Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Hari, Tanggal : Rabu, 27 Februari 2019

Peralatan Industri Pertanian Golongan : P4


Dosen : Dr.Ir.Ade Iskandar, MSi
Assisten :
1. Ruri Aruntika Sari F34150001
2. Ihsanur Faqih F34150007
3. M. Aryanda F. F34150050

MATERIAL HANDLING

1. Dyahayu Palupi N F34170128


2. Maheswara A.D Tarigan F34170130
3. Yogi Rahmat Bullolo F34170132

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTISUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Aktivitas pengangkutan atau pemindahan bahan merupakan suatu hal yang
sangat penting dalam perancangan tata letak pabrik. Tata letak pabrik adalah cara
pengaturan fasilits-fasilitas pabrik seperti gedung sebagai fasilitas utama, maupun
fasilitas lain guna menunjang kelancaran proses produksi (Eti 2000). Aktivitas ini
mempunyai peran yang cukup besar dalam industri, karena pengangkutan bahan sangat
terkait dengan ketepatan waktu dalam proses industri. Masalah yang timbul pada
pengangkutan bahan-bahan industri adalah bagaimana mengangkut atau memindahkan
atau mengangkut barang-barang industri di dalam proses industri dari satu bagian ke
bagian lain sehingga proses produksi tidak terganggu karena keterlambatan bahan
industri yang akan diproses pada bagian tertentu.
Pengenalan mengenai peralatan penanganan bahan, atau biasa disebut dengan
material handling mutlak diperlukan. Tidak hanya sekedar mengenali nama maupun
bentuk, namun juga memahami fungsi peralatan tersebut, cara kerjanya, komponennya,
dan karakteristik serta komparasinya dengan peralatan penanganan bahan yang lain.
Dengan mengenali serta memahami mengenai peralatan penanganan bahan, mahasiswa
dapat mengaplikasikannya dalam hal perancangan tata letak pabrik. Di sisi lain,
mahasiswa mengerti pertimbangan dalam hal pemilihan jenis alat penanganan bahan
yang akan digunakan.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui pengertian dari alat penanganan
bahan (material handling), jenis-jenisnya beserta perbedaan dalam masing-masing
jenis, prinsip kerja dan pertimbangan pemilihan peralatan penanganan bahan di industri
serta aplikasi dari jenis peralatan material handling.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
[Terlampir]

