Anda di halaman 1dari 11

BALI EXPRESS

Melawan Hoax dalam Masa Pemilu dengan Cerdas


dan Bijaksana
Oleh: Alfian Arga Budiyanto

02 MARET 2019, 16: 41: 01 WIB | EDITOR : I PUTU SUYATRA

Ilustrasi (ISTIMEWA)
Berita Terkait
 Tips Milenial Tanpa Hoax
 Say No Hoax, Say Yes Pemilu Damai 2019

SAAT ini kita berada pada era globalisasi dimana informasi semakin cepat berkembang, dahulu
kita membawa surat kabar atau koran kesana kemari, kini informasi dapat mudah diakses melalui
media digital seperti smarthphone, laptop dan lain sebagainya. Informasi yang didapat pun
semakin luas cangkupannya. Bahkan ada sebuah peribahasa menyatakan “siapapun yang dapat
menguasai informasi dia dapat menguasai dunia”. Sudah bukan hal tabu lagi karena memang
begitu adanya dan menjadi sebuah kekuatan serta kekuasaan untuk mengatur data informasi yang
bisa disebarluaskan. Namun karena teknologi memiliki kelemahan yang mudah di salah gunakan
untuk hal negatif, munculah hoax sebagai dampak dari perkembangan informasi yang pesat,
terutama dapat dimanfaatkan segelintir orang yang kurang bertanggungjawab untuk kegiatan yang
bersifat informasi khususnya politik.

Hoax adalah informasi palsu, berita bohong, atau fakta yang diplintir atau direkayasa untuk
tujuan lelucon hingga serius tergantung konteks keadaan nya. Contoh nyata informasi hoax dalam
dunia politik ketika habis akal mencari kreatifitas dan inovasi, sistem politik ketakutan yang
digunakan dengan menyebar berita palsu/hoax sehingga menggiring masyarakat yang kurang
mengerti kebenaran informasi menjadi target penyebaran hoax. Hoax sendiri telah diterapkan
sebagai strategi sejak zaman peperangan. Sebagai bukti, dikutip dari Liputan6.com pada Sabtu
(16/2/2019), saat Polandia dituduh melawan Jerman. Sejarah umum menyebut Perang Dunia II
meletus setelah Jerman melakukan serangan militer ke wilayah Polandia pada 1 September 1939.
Alasannya adalah Jerman, yang kala itu telah dipimpin oleh Adolf Hitler mendapat invasi terlebih
dahulu dari Polandia sehari sebelumnya.

Sebenarnya, cerita tersebut bukan faktanya. Salah seorang jenderal SS yang bernama
Alfred Naujocks, memimpin enam perwira untuk melakukan penyamaran sebagai tentara
pemberontak Polandia. Mereka menculik seorang petani Polandia bernama Franciszek Honiok,
kemudian membius dan membawanya ke sebuah radio milik Jerman di kota Gliwice, sekitar 6,4
kilometer dari wilayah perbatasan. Di sana, mereka berpura-pura menyiarkan berita bahwa stasiun
radio tersebut telah dikuasai oleh Polandia. Mereka juga memperingatkan dalam waktu dekat akan
menyerang Jerman. Inilah yang kemudian menjadi alasan bagi Jerman untuk menginvasi Polandia,
hingga pada akhirnya memicu perang aliansi secara besar-besaran di Eropa.

Itulah contoh bahaya hoax yang memang sudah ada sejak lama di terapkan pada rezim
perang dunia, setelah membahas bahaya nya hoax dari luar negeri, sekarang bukti dari negara kita
tercinta, indonesia. Kita kilas balik dahulu tentang bagaimana filosofi atau dasar Indonesia sendiri.
Indonesia adalah negara yang paling kaya di dunia, disamping kita memiliki hasil alam yang
melimpah dan kepulauan serta perairan yang strategis, kita memiliki keberagaman suku dan
budaya, dahulu Indonesia tercipta dari setiap kerajaan kerajaan yang bersatu dari berbagai wilayah
kepulauan. Indonesia bisa disebut "The real united kingdom" atau bisa di artikan Indonesia adalah
bangsa yang besar bangsa yang hebat karena keberagaman dan bisa menyatukan setiap unsur-
unsur yang berbeda tapi kelemahannya dapat dimatikan dengan sistem informasi termasuk salah
satunya hoax.

Kenyataannya mudah membuat kesatuan NKRI ini pecah, sebagai contoh kita tilik dari sisi
pancasila, merubah sila ketuhanan, adu domba antara organisasi masyarakat dan keberagaman
agama. Apakah kita mau jadi negara berkembang selamanya?, bila rakyat saja tidak bisa bijak
dalam menyikapi negara sendiri, tidak bisa berpikir kritis serta tidak pernah ada rasa ingin tau
mengenai dasar dari negara ini. Mau siapapun dan dari manapun pemimpin kita nanti, sehebat
apapun dia dalam mengatur bangsa ini tidak akan berubah jika rakyat kita tidak diberi bekal lebih
untuk mengenali jiwa mereka sendiri, Indonesia.

