Anda di halaman 1dari 3

TIPE DAN FUNGSI SEL DARAH PUTIH

Sel darah putih atau leukosid melindungi tubuh terhadap infeksi dan bakteri yang berbahaya . Sel darah
putih dapat di klasifikasikan sebagai leukosit granuler (basofi,neutrofil,dan eusinofil) atau leukosit
nongranuler (limfosit ,monosit,dan sel-sel plasma) biasanya sel darah putih diproduksi didalam sumsum
tulang ;limfosit dan sel-sel plasma diproduksi di dalam limfoid .Neutrofil memiliki usia paruh dalam
peredaran darah yang kurang dari enam jam ,sementara sebagian limfosit dapat bertahan hidup selama
beberapa minggu atau bulan .Normalnya jumlah sel darah putih berkisar antara 5000 dan 10000

Ada ena tipe sel darah putih ;

 Neutrofil-Bentuk granulosit yang paling dominan dan berjumlah sekitar 60% dari keseluruan sel
darah putih .Sel ini membantu memusnahkan mikroorganisme yang menginvasi tubuh melalui
proses fagositosis .
 Eosinofil-granulosit ,minor yang membantu mempertahankan tubuh terhadap parasit dan
infeksi paru serta kulit; sel ini juga bekerja dalam reaksi alergi .Jumlah eosinofil adalah 1% hingga
5% jumlah total sel darah putih .
 Basofil-granulosit minor yang dapat melepaskan heparin serta histamin ke dalam darah dan
turut serta dalam reaksi hipersensitifitas lambat .Jumlah sel ini 0% hingga 1% jumlah total sel
darah putih .
 Monosit-bersama neutrofil monosit melalui proses fagositosis membantu mikroorganisme yang
menginvasi tubuh .monosit membantu proses antigen pada limfosit dan membentuk sel-sel
makrofag didalam jaringan .Jumlah sel ini 1% hingga 6 % jumlah total sel darah putih .
 Limfosit-Sel-sel ini terdapat sebagai sel B dan sel T .Sel B membentuk folikel limfoid
,memproduksi antibodi humoral dan membantu reaksi hipersensotifitas yang diperantarai oleh
sel T serta menolak sel asing atau produk sel asing . Jumlah limfosit 20% hingga 40% jumlah total
sel darah putih .
 Sel-sel plasma- sel-sel ini berasal dari limfoblast ,hidup didalam jaringan dan memproduksi
antibodi.
STRUKTUR DAN FUNGSI

Sistem imun tubuh mencakup sumsum tulang, organ Limfoid, dan sistem fagosit mononuklear (juga
disebut sistem retikuloendotelial). Fungsi utama sistem imun meliputi pertahanan, homeostasis, dan
surveilans. Kotak 24-1 mendeskripsikan fungsi tersebut. Gambar 24-1 menunjukan banyak organ dan
jaringan fisik yang terlibat dalam sistem imun.

SUMSUM TULANG DAN REPRODUKSI LIMFOSIT

Sel yang terdapat dalam sumsum tulang mampu berkembang menjadi salah satu dari tiga jenis sel darah
: eritrosit (sel darah merah [SDM] ). (Leukosit sel darah putih [SDP] ), atau trombosit (plateler). Sel darah
putih merupakan pertahanan tubuh melawan kuman penyakit, toksin, dan iritan. Terdapat dua jenis sel
darah putih yaitu granular (neutrofil, basofil, dan eosinofil) dan agranular (monosit dan limfosit ).
Limfosit terdapat didalam darah, limfe, dan jaringan limfoid. Seperti nodus limfe dan tronsil. Limfosit
membentuk sel imun dan prekursornya.

 Limfosit merupakan ‘’landasan penting’’ sistem imun: limfosit memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasi zat asing didalam tubuh.
 Diferensiasi limfosit menjadi limfosit khusus yang disebut sel B (limfosit) dan sel T (limfosit T)
harus terjadi sebelum pendeteksian invasi zat asing dimulai. Limfosit T membantu melindungi
terhadap infeksi virus dan dapat mendeteksi serta menghancurkan beberapa sel kanker.
Limfosit B berkembang menjadi sel yang memproduksi antibodi (sel plasma).

