Anda di halaman 1dari 53

DWI KUSUMA

THE MISSION, MAKING IMPOSSIBLE TO BE I'M POSSILBLE

Beranda Perihal Rak Kode

28 Apakah Campuran Adukan Beton


Okt

Anda Sudah Benar?


Oktober 2012
Beton adalah salah satu bahan bangunan yang komponen penyusunnya campuran dari beberapa
S S R K J S M
bagian material, yaitu agregat kasar, agregat halus, semen dan air dengan komposisi tertentu
1 2 3 4 5 6 7
untuk mencapai kekuatan pada durasi waktu tertentu. Perlu ketahui kekuatan beton sangat
8 9 10 11 12 13 14
bervariasi sesuai dengan komposisi yang digunakan. Menurut SNI 7394 -2008 tentang Tata Cara
15 16 17 18 19 20 21
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton Untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan
22 23 24 25 26 27 28
berikut contoh komposisi adukan beton untuk beberapa jenis kekuatan beton :
29 30 31
« Sep Nov »

TULISAN TERKINI

PUTIH YANG TIDAK SELAMANYA RAPUH

MENGENAL INSTALASI PENGOLAHAN AIR


LIMBAH (IPAL)

Resep Nasi Goreng Kambing Istimewa

POLA PENGGERGAJIAN ATAU


PEMOTONGAN KAYU

Sayur Mangut Obat Kerinduan Yogyakarta

ARSIP
3 (tiga) contoh diatas menunjukkan pada masing-masing kekuatan beton akan berbeda jika jumlah
Juni 2013
komposisi bahan tiap adukan beton per m kubiknya berbeda. Pertanyaannya apakah pelaku
Mei 2013
pekerjaan konstruksi mengetahui mematuhi hal tersebut? Saya sangat terkejut mengetahui kondisi
yang terjadi di lapangan. Entah para pelaku konstruksi pin pin bo (pintar-pintar bodo) alias pura- April 2013
pura tidak tau? atau memang tidak mengerti tentang hal ini? Padahal analisa SNI 7394 -2008
Maret 2013
tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton Untuk Konstruksi Bangunan Gedung
Februari 2013
dan Perumahan yang berisi komposisi adukan beton ini jelas tercantum pada dokumen kontrak.
Pertanyaan kedua muncul, apakah pelaku konstruksi membaca isi dokumen kontrak? Coba, anda Januari 2013
buka dokumen kontrak kegiatan atau proyek yang sedang anda kerjakan atau anda sebagai
Desember 2012
pengawas teknis lapangannya. Kemudian tanyakan, beton yang akan dikerjakan K berapa? Berapa
November 2012
perbandingan komposisi bahan Semen (PC) : Pasir Beton (PB) : Kericak (KR)?
Oktober 2012
Saya tidak habis pikir, saat saya tanyakan mereka menjawab, Beton K 175 dengan komposisi 1 PC :
September 2012
3 PB : 5 KR. Bagaimana dengan Beton K 225? mereka menjawab komposisi 1 PC : 2 PB : 3 Kr. Saat
saya tanya lebih mendalam mereka menjawab BIASANYA YA SEPERTI ITU…. Agustus 2012

Juni 2012
WOW…. Seperti inikah kualitas para pelaku konstruksi kita?

Mari kita coba hitung komposisi adukan beton K 175 dengan berat satuan Semen = 1250 kg/m3 ;
air = 100kg/m3 ; pasir beton = 1400 kg/m3 dan kericak 1350 kg/m3 META
Daftar
(catatan = berat satuan pasir dan kericak pada masin-masing tempat berbeda, Harus dilakukan
pemeriksaan terhadap pasir dan kericak untuk memperoleh nilai barat satuannya) Masuk

RSS Entri
Perbandingan berat yang tercantun dalam SNI 7394 -2008 :
RSS Komentar
PC = 326 Kg
WordPress.com

PB = 760 kg

KR = 1029 Kg KATEGORI

Air = 215 Liter Religi

Tak Berkategori
Faktor air semen = 0,66
Teknologi
Perbandingan Volume :
Wisata

PC = (326/1250)/(326/1250) —–> 1

PB = (760/1400)/(326/1250) —–> 2,08 dibulatkan menjadi 2 ABOUT.ME

KR = (1029/1350)/(326/1250) ——> 2,92 dibulatkan menjadi 3

Air = (215/1000)/(326/1250) ———> 0,82

Jadi, Beton K 175 komposisi bahan yang benar dalam tiap meter kubiknya adalah 1 PC : 2 PB : 3 KR
:0,82 Air.

Maka, jika para pelaku konstruksi kita menjawab beton K 225 dengan campuran 1 PC : 2 PB : 3 KR
Hal ini adalah SALAH!
Dwi Kusuma
Terlebih lagi jika ada yang beranggapan beton K 175, K 200, K 225 ataupu K 250 adalah 1 PC : 2
Sedikit tentang saya
PB : 3 KR, Hal ini adalah SALAH BESAR!!!
Assalamualaikum wr.wb.

Disamping komposisi bahan SEMEN : PASIR : KERICAK, hal yang tidak kalah pentingnya adalah AIR. Terima kasih telah mengunjungi blog saya..

Penambahan jumlah air di lapangan sangat berlebihan hal ini akan menurunkan kualitas beton. Saya adalah Dwi Kusuma Sulistyorini, S.T.,
M.Eng

Mari kita awasi, periksa, perbaiki adukan campuran beton untuk mendapatkan suatu konstruksi Anda sudah meng-klik ABOUT ME, sehingga
infrastruktur yang kokok, kuat dan tahan lama (durable). mungkin anda ingin tau tentang saya.. Saya
infrastruktur yang kokok, kuat dan tahan lama (durable).
senang jika benar anda ingin tahu tentang
saya.
SNI 7394 -2008 tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton Untuk Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan, dapat anda download di halaman Rak Kode. Saya adalah pegawai negeri sipil (PNS) di
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Blora
Propinsi Jawa Tengah.
Bagikan ini: Karir saya diawali menjadi Honorer Daerah
di Kabupaten Blora, sebagian orang
Like this: Memuat... memandang sebelah mata seorang honorer
yang bekerja di instansi pemerintah. Hal
tersebut menjadikan tantangan bagi saya
untuk membuktikan bahwa tidak semua
This entry was posted on 28 Oktober 2012, in Teknologi and tagged air, berat satuan, Beton, K 175, K 200, K 225, honorer adalah jelek kinerja dan motivasi
K 250, kericak, komposisi adukan beton, pasir beton, pelaku konstruksi, semen, SNI 7394 -2008, Tata C ara kerjanya. 1 tahun menjalani sebagai
Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton Untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan. Bookmark the honorer, hampir saya menyudahinya karena
permalink. seluk beluk birokrasi yang kadang tidak
sejalan dengan idealisme dan nurani saya.
73 Komentar Saat saya hendak keluar, Allah SWT
menghendaki lain. Pendataan honorer
daerah untuk diangkat menjadi pegawai
negeri sipil, menyatakan saya layak untuk
upgrade status karir. Dari persyaratan min
masa kerja 1 tahun, saya mengantongi 1
tahun 5 bulan. Formasi yang diperlukan
← Beton Massa Peranan Air dalam Pembuatan Beton → untuk sarjana teknik sipil 4 orang,
sedangkan saya adalah satu-satunya sarjana
teknik sipil yang ada.

73 PEMIKIRAN PADA “APAKAH CAMPURAN ADUKAN BETON ANDA SUDAH BENAR?” Maka sejak 2006, resmilah saya menjadi
pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten
Blora.

BALAS Belum selesai di situ, upgrade karir tersebut


karjono berkata: ternyata menimbulkan kecemburuan dari
30 November 2012 pada 07.24 rekan. Sepak terjang saya dalam bekerja
yang mungkin bagi sebagian orang yang
bagaimana ukuran untuk pelaksanaan dilapangan ………kalau harus tidak suka untuk menjunjung tinggi
menimbang susah benar…. idealisme, profesionalisme, kejujuran dan
kepentingan negara adalah lebih penting dari
kepentingan pribadi. Rasa sakit menelan
harus saya terima karena latar belakang
saya memang dari seorang honorer tidak
seperti mereka yang dari jalur formasi
umum.
BALAS
SLAMET DARY ADI berkata: Tetapi keyakinan menguatkan saya, saya
16 Mei 2013 pada 19.07 adalah abdi negara, pelayan masyarakat.
Jika ingin kaya, jangan pernah jadi pegawai
untuk beton mutu tinggi misalnya diatas mutu K400 yg negeri sipil (PNS) , karena pekerjaan ini
digunakan pd proyek Energi harus menggunakan satuan berat adalah pengabdian terhadap negara. Jika
dalam takaran yg bisa dilakukan oleh alat yg namanya Baching ingin kaya, carilah pekerjaan selain PNS,
Plant, alat tsb ada takaran dalam bentuk berat. Namun jika mutu karenanya jangan pernah gunakan posisi mu
beton rendah misalnya untuk perumahan maka takaran dari untuk mengeruk kekayaan negara.

satuan berat dapat dikonversi ke takaran volume. Bersyukur, Alhamdulillah..


Pada akhir tahun 2009, saya mencoba
mengikuti test mengambil beasiswa
Kementerian Pekerjaan Umum.
Alhamdulillah, saya berhasil, menjadi
karyasiswa di Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta, sebuah universitas berstandart
dwikusuma berkata: internasional, universitas idaman saya sejak
18 Mei 2013 pada 21.18 bangku sekolah dasar.

Disinilah, saya ingin berbagi..


