TA Modul 6 Indah
TA Modul 6 Indah
INSTRUKSI :
Setelah Bapak/Ibu mendalami Kegiatan Belajar 1 sampai dengan Kegiatan Belajar 4, tentunya Bapak/Ibumemiliki keinginan bagaimana
menerapkan konsep-konsep tersebut kan? Bersama tugas ini, Bapak/Ibu diharapkan melakukan sebagai berikut :
1. Pilihlah dua kompetensi dasar sesuai dengan mata pelajaran yang anda ajarkan. Kembangkan soal tes tertulis bentuk pilihan ganda (lima
alternatif jawaban) untuk mengukur penguasaan kognitif siswa terhadap materi kedua KD tersebut.
2. Jelaskan langkah-langkah dan kaidah-kaidah penulisan soal tes pilihan ganda.
JAWABAN :
KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenjang Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Matematika wajib
Kurikulum : 2013
Kelas/Semester : X/II
Jumlah Soal : 10 Pilihan Ganda
Level No Bentuk
No Kompetensi Dasar Kelas Materi Indikator Soal
Kognitif Soal Soal
1. 3.7. Menjelaskan rasio X Trigonometri Diberikan suatu perbandingan trigonometri L1 1 Pilihan
trigonometri (sinus, cosinus, di kuadran II, peserta didik dapat ganda
tangen, kosecan, secan, dan menentukan perbandingan trigonometri
kotangen) yang lain
Diberikan kordinat tiga titik sudut segitiga L2 2 Pilihan
siku-siku, siswa dapat menentukan nilai ganda
cosinus dua sudut lancipnya.
Diberikan masalah mengenai bayangan L2 3 Pilihan
sebuah pohon, peserta didik dapat ganda
menentukan kosinus sudut elevasi dari
ujung bayangan ke puncak pohon.
Diberikan sebuah sudut α yang dibentuk L3 4 Pilihan
oleh sebuah garis dan subu-X, peserta didik ganda
dapat menentukan nilai .
Disajikan segitiga ABC siku-siku di C, L3 5 Pilihan
diberikan perbandingan BC: AC. Peserta ganda
didik dapat menentukan perbandingan
trigonometri salah satu sudutnya.
2. 3.8. Menggeneralisasi rasio X Trigonometri Peserta didik dapat menyelesaikan masalah L1 6 Pilihan
trigonometri untuk sudut- yang berkaitan dengan penjumlahan ganda
sudut di berbagai kuadran perbandingan trigonometri sudut-sudut
dan sudut-sudut berelasi berelasi
Diberikan nilai , siswa dapat L2 7 Pilihan
menentukan hasil operasi penjumlahan dari ganda
sudut-sudut berelasi.
Diberikan sebuah fungsi trigonometri, L2 8 Pilihan
peserta didik dapat menyederhanakan ganda
fungsi trigonometri tersebut.
Diberikan koordinat kutib sebuah titik, L2 9 Pilihan
peserta didik dapat menentukan koordinat ganda
carteisiusnya.
Diberikan jumlah tiga buah sudut, peserta L3 10 Pilihan
didik dapat menentukan nilai perbandingan ganda
trigonometri jumlah sua sudut dari tiga
sudut tersebut.
SOAL
1. Diketahui α sudut di kuadran II dan . Nilai
A. D.
B. E.
C.
2. Panjang bayangan sebuah pohon dengan ketinggian 2,4 m adalah 3,6 m. Kosinus
sudut elevasi dari ujung bayangan ke puncak pohon adalah ….
A. D. √
B. √ E. √
C. √
A. dan D. dan
B. dan E. dan
C. dan
4. Diketahui α adalah sudut yang dibentuk oleh garis dengan sumbu-X positif.
Nilai
A. √ D. √
B. √ E. √
C. √
6.
A. D.
B. E.
C.
A. √ D. √
B. √ E. √
C. √
A. D.
B. E.
C.
A. ( √ ) D. ( √ )
B. ( √ ) E. ( √ )
C. ( √ )
Soal bentuk pilihan ganda adalah suatu soal yang jawabannyav harus dipilih dari
beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Kelebihan soal bentuk pilihan ganda
antara lain :
1. Sifatnya lebih representatif dalam hal mencakup atau mewakili materi yang telah
diajarkan kepada peserta didik.
2. Tingkat validitas isi relatif tinggi
3. Tingkat reliabilitas tinggi
4. Tidak memungkinkan peserta tes untuk mengemukakan hal-hal yang tidak berkaitan
dengan pertanyaan
5. Memungkinkan bagi tester untuk bertindak lebih obyektif.
6. Lebih mudah dan cepat dalam mengoreksi.
7. Memberi kemungkinan orang lain untuk ditugasi/dimintai bantuan mengoreksi hasil tes
tersebut.
