Anda di halaman 1dari 50

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 1

Sifat-sifat motor bensin 2 langkah :


 Konstruksi lebih sederhana dan biaya pembuatan lebih murah.
 Pembuangan gas kurang sempurna dan kesulitan untuk mempertinggi kecepatan.
 Dengan ukuran langkah torak dan kecepatan yang sama akan menghasilkan daya yang
lebih besar.

2. Motor Bensin 4 Langkah


Motor Bensin 4 Langkah adalah motor bensin yang setiap siklus kerjanya dalam 4 langkah torak
atau 2 kali putaran poros. Pada dasarnya prinsip kerja pada motor bensin terdiri dari 5 hal yaitu:

1. Pengisian campuran udara dan bahan bakar

2. Pemampatan/pengkompresian campuran udara dan bahan bakar

3. Pembakaran campuran udara dan bahan bakar

4. Pengembangan gas hasil pembakaran

5. Pembuangan gas bekas

Adapun rangkaian proses dan langkah-langkah torak adalah sebagai berikut :


1. Langkah isap

Piston bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah). Dalam langkah ini,
campuran udara dan bahan bakar diisap ke dalam silinder. Katup isap terbuka sedangkan katup
buang tertutup. Waktu piston bergerak ke bawah, menyebabkan ruang silinder menjadi vakum,

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 2


masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder disebabkan adanya tekanan udara
luar (atmospheric pressure).

2. Langkah kompresi

Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar
dikompresikan/dimampatkan. Katup isap dan katup buang tertutup. Waktu torak mulai naik dari
titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) campuran udara dan bahan bakar yang diisap
tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya menjadi naik, sehingga akan mudah
terbakar.

3. Langkah usaha

Piston bergerak dari TMA ke TMB. Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk
menggerakan kendaraan. Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada saat langkah kompresi, busi
memberi loncatan bunga api pada campuran yang telah dikompresikan. Dengan terjadinya
pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak kebawah.
Usaha ini yang menjadi tenaga mesin (engine power).

4. Langkah buang

Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, gas yang terbakar dibuang dari dalam
silinder. Katup buang terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA mendorong gas bekas
pembakaran ke luar dari silinder. Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk
persiapan berikutnya, yaitu langkah isap.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 3


Sifat-sifat motor bensin 4 langkah :
 Dalam 4 langkah torak terdapat 1 langkah ekspansi.
 Pemakaian bahan bakar lebih hemat dan kerugian dari gas-gas yang terbuang kecil sekali.
 Konstruksinya lebih rumit dan biaya pembuatan lebih mahal.
 Dengan ukuran piston dan putaran yang sama menghasilkan daya yang lebih kecil.
 Pembuangan gas lebih sempurna.

Diagram P-V Teoritis Motor Bensin 4 Langkah

Diagram P-V teoritis pada proses pembakaran bahan bakar motor bensin 4 langkah adalah
sebagai berikut:
0 – 1 : Garis Hisap
Torak bergerak ke kanan untuk langkah isap. Pada kecepatan pengisap tertentu, garis akan
berada di bawah garis atm, jadi ada tekanan bawah atau vakum.
1 – 2 : Garis Kompresi
Volume gas dimampatkan pada waktu penghisap bergerak ke sisi tutup. Tekanan naik hingga
mencapai 7 atm sebelum titik mati atas (TMA) busi dinyalakan.
2 – 3 : Garis Pembakaran

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 4


Pembakaran terjadi dengan cepat sekali, suhu gas naik, sedangkan dalam waktu yang sangat
cepat volume gas hanya berubah sedikit. Tekanan meningkat maksimum 28 atm.

 sepeda motor atau mobil menjadi sangat lambat.. Atau bahasa mudahnya, sepeda motor
atau mobil lambat untuk cepat mencapai kecepatan tinggi walau gas sudah ditarik.

 Tahan terhadap tekanan ledakan karena hasil pembakaran. Pada saat langkah usaha ,
bensin dan udara terbakar oleh percikan bunga api listrik dari busi. Hasil pembakaran ini
akan menimbulkan ledakan dan tekanan yang sangat kuat di dalam ruang bakar, tak
terkecuali piston menerima ledakan dan tekanan dari hasil pembakaran tersebut..
Karenanya selain piston harus ringan tapi piston juga harus kuat dalam menahan ledakan
dan tekanan hasil pembakaran untuk diteruskan menggerakkan poros engkol.