Batching plant adalah suatu instalasi pencampuran bahan
Masa depan kita adalah tanggung jawab
material beton dengan dilengkapi berbagai alat mulai dari
kita..
penakaran jumlah komposisi bahan hingga
pencampurannya, saya setuju dengan 2 komentar anda,
Pak Slamet..
Di lapangan, untuk pembangunan konstruksi sederhana
(rumah/ bangunan dibaw ah 3 lantai) atau yang
pengerjaannya dilakukan sendiri maksudnya
menggunakan alat pengaduk berupa molen, maka takaran
umumnya menggunakan ember atau kotak kayu. Apapun
takarannya sama saja asalkan sesuai SNI yang saya
sebutkan dalam blog ini. Kalau mau bangun gedung
sekolahan SD yang hanya 6 ruang kelas dan bangunan
tidak bertingkat harus melibatkan jasa batching plant,
akan menjadi tidak ekonomis alias mahal.
Batching Plant umumnya digunakan untuk produksi beton
dalam skala besar, yaitu pabrik beton alias produsen
ready mix.. Tapi kita bisa kok bikin beton mutu tinggi
dengan jumlah kecil tanpa jasa batching plant, asal tau

ilmunya kuncinya berat jenis dan berat satuan masing-


masing bahan penyusun beton harus diketahui terlebih
dahulu, kemudian dilakukan mix design sesuai SNI yang
berlaku..
dwikusuma berkata:
18 Mei 2013 pada 21.45

Batching plant adalah suatu instalasi pencampuran bahan


material beton dengan dilengkapi berbagai alat mulai dari
penakaran jumlah komposisi bahan hingga
pencampurannya, saya setuju dengan 2 komentar anda,
Pak Slamet..
Di lapangan, untuk pembangunan konstruksi sederhana
(rumah/ bangunan dibaw ah 3 lantai) atau yang
pengerjaannya dilakukan sendiri maksudnya
menggunakan alat pengaduk berupa molen, maka takaran
umumnya menggunakan ember atau kotak kayu. Apapun
takarannya sama saja asalkan sesuai SNI yang saya
sebutkan dalam blog ini. Kalau mau bangun gedung
sekolahan SD yang hanya 6 ruang kelas dan bangunan
tidak bertingkat harus melibatkan jasa batching plant,
akan menjadi tidak ekonomis alias mahal.
Batching Plant umumnya digunakan untuk produksi beton
dalam skala besar, yaitu pabrik beton alias produsen
ready mix.. Tapi kita bisa kok bikin beton mutu tinggi
dengan jumlah kecil tanpa jasa batching plant, asal tau

ilmunya kuncinya berat jenis dan berat satuan masing-


masing bahan penyusun beton harus diketahui terlebih
dahulu, kemudian dilakukan mix design sesuai SNI yang
berlaku..

BALAS
dwikusumadpu berkata:
30 November 2012 pada 08.50

Makasih atas kunjungan & atensinya Pak Karjono.. Perbandingan 1 PC : 2


PB : 3 KR adalah perbandingan volume (takaran yang dipakai, kalau di
lapangan takarannya menggunakan ember maka artinya 1 ember PC : 2
ember PB : 3 ember KR). Sedangkan perbandingan berat saya dapatkan
dari SNI 7394 -2008 tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan
Pekerjaan Beton Untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan. Anda
dapat melakukan pendekatan perhitungan untuk kelas mutu beton yang

akan anda buat dengan contoh tersebut di atas.. Semoga bermanfaat..

BALAS
ahmad kurniawan berkata:
13 Desember 2012 pada 11.51

mohon petunjuk pak dw i, untuk campuran beton K 175, apabila


saya memakai ukuran takaran di lapangan menggunakan ember
cor plastik yg besar 1 ember PC : 2 ember PB : 3 ember KR agar
hasil beton yg di capai maksimal brp komposisi/takaran (ember)
yg pas untuk airnya, tks

BALAS
SLAMET DARY ADI berkata:
16 Mei 2013 pada 19.11

dilapangan takaran yg digunakan bukan EMBER akan tetapi


kotak kayu yang ukurannya telah disesuaikan terhadap berat
hasil mix design di laboratorium

BALAS
dwikusumadpu berkata:
13 Desember 2012 pada 12.33

Makasih atas atensinya, Mas Ahmad.. Sebelum menjaw ab pertanyaan anda


saya bukan pria, jadi selanjutnya jangan panggil saya dengan Pak.. Untuk
kebutuhan air dalam pembuatan beton K 175 seperti contoh diatas, 0,82
ember.. 1 ember dikurangin sedikit, tidak penuh airnya.. Selain komposisi
material penyusun, beton akan mencapai mutu maksimal jika pada saat
penuangan ke cetakan (begesting) dipadatkan dengan benar. Kemudian
peraw atan beton (curing) pasca dibuka cetakan yaitu dengan menyirami
atau menutupi dengan karung goni basah, sangat berpengaruh untuk
mendapatkan kualitas beton yang kuat dengan durabilitas yang diinginkan.
Demikian, semoga bermanfaat..

BALAS
tommy berkata:
26 Desember 2012 pada 22.41

Bu, klo perbandingan mutu beton K225 berapa?

BALAS
dwikusumadpu berkata:
27 Desember 2012 pada 10.32

Mas Tommy, perbandingan mutu beton yang anda maksudnya


gimana ya? Apakah yang anda maksudkan perbandingan bahan
penyusun beton dengan mutu K225? Mohon diperjelas
pertanyaannya.. Terima kasih..

tommy berkata:
15 Januari 2013 pada 13.23

iya perbandingan semen, pasir, kerikil & air. boleh klo saya
minta info perbandingan untuk mutu lainnya dimulai dari
K100 – K350. sekian dan terima kasih.

dwikusumadpu berkata:
15 Januari 2013 pada 13.49

Baiklah Mas Tommy, sekali lagi saya ucapkan terima kasih


atas apresiasinya mengunjungi blog ini.
Saya akan memberikan satu contoh seperti salah satu
potongan data jumlah bahan penyusun beton pada SNI
7394-2008, selebihnya, silahkan anda dow nload SNI
tersebut dan dicoba dihitung seperti contoh yang sudah
saya berikan dibaw ah ini.

Perbandingan berat yang tercantun dalam SNI 7394 -2008


untuk mutu beton K225 (seperti cupilkan SNI diatas) :

PC = 371 Kg

PB = 698 kg

KR = 1047 Kg

Air = 215 Liter

Faktor air semen = 0,58

Perbandingan Volume :

PC = (371/1250)/(371/1250) —–> 1

PB = (698/1400)/(371/1250) —–> 1,68 dibulatkan menjadi


1,5, tentu anda lebih setuju jika pembulatannya menjadi
daripada 1,5 kan? Karena selisih 0,5 akan sangat
berpengaruh terhadap kualitas beton.

KR = (1029/1350)/(371/1250) ——> 2,61 dibulatkan


menjadi 2,5, alasan kenapa dipilih 2,5 daripada 3 sama
dengan uraian di atas.
Air = (215/1000)/(371/1250) ———> 0,72

Demikian penjelasan saya, semoga anda puas dengan

jaw aban tersebut..

tommy berkata:
15 Januari 2013 pada 16.18

Terima kasih sebelumnya atas penjelasan ibu. setelah


perbandingan tersebut bagaimana cara menghitung
kebutuhan per meter kubiknya? misal: luas plat lantai cor
6 m x 3 m x ketebalan 10 cm. terima kasih atas perhatian
ibu..

dwikusumadpu berkata:
16 Januari 2013 pada 13.32

Sama-sama, Mas Tommy..


Cara menghitung kebutuhan bahan beton K 175 dengan
dimensi tersebut:

Jumlah beton yang dibutuhkan; 6 x 3 x 0,1 = 1,8 m3

Kebutuhan bahan beton per meter kubik berdasarkan SNI


di atas:

PC = 326 Kg

PB = 760 kg

KR = 1029 Kg

Air = 215 Liter


Sehingga yang diperlukan adalah:

PC = 326 x 1,8 = 586,8 Kg


PB = 760 x 1,8 = 1368 Kg
KR = 1029 x 1,8 = 1852,2 Kg
Air = 215 x 1,8 = 387 Liter

Demikian, Terima kasih telah mengunjungi blog saya,


semoga bermanfaat dan tidak bosan mengunjungi blog

saya.

BALAS
tommy berkata:
26 Desember 2012 pada 22.43

kenapa di buku2 SNI berat satuan semen = 3150 kg/m3 ? berbeda dengan
ibu yg menyebutkan berat satuan semen = 1250 kg/m3.

BALAS
dwikusumadpu berkata:
27 Desember 2012 pada 10.11

Terima kasih atas kunjungannya di Blog sy, Mas Tommy..


Klo boleh sy tau, buku SNI yang dimaksud apa ya? Coba anda
chek kembali di :

SNI 15-0129-2004 tentang Semen Portland Putih,


SNI 15-2049-2004 tentang Semen Portland,
SNI 15-3500-2004 tentang Semen Portland Campur, SNI 15-
0302-2004 tentang Semen Portland Pozolan

Hanya dikupas tentang jenis & penggunaan, syarat mutu,


komposisi kimiaw i & fisika, syarat uji, cara uji Tidak
mencantumkan berat jenis dan berat satuan.

Untuk berat jenis dan berat satuan semen diperoleh dari hasil
pengujian semen itu sendiri. Umumnya, berat jenis semen
berkisar 3,15 sedangkan berat satuan semen berkisar 1250
kg/m3.

Menurut saya, jika di buku yang anda baca mecantumkan 3150


kg/m3, itu adalah volume semen dalam 1 m3. yaitu diperoleh dari
berat jenis semen dikalikan volume dalam 1 m3 = 3,15 x 1000
kg/m3 diperoleh 3150 kg/m3. Angka 1000 adalah berat satuan
air, sebagai komponen konstan dalam volume 1 m3.

Demikian, penjelasan saya semoga dapat bermanfaat..

haris berkata:
27 Maret 2013 pada 21.35

Berkaitan dengan tulisan ibu yang saya copy paste di


baw ah ini, saya ada sedikit kurang memahami. Karena
yang saya pahami selama dibangku kuliah T. Mesin UGM,
yang namanya berat jenis atau densitas itu ya berat di
bagi volume. sedangkang kebalikannya adalah volume
jenis, yaitu volume dibagi berat.
Mohon pencerahannya.
Mungkin dalam teknik sipil selain berat jenis apakah ada
yg dikenal dengan berat satuan?
Karena yang saya tangkap kalau ibu sampaikan berat
jenis semen berkisar 3.15, ya berarti 3150 kg / m3. adalah
berat dalam 1 m3.
atau mungkin angka itu diperoleh dengan asumsi semen
yg dipadatkan? sedang angka yang ibu sebut berat
satuan 1250 kg /m3 itu semen yg tidak padat?
Terima kasih.
Salam.

