Anda di halaman 1dari 8

3.

Rencana Tindakan
 Kekurangan cairan berhubungan dengan diuresis osmotik (dari hiperglikemia).
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam
diharapkan cairan/elektrolit dan keseimbangan asam basa dapat
terpenuhi.
Kriteria hasil : tekanan darah stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor kulit, haluaran
urine tepat secara individu.

Tindakan/ intervensi Rasional


Mandiri Mandiri
1. pantau tanda-tanda vital. 1. hipovolemia dapat dimanifestasikan
oleh hipotensi dan takikardi.
2. pola napas seperti adanya 2. paru-paru mengeluarkan asam
pernapasan Kussmaul atau karbonat melalui pernapasan yang
pernapasan yang berbau keton. menghasilkan kompensasi alkalosis
respiratoris terhadap keadaan
ketoasidosis.

3. frekuensi dan kualitas


3. koreksi hiperglkemia dan asidosis
pernapasan, pengguanaan otot bantu
akan menyebabkan pola dan frekuensi
napas, dan adanya periode apnea dan
pernapasan akan mendekati normal.
munculnya sianosis
4. suhu, warna kulit dan
4. demam dengan kulit yang
kelembabannya.
kemerahan, kering mungkin sebagai
5. kaji nadi perifer, pengisian cerminan dari dehidrasi.
kapiler, turgor kulit, dan membran 5. merupakan indikator dari tingkat
mukosa. dehidrasi, atau volume sirkulasi yang
adekuat.
6. pantau masukan dan
6. memberikan perkiraan kebutuhn
pengeluaran, catat berat jenis urine.
akan cairan pengganti, fungsi ginjal,
7. ukur berat badan setiap hari
dan keefektifan dari terapi yang
diberikan.
7. memberikan hasil pengkajian yang
8. pertahankan untuk
terbaik dari status cairan yang sedang
memberikan cairan paling sedikit
berlangsung dan selanjutnya dalam
2500ml/hari
memperbaiki cairan pengganti.
8. mempertahankan hidrasi/volume
9. catat hal-hal yang
sirkulasi.
dilaporkan seperti mual, nyeri
abdomen, muntah dan disertasi
9. kekurangan cairan dan elektrolit
lambung
dapat mengubah motilitas lambungdan
secara potensial akan menimbulkan
10. observasi adanya perasaan
kekurangan cairan dan elektrolit.
kelelahan yang meningkat, edema,
10. pemberian cairan untuk perbaikan
peningkatana berat badan, nadi tidak
yang cepat sangat berpotensi
teratur, dan adanya distensi pada
menimbulkan beban cairan
vaskuler.

Kolaborasi
1. berikan terapi sesuai dengan
indikasi; normal salin atau setengah
Kolaborasi
normal salin dengan atau tanpa
1. tipe dan jumlah dari cairan
dektrosa. Albumin, plasma, atau
tergantung pada derajat kekurangan
dekstran.
cairan dan respons pasien secara
individual, plasma ekspander
(pengganti) kadang dibutuhkan jika
kekurangan tersebut mengancam
kehidupan atau tekanan darah sudah
tidak dapat kembali normal dengan
2. pasang atau pertahankan kateter
usaha-usaha rehidrasi yang telah
urine agar tetap terpasang.
dilakukan.
2. memberikan pengukuran yang
tepat/akurat terhadap pengukuran
haluaran urine terutama jika neuropati
3. pantau pemeriksaan laboratorium otonom menimbulkan gangguan
seperti Hematokrit (Ht), kantung kemih (retensi urine/
BUN/Kreatinin, osmolaritas darah, inkontenensia)
Natrium, Kalium. 3. mengkaji tingkat hidrasi.
4. berikan kalium atau elektrolit yang
lain melalui IV dan/atau melalui oral
sesuai indikasi.
5. berikan bikarbonat bila pH kurang 4. kalium harus ditambahkan pada IV
dari 7,0 (segera aliran urine adekuat) untuk
mencegah hipokalemia.
6. pasang selang NGT dan lakukan 5. diberikan dengan hati-hati untuk
penghisapan sesuai dengan indikasi. membantu mempebaiki asidosis pada
adanya hipotensi atau syok.
6. menekompresi lambung dan dapat
menghilangkan muntah.

 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


ketidakcukupan insulin,
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
intake nutrisi adekuat.
Kriteria hasil : berat badan pasien seimbang dan tidak lemah

Tindakan/ intervensi Rasional


Mandiri Mandiri
1. Timbang berat badan setiap hari 1. mengkaji pemasukan makanan
atau sesuai dengan indikasi yang adekuat
2. Tentukan program diet dan pola 2. mengidentifikasi kekurangan
makan pasien dan bandingkan dengan dan penyimpangan dari kebutuhan
makanan yang dapat dihabiskan pasien. terapeutik.

3. Auskultasi bising usus, catat adanya 3. hiperglikemia dan gangguan


nyeri abdomen/perut kembung, asites, keseimbangan cairan dan elektrolit
mual, muntah dapat menurunkan motilitas/fungsi
lambung (distensi atau ileus paralitik)
4. Berikan makanan cair yang 4. pemberian makanan melalui
mengandung nutrien dan elektrolit oral akan lebih baik jika pasien sadar
dengan segera an fungsi gastrointestinal baik.
5. Identifiikasi makanan yang disukai 5. jika makanan yang disukai
oleh pasien pasien dapat dimasukkan dalam
perencanaan makan, kerjasama ini
dapat diupayakan setelah pulang.
6. Observasi tanda-tanda 6. karena metabolisme karbohidrat
hipoglikemia. Seperti perubahan mulai terjadi (gula darah akan
tingkat kesadaran, kulit lembab/dingin, berkurang dan sementara tetap
denyut nadi cepat , lapar peka rangsang, diberikan insulin maka Hipoglikemi
cemas, sakit kepala, pusing, dapat terjadi. Jika pasien dalam
sempoyongan. keadaan koma, hipoglikemia mungkin
akan terjadi tanpa memperlihatkan
perubahan tingkat kesadaran.

