Anda di halaman 1dari 14

POLITEKNIK STTT BANDUNG

PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA

Nama : Muhammad Arief Hidayat


Npm : 15020042
Email : Hidayatarief59@gmail.com

Abstrak

Gerbang logika Boolean atau sering juga disebut gerbang logika merupakan sebuah sistem
pemrosesan dasar yang dapat memproses input yang berupa bilangan biner menjadi sebuah
output berkondisi yang akhirnya digunakan untuk proses selanjutnya. Gerbang – gerbang logika
yang digunakan dalam rangkaian ini merupakan jenis gerbang logika dasar. Gerbang logika ini
ada yang terdiri dari satu sinyal input, dan ada juga yang terdiri dari beberapa sinyal input.
Gerbang logika yang hanya mempunyai satu sinyal input, tergolong dalam gerbang logika
inverter. Sedangkan gerbang logika yang mempunyai lebih dari satu sinyal input tergolong dalam
gerbang non inverter. Bahwa tiap rangkaian IC akan menghasilkan nilai output yang spesifik dan
berbeda-beda pas tiap rangkaian. Pada uji simulasi, teori dan eksperimen menghasilkan nilai
yang selaras (sama) dan akurat.

Kata kunci : Gerbang logika, Sinyal input, Nilai output, Rangkaian, simulasi, teori dan eksperimen

Pendahulan

Gerbang (Gate) adalah elemen dasar dari semua rangkaian yang menggunakan
sistem digital. Gerbang logika merupakan dasar pembentukan sistem digital. Semua
fungsi digital pada dasarnya tersusun atas gabungan beberapa gerbang logika dasar
yang disusun berdasarkan fungsi yang diinginkan. Gerbang logika beroperasi dengan
bilangan biner, sehingga disebut juga gerbang logika biner, analisis gerbang logika
dilakukan dengan Aljabar Boolean. Gerbang logika dasar merupakan rangkaian yang
ada dalam setiap rangkaian perangkat elektronik.

Gerbang -gerbang dasar ini bekerja atas dasar logika tegangan (asas dasar) yang
digunakan dalam teknik digital. Dalam teknik digital, logika tegangan adalah dua kondisi
tegangan yang saling berlawanan, misalnya Kondisi terdapat tegangan disebut juga
“berlogika angka satu (1)” atau “berlogika tinggi (high)”, sedangkan kondisi tidak ada
tegangan disebut juga
“berlogika nol (0)” atau “berlogika rendah (low)”.

MEKATRONIKA TEKSTIL Page 1


POLITEKNIK STTT BANDUNG

Gerbang-gerbang tersebut dapat membentuk sebuah procesor canggih, membentuk


sebuah IC yang hebat, membentuk sebuah controler yang banyak fungsinya, namun
sebelum sampai di penerapan yang canggihcanggih tersebut, ada Gerbang digital
memang mudah untuk dipelajari, sederhana dan jelas fungsinya. Namun, kepintaran
manusialah yang bisa memanfaatkan gerbang-gerbang sederhana tersebut menjadi
berbagai macam teknologi saat ini. Mulai dari teknologi sederhana seperti stopwatch,
jam, hingga dunia internet, satelit, pesawat terbang, dan sebagainya. Semua itu tidak
akan luput dari peran serta gerbang logika ini.

Teori Dasar

Pengertian
Gerbang logika Boolean atau sering juga disebut gerbang logika merupakan
sebuah sistem pemrosesan dasar yang dapat memproses input yang berupa bilangan
biner menjadi sebuah output berkondisi yang akhirnya digunakan untuk proses
selanjutnya. Gerbang logika dapat mengkondisikan input yang masuk kemudian
menjadikannya sebuah output yang sesuai dengan apa yang ditentukan oleh pengguna.
Jadi sebenarnya, gerbang logika inilah yang melakukan pemrosesan terhadap segala
sesuatu yang masuk dan keluar ke dan dari komputer. Maka dari itu, sebenarnya sebuah
perangkat komputer merupakan sebentuk kumpulan gerbang-gerbang digital yang
bekerja memproses sesuatu input, menjadi output yang diinginkan.