Untuk berat jenis dan berat


satuan semen diperoleh dari
hasil pengujian semen itu
sendiri. Umumnya, berat jenis
semen berkisar 3,15 sedangkan
berat satuan semen berkisar
1250 kg/m3.
Menurut saya, jika di buku yang
anda baca mecantumkan 3150
kg/m3, itu adalah volume
semen dalam 1 m3. yaitu
diperoleh dari berat jenis
semen dikalikan volume dalam
1 m3 = 3,15 x 1000 kg/m3
diperoleh 3150 kg/m3. Angka
1000 adalah berat satuan air,
sebagai komponen konstan
dalam volume 1 m3.
Demikian, penjelasan saya
semoga dapat bermanfaat.

dwikusumadpu berkata:
1 April 2013 pada 12.22

Mas Haris, terima kasih atas kunjungannya di blog saya..

Ternyata kita satu almamater ya? Salam Kagama…

Mengenai tata cara menghitung berat jenis dapat anda


lihat di halaman rak kode

Mengenai angka 3150 yang beraw al dari komentar Mas


Tommy, saya mencoba berasumsi 3,15 x 1000 = 3150
karena pada check perhitungan kebutuhan beton per m3
perkalian tersebut muncul sebagai penjelasan jumlah
semen dalam 1 m3nya.
Deskripsi saya tentang berat satuan, jika suatu bejana
ukuran 1m x 1m x 1m, diisi benda yang berbeda, misal
kapas, diisi besi, diisi pasir, diisi semen, diisi air. Apakah
beratnya sama? Tidak, yang membedakan adalah berat
jenis benda tersebut, karena volume bejana adalah tetap.

Misal, kebutuhan semen (A) / (3,15*1000)= B. 3,15 adalah


berat jenis semen. 1000 adalah berat satuan air, karena
air dianggap konstan per m3nya maka selalu dipakai
dalam perhitungan kebutuhan bahan per m3. Perhitungan
tersebut berlaku juga untuk bahan yang lain (air,
pasir,dan kericak), kemudian akumulasi hasil perhitungan
tersebut harus 1, maka perhitungan kebutuhan bahan
adukan semen 1 m3 tersebut dinyatakan benar.

Demikian penjelasan saya semoga tercerahkan..

BALAS
firdaus berkata:
15 Februari 2013 pada 17.03

bagaimana cara mencari satuan kilogram dijadikan meter kubik,,misalkan


pada contoh kerikil sebanyak 1852,2 kg,,sedangkan dtoko matrial kta
membeli dengan satuan kubik,,giamna caranya tu bu..makasih

BALAS
dwikusumadpu berkata:
18 Februari 2013 pada 08.48

Terima kasih atas kunjungan Mas Firdaus ke blog saya,


Pertanyaan anda sangat bagus.. Karena berbeda material dari
berbagai w ilayah memiliki berat yang berbeda-beda. Sedangkan
berat tersebut dipergunakan dalam tata cara pembuatan beton
yang benar. Berikut saya cantumkan beberapa buku yang dapat
anda cari di internet atau di perpustakaan Perguruan Tinggi di
kota anda, buku tersebut yang mendasari perhitungan..
Berdasarkan perhitungan di dalam Metoda, Spesifikasi dan Tata
Cara Batuan, Sedimen, Agregat,Departemen Kimprasw il, NSPM
2002, Balitbang PU Jakarta

Metoda, Spesifikasi dan Tata Cara Beton, Semen, Perkerasan


Beton Semen
Departemen Kimprasw il, NSPM 2002, Balitbang PU, Jakarta.

dan SNI 03-2834-2000, Tata Cara Pembuatan Rencana


Campuran Beton Normal, Badan Standardisasi Nasional.

Berikut contoh perhitungannya :

Berat satuan batu asal Desa Jurangjero dalam keadaan jenuh


kering permukaan (SSD)

Diameter bejana penakar, D : 25,46 Cm


Tinggi bejana Penakar, H : 28 Cm
Massa Bejana, W 1 : 11,2 Kg
Aggregate diisi tanpa dipadatkan
Massa Bejana + Aggregate gembur, W 2 : 29,2 Kg
Aggregate diisi dengan dipadatkan
Massa Bejana + Aggregate padat, W 2 : 31,8 Kg

Perhitungan berat satuan batu

Berat satuan batu dihitung sebagai berikut :

Dimana :
: berat satuan dalam kondisi jenuh-kering-permukaan
: (SSD saturated-surface-dry) [kg/m3]
: Massa bejana penakar (Kg)
: Massa bejana penakar dengan aggregat (Kg)
: Volume bejana penakar (m3)

Berat satuan aggregate tanpa pemadatan :

: 0,25 * π* 0,25462 * 0,28


0,014247691 m3
W 2 – W 1 : 29,2 – 11,2
18 Kg
: (29,2-11,2) / 0,25 * π* 0,25462 * 0,28
1263,362607 Kg/m3

Berat satuan aggregate dengan pemadatan :

: 0,25 * π* 0,25462 * 0,28


0,014247691 m3
W 2 – W 1 : 31,8 – 11,2
20,6 Kg

: (29,2-11,2) / 0,25 * π* 0,25462 * 0,28


1445,848316 Kg/m3

BALAS
Wira wildan Angkasa berkata:
1 Maret 2013 pada 03.43

Menarik juga untuk dicermati,…


apa yg diuraikan diatas memang benar,tetapi orang yang menjaw ab mutu
beton K-175,K-225, ataupun K-300 menggunakan campuran beton
1PC:2PB:3KR juga tidak salah dan cenderung benar, kenyataannya lebih
mudah pengaplikasiannya dilapangan menggunakan perbandingan 1 : 2 : 3
(tentunya setelah melakukan mix Design) daripada ukuran takaran hasil
perhitungan seperti contoh yang anda berikan untuk beton dengan mutu K-
225 ukuran takaran 1PC : 1.5PB : 2.5KR (coba saja bayangkan jika akan
mengecor Plat Lantai yang luas dengan takaran yang ada setengah gitu…
ribet pastinya:)
kalo ditanya sama tukang pastinya jaw abannya 1 : 2 : 3 kalo ditanya sama
pengaw as seperti sy…heehe..jaw abannya ya sama 1 : 2 : 3, yang
menentukan adalah hasil MIX Design, dapat diperoleh ukuran takaran kotak
campuran misalnya untuk mutu beton K-225 kondisi SSD hasil pengujian
laboratorium : 1PC : 2PB : 3KR diperoleh :
-semen 50Kg (1 zak langsung dari kantong ke mixer/molen)
-air 30 liter (disesuaikan dengan Slum)
-pasir; ukuran kotak 35cm x 35cm x 26.5cm ( 2 kali takar)
-Kerikil ;ukuran kotak 35cm x 35cm x 27cm ( 3 kali takar)
nah…begitulah aplikasi dilapangan yang sering dilakukan,perbandingan
untuk semua mutu beton entah K-225,K-300 dan kakak-kakak yang lain…
hehe..tetap menggunakan perbandingan 1PC : 2PS : 3KR tentunya sekali
lagi setelah melakukan tes laboratorim uji mutu beton,terlebih karakteristik
material untuk setiap daerah berbeda-beda.
terima kasih…salam kenal.

BALAS
dwikusumadpu berkata:
1 Maret 2013 pada 08.35

Terima kasih Mas/Mbak W ira w ildan…


Hmmm.. sy kira tidak ada sulitnya jika menambah atau
mengurangi setengah.. Sy sudah pernah melakukannya, dengan
komunikasi dan pendekatan yang baik, mereka (pelaksana di
lapangan yang punya itikad baik) melakukan apa yang sy
paparkan di atas..

Hasilnya pun, bagus.. beton yang dihasilkan secara visual & fisik
sangat mulus.. Setelah di Tes di Laboratorium DPU Semarang,
hasilnya luar biasa..

Marilah kita kaw al pembangunan infrastruktur menjadi lebih


baik.. jika 1 : 2 : 3 menjadi 1 : 1,5 : 2,5.. pengurangan ini
membaw a efek peningkatan mutu beton..
Ingatlah, pembangunan infrastruktur kita sedang buruk,
ingatkah dengan kasus jembatan kutai kartanegara? kasus
hambalang? kasus infrastruktur sea games di Palembang?
(terlepas dari isu politis)
marilah kita selaku engineer, bangkit memperbaiki mutu
pembangunan infrastruktur di negara ini..

Jika tren yang ada sekarang adalah “mengurangi” untuk


memperkaya diri.. Yang kita lakukan ini adalah mengurangi untuk
meningkatkan mutu beton, mengamankan uang negara..
Hehehehe
BALAS
Y oga Ramadhan berkata:
6 Maret 2013 pada 22.48

Selamat malam Bu Dw i..


Perkenalkan saya Yoga dari cilegon. Saya tertarik oleh blog yang ibu tulis..
Saya adalah seorang kontraktor pemula. biasanya saya lbh sering bergerak
di bidang pengadaan barang saja. Saya mendapat tugas disalah satu
perusahaan dsini untuk merenovasi lapangan basket dengan ukuran 45m x
25m (sudah termasuk sisi luar lapangan)..

adapun kondisi sebelumnya lapangan tersebut


- lapangan beton tanpa tulang yang dilapisi aspal +/- 3cm
- terdapat retak2 karena akar pohon angsana yang terdapat dibaw ah
coran

Yang ingin saya tanyakan


- Apa yang sebaiknya saya lakukan karena permintaan hanya untuk
mengangkat
aspalnya saja baru direkondisi?
- Komposisi semen, sirtu, air terbaik untuk melapisnya?
- komposisi /m3 (habis berapa sak semen, brapa meter kubik Sirtu, dll)?

