Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Infeksi nasokomial merupakan suatu masalah yang nyata diseluruh dunia
dan terus meningkat. Dampak dari infeksi nasokomial ini akan
menimbulkan banyak masalah bagi pasien dan rumah sakit sendiri.
Kadang-kadang dalam bebrapa kasus bisa berdampak kecacatan bahkan
kematian. VAP ( ventilator associated pneumonia ) adalah infeksi paru
yang muncul setelah 48-72 jam pemakaian ventilator mekanik.
Ventilasi mekanik merupakan alat bantu pernafasan bertekanan negative
atau positif yang menghasilkan udara terkontrol pada jalan nafas sehingga
pasien mampu mempertahankan ventilasi dan pemberian oksigen dalan
jangka waktu lama. Dimana tujuan dari pemasangan ventilator tersebut
adalah memenuhi kebutuhan metabolic pasien, memperbaiki hipoksemia.
Ada dua cara dalam menggunakan ventilasi mekanik yaitu secara invasive
dan non invasive. Pemakaian secara invasive dengan menggunakan pipa
Endo Tracheal Tube (ETT) yang pemasangannya melalui intubasi, dimana
pemakaian pipa ini akan menekan system pertahanan host, menyebabkan
trauma dan inflamasi local, sehingga meningkatkan kemungkinan aspirasi
pathogen nasokomial dari orofaring. Sedangkan pemakaian secara non
invasive hanya dengan menggunkan masker, biasanya cara ini oksigen
yang dikrimkan mesin kurang adekuat.
VAP (ventilator asosiasi pneumonia) adalah jenis infeksi paru yang terjadi
pada pasien yang terpasang mesin pernafasan (ventilator), biasanya di
temui dalam situasi perawatan kritis, VAP juga dikaitkan dengan angka
morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Pentingnya masalah ini karena
tingginya insiden, dan biaya pengobatan makin tinggi serta jumlah hari
rawat pasien akan naik.
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah
dengan VAP bundle. VAP bundle digambarkan sebagai sekelompok
intervensi berbasis bukti yang akan membantu mencegah VAP.
Pentingnya bundle dalam pencegahan infeksi nasokomial dapat
mengurangi biaya 10 kali lipat dan meningkatkan keselamatan pasien.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui angka kejadian VAP yang terjadi di ruang ICU
akibat pengunaan mesin ventilator
2. Untuk mengetahui apakah bundle VAP di laksanakan sabagaimana
mestinya.
C. MAMFAAT
1. Supaya tidak terjadi VAP di ruang icu
2. Menilai apakah penggunaan bindle bisa mengurangi terjadi VAP
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Defenisi
VAP ( ventilator associated pneumonia ) adalah pneumonia nasokomial
yang terjadi setelah 48 jam pada pasien dengan bantuan ventilasi mekanik
baik yang melalui pipa endotrakeal maupun pipa trakeastomi. VAP
didefinisikan sebagai pneumonia yang didapat oleh pasien-pasien yang
memkai ventilator mekanik slema > 2 hari. VAP sebagai pneumonia yang
terjadi 48-72 jam setelah pemasangan ventilator yang ditandai dengan
adanya infiltrate baru atau infiltrate progresif , tanda-tanda sistemik seperti
demam tinggi, peningkatan sel darah putih.
B. Etiologi
Sebagian besar VAP disebabkan oleh pathogen yang normalnya terdapat
di orofaring dan saluran cerna , atau didapat dari petugas medis yang
berasal dari lingkungan atau dari pasien-pasien lain. Beberapa
mikroorganisme penyebab VAP yang umum diketahui adalag
staphylococcus auresu, streptpcoccus pneumonia, hemofilus influenza,
echeria coli.
Bahteri penyebab early onset VAP biasanya merupakan bahkteri yang
realitf lebih peka terhadap antibiotic, biasanya late onset disebabkan olejh
bakteri yang sudah peka terhadap antibitik.
C. Faktor resiko
Bebrapa faktor resiko yang berkaitan dengan VAP anatar lain meroko,
PPOK, keparahan penyakit penyerta, terapi steroid, trauma kepala dan post
operatif . faktor resiko terjadi infeksi pathogen yang menyebabkan VAP
adalah:
 Terapi antimicrobial dalam waktu 90 hari sebelumnya
 Perawatan di rumah sakit selama 5 hari atau lebih
 Prevalensi kuman yang reisten terhadap antibiotika
 Adanya faktor resiko lain seperti
BAB III
PEMBAHASAN

Judul Ventilasi asosiasi pneumonia

Dimensi mutu Keselamatan dan efektifitas pelayanan

Tujuan Tergambarnya kejadian vap di ruang icu

Defenisi operasional entilator associated pneuonia di definisikan sebagai


keadaan dengan gejala klinis pneumonia dan hasil
pemeriksaan penunjang radiologi dan mikrobilogi yang
mengarah ke diagnosis pneumonia setelah pemasangan
ventilasi mekanik > 48 jam dan sebelumnya tidak
ditemukan tanda tanda ineksi saluran nafas

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Periode analisa 3 bulan

numerator Jumlah pasien dengan ventilator associated pneuonia


dalam periode waktu tertentu.

denumerator Jumlah lama hari seluruh pasien dengan pemakaian


ventilator dalam periode waktu yang sama per seribu

Satndar 15%

Pebanggung jawab Tim PPI

Anda mungkin juga menyukai