 Tahan terhadap pemuaian. Pembakaran campuran bensin dan udara dalam ruang bakar
akan menimbulkan panas, suhu di daerah ruang bakar akan naik sangat tinggi. Seperti
telah kita ketahui bahwa dengan naiknya suhu , maka logam akan mengalami perubahan
bentuk atau memuai. Piston yang terbuat dari logam – logam khusus pun akan mengalami
pemuiaan yang tidak sedikit. Jika pemuaian yang dialami piston berlebihan maka akan
membuat piston terkunci atau ngancing ke dinding silinder blok, sehingga piston akan
berhenti bekerja naik turun dalam silinder , sehingga bisa dikatakan bahwa mesin telah
mati dengan berhentinya piston dalam melakukan gerakan naik turun.

Berikut adalah komponen-komponen pelengkap dari piston/torak :

 Pena torak

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 5


ini berfungsi sebagai pelumas yang akan mengurangi gesekan antara dinding silinder
dengan ring piston. Namun demikian oli ini harus tidak boleh naik atau masuk ke dalam ruang
bakar, karena

a. Exhaust manifold

Exhaust Manifold, merupakan saluran pembuangan gas hasil pembakaran dari ruang bakar
ke knalpot.

b. Carter/Bak oli

Carter atau bak oli Terletak dibawah blok silinder digunakan sebagai penampung oli,
terbuat dari plat baja yang kuat dan tahan terhadap tekanan dari luar, karena posisi nya di bawah
sendiri, maka resiko bertumbukkan dengan benda keras di jalan sangat mungkin terjadi.bak
carter ini dihubungkan dengan blok silinder dan diberikan perapat atau gasket supaya tidak
terjadi kebocoran oli. Desain dari carter ini berbeda- beda tiap pabrikan akan tetapi hampir

semuanya bernetuk di bawah ini, ada ruang cekungan yang di dalamnya nanti digunakan
untuk tempat pompa oli, dan di bagian paling bawah ada baut yang digunakan untuk
mengeluarkan oli pada saat ganti oli mesin.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 6


A. Mekanisme Katup

1. Sistem Mekanisme katup


Mekanisme katup berfungsi mengatur membuka dan menutupnya katup-katup agar dapat
bekerja sesuai dengan waktunya

2. Jenis-jenis mekanisme katup


a. SV (Side Valve ) Type
Lokasi poros nok dan katup disamping silinder, konstruksi lebih sederhana, ruang bakar
disisi silinder sehingga kurang efektif, hanya cocok untuk mesin putaran rendah seperti
penggerak kompresor.

Prinsip kerja:

Saat engkol berputar 2 kali, poros akan berputar 1 kali, gerak putar poros nok akan menekan
katup terbuka. Saat nok tidak menekan lagi, akibat pegas katup maka katup tertutup kembali.

b. OHV (Over Head Valve) Type


Letak poros nok disamping silinder, sedangkan lokasi katup di kepala silinder, untuk
memindah gerakan membuka katup diperlukan lifter, push rod dan roker arm. Tipe ini
memungkinkan disain ruang bakar lebih baik. Digunakan pada tipe mesin V, horizontal dan
opposed piston.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 7


Prinsip kerja:
Melalui roda gigi timing gerak putar engkol akan memutar poros nok (cam shaft), karena
perbandingan gigi engkol dengan poros nok 1 : 2 maka saat poros engkol berputar 2 kali maka
poros nok berputar sekali. Urutan gerak komponen sehingga katup terbuka adalah poros nok -
lifter - push rod - roker arm – katup. Urutan gerak menutup adalah katup – roker arm- push rod
– lifter – poros nok. Membukanya katup akibat gerak nok menekan, sedangkan gerak menutup
akibat gaya pegas saat nok tidak menekan lagi.

c. SOHC (Single Over Head Camshaft) Type


Jumlah poros nok sebuah (single), diletakkan poros nok (camshaft) di kepala silinder.
Letak katup di kepala silinder, katup ditekan roker arm, roker arm langsung ditekan oleh poros
nok, jadi pada tipe ini lifter dan push rod sudah tidak diperlukan, sehingga komponen
mekanisme katup lebih sedikit dan keterlambatan penutupan katup sat putaran tinggi dapat
dikurangi.

d. DOHC (Double Over Head Camshaft)


Jumlah poros nok (camshaft) ada dua buah (Double) yang diletakkan di kepala silinder.
Katup diletakkan di kepala silinder, pada tipe ini terdapat beberapa model, ada yang poros nok
langsung menekan katup (direct push type), ada pula yang menekan swing arm dan swing arm
yang menekan katup (swing arm type).