Lapangan yang akan diperbaiki tidak akan dicor ulang/diberi besi w iremesh
sebagai tulangannya tetapi hanya dilapis(plester) dan kemudian di aci agar
menjadi halus..

Kami sangat menantikan bantuan dan jaw aban dari ibu agar hasil yang
dhasilkan bisa maksimal dan tepat guna. Baik kiranya apabila dibalas juga
melalu email saya..
ramadhan_tmed@yahoo.com

Karena pengetahuan teknik sipil saya yang terbatas mohon dengan


jaw aban orang aw am ya bu.. hehehe…

BALAS
BALAS
dwikusumadpu berkata:
8 Maret 2013 pada 10.14

Terima kasih atas kunjungan dan atensinya Mas Yoga…


Jika hanya diberi tulangan dari kaw at kemudian ditutup plester biasa +
finishing acian, saya kira konstruksi tersebut akan mudah aus, Mas..
Terlebih Fungsi dari Lapangan Basket tersebut, yang menerima beban
dinamis dari geradak geruduk gesekan sepatu dan kaki yang berlari ke

sana kemari
Alas lapangan tersebut harus tahan terhadap gesekan…
Saran saya, seperti contoh perhitungan di atas dapat anda terapkan, tetapi
harus anda tambah dengan kericak (split), mungkin ukuran split yang anda
gunakan disini harus ukuran kecil misal 0,5 cm..

Sebenarnya untuk beton tahan gesekan dan tahan aus sangat


recommended jika menggunakan beton serat, yaitu dengan penambahan
serat.

Saya kira, jika anda bertindak selaku pelaksana ya harus melaksanakan


sesuai apa yang tertera dalam dokumen kontrak tersebut, Tetapi jika anda
bertindak sebagai perencana, bisa anda sarankan menggunakan beton
serat.

Jika hanya untuk melengkapi saja, perhitungan diatas sudah sangat simple
dan membantu… Perhitungan diatas, sudah sesuai SNI harga bahan dan
stuan pekerjaan.. Tetapi bukan SNI tata cara pembuatan beton normal..
Meskipun demikian, cara tersebut hasilnya tidak berbeda jauh dari

perhitungan beton normal kok

Tetapi jika dari pihak pemilik menginginkan mix design atau job mixnya saya
kira perhitungannya tidak sesimpel perhitungan di atas, saya dapat saja
membantu (biaya dapat kita bicarakan via email di alamat:
dw ikusuma.mustika@yahoo.com )

Demikian, semoga blog ini membantu tugas anda..

BALAS
BALAS
sigit agus windarto berkata:
13 April 2013 pada 17.37

salam kenal ibu Dw i Kusuma….


saya ingin bertanya tentang BIAYA untuk cor manual (dikerjakan orang dg
bantuan molen) dbanding dengan cor yg sudah siap pakai (misal readymix,
dll)… apakah terpaut jauh? kalau saya hitung kasar… kemungkinan
kebutuhan saya cuma 6m kubik… dg harga cor siap pakai K225 Rp 825.000
seblumnya saya sampaikan terima kasih atas jaw aban yang akan ibu
berikan…

BALAS
dwikusumadpu berkata:
13 April 2013 pada 22.39

Terima kasih juga Pak Sigit atas kunjungannya di Blog saya..


Berdasarkan pengalaman, biaya pesan beton di perush readymix
lebih mahal karena ditambah biaya mobilisasi dll.. Saran saya,
jika kebutuhan hanya 6 m3 sebaiknya bikin sendiri saja..
Komposisi material secara praktisnya sesuaikan saja dengan SNI
di atas.. Hasilnya ngga jauh beda kok dengan SNI tata cara
perancangan pembuatan beton normal..

BALAS
BAKTI berkata:
16 April 2013 pada 20.11

Salam kenal bu Dw i Kusuma,……..


perkenalkan saya Bakti dr semarang, mau menanyakan mengenai aplikasi
kekuatan beton,
atau kegunaannya, apakah ada hubungannya dengan ketahanan dan
w aktu pakai atau ada peruntukan yg spesifik, dan apakah beton ada masa
kedaluw arsanya? suw un sebelumnya
BALAS
dwikusumadpu berkata:
16 April 2013 pada 23.05

Salam kenal juga Pak Bakti…


Beton yang umumnya kita kenal adalah beton normal (tanpa
kombinasi tulangan baja) dan Beton Bertulang (dengan
kombinasi tulangan baja). Sebenarnya dalam ilmu teknologi
beton, ada berbagai macam jenis beton. Ada 2 jenis beton
khusus yang baru sempat saya tuliskan dalam blog saya ini,
yaitu betonn massa dan beton non pasir. Berbagai macam beton
tentu mempunyai karakteristik dan kekuatan yang berbeda.. Jika
diibaratkan beton itu adalah kue, ada berbagai macam kue, Nah
jika pada acara ulang tahun, tentu anda akan menyajikan kue
spesial kan? kue tart misalnya.. Atau kapan dan di acara apa

anda harus menyajikan kue apem?


Mungkin begitu gambarannya, jika anda harus membuat beton
untuk dibaw a ke dalam laut proses penuangannya, tentu bukan
beton normal yang anda pakai, karena jika beton normal yang
dipakai, belum sampai dasar laut beton tersebut sudah

berhamburan bercampur air laut


Untuk ketahan w aktu pakai, atau dalam istilah anda kadaluarsa..
Beton, baja, kayu atau material apapun di dunia ini tentu
mengalami degradasi atau penurunan kualitas akibat masa
layan, beban yang diterima material tersebut dan juga efek dari
lingkungan di mana material tersebut berada.. Jika kayu
mengenal istilah pelapukan, baja mengalami korosi, beton pun
mengalami yang namanya korosi.
Insya Allah, jika ada kesempatan saya akan coba ulas mengenai
hal-hal tersebut.
Demikian, semoga jaw aban saya cukup memberikan
pencerahan.. Terima kasih telah mengunjungi blog saya, semoga
bermanfaat..
BALAS
BAKTI berkata:
17 April 2013 pada 17.17

Bu, mau tanya lagi, …. maaf pertanyaannya terlalu luas dan biar lebih
spesifik, ceritanya……saya mau buat rumah (agar gak terlalu aw am baget…
dan syukur2 bisa menjaga kw alitas bangunan, maklum orang mesin…), juga
yang penting jaga isi kantong…, dengan mutu beton K berapa agar
bangunan rumah saya aman terutama bagian pondasinya? apakah ada
aturannya (agar angka keamanannya tidak terlalu rendah ataupun
kebesaran), semisal bidang mesin ;besi kita kenal ST 37 untuk aplikasi
biasa sedangkan jika kita ingin aplikasi beban berat kita pakai ST yg lebih
tinggi lagi, terima kasih sebelumnya

BALAS
dwikusumadpu berkata:
17 April 2013 pada 20.01

Terima kasih telah mengunjungi blog saya kembali.. Kira-kira


rumahnya direncanakan berapa lantai, Pak? Di daerah tempat
Bapak tinggal Semarang baw ah dekat lingkungan laut atau
Semarang atas? Saran saya jika rumah yang direncanakan tidak
tingkat, hanya 1 lantai minimal gunakan beton K 200 atau setara
16,9 MPa. Jika rumah direncanakan lantai 2 atau lebih gunakan
minimal beton K 225 atau setara 19,3 MPa. Untuk kekuatan
struktur itu sendiri, tolong perhatikan penulangan bajanya
(rangkaian besi tulangannya) Karena w ilayah Jaw a merupakan
zona raw an gempa, ikatan dan stek baja tulangan harus
mengikuti kaidah yang berlaku. Kemudian untuk bagian pondasi,
jika Bapak berada di daerah dengan air tanah yang asin
(terpengaruh air laut) mohon selimut betonnya dipertebal. Jika
umumnya selimut beton 2 hingga 2,5 cm anda bisa membuatnya
lebih tebal misal menjadi 3 hingga 4 cm. Sebelum anda
melakukan pengecoran footplat, alangkah baiknya anda
membuat dasaran dibaw ahnya (lantai kerja) yaitu beton dengan
mutu K100 atau setara dengan 7,4 MPa dengan ketebalan
minimal 10 cm.
Gunakan material yang bagus, Pak.. Material yang bagus, pasir
dan batu yang akan digunakan siramlah tumpukan material
tersebut menggunakan slang air 1 hari sebelum digunakan
supaya kandungan debu dan lumpur turun ke baw ah.
Membangun dengan kualitas tinggi memang memerlukan cost
yang tinggi pula, Pak.. Tetapi hal tersebut sebanding dengan
nilai keamanan dan keselamatan yang akan Bapak dan keluarga
dapatkan. Bisa saja Bapak membangun rumah dengan nilai yang
murah, tetapi apakah sebanding dengan perlindungan untuk
keluarga, jika kualitas beton jelek akan mudah mengalami
keropos karena campuran jelek dan berakibat korosi pada
tulangannya sehingga dapat beresiko ambruknya struktur?
Saran saya, pembangunan dapat dilaksanakan bertahap Pak,

sambil menunggu jeda angka keamanan ‘kantong” meningkat


Demikian, Semoga bermanfaat..

BAKTI berkata:
18 April 2013 pada 18.03

Matur suw un bu, atas sarannya, “Tanduk lagi” tanyanya


ya….. “ketagihan”
Insyaallah rumah yang rencananya dibangun 1
lantai,lokasi di semarang agak atas (meteseh kec
tembalang), hanya perlu saya naikkan sekitar 1,5 m
karena lokasi tanahnya di cekungan, yang masih perlu
dapat pencerahan… adalah
apakah boleh saya tidak pasang pondasi batu kali
dibaw ah sloop sekelilingnya, tapi cukup pada dititik buhul
dan beberapa di tengah, semisal bentang 3 m, cukup saya
beri di ujung batu, lalu batako 1m, batu kali 1m, batako
1m dan batukali lagi, dari sisi keamanan gimana bu? (kalo
dr sisi “kantong sih ringan..”), selanjutnya di atasnya
sloop cor 20×25, matur suw un
BALAS
dwikusumadpu berkata:
18 April 2013 pada 21.21

Alhamdulillah jika jaw aban saya membuat Pak Bakti “tanduk” alias nambah

bertanya lagi, artinya penjelasan saya dapat dipahami, begitu ya Pak?


