LK CICU - Visi - Bradikardi Simptomatikawal
LK CICU - Visi - Bradikardi Simptomatikawal
Diajukan untuk memenuhi nilai mata kuliah Stase Keperawatan Kritis dan
Gawat Darurat Program Profesi Ners XXXVI
Disusun Oleh :
Visi Aurora Amartha
220112180047
A. PENGKAJIAN (ANAMNESA)
1. Identitas Pasien
a. Nama (Inisial) : Tn. M
b. No. Rekam Medis : 0001750089
c. Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 20 Maret 1956
d. Umur : 63 Tahun
e. Jenis kelamin : Laki-laki
f. Agama : Islam
g. Pendidikan : SLTA
h. Pekerjaan : Wiraswasta
i. Suku Bangsa : Sunda
j. Status Pernikahan : Menikah (Kepala Keluarga)
k. Diagnosa Medis : Bradicardia Symptomatic Post Temporary Pace Maker
l. Alamat Rumah : Kp. Ciparay Hilir RT 01 RW 11 Kelurahan
Cangkuang
Kulon Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung
m. Sumber Biaya : BPJS Kesehatan
n. Tanggal Masuk RS : 09 Maret 2019 Jam 10:29 WIB di Transit 1 Kamar I
o. Tanggal Masuk HCCU : 09 Maret 2019 Jam 13.30 WIB di Kamar I
p. Tanggal Masuk CICU : 11 Maret 2019 Jam 17.35 WIB di Kamar V
q. Tanggal Pengkajian : 14 Maret 2019 Jam 07:00 WIB
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama/ Alasan Masuk RS
Klien mengatakan sulit BAB selama 5 hari, dan merasa lemas badan.
b. Sosial
Sebelum sakit, klien termasuk orang yang aktif, memiliki banyak teman,
dan dapat bersosialisasi dengan orang lain baik di rumah maupun di tempat
kerjanya. Orang yang paling dekat dengan klien yaitu istri klien. Semenjak sakit,
klien hanya terbaring di RS untuk mengobati penyakitnya tanpa melakukan
aktivitas. Selama di rawat, banyak teman-teman dan keluarga yang menjenguk,
dan mendoakan untuk kesembuhan klien.
c. Budaya
Klien berasal dari suku sunda, sehingga klien dibesarkan dan hidup dalam
budaya sunda. Tidak ada kebiasaan/ ritual yang dilakukan keluarga dalam
mengobati klien. Keluarga klien mengatakan apabila ada anggota keluarga yang
sakit, maka keluarga selalu membawanya ke fasilitas kesehatan.
d. Spiritual
Klien dan keluarga klien beragama islam. Menurut keluarga klien,
sebelum sakit klien rajin melakukan ibadah sholat 5 waktu. Salah satu upaya
keluarga untuk meningkatkan spiritual klien yaitu dengan mendoakan pasien,
memotivasi klien, mengingatkan klien untuk sholat 5 waktu. Tidak ada nilai dan
keyakinan pada keluarga yang bertentangan dengan nilai-nilai kesehatan. Tidak
ada perubahan terkait keyakinan keluarga setelah pasien sakit.
C. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : E4M6V5
c. Tanda-tanda vital :
TD : 94/60 mmHg
T : 36,3 oC
RR : 27 x/menit
HR : 71 x/menit
d. Antropometri
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 155 cm
BMI : 20,8 kg/m2 (Normal)
Berat badan ideal : (TB-100) + 10% (TB-100)
= (155-100) + 10% (155-100)
= 60,5 kg
Riwayat penurunan berat badan:
Terdapat penurunan berat badan sebanyak 5 kg dalam 3 bulan
Kebutuhan nutrisi
BEE = 66,5 + (13,8 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
= 66,5 + (13,8 x 50) + (5 x 155) – (6,8 x 63)
= 66,5 + 690 + 775 – 428,4
= 1.103,1 kkal/hari
TEE = BEE x faktor aktifitas fisik x faktor stress
= 1.103,1 x 1 x 1,4
= 1.544,3 kkal/hari
Keterangan:
FA = Faktor Aktivitas (bedrest = 1, aktivitas = 1.1, sehat = 1.2)
FS = Faktor Stress (sehat = 1.2, Kanker = 1.3-1.4, Malnutrisi = 1.5)
D. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium (14 Maret 2019)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Ureum 106.2 mg/dL 15.0-39 Tinggi
Kreatinin 3.92 mg/dL 0.80-1.30 Tinggi
Natrium (Na) 128 mEq/L 135-145 Rendah
Kalium (K) 4.4 mEq/L 3.5-5.1 Normal
Kalsium Ion 4.93 mg/dL 4.5-5.6 Normal
Magnesium © 1.9 mg/dL 1.8-2.4 Normal
E. Pengobatan
No. Nama Obat, Kekuatan, dan Bentuk Aturan Tanggal Waktu
Sediaan Pakai dan Mulai Pemberian
Rute
Pemberian
1. Metoclopamide 10 mg 1 x 10 mg 09/3/2019 -