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 8


Tipe DOHC mempunyai keunggulan dalam penempatan katup masuk maupun katup
buang, disain ruang bakar lebih baik, total luasan saluran masuk dan buang dapat ditingkatkan.
Dengan keunggulan tersebut tipe ini banyak digunakan untuk mesin dengan jumlah katup lebih
dari satu (multi valve).

3. Cara kerja katup

Bila poros engkol berputar menyebabkan exhaust camshaft juga berputar melalui timing
belt, sedangkan intake camshaft diputarkan oleh exhaust camshaft melalui roda-roda gigi. Bila
sumbu nok (camshaft) berputar, nok akan menekan ke bawah pada valve lifter dan membuka
katup. Bila sumbu nok terus berputar, maka katup akan menutup dengan adanya tekanan pegas.
Setiap sumbu nok berputar satu kali akan membuka dan menutup katup hisap dan katup buang
satu kali pada setiap 2 putaran poros engkol.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 9


4. Komoponen sistem mekanisme katup
e. Sumbu nok
Sumbu nok (camshaft) dilengkapi dengan sejumlah nok yang sama yaitu untuk katup hisap
dan katup buang, dan nok ini membuka dan menutup katup sesuai timing (saat) yang ditentukan.
Gigi penggerak distributor (distributor drive gear) dan nok penggerak pompa (fuel pump drive
cam) juga dihubungkan dengan sumbu nok. Sprocket dan sebuah puli yang menempel pada
ujung sumbu digerakan oleh poros engkol. Mesin 4A-F dan macam-macam mesin DOHC
lainnya juga mempunyai tambahan roda gigi untuk menggerakan sumbu nok.

f. Pengangkat katup
Pengangkat katup (valve lifter) adalah komponen yang berbentuk silinder pada mesin
OHV, masing-masing dihubungkan dengan nok yang berhubungan dengan katup melalui batang
penekan (push rod) perhatikan gambar. Pengangkat katup bergerak turun dan naik pada
pengantarnya yang terdapat didalam blok silinder saat sumbu nok berputar dan juga membuka
dan menutup katup.
Mesin yang mempunyai pengangkat katup konvensional celah katupnya harus disetel dengan
tepat, sebab tekanan panas mengakibatkan pemuaian pada komponen kerja katup. Beberapa

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 10


mesin yang modern ada yang bebas penyetelan celah yaitu dengan menggunakan pengangkat
katup hidraulis dan dalam pengaturannya celah katupnya dipertahankan pada 0 mm setiap saat.
Ini dapat dicapai dengan hydraulic lifter atau sealed hydraulic lifter(terdapat pada mesin tipe
OHV) atau katup last adjuster (terdapat pada mesin tipe OHC)

g. Batang penekan
Batang penekan (push rod) berbentuk batang yang kecil masing-masing dihubungkan pada
pengangkat katup (valve lifter) dan rocker arm pada mesin OHV batang katup ini meneruskan
gerakan dari pengangkat katup ke rocker arm.

h. Rocker arm dan shaft


Rocker arm dipasang pada rocker arm shaft. Bila rocker arm ditekan keatas oleh batang
penekan (push rod), katup akan tertekan dan membuka. Rocker arm dilengkapi dengan skrup dan
mur pengunci (lock nut) untuk penyetelan celah katup. Rocker arm yang menggunakan
MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 11
a) Saluran Bahan Bakar

Pada sistem bahan bakar terdapat 3 saluran bahan bakar yaitu: saluran utama yang
menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa bahan , saluran pengembali yang menyalurkan
bahan bakar kembali dari karburator ke tangki, dan saluran uap bahan bakar yang menyalurkan
gas HC (uap bensin) dari dalam tangki bahan bakar ke charcoal canister.

b) Saringan Bahan Bakar

Saringan bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat
di dalam bensin.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 12


c) Charcoal Canister

Berfungsi untuk menampung sementara uap bensin yang berasal dari ruang pelampung
pada karburator dan uap bensin yang dikeluarkan dasi saluran emisi pada saat tekanan di dalam
tangki naik.Uap bensin yang ditampung oleh charcoal canister dikirim langsung ke intak
manifold, kemudian ke ruang bakar untuk dibakar pada saat mesin hidup.

d) Pompa Bahan Bakar

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 13


Pompa bahan bakar yang biasa digunakan pada motor bensin adalah pompa bahan bakar
mekanik dan pompa bahan bakar listrik.