Selanjutnya untuk pertanyaan bapak, mungkin saya ambil intinya saja :
apakah boleh saya tidak pasang pondasi batu kali dibaw ah sloop
sekelilingnya, tapi cukup pada dititik buhul dan beberapa di tengah,? Saran
saya tetap gunakan pondasi dibaw ah sloof, Pak.. Perlu diketahui, fungsi
pondasi adalah menyalurkan beban yang didistribusikan sloof kepada
pondasi untuk diteruskan ke dalam tanah. Jika dibaw ah sloof tidak ada
pondasi, maka sloof akan bekerja ganda dalam mendistribusikan beban
(bangunan di atasnya) dan meneruskan ke dalam tanah. Padahal di dalam
tanah juga ada gaya-gaya lain yang bekerja, misalnya tekanan tanah aktif,
tekanan tanah pasif, gaya akibat beban gempa.. Jadi, kasian kan sloofnya
bekerja sendirian? Akibatnya bisa patah lho tulangannya, efeknya dinding
bisa pecah atau terbelah, Pak.. Malahan dalam aturan rumah tinggal
sederhana tahan gempa, pada pertemuan sloof dan kolom, dianjurkan
dipasang angkur masuk ke dalam pondasi untuk menambah angka aman
terhadap gempa..

Semoga jaw aban saya bermanfaat, Aaamiiiin….

BALAS
Nasyiin berkata:
20 April 2013 pada 16.18

Ulasannya bagus, mudah dimengerti.


Salam kenal
BALAS
dwikusumadpu berkata:
20 April 2013 pada 16.38

Terima kasih… Silahkan baca juga perancangan campuran


adukan beton yang benar (berdasarkan SNI 03 2834)
merupakan tata cara pembuatan beton normal.. Ibararat
masakan, SNI Harga Satuan Bahan di atas adalah resep atau
takarannya.. Tetapi aturan sesungguhnya ada di SNI 2834,
Kedua SNI tersebut dapat anda dow nload di Rak Kode..
Demikian, Semoga bermanfaat, Pak…

BAKTI SOFY ARTO berkata:


20 April 2013 pada 20.16

matur suw un, atas saran dan masukannya[?]

BALAS
Gama berkata:
25 April 2013 pada 18.27

Bu Dw i, gimana dengan link yang ini ya?:


http://indocementaw ards.com/2008/dow nload/EDISI-145-RUBRIK-
CAMPURAN-SEMEN.pdf
jadi bingung saya..

BALAS
dwikusumadpu berkata:
26 April 2013 pada 09.28

Jujur, saya kurang sependapat dengan uraian pada link


tersebut. Berat jenis suatu material, tidak memiliki satuan.
Sedangkan Berat jenis bahan yang tercantum dalam link
tersebut memiliki satuan yaitu kg/m3. Mungkin yang dimaksud
dalam link tersebut adalah berat satuan, bukan berat jenis.
Saya singgung di atas (tulisan saya) berat satuan dan berat
jenis material dari daerah berbeda akan memungkinkan berbeda
juga nilainya.
Berat jenis beton segar tidak bisa ditetapkan dengan angka
“sekian” karena berbeda adukan yang berat satuan & berat
jenisnya berbeda maka akan menghasilkan berat jenis beton
segar yang berbeda juga.

Saya juga bingung dengan angka 6,5 yang digunakan sebagai


pembagi dalam uraian tersebut. Tidak terdapat keterangan asal
usul angka 6,5 itu.

Silahkan baca tata cara pembuatan beton yang benar sesuai SNI
2834 2000 dapat anda lihat di tulisan saya & say lihat di Rak
Kode

Demikian,

BALAS
Gama berkata:
30 April 2013 pada 19.22

Makasih Bu Dw i, salam chula-gama

BALAS
dwikusumadpu berkata:
2 Mei 2013 pada 11.06

Terima kasih kembali..

BALAS
fikri edi berkata:
6 Mei 2013 pada 23.02

menurut saya campuran yg dipakai untuk mutu beton apapun tetap 1:2:3
yg membedakan adalah ukuran kotak atau tempat dari masing masing
bahan,sesuai kotak yg ukuran kotak yg sudah ditentukan dalam mix design

BALAS
dwikusumadpu berkata:
7 Mei 2013 pada 23.06

Mas Fikri, apakah pendapat anda telah sesuai dengan standart


yang berlaku di Indonesia atau negara mana, mungkin??? Jika
tulisan saya merujuk pada standart yang berlaku di Indonesia

yaitu SNI (Standart Nasional Indonesia)

BALAS
Erwin Hendra berkata:
6 Mei 2013 pada 23.33

Salam kenal, Bu Dw i, saya tertarik membaca blog ibu.. saya mau tanya
kalau untuk membuat beton dengan mutu k225 sebanyak 4 m kubik,
biasanya campuran semen dalam satuan sak, pasir dan kericak dalam
satuan pengki berapa banyak ya,bu? maaf, masih pemula, soalnya di
lapangan lebih gampang dengan takaran itu… terima kasih,bu..
BALAS
dwikusumadpu berkata:
7 Mei 2013 pada 23.13

Salam kenal kembali Mas Erw in… Terima kasih atas


kunjungannya… Jika berat satuan dan berat jenis bahan yang
akan anda gunakan sama dengan contoh perhitungan di atas,
maka proporsi yang mudah adalah 1 PC : 1,5 Pasir : 2,5 Kericak
(gunakan ember atau alat takar dengan ukuran yang sama),
silahkan baca balasan komentar saya untuk Mas Tommy diatas..

Hampir menyerupai pertanyaan anda, Mas Erw in..


Semoga bermanfaat…

BALAS
prash berkata:
8 Mei 2013 pada 19.04

Salam kenal bu Dw i. Apabila kita menggunakan readymix dari operator


precast tertentu, bagaimana memastikan bahw a mutu beton sudah sesuai
dengan pesanan kita? (karena kita tidak bisa melihat sendiri takaran yg
digunakan). Terima kasih.

BALAS
dwikusumadpu berkata:
8 Mei 2013 pada 19.11

Salam kenal kembali Pak Prash.. Terima Kasih atas


kunjungannya di blog sy… Jika beton yang digunakan
menggunakan jasa dari perush ready mix, anda dapat meminta
job mix nya.. Pada perhitungan bahannya, pastikan akumulasi
chek terhadap volume absolut nilainya tertera 1 atau mendekati
1.. Maka Insya Allah, proporsinya sudah benar.. Demikian, Pak…

prash berkata:
8 Mei 2013 pada 20.01

Bu Dw i, apakah yg dimaksud dgn meminta job


mix/akumulasi check adalah dokumen hasil uji lapangan yg
menunjukkan nilai volume absolut bahan yg kita pesan?

dwikusumadpu berkata:
9 Mei 2013 pada 07.25

Masing-masing daerah mempunyai karakterikstik


berdebda-beda. Untuk analisa harga satuan pekerjaan
beton pun akan bervariasi tiap daerah. Ada suatu daerah
yang jauh dari lokasi penghasil pasir misalnya maka akan
berakibat harga pasir lebih mahal dari daerah dengan
sumber daya alam pasirnya melimpah. Begitu pula dengan
jasa readymix, jika di Jakarta tentu banyak sekali
perusahaan yang bergerak di bidang tersebut. Tentu
faktor ekonomis dan persaingan pasar sanagt
mempengaruhi. Namun kita dapat cek kualitas beton yang
kita pesan dengan meminta job mix nya. Perusahaan
ready mix sudah paham kok jika kita minta job mixnya…
BALAS
prash berkata:
8 Mei 2013 pada 19.46

Tanya lagi bu. Saat ini harga readymix K300 adalah Rp. 710 rb / kubik. bila
saya bandingkan dengan perhitungan sitemix, akan diperoleh komposisi 1
PC : 1,5 PB : 2,3 KR.
Apabila harga material di Jakarta saat ini: Semen Rp. 63rb / sak 50Kg, Pasir
besi 230rb / kubik dan Kerikil 230 rb / kubik, maka utk sitemix, per 1m3
membutuhkan biaya +/- Rp. 950rb yang berarti lebih mahal dari readymix
(apalagi perhitungan sitemix ini belum termasuk biaya sew a mesin molen +
operator). Jadi apakah masuk akal apabila readymix lebih ekonomis
dibanding sitemix? Jangan2 komposisi K300 versi readymix berbeda dengan
versi sitemix hasil hitungan saya tsb? Mohon pencerahannya. Terima kasih.

BALAS
prash berkata:
8 Mei 2013 pada 19.57

Maaf kalo sering tanya2 bu (karena saya sedang tahap renovasi rumah
mengenai cor beton yg keropos karena tukang tidak telaten dalam
pengecoran, maka perlu dilakukan pengisian/tambalan pada area yg
keropos tsb. saat ini ada bahan instan yg siap pakai utk tambalan tsb (mis.
sika grout). pertanyaannya, utk mencari ekonomisnya namun kualitas tetap
terjamin, apakah kualitas tambalan akan sama baiknya apabila saya
menggunakan semen portland (mis. Tiga Roda) + Aditif/bonding agent (mis.
Sikacrete/AM76) + air (tanpa pasir) utk tambalan tsb?
Terima kasih.

