Disusun Oleh:
KELOMPOK PRAKTIKUM MKP ATSIRI
Lutfi Roshinta Devi 21030116060021
Ade Lina Yulifianti 21030116060025
Zulfa Mutiara Putri 21030116060048
M.Afif Prabowo 21030116060068
Ade Lina Yulifianti1) , Lutfi Roshinta Devi2), Zulfia Mutiara P.3), M. Afif Prabowo4)
Pembimbing: Fahmi Arifan, S.T., M.Eng.
Jurusan Program Studi Teknik Kimia Departemen Teknologi Industri Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro
ABSTRAK
Kemangi (Ocimum Basilicum L.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh subur di Indonesia.
Mempunyai banyak manfaat dan sering dimanfaatkan dalam berbagai bidang diantaranya bidang
pertanian, kecantikan, pangan, dan kesehatan. Keberadaannya yang banyak dan mudah sekali
tumbuh, pemanfaatannya perlu dikaji ulang untuk meningkatkan nilai ekonomi kemangi dan
mengoptimalkan penyerapan manfaat didalamnya. Kemangi memiliki kandungan minyak atsiri
sekitar 0,560%. Kandungan terbesar dalam minyak atsiri kemangi yaitu sitral. Secara umum
minyak atsiri dimanfaatkan sebagai antimikroba dan antikanker. Minyak kemangi dapat diisolasi
menggunakan metode destilasi uap air. Dalam penelitian ini, deslitasi dilakukan dengan 2
variable waktu 2 jam dan 3 jam. Serta variable air 6 dan 7.5 liter, menggunakan jumlah kemangi
yang sama yaitu masing-masing 5kg. Minyak atsiri terisolasi akan diaplikasikan pada sabun
mandi aromaterapi dengan variable NaOH 15gr dalam 100ml air dan 10gr dalam 100ml air,
dengan jumlah minyak kelapa sawit dan minyak zaitun yang sama. Essens dari sabun
aromaterapi ditambahkan minyak kemangi hasil penyulingan dalam jumlah berbeda yaitu 2 ml
dan 1 ml. Keefektifan minyak kemangi sebagai antibakteria 2 variable berbeda dalam sabun
aromaterapi akan diuji dengan pengujian menggunakan metode Total Plate Count. Uji
organoleptik berdasarkan warna dan aroma juga dilakukan dengan 5 orang panelis. Serta uji daya
busa terhadap air suling dan air sadah. Untuk mendapatkan produk sabun aromaterapi yang
berkualitas maka tingkat iritasi harus diuji pula pada uji iritasi kulit dengan 5 orang panelis.
Mengingat Indonesia merupakan negara beriklim tropis dengan keadaan yang panas dan lembab
yang mengakibatkan mudahnya bakteri dan jamur tumbuh pada kulit manusia, sabun mandi
aromaterapi minyak kemangi ini diharapkan menjadi solusi yang baik bagi masyarakat indonesia
untuk menjaga kesehatan kulit dan diharapkan pula untuk menambah nilai ekonomis tanaman
kemangi serta meningkatkan perekomonian masyarakat Indonesia.
Kata Kunci: Kemangi, minyak kemangi, sabun mandi aromaterapi
HALAMAN PENGESAHAN
Praktikum Mata Kuliah Pilihan Atsiri akan dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi
Teknik Kimia Departemen Teknologi Industri Sekolah Vokasi Universitas
DiponegoroSemarang, yaitu sebagai berikut :
1. Lutfi Roshinta Devi 21030116060021/ 2016A
2. Ade Lina Yulifianti 21030116060025/ 2016A
3. Zulfia Mutiara Putri 21030116060048/ 2016B
4. M. Afif Prabowo 21030116060068/ 2016B
Demikian usulan kegiatan ini dibuat agar dapat disetujui dan dapat dilaksanakan dengan
sebaik – baiknya.
Semarang, 2 Agustus 2018
Lutfi Roshinta Devi Ade Lina Yulifianti Zulfia Mutiara P M. Afif Prabowo
21030116060021 21030116060025 21030116060048 21030116060068
Mengetahui,
Praktikum Mata Kuliah Pilihan Atsiri akan dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi
Teknik Kimia Departemen Teknologi Industri Sekolah Vokasi Universitas
DiponegoroSemarang, yaitu sebagai berikut :
1. Lutfi Roshinta Devi 21030116060021/ 2016A
2. Ade Lina Yulifianti 21030116060025/ 2016A
3. Zulfia Mutiara Putri 21030116060048/ 2016B
4. M. Afif Prabowo 21030116060068/ 2016B
Demikian usulan kegiatan ini dibuat agar dapat disetujui dan dapat dilaksanakan dengan
sebaik – baiknya.
