Anda di halaman 1dari 3

http://teknikkimia-yosi.blogspot.com/2012/11/gula-merupakan-salah-satu-bahan-makanan.

html
PEMISAHAN (Centrifugal Process)
Setelah masakan didinginkan proses selanjutnya adalah pemisahan. Proses pemisahan kristal gula dari
larutannya menggunakan alat centrifuge atau puteran. Pada alat puteran ini terdapat saringan, sistem
kerjanya yaitu dengan menggunakan gaya sentrifugal sehingga masakan diputar dan strop atau larutan
akan tersaring dan kristal gula tertinggal dalam puteran. Pada proses ini dihasilkan gula kristal dan tetes.
Gula kristal didinginkan dan dikeringakan untuk menurunkan kadar airnya. Tetes di transfer ke Tangki
tetes untuk di jual.

http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Pasca%20Panen/tep440_files/Pengolahante
bu.htm
Larutan induk hasil pemisahan dengan sentrifugasi masih mengandung sejumlah
gula sehingga biasanya kristalisasi diulang beberapa kali. Sayangnya, materi-materi
non gula yang ada di dalamnya dapat menghambat kristalisasi. Hal ini terutama
terjadi karena keberadaan gula-gula lain seperti glukosa dan fruktosa yang merupakan
hasil pecahan sukrosa. Olah karena itu, tahapan-tahapan berikutnya menjadi semakin
sulit, sampai kemudian sampai pada suatu tahap di mana kristalisasi tidak mungkin
lagi dilanjutkan.

Dalam sebuah pabrik pengolahan gula kasar (raw sugar) umumnya dilakukan
tiga proses pendidihan. Pertama atau pendidihan �A� akan menghasilkan gula
terbaik yang siap disimpan. Pendidihan �B� membutuhkan waktu yang lebih lama
dan waktu tinggal di dalam panci pengkristal juga lebih lama hingga ukuran kristal
yang dinginkan terbentuk. Beberapa pabrik melakukan pencairan ulang untuk gula B
yang selanjutnya digunakan sebagai umpan untuk pendidihan A, pabrik yang lain
menggunakan kristal sebagai umpan untuk pendidihan A dan pabrik yang lainnya
menggunakan cara mencampur gula A dan B untuk dijual. Pendidihan �C�
membutuhkan waktu secara proporsional lebih lama daripada pendidihan B dan juga
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk terbentuk kristal. Gula yang dihasilkan
biasanya digunakan sebagai umpan untuk pendidhan B dan sisanya dicairkan lagi.

Sebagai tambahan, karena gula dalam jus tidak dapat diekstrak semuanya,
maka terbuatlah produk samping (byproduct) yang manis: molasses. Produk ini
biasanya diolah lebih lanjut menjadi pakan ternak atau ke industri penyulingan untuk
dibuat alkohol. Inilah yang menyebabkan lokasi pabrik rum di Karibia selalu dekat
dengan pabrik gula tebu.
http://www.focusondrives.com/sugar/

Centrifuge Applications in Sugar Refining


Hans de Groot 2014/12/30 Ask us
Share18
Share
Tweet
Shares 18

Because sugar cane must be processed within a


day of harvest, high throughput is essential. Efficiency and productivity are key factors in
sugar production centrifuges.

The centrifuges used in the production of sugar are designed for processing massecuite, a
mixture of sugar crystals and molasses, which is produced by the crystallization phase of sugar
refining. The centrifugal spins the massecuite in a perforated basket at speeds of up to 1200 rpm.

A feeding system delivers the massecuite to the basket. The charging speed can be varied to suit
the properties of different massecuites.

When the massecuite valve has closed, the basket accelerates to its spinning speed. Then the
spinning phase is followed by braking, at the end of which the closing hood opens and
the discharging cycle begins.

The discharged sugar exits through the product outlet of the housing, which can be equipped
with an automatic cleaning facility, and is led to downstream conveyors.
Centrifuges

Typical centrifuges can process 20 to 28 loads per hour. In order to keep this cycle time the drive
system must be able to maintain reliable constant torque control during acceleration and
spinning.

Energy savings are realized when the braking energy from the spinning centrifuge, which turns
the motor into a generator, is recovered and transferred via the drive to an adjacent centrifuge or
back to the grid. This way 70-90 % of the consumed energy per cycle can be recovered during
braking of the centrifuges.

Centrifuges in sugar refining are commonly driven by AC motors rated between 90 and 630 kW
and often with high torque motors to save time and improve productivity.

A loaded centrifuge typically presents a moment of inertia of around 2500 kgm2, thus a
rotational kinetic energy of 19,700 kJ is needed to decelerate in 35 sec.

Applications like this require a frequency converter with a high starting torque and a constant
torque flux controller to allow the fast acceleration of the centrifuges and to reduce cycle times,
while ensuring a uniform process and robustness against load shifts due to material changing in
the basket

Anda mungkin juga menyukai