LAPORAN PENDAHULUAN
KLIEN DENGAN HARGA DIRI RENDAH
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri
sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai
keinginan (Budi Ana Keliat, 1999).
Evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negative dan dapat
secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Towsend, 1998).
b. Faktor Presipitasi
Faktor pencetus dapat ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal adalah
Trauma, seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian
yang mengancam kehidupan. Ketegangan peran berhubungan peran atau posisi
yang diharapkan dimana individu mengalaminya sebagai frustasi. Ada tiga jenis
transisi peran, yaitu transisi peran perkembangan, transisi peran situasi dan transisi
peran sehat sakit.
c. Penilaian Stressor
Apapun masalah dalam konsep diri dicetuskan oleh stressor psikologis, sosiologis
atau fisiologis, elemen yang penting adalah persepsi pasien tentang ancaman.
d. Sumber Koping
Semua orang, tanpa memperhatikan gangguan perilakunya, mempunyai beberapa
bidang kelebihan personal yang meliputi :
1. Aktivitas, olah raga dan aktivitas di luar rumah.
2. Hobi dan kerajinan tangan.
3. Seni yang ekspresif.
4. Kesehatan dan perawatan diri.
5. Pendidikan dan pelatihan.
6. Pekerjaan, vokasi atau posisi.
7. Bakat tertentu.
8. Kecerdasan
9. Imajinasi dan kreatifitas.
10. Hubungan interpersonal.
e. Rentang Respon
Respon Adaptif Respon Maladaptif
f. Mekanisme Koping
Mekanisme koping termasuk pertahanan koping jangka pendek atau jangka panjang
serta penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk melindungi diri sendiri dalam
menghadapi persepsi diri yang menyakitkan.
Isolasi Sosial
Data Obyektif :
- Kontak mata kurang
- Tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lain
- Tampak malas-malasan
- Produktivitas menurun
- Nada suara lembut dan pelan
- Ekspresi terlihat sedih
Stuart & Sundeen. (1998). Buku saku Kesehatan Jiwa, Edisi 3. Jakarta: EGC.