Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

KEGAWATDARURATAN DALAM GENITOURINARI

DISUSUN OLEH :

NUR FATIKHATUL JANAH

1611020103

PRODI KEPERAWATAN S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2018
Sistem urinary

Sistem urinari adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan


mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter,
kandung kemih, dua otot sphincter, dan uretra.

 GINJAL/ RENAL untuk mengeluarkan secret urine

 URETER untuk meyalurkan urine dari ginjal kekandung kencing

 VESICA URINARIA/ KANDUNG KEMIH yang bekerja sebagai


penampung

 URETRA yang mengeluarkan urine dari kandung kencing

Permasalahan pada saluran kemih

1. Pielonefritis akut tanpa komplikasi

 Peradangan pada ginjal yang melibatkan tubulus , glomerulus dan


pelvis ginjal , sering terjadi pada wanita

 Faktor risiko: abnormalitas anfis sistem GU dan pasangan baru


pada wanita

 Tanda dan gejala: nyeri hebat pada panggul dan pinggang, nyeri
tekan, demam,menggigil, mual muntah dan diare, piura, hematuria
dan bakteriuria

 Px. diagnostik; Urinalisis , BUN, kultur urine, hitung darah lengkap,


USG ginjal

 Intervensi: asupan cairan untuk diuresis cepat, istirahat, antibiotik


spektrum luas

2. Gross Hematuria

 Merupakan gejala dari penyakit nefrologi dan urologi

 Munculnya darah calam urine dalam jumlah yang cukup besar


sehingga sampai terlihat dlam urine
 Darah disebabkan oleh: trauma , batu ginjal, olahraga yang berlebih,
diskaria darah, ISK, tumor (gijal, ureter dan Kandung kemih)

 Perdarahan awal kemih: uretra bag anterior

 Perdarahan pada proes kemih: uretrea posterior/prostat

 Perdarahan pada seluruh prose kemih: perdarahan pada KK bagian


atas

 Tanda dan gejala: adanya darah secara makroskopis dalam urine,


dapat disertai keluhan berkemih ataupun tidak

 Px. Penunjang : spesimen urin, lab darah lengkap

 Intervensi penting: pertahan hidrasi, terapi berdasarkan penyebab

 Pertimbangan penting:

 warna merah pd urin bisa dr baerbagai hal , harus teliti

 Pada wanita bisa menstruasi

 Radiasi kedaerah punggung atau dubur

3. Batu ginjal:

 Batu yang terapat diginjal yang menyebabkan distensi ureter

 serangan yg berat secara tiba tbia (kolik), disertai nyeri pinggang


pada sisi yang terkena batu.

 Tx: dorong pengeluaran batu, Cairan IV, antiemetik jika mula


muntah, NSAID (ketorolak)

 Perawatan kontinu: ESWL dan pembedahan

4. Retensi urine

 Ketidakmampuan Kandung Kemih untuk mengosongkan urine


masalahnya bisa akut maupun kronik
 Bisa disebabakan karena: striktur uretra, pembesaran prostat,
bekuan darah, batu ginjal, neurogenic bladder, prolaps organ
panggul, Batu Kandung kemih

 Tanda dan gejala: ketidaknyamanna nyeri bawah, distensi Kandung


kemih

 Intervensi: pasang kateter, berikan obat sesuai indikasi

5. ISK (Sistitis akut)


a. Infeksi bagian bawah terutam bagian kandung kemih disebabkan
migrasi bakteri dari uretra (e. Coli)
b. Tanda dan gejala: sulit memulai berkemih disertai rasa sakit dan
terbakar, disuria, urgensi dan nocturia, buang air bisa namun sedikit dna
keruh, tekanan pada suprapubik
c. Interbvensi;

 pasien stabil: antibiotik oral

 NSAID: penangan gejala

 Peningkatan asupan cairan

d. Prosedur diagnostik:
 urinalisis : sel darah putih, hematuria gross
 CBC: deteksi kemungkinan leukositosis

Masalah Genitourinari khusus Pada Pria

 Testis torsi

 Tumor testis

 Priapism

 Paraphimosis

 Prostatitis Akut

 Penis Patah
Pengkajian sisem urinary

Riwayat kesehatan sekarang

 Keluhan utama pasien atau alasan utama mengapa ia datang ke rumah sakit.

 Adanya rasa nyeri: kaji lokasi, karakter, durasi, dan hubungannya dengan
urinasi; faktor-faktor yang memicu rasa nyeri dan yang meringankannya.

 Adanya gejala panas atau menggigil, sering lelah, perubahan berat badan,
perubahan nafsu makan, sering haus, retensi cairan, sakit kepala, pruritus,
dan penglihatan kabur.

Pola eliminasi

 Kaji frekuensi, urgensi, dan jumlah urine output.

 Kaji perubahan warna urin.

