Anda di halaman 1dari 4

Urologika adalah ilmu kedokteran yang mempelajari penyembuhan penyakit dan kelainan pada organ

genital dan organ untuk kencing, baik pada wanita maupun pria, sedangkan penyakit pada organ
tersebut disebut penyakit urologika.
Obat yang termasuk golongan ini adalah diuretic, zat peluruh batu ginjal, obat untuk kelainan prostate,
termasuk analgesik dan anaestesi lokal.
Simplisia untuk diuretic dan peluruh batu ginjal :
1. Juniperi Fructus, Juniperi Aetheroleum
Juniperi Fructus adalah buah buni bulat masak yang berwarna ungu yang dikeringkan dari tanaman
Juniperus communis L., dari suku Cupressaceae. Kecuali juga diambil dari jenis lain, yakni J.oxycedrus,
J.phoenica, dan J.sabina.image
Simplisia ini mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 1,0%, tetapi buah yang berasal dari Prancis dan
Bosnia mengandung lebih tinggi kadarnya sampai 2,5%. Minyak atsiri mengandung lebih dari 60 macam
senyawa terpen dengan kadar 40 70% terutama campuran dari - dan -pinena. Komponen lain
adalah kadinen, terpinena-4-ol, kariofilena, epoksidihidrokariofilena, terpenil asetat, dan kamfer.
Penggunaan : sebagai diuretik, karminatif, dan menambah nafsu makan serta menghilangkan dispepsia,
sedangkan sebagai obat luar untuk mengobati neuralgia dan rematik.
2. Uvae ursi Foliumimage
Uvae ursi Folium adalah daun yang dikeringkan dari tanaman Arctostaphylos uva-ursi (L.) Spreng.
(Sinonim :Arbutus uva-ursi L.) Suku Ericaceae
Simplisia hars mengandung 6% turunan hidrokinon dihitung sebagai arbutin anhidrat (DAB 10). Untuk itu
DAB 10 menetapkan reaksi emerson (kondensasi arbutin dengan 4-amino-antipirin) untuk penetapan
kadar arbutin secara spektrofotometri.
Komponen utama simplisia ini adalah arbutin dan metil arbutin, suatu -O-glukosida hidrokuinon, yakni
metilhidrokuinon. Komponen yang lain adalah 2-O-galoilarbutin, 6-O-asetil arbutin, dan hidrokuinon
bebas.
Arbutin dalam bentuk glikosida tidak mempunyai khasiat. Didalam pencernaan, arbutin terhidrolisis
menjadi hidrokuinon dan di dalam ginjal dipisahkan sebagai glukoronid atau ester asam sulfat. Di dalam
lingkungan alkalis dari urine, senyawa hidrokuinon hasil hidrolisis juga dapat ditemukan, dan senyawa ini
menyebabkan adanya sifat desinfektan dari urine. Urine alkalis dapat disebabkan karena natrium
bikarbonat. Adanya zat penyamak (tanin) dalam kadar tinggi dan lamanya penggunaan obat yang
mengandung zat penyamak menyebabkan daya adstringens terhadap perut besar maupun usus besar.
Kadar zat tanin di dalam ekstrak akan menurun bila lama didinginkan. Karena itu penggunaan daun uva
ursi untuk ginjal dan saluran air kencing harus dalam bentuk dekok dengan air mendidih..
3. Orthosiphonis Foliumimage
Yaitu daun yang dikeringkan dari tanaman Orthosiphon aristatus (C.L.Blume), Miquel( sinonim :
O.stamineus Benth., O.grandiflorus Bold.) atau O.spicatus (Thunberg) Baker dari suku Lamiaceae
(Labiatae)