Jenis gerbang logika dasar


Gerbang logika boolean itu sendiri terdiri dari beberapa jenis. Masing-masing
dapat melakukan proses yang berbeda. Maka, gerbanggerbang ini nantinya akan
dikombinasikan untuk membentuk sebuah sistem pemrosesan yang lebih besar lagi.
Berikut ini merupakan beberapa contoh gerbang logika dasar: a) Gerbang logika AND
Gerbang logika AND merupakan gerbang logika yang dalam penulisan aljabar
Boole biasanya dilambangkan dengan perkalian . Di dalam gerbang logika AND, jika
salah satu input atau keduanya bernilai 0 maka hasil output-nya adalah 0. Jika kedua
input bernilai 1 maka hasil output-nya adalah 1. Aljabar Boolean : Y = A . B
Simbol gerbang logika AND

Tabel kebenaran

MEKATRONIKA TEKSTIL Page 2


POLITEKNIK STTT BANDUNG

b) Gerbang logika OR
Gerbang logika OR merupakan gerbang logika yang dalam penulisan aljabar
Boole biasanya dilambangkan dengan penjumlahan. Di dalam gerbang logika OR,
jika salah satu input atau kedua input bernilai 1 maka hasil output-nya adalah 1. Jika
kedua input bernilai 0 maka hasil output-nya adalah 0. Aljabar Boolean : Y = A + B

Simbol gerbang OR

Tabel Kebenaran

c) Gerbang NOT
Gerbang logika NOT merupakan gerbang logika yang dapat menjadi pembalik
fungsi logika dari gerbang logika lainya, dalam penulisan aljabar Boole gerbang NOT
dilambangkan dengan bar pada gerbang logika yang akan di NOT-kan akan menjadi:

Di dalam gerbang-gerbang logika NOT, jika input bernilai 1 maka hasil output nya
adalah 0. Jika input bernilai 0 maka hasil output-nya adalah 1.
Aljabar Boolean : Z = Ā Simbol gerbang NOT

Tabel Kebenaran

Gerbang logika kombinasional


Dari persamaan untuk setiap gerbang dan tabel kebenaran tiap gerbang logika,
maka dengan menggabungkan beberapa gerbang ini akan didapat operasi logika sesuai

MEKATRONIKA TEKSTIL Page 3


POLITEKNIK STTT BANDUNG

dengan keinginan dan tujuan yang diharapkan sehingga terbentuklah suatu rangkaian
digital yang akan membangun sistem yang diinginkan. Adapun jenis gerbang
kombinasional NAND, NOR, XOR, XNOR merupakan gerbang yang dibentuk dari
gabungan beberapa gerbang dasar. Jenis
Gerbang Kombinasional ;
a) Gerbang Logika NAND
Gerbang logika NAND merupakan modifikasi yang dilakukan pada gerbang AND
dengan menambahkan gerbang NOT didalam prosesnya (gabungan dari gerbang
AND dan NOT). Maka itu, mengapa gerbang ini dinamai NAND atau NOT-AND.
Output gerbang NAND selalu merupakan kebalikan dari output gerbang AND untuk
input yang sama. Jadi output akan berlogika tinggi jika salah satu atau lebih input-
nya berlogika rendah, dan output akan berlogika rendah hanya pada saat semua
input- nya berlogika tinggi. Di dalam gerbang-gerbang logika NAND, jika salah satu
input atau keduanya bernilai 0 maka hasil output-nya adalah 1. Jika kedua input
bernilai 1 maka hasil output-nya adalah 0.
Aljabar Boolean : Z = (A.B)