Semarang, 2 Agustus 2018
Lutfi Roshinta Devi Ade Lina Yulifianti Zulfia Mutiara P M. Afif Prabowo
21030116060021 21030116060025 21030116060048 21030116060068
Mengetahui,
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah pilihan
kertas dengan judul “Destilasi Minyak Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Sebagai
Substistusi Antibakteria Pada Sabun Mandi Aromaterapi”. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fahmi Arifan, S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing,
yang disela – sela kesibukannya tetap meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada
penyusun. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak – pihak yang telah
memberikan bantuan, doa dan dukungan hingga selesainya percobaan ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan pada penyusunan
laporan praktikum MKP Atsiri ini, karena terbatasnya waktu dan kemampuan yang dimiliki.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
laporan ini.Penyusun berharap laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………………….i
ABSTRAK………………………………………………………………………………………...ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………………iii
PELAKSANAAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PILIHAN
ATSIRI………………………...iv
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….v
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………….......vi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………….....vii
DAFTAR
TABEL……………………………………………………………………………….viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Judul 1
1.2 Latar Belakang 1
1.3 Rumusan Masalah 1
1.4 Tujuan Praktikum 2
1.5 Manfaat Praktikum 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Minyak Atsiri 3
2.2 Kunyit Putih 4
2.2.1 Klasifikasi Tanaman Kunyit Putih 5
2.2.2 Kandungan Kimia Kunyit Putih 5
2.2.3 Manfaat Kunyit Putih 6
2.3 Minyak Atsiri Kunyit Putih 6
2.3.1 Pengaruh Pemilihan Pelarut pada Umumnya 7
2.4 Destilasi 7
2.4.1 Destilasi Uap Air 8
2.5 Uji BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) 8
BAB III METODOLOGI
3.1 Alat dan Gambar 9
3.1.1 Alat yang Digunakan 9
3.1.2 Gambar Alat 9
3.2 Rangkaian Alat 11
3.3 Bahan 11
3.4 Variabel yang Diamati 11
3.4.1 Variabel Bebas 11
3.4.2 Variabel Tetap 12
3.5 Cara Kerja 12
3.5.1 Prosedur Pengambilan Minyak Atsiri Kunyit Putih 12
3.5.2 Prosedur Uji BSLT 13
3.5.3 Prosedur Perhitungan LT50 dengan Menggunaan Aplikasi SPSS 14
3.6 Analisa Hasil Percobaan 15
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan 16
4.2 Pembahasan 16
DAFTAR PUSTAKA 17
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kunyit
Putih……………………………………………………………………………5
Gambar 2. Rangkaian Destilasi Uap
Air………………………………………………………….11
DAFTAR TABEL
1.1 Judul
Destilasi Minyak Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Sebagai Substistusi Antibakteria
Pada Sabun Mandi Aromaterapi.
Mengingat Indonesia beriklim tropis yang panas dan lembab mudah sekali tumbuh
bakteri dan jamur salah satunya pada kulit manusia. Daun kemangi yang mudah dijumpai
diberbagai daerah di Indonesia dan hanya sering dimanfaatkan dalam bidang pangan, kini
dapat diekstrak minyaknya untuk digunakan dalam berbagai bidang salah satunya adalah
bidang kesehatan karena memiliki sifat antibakteria. Hal ini dapat digunakan sebagai
acuan untuk memanfaatkan tanaman kemangi. Pada penelitian ini digunakan metode
penyulingan uap. Minyak kemangi yang tersuling diaplikasikan dalam sabun aromaterapi
diajukan sebagai hipotesa untuk meningkatkan nilai ekonomis produk.
1.4 Tujuan Praktikum
2.2 Kemangi
2.2.1 Pengertian Kemangi
Daun kemangi atau yang dikenal sebagai daun basil manis adalah tanaman
daun Ocinum basilicum, yang masih termasuk ke dalam keluarga daun mints
/ Lamiaceae. Rasa daun kemangi terasa pedas, dingin, manis, dan wangi aroma yang
khas. Daun kemangi merupakan bahan pelengkap dalam masakan khas Indonesia dan
beberapa Negara lainnya di Asia, Eropa, maupun Amerika. Biji daun kemangi lebih
dikenal dengan sebutan biji selasih, dan biji ini dalam keadaan kering dapat disimpan
lama. Bila biji selasih disiram/direndam dengan air akan menjadi butiran biji dengan
gelatin yang lembut, dan biji selasih ini sering sekali menjadi bahan pelengkap minuman
tradisional Indonesia.
