Kegawatdaruratan Dalam Genitourinari
Kegawatdaruratan Dalam Genitourinari
DISUSUN OLEH :
1611020103
PRODI KEPERAWATAN S1
2018
Sistem urinary
Tanda dan gejala: nyeri hebat pada panggul dan pinggang, nyeri
tekan, demam,menggigil, mual muntah dan diare, piura, hematuria
dan bakteriuria
2. Gross Hematuria
Pertimbangan penting:
3. Batu ginjal:
4. Retensi urine
d. Prosedur diagnostik:
urinalisis : sel darah putih, hematuria gross
CBC: deteksi kemungkinan leukositosis
Testis torsi
Tumor testis
Priapism
Paraphimosis
Prostatitis Akut
Penis Patah
Pengkajian sisem urinary
Keluhan utama pasien atau alasan utama mengapa ia datang ke rumah sakit.
Adanya rasa nyeri: kaji lokasi, karakter, durasi, dan hubungannya dengan
urinasi; faktor-faktor yang memicu rasa nyeri dan yang meringankannya.
Adanya gejala panas atau menggigil, sering lelah, perubahan berat badan,
perubahan nafsu makan, sering haus, retensi cairan, sakit kepala, pruritus,
dan penglihatan kabur.
Pola eliminasi
Kaji adanya darah dalam urin. Disuria; kapan keluhan ini terjadi : pada saat
urinasi, pada awal urinasi, atau akhir urinasi.
Kaji jumlah dan jenis cairan yang biasa diminum pasien : kopi, alkohol,
minuman berkarbonat. Minuman tersebut sering memperburuk keadaan
inflamasi system perkemihan.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Inspeksi abdomen
Distensi atau perut yang nyeri menetap, distensi, kulit mengkilap atau
tegang.
Meatus urinary
Laki-laki posisi duduk atau berdiri, tekan ujung gland penis dengan
memakai sarung tangan untuk membuka meatus urinary.
Pada wanita : posisi dorsal litotomi, buka labia dengan memakai sarung
tangan. Perhatikan meatus urinary
Palpasi
Letakkan tangan kiri dibawah abdomen diantara tulang iga dan lengkung
iliaka. Tangan kanan dibagian atas. mengkilap dan tegang, indikasi retensi
cairan atau ascites.
Palpasi
Perkusi
Jika kandung kemih penuh maka akan teraba lembut, bulat, tegas, dan
sensitif.
Tenderness dan nyeri pada perkusi CVA merupakan indikasi
glomerulonefritis atau glomerulonefrosis.
Secara normal, kandung kemih tidak dapat diperkusi, kecuali volume urin
di atas 150 ml. Jika terjadi distensi, maka kandung kemih dapat diperkusi
sampai setinggi umbilicus.
Sebelum melakukan perkusi kandung kemih, lakukan palpasi untuk
mengetahui fundus kandung kemih. Setelah itu lakukan perkusi di atas
region suprapubic.
Jika kandung kemih penuh atau sedikitnya volume urin 500 ml, maka akan
terdengar bunyi dullness (redup) di atas simphysis pubis.
Auskultasi
Jika terdengar bunyi bruit (bising) pada aorta abdomen dan arteri renalis,
maka indikasi adanya gangguan aliran darah ke ginjal (stenosis arteri ginjal)
Diagnosa keperawatan
Nyeri akut
Nyeri kronik
Risiko perdarahan
Retensi urin
Inkontinensia urin
PK: syok