Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Gradien Vol. 10 No.

2 Juli 2014: 1014-1017

Studi Efektivitas Antijamur Nanopartikel ZnO/ZnS Terhadap


Pertumbuhan Jamur Pityrosporum ovale
Penyebab Ketombe

Evi Maryanti1,*, Elsi Febriyani2, Enny Lestari3


1
Prodi Kimia, FMIPA, Universitas Bengkulu, Indonesia
2
Prodi Pendidikan Dokter, FKIK, Universitas Bengkulu, Indonesia
3
Prodi Pendidikan Dokter, FK, Universitas Riau, Indonesia
*evimaryanti82@gmail.com

Diterima 05 Mei; Disetujui 15 Juni 2014

Abstrak - Material anorganik yang sering digunakan sebagai antimikroba adalah nanopartikel ZnO. Peningkatan aktivitas
antimikroba dari nanopartikel ZnO dengan pendopingan unsur logam atau non logam pada nanopartikel ZnO telah banyak
dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur nanopartikel ZnO/ZnS terhadap jamur Pityrosporum
ovale penyebab ketombe dan mengetahui konsentrasi yang efektif dari nanopartikel ZnO/ZnS sebagai antijamur. Pengujian
aktivitas antijamur dilakukan dengan metode difusi sumuran dengan berbagai konsentrasi nanopartikel ZnO/ZnS. Data
diameter zona hambat kemudian dianalisis menggunakan One Way Anova dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada tingkat
kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nanopartikel ZnO/ZnS memberikan daya hambat yang efektif terhadap
jamur Pityrosporum ovale pada konsentrasi 60% dengan zona hambat sebesar 7 mm.

Keyword: Antijamur, Nanopartikel ZnO/ZnS, Pityrosporum ovale, Metode Sumuran

1. Pendahuluan Nanopartikel dapat diaplikasikan secara luas seperti dalam


bidang lingkungan, elektronik, optis, dan biomedis.
Ketombe dan dermatitis seboroik adalah kondisi kulit Beberapa bahan anorganik seperti material oksida yang
abnormal yang umum terjadi dan ditandai oleh pengelupasan mempunyai aktivitas antimikroba, seperti oksida logam
dan gatal. Ketombe menyerang 50% populasi dunia. khususnya TiO2, ZnO, MgO, dan CaO sering digunakan
Gangguan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni karena secara umum dianggap sebagai bahan yang aman
aktivitas kelenjar sebasea, jamur genus Malassezia dan untuk manusia [5].
kepekaan individual [1].
Penelitian mengenai uji aktivitas antimikroba nanopartikel
Jamur yang menyebabkan ketombe adalah Malassezia sp. ZnO sebagai antimikroba telah banyak dilakukan dengan
Salah satu spesiesnya adalah Pityrosporum ovale [2]. Jamur pendopingan unsur logam atau dengan non logam yang
ini sebenarnya merupakan flora normal yang ada di rambut, menunjukkan aktivitas antimikroba yang baik [6].
akan tetapi berbagai keadaan seperti suhu, kelembapan, Pendopingan semikonduktor dengan unsur-unsur selektif
kadar minyak yang tinggi, dan penurunan imunitas tubuh merupakan suatu metode efektif untuk meningkatkan sifat
dapat memicu pertumbuhan jamur ini [3]. Pada Malassezia listrik, optik, dan magnetik material [7].
sp. isolat tertentu dilaporkan telah resisten terhadap
penggunaan obat golongan azol tersebut. Penelitian di Sulfur adalah non logam yang memiliki aktivitas antijamur,
Jepang melaporkan bahwa zinc pyrithione pada dosis antibakteri, dan keratolitik [8]. Salah satu penelitian
sublethal dilaporkan bersifat teratogenik dan toksik pada mengenai nanopartikel ZnO adalah penelitian yang
ikan medaka. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencarian dilakukan oleh Maryanti et al (2013) telah berhasil
senyawa aktif baru yang efektif untuk menanggulangi mensintesis nanopartikel ZnO yang tercampur belerang
penyebab ketombe [4].