Maka dari itu, kita sebagai pemilih yang cerdas. kita harus tahu bagaimana dasar dari negara ini
dan juga harus tau mengenai setiap calon calon yang mengajukan diri dalam pemilu agar kita tidak
salah pilih dan semakin bijak dalam menentukan. Dengan begitu kita tidak mudah termakan hoax
atau berita berita bohong yang mencoba menghasut pikiran dan pilihan kita serta kemudahan
informasi pada era ini dapat kita manfaatkan dengan bijak. Sehingga Indonesia bisa menjadi
negara yang damai, berkualitas dan bermartabat serta dapat terwujudnya keberlanjutan
pembangunan nasional.

Beranda Ekbis Pengertian Globalisasi: Teori, Faktor Penyebab, dan Dampak Globalisasi
Sumber : https://baliexpress.jawapos.com/read/2019/03/02/122723/melawan-hoax-dalam-masa-pemilu-dengan-
cerdas-dan-bijaksana
Pengertian Globalisasi: Teori, Faktor Penyebab, dan Dampak
Globalisasi

Ilustrasi Globalisasi

Pengertian Globalisasi Adalah

Daftar isi
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan Globalisasi? Secara umum, pengertian
globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena adanya pertukaran pandangan
dunia, pemikiran, produk, dan berbagai aspek kebudayaan lainnya.

Secara etimologi kata globalisasi diambil dari bahasa Inggris, yaitu globalize yang berarti universal
atau menyeluruh. Penambahan imbuhan “ization” pada kata Globalization artinya adalah proses
mendunia. Sehingga arti globalisasi adalah proses sesuatu (informasi, pemikiran, gaya hidup, dan
teknologi) yang mendunia.

Proses globalisasi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya; teknologi internet, infrastruktur
telekomunikasi dan transportasi, pertukaran pelajar, dan lain-lain. Pada umumnya globalisasi
berhubungan dengan perubahan menyeluruh pada bidang ekonomi, industri, gaya hidup, dan
aspek-aspek kehidupan lainnya.

Baca juga: Pengertian Modernisasi


Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti globalisasi, maka kita bisa merujuk pada pendapat beberapa ahli
berikut ini:

1. Anthony Giddens

Menurut Anthony Giddens, pengertian globalisasi adalah intensifikasi hubungan sosial secara
mendunia sehingga menghubungkan antara peristiwa di satu lokasi dengan lokasi lainnya serta
menyebabkan terjadinya perubahan pada keduanya.

2. Laurence E. Rothernberg

Menurut Laurence E. Rothernberg, pengertian globalisasi adalah percepatan dari intensifikasi


interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari negara yang berbeda.

3. Emanuel Ritcher

Menurut Emanuel Ritcher, arti globalisasi adalah suatu jaringan kerja global yang mempersatukan
masyarakat secara bersamaan yang sebelumnya tersebar menjadi terisolasi ke dalam saling
ketergantungan dan persatuan dunia.

4. Martin Albrow

Menurut Martin Albrow, pengertian globalisasi adalah seluruh proses penduduk yang terhubung
ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global.

5. Malcom Waters

Menurut Malcom Waters, pengertian globalisasi adalah suatu proses sosial yang mengakibatkan
pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terwujud di dalam
kesadaran manusia.
6. Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan

Menurut Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan, pengertian globalisasi adalah proses yang meliputi penyebab,
kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional dan transkultural kegiatan manusia dan non-
manusia.

7. Selo Soemardjan

Menurut Selo Soemardjan, pengertian globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem
organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-
kaidah tertentu yang sama.

8. Achmad Suparman

Menurut Achmad Suparman, pengertian globalisasi adalah suatu proses yang menjadikan sesuatu
benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia tanpa dibatasi oleh wilayah.

Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Globalisasi

Teori Globalisasi
Pengertian globalisasi dan teorinya

Beberapa ahli menjelaskan teorinya tentang terjadinya globalisasi. Diantara tokoh terkenal yang
mengemukakan teori globalisasi adalah Cochrane dan Pain yang menyatakan bahwa globalisasi
dipengaruhi oleh tiga pelaku utama, yaitu;

1. Para Globalis, yaitu mereka yang percaya bahwa globalisasi merupakan suatu
kenyataan yang mengandung konsekuansi nyata terhadap bagaimana orang dan
lembaga di seluruh dunia berjalan.
2. Para Tradisionalis, yaitu mereka yang tidak percaya bahwa globalisasi sedang terjadi
dan menganggapnya sebagai mitos atau sesuatu yang dilebih-lebihkan.
3. Para Transformalis, yaitu mereka yang berada di tengah-tengah para globalis dan
tradisionalis. Mereka percaya bahwa globalisasi tengah berlangsung, namun
menganggap pengaruh globalisasi terlalu dibesar-besarkan oleh para globalis.
Selain itu, seorang ahli bernama George Ritzer juga mengemukakan teorinya mengenai
globalisasi. Menurut George Ritzer, era globalisasi ditandai dengan adanya inovasi di bidang
komunikasi. Salah satu contohnya adalah ditemukannya televisi dan telepon yang pada akhirnya
membuat masyarakat global menjadi sadar akan hal tersebut.