Simbol gerbang NAND

Tabel Kebenaran

b) Gerbang Logika NOR


Gerbang Logika NOR merupakan gabungan dari gerbang OR dan NOT. Output
gerbang NOR selalu merupakan kebalikan dari output gerbang OR untuk input yang
sama. Jadi output akan berlogika rendah jika salah satu atau lebih input- nya berlogika
tinggi, dan output akan berlogika tinggi hanya pada saat semua input berlogika
rendah. Apabila Semua input atau salah satu input bernilai 1, maka output-nya akan
bernilai 0. Jika kedua input bernilai 0, maka output-nya akan bernilai 1.
Aljabar Boolean NOR : Z = (A+B) Simbol Serbang logika NOR

Tabel Kebenaran

MEKATRONIKA TEKSTIL Page 4


POLITEKNIK STTT BANDUNG

c) XOR
Gerbang XOR adalah gerbang yang mempunyai dua input dan sebuah output.
Dalam gerbang XOR, dapat dilihat bahwa output pada logik 1 jika salah satu input
pada keadaan logik 0 atau logik 1, sedangkan output pada keadaan logik 0 apabila
kedua logik input sama. Gerbang XOR bernilai 0 jika semua inputnya sama,

sedangkan bernilai 1 jika inputnya tidak sama. Aljabar Boolean :


Simbol gerbang XOR

Tabel Kebenaran

d) Gerbang Logika XNOR


Pada gerbang XNOR dapat dilihat bahwa output pada keadaan logik 1 apabila
input yang diberikan pada logik yang sama seperti A = 1 dan B = 1 atau input A = 0
dan B = 0. Sedangkan output pada logik 0 jika input yang diberikan berlawanan.

Aljabar Boolean NOR :


Simbol gerbang XNOR

Tabel Kebenaran

Hukum-Hukum Persamaan Aljabar Boolean

Aljabar Boolean merupakan suatu persamaan yang berkaitan dengan operasi-


operasi biner dan hukum-hukum yang berlaku didalamnya. Jika A, B, dan C adalah

MEKATRONIKA TEKSTIL Page 5


POLITEKNIK STTT BANDUNG

variable biner maka hukum-hukum yang berlaku untuk operasi-operasi biner adalah
sebagai berikut:
• Hukum Assosiatif :
A.B.C = (A.B).C = (A.(B.C) = (A.C).B
• Hukum Komutatif :
A.B = B.A A + B = B + A
• Hukum perluasan :
A = A.A.A = 3
A = A + A + A n+ ....
• Hukum komplementasi :
A . A’ = 0
A + A’ = 1
• Hukum penjalinan dengan konstanta
:
A.0=0A+0=AA.1=AA+1=1
• Hukum pembalikan :
A = (A’)’
• Hukum Absorpsi :
A.(A + B) = A A + B.C = (A+B).(A+C)
• Hukum distributif :
A.B + A.C = A.(B+C) (A+B).(A+C) = A
+ B.C
• Hukum De Morgan :
(A + B)’ = A’ B’ (AB)’ = A’ + B’

Dengan hukum-hukum diatas, persamaan boolean dapat


disederhanakan atau suatu rangkaian logika dapat disusun dari satu atau beberapa
gerbang lainnya. Oleh karena itu, sifat-sifat menarik dari gerbang
NAND dan NOR adalah hasil pemanfaatan dari hukum-hukum diatas. Misalnya, gerbang
NOT dapat dibuat dari sebuah gerbang NAND atau NOR, karena A = A.A dan A=A+A
maka A’ =
(A.A)’ dan A’ = (A+.A)’

Alat dan Bahan


1. IC

MEKATRONIKA TEKSTIL Page 6


POLITEKNIK STTT BANDUNG

2. Project Board
3. Lampu
4. Kabel Tunggal
5. Sumber DC
6. Papan Uji IC
7. Software Matlab R2009a

Metoda Praktikum
A. Pengujian jenis IC
1. Memasangkan IC pada posisi tengah Project Board.
2. Mengrangkai IC, Lampu dan kabel tunggal pada Project Board.
3. Menguji IC dengan mengalirkan arus DC pada posisi Port 2 dan 3 secara
beselang-seling (sesuai tabel kebenaran)
B. Pengujian Rangkaian IC Pada Pada Project board
1. Membuat diagram rangkaian IC pada kertas.
2. Memasangkan IC pada posisi tengah Project Board.
3. Mengrangkai IC, Lampu dan kabel tunggal pada Project Board sesuai
diagram rangkaian yang dibuat.
4. Menguji IC dengan mengalirkan arus DC pada posisi Port 2 dan 3 secara
beselang-seling (sesuai tabel kebenaran)
C. Pengujian Rangkaian IC Pada Pada Papan Uji IC
1. Membuat diagram rangkaian IC pada kertas.