Nama daun kemangi / basil sendiri berasal dari bahasa Latin “basileus” yang berarti
raja, berkaitan dengan jamuan makan kerajaan. Daun kemangi banyak mengandung zat-
zat penting bagi tubuh, termasuk karbohidrat, serat nabati, lemak nabati, protein
nabati, vitamin A, beta karoten, thiamin (vit B1), vitamin E, riboflavin (vitamin B2),
niasin (vitamin B3), asam folat, asam pantotenat (vitamin B5), kolin, vitamin B6,
vitamin C, vitamin K, kalsium, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, natrium, dan zinc.
Potensi yang dimiliki oleh kemangi dalam bidang kesehatan sangat besar terutama
setelah dilakukan penyulingan dan pengambilan minyak atsiri. Kemangi termasuk
kedalam famili Lamiaceae, yang dikenal sebagai tanaman aromaterapi karena
mengandung senyawa minyak atsiri. Minyak atsiri kemangi berkisar 0.560 %,
kandungan terbesar dalam minyak atsiri kemangi yaitu sitral dengan komposisi 43.45%
dan geraniol dengan komposisi 21.13 % . Minyak atsiri yang dihasilkan oleh kemangi
sebanyak 1.7% berasal dari daunnya sedangkan 0.75% berasal dari bunganya.
Kandungan utama kemangi yaitu terpinol 4, linalool dan gama terpinen sebagai. Minyak
atsiri ini secara umum dimanfaatkan sebagai antimikroba dan antikanker.
Kingdom :Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Ocimum
Spesies : Ocimum basilium
(Hadipoentyanti, 2008).
2.2.4 Manfaat Kemangi
2.2.4.1 Mencegah Dan Mengobati Batuk, Pilek, Dan Demm
2.2.4.2 Minyak Atsiri
Minyak atsirinya sebagai bahan campuran dalam pembuatan obat, biang
parfum sabun mandi, permen pelega tenggorokan, lotion, minyak gosok,
dan minyak aromaterapi. Minyak atsiri kemangi termasuk golongan tinggi,
aromanya akan hilang setelah 24 jam dioleskan ke tubuh. Minyak ini
menyegarkan tubuh dan meringankan rasa sakit sehingga sangat baik
sebagai minyak pijat aroma. Namun, minyak ini tidak boleh digunakan
oleh wanita hamil karena beresiko keguguran.
2.2.4.3 Mengatasi Perut Kembung/Masuk Angin Dan Demam Pada Balita
2.2.4.4 Mencegah Bau Badan, Bau Mulut, Dan Melancarkan Asi
2.2.4.5 Mengobati Panu
2.2.4.6 Mengobati Sariawan
2.2.4.7 Menghilangkan Bau Mulut
2.2.4.8 Menghilangkan Bau Badan Dan Keringat
2.2.4.9 Mengatasi Ejakulasi Dini, Meluruhkan Gas Perut, Meluruhkan Haid
2.2.4.10 Meluruhkan Asi, Mengobati Panas Dalam Dan Sariawan
2.2.4.11 Menghalau Serangan Nyamuk
2.2.4.12 Meredakan Demam Dan Meriang, Serta Mencegah Demam Berdarah
2.2.4.13 Demam yang tinggi
2.2.4.14 Mencegah Stres
2.3 Aromaterapi
Kata aromaterapi berarti terapi dengan memakai minyak esensial yang ekstrak dan
unsur kimianya diambil dengan utuh. Aromaterapi adalah bagian dari ilmu herbal
(herbalism). Sedangkan menurut Sharma 2009, aromaterapi berarti ‘pengobatan
menggunakan wangiwangian’. Istilah ini merujuk pada penggunaan minyak esensial
dalam penyembuhan holistik untuk memperbaiki kesehatan dan kenyamanan emosional
dan dalam mengembalikan keseimbangan badan. Terapi komplementer (pelengkap),
seperti homoeopati, aromaterapi dan akupuntur harus dilakukan seiring dengan
pengobatan konvensional (Jones, 2006) Tumbuhan aromatik menghasilkan minyak
aromatik. Apabila disuling, senyawa yang manjur ini perlu ditangani secara hati-hati.