Baca juga: Pengertian Budaya

Faktor Penyebab Globalisasi


Faktor penyebab globalisasi

Proses globalisasi terjadi karena beberapa faktor penyebab. Mengacu pada pengertian globalisasi
di atas, adapun beberapa faktor penyebab globalisasi adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan Teknologi Informasi dan Transportasi

Teknologi informasi dan transportasi berperan besar dalam proses globalisasi di dunia. Teknologi
yang semakin maju membuat kegiatan transaksi jual-beli antar negara menjadi lebih mudah.

Salah satu contohnya adalah bisnis E-commerce (baca: pengertian e-commerce) dimana kita
dapat bertransaksi tanpa harus datang ke lokasi penjual.

2. Kerjasama Ekonomi Internasional

Kerjasama ekonomi antar negara-negara di dunai juga merupakan faktor penyebab globalisasi.
Kemudahan dalam membuat kesepakatan perdagangan internasionalmengakibatkan proses
globalisasi terjadi secara terus-menerus.

3. Kemudahan Dalam Pengiriman Barang dan Jasa

Masyarakat antar negara dapat saling mengirimkan barang dan jasa satu sama lain. Kemudahan
dalam pengiriman barang ini membuat banyak produk asing yang masuk ke dalam negeri dan
diadaptasi oleh masyarakat.
Misalnya produk fashion asal Korea yang cukup populer di masyarakat Indonesia. Pada saat
masyarakat Indonesia memakai produk-produk dari negara lain, maka terjadilah proses asimilasi
atau penggabungan kebudayaan antar negara.

3. Konflik Antar Negara Semakin Berkurang

Semakin tingginya kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya hubungan internasional


mengakibatkan berkurangnya konflik antar negara. Ketika antar negara melakukan hubungan
internasional maka terjadilah globalisasi.

4. Sumber Daya Alam Berkurang

Ada beberapa sumber daya alam yang pasti akan mengalami pengurangan setiap tahunnya.
Misalnya minyak bumi dan logam mulia.

Hal ini membuat beberapa negara berinvestasi di negara lain untuk mengeruk sumber daya di
negara tersebut. Contohnya tambang emas Freeport di Papua, Indonesia yang dikeruk oleh negara
lain.

Baca juga: Pengertian Masyarakat


Dampak Globalisasi

Pengertian globalisasi dan dampaknya

Mengacu pada pengertian globalisasi di atas, globalisasi bisa berdampak langsung bagi kehidupan
masyarakat suatu negara secara universal. Dampak globalisasi tersebut bisa positif tapi bisa juga
negatif.

1. Dampak Positif Globalisasi

Secara singkat, berikut ini adalah beberapa dampak positif globalisasi:

 Teknologi informasi berkembang sangat pesat


 Kemudahan dalam mendapatkan kebutuhan dan keperluan pribadi
 Kemudahan dalam pengembangan ilmu pengetahuan
 Penyebaran informasi lebih cepat dan mudah didapat
 Meningkatkan sikap toleran dan cosmopolitan masyarakat dunia
 Kemudahan dalam berkomunikasi dengan orang lain di seluruh dunia
 Hubungan internasional antar negara semakin baik
 Kemudahan dalam bertransaksi secara online, baik dalam negeri maupun ke
mancanegara
 Peningkatan hubungan antar negara di sektor ekonomi
2. Dampak Negatif Globalisasi

Secara singkat, berikut ini adalah beberapa dampak negatif globalisasi:

 Potensi terjadinya kriminalitas semakin meningkat karena meniru peristiwa di negara


lain
 Masuknya paham-paham yang tidak sesuai dengan ideologi negara yang menimbulkan
konflik di masyarakat
 Masyarakat lebih konsumtif ketimbang produktif dan cenderung kehilangan kreativitas
di dalam dirinya karena meniru tren di luar negeri
 Masyarakat terpengaruh budaya negara lain yang tidak sesuai dengan budaya lokal
sehingga budaya lokal semakin terkikis
 Timbulnya berbagai informasi yang tidak akurat bahkan hoax yang dapat menimbulkan
keresahan di masyarakat
 Sebagian masyarakat menjadi lebih tertutup dan berfikiran sempit karena tidak ingin
terpapar globalisasi
 Sebagian masyarakat menjadi lebih individual dan egois
 Berkurangnya peminat di sektor pertanian karena bidang teknologi dan informasi
dianggap lebih potensial
 Timbulnya kesenjangan sosial di masyarakat karena masyarakat berlomba-lomba untuk
memperkaya diri sendiri dan tidak perduli sekitarnya
 Hilangnya rasa nasionalisme masyarakat karena sering membanding-bandingkan
dengan negara lain yang dianggap superior atau lebih baik
Dari penjelasan di atas kita dapat melihat bahwa globalisasi bisa berdampak buruk dan juga
berdampak baik bagi masyarakat di suatu negara. Untuk menyikapi terjadinya globalisasi,
sebaiknya kita harus mempersiapkan diri agar bisa menyerap hal-hal baik dari globalisasi dan
membentengi diri agar bisa menolak atau meminimalisir dampak buruknya.

Sumber : https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-globalisasi.html

Anda mungkin juga menyukai