Makalah Blok BMS Promoter - Ilham Nugroho 1718011072
Makalah Blok BMS Promoter - Ilham Nugroho 1718011072
PROMOTER
DOSEN PEMIMBING :
dr. Syazili Mustofa, S.Ked., M.Biomed
DISUSUN OLEH :
Ilham Nugroho 1718011072
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan berkat, rahmat, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
mengenai promoter ini. Penulis pun mengucapkan terima kasih kepada dr. Syazili
Mustofa, S.Ked., M.Biomed selaku dosen pembimbing serta para dosen yang
telah mengarahkan penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
bagi para pembaca. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu,
penulis berharap adanya kritik, saran, dan usulan yang membangun demi
perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang.
4 November 2017
Ilham Nugroho
1
DAFTAR ISI
Prakata .............................................................................................................. 1
Daftar Isi ........................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 5
2.1 Pengaruh Promoter Terhadap Pemilihan Plasmid untuk
Menentukan Ekspresi Gen dalam Suatu Organisme ...................... 5
2.2 Pengaruh Struktur Pembentuk Promoter Terhadap Kemampuan
Organisme untuk Berkembang ....................................................... 7
2.3 Peran Core Promoter dalam Proses Regulasi Ekspresi Gen pada
Gen Target ….........................................................................……. 8
2.4 Peran DNA Promoter dan Ekspresinya pada Jaringan lemak dalam
Distribusi Lemak dan Reaksi Metabolisme .................................... 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka diperoleh
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh promoter terhadap pemilihan plasmid untuk
menentukan ekspresi gen dalam suatu organisme?
2. Bagaimana pengaruh dari struktur pembentuk promoter terhadap
kemampuan organisme untuk berkembang?
3. Bagaimana peran core promoter dalam proses regulasi ekspresi gen pada
gen target?
4. Bagaimana peran DNA promoter dan ekspresinya pada jaringan lemak
dalam distribusi lemak dan reaksi metabolisme?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka diperoleh
tujuan sebagai berikut, yaitu :
1. Mengetahui pengaruh promoter terhadap pemilihan plasmid untuk
menentukan ekspresi gen dalam suatu organisme.
2. Mengetahui pengaruh dari struktur pembentuk promoter terhadap
kemampuan organisme untuk berkembang.
3. Mengetahui peran core promoter dalam proses regulasi ekspresi gen pada
pada gen target.
4. Mengetahui peran DNA promoter dan ekspresinya pada jaringan lemak
dalam distribusi lemak dan reaksi metabolisme.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
dapat mengurangi (namun tidak menghilangkan) kepekaan terhadap regulasi
katabolik yaitu, promotor lacUV5.
Promoter lac dan turunannya lacUV5 bersifat lemah dan karenanya tidak
terlalu berguna untuk produksi protein rekombinan. Misalnya, promoter tac terdiri
dari daerah -35 promoter trp (tryptophan) dan wilayah -10 promoter lac. Promoter
ini kira-kira 10 kali lebih kuat dari lacUV5. Contoh nyata dari plasmid komersial
yang menggunakan promotor lac atau tac untuk mendorong ekspresi protein
adalah seri pUC (promoter lacUV5, Thermo Scientific) dan rangkaian vektor
pMAL (promotor tac, NEB).
Ekspresi basal dapat dikendalikan oleh lacIQ dan juga oleh ekspresi T7
lisozim. T7 lisozim berikatan dengan T7 RNAP dan menghambat inisiasi
transkripsi dari promotor T7. T7 lisozim disediakan oleh plasmid yang kompatibel
(pLysS atau pLysE). Setelah induksi, jumlah T7 RNAP yang dihasilkan
melampaui tingkat polimerase yang dapat dihambat T7 lisozim . RNAP T7 yang
bebas dapat terlibat dalam transkripsi gen rekombinan. Ketiga mekanisme tersebut
(represi ketat gen T7 RNAP lac-inducible oleh lacIQ, penghambatan T7 RNAP
oleh lisozim T7 dan adanya operator lacO setelah promotor T7) membuat sistem
menjadi ideal untuk menghindari ekspresi basal.
Transkripsi dari semua promoter ini di inisiasi oleh reaksi kimia. Sistem
yang memberikan respon terhadap sinyal fisik seperti suhu dan pH juga tersedia
sebagai contoh adalah promoter pL. Mutan λcI yang termasuk protein represor
merupakan mutan yang sensitif dan tidak stabil terhadap suhu di atas 37◦C. Hal ini
bersifat menguntungkan sebagai fakta bahwa dalam proses fermentasi, panas
dapat diproduksi dengan efisien dan dapat dengan mudah meningkatkan suhu
pada preparat dengan kepadatan tinggi. Di sisi lain, gen yang memiliki kontrol
dengan cold-inducible promoter cspA dapat diinduksi dengan temperatur dibawah
15◦C. Seri plasmid pCold memiliki struktur tulang punggung pUC118 yang
merupakan turunan pUC18 dengan promotor cspA (Rosano & Ceccarelli, 2014).