Kolaborasi
1. analisa di tempat tidur terhadap
Kolaborasi
gula darah lebih akurat menunjukkan
1. lakukan pemeriksaan gula darah
keadaan saat dilakukan pemeriksaan).
dengan menggunakan “finger stick”.
2. gula darah menurun perlahan
2. pantau pemeriksaan laboratorium,
dengan penggantian cairan dan terapi
seperti glukosa darah, aseton, pH, dan
insulin terkontrol.
HCO3.
3. berikan pengobatan insulin secara 3. insulin reguler memiliki awitan
teratur dengan metode IV secara cepat dan karenanya dengan cepat pula
intermiten atau secara kontinyu. dapat membantu memindahkan glukosa
kedalam sel.

4. larutan glukosa ditambahkan


4. berikan larutan glukosa, misalnya setelah insulin dan cairan mebawa gula
dekstrosa dan setengah salin normal. darah kira0kira 250 mgg/dl.

5. sangat barmanfaat dalam


5. lakukan konsultasi dengan ahli diet. perhitungan dan penyesuaian diet untuk
memenuhi kebutuhan nutrisis pasien.

6. kompleks karbohidrat (seperti


6. berikan diet kira-kira 60% jagung, wortel, brokoli, buncis,
karbohidrat, 20% protein dan 20% gandum, dll) menurunkan kadar
lemak dalam penataan glukosa/ kebutuhan insulin,
makan/pemberian makanan tambahan. menurunkan kadar kolesterol darah dan
meningkatkan rasa kenyang.

7. berikan obat metaklopramid 7. dapat bermanfaat dalam


(reglan); tetrasiklin. mengatasi gejala yang berhubungan
dengan neuropati otonom yang
mempengaruhi saluran cerna, yang
selanjutnya meningkatkan pemasukan
melalui oral dan absorps zat makanan.

 intoleran aktivitas berhubungan dengan penurunan energy metabolic


Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan aktivitas pasien meningkat
Kriteria Hasil : TTV normal, pasien tidak lemah, ADL bisa dilakukan dengan
mandiri oleh pasien.

TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL


Mandiri Mandiri
1. Observasi TTV tiap 8 jam 1. Untuk mengetahui perkembangan pasien.
2. Kaji kemampuan pasien untuk melakukan 2. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat toleransi
aktivitas aktivitas
3. Catat laporan terhadap peningkatan 3. Untuk menentukan batasan intervensi
kelemahan selama dan setelah aktivitas.
4. Bantu ADL pasien. 4. Untuk mendorong kemandirian pasien
5. Anjurkan mobilisasi secara bertahap. 5. Untuk mencegah kekakuan otot
 Ansietas berhubungan dengan kurang informasi tentang prosedur penyakit dan
perawatan luka
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 x 30 menit
diharapkan ansietas pasien berkurang/ hilang
Kriteria Hasil : Pasien tidak cemas lagi/ cemas pasien berkurang, pasien tidak
bertanya – tanya tentang penyakitnya, ekspresi wajah tidak sedih
TINDAKAN / INTERVENSI RASIONAL
Mandiri Mandiri
1.Kaji tingkat ansietas 1.Untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien.
2.Pantau respon fisik, 2.Untuk meningkatkan pengeluaran penyekat dan
adenergik pada daerah reseptor
3.Jelaskan tindakan/ prosedur yang akan 3.Memberikan informasi akurat yang dapat
dilakukan menurunkan kesalahan interpretasi yang dapat
berperan pada reaksi ansietas dan ketakutan
4.Tinggal bersama pasien, mempertahankan 4.Menegaskan pada pasien atau orang terdekat
sikap tenang bahwa walaupun perasaan pasien diluar kontroltapi
lingkungan tetap aman
5.Berikan kesempatan psien untuk bertanya 5.Menambah kepercayaan pasien dan menurunkan
kesalahan persepsi/ inetrpretasi informasi
1. Evaluasi
Diagnosa Evaluasi
Kekurangan cairan berhubungan dengan S : klien sudah tidak mengeluh tidak nyaman
diuresis osmotik (dari hiperglikemia). karena terlalu sering kencing (poliuria).
O : tekanan darah pasien 120/80 mmHg
Urine
A : masalah teratasi.
P : Hentikan tindakan
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan S : klien mengeluh nafsu makan menurun
tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan O : klien tidak mau makan bubur
insulin (penurunan ambilan dan penggunaan A : masalah belum teratasi, tujuan belum
glokosa oleh jaringan mengakibatkan tercapai
peningkatan metabolisme protein/lemak) P : lanjutkan renpra nomor 2
intoleran aktivitas berhubungan dengan S: pasien mengatakan dalam melakukan
penurunan metabolic aktivitas / memenuhi ADLnya masih dibantu
O: pasien tampak disuapi makan oleh
kakaknya dan pada saat turun masih dibantu
A: tujuan 4 belum tercapai, masalah belum
teratasi
P: lanjutkan renpra nomor 4

Ansietas berhubungan dengan kurang S: Pasien mengatakan sudah mengerti dengan


informasi tentang prosedur penyakit dan penjelasan yang diberikan dan sudah tau
perawatan luka penyakit dan perawatannya
O: Pasien tampak mengangguk saat diberi
penjelasan dan saat ditanya pasien bisa
menjawab
A: Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi

Anda mungkin juga menyukai