselenggarakan di
ri dan tidak akan ikut di perayaan kuil desa lain. Namun dalam hal berdoa setahu saya,
asan seperti itu tidaklah ada.
mbangunan tempat ibadah baru

yang paling menarik dari Shinto adalah hampir tidak pernah adanya pendirian kuil baru di
Semua bangunan kuil ataupun Tera (untuk agama Buddha) yang ada sekarang ini adalah
atau kuil baru hasil renovasi dari kuil lama. Sehingga bukan pemandangan aneh kalau
ota baru hampir bersih dari banguan tempat ibadah Shinto maupun Buddha namun yang ada
temukan justru adalah bangunan gereja atau bahkan mungkin mesjid.

PENDETA

emasuki kuil Shinto, umumnya kita akan disambut oleh seorang atau sekolempok gadis muda
bar berwarna putih bersih dan rok lebar berwarna merah menyala menutup sampai mata kaki.
sisir rapi dan diikat lurus kebelakang. Mereka adalah orang yang mengabdikan diri untuk kuil
dengan sebutan Miko. Tugas utama mereka adalah memimpin ritual tertentu, menari dan juga
a sebagai sebagai penjual tiket masuk, penjual Omamori (jimat keberuntungan) serta menyapu
kebersihan kuil. (Note : bersih bersih dianggap juga sebagai bagian dari ritual).

menjadi seorang Miko cukup unik karena dituntut harus masih gadis. Jadi adalah hal umum
ini cendrung hanya dijalankan selama beberapa tahun saja dan harus mengundurkan diri
uarga. Satu catatan kecil yang perlu saya tulis adalah status mereka sebagai pelayan kuil atau
ma, jadi mencoba menyentuh atau mengajak kenalan adalah sangat tidak umum dilakukan.

tuk pendeta pria dikenal dengan nama Kannushi mempunyai tugas yang kurang lebih sama
ta wanita. Karena Shinto tidak mengenal ajaran maka tugas sebagai penceramah agama,
ejenisnya tentu saja tidak ada.
FESTIVAL DAN PERAYAAN

erayaan atau yang dikenal dengan nama Matsuri dalam bahasa Jepang adalah merupakan
idak terpisahkan dengan ritual Shinto. Bagi masyarakat umum, matsuri dianggap tidak lebih
budaya tahunan belaka. Masing masing kuil mempunyai matsurinya sendiri sendiri dan tiap
daerah yang satu dengan daerah yang lain mempunyai keunikannya perayaannya sendiri
aan matsuri yang bersifat nasional seperti halnya hari raya agama yang kita kenal sama sekali
i di Jepang.

estival dilaksanakan pada musim panas sekitar bulan July dan Agustus dan jatuh pada hari
i dengan kalender masehi. Bulan ini juga merupakan bulan liburan anak sekolah, jadi festival
an dipenuhi oleh para remaja dan anak anak. Beberapa kuil tertentu khusunya untuk daerah
nya masih menyelenggarakan matsurinya menurut kalender aslinya jadi dipestikan perayaan
ng pada hari kerja. Hal yan aneh tentu saja menurut tradisi Jepang modern.

ival tertentu yang bisa disebut sangat megah yang melibatkan peserta dalam jumlah besar dan
k ketinggalan jumlah penonton yang bisa mencapai jutaan orang. Empat dari sepuluh
r yang bisa saya catat adalah Gion matsuri Kyoto, Tenjin matsuri Osaka, Kishiwada matsuri
matsuri Tokyo dan Takayama matsuri Takayama.

dari perayaan ini mempunyai umur atau sejarah yang sangat tua dan panjang serta sudah
cara turun temurun sejak ribuan tahun dan hampir tanpa terputus sama sekali kecuali ketika
dunia kedua. Seiring perkembangan jaman, waktu dan peran serta warga menjadi semakin
gga peran serta penduduk luar desa atau daerah sering sangat diharapkan. Sebagai contohnya
an terbesar di Jepang yaitu Gion Matsuri yang melibatkan banyak penduduk luar daerah atau
asing pada setiap event tahunannya. Hari perayaan juga kebanyakan sudah disesuaikan
kembangan jaman yaitu dilangsungkan pada akhir pekan, seperti yang sudah saya tulis di atas.

SHINTO DI MASA SEKARANG

ik tentu saja karena di saat kebanyakan masyarakat modern dan "beradab" mulai
n kepercayaan kuno semacam Animisme (baca: Shinto), masyarakat Jepang justru tetap setia
kan dan melestarikannya. Ditengah gencarnya serbuan agama baru yang salah satunya
monotheisme sebagai salah satu isu utamanya sepertinya kurang begitu menarik minat
rang Jepang.. Mengapa Shinto masih tetap eksis di Jepang, beberapa alasan yang bisa saya
dalah sebagai berikut :

ran baru tanpa harus membuang kepercayaan lama

theisma salah satu contohnya sepertinya dewasa ini sudah diterima secara luas oleh
rang Jepang. Namun cara pererimaan konsep baru ini tergolong unik, yaitu bukan dengan cara
epercayaan lama namun cukup hanya "memperbaiki dan merevisi" konsep polyteisme saja.
mengenal konsep Kami yang artinya Tuhan.

Shinto yang tidak "mengenal ajaran", buku kitab suci dan juga nabi atau pemimpin agama,
eka mudah beradaptasi mengikuti perkembangan terbaru, termasuk dengan "seenaknya"
lyteisme menjadi konsep monotheisme. Sebutan Tuhan Pohon, Tuhan Bunga ataupun Tuhan
g ini hanya tinggal sejarah saja yang sudah lama ditinggalkan. Jadi pada masa sekarang ini
penyebaran agama baru yang masih mengandalkan monotheisme sebaga isu utama sepertinya
berguna sama sekali dan menurut saya metode ini hanya cocok di diterapkan pada masa lalu.
rakat modern sepertinya Jepang, sepertinya tidak ada orang yang masih menganggap matahari
n.

transkrip Hindu kuno yang menyebutkan "Hanya ada satu Tuhan tapi orang bijaksana
nya dengan banyak nama". Sepertinya konsep ini dimiliki juga oleh Shinto. Dewasa ini Kata
seakan sudah menjadi sebutan baku untuk kata Tuhan dan sepertinya untuk agama baru
ma Kristenpun harus "mengalah" dengan memakai terjemahan yang sama untuk menunjuk
hinto saat ini kebanyakan disebut sebagai No Religion, yaitu suatu konsep baru yaitu
n beretika tanpa harus beragama atau Percaya pada Tuhan tanpa harus beragama"

ap menjunjung tinggi kebebasan

ng dimaksud disini adalah dalam arti luas khususnya dalam hal agama dan kepercayaan.
sudah ditulis sebelumnya bahwa tidak ada keharusan bagi seorang pemeluk Shinto untuk
uil dan juga tidak ada keharusan untuk berdoa atau sembahyang di dalamnya dan dilain pihak
bisa bebas memasuki atau bahkan berdoa di tempat agama lain tanpa hambatan karena Shinto
memiliki ajaran untuk mengharuskan ataupun melarang hal itu. Hal ini sering dianggap
satu kelebihan yang tidak dimiliki oleh ajaran agama baru.

sama sekali tidak membutuhkan agama dan sepertinya Shinto sangat sesuai dengan keinginan
a dari awal Shinto itu sendiri bukanlah agama dan kuil itu sendiri sering dianggap sebagai
asan yaitu bebas dari simbul, doktrin dan dogma agama.

inggi toleransi

g tinggi terhadap suatu agama atau kepercayaan bisa melahirkan kefanatikan. Kefanatikan
i bisa bermakna positif namun bisa juga sebaliknya. Karena agama di Jepang dianggap tidak
iasan, tradisi atau budaya semata maka sifat fanatik yang berlebihan terhadap agama tertentu
into nyaris tidak ada. Agama apapun bisa berkembang dengan bebas dan damai di negara
terkecuali.
ama sepertinya nyaris diterima tanpa ada hambatan berarti. Banguan kuil Buddha dan Shinto
an lokasi satu sama lain mungkin bisa dijadikan sebagai salah satu contoh kecil. Contoh
komplek kuil Nikko di Jepang utara serta Kuil Kiyumizu dera di Kyoto, Jepang bagian
mpat ini kita bisa menemukan kedua kuil ini berdiri dalam areal yang sama. Kompek kuil
at terkenal karena termasuk warisan dunia (World Heritage Site). Namun tentu saja bukan
toleransi agama, tempat ini dijadiakan warisan dunia namun karena keindahannya. Keindahan
ransi, sepertinya merupakan paduan yang lengkap. Contoh lain sepertinya terlalu panjang
kan disini.

lama dirasa lebih memahami permasalahan mereka sehari hari

asannya", agama ini juga diterima secara luas karena dirasa lebih dekat atau lebih
permasalahan mereka sehari hari. Misalnya berbagai festival atau upacara budaya yang ada
l tanam padi, pergantian musim, meresmikan rumah baru atau bahkan ritual peluncuran
ntuk kasus yang lebih modern. Bahkan saat pertandingan piala dunia, sejumlah anak datang
eminta pendeta untuk mendoakan atau memberkati tim nasional mereka. Hal ini umum terjadi
Shinto.

nsep "Omamori" atau jimat keberuntungan, jimat lulus ujian, mendapat pekerjaan, usaha
sa lebih dekat dengan kehidupan riil yang tentu saja dilarang dan diharmkan oleh agama baru.
mereka sehari hari tampaknya sudah sangat ketat dengan batasan norma dan aturan sehingga
kalau harus ditambah dengan aturan baru dalam hal kepercayaan dan agama.