1. Pompa bahan bakar mekanik

Pompa bahan bakar digerakkan oleh mesin itu sendiri, sedangkan pompa bahan bakar listrik
digerakkan oleh arus listrik.

Cara kerja pompa bahan bakar mekanik:

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 14


 Bila rocker arm ditekan oleh nok, diafragma
tertarik ke bawah sehingga ruang di atas
diafragma menjadi hampa. Katup masuk
terbuka dan katup keluar tertutup sehingga bahan bakar mengalir ke ruang diafragma.
 Pada saat nok tidak menyentuh rocker arm, diafragma bergerak ke atas sehingga katup
masuk tertutup dan katup keluar terbuka sehingga bahan bakar yang berada di ruang
diafragma tertekan keluar menuju ke karburator melalui katup keluar.
 Bila bahan bakar yang berada di dalam karburator sudah cukup maka diafragma tidak
tidak terdorong ke atas oleh pegas, dan pull rod pada posisi paling bawah karena tekanan
pegas sama dengan tekanan bahan bakar. Pada saat ini rocker arm tidak bekerja meskipun
poros nok berputar sehingga diafragma diam dan pompa tidak bekerja.

2. Pompa bahan bakar listrik

Pompa bahan bakar listrik langsung bekerja setelah kunci kontak di ON-kan. Pompa bahan
bakar listrik dapat ditempatkan di mana saja dengan tujuan menghindari panas dari mesin.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 15


Cara kerja pompa bahan bakar listrik jenis membran:

Apabila kunci kontak pada posisi On, akan terjadi kemagnetan pada solenoid yang
menyebabkan diafragma tertarik ke atas sehingga bahan bakar masuk melalui katup masuk. Pada
saat yang sama platina membuka karena tuas platina dihubungkan dengan rod sehingga
kemagnetan pada solenoid hilang. Akibatnya diafragma bergerak ke bawah mendorong bahan
bakar keluar melalui katup buang.

e) Karburator

Karburator berfungsi untuk mengubah bahan bakar yang berbentuk cair menjadi kabut dan
mengalirkannya ke silinder sesuai dengan kebutuhan mesin.

Macam-macam karburator

1. Menurut tipe venturi karburator dibedakan menjadi:


a) Karburator venturi tetap (fixed venturi)

Karburator ini menggunakan venturi tetap, besarnya vakum mengalir melalui venturi
tersebut sesuai dengan kecepatan aliran udara yaang melewati venturi itu yang dipengaruhi oleh
beban mesin dan pembukaan katup gas. Keadaan tersebut mempengaruhi banyak sedikitnya
bahan bakar yang keluar dari nosel.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 16


b) Karburator Variable Venturi

Karburator ini permukaan venturinya dikontrol sesuai dengan banyaknya udara yang
dihisap. Keistimewaannya adalah perubahan membuka venturi sama saat kecepatan rendah dan
sedang, serta pada beban ringan dan sedang. Sehingga volume bahan bakar berubah sesuai
dengan volume udara yang masuk dan hambatan udara yang masuk menjadi kecil, maka
karburator jenis ini dapat mencapai output yang tinggi.Karburator variable venturi mempunyai
tingkat aliran udara yang tetap, sehingga diperoleh campuran yang baik antara udara dan bahan
bakar.

c) Karburator Air Valve Venturi

Pada karburator air valve venturi membukanya dikontrol dengan besarnya udara yang
dihisap. Konstruksinya berbeda dengan karburator variable venturi, tapi cara kerjanya sama.