1014
Evi Maryanti, dkk / Jurnal Gradien Vol. 10 No. 2 Juli 2014: 1014-1017

alami dari Bukit Kaba (ZnO:S) menggunakan metode pengulangan. Setelah itu diinkubasi pada suhu 37 C selama
mechanochemical dan Damayanti (2013) telah berhasil 1-2x24 jam. Pada kontrol positif yaitu ketokonazol 15
mensintesis nanopartikel ZnO menggunakan capping agent g/mL masing-masing dilakukan 5 kali pengulangan.
alami ekstrak air daging buah lerak (Sapindus rarak DC)
dan daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) [7,9]. Hanum Penghitungan zona hambat dilakukan menggunakan metode
RA (2012) juga telah berhasil melakukan penelitian sintesis sumuran. Adanya area jernih yang terdapat pada sumuran
nanopartikel ZnO:S dan uji efektifitas antijamur terhadap mengindikasi adanya hambatan pertumbuhan
jamur Aspergillus niger, tetapi belum dilakukan pengujian mikroorganisme oleh agen antijamur pada permukaan media
aktivitas antimikroba khususnya Pityrosporum ovale [10]. agar.

2. Metode Penelitian Hasil pengukuran zona hambat yang terbentuk di sekitar


sumuran yang berisi sampel uji ditampilkan dalam bentuk
Nanopartikel ZnO/ZnS yang digunakan adalah material yang tabel dan grafik. Pada uji nanopartikel ZnO/ZnS dianalisis
disintesis oleh Maryanti (2013) dan mikroba Pityrosporum dengan uji analisis statistik menggunakan SPSS 16.0 yaitu
ovale yang digunakan adalah mikroba yang dibiakkan oleh metode Anova One Way. Apabila data yang diperoleh
Laboratorium Mikrobiologi FKUI. signifikan maka dilanjutkan dengan uji Duncan taraf 0,05
(5%) [11].
Larutan nanopartikel ZnO/ZnS sebagai sampel dibuat
dengan melarutkan nanopartikel ZnO/ZnOS dalam NaCl 3. Hasil dan Pembahasan
0,9% pada konsentrasi 0, 20, 40, 60, 80, dan 100%. Sebagai
kontrol positif digunakan ketokonazol 2% [3], kontrol Uji Awal Penentuan Minimum Inhibitory Concentration
negatif digunakan larutan NaCl 0,9%, dan sebagai (MIC)
pembanding digunakan ZnO dan Sulfur.
Hasil perhitungan zona hambat pada uji nanopartikel
ZnO/ZnS terhadap Pityrosporum ovale dapat dilihat pada
Media agar dibuat dengan melarutkan media SDA dalam
Gambar 1.
akuades kemudian dipanaskan sambil diaduk sampai
homogen dan disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121 C
selama 15 menit. Sebanyak 2 mL biakan suspensi jamur 15
Rerata Daya

10
Hambat

kemudian ditambahkan pada media agar dan diaduk sampai


(mm)

5
homogen. Sebanyak 4 mL campuran media agar dan
0 Zona Hambat
suspensi jamur dituang ke dalam cawan petri, lalu dibiarkan
20%
40%
60%
80%
100%

sampai memadat. Selanjutnya pada bagian tengah media


agar di cawan petri dilubangi dengan menggunakan cork Konsentrasi Nano Partikel ZnO/ZnS
borer/pipet yang berdiameter 6 mm, kemudian isi sumuran
dengan sampel pada berbagai variasi. Setelah itu, diinkubasi
Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Zona Hambat dengan
pada suhu 37 C selama 2x24 jam dan diamati adanya Konsentrasi Nanopartikel ZnO/ZnS Dalam Menghambat
penghambatan pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale Jamur Pityrosporum ovale
berdasarkan zona hambat yang terbentuk pada sekeliling
sumuran dan media agar. Pengujian ini dilakukan dengan 5 Uji Efektivitas Terhadap Jamur Pityrosporum ovale
kali pengulangan.
Hasil rata-rata diameter daya hambat yang terbentuk dari
Pembuatan media SDA yang akan dibuat untuk uji nanopartikel ZnO/ZnS terhadap jamur Pityrosporum ovale
efektivitas nanopartikel ZnO/ZnS sama seperti pada uji MIC dapat dilihat pada Tabel 1.
diisi dengan nanopartikel ZnO/ZnS dengan konsentrasi 45%,
52,5%, 60%, 67,5%, dan 75% dengan K(-) yaitu NaCl
sebagai kontrol negatif yang dilakukan dengan 5 kali