Daun kumis kucing mengandung 0,5% minyak atsiri yang komposisinya belum diketahui secara pasti,
namum diduga terdiri dari senyawa fenol. Selain itu juga mengandung saponin (misalnya sapofonin dan
ortosifononid), asam-asam organik, dan 0,2% flavon lipofil. Eupatorin digunakan sebagai zat identitas,
disamping sinensetin dan skutelarein tetrametiler.
Digunakan sebagai diuretik dan untuk obat batu ginjal serta saluran air kencing dengan takaran harian 6
-1 2 g.
4. Apii Fructusimage
Yaitu buah masak yang dikeringkan dari tanaman Apium graveolens L. dari suku Umbelliferae
(Apiaceae).
Kandungan isi : buah apium mengandung 2 -3 % minyak atsiri yang mengandung terpen yang terdiri atas
limonena (60%) dan Selinena (10%) sebagai komponen utama, sedangkan yang lain p-simena, terpineol, -pinena, -kariofilena, -santanol, dihidrokarvona, butilftalida yang menimbulkan bau dan
memiliki daya kerja sedatif. Komponen yang lain adalah anhidrida asam sedanonat, lakton asam
sedanonat, fenol-fenol. Disamping itu buah ini juga mengandung furanokumarin dan glikosida kumarin.
Penggunaan : Simplisia dan minyak atsirinya digunakan sebagai diuretik, stomakik, dan karminatif
5. Urticae Radix
Adalah akar yang dikeringkan dari tanaman Urticaria dioica L., Urticaria urens L., atau jenis lain dari suku
Urticaceae.
Kandungan kimia : mengandung asetilkolin, hidroksi kumarin skopoletin, 3- -sitosterin, sitosterin-Oglukosida, monoepoksilignan (neo-olivil), lektin, dan asam polisakarida.
Schmidt (1985) membuktikan bahwa di dalam ekstrak Urticae Radix ada inhibitor aromatase sehingga
pembentukan oestrogen dari testosteron dihambat. Di dalam ekstrak terdapat steroid yang secara
invitro diamati menhambat secara langsung pertumbuhan sel prostat. Lektin dan asam polisakarida
mempunyai efek antoflostik dan daya kerja immuno-modulasi (Wagner dan Willer, 1990). Hryb et al.,
(1995) berhasil mengetahui bahwa fraksi air dari ekstrak akar dapat menghambat efisiensi pembentukan
ikatan hormon seks dengan globulin (SHBG) pada reseptornyadi dalam membran prostat. SHBG dan
reseptornya berperan dalam penyampaian rantai sinyal androgen dan oestrogen. Inhibisi pengikatan
SHBG pada reseptornya menyebabkan hiperplasi pada prostat secara patofisiologi mudah dipengaruhi.
Penggunaan : untuk mengobati keluhan pada prostat (prostataadenon stadium I+II), berupa sediaan
Bazoton dan Prostaforton N.
6. Sonchii Foliumimage
Yaitu daun yang dikeringkan dari tanaman Sonchus arvensis L. dari suku Compositae.
Kandungan isi : senyawa yang berkhasiat diduga adalah senyawa golongan flavonoid, termaasuk flavon
apigenin-7-glikosida, luteolin-7-glikosida, luteolin-7-glukoronid, dan luteolin-7rutenosid, kemudian
senyawa kumarin aeskuletin. Disamping itu juga ditemukan senyawa lipid diasilgalaktosigliserol,
monogalaktogliserol dan diasil digalaktosigliesrol. Senyawa ini adalah lupeilasetat, -amirin, lupeol,
sitosterol dalam bentuk aglikon dan pinoresinol.

Rebusan daun tempuyung digunakan sebagai diuretik dan peluruh batu ginjal di dalam campuran obat
minum dengan simplisia lain.

Urologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari kelainan pada saluran
kemih dan genital pada laki-laki dan saluran kemih wanita.
Dalam penetalaksanaan kelainan saluran kemih dan genital ini, ilmu urologi mendalami aspek medis
dan aspek operatif.
Sebagian masyarakat belum mengetahui atau belum akrab dengan dokter urologi (urologist ; dr Eko
subekti) walaupun kasus-kasus urologi sangat banyak.
Sebagian kita barangkali ada yang mengeluh:

berkemih jadi sering, berkemih mengedan dan tidak lampias, atau menetes pada akhir
berkemih.

nyeri kolik dengan urine kemerahan atau berdarah, nyeri saat berkemih

urine keruh, atau pernah kencing berpasir atau berbatu.

beser atau inkontinensia.

atau ada kelainan bawaan pada alat genital, spt testis tidak satu atau kedua sisi, muara uretra
tidak pada ujung kemaluan(hypospadia).

Kelainan ereksi/disfungsi ereksi dalam kelompok disfungsi seksual

kelainan infertilitas atau kemandulan pada laki-laki

Hal tersebut di atas adalah beberapa contoh keluhan atau kelainan yang berhubungan dengan
urologi. Aspek medis dalam urologi dimaksudkan penatalaksanaan suatu kelaianan urologi
dilakukan secara preventif atau pengobatan (medikamentosa)yang bukan tindakan operasi,
sedangkan aspek operatif meliputi tindakan operasi yang dimulai dari yang tidak invasif sampai
kepada tindakan yang sangat invasif. Sebagai contoh; seorang yang di diagnosis dengan batu ginjal
dengan ukuran batu kecil (<0.5 mm)dan tidak ditemukan tanda-tanda sumbatan secara radiologis
orang tersebut dapat dianjurkan pengobatan ekspektatif yakni menunggu selama 2 mgg dengan
banyak minum dan oleh raga, sebaliknya bila batu cukup besar mungkin terdapat banyak pilihan
tindakan dapat mulai yang tidak atau kurang invasif seperti ESWL (extra-corporal shock wave
lithotripsy,PCNL,URS dengan litotriptor/pemecah batu khusus atau menggunakan laser.Tindakan
yang paling invasif adalah dengan operasi terbuka.

Urologi adalah cabang ilmu kedokteran dan bedah yang berfokus pada saluran kemih pria
dan wanita serta organ reproduksi pria. tenaga medis yang berprofesi dibidang ini disebut

urolog yang dilatih untuk mendiagnosis dan mengobati kelainan urologi.


Organ yang ditangani oleh seorang urolog adalah ginjal, kelenjar adrenal, ureter, kandung
kemih, uretra dan organ reproduksi pria (testis, epididimis, vas deferens, prostat dan penis).
Penyakit yang masuk dalam ruang lingkup urologi antara lain:
1. Pembesaran prostat jinak
2. Kanker prostat
3. Batu ginjal dan salurannya
4. Batu kandung kencing dan saluran kencing
5. Tumor ginjal
6. Kista ginjal
7. Kanker kandung kencing
8. Infeksi saluran kemih
9. Hipospadia
10. Infertilitas pria
11. Disfungsi Ereksi
12. Priapismus
13. Penyakit peyronie
14. Testis terpuntir
15. Infeksi testis
16. Penyempitan saluran kencing
17. Tumor kelenjar adrenal
18. Testis tidak turun atau tidak ada
19. Dll..

Anda mungkin juga menyukai