 Kaji adanya darah dalam urin. Disuria; kapan keluhan ini terjadi : pada saat
urinasi, pada awal urinasi, atau akhir urinasi.

 Hesitancy; mengejan : nyeri selama atau sesudah urinasi.

 Inkontinensia (stress inkontinensia; urge incontinence; overflow


incontinence; inkontinensia fungsional).

 Adanya inkontinensia fekal menunjukkan tanda neurologik yang


disebabkan oleh gangguan kandungkemih.

 Konstipasi dapat menyumbat sebagian urethra, menyebabkan tidak


adekuatnya pengosongan kandung kemih.

Pola nutrisi – metabolik

 Kaji jumlah dan jenis cairan yang biasa diminum pasien : kopi, alkohol,
minuman berkarbonat. Minuman tersebut sering memperburuk keadaan
inflamasi system perkemihan.

 Kaji adanya dehidrasi ; dapat berkontribusi terjadinya infeksi saluran kemih,


pembentukkan batu ginjal, dan gagal ginjal.
 Kaji jenis makanan yang sering dikonsumsi pasien. Makanan yang
mengandung tinggi protein dapat menyebabkan pembentukkan batu saluran
kemih. Makanan pedas memperburuk keadaan inflamasi system
perkemihan.

 Kaji adanya anoreksia, mual, dan muntah. Keadaan tersebut dapat


mempengaruhi status cairan.

 Kaji kebiasaan mengkonsumsi suplemen vitamin, mineral, dan terapi


herbal.

Pemeriksaan Fisik

 Umum : Status kesehatan secara umum : lemah, letarghi

 Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu tubuh

 Pemeriksaan fisik sistem perkemihan

 Inspeksi, palpasi , perkusi , auskultasi

Inspeksi

 Nyeri permukaan indikasi disfungsi renal.

 Inspeksi abdomen

 Inspeksi kesimetriasan alat kelamin

 Distensi atau perut yang nyeri menetap, distensi, kulit mengkilap atau
tegang.

 Meatus urinary

Laki-laki posisi duduk atau berdiri, tekan ujung gland penis dengan
memakai sarung tangan untuk membuka meatus urinary.
Pada wanita : posisi dorsal litotomi, buka labia dengan memakai sarung
tangan. Perhatikan meatus urinary
Palpasi

 Ginjal kiri jarang dapat teraba, meskipun demikian usahakan untuk


mempalpasi ginjal untuk mengetahui ukuran dan sensasi.

 Letakkan tangan kiri dibawah abdomen diantara tulang iga dan lengkung
iliaka. Tangan kanan dibagian atas. mengkilap dan tegang, indikasi retensi
cairan atau ascites.

 Distensi kandung kemih, pembesaran ginjal. Kemerahan, ulserasi, bengkak,


atau adanya cairan, indikasi infeksi. Pada laki-laki biasanya terdapat deviasi
meatus urinary seperti defek kongenital.

Palpasi

 Jika terjadi pembesaran ginjal, maka dapat mengarah ke neoplasma atau


patologis renal yang serius.

 Pembesaran kedua ginjal, indikasi polisistik ginjal.

 Tenderness/lembut pada palpasi ginjal maka indikasi infeksi, gagal ginjal


kronik.
Ketidaksimetrisan ginjal indikasi hidronefrosis.

 Kandung kemih secara normal, kandung kemih tidak dapat dipalpasi,


kecuali terjadi distensi urin maka palpasi dilakukan di daerah simphysis
pubis dan umbilicus.

Perkusi

 Jika kandung kemih penuh maka akan teraba lembut, bulat, tegas, dan
sensitif.
Tenderness dan nyeri pada perkusi CVA merupakan indikasi
glomerulonefritis atau glomerulonefrosis.

 Secara normal, kandung kemih tidak dapat diperkusi, kecuali volume urin
di atas 150 ml. Jika terjadi distensi, maka kandung kemih dapat diperkusi
sampai setinggi umbilicus.
 Sebelum melakukan perkusi kandung kemih, lakukan palpasi untuk
mengetahui fundus kandung kemih. Setelah itu lakukan perkusi di atas
region suprapubic.

 Jika kandung kemih penuh atau sedikitnya volume urin 500 ml, maka akan
terdengar bunyi dullness (redup) di atas simphysis pubis.

Auskultasi

 Gunakan diafragma stetoskop untuk mengauskultasi bagian atas sudut


kostovertebral dan kuadran atas abdomen.

 Jika terdengar bunyi bruit (bising) pada aorta abdomen dan arteri renalis,
maka indikasi adanya gangguan aliran darah ke ginjal (stenosis arteri ginjal)

Diagnosa keperawatan

 Nyeri akut

 Nyeri kronik

 Risiko perdarahan

 Retensi urin

 Inkontinensia urin

 PK: syok

Anda mungkin juga menyukai