Karburator jenis air valve mempunyai dasar karburator arus turun dua barrel (down draft
double barrel), tetapi konstruksinya sama dengan secondary yang domodifikasi. Katup udara
terpasang di dalam silinder secondary dan membukanya air valve bervariasi sesuai dengan
dengan jumlah udara yang dihisap.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 17


Kevakuman pada nosel utama dikontrol agar bekerja konstan. Karburator jenis ini
mempunya tahanan aliran udara pada venturi sehingga mampu menghasilkan output yang besar.
Disamping itu membuka dan menutupnya katup throttle secara mekanik, sehingga tidak
diperlukan diafragma lagi.

2. Menurut arah masuk campuran udara dan bahan bakar, kaburator dibedakan:
a. Karburator arus turun

Pada karburator arus turun, arah masuknya campuran udara dan


bahan bakar adalah ke bawah (down draft). Karburator jenis ini banyak
digunakan karena tidak ada kerugian gravitasi.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 18


b. Karburator arus datar

Karburator arus datar, arah masuknya


campuran bahan bakar adalah ke samping (side
draft). Umumnya digunakan pada mesin yang
memiliki output yang tinggi.

3. Menurut jumlah barel, karburator dapat dibedakan menjadi:

a) Karburator single barrel

Pada karburator single barrel, semua kebutuhan bahan bakar


pada berbagai putaran mesin dilayani oleh satu barrel. Padahal pada
putaran mesin rendah, diameter venturi yang besar akan lebih lambat
menghasilkan tenaga dibandingkan dengan diameter venturi yang
kecil.

Sebaliknya diameter venturi yang kecil hanya mampu


memenuhi kebutuhan bahan bakar pada putaran mesin tertentu,
tetapi pada putaran rendah lebih cepat mengahsilkan tenaga.

b) Karburator double barrel

Pada putaran rendah, kaburator double barrel cepat


menghasilkan tenaga (output) karena yang bekerja hanya
primary venturi yang mempunyai diameter venturi kecil.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 19


Putaran tinggi, baik primary maupun secondary venturi bekerja bersama sehingga output
yang dicapai akan tinggi karena total diameter venturinya. Disamping itu kecepatan

Pada gambar di atas, bagian karburator yang diameternya menyempit (bagian A) disebut
venturi. Pada bagian ini kecepatan udara yang masuk semakin tinggi sehingga kevakumannya
semakin rendah. Dengan demikian pada bagian venturi bahan bakar yang dapat terhisap semakin
banyak.

 Sistem kerja pada karburator

Untuk memenuhi kebutuhan kerja, pada karburator terdapat beberapa sistem yaitu:

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 20


1. Sistem Pelampung

2. Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat

3. Sistem Kecepatan Tinggi Primer

4. Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder

5. Sistem Tenaga (Power system)

6. Sistem Percepatan

7. Sistem Cuk

8. Meknisme Idle Cepat

9. Hot Idle Compensator (HIC)

10. Daspot

Adapun uraian pada masing-masing sistem adalah sebagai berikut:

1. Sistem Pelampung

Sistem pelampung diperlukan untuk menjaga agar permukaan bahan bakar pada ruang
pelampung selalu konstan. Di dalam ruang pelampung terdapat pelampung (float) dan jarum
pelampung (needle valve). Pada pelampung terdiri dari dari jarum, pegas dan pin. Pada katup

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 21


jarum terdapat pegas yang berfungsi untuk mencegah pembukaan katup jarum pada saat
kendaraan terguncang.

Pelampung dapat bergerak naik turun sesuai dengan tinggi permukaan bahan bakar,
sedangkan jarum pelampung berfungsi untuk membuka dan menutup saluran bahan bakar yang
berasal dari pompa bahan bakar.

Cara kerja:

Bila permukaan bahan bakar di dalam ruang pelampung turun, maka pelampung akan turun
sehingga jarum pelampung membuka saluran masuk. Akibatnya bahan bakar yang berasal dari
pompa bahan bakar mengalir ke ruang pelampung.

Selanjutnya apabila permukaan bahan bakar dalam ruang pelampung naik, maka
pelampung juga ikut naik sehingga jarum pelampung menutup saluran bahan bakar. Akibatnya
aliran bahan bakar terhenti. Sehingga permukaan bahan bakar selalu konstan meskipun putaran
mesin berubah-ubah.

2. Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat

Cara kerja:
MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 22
Pada saat mesin berputar satsioner, bahan bakar mengalir dari ruang pelampung melalui
primary main jet, kemudian ke slow jet, economizer jet, katup solenoid dan akhirnya ke ruang
bakar melalui idle port. Atau Primary main jet→slow jet→economizer jet→solenoid
valve→idle port→ruang bakar.

3. Sistem Kecepatan Tinggi Primer

Cara kerja:

Pada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari ruang pelampung langsung
menuju primary main nozle (nosel utama primer).

Sementara dari idle port dan slow port tidak lagi mengeluarkan bahan bakar karena
kevakuman pada idle port dan slow port lebih rendah daripada di daerah primary main nozle.
Atau alirannya: Primary main jet→primary main nozle→ruang bakar.

4. Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder (Secondary High Speed System)

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 23


Cara kerja:

Pada saat pedal gas dibuka penuh, maka katup gas sekunder (secondary throttle valve)
erbuka sehingga bahan bakar keluar selain dari nosel utam primer juga melalui nosel utama
sekunder. Dengan demikian jumlah bahan bakar yang masuk lebih banyak lagi, karena bahan
bakar keluar dari kedua nosel tersebut.

5. Sistem Tenaga (Power System)

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 24


Primary High Speed System mempunyai perencanaan untuk pemakaianbahan bakar yang
ekonomis. Apabila mesin harus mengeluarkan tenaga yang besar, maka harus ada tambahan
bahan bakar ke primary high speed system.Tambahan bahan bakar disuplai oleh power system
sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi (12 – 13 : 1).

Cara kerja:

Apabila katup gas hanya terbuka sedikit, kevakuman pada intake manofold besar sehingga
power piston akan terhisap pada posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power spring (B)
menahahan power valve sehingga power vallve tertutup.

Apabila katup gas dibuka lebih lebar, maka kevakuman pada intake manifold akan
berkurang sehingga kevakuman tersebut tidak mampu melawan tegangan pegas power valve
(spring A). Akibatnya power piston akan menekan power valve sehingga saluran power jet
terbuka dan akhirnya bahan bakar keluar dari primary main jet dan power jet.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 25


Gbr. Power valve pada sistem tenaga

6. Sistem Percepatan (Acceleration System)

Pada saat pedal gas diinjak dengan tiba-tiba, katup gas akan membuka secara tiba-tiba pula
sehingga aliran udara akan mengalir lebih cepat. Sementara bahan bakar mengalir lebih lambat
karena berat jenisnya lebih besar daripada berat jenis udara sehingga campuran bahan bakar dan
udara lebih krus, padahal pada sistem ini dibutuhkan campuran yang kaya maka karburator
dilengkapi sistem percepatan.

Pada saat pedal gas diinjak tiba-tiba, plunger pompa akan bergerak turun menekan bahan
bakar yang ada di ruangan di bawah plunger pompa. Akibatnya bahan bakar akan mendorong
outlet steel ball dan discharge weight sehingga bahan bakar mengalir melalui pump jet menuju
ke ruang bakar.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 26


a. Sistem Cuk Otomatis

Pada sistem cuk otomatis, katup cuk membuka dan menutup secara otomatis tergantung
dari temperatur mesin. Pada umumnya sistem cuk otomatis yang digunakan pada karburator ada
2 macam sistem yaitu; sistem pemanas dari exhaust dan sistem elektrik.

Cara Kerja :

Pada saat mesin distart katup cuk tertutup rapat hingga temperatur di ruangan mesin
mencapai 25º C. Apabila mesin dihidupkan dalam keadaan katup cuk menutup maka akan terjadi
kefakuman di bawah katup cuk. Hal tersebut akan menyebabkan bahan bakar keluar melalui
primary low dan high speed system dan campuran menjadi kaya. Setelah mesin hidup, pada
terminal L timbul arus dari voltage regulator, arus tersebut akan mengalir ke choke relay
sehingga menjadi ON. Akibatnya arus dari ignition switch mengalir melalui choke relay menuju

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 27


ke massa electric heat coil. Apabila electric heat membara/panas maka bimetal element akan
mengembang dan akan membuka choke valve.

PTC (Positive Temperature Coeficient) berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan
yang mengalir dari electric heat coil, apabila katup cuk telah terbuka (temperatur di dalam rumah
pegas telah mencapai 100º C).