Sebagian besar senyawa ini akan menimbulkan reaksi kulit, tetapi jika digunakan secara
tepat, senyawa ini memilki nilai teraupetik. Senyawa ini dapat dihirup, digunakan dalam
kompres, dalam air mandi, atau dalam minyak pijat.
2.5 Destilasi
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali
kedalam bantuk cairan. Zat yang memliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih
dahulu. Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan panas.
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing
komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada
hukum raoult dan hukum dalton.
Botol Magnetic
Sampel Stirrer
Inkubator Kompor
Listrik
Seperangkat
Alat
Destilasi
1 4
3.3 Bahan
Nama Bahan Jumlah
Kemnagi 10 kg
Aquadest 200 ml
NaOH 20 gr
Minyak Goreng 40 ml
Pewarna 2 tetes
Agar-Agar 6 gr
Nutrient Agar 4 gr
CaCO3 0,2 gr
Boiler
Kemangi
Dipanaskan pada
T=100c dan T=110c
Kondensor
Dekander
Tetesi larutan sabun dalam gelas ukur dengan larutan sabun yang sama
4.2. Perhitungan
4.2.1. Densitas
Variable 1
Massa jenis = (massa piknometer isi – massa piknometer kosong)
Volume Piknometer
= (20,45 gr – 10,67 gr) = 0,978 gr/ml
10ml
Variable 1
Massa jenis = (massa piknometer isi – massa piknometer kosong)
Volume Piknometer
= (20,50 gr – 10,69 gr) = 0,981 gr/ml
10ml
4.2.2. Viskositas
Variable 1
µ = µo (t . p)
to. po
= 1. (1,88 x 0,978) = 1,85 Cp
1x 0,99
Variable 1
µ = µo (t . p)
to. po
= 1. (2,06 x 0,981) = 2,04 Cp
1x 0,99
Variable I (3 Koloni)
sel = koloni x 1 x 1 = 0 CFU/ml
Fp x inokulan
4.3 Pembahasan
4.3.1 Destilasi Minyak Kemangi
Pada praktikum yang telah kami lakukan, melalui proses destilasi minyak
atsiri dengan metode destilasi uap yang kami peroleh yaitu sebanyak 6 ml 3 jam pertama
dan 8 ml 2 jam selanjutnya di dengan warna kuning kehijauan dan aroma yang khas
dengan aroma kemangi. Minyak kemangi yang kami peroleh kami hitrung densitas dan
viskositasnya. Densitas variable I yaitu 0.978 gram/ml sedangkan variable II lebih tinggi
yaitu 0,981 gram/ml. Berdasarkan teori yang menyatakan densitas berbanding lurus
dengan viskositas maka dalam percobaan kami sesuai karena viskositas pada variable I
1,85 cp sedangkan variable II 2,04 Cp.
Hasil tersebut belum bisa kami bandingan dengan Standar Nasional Indonesia karena
minyak kemangi belum belum mempunyai standar SNI maupun ISO karena belum
termasuk kedalam oil essential yang dijual secara pasar global.
Minyak atsiri yang kami peroleh di masukan ke dalam botol yang telah kami siapkan
dan di tutup rapat, hal tersebut agar minyak yang sudah kami peroleh tidak menguap dan
tidak rusak.
140,000
120,000
100,000
CFU/ml
80,000
60,000
40,000
20,000
0
Variable I Variable II
1
Ketinggian busa (cm)
0.8
0.6 Variable i
variabke 2
0.4
0.2
0
Air Suling Air Sadah
Gambar 9 . Gambar Grafik Uji Daya Busa Pada Air Sadah dan Suling
Pada uji daya busa sabun dalam air suling terlihat bahwa ketinggian
busa variable I adalah 1 cm dan variable II 0,8 cm, dimana setelah lima menit
ketinggian busa berkurang. Hal ini disebabkan karena tidak ada penambahan
surfaktan yang mampu memberikan busa yang stabil setelah lima menit. Dari
hasil uji daya busa ini semua formula menghasilkan busa yang tidak terlalu
banyak. Pembentukan busa pada zat pembersih tidak terlalu penting karena
hanya berpengaruh sedikit pada proses pembersihan.
