Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingkat kejadian appendicitis di negara maju lebih tinggi dibandingkan

dengan negara berkembang. Appendisitis dapat terjadi pada laki – laki dan

perempuan pada segala usia tapi pada umumnya saat usia remaja yaitu sekitar

usia 20 – 30 tahun. Appendisitis pada umumnya terjadi pada laki – laki

(Kowalak,2011). Appendikitis sering terjadi pada individu yang kebiasaan

makan makanan rendah serat sehingga dapat mempengaruhi terjadinya

konstipasi yang dapat menimbulkan appendisitis.Konstipasi akan menaikan

tekanan intrasekal yang berakibat terjadinya sumbatan fungsional appendiks

dan meningkatnya pertumbuhan kuman flora kolon biasa sehingga dapat

mempermudah timbulnya appendicitis akut (Sjamsuhidayat ,2004).Sejak

adanya kemajuan pada penanganan dan obat obatan antibiotic angka kematian

akibat dari appendititis sudah mengalami penuran. Penyakit ini meruapakan

yang paling sering memerlukan penanganan pembedahan darurat atau

dilakukan appendiktomi.Apendiktomi adalah pembedahan yang dilakukan

untuk mengangkat appenndik dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan

resiko perforasi. Selain itu untuk pencegahannya yaitu dengan konsumsi

makanan yang tinggi serat yang dapat melancarkan pencernaan sehingga akan

mengurangi resiko terjadi appendisitis (Smeltzer,2002).

Tindakan operasi adalah sebuah tindakan yang bagi sebagian besar klien
adalah sesuatu yang menakutkan dan mengancam jiwa klien. Hal ini
dimungkinkan

11
2

karena belum adanya pengalaman dan dikarenakan juga adanya tindakan anestesi
yang membuat klien tidak sadar dan membuat klien merasa terancam takut apabila
tidak bisa bangun lagi dari efek anestesi. Tindakan operasi membutuhkan
persiapan yang matang dan benar-benar teliti karena hal ini menyangkut berbagai

organ, terutama jantung, paru, pernafasan dan elektrolit. untuk itu diperlukan

perawatan yang komprehensif dan menyeluruh guna mempersiapkan tindakan


operasi sampai dengan benar-benar aman dan tidak merugikan klien maupun
petugas.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum


Perawat mampu menjelaskan asuhan keperawatan perioperative pada
pasien appendicitis dengan tindakan appendiktomi, dengan menerapkan
manajemen asuhan keperawatan dan pendokumentasian menggunakan
SOAP
1.2.2 Tujuan khusus
Perawat mampu menjelaskan konsep dasar appendicitis
Perawat mampu melaksanakan asuhan keperawatan perioperative pada
pasien appendicitis yang meliputi :
1. Pengkajian perioperatif
2. Diagnosa Keperawatan Perioperatif
3. Rencana Keperawatan Perioperatif
4. Pelaksanaan Keperawatan Perioperatif
5. Evaluasi Keperawatan Perioperatif
3

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Penulis

Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang asuhan

keperawatan perioperatif pada pasien Appendicitis dengan tindakan medik

Apendiktomi dan dapat dijadikan pembelajaran untuk mengaplikasikan

ilmu.

1.3.2 Bagi Institusi

Diharapkan asuhan keperawatan perioperatif ini dapat bermanfaat bagi

lembaga pendidikan untuk digunakan sebagai bahan masukan, bahan

bacaan, dan tambahan informasi yang bisa di jadikan sebagai referensi bagi

pihak pendidikan atau bahan referensi bagi Perawat.

Anda mungkin juga menyukai