Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN BAB IV

RAGAM-RAGAM BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH : EVELINE MICHELLE T (040001800164)


4.1 Jumlah Penutur Bahasa Indonesia
Jumlah penutur bahasa adalah jumlah penutur yang memberlakukan bahasa Indonesia sebagai
“bahasa kedua”.

4.2 Luas Penyebaran Bahasa Indonesia


Tersebarnya suatu bahasa tidak bisa dilepaskan dari segi penutur.Luas penyebaran bahasa
Indonesia ini di lihat pula pada universitas di luar negri yang membuka jurusan Bahasa Indonesia
sebagai salah satu jurusan.Pemerintah Indonesia mempunyai visi bahasa,yaitu “mewujudkan
sebuah bahasa yang mampu menjadi bahasa di kalangan internasional”

4.3 Bahasa Indonesia sebagai Sarana Ilmu,Budaya,dan Susastra


Sarana ilmu pengetahuan , budaya , dan susastra telah dijalankan oleh bahasa Indonesia dengan
sangat baik dalam bentuk lisan dan tulisan.Hal ini menunjukan bahwa bahasa Indonesia
mempunyai arti sangat penting dibandingan dengan bahasa daerah.

4.4 Ragam Lisan dan Ragam Tulis


Perbedaan ragam lisan dan ragam tulis, sebagai berikut:
1. Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua,sedangkan ragam tulis tidak
mengharuskan adanya teman bicara berada di depan.
2. Ragam lisan mempunyai unsur unsur fungsi gramatikal,fungsi gramatikal dapat
ditinggalkan ,digantikan oleh gerak-gerik,mimik,anggukan atau intonasi.Ragam tulis
perlu lebih terang dan lebih lengkap daripada ragam lisan,fungsi-fungsi gramatikal harus
lebih nyata .
3. Ragam lisan sangat terikat pada kondisi,situasi,ruang dan waktu.Ragam tulis tidak terikat
oleh situasi,kondisi,ruang,dan waktu.
4. Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjang pendeknya suara(lafal dan
intonasi),sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca,huruf besar dan huruf
miring(ejaan atau fungtuasi).

Contoh ragam tulis dan lisan,sebagai berikut:

 Penggunaan Bentuk Kata


Ragam lisan: Intan Risma hari ini tugas ngepel di lantai.
Ragam tulis : Intan Risma hari ini bertugas mengepel lantai
 Penggunaan Kosakata
Ragam lisan: Jadwal ujian ini gak boleh dirubah lagi.
Ragam tulis : Jadwal ujian ini tidak boleh diubah lagi.
 Penggunaan Struktur Kalimat
Ragam lisan: Masalah ekonomi sangat tergantung kepada moneter internasional.
Ragam tulis : Masalah ekonomi sangat bergantung pada moneter internasional.

4.5 Ragam Baku dan Ragam Tidak Baku


Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan di akui oleh sebagian besar warga
masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma
bahasa dalam penggunaannya.Ragam tidak baku adalah ragam yang tidak
dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam
baku.Jadi,ragam baku adalah ragam yang dijadikan tolok ukur sebagai ragam yang
baik dan benar.

a) Mantap
Mantap artinya sesuai dengan kaidah bahasa,contohnya kalau kata rasa di
bubuhi awalan pe-,akan terbentuk kata perasa, kata rajin dibubuhi pe-, akan
menjadi perajin.

b) Dinamis
Dinamis artinya tidak statis,tidak kaku.contohnya pada kata langganan
mempunyai makna ganda,yaitu orang yang berlangganan dan took tempat
berlangganan.

c) Cendekia
Ragam baku bersifat cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat-tempat
resmi dan memberikan gambaran yang jelas.Pewujud ragam baku ini adalah
orang-orang yang terpelajar.Contoh : Rumah sang jutawan yang aneh itu
akan dijual .
Kalimat yang benar : Rumah aneh milik sang jutawan itu akan dijual.

d) Seragam
Ragam baku bersifat seragam.Proses pembakuan bahasa ialah proses
penyeragaman bahasa.Pembakuan bahasa adalah pencarian titik-titik
keseragaman.Contohnya: Pelayan kapal terbang dianjurkan untuk memakai
istilah pramugara dan pramugari.

4.6 Ragam Baku Tulis dan Ragam Baku Lisan


Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-buku
pelajaran atau buku-buku ilmiah lainnya.Beberapa glosarium ilmu-ilmu dasar yang
diterbitkan oleh pemerintah merupakan usaha membakukan ragam tulisan ini.Ukuran
dan nilai ragam baku lisan ini bergantung pada besar atau kecilnya ragam daerah
yang terdengar dalam ucapan(tidak terlalu tertonjolkan pengaruh logat atau dialek
daerahnya).
4.7 Ragam Sosial dan Ragam Fungsional
Ragam social yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan
atas kesepakatan bersama dalam lingkungan social yang lebih kecil dalam
masyarakat.Ragam fungsional yang kadang-kadang disebut juga ragam professional
adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi,lembaga,lingkungan kerja atau
kegiatan tertentu lainnya.

4.8 Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar


Kebakuan suatu kata sudah menunjukkan masalah “benar” kata tersebut.Tapi masalah
“baik” tidak berkaitan dengan kebakuan suatu kalimat,tetapi berkenaan dengan
keefektifan suatu kalimat.Pengertian “benar” pada suatu kata atau suatu kalimat
adalah pandangan yang diarajkan dari segi kaidah bahasa(kaidah pembentukan
kata,kaidah ejaan,kaidah kalimat dan kaidah paragraf. Contohnya :
Penggembala itu menggiring sapi
Kalimat itu benar karena memenuhi kaidah sebuah kalimat secara struktur yaitu ada
subjek (penggembala ) ,ada predikat(menggiring ) dan ada objek (sapi).Kalimat ini
juga memenuhi dari segi makna,yaitu mendukung sebuah informasi yang dapat
dimengerti oleh pembaca.
Sapi menggiring pengembala itu.
Kalimat ini benar menurut struktur ,akan tetapi dari segi makna kalimat ini tidak
benar karena tidak mendukung makna yang baik.Syarat sebuah kalimat adalah bahwa
kalimat tersebut memiliki bentuk dan makna yang benar.Sedangkan sebuah bentuk
kata dikatakan benar kalau terdapat proses pembentukan yang benar menurut kaidah
yang berlaku ,contohnya kata aktifitas tidak benar penulisannya ,seharusnya yang
benar ialah aktivitas diambil dari kata activity.

4.9 Idiolek dan Dialek


a) Idiolek
Idolek adalah bahasa yang digunakan oleh seseorang dalam bahasa
lisan(warna suara).Sistem bahasa setiap orang (idiolek) menunjukan
perbedaan-perbedaan,misalnya idiolek Bung Karno,idiolek Soeharto.
b) Dialek
Dialek adalah kumpulan idiolek yang memiliki persamaan dengan idiolek
lain.Persamaan dikarenakan letak geografi yang berdekatan,yang
memungkinkan terjadi komunikasi antara penutur-penutur idiolek itu.Dalam
suatu bahasa biasanya terdapat beberapa dialek yang dapat dimengerti oleh
masyarakat pendukung bahasa.Istilah lain sebagai sinonim kata dialek adalah
logat.

Daftar Pustaka:Buku Bahasa Indonesia:Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) Untuk


Pengembangan Kepribadian/E.Zaenal Arifin, S.Amran Tasai- Tangerang:Pustaka
Mandiri,2011.

Anda mungkin juga menyukai