prn STOP
14/03/2019
2. Lansoprazole 30 mg 1 x 30 mg 09/3/2019 17.00
IV
3. Dopamin 15 mcg 15 mcg/ 09/3/2019 On dopamin
kgBB/jam
4. Kalitake Granul: Calcium Polystyrene 3x1 10/3/2019 08.00; 13.00;
Sulphonate 5 gr. Resin penukar ion sachet 18.00
F. Analisa Data
No Data Etologi Masalah
1. Pasien mengeluh lemas Faktor risiko kolesterol Penurunan curah
DO : tinggi menahun jantung
Pasien tampak lemah ↓
TD : 94/60 mmHg Inflamasi kronis pada dinding
arterial intima
HR : 71x/menit
↓
RR : 27x/menit (menggunakan Terbentuk plak
02 3lpm ↓
Hasil EKG : AV block grade 1 Atherosclerosis plaque rupture
Hasil Pemeriksaan CT-Scan ↓
Lipid prokoagulan dikeluarkan
Thorax PA
dari plak
Kesan : Kardiomegali disertai ↓
edema paru & Formasi thrombus
Pasien memiliki riwayat ↓
kolesterol tinggi menahun Suplai oksigen ke jantung
tidak adekuat
↓
Penurunan curah jantung
2. DS : Mengucek mata terus Nyeri akut
Pasien mengeluh nyeri mata skala menerus (mata)
2/10
DO: Masuknya bakteri pada
Kedua mata dan kelopak mata
mata merah
Terus mengeluarkan belek Peradangan
sejak 5 hari yang lalu
Penglihatan tidak buram Melepaskan faktor kimia
klien memiliki riwayat (bradikinin, dll)
menggunakan kacamata baca
dan mengucek mata Merangsang reseptor nyeri
Nyeri akut pada mata
3. DS: Faktor risiko kolesterol Defisit
Pasien mengeluh lemas tinggi menahun perawatan diri
DO : ↓
Pasien tampak lemah Inflamasi kronis pada dinding
TD : 94/60 mmHg arterial intima
↓
HR : 71x/menit Terbentuk plak
RR : 27x/menit (menggunakan ↓
02 3lpm Atherosclerosis plaque rupture
Hasil EKG : AV block grade 1 ↓
Hasil Pemeriksaan CT-Scan Lipid prokoagulan dikeluarkan
dari plak
Thorax PA
↓
Kesan : Kardiomegali disertai Formasi thrombus
edema paru & ↓
Pasien memiliki riwayat Suplai oksigen ke jantung
kolesterol tinggi menahun tidak adekuat
↓
Penurunan curah jantung
↓
Kelemahan
↓
Defisit perawatan diri
4. DS:- Faktor risiko (Hipertensi, Risiko jatuh
DO: Usia, Riwayat stroke
Skor pengkajian skala jatuh sebelumnya)
55 (berisiko tinggi)
ICH Spontan
Arteri vetebrobasilaris
Disfungsi NXI (assesoris)
fungsi motorik dan
musculoskeletal
Risiko jatuh
G. Daftar Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung (bradikardia)
akibat ketidakseimbangan elektrolit
2. Nyeri akut (mata) berhubungan dengan agen cedera fisik
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan
4. Risiko jatuh
No
Tujuan Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah dilakukan 1. Kolaborasi pemberian 1. Dopamin berfungsi untuk
tindakan dopamin 40 mg/50 cc dosis meningkatkan tekanan
keperawatan 5,6 cc/jam darah dan nadi
selama 3x24 jam,
pasien tidak 2. Kolaborasi pemberian 2. Aktivitas yang menurun
mengalami Laksatif. dapat menyebabkan
penurunan curah konstipasi. Mengejan saat
jantung dengan buang air besar yang
kriteria hasil: mengakibatkan maneuver
1. Tekanan darah valsava dapat
sistol >90 mmHg menyebabkan disritmia,
2. MAP >60 penurunan fungsi jantung
mmHg dan bahkan kematian
3. HR< 3. Kaji adanya nyeri dada. 3. Nyeri dada umumnya
100x/menit, > Identifikasi lokasi, menunjukkan pasokan
60x/menit keparahan, kualitas, durasi darah yang tidak cukup ke
4. Urine output : dan manifestasi lain seperti jantung, yang dapat
0,5ml/Kg/jam atau mual. mengganggu curah
> 30 ml/h jantung
5. Nilai elektrolit 4. Monitor hemodinamik 4. Pemantauan
dalam batas normal pasien terutama jika hemodinamik pasien
(K: 3.5-5.1, Na: terdapat disritmia dan dilakukan untuk
135-145) kualitas denyut nadi perifer, memantau tanda-tanda
6. Klien tidak kulit dingin dan lembab penurunan curah jantung
mengalami serta ekstremitas,
konstipasi peningkatan kecepatan
pernapasan, adanya
dispneu, peningkatan detak
jantung, distensi vena leher,
penurunan tingkat
kesadaran, dan adanya
edema.