2. Mengrangkai kabel tunggal


pada Papan Uji IC sesuai
diagram rangkaian yang
dibuat.
3. Menguji IC dengan
mengalirkan arus DC pada
posisi Port input arus,
secara beselang-seling
(sesuai tabel kebenaran)

Data pengamatan dan

MEKATRONIKA TEKSTIL Page 7


POLITEKNIK STTT BANDUNG

Pembahasan
Gerbang – gerbang logika yang digunakan dalam rangkaian ini merupakan jenis gerbang logika
dasar. Cara kerja dari masing – masing gerbang logika ini juga berbeda – beda. Gerbang logika
ini ada yang terdiri dari satu sinyal input, dan ada juga yang terdiri dari beberapa sinyal input.
Gerbang logika yang hanya mempunyai satu sinyal input, tergolong dalam gerbang logika inverter.
Sedangkan gerbang logika yang mempunyai lebih dari satu sinyal input tergolong dalam gerbang
non inverter.
A. Pengujian Rangkaian IC Pada Pada Papan Uji IC

MEKATRONIKA TEKSTIL Page 8


POLITEKNIK STTT BANDUNG

Gambar. Simulasi Pengujian IC dari papan uji melalui Matlab R2009a.

Tabel. Logika Kebenaran Pengujian IC dari papan uji


Input Output

A B C D Z
1 1 1 1 1
1 1 0 0 0
0 0 1 1 1
0 0 0 0 1
1 0 1 0 1
1 0 0 1 1
0 1 1 0 1
0 1 0 1 1

Gambar. Eksperimen Pengujian IC dari papan uji

Pada pengujian rangkaian IC pada papan uji dihasilkan bahwa, hasil pengujian sesuai dengan
simulasi yang dilakukan. Pada engujian rangkaian IC terdapat hasil yang spesifik yaitu rangkaiaan
akan menghasikan nilai nol (tegangan rendah) apabila pada IC NOR dimasukkan input berupa
nilai nol (tanpa tegangan) pada kedua kaki (Port) input, sedangkan apabila nilai input
divariasikan pada kedua jenis input IC (tipe AND dan NOR) akan menghasilkan nilai yang tinggi
(per-tegangan/1). Model rangkaian ini dapat digunakan untuk model instalasi kelistrikan pada
laptop ataupun UPS.

MEKATRONIKA TEKSTIL Page 9


POLITEKNIK STTT BANDUNG

B. Pengujian Rangkaian IC

Gambar. Simulasi Pengujian Rangkaian IC melalui Matlab R2009a.

Pada Uji Simulasi rangkaian IC dengan model Multi input, digunakan empat buah jenis
IC yaitu IC AND (7408), IC OR (7432), IC NOR (7402) dan IC NOT (7404). Model
penyeleaiaan aljabar bolean yang dilakukan adalah dengan model aljabar bertingkat
dengan hukum komplementatif absorpsi. Pada simulasi rangkaian IC dengan model
Multi input didapatkan hasil yang spesifik pada output yaitu pada input IC AND
(1;0;1;1;1) dan IC OR (1;1;1;0;1) dengan salah satu bernilai rendah, dan pada input IC
OR dengan dua buah input bernilai tinggi (0;0;1;0;1) dihasilkan nilai pada output berupa
nilai tinggi (1/bertegangan). Hal tersebut disebabkan nilai output pada IC NOR adalah
rendah (0) dan apabila diproses dengan IC NOT akan menghasilkan nilai output tinggi
(1). Sedangkan apabila nilai inputnya diubah menjadi, pada input IC OR dengan nilai
seluruhnya tinggi (1;1;1;1;1) dan pada input IC NOR dengan nilai input selurnya bernilai
rendah (0;0;0;0;0), Sea menggunakan nilai input IC AND yang tetap, dihasilkannilai
output yang rendah sebab nilai output pada IC NOR adalah tinggi (1) dan apabila
dimasukkan ke dalam IC not makan akan menghasilkan output dengan nilai rendah (0).
Model rangkaian logika ini dapat diaplikasikan dalam bentuk instalasi pengaman penge-
casan pada dashboard mobil.

