1152 2233 1 SM
1152 2233 1 SM
Abstract
Abstrak
Diabetes
Diabetes mellitus
mellitus (DM)
(DM) merupakan
merupakan suatu suatu kelompok
kelompok penyakit
penyakit metabolik
metabolik dengan
dengan karakteristik
karakteristik
hiperglikemi. Insiden penyakit ini meningkat di Indonesia, mengakibatkan peningkatan
hiperglikemi. Penyakit ini terjadi peningkatan di Indonesia yang akan mempengaruhi peningkatan terjadinya
komplikasi kronik DM, salah satunya adalah osteoartritis lutut. Mekanisme terjadinya
terjadinya komplikasi kronik DM. Salah satu komplikasinya adalah osteoartritis lutut. Mekanisme osteoartritis
lutut berkaitan
terjadinya dengan
komplikasi DMkendali glukosa
berkaitan dengan dalam darah.
kendali Penelitian
glukosa dalaminidarah.
bertujuan untuk ini
Penelitian mengetahui
bertujuan
hubungan kendali glukosa
untuk mengetahui hubungan darah dengan
kendali osteartritis
glukosa lutut pada
darah dengan pasien DM
osteartritis di pada
lutut RSD Dr. Soebandi.
pasien DM di
Penelitian ini merupakan
RSD Dr. Soebandi. Jenis penelitian
penelitian analitis observasional
ini merupakan dengan
analitis pendekatan
observasional cross
dengan sectional.
pendekatan
Penelitian dilakukan
cross section. di Poli
Penelitian Interna RSD.
ini dilakukan Dr.Interna
di Poli Soebandi
RSD.Jember denganJember
Dr. Soebandi populasi semuapopulasi
dengan pasien
DM yang datang berobat pada Poli Interna RSD. dr Soebandi periode
penelitian adalah semua pasien DM yang datang berobat pada Poli Interna RSD. dr Soebandi September – Oktober
2013,
periodesebanyak
September 54 objek.
– oktoberHubungan
2013 dan antarbesar
variabel dilakukan
sampel menggunakan
54 objek. uji hipotesis
Untuk menetukan Chi
adanya
Square dengan derajat kepercayaan 95%. Dari hasil analisis diketahui bahwa
hubungan antar variabel dilakukan uji hipotesis Chi Square dengan derajat kepercayaan 95%, d hubungan kadar
glukosa darah dengan
= 0.05, bermana bila posteoarthritis
˂ 0.05. Hasillutut kurang
analisis denganmenggunakan
bivariabel nilai signifikansiUjikeduanya
Chi-square sebesar p=
diketahui
0.90
bahwadengan
hubunganodd’skadar
ratio glukosa
(OR) 0.131.
darahSehingga dapat disimpulkan
dengan osteoarthritis tidak terdapat
lutut kurang bermakna hubungan
karena
kendali glukosa
menunjukkan darah
nilai dengan osteoartritis
signifikansi (P) keduanya lutut pada pasien
sebesar 0.90 yangDM di RSDbesar
lebih Dr. Soebandi.
dari α 0.05 dengan
odd’s ratio (OR) 0.131, Sehingga dapat dismpulkan tidak terdapat hubungan kendali glukosa
Kata
darahkunci:
dengan Diabetes Melitus,
osteoartritis lututkendali glukosa
pada pasien DM darah, osteoartritis
di RSD Dr. Soebandi.lutut
semua pasien DM yang datang berobat pada Disrtribusi responden penelitian di bagi
Poli Interna RSD. dr Soebandi periode dalam beberapa kelompok umur, dapat dilihat
September – oktober 2013. Perhitungan sampel pada Gambar 1 dibawah ini.
dengan menggunakan perangkat lunak G-
Power diperoleh besar sampel 54 objek.
Varibel bebasnya adalah kendali
glukosa darah pada pasien DM, sedang variabel
terikatnya adalah pasien DM yang terdiagnosis
osteoartritis.
Pada penelitian ini Diabetes Melitus
(DM) ditegakkan melalui hasil pemeriksaan
laboratorium kadar glukosa puasa ≥126 mg/dl, 2
jam PP ≥180 mg/dl, atau sewaktu ≥200 mg/dl.
Sedangkan osteoartritis lutut ditegakkan bila
ditemukan rasa nyeri pada lutut, dengan rasa
nyeri yang terlokalisir dan tidak tajam. Diagnosis
osteoarthritis lutut ditegakkan berdasarkan Gambar 1. Distribusi Responden Menurut Umur
klasifikasi dari American College of
Rheumatology (ACR) yaitu, nyeri lutut + minimal Banyaknya kelompok umur 60-69
3 dari 6 kriteria berikut : umur > 50 tahun, kaku berkaitan dengan factor resiko dari osteoarthritis
pagi < 30 menit, krepitus, nyeri tekan, lutut yang akn meningkat dengan bertambahnya
pembesaran tulang, tidak panas pada perabaan, umur. Di Indonesia, prevalensi osteoartritis
Pengertian kendali glukosa darah yang baik mencapai 5% pada usia <40 tahun, 30% pada
adalah glukosa darah puasa berkisar antara 80- usia 40-60 tahun, dan 65% pada usia >61 tahun
100 mg/dl dan glukosa darah 2 jam pp antara [6].