Pada uji daya busa dalam air sadah menunjukkan ketinggian busa
yang terbentuk pada variable I hanya 0,4 cm dan variable II 0,2 cm. Hal ini
disebabkan adanya ion dan pada air sadah akan diikat oleh surfaktan sehingga
menghambat aktivitas pembentukan. Daya pembersih sabun juga akan
berkurang karena adanya ion logam yang terdapat pada air sadah.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktikum, kami dapat mengetahui bahwa minyak atsiri
kemangi dapat di isolasi dengan metode penyulingan uap-air. Dan minyak yang
dihasilkan dari 3 jam pertama adalah 6ml dan 2 jam setelahnya 8ml. Minyak yang
dihasilkan diaplikasikan pada sabun mandi aromaterapi dan diuji kualitasnya
berdasarkan antibakteri, daya busa dan iritasi kulit. Dari hasil percobaan dapat
disimpulkan bahwa sabun aman digunakan dan manfaat akan semakin besar ketika
minyak kemangi yang ditambahkan dalam sabun semakin banyak.
DAFTAR PUSTAKA
A.A., Warra. 2013. A report on soap making in Nigeria using indigenous technology and
raw materials. Department of Biochemistry, Kebbi State University of Science and
Technology:Aliero, Nigeria. Department of Biochemistry, Kebbi State University of
Science and Technology, P.M.B. 1144, Aliero, Nigeria. Vol 7 (4) 139-145
Al-Khated, Huda, et all. 2013. The Relationship between growth stages and aroma
composition of lemon basil ocimum citriodorum Vis. University of the West of
England
Anggaraeni, Ika Nustiana. 2014. Optimasi formula pembuatan sabun Bentonit pencuci
najis dengan kombinasi Minyak Kelapa dan Minyak Sawit Menggunaka Simplex
Lattice Design Skipsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada
Hadipoentyanti, E., Wahyuni, S., 2008, Keragaman Selasih (Ocimum Spp.) Berdasarkan
Karakter Morfologi, Produksi dan Mutu Herba, Jurnal Littri 14(4): 141 – 148.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Badan Litbang Kehutanan,
Jakarta.
Jones, M., Laferla, F.M. 2006. Pathways by which Abeta facilitates tau pathology. Curr
Alzheimer Res, 3: 437-438
Kardinan. 2003. Daya Antibakteri Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum Sanctum L.)
Terhadap Bakteri Streptococcus Iniae Secara In Vitro Universitas Airlangga:Jakarta
Kloucek, Pavel et al. Fast screening mrthod for assessement of antimicrobial activity of
essential oils in vapor phase. Faculty of Agrobiology Czech University of Life
Sciences Prague: Kamycka
Like, dkk. 2008. Efek Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Sebagai Agen
Penghambat Pembentukan Biofilm Streptococcus Mutan. Universitar Gajah Mada.
Yogyakarta
Maria, dkk. 2010. Destilasi Uap Minyak Atsiri Dari Kulit Dan Daun Kayu Manis
(Cinnamomum Burmanii). Universitas Katolik Parahyangan.
Ngamprasertsith, Somkiat, et all. 2018. Caryophyllene oxide extraction from lemon basil
(Ocimum citriodorum Vis.) straw by hydrodistillation and supercritical CO2.
https://doi.org/10.1016/j.supflu.2018.03.024.
Santos, Andrea. 2014. Chemical Diversity in Basil (Ocimum sp.) Germplasm. Department
of Agronomic Engineering, Federal University of Sergipe:Avenida Marechal
Rondons.
Priyono, Agus., 2008, Farmakologi Dasar Untuk Mahasiswa Keperawatan dan Farmasi,
83, Leskonfi, Depok.
Telci, Isa, et all,. 2006. Variability in esswntial oil composition of Turkish basils (Ocimum
basilicum L.). Agicultural Faculty gaziosmanpasa University: Turkey. 489-497.
Waleed, Dalia, et all. 2015. Chemical composition and antibacterial activity of essential
oil isolated from Omani basil (Ocimum basilicum Linn.). Department of Pharmacy,
Oman Medical College, Muscat, Sultanate of Oman
WHO. 2002. WHO Monographs on Selected Medicinal Plants Volume 2. Geneva: World
Health Organization.
Y. Girgis, Adel. 2003. Production of high quality castile soap from high rancid
olive oil. Agricultural Res. Centre, Food Tech. Res. Institute, Oils and
Fats:Giza,Egypt.Vol