Limfosit B

Sel benih dalam sumsum tulang berfungsi untuk memproduksi limfosit B dan untuk maturasinya.
Setelah matur sel B dapat memproduksi antibodi. Pajanan terhadap sebuah antigen dalam aliran darah
mengaktivasi sel B untuk membesar dan menggandakan diri dengan cepat untuk memproduksi koloni
replikal sel B, walaupun sel B tidak berespons terhadap semua patogen. Sebagian besar replikal sel B
menjadi sel plasma, yang memproduksi antibodi spesifik untuk bersirkulasi didalam darah. Antibodi
tersebut memberikan bentuk imunitas yang disebut imunitas humoral (humoral berarti cairan tubuh).
Pada proses imunitas humoral, makrofag (sel besar) memakan dan menghancurkan antigen setelah
antibodi mengidentifikasi antigen tersebut untuk dihancurkan.

Replikal sel B yang tidak menjadi sel plasma tetap berada di tubuh sebagai sel memori. Pada
pajanan berulang terhadap antigen, sel memori siap untuk memproduksi antibodi dengan segera.
“memori imunologis” ini, pada banyak kasus, membuat individu memiliki kekebalan terhadap infeksi
ulang setelah mengalami suatu penyakit (Cohen & Wood,2005), namun hal itu tidak selalu terjadi pada
semua penyakit.

Limfosit B sebagian besar terdapat pada jaringan limfoid yang teratur separti, limpa. Limfosit B
hanya menyusun sekitar 10%-20% limfosit yang bersirkulasi didalam darah. Bahkan lebih sedikit sel B
yang ditemukan didalam limfe.
Antigen dan Antibodi

Antigen adalah semua substansi atau molekul asing yang masuk ke dalam tubuh yang
menstimulasi respons imun (aktivitas limfosit T atau B). Sebagian besar antigen merupakan molekul
protein besar yang terdapat pada permukaan organisme asing, sel darah merah, atau sel jaringan pada
serbuk dan pada toksin serta makanan. Sebagian karbohidrat dan lipid juga berfungsi sebagai antigen
(Cohen & Wood,2005).

Antibodi (Ab) merupakan substansi protein yang diproduksi tubuh sebagai respon terhadap
antigen. Limfosit B berfungsi memproduksi antibodi. Semua antibodi terdapat dalam bagian plasma
darah yang disebut fraksi gamma globulin. Oleh sebab itu antibodi sering disebut gama globulin atau
imunoglobulin (ig).

Lima kelompok dasar imunoglobulin adalah :

 IgM : Menstimulasi aktivitas komplemen. Ini merupakan antibodi yang diproduksi pada awal
pajanan terhadap antigen (misalnya, setelah imunisasi pertama tetanus). IgM berlimpah
didalam darah, namun biasanya tidak berada dalam organ dan jaringan dan tidak transport
melintasi plasenta.
 IgG : Melindungi janin sebelum lahir terhadap antitoksin virus, dan bakteri. IgG merupakan satu-
satunya antibodi yang ditranspor dari ibu kejanin melintasi plasenta). IgG merupakan antibodi
yang paling umun dan diproduksi pada pajanan kedua dan pajanan selanjutnya terhadap
antigen. (misalnya: setelah booster tetanus). IgG terdapat didalam darah (intravaskular) dan
dijaringan (ekstravaskular). IgG (sering disebut gama globulin) merupakan komponen utama
imunoglobulin yang diperdagangkan.
 IgA : Melindungi permukaan mukosa. IgA merupakan komponen utama sekresi, seperti saliva,
air mata dan cairan bronkial. IgA ditransportasi melewati membran mukosa. IgA berperan
penting dalam pertahanan melawan serangan mikroba melalui hidung, mata, paru dan anus. IgA
terdapat didalam darah, juga didalam sekresi gastrointestinal dan sekresi mukosa. IgA juga
terdapat didalam ASI.
 IgE :

Anda mungkin juga menyukai