USEJ
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej
Sejarah Artikel: Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan
Diterima dan kriteria hasil implementasi self assessment instrument untuk menjenjangkan profil keterampilan
Disetujui proses sains siswa dengan menggunakan modifikasi model Borg and Gall. Metode pengumpulan
Dipublikasikan data meliputi wawancara, dokumentasi, angket, dan observasi. Hasil penelitian dianalisis
menggunakan deskriptif persentase. Self assessment instrument yang dikembangkan divalidasi oleh 2
Keywords: pakar yaitu pakar materi dan asesmen. Hasil validasi pakar materi dan asesmen menunjukkan
Borg and Gall model, persentase 91,67% dan 94,05% serta dinyatakan sangat layak. Pada uji coba skala kecil dilakukan
Science process skill, Self untuk mengetahui keterbacaan butir pernyataan, sedangkan pada uji coba skala besar untuk
assessment instrument mengetahui reliabilitas dan hasil implementasi self assessment instrument. Hasil reliabilitas rata-rata
rating dari ketiga orang rater sebesar 0,98. Persentase keterampilan proses sains dari hasil self
assessment instrument sebanyak 20% siswa dikategorikan sangat baik, 53,33% siswa dikategorikan
baik, 26,67% siswa dikategorikan cukup baik, dan tidak ada yang dikategorikan tidak baik. Hasil
implementasi self assessment instrument mencapai 70% untuk menjenjangkan profil keterampilan
proses sains. Hasil implementasi self assessment instrument berdasarkan kategori nilai rata-rata aspek
keterampilan proses sains mencapai 80%. Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan bahwa self
assessment instrument baik dan efektif digunakan untuk menjenjangkan profil keterampilan proses
sains.
Abstract
This study is a development study which the aims are to determine the feasibility and criteria result
of self assessment instrument implementation by using Borg and Gall model modification. The
method of collecting data used interview, documentation, questionnaire, and observation
technique. The research result was analyzed descriptively. The developed self assesment
instrument was validated by two experts of material expert and assessment expert. The validation
result shows 91,67% and 94,05% considered to be very feasible. In the limited scale,the try out was
implemented to find out the readability while in the implementation scale it was used to find its
effectiveness. The result of rater reliability average was 0,98. Science process skill presentation from
self assessment instrument was 20% of students categorized as excellent, 53,33% of students
categorized as good, 26,67% of students categorized as good enough, and no students categorized
as not good. Self assessment instrument criteria result reached 70% to determine the science
process skill profile. Implementation result of self assessment instrument based on category of
average value of science process skill aspect was 80%. Based on the result, it can be said that self
assessment instrument was feasible and effective tobe used to determine students’science process
skill profile.
1
Vivi Dwi Nafsika, dkk./ Unnes Science Education Journal 2017
2
Vivi Dwi Nafsika, dkk./ Unnes Science Education Journal 2017
Kelas VIII SMP/MTs menyatakan bahwa terdapat instrumen penilaian diri (self-
dalam penilaian psikomotor, pendidik lebih assessment) sebagai alat penilaian diri peserta
menekankan pada pengembangan didik pada praktikum sistem penglihatan dan
keterampilan proses sains. Contohnya pada alat optik.
materi Sistem Penglihatan dan Alat optik Berdasarkan latar belakang yang telah
terdapat kegiatan praktikum, dimana diuraikan, maka dikembangkan self assessment
pembelajaran tersebut membutuhkan instrument pada praktikum sistem penglihatan
keterampilan proses sains seperti yang dan alat optik untuk menjenjangkan profil
dinyatakan Rustaman (2005) meliputi keterampilan proses sains siswa. Tujuan
mengelompokkan, meramalkan, mengajukan penelitian ini adalah mengetahui kelayakan
pertanyaan, merumuskan hipotesis, dan kriteria hasil implementasi self assessment
merencanakan percobaan, menggunakan alat instrument untuk menjenjangkan profil
dan bahan, melakukan pengamatan, keterampilan proses sains siswa.
menafsirkan data, menerapkan konsep,
METODE
mengkomunikasikan hasil. Guru memiliki
Subjek uji coba skala kecil adalah siswa
kewajiban untuk menilai keterampilan proses
kelas IX sebanyak 10 siswa dan uji coba skala
sains tersebut.
besar dilakukan pada 30 siswa kelas VIII.
Penilaian keterampilan proses sains
Penelitian ini merupakan penelitian
sebenarnya dapat menggunakan instrumen tes
pengembangan menggunakan modifikasi
maupun non tes. Penelitian kebanyakan
model Borg & Gall. Menurut Borg & Gall
mengembangkan instrumen untuk mengukur
yang diadaptasi oleh Sugiyono (2011), ada
keterampilan proses sains ranah kognitif
sepuluh langkah dalam pelaksanaan strategi
seperti yang dilakukan oleh Suryani et. al.
penelitian dan pengembangan, namun dalam
(2015) dan Asmalia et. al. (2015) berupa tes
penelitian ini dimodifikasi menjadi sembilan
objektif dan uraian. Penilaian keterampilan
langkah. Langkah-langkah penelitian dan
proses sains dengan instrumen tes hanya
pengembangan produk dapat dilihat pada
mengukur pemahaman konsep dan
Gambar 1.
penguasaan keterampilan proses sains ranah
Sumber data dalam penelitian ini
kognitif, padahal, saat kegiatan praktikum
meliputi pedoman wawancara, lembar
penilaian keterampilan proses sains lebih
validasi pakar, lembar angket keterbacaan
mengarah kepada psikomotor. Oleh sebab itu,
siswa, lembar self assessment, lembar observasi,
penilaian keterampilan proses sains lebih
lembar tugas. Metode pengumpulan data
cocok menggunakan instrumen non tes
meliputi wawancara, dokumentasi, angket,
dengan rubrik yang telah disusun.
observasi.
Instrumen non tes berupa lembar
Draf instrumen self assessment yang telah
observasi keterampilan belum dapat
disusun meliputi kisi-kisi, angket self assessment
mengungkap kesulitan belajar siswa dan
berjumlah 40 pernyataan yang memenuhi
masih terdapat kekurangan. Analisis lebih
indikator keterampilan proses sains; dan
lanjut terhadap instrumen keterampilan yang
rubrik penilaian. Draf tersebut selanjutnya
digunakan, diketahui bahwa aspek yang
divalidasi oleh validator. Validator yang
dinilai belum mengukur keseluruhan
menelaah draf instrumen adalah dua dosen
pembelajaran praktikum, rubrik penilaian
Jurusan IPA Terpadu Unnes serta seorang
belum terinci dengan baik, pedoman
guru IPA di SMP Negeri 2 Magelang sebagai
penyekoran belum lengkap, dan belum
pakar materi dan pakar asesmen.
mengungkap kesulitan belajar siswa sehingga
Validasi draf instrumen self assessment
keterampilan proses sains siswa masih belum
digunakan untuk mengetahui kelayakan
teramati secara optimal. Hasil observasi yang
instrumen secara logis. Hasil validasi
telah dilakukan, diketahui bahwa belum
3
Vivi Dwi Nafsika, dkk./ Unnes Science Education Journal 2017
Revisi I self
Uji coba skala kecil Validasi self assessment
assessment
untuk mengetahui
instrument instrument oleh pakar
keterbacaan self v v
menghasilkan materi dan asesmen
assessment instrument
draf II
Produk final (self
Revisi II self assessment assessment instrument
instrument berdasarkan Uji Coba Skala untuk menjenjangkan
analisis angket v v profil keterampilan
Besar
keterbacaan proses sains)
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan yang dimodifikasi dari Sugiyono (2011)
4
Vivi Dwi Nafsika, dkk./ Unnes Science Education Journal 2017
5
Vivi Dwi Nafsika, dkk./ Unnes Science Education Journal 2017
6
Vivi Dwi Nafsika, dkk./ Unnes Science Education Journal 2017
7
Vivi Dwi Nafsika, dkk./ Unnes Science Education Journal 2017
8
Vivi Dwi Nafsika, dkk./ Unnes Science Education Journal 2017
9
Vivi Dwi Nafsika, dkk./ Unnes Science Education Journal 2017
baru bagi siswa, sehingga perlu pembiasaan dari hasil self assessment instrument sebanyak
dalam melakukannya. Hal ini sesuai pendapat 20% siswa dikategorikan sangat baik, 53,33%
Shofiyah (2013) yang menyatakan bahwa siswa dikategorikan baik, 26,67% siswa
pembiasaan melakukan self asssessment ini dikategorikan cukup baik, dan tidak ada yang
sangat penting dilakukan. dikategorikan tidak baik dengan hasil
Hasil self asssessment akan dapat implementasi self assessment instrument
dirasakan jika dilaksanakan secara bertahap, mencapai 70%. Hasil implementasi self
mungkin pada awalnya siswa menilai lebih assessment instrument berdasarkan kategori
daripada observer, namun dengan pembiasaan nilai rata-rata keterampilan proses sains
maka siswa akan lebih mampu menilai mencapai 80%.
dirinya sesuai kemampuannya. Hal ini
didukung pendapat Wahyuningsih et. al. UCAPAN TERIMAKASIH
(2016) yang menyatakan bahwa pada Ucapan terimakasih penulis sampaikan
awalnya siswa mungkin tidak jujur dalam kepada (1) siswa, guru, dan staff SMP Negeri
memberikan penilaian namun jika self 2 Magelang (2) serta rekan-rekan mahasiswa
asssesment dilaksanakan terus menerus maka IPA yang telah memberi dukungan dan
akan menjadi kebiasaan siswa untuk membantu dalam pelaksanaan penelitian.
introspeksi diri dan secara tidak langsung DAFTAR PUSTAKA
akan mendorong siswa untuk memperbaiki Asmalia, I., N. Fadiawati, N. Kadaritna.
diri. 2015. Pengembangan Instrumen
Peran guru sangat penting dalam Asesmen Berbasis Keterampilan
memotivasi siswa untuk menilai sesuai Proses Sains pada Materi
dengan keadaaannya supaya tujuan self Stoikiometri. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Kimia, 4 (1): 52-64
assessment bisa tercapai (Siswaningsih, 2013).
tersedia
Siswa dijelaskan kembali pentingnya http://id.portalgaruda.org/?ref=brow
kejujuran dalam penilaian, tujuan self se&mod=viewarticle&article=328085
assessment dan manfaat yang akan [diakses pada tanggal 10-02-2017].
didapatkannya. Hal ini masih perlu dilakukan Asriningsih, R., A. Sopyan, N. Hindarto.
pada setiap pertemuan karena masih belum 2013. Pengembangan Self-assessment
Sebagai Alat Evaluasi Pendidikan
terbiasa dengan self assessment dengan harapan
Karakter Berbasis Konservasi pada
akan didapatkan kualitas penilaian yang Mahasiswa Pendidikan Fisika
benar-benar sesuai dengan keadaan siswa FMIPA UNNES. Unnes Physics
tanpa rekayasa, rasa rendah diri, atau rasa Education Journal, 13(3): 41-46.
takut. Azwar, S. 2001. Reliabilitas dan Validitas
(2nded). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
SIMPULAN Istianah, J. Widodo, & E. Prasetya.
Simpulan dari hasil penelitian ini, yaitu Pengembangan Bahan Ajar Dengan
self assessment instrument pada praktikum pendekatan metakognisi pada materi
permintaan dan penawaran kelas X
sistem penglihatan dan alat optik dinyatakan
SMA Negeri 3 Demak. Journal of
sangat layak oleh pakar. Rata-rata persentase Educational Social Studies, 1(1) : 32-36.
hasil validasi pakar materi mencapai 91,67%. Kemendikbud. 2014. Buku Guru Ilmu
Sementara rata-rata persentase hasil validasi Pengetahuan Alam Kelas VIII
pakar asesmen mencapai 94,05%. Hasil SMP/MTs. Jakarta: Pusat Kurikulum
implementasi self assessment instrument pada dan Perbukuan, Balitbang,
praktikum sistem penglihatan dan alat optik Kemdikbud.
Kusminto & J. B. Poernomo. 2012. Analisis
secara umum dapat dikatakan baik dalam
Penilaian Kinerja dengan Teknik Self
menjenjangkan profil keterampilan proses Assessment sebagai Evaluasi Kinerja
sains. Persentase keterampilan proses sains Mahasiswa pada Praktikum Fisika
10
Vivi Dwi Nafsika, dkk./ Unnes Science Education Journal 2017
11
Vivi Dwi Nafsika, dkk./ Unnes Science Education Journal 2017
12