Pembahasan
Secara umum, terdapat beberapa definisi mengenai peralatan penanganan
bahan. Definisi pertama menyebutkan bahwa material handling merupakan seni dan
ilmu pengetahuan mengenai pemindahan, penyimpanan, perlindungan dan
pengawasan material. Definisi lain menyebutkan bahwa material handling adalah
penanganan material dengan jumlah yang tepat dari material yang sesuai yang
kondisinya baik, pada waktu dan tempat yang tepat serta dalam posisi yang benar
dengan biaya yang murah dan metode yang tepat. Jika metode yang digunakan
tepat,maka proses material handling akan terjamin dan aman (Purnomo 2004). Definisi
lain menyebutkan juga bahwa peralatan penanganan bahan (material handling)
merupakan peralatan yang dapat memindahkan atau mengangkut material industri dari
suatu bagian (stasiun) ke bagian lain dalam jumlah dan besar tertentu dengan
perpindahan secara vertikal, horizontal, inklinasi maupun ketiganya. Kegiatan dalam
material handling lebih menekankan kepada pengurangan kegiata-kegiatan yang tidak
efektif dalam industri dan minimisasi ongkos material handling. Berdasarkan materi
yang diangkut, material handling dibagi atas dua bagian, yaitu material handling padat
yang mengangkut bahan industri berupa padatan dan material handling fluida yang
mengangkut bahan berupa fluida air maupun gas (Rochmat 2010).
Konveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan
barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Konveyor banyak dipakai di industri untuk
memindahkan barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Dalam kondisi
tertentu, konveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis dibanding
transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Jenis konveyor membuat
penanganan alat berat tersebut atau produk lebih mudah dan lebih efektif. Banyak
konveyor rol dapat bergerak secepat 75 kaki/menit. Konveyor dapat memobilisasi
barang dalam jumlah banyak dan berkelanjutan dari satu tempat ke tempat lain.
Perpindahan tempat tersebut harus mempunyai lokasi yang tetap agar sistem konveyor
mempunyai nilai ekonomis. Kelemahan sistem ini adalah tidak mempunyai
fleksibilitas saat lokasi barang yang dimobilisasi tidak tetap dan jumlah barang yang
masuk tidak berkelanjutan.Secara umum jenis atau type konveyor yang sering
digunakan dapat diklasifikasikan, yaitu Belt Conveyor, Chain Conveyor (Scraper
Conveyor, Apron Conveyor, Bucket Conveyor dan Bucket Elevator), Roller Conveyor,
Screw Conveyor dan Pneumatic Conveyor (Syafri 2017).
Belt conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana. Alat
tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang
digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari
karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan
diangkut. Untuk mengangkut bahan-bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat
dari logam yang tahan terhadap panas (Mujayyin 2018).
Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu Scraper
Conveyor, Apron Conveyor, Bucket Conveyor dan Bucket Elevator.
Keempat jenis
konveyor tersebut pada dasarnya menggunakan rantai sebagai alat bantu untuk
menggerakkan material. Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan
paling murah diantara jenis-jenis konveyor lainnya. Konveyor jenis ini dapat
digunakan dengan kemiringan yang besar. Konveyor jenis ini digunakan untuk
mengangkut material-material ringan yang tidak mudah rusak, seperti abu, kayu dan
kepingan (Tamrin 2014).
Roller conveyor adalah konveyor yang paling umum digunakan karena lintasan
geraknya tersusun dari beberapa tabung (roll) yang tegak lurus terhadap arah
lintasannya dimana plat datar yang ditempatkan untuk menahan beban akan bergerak
sesuai dengan arah putaran roll. Roller conveyor ini bisa digerakkan dengan rantai atau
belt,ataupun dengan menggunakan gaya gravitasi tetapi harus juga diperhitungkan
kemiringan maksimumnya. Roller conveyor merupakan suatu sistem conveyor yang
penumpu utama barang yang ditransportasikan adalah roller. Roller pada sistem ini
sedikit berbeda dengan roller pada conveyor jenis yang lain. Roller pada sistem roller
conveyor didesain khusus agar cocok dengan kondisi barang yang ditransportasikan,
misal roller diberi lapisan karet, lapisan anti karat, dan lain sebagainya. Sedangkan
roller pada sistem jenis yang lain didesain cocok untuk sabuk yang ditumpunya.
Screw conveyor adalah jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut
bahan padat berbentuk halus atau bubur adalah konveyor sekrup. Alat ini pada dasarnya
terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu, sehingga bentuknya mirip
sekrup (Nugroho et al 2016).
Pneumatic conveyor merupakan konveyor yang digunakan untuk mengangkul
bahan yang ringan atau berbentuk bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara Pada
jenis konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.Pada
konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain sebuah pompa atau kipas angin untuk
menghasilkan aliran udara, sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar
dan sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.Pada tipe yang
sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan kehampaan yang sedang dan
sedotannya dihubungkan dengan sistem pengangkulan. Bahan-bahan akan terhisap
naik melalui selang yang dapat dipindah-pindahkan ujungnya. Kemudian, aliran udara
yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi akan menuju siklon dan
selanjutnya menuju ke pompa. Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini
tentunya akan merusak pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke
udara, dengan pengertian lain debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karena
sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa. Jenis konveyor ini
terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang kebersihannya harus tetap terjaga
baik (biji-bijian, bahan-bahan lumat seperti soda abu dan lain-lain) supaya keadaannya
tetap baik dan tidak mengandung zat-zat beracun, seperti timbal dan arsen. Konveyor
ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang berbentuk bongkahan