BALAS
dwikusumadpu berkata:
9 Mei 2013 pada 07.38

Tidak apa2, Pak.. Saya senang jika ada yang bertanya, maka
pengetahuan kita akan semakin berkembang Saya tidak
dapat melihat sejauh mana tingkat kekeroposan beton anda
tersebut, Pak.. Saya tidak rekomen untuk menambal beton yang
keropos dengan bahan tanpa pasir. Untuk suatu kualitas beton
bukan hanya dilihat dari kuat tekannya saja. Tetapi fungsi dan
manfaatnya. Jika tanpa pasir maka beton tersebut seperti beton
non pasir (silahkan baca tentang beton non pasir yang pernah
sy tulis), maka beton cenderung porous. besi tulangan yang
terdapat di dalam beton akan mudah terserang korosi. Beton
Non pasir bisa saja mempunyai kuat tekan di atas beton normal
jika dengan penambahan zat adiktif dan menggunakan kerikil
yang istimew a. tetapi sehebat apapun kekuatan beton non
pasir, tidak disarankan untuk kombinasi dengan besi/ baja,
karena porous, besi/ baja tersebut mudah terserang korosi,
sehingga fungsi tarik pada besi/ baja akan berkurang bahkan
hilang.

prash berkata:
10 Mei 2013 pada 08.27

Terima kasih informasinya bu. namun mengenai mortar


instan yg khusus dibuat opeh produsen utk perkuatan cor
(mis. Sika grout) dan mortar penambal buatan sendiri ini
adalah semen, sedikit pasir dan bonding agent/aditif,
namun tanpa kerikil.
sedangkan Volume cor beton yg keropos (krn adanya
semen cair yg bocor dari sela2 bekisting) yg perlu ditambal
adalah +/- 1-2 liter. sehingga akan kesulitan dalam
pengisian apabila menggunakan kerikil.
Jadi dengan menggunakan mortar penambal (bahan
instan maupun campuran sendiri) tanpa kerikil ini akan
lebih baik/memperkuat? sebab tukang biasanya hanya
menambal dengan kamprotan plester saja supaya terlihat
halus dari luar, namun pasti ada rongga di dalamnya yg
tidak terlihat karena tidak melalui proses
penuangan/pengisian pada bagian yg keropos. Terima
kasih.

dwikusuma berkata:
12 Mei 2013 pada 11.11

Plester atau mortar sama sama, Pak.. Hanya beda istilah


saja.. Pada dasarnya bahan penyusun sama yaitu pasir,
semen dan air.. Jika pada mortar instan, kemungkinan
ditambahkan zat adiktif untuk keperluan/ manfaat
tertentu.. Silahkan menggunakan mortar instan, produser
semestinya sudah memperhitungkan untuk keperluan
tersebut… Mortar memang tidak pakai kericak, Pak.. Kalau
pakai kericak namanya sudah bukan mortar lagi dooong

tapi berubah jadi beton


Demikian, penjelasan saya semoga membantu…

BALAS
prash berkata:
10 Mei 2013 pada 08.33

Selamat pagi bu. Tanya lagi bu, apakah ada ulasan mengenai w iremesh?
saya ingin menanyakan kapan perlu menggunakan w iremesh 1 larap/lapis
dan kapan harus 2 lapis? menurut tukang saya, kalo mau pake w iremesh 1
lapis sebaiknya peke besi ulir d13, tapi yg lebih kuat kalo pake 2 lapis besi
ulir d10, dengan jarak 15cm. Terima kasih.

BALAS
dwikusuma berkata:
12 Mei 2013 pada 11.16

Tentang w iremesh saya belum sempat untuk menulis dan


sharing ke blog, Pak… Maklum kesibukan belum mengijinkan
saya untuk meramunya untuk disajikan ke dalam bentuk
tulisan… Next time ya…

Kl saya boleh menyinggung ukuran besi d13 yang akan anda


gunakan, itu terlalu besar & boros, Pak.. Oiya, sebenarnya Pak
Prash akan gunakan w iremesh itu untuk apa ya? plat lantai,
dinding, kolom atau balok?

prash berkata:
13 Mei 2013 pada 10.31

Terima kasih bu. w iremesh ini utk plat lantai 2. Btw , ada
juga ya penggunaan w iremesh utk selain plat lantai?
rencana w iremesh d13 dgn 1 lapis atau d10 dgn 2 lapis ini
sebenarnya sudah diturunkan spek-nya dari spek
rancangan arsitek yg menggunakan d16 dgn 1 lapis.
Luasan plat yg sudah ditumpu oleh balok utama & anak,
kira2 ada 2 macam: 2×4 dan 2×3.

dwikusuma berkata:
15 Mei 2013 pada 09.59

O, istilah w iremesh yang anda maksudkan adalah

penulangan plat lantai menurut saya besi d10 dengan


jarak 20 atau 25 cm dengan 2 lapis tebal plat 12 cm sudah
cukup kuat, Pak.. Asalkan tetap berpedoman dengan
aturan tata cara pembesian untuk beton bertulang, Insya
Allah aman.. Demikian, Pak..
BALAS
prash berkata:
16 Mei 2013 pada 08.31

ok, terima kasih bu

BALAS
prash berkata:
16 Mei 2013 pada 08.37

Bu Dw i, pertanyaan mengenai penulangan beton, dari artikel yg pernah


saya baca, pada setiap ujung ring balok dgn tulangan pokok besi d13,
dibuatkan tekukan/stek siku sepanjang +/-40cm. apakah stek ini w ajib dan
apa tujuannya? sebab biasanya tukang hanya membuat tekukan setengah
lingkaran (5cm) pada ujung balok. Terima kasih sebelumnya.

BALAS
dwikusuma berkata:
18 Mei 2013 pada 21.52

Penting Pak.. Fungsinya sebagai ikatan antara pertemuan kolom


dan balok dan atau di setiap pertemuan elemen struktur.. Hal ini
menambah daktailitas struktur, apalagi Indonesia tempat kita
tinggal ini adalah show room bencana gempa.. dengan adanya
stek -an tersebut antar elemen mempunyai suatu hubungan
sehingga jika terjadi deformasi (perubahan struktur) akibat
gaya-gaya tertentu, Insya Allah struktur tersebut lebih daktail,
tidak mudah patah atau putus di daerah sambungan tersebut.
BALAS
Tilly berkata:
19 Mei 2013 pada 09.40

Bu Dw i tolong pencerahan buat saya dong.


saat ini saya sedang menyusun skripsi, dalam skripsi itu salah satunya saya
membahas perbedaan analisa beton menurut BOW dan SNI. pada BOW
tidak disebutkan K berapa, tetapi menggunakan 1PC:3Ps:5Kr dll dan di SNI
menggunakan K100, dll.
saya sudah mengikuti langkah – langkah yang Bu dw i paparkan tentang
komposisi bahan, tapi mengapa pada K-275, K300, K325 mendapat
komposisi bahan yang sama 1Pc:1.5Ps:2Kr ?

Bu komposisi 1PC:3Ps:5Kr dan 1PC:2Ps:3Split setara dengan K berapa?

Mohon batuannya ya bu.


Terima kasih

BALAS
dwikusuma berkata:
20 Mei 2013 pada 12.00

Terima kasih atas kunjungannya di blog saya..


Perlu diketahui bersama, bahw a komposisi campuran beton tidak
bisa dijadikan pedoman untuk menghasilkan berapa kekuatan
karakteristik beton…

Kekuatan karakteristik beton (K) ditentukan oleh berat satuan


dan berat jenis bahan penyusunnya.. Pada contoh hitungan
saya di atas, telah saya sebutkan berapa sifat bahan tersebut..

Demikian, coba ikuti langkah-langkah di artikel saya yang


berjudul Perancangan adukan beton yang baik (sesuai SNI) saya
juga melampirkan SNI tersebut dalam Rak Kode.. Silahkan
didow nload..

Saran saya, cek dulu sifat-sifat bahan yang akan digunakan


dalam pembuatan beton tersebut, minimal meliputi berat satuan
dan berat jenisnya dari situ, paling tidak mulai bisa diperkirakan
berapa komposisi untuk mencapai K yang diinginkan. Meskipun
lebih detailnya, berapa faktor air semen, slump, ukuran
agregatnya juga dapat mempengaruhi berapa kekuatan beton
yang akan dicapai..

Rumit ya Memang membuat beton tidak semudah yang


dibayangkan..

Semoga dpata memberikan sedikit gambaran & membantu.

tilly berkata:
21 Mei 2013 pada 01.38

Terima kasih bu

dwikusuma berkata:
21 Mei 2013 pada 13.56

Sama-sama

BALAS
Tilly berkata:
20 Mei 2013 pada 11.09
Mohon pencerahannya bu
saat ini saya sedang menulis skripsi, dimana salah satu nya membahas
tentang konversi bahan beton yang ada di analisa SNI dan analisa BOW .
pada analisa BOW menggunakan contoh : 1PC : 3PP : 5Kr, padahal di
analisa SNI menggunakan mis. K-100 dll.
pertanyaannya : saya sudah mengikuti langkah yang ibu paparkan diatas
tp mengapa pada beton K-225, K-250, K-275 mempunyai komposisi bahan
yang sama 1PC:1.5PP:2.5Kr ?

untuk komposisi bahan 1PC:3Ps:5Kr dan 1PC:5Ps:2.5Split sebanding


dengan K berapa ya bu?

Tolong dibantu ya bu.


Terima kasih

BALAS
adhy berkata:
24 Mei 2013 pada 21.51

mohon pencerahannya bu..


saya lagi mau tinjau efisiensi biaya bngunan( rab),, kira2 pke metode apa
ya bu ??
habis bnyak bingungnya..

