PENDAHULUAN
Latar Belakang
"analisis tinggi" yaitu pupuk dengan sedikit campuran. Bahan organik, yakni,
relatif "analisis rendah" pupuk yang sering mengandung berbagai macam nutrisi
penambahan pupuk dan bahan organik sebelumnya, dan jenis tanaman yang
ditanam. Cara terbaik untuk menentukan nutrisi mana yang diperlukan dan dalam
jumlah berapa adalah dengan analisis tanah. Uji tanah yang komprehensif
direkomendasikan setiap dua hingga tiga tahun untuk lanskap dan kebun;
dilakukan lebih sering jika masalah muncul (Koenig and Larry, 2011).
Uji tanah harus menjadi dasar untuk pupuk apa pun aplikasi. Program
pengujian tanah yang baik menunjukkan status kesuburan tanah dan saat ini
memberikan panduan yang jelas untuk mengelola kesuburan untuk mencapai hasil
yang optimal. Catatan yang bagus tentang uji tanah hasil dan pupuk, kapur, dan
aplikasi pupuk juga sangat penting untuk nutrisi yang tepat pengelolaan
(Oldham, 2017).
secara kimiawi bahan-bahan baku yang mengandung zat hara tesebut. Kandungan
dari alam yang diperlukan tumbuhan untuk hidup. Pupuk anorganik dapat
Tujuan Penulisan
pengertian pupuk dan pupuk anorganik, jenis dan kandungan pupuk anorganik,
Kegunaan Penulisan
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan sebagai sumber informasi bagi
PUPUK ANORGANIK
Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik,
kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.
Dalam pengertian yang khusus, pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu
Pupuk buatan merupakan pupuk yang dibuat di dalam pabrik. Bahannya dari
bahan anorganik dan dibentuk dengan proses kimia sehingga pupuk ini dikenal
dengan nama pupuk anorganik. Pupuk anorganik umumnya diberi kandungan zat
hara tinggi. Pupuk ini tidak diperoleh di alam, tetapi merupakan hasil ramuan
pabrik. Oleh karena pupuk anorganik dibuat manusia maka kandungan haranya
Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau juga sering
disebut dengan pupuk buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi pupuk kimia
tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu
macam hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara lengkap
Pupuk anorganik secara umum ada dua jenis pupuk anorganik yang tersedia
di pasaran yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal dibuat dari
6
satu unsur secara dominan. Contohnya Urea yang mengandung N , TSP atau SP
36 dengan P , dan KCl atau ZK dengan unsur K yang dominan. Pupuk majemuk
mengandung lebih dari satu jenis unsur. Misalnya DAP dan Amofos yang terbuat
dari N dan P. Pupuk majemuk juga bisa tersusun dari 3 unsur. Seperti Rustica
Yellow dan Mutiara, kedua pupuk ini dilengkapi dengan kandungan N , P , dan K.
dengan CO2. Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan ikatan
hasil tambang minyak bumi. Kandungan N total berkisar antar 45-46 %. Dalam
proses pembuatan Urea sering terbentuk senyawa biuret yang merupakan racun
bagi tanaman kalau terdapat dalam jumlah yang banyak. Agar tidak megganggu
kadar biuret dalam Urea harus kurang 1,5-2,0 %. Kandungan N yang tinggi pada
diserap oleh tanaman dalam bentuk nitrat, selain N tanaman juga membutuhkan P
(Naibaho, 2003).
Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang
berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10% nitrogen, 20% fosfor
Kandungan hara dalam pupuk anorganik terdiri atas unsur hara makro
utama yaitu nitrogen, fosfor, kalium; hara makro sekunder yaitu: sulfur, calsium,
magnesium; dan hara mikro yaitu: tembaga, seng, mangan, molibden, boron, dan
kobal. Pupuk anorganik dikelompokkan sebagai pupuk hara makro dan pupuk
hara mikro baik dalam bentuk padat maupun cair (Suriadikarta et al., 2004).
Pupuk buatan ada yang bersifat atau bereaksi asam dan ada juga yang
bersifat netral dan alkalis. Pupuk yang bersifat asam dapat menurunkan pH tanah
menjadi lebih asam dan dapat menyebabkan tanah menjadi cepat mengeras. Pada
suatu pupuk maka semakin mudah pula pupuk diserap oleh tanaman. Pupuk N dan
air dan mudah larut dalam tanah. Hara N diserap tanaman dalam bentuk
NH4+ dan NO3-. Kadar NH4+ terlarut tertinggi terjadi pada saat pemupukan hingga
hari ke 3 mudah hilang dan tidak tersedia bagi tanaman. Nitrogen bersifat mobil di
dalam tanah. Sumber hara P adalah pupuk superfosfat, fosfat alam, DAP, dan
NPK. Hara P dalam tanah stabil atau tidak mudah hilang. Hara K bersumber dari
6
pupuk KCl, MOP, KNO3, dan NPK. Hara K dalam tanah bersifat mobil, mudah
bergerak dan pada tanah tua (Ultisol dan Oxisol) mudah tercuci (Naibaho, 2003).
demikian potensi produksi tanaman mungkin oleh perubahan sifat fisik dan kimia
kapasitas tukar kation, pH tanah, komunitas mikroba & aktivitas (Suge, 2011).
Pemberian pupuk anorganik dapat menambahkan unsur hara yang tidak tersedia di
dalam tanah. Akan tetapi jika ada kesalahan dalam pengunaan pupuk dengan
sebagai berikut (1) kandungan zat hara dalam pupuk anorganik dibuat secara tepat
anorganik mudah dijumpai karena tersedia dalam jumlah banyak (4) praktis dalam
transportasi dan menghemat ongkos angkut (5) beberapa jenis pupuk anorganik
bahan organik tanah menurun, struktur tanah rusak dan pencemaran lingkungan.
Hal ini jika terus berlanjut akan menurunkan kualitas tanah dan kesehatan
KESIMPULAN
1. Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia
atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik. Pupuk anorganik adalah pupuk
yang dibuat oleh manusia di dalam pabrik, dimana bahannya dari bahan
2. Pupuk anorganik terbagi menjadi pupuk tunggal, yaitu terdiri dari satu unsur
dominan dan pupuk majemuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur.
3. Pupuk anorganik memiliki sifat-sifat yang berbeda, antara lain kadar unsur
4. Kelebihan dari pupuk anorganik adalah kandungan zat hara dibuat secara tepat,
struktur tanah rusak, dan pencemaran lingkungan, jika digunakan secara tidak
DAFTAR PUSTAKA
Koenig, R., and Larry, R.2011. Selecting And Using Inorganic Fertilizer.Utah
State University:USA
Suge, J.K. 2011. Effect of Organic and Inorganic Sources of Fertilizer on Growth,
Yield and Fruit Quality of Eggplant (Solanum Melongena L). Scholars
Research Library. USA
Suriadikarta, D.A., Diah, S., dan Wiwik, H.2004. Uji Mutu dan Efektivitas Pupuk
Alternatif Anorganik. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan
Agroklimat, Departemen Pertanian:Bogor
Sutarta, E.S., Rahutomo, S., Darmosarkoro, W., dan Winarma. 2003. Peranan
Unsur Hara dan Sumber Hara Pada Pemupukan Tanaman Kelapa Sawit.
Prosiding Lahan dan Pemupukan Kelapa Sawit; Medan, Indonesia.