5. Lakukan pemeriksaan 5. Nilai darah rutin
laboratorium untuk melihat memberikan gambaran
nilai pemeriksaan darah tentang etiologi dari gagal
lengkap, AGD, elektrolit jantung dan tingkat
serta ureum dan kreatinin. dekompensasi. Kadar
natium yang rendah bisa
menjadi tanda prognostic
yang buruk. Kadar
kreatinin serum yang
meningkat menunjukkan
adanya penurunan perfusi
ke ginjal.
6. Lakukan pemeriksaan EKG 6. Melihat adanya miokard
dan foto thorax infarck dan X-Ray dapat
memberikan informasi
tentang edema paru, efusi
pleura atau pembesaran
jantung.
7. Posisikan pasien semi 7. Untuk mengurangi preload
fowler/ high fowlers dan pengisian ventrikel
jika kelebihan cairan
adalah penyebabnya
8. Berikan terapi oksigen 8. Pemberian terapi oksigen
diperlukan untuk
mencukupi kebutuhan
oksigen
9. Pastikan pasien tetap 9. Pembatasan aktivitas
beristirahat di tempat tidur dilakukan untuk
atau batasi tingkat aktivitas memfasilitasi kompensasi
yang mengganggu curah sementara waktu
jantung selama fase akut
10. Anjurkan pasien untuk 10. Bangun dari tempat tidur
menggunakan urinal pot dan menggunakan urinal
untuk toileting dan cegah tidak membuat jantung
pasien ke kamar mandi stress seperti berjalan ke
kamar mandi.
11. Berikan edukasi kepada 11. Perubahan pola hidup
keluarga untuk mulai bertujuan agar dapat
beradaptasi pada pola hidup mempertahankan fungsi
baru yang harus dijalani jantung yang meningkat
pasien dan melakukan pada pasien
manajemen stress
Kolaborasi pemberian obat Lyteers ED pada mata kanan dan kiri 1 tetes, Visi
05.00
dan ED pada mata kanan dan kiri 1 tetes
Respon : Klien tampak nyaman dan tidak alergi
12.00 Kolaborasi pemberian obat mycetine 1 oles pada mata kanan kiri Visi
Respon : Klien tampak nyaman dan tidak alergi
13.00 Melakukan pijat I love U pada abdomen dengan minyak kayu putih
Respon: Klien tampak nyaman
Kolaborasi pemberian obat Lyteers ED pada mata kanan dan kiri 1 tetes,
08.00 dan floxa ED pada mata kanan dan kiri 1 tetes
Respon : Klien tampak nyaman dan tidak alergi
Visi
10.00 Kolaborasi pemberian obat mycetine 1 oles pada mata kanan kiri
Respon : Klien tampak nyaman dan tidak alergi
No
Tgl/jam SOAP Paraf
dx
1 17/03/2019 S: - Visi
pukul 10.30
O: Dengan pacemaker, HR 80x/menit dan irama pacing, tanpa
pacemaker HR 42x/menit dengan irama avblok
P:
Lanjutkan intervensi:
Lakukan nebulasi sesuai regimen pengobatan
Lakukan suction sesuai kebutuhan pasien
Berikan N-acetilcystein sesuai regimen pengobatan
3 04/03/2019 S :- Visi
pukul 22.00 O:
GCS E4,M4,Vt, pasien mengalami hemiparesis kanan
Tidak tampak luka baru
Pasien selalu diberikan minyak zaitun pada pagi hari
Luka belum menunjukkan perbaikan namun tidak
terjadi perburukan
Perawatan luka dilakukan setiap pagi setelah personal
hygiene
A:
Masalah kerusakan integritas kulit teratasi sebagian
dengan tidak adanya luka baru
P:
Lanjutkan intervensi:
Mika miki setiap 2 jam
Lakukan perawatan luka dan observasi luka
Jaga kulit lembab dan oksigenasi baik
Cegah kontaminasi pada luka
4 04/03/2019 S: - Visi
pukul 22.00 O:
Tidak ditemukan kontraktur sendi
Pasien sudah mendapatkan ROM pasif dari fisioterapis
A:
Masalah hambatan mobilitas di tempat tidur teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi pemberian ROM pasif
5 04/03/2019 S: - Visi
pukul 22.00 O:
Pasien masih belum mampu makan oral
A:
Masalah gangguan menelan belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi berikan nutrisi enteral via NGT
dengan terlebih dahulu memeriksa retensi
6 04/03/2019 S: - Visi
pukul 22.00 O:
Perawatan diri terpenuhi oleh perawat
A:
Masalah defisit perawatan diri teratasi sebagian
(perawatan diri terpenuhi dengan bantuan perawat)
P:
Lanjutkan intervensi self care assistance
7 04/03/2019 S: - Visi
pukul 22.00 O:
Luka tertutup kassa, masih terdapat keluaran pada luka
tetapi berkurang
Suhu : 37,1
Nilai leukosit belum diperiksa ulang
A:
Masalah risiko penyebaran infeksi teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
8 04/03/2019 S: - Visi
pukul 22.00 O:
Bed plang terpasang
A:
Masalah risiko jatuh teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi