Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

Peningkatan Kompetensi Petugas Pelayanan Klinis melalui


Penyelenggaraan Diklat Teknis dan Fungsional Pelayanan Klinis

Organisasi : Puskesmas Jayengan Kota Surakarta


Outcome/ Hasil : Berkembangnya Petugas Pelayanan Klinis yang
Berkompetensi Tinggi
Kegiatan : Peningkatan Kompetensi melalui
penyelnggaraan Diklat Teknis dan Fungsional
Pelayanan Klinis
Output : Jumlah Peserta Diklat 16

1. Latar Belakang
a) Dasar Hukum
1) Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 Tentang Pelatihan Pegawai
Negeri Sipil;
2) Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 193/XIII/10/6/2001
tentang Pedoman Umum Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri
Sipil
3) Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 13 Tahun 2011
tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis
4) Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor: 15 Tahun 2011
tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Fungsional
5) Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 18 Tahun 2011
Tentang Standar Biaya Umum Pendidikan Dan Pelatihan Pegawai Negeri
Sipil Tahun 2012

b) Gambaran Umum
Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa kesehatan adalah
merupakan hak asasi manusia. Pada pasal 28 H dinyatakan bahwa setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan. Selanjutnya pada pasal 34 ayat 3 dinyatakan bahwa negara
bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah
berkewajiban untuk menyehatkan yang sakit dan berupaya mempertahankan
yang sehat untuk tetap sehat. Berdasarkan UU Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Dengan demikian kesehatan selain sebagai hak asasi
manusia, kesehatan juga merupakan suatu investasi.
Berbagai studi menunjukkan bahwa tenaga kesehatan / medis merupakan
kunci utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan, disebutkan pada pasal 1 bahwa tenaga kesehatan / medis adalah
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
Peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga medis perlu untuk terus
dilaksanakan. Pengembangan tenaga medis meliputi perencanaan kebutuhan
tenaga medis, pengadaan/pendidikan, pendayagunaan, serta pembinaan dan
pengawasan mutu tenaga medis. Tenaga medis di Indonesia dewasa ini sangat
banyak jenisnya antara lain yaitu dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi,
perawat, bidan, perawat gigi, apoteker, asisten apoteker, sanitarian, tenaga gizi,
tenaga kesehatan masyarakat, tenaga keterapian fisik, dan tenaga keteknisian
medis.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui
rumah sakit umum daerah (RSUD) dan Puskesmas merupakan salah satu
pelayanan publik yang merepresentasikan pelayanan oleh Pemerintah Daerah
kepada masyarakat. Oleh karena itu, Puskesmas selayaknya juga mempunyai
kebijakan/program dan kegiatan yang berorientasi pada upaya peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan antara lain melalui peningkatan kompetensi
tenaga medis.

2. Tujuan dan Sasaran


a) Diklat ini bertujuan untuk :
 meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat
melaksanakan pelayanan klinis secara profesional
 memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada
pelayanan, pengayoman, dan pembedayaan masyarakat;
b) Sasaran Diklat adalah terwujudnya Petugas Pelayanan Klinis yang memiliki
kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing.

3. Ruang Lingkup
a. Perencanaan dan persiapan pelaksanaan kegiatan. Persiapan ini meliputi :
- penyusunan pedoman Diklat,
- bimbingan dalam pengembangan kurikulum Diklat,
- bimbingan dalam penyelenggaraan Diklat,
- standarisasi dan akreditasi widyaiswara,
- pengadaan ATK,
- pencetakan undangan,buku panduan dan STPP.
- Pengadaan Modul
- Penggandaan dan Fotokopi
b. pelaksanaan kegiatan ; melputi hal- hal berikut :
- pelaksanaan diklat
- penyampaian materi,
- ceramah oleh widyaiswara,
- pelaksanaan ujian,

c. evaluasi program diklat.


evaluasi penyelenggara dan kesesuaian Diklat dengan kompetensi jabatan serta
melaporkan hasilnya kepadan Instansi Pembina.

4. Pelaksana Kegiatan
Program Diklat dilaksanakan oleh Lembaga Diklat yang terakreditasi oleh
Lembaga Administrasi Negara dalam hal ini adalah Pusdiklat Bea dan Cukai .
Diklat ini dilakukan secara klasikal (dilakukan dengan tatap muka).

5. Jadwal dan tempat pelaksanaan kegiatan


Kegiatan Diklat ini akan dilaksanakan di Pusdiklat Bea dan Cukai di
Rawamangun Jakarta pada tanggal 3-23 September 2012 dan Ujiannya akan
dilaksanakan pada 29-30 September 2012. Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan
sebagai berikut :
ITEM Bulan
Bulan Agustus
KEGIATA September
N I II III IV I II III IV
Persiapan
Pelaksana
an
Evaluasi

6. Sumber Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai oleh APBN dari bagian anggaran Kementerian Keuangan
dengan nominal sebesar Rp. 129.563.000,00. Rincian tentnag pelaksanaan
kegiatan dituangkan dalam RAB.

7. Pelaksana dan penanggung jawab kegiatan


- Diklat Teknis dan Diklat Fungsional dilaksanakan oleh lembaga Diklat yang
Terakreditasi oleh Lembaga Adminstrasi Negara
- Tenaga kediklatan terdiri dari:
a. Widyaiswara;
b. Pengelola Lembaga Diklat Pemerintah;
c. Tenaga kediklatan lainnya.
- Pengelola Diklat Fungsional adalah tenaga kediklatan yang telah memiliki
STTPP Training Officer Courses (TOC) dan/atau Management of Training
(MoT).

Jakarta, 28 Juli 2012


Pejabat Penanggung Jawab,

(..................................................)

Anda mungkin juga menyukai