1. Pengertian Bahasa
Solso, Maclin, dan Maclin (2008) mengemukakan bahwa bahasa dalam
psikologi kognitif adalah suatu sistem komunikasi yang didalam pikiran-
pikiran dikirimkan dengan perantara suara atau simbol. Perkembangan bahasa
mencerminkan kognisi dasar manusia. Bahasa adalah sarana utama
komunikasi manusia dengan cara penukaran informasi. Pemrosesan bahasa
adalah sebuah kompenen penting dalam penyimpanan pemrosesan informasi,
berpikir, dan pemecahan masalah.
2. Sifat-sifat Bahasa
Brown, Clar, Glucksberg, & Danks (Sternberg dan Sternberg, 2012)
mengemukakan bahwa bahasa dapat sangat berbeda tetapi memiiki beberapa
kesamamaan, sebagai berikut:
a. Komunikatif: Bahasa memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan
satu atau lebih orang yang berbagi bahasa kita. Sifat bahasa komunikatif
merupakan fitur yang paling jelas, tetapi juga fitur yang paling luar biasa.
Individu dapat menulis apa yang pikirkan dan rasakan sehingga orang
lain dapat membaca dan memahami pikiran dan perasaan tersebut.
b. Simbol Berubah-ubah: Bahasa menciptakan hubungan yang berubah-
ubah antara simbol dan apa yang dilambangkannya: suatu gagasan, suatu
hal, suatu proses, suatu hubungan, atau suatu deskripsi. ). Kata-kata
adalah simbol yang dipilih secara sewenang-wenang untuk mewakili
sesuatu yang lain, seperti "pohon,""berenang," atau "brilian."Sesuatu atau
konsep di dunia nyata yang dirujuk oleh suatu kata disebut referensi.
Tetapi simbol-simbol tertentu itu sendiri tidak mengarah pada makna
kata, itulah sebabnya mengapa bahasa yang berbeda menggunakan suara
yang sangat berbeda untuk merujuk pada hal yang sama (mis., Baum,
árbol, Pohon).
c. Terstruktur secara teratur: Bahasa memiliki struktur; hanya susunan
simbol yang memiliki pola tertentu yang memiliki makna, dan
pengaturan yang berbeda menghasilkan makna yang berbeda. suara dan
huruf tertentu membentuk kata-kata yang bermakna.
d. Terstruktur diberbagai tingkatan: Struktur bahasa dapat dianalisis
pada lebih dari satu tingkat (mis., Dalam bunyi, unit makna, kata, dan
frasa). Ucapan penuh makna dapat dianalisis pada lebih dari satu level.
e. Generatif, Produktif: Dalam batas-batas struktur linguistik, pengguna
bahasa dapat menghasilkan ucapan-ucapan baru. Kemungkinan untuk
menciptakan ucapan baru sebenarnya tidak terbatas. Produktivitas
mengacu pada kemampuan individu yang luas untuk menghasilkan
bahasa secara kreatif. Individu dapat menggunakan bahasa untuk
menghasilkan jumlah kalimat unik yang tak terbatas dan kombinasi kata
yang bermakna lainnya.
f. Dinamis: Bahasa terus berkembang. Pengguna bahasa individual
membuat kata-kata dan frasa dan memodifikasi penggunaan bahasa.
Kelompok pengguna bahasa yang lebih luas menerima atau menolak
modifikasi. Setiap tahun, kata-kata yang baru-baru ini diciptakan
ditambahkan ke dalam diktator, yang menandakan penerimaan luas kata-
kata baru ini.
5. Pemahaman Kata
Sternberg dan Sternberg (2012) mengemukaka bahwa terdapat proses
individu dalam memahami ucapan. Individu dapat memahami pembicaraan
dengan kecepatan luar biasa. Di satu sisi, individu dapat mengeali sebanyak
lima puluh fonem per detik dalam bahasa yang dikuasai. Bahasa asing
cenderung sulit dipahami (ketika mendengarnya), dan terdengar seperti
mereka diucapkan dengan cepat. Bunyi kombinasi huruf dan hurufnya
berbeda dari bunyi yang sesuai dengan kombinasi huruf dan huruf yang sama
dalam bahasa yang dikuasai.
Sternberg dan Sternberg (2012) mengemukakan bahwa koartikulasi
dapat diamati dalam bahasa nonverbal. Orang-orang yang menggunakan
bahasa isyarat terampil dapat menyampaikan banyak informasi paragraf
dalam waktu kurang dari satu menit. Koartikulasi ini memengaruhi sejumlah
aspek simbol, baik saat dimulai maupun saat mengarah ke tanda lain. Aspek
yang terpengaruh termasuk bentuk tangan, gerakan, dan posisi.
Strenberg dan Sternberg (2012) mengemukakan bahwa persepsi dapat
menunjukkan bahwa individu dapat memhami pembicaraan, individu
menggunakan proses yang sama ketikta mempersepsikan suara-suara lain
seperti kokok ayam jantan. Teori persepsi semacam ini menekankan proses
pencocokan templat atau pendeteksian fitur. Ada berbagai tahapan
pemrosesan saraf: Dalam satu tahap, suara ucapan dianalisis ke dalam
komponen mereka. Pada tahap lain, komponen ini dianalisis untuk pola dan
dicocokkan dengan prototipe atau templat. Individu mulai dengan analisis
sensasi pendengaran dan beralih ke pemrosesan tingkat yang lebih tinggi.
Individu mengidentifikasi kata-kata berdasarkan penguraian kemungkinan
untuk kecocokan antara masing-masing fonem dan kata-kata yang sudah kita
ketahui dari ingatan.
LANGUAGE IN CONTEXT
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2019