80-144 mg/dl [2]. Kendali Glukosa sedang Berdasarkan penelitian diperoleh
adalah glukosa darah puasa berkisar antar 100- terbanyak osteoarthritis lutut terjadi pada kendali
125 mg/dl dan glukosa darah 2 jam pp 145-179 glukosa puasa buruk yaitu 22 responden
mg/dl [2]. Kendali glukosa darah buruk adalah (40.7%) dan paling sedikit osteoarthritis lutut
glukosa darah puasa 126 mg/dl dan glukosa 2 pada kendali glukosa baik yaitu 1 responden
jam pp 180 mg/dl [2]. (1.9%), dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah
Kriteria inklusi penelitian ini yaitu: pasien
ini ini.
yang datang berobat baik yang menderita DM di
poli interna RSD. Dr Soebandi periode
September-Oktober 2013, berusia 30 – 75 tahun
dan bersedia mengikuti penelitian. Sedangkan
untuk kriteria eksklusinya adalah pasien
mengalami fraktur pada sendi lutut dan tidak
bersedia ikut dalam penelitian. Analisis data
pada peneilitian ini menggunakan chi square.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
17 responden laki-laki (31,5%) dan 37
responden perempuan (68,5%). Berdasarkan Gambar 2. Hubungan Kendali Glukosa Darah
umur pada responden pada tabel 5.1 diperoleh Puasa Dengan Oasteoartritis Lutut
terbanyak kelompok umur 60-69 yaitu 22
responden (40,75%) dan yang paling sedikit Berdasarkan penelitian diperoleh
kelompok umur 30-39 yaitu 1 responden osteoarthritis lutut terbanyak pada kendali
( 1.8%). glukosa darah 2 jam PP buruk yaitu 22
Berdasarkan jenis kelamin terbanyak responden (40.7%) dan paling sedikit
menderita osteoarthritis lutut adalah wanita yaitu osteoarthritis lutut pada kendali glukosa darah 2
21 responden (38.9%) dan paling sedikit laki-laki jam PP yaitu 1 responden (1.9%), dapat dilihat
menderita osteoarthritis lutut yaitu 6 responden pada Gambar 3 dibawah ini.
(11.1%).
lain yang juga menentukan osteoartritis lutut [3] Setiawan M. Kelainan Persendian
yang diderita oleh pasien misalnya umur, (0steoartritis) Sebagai Komplikasi Kronis
genetik, riwayat cedera sendi, pekerjaan, Diabetes Melitus Tipe II dan Hubungannya
olahraga, dan faktor-faktor lain yang saling dengan Kendali Glukosa Darah. Jurnal
bekerja sama menentukan osteoartritis lutut. Saintika Medika Universitas Muhamadiyah
Malang. 2009; 5 (10).
[4] Yuliasih W. Obesitas Abdominal Sebagai
Simpulan dan Saran Faktor Resiko Peningkatan Kadar Glukosa
Darah. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas
Tidak didapatkan hubungan yang
Kedokteran Diponegoro. Semarang. 2009.
bermakna antar kendali glukosa darah dengan
[5] Purnomo, HD. Gangguan Muskulo Skeletal
osteoarthritis lutut pada pasien DM di RSD Dr.
pada Penderita Diabetes Melitus di RSUP
Soebandi.
Dr. Kariadi Semarang. Program Pendidikan
Perlu penelitian dengan indikator
Dokter Spesialis-1 Bagian IMSF Ilmu
pengendalian glukosa darah yang lebih akurat
Penyakit Dalam. Semarang. 2002.
misalnya menggunakan Hb1Ac, serta perlu
[6] Koentjoro SL. Hubungan antara Indeks
menilai faktor resiko terjadinya osteoarthritis
Masa Tubuh(IMT) dengan Derajat
lutut.
Osteoartritis Lutut menurut Kellgren dan
Lawrence. Fakultas Kedokteran Universitas
Daftar Pustaka Diponegoro. 2010.
[7] WHO. Diabetes. Diakses tanggal 2 Maret
[1] American Diabetes Association. Standart 2012 dari :
of Medical Care in Diabetes 2010. http://www.who.int/diabetes/facts/world_figu
http://care.diabetesjournals.org/content/33/ re/en/index5.html. (2008).
Suplement_1/s11.full.pdf. 2010. [8] Maharani EP. Faktor-faktor Resiko
[2] Perkeni. Konsesus Pengelolaan dan Osteartritis Lutut. Program Studi Magister
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Epidemiologi Pasca Sarjana Universitas
Indonesia. Jakarta: Pengurus Besar Diponegoro. Semarang. 2007.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.
2011.