BALAS
Y oppy Soleman, S.T. berkata:
24 Mei 2013 pada 22.11

Sebenarnya komposisi bahan penyusun beton dalam SNI-7394-2008


tersebut tidak dapat digunakan secara pasti untuk menghasilkan bahkan
mutu beton biasa sejenis K225 (=19,3 MPa) atau yang lebih tinggi misal
K275, K300, K350 dstnya, melainkan harus melalui suatu tes rancang
campuran (eksperimen). Dalam praktek, ada banyak faktor yang sangat
mungkin menghasilkan variasi kuat tekan. Tetapi ada dua faktor yang
sangat fundamental. Faktor pertama adalah variasi kuat tekan beton yang
timbul dari karakteristik agregat kasar (splitnya terbuat dari jenis batu atau
mineral penyusun apa? Apakah kerikil atau batu lempung atau mika atau
kuarsa atau granit atau feldspar, dll). Bobot agregat kurang signifikan
pengaruhnya terhadap kuat tekan dibanding komposisi penyusun
(karakteristik) agregat. Sebagi contoh agregat kasar (split) dari jenis batu
lempung kekuatannya mencapai 250-300% daripada agregat kasar dari
bahan kerikil sungai. Faktor yang kedua adalah bagaimana kondisi ikatan
antara pasta semen dan agregat yang terbentuk di dalam beton itu sendiri.
Faktor yang kedua ini sangat dipengaruhi oleh proses
pekerjaan/pembuatan beton (pengadukan, penggetaran, penuangan, lama
w aktu), distribusi ukuran agregat, ukuran maksimum agregat dan tekstur
permukaan agregat (bidang kontak). Jadi penentuan mutu kuat tekan
beton khususnya K225 atau yang lebih tinggi tidak sesederhana seperti
yang tercantum dalam SNI itu.

BALAS
dwikusuma berkata:
28 Mei 2013 pada 11.37

Terima Kasih Pak Yoppy atas kunjungannya di Blog saya, apa


yang anda utarakan memang benar bahw a membuat beton
semudah itu, tidak serta merta menelan mentah-mentah dengan
komposisi yang disajikan pada SNI-7394-2008 diatas (jika
memakai agregat yang spesifikasinya berbeda, misal pasir besi,
batu apung, dll). Tetapi kita juga tidak bisa menyalahkan SNI-
7394-2008, SNI, Namanya juga Standard Nasional Indonesia.
Yang namanya standard itu dipakai jika terdapat kesesuaian,
keseragaman dan kesamaan. Jika material beda ya jangan pakai
SNI tersebut dong.. Untuk membuat beton normal tata caranya
di SNI 03 2834 2000 silahkan baca tulisan saya PERANCANGAN
CAMPURAN ADUKAN BETON YANG BAIK (BERDASARKAN SNI 2834
2000), anda sudah punya SNI nya belum? Jika belum silahkan

dow nload di Rak Kode

Kita tidak bisa mengatakan, SNI tersebut salah, Yang bikin SNI
tersebut adalah orang-orang yang ahli di bidangnya dan telah
melalui proses yang tidak mudah.

SNI-7394-2008 adalah SNI tentang harga satuan bahan untuk


beton, BUKAN SNI tentang tata cara perancangan untuk
pembuatan beton normal. Jadi mohon dicermati dulu ya..

Untuk membuat beton dengan material berbeda pun harus


cermat, pakah termasuk beton normal, beton serat, beton
berkekuatan tinggi, beton non pasir atau beton ringan? Tata
Caranya pun beda lagi.. Jangan sampai anda akan bikin beton
ringan memakai SNI 03 2834 2000 ya.. Sama saja anda akan
bikin roti bolu kukus dengan resep arem-arem..

Demikian, semoga penjelasan saya

BALAS
Y oppy Soleman, S.T., M.Eng. berkata:
24 Mei 2013 pada 22.14

Berdasar suatu laporan penelitian yang komprehensip (Satkar and Aitcin:


High Performance Concrete, 1990) dan pengalaman pribadi, ada 2 faktor
yang sangat dominan dalam menentukan kekuatan maksimum (ultimit) yang
mungkin dicapai suatu campuran beton (mix design) dalam uji kuat-tekan
(compressive strength), yaitu:
1. Karakteristik Agregat Kasar
2. Karakteristik Pasta Semen

BALAS
dwikusuma berkata:
28 Mei 2013 pada 11.42

Terima Kasih atas kontribusinya Pak Yoppy… Ada banyak hal


yang berpengaruh terhadap hasil akhir terhadap produk beton
yang dihasilkan pada sebuah mix design.. Jika melihat Titel M.
Eng di belakang nama Bapak, saya pikir tentu Bapak sudah

mengetahui hal-hal tersebut, benar begitu kan Pak? Jika


boleh saya tau, apakah Pak Yoppy juga alumni UGM? Jika iya,
salam kenal & salam kagama, Pak..

BALAS
Fu Santo berkata:
27 Mei 2013 pada 22.59

Pak mau tanya saya memproduksi paving blok k 100, 175, 225, 300, 350,
dan 400 (sesuai dgn standar semen gresik dan sni). Yg menjadi pertanyaan
saya adalah cara menghitung k paving bagaimana? (Karena paving kan ud
di bentuk bentuk serta menggunakan adukan semi basah)

BALAS
dwikusuma berkata:
28 Mei 2013 pada 11.46

Terima kasih atas kunjungan nya Pak.. Cara menghitung K


paving hampir mirip dengan pengujian kuat tekan pada beton,
Pak.. Umumnya, paving akan dipotong dengan bentuk kubus,
kemudian ditekan dengan alat tekan sesuai standard pengujian
kuat tekan yang telah disyaratkan.. Cara paling mudah dan
tepat yaaa baw a saja paving anda ke balai pengujian yang ada
di DPU kota anda, Pak.. Jangan hanya baw a 1 buah paving ya,
Pak.. Min 3 buah paving untuk mew akili 1 karakteristik..

Demikian, Pak..
BALAS
adhy berkata:
4 Juni 2013 pada 21.29

bu mau nanya,, saya mau mengkonversi 91,962 m3 dinding batabata merah


ke satuan m2..
(91,962 m3 = brapa m2 ?)
tlong di bantu bu..

BALAS
dwikusuma berkata:
5 Juni 2013 pada 10.59

Terima kasih atas kunjungannya di Blog saya… Mungkin anda

sedang pusing ya? Jaw aban dari pertanyaan anda di atas


sebenarnya sangat simpel, yaitu tinggal dibagi saja dengan

ketebalan dindingnya Mudah kan? Mungkin anda sedang nge-


blank ya… Hehehe

TINGGALKAN BALASAN

Enter your comment here...


D. Beton K175
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 14,5 MPa (K 175), slump (12 ±
2) cm, w/c = 0,66 diperlukan bahan :
1. Portland cement 326,000 kg
2. PB 760 kg
3. KR (maksimum 30 mm) 1029 kg
4. Air 215 Liter

E. Beton K200
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 16,9 MPa (K 200), slump (12 ±
2) cm, w/c = 0,61 dibutuhkan bahan material :
1. Portland cement 352,000 kg
2.PB 731 kg
3. KR (maksimum 30 mm) 1031 kg
4. Air 215 Liter

F. Beton K225
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 19,3 MPa (K 225), slump (12 ±
2) cm, w/c = 0,58 diperlukan bahan material :
1. Portland cement 371,000 kg
2. PB 698 kg
3. KR (maksimum 30 mm) 1047 kg
4. Air 215 Liter

G. Beton K250
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 21,7 MPa (K 250), slump (12 ±
2) cm, w/c = 0,56 diperlukan bahan material :
1. Portland cement 384,000 kg
2. PB 692 kg
3. KR (maksimum 30 mm) 1039 kg
4. Air 215 Liter

H. Beton K275
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 24,0 MPa (K 275), slump (12 ±
2) cm, w/c = 0,53 diperlukan bahan material :
1. Portland cement 406,000 kg
2. PB 684 kg
3. Bahan KR (maksimum 30 mm) 1026 kg
4. Air 215 Liter

I. Beton K300
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 26,4 MPa (K 300), slump (12 ±
2) cm, w/c = 0,52 diperlukan bahan material :
1. Portland cement 413,000 kg
2. PB 681 kg
3. Bahan KR (maksimum 30 mm) 1021 kg
4. Air 215 Liter

J. Beton K325
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 28,8 MPa (K 325), slump (12 ±
2) cm, w/c = 0,49 diperlukan bahan material :
1. Portland cement 439,000 kg
2. PB 670 kg
3. Bahan KR (maksimum 30 mm) 1006 kg
4. water 215 Liter

K. Beton K350
Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 31,2 MPa (K 350), slump (12 ±
2) cm, w/c = 0,48 diperlukan bahan material :
1. Portland cement 448,000 kg
2. PB 667 kg
3. KR (maksimum 30 mm) 1000 kg
4. Air 215 Liter

Catatan :
1. Bobot isi pasir = 1.400 kg/m3, Bobot isi kerikil = 1.350 kg/m3,
Bukling factor pasir = 20 %.
2. Perbandingan bahan tersebut dapat menghasilkan mutu beton
mendekati rencana K sekian menyesuaikan kondisi bahan material
dimana beton dibuat.
WATER & SANITATION
Petunjuk Sederhana terhadap Hal yang memang Sederhana

HOME AIR BERSIH AIR BUANGAN PERSAMPAHAN UMUM KENAPA WATSAN?

← OVER FLOW = MUBADZIR? DAM DURIANGKANG vs GIANT SEA Search


WALL JAKART A →

RECENT POSTS
BERAPA BANYAK KEBUTUHAN SEMEN,
TARIF AIR MINUM DKI JAKARTA :
PASIR, SPLIT UNTUK NGE-COR? DEMI KEADILAN PELANGGAN
Posted on 1 March 2012 | 21 Comments
JAKARTA,IBUKOTA TANPA
BAGAIMANA cara kamu AIR BAKU

menghitung kebutuhan bahan DEEP TUNNEL ATAU


DEEP RESERVOIR?
untuk ngecor?. Untuk 1:2:3
berarti perbandingan masing YUK HITUNG-HITUNG
MEMBANGUN DEEP RESERVOIR
masing untuk Semen : Pasir :
Split CURAH HUJAN ITU APA SIH?

