Anda di halaman 1dari 11

TUGAS AKHIR TERRSTRUKTUR MODUL 6

PENILAIAN HASIL BELAJAR


OLEH:
Nama : INDAH SUGIHARTI WICAPIA, S.Pd.
No. Peserta PPG : 19021818010334
Bidang Studi Sertifikasi : Matematika
Sekolah asal : SMA Negeri 1 Sukagumiwang

INSTRUKSI :

Setelah Bapak/Ibu mendalami Kegiatan Belajar 1 sampai dengan Kegiatan Belajar 4, tentunya Bapak/Ibumemiliki keinginan bagaimana
menerapkan konsep-konsep tersebut kan? Bersama tugas ini, Bapak/Ibu diharapkan melakukan sebagai berikut :
1. Pilihlah dua kompetensi dasar sesuai dengan mata pelajaran yang anda ajarkan. Kembangkan soal tes tertulis bentuk pilihan ganda (lima
alternatif jawaban) untuk mengukur penguasaan kognitif siswa terhadap materi kedua KD tersebut.
2. Jelaskan langkah-langkah dan kaidah-kaidah penulisan soal tes pilihan ganda.
JAWABAN :
KISI-KISI PENULISAN SOAL
Jenjang Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Matematika wajib
Kurikulum : 2013
Kelas/Semester : X/II
Jumlah Soal : 10 Pilihan Ganda

Level No Bentuk
No Kompetensi Dasar Kelas Materi Indikator Soal
Kognitif Soal Soal
1. 3.7. Menjelaskan rasio X Trigonometri Diberikan suatu perbandingan trigonometri L1 1 Pilihan
trigonometri (sinus, cosinus, di kuadran II, peserta didik dapat ganda
tangen, kosecan, secan, dan menentukan perbandingan trigonometri
kotangen) yang lain
Diberikan kordinat tiga titik sudut segitiga L2 2 Pilihan
siku-siku, siswa dapat menentukan nilai ganda
cosinus dua sudut lancipnya.
Diberikan masalah mengenai bayangan L2 3 Pilihan
sebuah pohon, peserta didik dapat ganda
menentukan kosinus sudut elevasi dari
ujung bayangan ke puncak pohon.
Diberikan sebuah sudut α yang dibentuk L3 4 Pilihan
oleh sebuah garis dan subu-X, peserta didik ganda
dapat menentukan nilai .
Disajikan segitiga ABC siku-siku di C, L3 5 Pilihan
diberikan perbandingan BC: AC. Peserta ganda
didik dapat menentukan perbandingan
trigonometri salah satu sudutnya.
2. 3.8. Menggeneralisasi rasio X Trigonometri Peserta didik dapat menyelesaikan masalah L1 6 Pilihan
trigonometri untuk sudut- yang berkaitan dengan penjumlahan ganda
sudut di berbagai kuadran perbandingan trigonometri sudut-sudut
dan sudut-sudut berelasi berelasi
Diberikan nilai , siswa dapat L2 7 Pilihan
menentukan hasil operasi penjumlahan dari ganda
sudut-sudut berelasi.
Diberikan sebuah fungsi trigonometri, L2 8 Pilihan
peserta didik dapat menyederhanakan ganda
fungsi trigonometri tersebut.
Diberikan koordinat kutib sebuah titik, L2 9 Pilihan
peserta didik dapat menentukan koordinat ganda
carteisiusnya.
Diberikan jumlah tiga buah sudut, peserta L3 10 Pilihan
didik dapat menentukan nilai perbandingan ganda
trigonometri jumlah sua sudut dari tiga
sudut tersebut.
SOAL
1. Diketahui α sudut di kuadran II dan . Nilai

A. D.

B. E.

C.

2. Panjang bayangan sebuah pohon dengan ketinggian 2,4 m adalah 3,6 m. Kosinus
sudut elevasi dari ujung bayangan ke puncak pohon adalah ….

A. D. √

B. √ E. √

C. √

3. Segitiga KLM memiliki koordinat ( ), ( ), dan ( ). Nilai


dan berturut-turut adalah ….