kecil, seperti chip kayu, bit pulp kering dan bahan lainnya yang sejenis (Satria et al
2015).
Crane adalah suatu alat pengangkat dan pemindah material yang bekerja
dengan perinsip kerja tali, crane digunakan untuk angkat muatan secara vertikal dan
gerak kearah horizontal bergerak secara bersama dan menurunkan muatan ke tempat
yang telah ditentukan dengan mekanisme pergerakan crane secara dua derajat
kebebasan. Cara kerja crane sebagai alat angkat adalah mengangkat secara vertical
material atau equipment yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal,
kemudian menurunkan material di tempat yang diinginkan. Sebenarnya selain
pekerjaan pengakatan material atau equipment, crane juga dapat dipakai untuk
penggalian dan pemasangan tiang atau suatu material atau equipment yang
membutuhkan verticality (Hartono dan Trijeti 2015).
Fungsi dari crane sebagai alat angkat untuk mengangkat suatu equipment
dengan dimensi yang cukup besar dan beban yang cukup berat. Dengan memperhatikan
kondisi alat berat yang akan disediakan atau ketersedian alat berat di proyek tersebut
perlu dipertimbangkan biaya, mutu, waktu, keselamatan kerja dan lingkungan dan hal
yang nantinya akan mempengaruhi jalannya pelaksanaan pekerjaan di proyek.
Dua derajat kebabasan yang dimaksud adalah gerak craine yang terdiri dari
gerak vertical dan horizontal. Vertical adalah gerak crane angkat dan turun beban ini
diturunkan oleh kerja motor DC yang berfungsi memutar yang akan menggulung tali
yang diujungnya memiliki beban akan bergerak naik turun dengan digantungkan beban
pada tali. Sedangkan Horisontal adalah gerak crane yang terletak pada bagian tengah
terdapat motor DC untuk bergerak memutar ke arah kiri dan kanan.
Terdapat beberapa jenis crane yang umum diguanakan yaitu Crawler Creane,
Truck Crane, Tower Crane, Hidraulik Crane, Hoist Crane, dan Jip Crane. Crawler
crane merupakan alat pengangkat aterial yang biasa digunakan pada lokasi proyek
oembangunan dengan jangkauan yang tidak terlalu panjang. Tipe ini mempunyai
bagian atas yang dapat bergerak 360 derajat. Roda pada crawler crane ini dapat
bergerak dalam lokasi proyek tersebut saat melalukan pekerjaannya. Saat crane akan
digunakan di proyek lain, makan crane akan diangkut dengan lowbed trailer dan crane
akan dibongkar menjadi beberapa bagian untuk mempermudahnya. Truck Crane atau
Mobile Crane dapat mudah dibawa langsung ke lokasi proyek tanpa harus
mengguanakn kendaraan tambahan dan dapat berputar 360 derajat. Truck Crane
memiliki kaki atau pondasi yang dapat dipasang ketika beroperasi untuk menjadi crane
tetap seimbang. Tower Crane merupakan alat pengangkat material secara vertical dan
horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Tipe crane ini
dapat dibagi lagi berdasarkan cara crane berdiri, yaitu free standing crane, crane di atas
rel (rail mounted crane), crane yang ditambatkan pada bangunan (tied-in tower crane),
dan crane panjat (climbing crane). Hidrolik crane adalah crane yang biasa digunakan
pada perbengkelan dan pergudangan, berdasarkan hukum Pascal dimana crane dapat
mengangkat beban yang berat dengan menggunakan penggerak (actuator) yang kecil
dengan media Oli hidrolik yang bertekanan tinggi. Biasanya crane ini diletakkan pada
suatu titik, tidak untuk dipindah-pindah dan jangkauannya tidak terlalu panjjang serta
putarannya hanya sampai 180 derajat. Hoist Crane adalah pesawat pengangkat yang
biasanya terdapat pada pergudangan dan perbengkelan. Hoist crane ditempatkan pada
langit-langit dan berjalan diatas rel khusus (dapat bergerak maju-mundur pada satu
arah) yang dipasangi pada langit-langit tersebut. Sedangkat Jip Crane merupakan alat
pengangkat yang terdiri dari berbagai ukuran. Biasanya jip crane berukuran kecil
digunakan pada peerbangkelan dan pergudangan untuk memindahkan barang-barang
yang relative berat (Lydianingtias dan Suharianto 2018).
Salah satu jenis pengangkat dan pengangkut yang banyak digunakan dalam
industri adalah forklift. Kendaraan forklift dalam dunia industri digunakan menbantu
kelancaran produksi. Forklift adalah salah satu alat berat yang dilengkapi dengan garpu
(fork) yang berfungsi untuk proses peangangkutan dan penurunan barang atau beban.
Prinsip kerja Foklift menggunakan prinsip tuas atau keseimbangan. Bilamana prinsip
tuas ini diterapkan, akan terlihat seluruh komponen yang berada di depan titik tumpu
termkausk barang diangkat dan disebut beban (load), sedangkan seluruh komponen
yang berada di belakang titik tumpu (cabin, counter weight, operator, dll) disebut
sebagai penyeimbang. Keseimbangan forklift terjadi karena berat barang sama dengan
berat alat. Prinsip kerja dari forklift sendiri yaitu proses pendistribusian barang yang
akan dipindahkan sampai beban maksimal yang telah ditentukan oleh forklift itu sendiri
(Tabroni I).
Material cair atau fluida cair memiliki karakteristik atau sifat bahan yaitu tidak
dapat menahan distorsi secara permanen, Bila kita mencoba mengubah bentuk suatu
massa fluida, maka di dalam fluida tersebut akan terbentuk lapisan lapisan di mana
lapisan yang satu akan mengalir di atas lapisan yang lain, sehingga tercapai bentuk
baru. Dalam industri kimia, transportasi merupakan proses pengangkutan bahan
mentah dan energi dalam jumlah besar ke pabrik dan ke dalam peralatan,
atau pengangkutan produk-produk dan limbah ke luar pabrik (Haliday dan Resnick
1985).
Penganan fluida dapt dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis alat yaitu
plunger or piston pumps, flexible-vane pumps, Propeller and mixed-flow pumps,
centrifugal pumps, volute and diffuser pumps, sunction intake dan komressor. Prinsip
kerja dari penanganan fluida yaitu transportasi yang memberikan suatu energi terhadap
material fluida sehingga menjadi energi kinetik yang dapat memindahkan material.
Dalam industri, penanganan fluida digunakan dalam mengalirkan atau memindahkan
bahan berbentuk fluida contohnya, pompa sentifugal pada perusahaan WARMAN
digunakan untuk memompakan bahan kimia dan larutan cair yang bercampur dengan
partikel padat.
PENUTUP