Catatan:

1. PTC thermistor = Positive Temperature Coefficient thermistor, bersifat bila temperatur


naik maka harga hambatan listriknya naik.
2. Jika katup cuk tetap tertutup setelah mesin dipanaskan campuran akan kaya, hal ini
akan menyebabkan putaran mesin kasar dan pemakaian bahan bakar boros.

7. Mekanisme Idel Cepat

Mekanisme idel cepat diperlukan untuk menaikkan putaran idel pada saat mesin masih
dingin dan katup cuk dalam keadaan menutup.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 28


Apabila katup cuk menutup penuh dan katup throttle ditekan sekali, kemudian dibebaskan,
maka pada saat yang sama, fast idle cam yang dihubungkan dengan cuk melalui rod berputar
berlawanan arah jarum jam. Kedmudian fast idel cam menyentuh cam follower yang
dihubungkan dengan katup throttle sehingga katup throttle akan membuka sedikit.

8. Hot IdelCompensator (HIC)

Apabila kendaraan berjalan lambat dan temperatur di sekelilingnya tinggi, maka


temperatur di dalam komponen mesin akan naik. Hal tersebut akan menyebabkan bahan bakar
dalam ruang pelampung banyak yang menguap dan masuk ke intake manifold. Akibatnya
campuran udara dan bahan bakar menjadi gemuk sehingga memungkiankan putaran idel kasar.
Oleh karena itu pada karburator perlu dilengkapi dengan HIC untuk mengatasi maslh tersebut.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 29


Cara kerja :

Pada saat temperatur masin naik, maka bimetal membuka thermostatic valve, sehingga
udara dari air horn mengalir ke dalam intake manifold melalui saluran udara dalam flange
sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi normal kembali. Katup thermostatic mulai
membuka apabila tempertur di sekeliling elemen bimetal telah mencapai 55º C dan akan
membuka penuh pada temperatur 75º C.

9. Anti Dieseling

Dieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci kontak dimatikan (off), karena ruang
bakar masih panas yang diakibatkan oleh tertumpuknya karbon (deposit) yang membara.

Cara kerja:

Apabila kunci kontak di-On-kan, maka arus akan mengalir dari baterai ke solenoid sehingga
solenoid akan menjadi magnet. Akibatnya katup tertarik sehingga saluran pada economizer jet
terbuka dan bahanbakar dapat mengalir ke idle port.

Setelah kunci kontak dimatikan, arus listrik yang menuju solenoid tidak mengalir sehingga tidak
timbul kemagnetan pada solenoid. Akibatnya katup solenoid turun dan menutup saluran pada
economizer jet sehingga bahan bakar tidak dapat mengalir menuju ke idle port.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 30


Gbr. Katup solenoid pada anti dieseling

10. Dashpot

Bila mesin sedang berputar pada putaran tinggi, kemudian kunci kontak dimatikan maka
pada ruang bakar akan terjadi kelebihan bahan bakar karena kevakuman yang terjadi di bawah
katup throttle cukup tinggi.Hal ini terjadi karena katup throttle pada posisi menutup, sementara
putaran mesin masih tinggi.Fungsi dashpot adalah untuk memperlambat penutupan katup throttle
dari putaran tinggi sehingga tidak akan menambah emisi gas buang.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 31


Cara kerja:

 Selama pengendaraan berjalan normal,


tidak ada vakum pada TP port sehingga
pegas dalam TP port menekan
diafragma ke kiri menggerakkan TP
adjusting screw ke kiri.
 Selama perlambatan, tuas pengait pada
katup throttle menyentuh adjusting
screw untuk mencegah katup throttle
menutup penuh. Kemudian vakum dari TP port bekerja pada pada diafragma melalui jet
untuk memungkinkan katup throttle berangsur-angsur menutup.