A. dan D. dan

B. dan E. dan

C. dan

4. Diketahui α adalah sudut yang dibentuk oleh garis dengan sumbu-X positif.
Nilai

A. √ D. √

B. √ E. √

C. √

5. Diketahui siku-siku di C dengan perbandingan BC : AC = 2 : 3. Jika α adalah


sudut yang dibentuk oleh AC dan AB, nilai dari

A. √ D.
√ √
B. E.

C.

6.
A. D.
B. E.
C.

7. Jika , maka ( ) ( ) adalah ….

A. √ D. √

B. √ E. √

C. √

8. Bentuk identik dengan bentuk ….

A. D.
B. E.
C.

9. Diketahui titik mempunyai koordianat kutub ( ), koordinat Cartesius dari titik


P adalah ….

A. ( √ ) D. ( √ )

B. ( √ ) E. ( √ )

C. ( √ )

10. Jika , nilai ( )


A. D.
B. E.
C.
KUNCI JAWABAN
NO Jawaban
1 C
2 E
3 D
4 E
5 C
6 A
7 E
8 C
9 A
10 E
2. Jelaskan langkah-langkah dan kaidah-kaidah penulisan soal tes pilihan ganda!

Soal bentuk pilihan ganda adalah suatu soal yang jawabannyav harus dipilih dari
beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Kelebihan soal bentuk pilihan ganda
antara lain :
1. Sifatnya lebih representatif dalam hal mencakup atau mewakili materi yang telah
diajarkan kepada peserta didik.
2. Tingkat validitas isi relatif tinggi
3. Tingkat reliabilitas tinggi
4. Tidak memungkinkan peserta tes untuk mengemukakan hal-hal yang tidak berkaitan
dengan pertanyaan
5. Memungkinkan bagi tester untuk bertindak lebih obyektif.
6. Lebih mudah dan cepat dalam mengoreksi.
7. Memberi kemungkinan orang lain untuk ditugasi/dimintai bantuan mengoreksi hasil tes
tersebut.
8. Butir soal pada tes obyektif jauh lebih mudah dianalisis.
9. Sangat tepat untuk ujian yang peserta banyak sedangkan hasilnya harus segera seperti
ujian akhir nasional maupun ujian sekolah.
Sedangkan Kelemahan Bentuk Soal Pilihan Ganda antara lain :
1. Tidak mengembangkan daya nalar peserta tes.
2. Memungkinkan terjadinya kecurangan, saling menyontek.
3. Pokok soal tidak cukup jelas sehingga terdapat kemungkinan ada lebih dari satu jawaban
yang benar
4. Kadang–kadang jawaban soal dapat diketahui siswa meskipun belum diajarkan karena
adanya petunjuk jawaban yang benar atau karena butir soal itu mengukur sikap dan
bukan mengukur pengetahuan
5. Sampai suatu tingkat tertentu keberhasilan atas suatu jawaban dapat diperoleh melalui
tebakan
6. Sulit membuat pengecoh (distractor) yang berfungsi yakni yang mempunyai peluang
cukup besar untuk dipilih oleh siswa
7. Membutuhkan waktu yang lama untuk menulis soal-soalnya
8. Siswa cenderung mengembangkan cara belajar terpisah-pisah menurut bunyi tiap soal.
Langkah-langkah Penulisan Soal antara lain :
1. Menentukan Tujuan Tes/soal
Penyusunan tes diawali dengan menentukan tujuan yang ingin dicapai dengan
menyelenggarakan tes tersebut.
2. Penentuan jenis dan bentuk soal
Dalam menentukan jenis tes yang akan digunakan perlu memperhatikan beberapa faktor
yaitu jumlah peserta tes, banyak sedikitnya bahan yang harus dicakup, waktu yang
tersedia, kemampuan pengajar untuk mengembangkan soal, kemudahan
penyelenggaraan, kemudahan pelaksanaan koreksi dan penilaian.
3. Menyusun Kisi-kisi
Kisi-kisi merupakan deskripsi mengenai ruang lingkup dan isi materi yang akan diujikan.
Kisi-kisi tes hendaknya memenuhi persyaratan berikut: (1) mewakili isi kurikulum yang
akan diujikan, (2) komponen-komponennya rinci, jelas, dan mudah dipahami, dan (3)
indikator soal harus jelas dan dapat dibuat soalnya sesuai dengan bentuk soal yang telah
ditetapkan.
4. Penulisan Butir Soal
Tahap penulisan butir soal dimulai dengan menentukan jumlah soal yang perlu disusun.
Soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pokok
soal memuat masalah atau materi atau kemampuan yang akan diukur atau ditanyakan
kepada peserta tes. Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor)
yang berhubungan dengan materi yang diukur atau ditanyakan.
5. Menelaah Butir Soal
Butir-butir soal yang sudah ditulis harus ditelaah terlebih dulu sebelum digunakan. Hal
ini perlu dilakukan untuk melihat sejauhmana kualitas soal ditinjau dari substansi materi,
konstruksi, dan bahasa yang digunakan. Telaah aspek materi berkaitan dengan
kesesuaian materi soal dengan indikator kompetensi. Telaah aspek konstruksi berkaitan
dengan kesesuaian format penulisan soal dengan kaidah-kaidah penulisan soal yang baik.
Telaah aspek bahasa berkaitan dengan ketepatan penggunaan bahasa sehingga mudah
dimengerti.
6. Uji coba dan analisis
Perangkat soal yang sudah ditelaah secara teoritis perlu juga ditelaah secara empiris.
Untuk telaah empiris diperlukan data-data dari lapangan. Oleh karena itu, perangkat soal
yang sudah ditelaah secara teoritis perlu dilakukan uji coba untuk mendapatkan data dari
lapangan. Berdasarkan analisis data lapangan dapat dilakukan koreksi dan revisi butir-
butir soal yang tidak memenuhi persyaratan. Di samping itu, berdasarkan analisis data
lapangan juga dapat diketahui seberapa jauh tingkat kualitas soal terutama menyangkut
masalah tingkat kesukaran, daya beda, keberfungsian pengecoh, validitas, dan
reliabilitas..
7. Merakit Soal Menjadi Perangkat Tes
Pembuatan soal tidaklah lengkap tanpa disertai dengan penyusunan soal menjadi
perangkat tes yang baik. Dalam perakitan perangkat tes perlu memperhatikan identitas
soal, petunjuk pengerjaan, urutan nomor soal, pengelompokkan bentuk-bentuk soal, dan
tata letak penulisan.
8. Kunci jawaban yang dibuat harus sesuai dengan soal yang telah tersusun.