C. Pengujian Rangkaian IC Pada Pada


Project board

MEKATRONIKA TEKSTIL Page 10


POLITEKNIK STTT BANDUNG

Gambar. Simulasi Pengujian IC dari Project Board melalui Matlab R2009a.

Tabel. Aljabar Kebenaran Pengujian IC dari


Project Board
Input Output
A B Z
1 1 0
1 0 1
0 1 1
0 0 0

Gambar. Eksperimen Pengujian IC dari Project Board

Pada Pengujian Rangkaian IC digunakan Ic dengan tipe 7408 dan tipe 7402. IC ber-tipe
7408 merupakan IC berjenis AND sendangkan Tipe 7402 merupakan IC berjenis NOR.
Gerbang logika yang menggunakan IC berjenis AND terdiri dari 2 sinyal input, dan
mempunyai sebuah sinyal output.

MEKATRONIKA TEKSTIL Page 11


POLITEKNIK STTT BANDUNG

Prinsip kerja dari IC berjenis AND Untuk menghasilkan output yang tinggi, maka semua
sinyal inputnya harus berharga tinggi (memiliki arus/nilai 1), jika salah satu atau lebih
dari satu inputnya merupakan keadaan rendah maka operasi AND akan menghasilkan
output rendah. Gerbang logika yang menggunakan IC berjenis NOR merupakan
gabungan dari gerbang logika berjenis OR dan NOT. Prinsip utama dari Output gerbang
logika berjenis NOR merupakan kebalikan dari output gerbang logika berjenis OR
dengan syarat untuk input yang sama. Jadi prinsip kerjanyan adalah output akan
berlogika rendah jika salah satu atau lebih input- nya berlogika tinggi (1), dan output
akan berlogika tinggi (1) hanya pada saat semua input berlogika rendah (0). Pada
pengerjaan simulasi dengan eksperimen terjadi kesesuain data, sehingga hasil dari
praktikum memiliki nilai yang akurat

Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa tiap rangkaian IC akan
menghasilkan nilai output yang spesifik dan berbeda-beda pas tiap rangkaian. Pada uji
simulasi, teori dan eksperimen menghasilkan nilai yang selaras (sama) dan akurat.

References
Anonim. (2009). Elektronika Komputer Digital & Pengantar Komputer Edisi
2. Jakarta : Erlangga.

Fakultas Sains dan Teknologi . ( 2011).


Modul praktikum Elektronika Dasar 1 Fisika . Bandung: UIN Sunan Gunug Djati .

Kasmawan, A. (2010). Penuntun Praktikum Elektronika 2. Jimbaran: Unud.

Kurniawan, F. (2005.). Sistem Digital Konsep & Aplikasi. Gava Media: Yogyakarta.

Muhsin. (2004). Elektronika Digital Teori & Soal Penyelesaian . Yogyakarta: Graha Ilmu.

yastach.blogspot.com. (2017, Maret 9). Retrieved from http://yastach.blogspot.com:


http://yastach.blogspot.com/2013/

MEKATRONIKA TEKSTIL Page 12


POLITEKNIK STTT BANDUNG
08/laporan-praktikum-elektronika-
2-gerbang.html

MEKATRONIKA TEKSTIL 13
POLITEKNIK STTT BANDUNG
Page

MEKATRONIKA TEKSTIL 14

Anda mungkin juga menyukai