6
2.2 Pengaruh Struktur Pembentuk Promoter Terhadap Kemampuan
Organisme untuk Berkembang
Gambar 2. Ekspresi fleksibilitas, yang diatur oleh arsitektur pembangun promotor, mungkin
karena meningkatnya ketergantungan pada peraturan trans dan perubahan lingkungan. Gen dengan
TATA box, promotor yang ditempati nukleosom dan banyak situs pengikat diatur lebih luas oleh
faktor pengaturan. Faktor-faktor ini merespons sinyal ekstraselular, sehingga membuat gen target
responsif terhadap perubahan lingkungan baik pada skala waktu yang singkat maupun pada
rentang waktu yang lebih lama. Gen yang fleksibel ini secara khusus mengkode protein yang
berinteraksi dengan lingkungan dan menengahi respons terhadap perubahan lingkungan dan ini
memungkinkan adaptasi yang cepat terhadap lingkungan baru.
7
ekspresi gen pada rentang waktu yang pendek (respon dan kebisingan) yang
berperan dalam respon sel terhadap lingkungan, dan juga pada rentang waktu
yang lebih lama (divergensi ekspresi) yang tentunya juga memungkinkan adaptasi
evolusioner terhadap kondisi baru. Dengan kata lain, korelasi yang terjadi antara
responsif dan ekspresi divergensi mungkin karena ketergantungannya pada sifat
promotor yang sama.
2.3 Peran Core Promoter dalam Proses Regulasi Ekspresi Gen pada Gen
Target
DPE merupakan elemen transkripsi yang diperoleh dari banyak gen target.
Jumlah DPE yang mengandung gen akan menurun pada neuroectoderm dan
penurunan lebih lanjut pada ektoderm dorsal, dimana konsentrasi nuklir dorsal
paling rendah. Di sisi lain, jumlah gen yang mengandung TATA box lebih tinggi di
daerah di mana konsentrasi nuklir dorsal menurun.
Diketahui fakta bahwa transkripsi natural enhancer dan promoter twi, lea,
tin, dan brk pada sel S2R Drosophila Schneider dan telah ditemukan bahwa kadar
transkripsi dasar twi, lea, tin, dan brk dengan adanya dorsal yang diungkapkan
secara ektopik adalah sangat tergantung pada motif DPE.
8
Gambar 3. DPE berfungsi dalam beberapa gen target dorsal. Versi wt dan mDPE dari core
promoter yang ditunjukkan (dari 10 sampai 40 yang relatif terhadap lokasi awal A1) dapat
dijadikan sebagai bahan analisis transkripsi in vitro dengan ekstrak nuklir embrio Drosophila.
2.4 Peran DNA Promoter dan Ekspresinya pada Jaringan lemak dalam
Distribusi Lemak dan Reaksi Metabolisme
9
tubuh terkait dengan varian rs2943650(T) yang berinteraksi dengan DNA
hipermetilasi di OVAT pada beberapa lokasi CpG di dalam promotor IRS1 yang
menghubungkan efek epigenetik dan genetik.
Gambar 4. Skema representasi lokus gen IRS1, dianalisis lokus CpG dan lokasi SNP. Ekson IRS1
ditunjukkan sebagai kotak berlubang (hitam = pengkodean ekson; abu-abu = ekson non-koding).
Lokus CpG dan varian SNP rs2943650 (C / T) ditunjukkan relatif terhadap start-site terjemahan
(ATG + 1). Analisis CpGs digarisbawahi dengan huruf tebal dan bernomor sesuai urutan analisis
(CpG5 dikeluarkan dari analisis karena optimalisasi urutan dispensasi dalam pelaksanaan
PyroMark). Gambar tidak diskalakan. kb = kilobases; bp = pasang basa.
Metilasi DNA dan ekspresi gen berkorelasi negatif baik pada SAT dan
OVAT di antara individu obesitas, hasil pengamatan yang diamati mungkin
spesifik untuk obesitas. Namun, interaksi faktor genetik dan epigenetik pada lokus
IRS1 nampaknya tidak cukup menjelaskan variabilitas keseluruhan dari
perubahan metabolik yang secara jelas mengindikasikan bahwa mekanisme lain
perlu diperhitungkan (Rohde et.al, 2017).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Proses induksi genetik yang melibatkan promoter sulit untuk dilakukan
pada kondisi yang terdapat banyak kandungan glukosa.
2. Perbedaan ekspresi divergensi gen mempunyai hubungan dengan beberapa
komponen pada promotor, termasuk situs pengikat, TATA box, dan pola
nukleosom promoter yang diduduki.
3. Core promoter berkontribusi pada keseluruhan tingkat transkripsi dan
menambahkan peranan pengaturan penting pada jaringan gen ventral-
dorsal kompleks.
4. Komposisi lemak tubuh adalah parameter yang lebih tepat untuk
digunakan dibandingkan dengan indeks massa tubuh (IMT) untuk
menganalisis distribusi lemak dalam tubuh.
11
DAFTAR PUSTAKA
Rohde, K. Klös, M. Hopp, L. et. al., 2017, 'IRS1 DNA promoter methylation and
expression in human adipose tissue are related to fat distribution and
metabolic traits', Scientific Reports 7(12369), 1-10.
12