Kaidah Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda


Adapun kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda adalah seperti berikut :
1. Soal harus sesuai dengan indikator.
Artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan
rumusan indikator dalam kisi-kisi.
2. Pengecoh harus berfungsi
Artinya dalam pilihan jawaban ada pengecoh yang dapat membuat siswa berpikir kritis.
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar.
Artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban. Maksudnya kunci jawaban
benar tidak lebih dari satu atau kurang dari satu.
4. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
Artinya, kemampuan / materi yang hendak diukur/ditanyakan harus jelas tigak
menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan penulis.
Setiap butir soal hanya mengandung satu persoalan / gagasan.
5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawanban harus merupakan pernyataan yang diperlukan
saja.
Artinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tisak diperlukan,
maka rumusan atau pernyataan itu dihilangkan saja.
6. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata, atau ungkapan
yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar
7. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung
arti negatif. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran siswa terhadap arti
pernyataan yang dimasud. Untuk keterampilan bahasa, penggunaan negatif ganda
diperbolehkan bila aspek yang akan diukur justru pengertian tentang negatif ganda itu
sendiri.
8. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
Artinya, semua pilihan jawaban berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan
oleh pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi.
9. Panjang rumusan harus relatif sama.
Kaidah ini diperlukan karena adanya kecendrungan siswa memilih jawaban yang paling
panjang karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lengkap dan merupakan kunci
jawaban.
10. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “semua pilihan jawaban di atas salah
atau benar”.
Artinya, dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka secara materi pilihan jawaban
berkurang satu karena pernyataan ini bukan merupakan materi yang ditanyakan dan
pernyataan itu menjadi tidak homogen.
11. Pilihan jawaban berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar
kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya.
Artinya, pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan besar kecilnya
nilai angka, dari nilai angka paling kecil berurutan sampai nilai angka yang paling besar,
dan sebaliknya. Demikian juga pilihan jawaban yang menunjukkan waktu harus disusun
secara kronologis. Penyusunan secara urut dimaksudkan untuk memudahkan siswa
melihat pilihan jawaban.

Anda mungkin juga menyukai