8. Butir soal pada tes obyektif jauh lebih mudah dianalisis.
9. Sangat tepat untuk ujian yang peserta banyak sedangkan hasilnya harus segera seperti
ujian akhir nasional maupun ujian sekolah.
Sedangkan Kelemahan Bentuk Soal Pilihan Ganda antara lain :
1. Tidak mengembangkan daya nalar peserta tes.
2. Memungkinkan terjadinya kecurangan, saling menyontek.
3. Pokok soal tidak cukup jelas sehingga terdapat kemungkinan ada lebih dari satu jawaban
yang benar
4. Kadang–kadang jawaban soal dapat diketahui siswa meskipun belum diajarkan karena
adanya petunjuk jawaban yang benar atau karena butir soal itu mengukur sikap dan
bukan mengukur pengetahuan
5. Sampai suatu tingkat tertentu keberhasilan atas suatu jawaban dapat diperoleh melalui
tebakan
6. Sulit membuat pengecoh (distractor) yang berfungsi yakni yang mempunyai peluang
cukup besar untuk dipilih oleh siswa
7. Membutuhkan waktu yang lama untuk menulis soal-soalnya
8. Siswa cenderung mengembangkan cara belajar terpisah-pisah menurut bunyi tiap soal.
Langkah-langkah Penulisan Soal antara lain :
1. Menentukan Tujuan Tes/soal
Penyusunan tes diawali dengan menentukan tujuan yang ingin dicapai dengan
menyelenggarakan tes tersebut.
2. Penentuan jenis dan bentuk soal
Dalam menentukan jenis tes yang akan digunakan perlu memperhatikan beberapa faktor
yaitu jumlah peserta tes, banyak sedikitnya bahan yang harus dicakup, waktu yang
tersedia, kemampuan pengajar untuk mengembangkan soal, kemudahan
penyelenggaraan, kemudahan pelaksanaan koreksi dan penilaian.
3. Menyusun Kisi-kisi
Kisi-kisi merupakan deskripsi mengenai ruang lingkup dan isi materi yang akan diujikan.
Kisi-kisi tes hendaknya memenuhi persyaratan berikut: (1) mewakili isi kurikulum yang
akan diujikan, (2) komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami, dan (3)
indikator soal harus jelas dan dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah
ditetapkan.
4. Penulisan Butir Soal
Tahap penulisan butir soal dimulai dengan menentukan jumlah soal yang perlu disusun.
Soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pokok
soal memuat masalah atau materi atau kemampuan yang akan diukur atau ditanyakan
kepada peserta tes. Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor)
yang berhubungan dengan materi yang diukur atau ditanyakan.
5. Menelaah Butir Soal
Butir-butir soal yang sudah ditulis harus ditelaah terlebih dulu sebelum digunakan. Hal
ini perlu dilakukan untuk melihat sejauhmana kualitas soal ditinjau dari substansi materi,
konstruksi, dan bahasa yang digunakan. Telaah aspek materi berkaitan dengan
kesesuaian materi soal dengan indikator kompetensi. Telaah aspek konstruksi berkaitan
dengan kesesuaian format penulisan soal dengan kaidah-kaidah penulisan soal yang baik.
Telaah aspek bahasa berkaitan dengan ketepatan penggunaan bahasa sehingga mudah
dimengerti.
6. Uji coba dan analisis
Perangkat soal yang sudah ditelaah secara teoritis perlu juga ditelaah secara empiris.
Untuk telaah empiris diperlukan data-data dari lapangan. Oleh karena itu, perangkat soal
yang sudah ditelaah secara teoritis perlu dilakukan uji coba untuk mendapatkan data dari
lapangan. Berdasarkan analisis data lapangan dapat dilakukan koreksi dan revisi butir-
butir soal yang tidak memenuhi persyaratan. Di samping itu, berdasarkan analisis data
lapangan juga dapat diketahui seberapa jauh tingkat kualitas soal terutama menyangkut
masalah tingkat kesukaran, daya beda, keberfungsian pengecoh, validitas, dan
reliabilitas..
7. Merakit Soal Menjadi Perangkat Tes
Pembuatan soal tidaklah lengkap tanpa disertai dengan penyusunan soal menjadi
perangkat tes yang baik. Dalam perakitan perangkat tes perlu memperhatikan identitas
soal, petunjuk pengerjaan, urutan nomor soal, pengelompokkan bentuk-bentuk soal, dan
tata letak penulisan.
8. Kunci jawaban yang dibuat harus sesuai dengan soal yang telah tersusun.