Simpulan
Peralatan penanganan bahan (Material Handling) berkaitan dengan
penyimpanan, perlindungan, dan pengawasan bahan. Tujuan utama penggunaan
material handling dalam industri adalah untuk menekan biaya produksi dan efisiensi
kerja. Berdasarkan bahan yang diangkut, material handling dibagi menjadi dua, yaitu
peralatan penanganan bahan padat, dan peralatan penanganan bahan fluida. Beberapa
faktor yang harus diperhatikan dalam memilih material handling di industri, yaitu harus
memperhatikan produk dan macam atau jenisnya, memperhatikan dari mana ke mana
bahan dipindah-pindahkan, memperhatikan keadaan ruangan dan bentuk gedung, serta
memperhatikan kontrol dari operator.
Saran
Praktikum tentang material handling sudah sangat jelas cuman penerapan alat
tidak dapat dilihat secara langsung. Oleh karena itu diharapkan untuk assiten dapat
memberikan gambaran atau video penerapan alat di industri yang terkait.

DAFTAR PUSTAKA
Hartono P, Trijeti. Analisis pengguanaan alat berat (Crane) sebagai alat angkat untuk
instalasi equipment deodorized di proyek CPO Plant. Jurnal Konstruksia.
7(1): 39-42.
Lydianingtias D, Suhariyanto. 2018. Alat-Alat Berat. Malang (ID): Polinema Press
Tabroni I. 2017. Prototipe forklift omnindirectional wheel dan lengan robot berbasis
mikrokontroler atmega1284 dan joystick. Jurnal Elektronik Pendidikan. 6(6):
32-39
Haliday, D dan Resnick, R. 1985. Fisika. Penerjemah: Pantur Silaban dan Erwin
Sucipto. Jilid I. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga
Syafri. 2017. Perancangan bark belt conveyor 27B kapasitas 224 ton/jam. Jurnal
Fteknik. 4(2):1-6
Purnomo H. 2004. Perencanaan & Perancangan Fasilitas. Yogyakarta (ID) : Graha
Ilmu
Rochmat T. 2010. Peningkatan Produktifitas Kerja Operator Melalui Perbaikan Alat
Material Handling dengan Pedekatan Ergonomi. Jurnal Performa. Vol 9 (1) : 1-
10
Mujayyin F. 2018. Diagnosa kerusakan belt conveyor cool storage pada pabrik semen
Gresik. Jurnal Teknik Mesin. 2(2):57-62
Tamrin. 2014. Rancang bangun bucket elevator pengangkat gabah. Jurnal Teknik
Pertanian Lampung. 3(1):17-26
Nugroho WA, Sumardi HS, dan Choirul A. Rancang bangun matering device tipe srew
conveyor dengan dua arah keluaran untuk penumpukan tanaman tebu. Jurnal
Keteknikan Pertanian dan Biosistem. 4(1):1-10
Satria D, Fawaid M, dan Nierwan M.G. 2015. Rancang bangun konveyor pneumatic
mesin pengering tipe hybrid. Jurnal Teknik Mesin. 18(3):835-841
LAMPIRAN

plunger or piston pumps flexible-vane pumps

Propeller and mixed-flow pumps centrifugal pumps volute and diffuser pumps

sunction intake kompressor

Anda mungkin juga menyukai