1015
Evi Maryanti, dkk / Jurnal Gradien Vol. 10 No. 2 Juli 2014: 1014-1017

Tabel 1. Rata-rata Diameter Daya Hambat Nanopartikel ZnO/ZnS Tabel 2. Analisis Uji Lanjut Duncan Daya Hambat Nanopartikel
Terhadap Pertumbuhan Jamur Pityrosporum ovale ZnO/ZnS Terhadap Pertumbuhan Jamur Pityrosporum
ovale.
Rata-rata
Perlakuan Rerata Daya
Daya Hambat Kategori Daya Hambat Perlakuan Notasi *
(kode) Hambat (mm)
(mm)
45% (C1) 5,23 Sedang C1 (45%) 5,2340 B
52,5% (C2) 6,03 Sedang C2 (52,5%) 6,0280 b
60% (C3) 7 Sedang C3 (60%) 6,9640 c
67,5% (C4) 7,3 Sedang C4 (67,5%) 7,2980 c
75% (C5) 5,73 Sedang C5 (75%) 5,8420 b
K+ (Ketokonazol) 18,3 Kuat K +(Ketokonazol 2%) 23,4400 d
K+ (ZnO) 5,2 Sedang K+ (ZnO) 5,2800 b
K+ (Sulfur) 2,04 Lemah K+ (Sulfur) 1,4600 a

Keterangan: * = angka-angka yang diikuti oleh notasi yang sama berarti


Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa rerata zona hambat berbeda tidak nyata, dan apabila tidak disertai huruf yang sama
maka berbeda nyata.
nanopartikel ZnO/ZnS terhadap pertumbuhan jamur
Pityrosporum ovale yang dihasilkan di sekeliling sumuran
Berdasarkan Tabel 2 didapatkan hasil bahwa kontrol positif
berbeda kekuatan daya hambatnya berdasarkan ketentuan
berbeda nyata dengan konsentrasi yang lain dan
Davis Stout pada tiap perlakuan konsentrasi [12].
menghasilkan aktivitas antijamur yang paling baik terhadap
jamur Pityrosporum ovale dibandingkan dengan berbagai
Analisis Data Uji Efektivitas Nanopartikel ZnO/ZnS
konsentrasi nanopartikel ZnO/ZnS. Hal ini semakin
Terhadap Jamur Pityrosporum ovale
menguatkan penggunaan ketokonazol sebagai gold standar
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 1 dan ketombe pada masyarakat luas. Berdasarkan uji efektivitas
dianalisis menggunakan One Way Anova menunjukkan nilai nanopartikel ZnO/ZnS terhadap jamur Pityrosporum ovale
signifikan artinya pemberian nanopartikel ZnO/ZnS terdapat yang telah dilakukan bahwa konsentrasi zona hambat yang
perbedaan yang nyata terhadap pertumbuhan Pityrosporum efektif dalam menghambat Pityrosporum ovale adalah
ovale. Hasil uji One Way Anova memperlihatkan nilai konsentrasi 60%. Konsentrasi 60% tidak memiliki
signifikansi 0,00 (p=0,00), yang berarti perlakuan perbedaan signifikan dengan konsentrasi 67,5% dalam
konsentrasi nanopartikel ZnO/ZnS mempunyai pengaruh menghambat pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale,
yang signifikan atau bermakna terhadap pertumbuhan sehingga pemilihan konsentrasi nanopartikel ZnO/ZnS yang
Pityrosporum ovale. Hasil uji One Way Anova didapatkan paling efektif sebagai antijamur adalah konsentrasi
bahwa F hitung lebih besar dari F tabel (452,616> 2,31), minimum dengan daya hambat besar, yaitu pada konsentrasi
maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima pada taraf 60%. Penurunan diameter daya hambat pada konsentrasi
95% yang artinya kesalahan tidak lebih dari 5%. Hal ini 75% nanopartikel ZnO/ZnS dapat disebabkan karena adanya
menunjukkan bahwa kontrol positif dan kelima konsentrasi kesalahan pada pembuatan larutan nanopartikel ZnO/ZnS
45%, 52,5%, 60%, 67,5%, dan 75% telah memberikan dan sebaran jamur pada cawan petri kurang merata.
aktivitas yang menghambat pertumbuhan jamur Besarnya zona hambat yang dihasilkan tergantung pada jenis
Pityrosporum ovale. Hal ini menunjukkan setiap pemberian mikroba, metode sintesis nanopartikel, dan konsentrasi
variasi konsentrasi nanopartikel ZnO/ZnS memiliki nanopartikel yang digunakan [13]. Malassezia sp. dapat
perbedaan yang sangat nyata, sehingga perlu adanya uji berada dalam bentuk ragi (terdapat pada kulit normal) atau
lanjut yaitu post hoc test untuk mengetahui perlakuan atau bentuk miselial. Dinding sel dari genus Malassezia sp.
konsentrasi manakah terdapat perbedaan daya hambat yang bentuknya tipis dibandingkan dengan dinding sel ragi yang
bermakna secara statistik. Uji lanjutan yang dilakukan lain dan sulit terkarakterisasi. Struktur dinding jamur genus
adalah uji Duncan. Malassezia sp. yang tipis inilah yang memungkinkan
nanopartikel yang mempunyai ukuran lebih kecil
(nanometer) dapat melewati membran dinding sel ragi
dengan mudah sehingga dapat menghambat pertumbuhan
jamur [14].