PENUTUP DAN KESIMPULAN

lis panjang lebar tentang agama primitif ini tiba saatnya tulisan ini untuk diakhiri dengan
mpulan. Kesimpulan yang dibuat adalah sepenuhnya merupakan opini penulis sendiri.

adalah fenomena menarik. Tidak memiliki ajaran dan dogma apapun sehingga sehingga
kali tidak memenuhi syarat untuk disebut agama. Namun disisi lain Shinto memiliki kuil
atau tempat suci yang merupakan salah satu ciri khas dari pada agama.

ini jelas membingungkan bagi sebagian orang khususnya orang asing yang cendung
ggap semua orang harus memiliki agama. Ditengah kebingungan tersebut maka dibuatlah
elasan mudah yang mengatakan bahwa Shinto adalah agama terbesar di Jepang. Lha,
a apa ? Semua agama harus memiliki ajaran khan ? Maka disebutkan bahwa agama Shinto
gama yang menyembah matahari dan percaya kaisar sebagai keturunan dewa matarahari.

rang Jepang sendiri Shinto jelas bukanlah agama jadi wajar kalau kita tidak akan pernah
ngar ada orang Jepang yang mengaku beragama Shinto. Bahkan dalam kehidupan sehari
masyarakat, kata Shinto nyaris tidak pernah dipergunakan. Mereka hanya mengenal kata
ang artinya kuil (shrine) sebagai tempat untuk berdoa. Kuil agama apa ? Agama apa saja
a percayai. Berdoa kepada siapa ? Juga tidaklah terlalu penting bagi mereka. Berdoa tidak
ukan agama dan juga bisa ditujukan kepada siapa saja yang anda percayai, kepada Tuhan,
Dewa, Matahari, Bunga, Keluarga, Orang Lain ataupun Diri Sendiri.
A dianggap sebagai simbul kebebasan, yaitu bebas dari symbol agama, doktrin dan ajaran
n (free religion). Kebebasan yang mungkin tidak akan didapatkan pada agama lain. Hal
ah yang (mungkin) menyebabkan agama baru seperti Islam atau Kristen relatif sulit
mbang di negara tersebut. Agama Buddha adalah perkecualian karena agama dan kuil
uga memiliki konsep yang nyaris sama dengan Jinja. Jadi kebanyakan orang Jepang akan
berdoa di kuil Jinja dan juga sekaligus juga berdoa di kuil Buddha.

Jadi apa itu Shinto ? Sepertinya jawabannya akan tetap membingungkan.

san singkat saya tentang Shinto. Terlepas dari segala kekurangan dan ke-primitif-an agama
lam hal toleransi dan kerukunan beragama sepertinya tidak ada salahnya kita sedikit belajar
Semoga bermanfaat.

nyoman ardika
009

27 Agustus 2010

I:

en.wikipedia.org/wiki/Shinto
wapedia.mobi/id/Kuil_Shinto
matan dan obeservasi sendiri

Pesan untuk adik mahasiswa :

ni beberapa kali saya pernah membaca tulisan ini dimuat dalam penulisan karya ilmiah di
olah tinggi. Sangat menyenangkan tentu saja, karena ternyata tulisan saya cukup mendapat
sejumlah kalangan terpelajar. Walau banyak yang mencopy tanpa ijin, tapi pada bagian ini
ndak membahas tentang hak cipta tapi tentang logika penulisannya.

ni saya konsisten menyebutkan bahwa Shinto bukanlah agama dan tidak memiliki ajaran
ngkan pada tulisan pada wikipedia misalnya menyebutkan sebaliknya. Kenapa berbeda ?

terletak pada metode penulisannya. Para ilmuwan menggunakan pendekatan mithyologi dan
an science, sedangkan saya sendiri sepenuhnya menulis menurut kondisi riil yang terjadi di
at ini dengan cara melihat dan ikut berbaur langsung merayakan budaya atau tradisi Shinto.

ncampur kedua pendapat yang berbeda tersebut dan meramunya menjadi satu tulisannya
etode yang lebih cerdas. Mencampur menjadi satu, akan membuat akan membuat tulisan
tanpa tujuan. Shinto memiliki ajaran tapi dilain pihak ditulis ada ajaran.

tuk mencampurnya menjadi satu diperlukan kecerdasan ala mahasiswa. Kalau saya sih cuma
ah menengah doang.
Komentar Anonim, silakan click disini

top page

Anda mungkin juga menyukai