Ketentuan yg berlaku di ARCHIVES

Indonesia adalah bahwa April 2 01 3


perbandingan ini adalah perbandingan berat misal 1 kg semen : 2 kg pasir : 3 kg February 2 01 3
split. T api untuk pekerjaan misal membuat dak di rumah sendiri, bisa juga
January 2 01 3
January 2 01 3
digunakan perbandingan volume.
Decem ber 2 01 2

Nov em ber 2 01 2
Langsung saja kita misalkan perbandingan tadi sebagai ember, misal 1 ember
semen : 2 ember pasir : 3 ember split, atau juga 1 m3 semen : 2 m3 pasir : 3 m3 March 2 01 2

split. October 2 01 1

Septem ber 2 01 1
Dalam praktek di lapangan, para tukang biasanya mengunakan takaran beragam, Septem ber 2 01 0
ada yang menggunakan ember, sekop, dan juga dolak.
August 2 01 0

May 2 01 0
Oh ya patokan ukuran semua alat itu adalah mengacu pada 1 zak semen
January 2 01 0

Nov em ber 2 009


1 zak semen = 5 sekop pengki
October 2 009

1 zak semen = 1 dolak August 2 009

May 2 009
1 zak semen = 0,024 m3 (adalah pendekatan dari ukuran zak semen 50kg yaitu February 2 009
10 cm x 40 cm x 60 cm)
Decem ber 2 008

Nov em ber 2 008


Nah jadi campuran betonnya bisa menjadi 5 pengki semen : 10 pengki pasir : 15
October 2 008
pengki split
Septem ber 2 008

atau 1 dolak semen : 2 dolak pasir : 3 dolak split October 2 007

atau 0.024 m3 semen : 0.048 m3 pasir : 0.072 m3 split. CATEGORIES

Air Bersih
Sampai disini mudah sekali di pahami kan?
Air Buangan

Persam pahan
Nah sekarang misal kita ingin membuat dak dengan ukuran 10 m x 6m dengan
UMUM
tebal 10 cm berapa kebutuhan materialnya jika ingin dibangun dengan mutu
beton 1:2:3 ?
META

1. Volume beton yang akan dibangun adalah 10x6x0.1 = 6 m3 Register


2. T otal campuran tersebut adalah 1+2+3 = 6, itu berarti 1/6 adalah semen, Log in
2/6 adalah Pasir, dan 3/6 adalah split.
Entries RSS
3. Maka kebutuhan semen : 6 m3 x 1/6 = 1 m3 ; Pasir : 6 m3 x 2/6 = 2m3 ;
Com m ents RSS
Split : 6 m3 x 3/6 = 3 m3
WordPress.com
4. 1 m3 semen adalah 1 : 0,024 = 41.6 = 42 zak semen

WATSANINDO
Selanjutnya sudah bisa di perkirakan berapa harga yang harus dikeluarkan
untuk 42 zak semen, 2 kubik pasir, dan 3 kubik split (tanya harga di toko TARIF DEMI KEADILAN
material tempat kamu membeli) PELANGGAN w p.m e/p1 Nfqf-6 4
1 m onth ago

JAKARTA,IBUKOTA TANPA AIR


Masih bingung? selanjutnya bisa dilihat daftar komposisi beton sesuai standar yg
BAKU w p.m e/p1 Nfqf-5z
berlaku di Indonesia 4 m onths ago

SETELAH 3 R KINI ADA 5R


Mutu Beton Semen Pasir Kerikil Air w/c w p.m e/p1 Nfqf-1 3 v ia @w atsanindo
4 m onths ago
(kg) (kg) (kg) (liter) ratio
DEEP TUNNEL ATAU DEEP
7.4 MPa (K 100) 247 869 999 215 0.87 RESERVOIR? w p.m e/p1 Nfqf-4 D
4 m onths ago
9.8 MPa (K 125) 276 828 1012 215 0.78
CURAH HUJAN ITU APA SIH?
w p.m e/p1 Nfqf-4 u 4 m onths ago
12.2 MPa (K 299 799 1017 215 0.72
150) Follow @watsanindo

14.5 MPa (K 326 760 1029 215 0.66


175) BOCAH.INFO

16.9 MPa (K 352 731 1031 215 0.61 bocah.info


200) Like 102

19.3 MPa (K 371 698 1047 215 0.58


225)

21.7 MPa (K 384 692 1039 215 0.56


250)
24.0 MPa (K 406 684 1026 215 0.53
275)

26.4 MPa (K 413 681 1021 215 0.52


300)

28.8 MPa (K 439 670 1006 215 0.49


325)

31.2 MPa (K 448 667 1000 215 0.48


350)

Referensi tabel :
SNI DT – 91- 0008 – 2007 T ata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
Beton, oleh Dept Pekerjaan Umum.

Share this:

Like this: Loading...

This entry was posted in UMUM. Bookmark the permalink.

21 RESPONSES TO BERAPA BANYAK KEBUTUHAN SEMEN, PASIR,


SPLIT UNTUK NGE-COR?

han han | 24 September 2012 at 12:14 | Reply

0,024 dapet dari mana gan,, tolong di jelasin.. thanks

benk | 16 November 2012 at 12:00 | Reply

mau tanya gan 1 zak semen = 0.024 m3


cara hitungnya gimana gan dari 1 zak semen = 0.024 m3
usepsaparudin74 | 17 November 2012 at 17:08 | Reply

tks

Mel | 22 November 2012 at 08:27 | Reply

buat han- han, ukuran 0.024 m3 adalah pendekatan dari ukuran


kemasan semen dengan berat 50 kg, ukurannya adalah kurang lebih
10 cm x 40 cm x 60 cm

sumar | 2 December 2012 at 21:00 | Reply

nilai perbandingan cor yang dicontohkan adalah 6m3.


maka nilai semen = 1/6 x 6 = 1m3
apakah rumusan ini sdh benar ?
karena jika kita akan cor berapapun akan menghasilkan 1 m3 juga.
misal 10m3, maka semen yg dibutuhkan :1/10×10 = 1m3 juga bukan ?

heri fajar | 22 February 2013 at 19:39 | Reply

Maaf sblum@…
Setau saya:
1 m3 + 2 m3 + 3 m3 itu tdk sama 6 m3.
Krn semen itu suatu zat terlarut.
Jd menurut saya:
1 m3 + 2 m3 + 3 m3 = 5,…sekian.
Sperti 1 gelas air + 1 gelas gula tdk sama dgn 2 gelas. Bgitu jg dgn
semen.
Coba praktekkan ja ndiri.
Slamat m’coba…

bocahinfo | 23 February 2013 at 16:07 |


Heri Fajar, pendapat kamu benar untuk kasus melarutkan dua
buah materi yang berbeda wujudnya dan memang memiliki sifat
terlarut. Namun yang di jelaskan dalam artikel ini adalah
memberikan perbandingan materi dengan wujud yang sama
(padat). Sehingga asumsi penjumlahan dengan unit satuan yang
sama adalah masih relevan.
Jika kamu amati tabel di bagian bawah artikel, bahwa
pencampuran materi dengan wujud yang berlainan (cair)
menunjukkan perbandingan air yang tidak proporsional lagi
dengan materi padat (semen,pasir, kerikil), dan ini tentu
disebabkan oleh faktor yang sesuai dengan penjelasan kamu.

sumar | 2 December 2012 at 21:09 | Reply

atau pengertiannya angka 6 dari 1/6 itu merupakan penjumlahan dari


perbandingan 1:2:3 sehingga 1+2+3 = 6
terima kasih

bocahinfo | 3 December 2012 at 10:08 | Reply

Kamu benar, hal tersebut lah yg dimaksud, hanya menyunjukan


perbandingan, dengan demikian tulisan di artikel telah kami
lengkapi, trimakasih

Sandy | 19 January 2013 at 20:26 | Reply

Maaf mau tanya, apakah benar 1zak semen = 5 pengki ? berapa


ukuran pengki nya? terimakasih

yudi boy | 22 January 2013 at 15:03 | Reply

mau tanya ni kalau bahan nya di hebat lagi untuk pemakain kira
gimana gan?
deddy | 16 February 2013 at 23:06 | Reply

tolong di hitungkan y untuk ngedak cor ukuran 6×5 butuh besi brp
banyak :
10 =
12=
total=
trus semen nya butuh brp sak ???
pasir dll ,,, ngedak dari bawah ke atas kira2 tinggi 4 meter ketebalan
dak 10 cm,, mkasih sbelumny ,, nti tlong dblas di email sy aj,
arie.deddy@yahoo.co.id sy tunggu infony

bura | 11 March 2013 at 18:18 | Reply

mas bisa minta tolong dihitungkan kebutuhan besi, semen, pasir dan
split untuk pembuatan dak ukuran 9 x 3 meter. balas di email saja
buraonk.cms@gmail.com

ardila_andi@yahoo.co.id | 13 March 2013 at 13:14 | Reply

jadi kalau semenya 42 zak, maka kerikil dan pasirnya, gmn


menghitungnya..

Fredy | 13 March 2013 at 16:58 | Reply

T erima kasih untuk informasinya.

amanda | 14 April 2013 at 00:18 | Reply

mas saya mau ngecor untuk lahan parkir ukuran 6mx20m tebal 10cm
berapa kebutuhan materialnya mas? trmk

yeni | 1 May 2013 at 22:39 | Reply


Kalo 8x10m butuh brp ya semen sm pasarnya sm kerikil, mks

sigit | 9 May 2013 at 12:10 | Reply

mantap,, trimakasih infonya gan..

Abdul Rohman QOM | 10 May 2013 at 07:15 | Reply

Mas saya mau bangun rumah kontrakan 3 lantai dengan 4 kamar tiap
lantai dan lantai ke tiga dipakai tempat jemur pakaian, bagaimana ya
kebutuhan materialnya dan ongkos tukangnya ?
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas ilmunya.

almudi karim | 28 May 2013 at 15:16 | Reply

setelah saya uji dilapangan ukuran dolak 10 cm x 40 cm x 60 cm,itu


bukan 1 zak semen,melainkan kurang dari 1 zak semen,,,,,,
gara2 ukuran dolak inilah saya jadi malu……
jdi ukuran dolak sebenarnya itu brapa???????

echa wahyuni | 29 May 2013 at 22:05 | Reply

beton normal 1:2:3.


kalo beton tanpa pasir berapa ya?

LEAVE A REPLY

Enter your comment here...


Theme: Coraline by Automattic. Blog at WordPress.com.

Follow

Anda mungkin juga menyukai