1016
Evi Maryanti, dkk / Jurnal Gradien Vol. 10 No. 2 Juli 2014: 1014-1017

4. Kesimpulan [10] Hanum RA. 2012. Sintesis nanopartikel ZnO:S dan uji
aktivitas antijamur terhadap jamur Aspergillus niger.
Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Hasil uji memperlihatkan adanya aktivitas antijamur
Alam. Universitas Bengkulu.
nanopartikel ZnO/ZnS terhadap jamur Pityrosporum ovale [11] Ningsih SS. 2014. Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas
yang dibuktikan dengan terbentuknya zona hambat disekitar Antibakteri Ektrak Tirhau Sinje (Pycnoporus
sumuran pada media SDA. Berdasarkan uji efektivitas sanguineus) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan
Shigella dysentriae. Skripsi. Universitas Bengkulu.
nanopartikel ZnO/ZnS terhadap jamur Pityrosporum ovale
Bengkulu.
didapatkan konsentrasi zona hambat yang efektif dalam [12] Stout T, Davis W. 1971. Disc Plate Methods of
menghambat pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale adalah Microbiological Antibiotic Assay. Microbiology.
konsentrasi 60% dengan rata-rata daya hambat sebesar 7 22:659-665.
[13] Gunalan S, Sivaraj R, Rajendran V. 2012. Green
mm.
Synthesized ZnO Nanoparticles Against Bacterial and
Fungal Pathogens. Progress in Natural Science:
Daftar Pustaka Material Internasional. 22(6): 639-700.
[14] Sugita T, Boekhout T, Velegraki A, Guillot J, Hađina S,
Cabanes FJ. 2010. Epidemiology of malassezia-related
[1] Soraya AI, Peramiarti I, Boenjamin, RB. 2011.
skin diseases. Dalam: Boekhout, Guého,
Efektifitas kombinasi ekstrak buah mengkudu
Mayser,Velegraki (eds). Malassezia and the Skin.
(Morinda citrifolia) dan selenium sulfida terhadap
Springer.
penghambatan pertumbuhan koloni Pityrosporum
ovale. Mandala of Health, 5(2).
[2] Sugita T, Boekhout T, Velegraki A, Guillot J, Hađina
S, Cabanes FJ. 2010. Epidemiology of malassezia-
related skin diseases. Dalam: Boekhout, Guého,
Mayser, Velegraki (eds). Malassezia and the Skin.
Springer.
[3] Franchimont CP, Pierard GE, Arrese JE, Doncker P.
2001. Effect of ketoconazole 1% and 2 % shampoos on
severe dandruff and seborrhoeic dermatitis clinical,
squamometric and mycological assesments.
Dermathology., 202: 171-176.
[4] Mita SR, Rusmiati D, Kusuma F. 2009. Pengembangan
ekstrak etanol kubis (Brassica oleracea Var. Capitata l.)
asal kabupaten Bandung Barat dalam bentuk sampo
antiketombe terhadap Jamur Malassezia furfur.
Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran. Bandung.
[5] Stoimenov K, Klinger RL, Marchin GL, Klabunde KJ.
2002. Metal oxide nanoparticles as bactericidal agents.
Langmuir, 18: 6679-6686.
[6] Nawas HR, Solangi BA, Zehra BA, Nadeem BA. 2011.
Preparation of nano Zinc Oxide and its application in
leather as a retanning and antibacterial agent. Canadian
Journal on Scientific and Industrial Research, Vol. 2.
[7] Maryanti E, Yudha SP, Fadli. 2013. Sintesis mikro
partikel ZnO terdoping Sulfur alam (ZnO:S) melalui
metode mechanochemical. Prosiding semirata FMIPA
Universitas Lampung, pp: 137-141.
[8] Gupta AK, Nicol K. 2004. The use of sulfur in
dermatology. Journal of Drug Dermatology, 3(4): 427-
31.
[9] Damayanti D. 2013. Sintesis nanopartikel ZnO
menggunakan capping agent alami ekstrak air daging
buah lerak (Sapindus rarak DC) dan daun Cocor bebek
(Kalanchoe pinnata). Skripsi. Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Bengkulu.

1017

Anda mungkin juga menyukai