11. Deceleration Fuel Cut Off System

Pada saat deselerasi, throttle valve akan menutup rapat sementara putaran mesin masih
tinggi sehingga mengakibatkan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar yang masuk ke ruang
bakar lebih banyak dan campurannya menjadi kaya.Untuk itu pada karburator dilengkapi dengan
“Deceleration Fuel Cut Off System”yang berfungsi menutup aliran bahan bakar dari slow port
sehingga konsentrasi CO dan HC dapat diturunkan.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 32


Cara kerja:

 Bila pada putaran mesin di atas 2000 rpm, kemudian pedal gas dilepas (deselerasi) maka
vakum pada TP port akan lebih besar dari 400 mmHg vakum switch akan Off dan
solenoid valve tidak mendapat masa sehingga solenoid valve menutup saluran bahan
bakar yang menuju ke slow port dan idle pot.
 Bila putaran mesin mencapai 2000 rpm, maka solenoid valve akan mendapat masa dari
emission control computer kembali sehingga saluran bahan bakar ke slow port dan idle
port terbuka dan bahan bakar akan mengalir kembali. Hal ini untuk mencegah mesin mati
dan mempertahankan agar mesin dapat hidup pada putaran idle.

 Sistem bahan bakar injeksi (EFI)

1. Prinsip Kerja EFI


Sistem pengontrolan penginjeksian bahan bakar dewasa ini berkembang dengan pesat ,
terutama pada mesin bensin. Namun harus kita ingat bahwa tidak hanya kendaraan dengan bahan
bakar bensin yang menggunakan sistem control injeksi. Sistem EFI dirancang untuk mengukur

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 33


jumlah udara yang diisap dan untuk mengontrol penginjeksian bahan bakar yang sesuai.

2. Macam-Macam Sistem EFI


Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang diisap dan mengontrol
penginjeksian bahan bakar yang sesuai. Besar udara yang diisap diukur langsung berdasarkan
tekanan di intake manipold atau jumlah udara di airflow meter.

a) Tipe D-EFI
Mengukur udara yang masuk berdasarkan tekanan dalam intake manifold.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 34


b) Tipe L-EFI
Dalam sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir
melalui intake manipold sehingga data yang dihasilkan lebih akurat. Dewasa ini, pada kendaraan
EFI tipe L-EFI lebih banyak digunakan.

3. Susunan Dasar Sistem EFI


Sistem EFI secara umum dapat dibagi menjadi tiga sistem fungsi, yaitu :

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 35


a. sistem control udara masuk ( Air Induction System )
b. sistem distribusi bensin ( Fuel Delivery System )
c. sistem control elektronik ( Electronic Control System )
Skema gambar susunan dasar EFI adalah :

4. Sistem Induksi Udara ( Air Induction System )


Udara bersih dari saringan udara masuk ke airflow meter dengan membuka measuring
plate, besar pembukaan ini bergantung pada kecepatan aliran udara yang masuk ke intake
chamber yang dipengaruhi oleh lebar throttle terbuka.
a) Skema gambar diagram udara masuk tipe D-EFI.

b) Skema gambar diagram udara masuk tipe L-EFI

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 36


5. Nama Komponen Dan Fungsi Sistem EFI
a) Throttle body
Therottle body Merupakan komponen sistem kontrol udara sebagai saluran utama yang
dilalui oleh udara, sebelum masuk ke intake manifold.
Di dalam throttle body ini terdapat :
a. Throttle valve
b. TPS (Throttle Position Sensor)
c. IAC ( Idle Air Control )
d. FIAC ( Fast Idle Air Control )
e. ISAS ( Idle Speed Adjusting Screw )

b) Throttle Position Sensor

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 37


Throttle Position Sensor berfungsi mendeteksi sudut pembukaan throttle valve. TPS
dihubungkan langsung dengan sumbu throttle valve, jika throttle valve bergerak, TPS akan
mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve. Selanjutnya dengan menggunakan tahanan
geser, perubahan tahanan ini dikirim ke ECU sebagai input untuk koreksi rasio udara dan bensin.

c) Intake Air Temperatur


Sensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air cleaner atau hose antara air
cleaner dengan throttle body. Sensor temperatur udara masuk ini berupa thermistor dengan bahan
semikonduktor yang mempunyai sifat semakin panas temperatur maka nilai tahanannya semakin
kecil.

d) Air Flow Meter

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 38


MAF (Massa Air Flow Meter) salah satu jenis sensor dengan tipe measuring plate, yang
terdiri atas plat pengukur, pegas pengembali, dan potensiometer. Udara yang masuk ke intake air
chamber akan dideteksi dengan gerakan membuka dan menutup plat pengukur. Plat pengukur ini
ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat pengukur dan potensiometer bergerak pada poros
yang sama sehingga sudut membuka plat pengukur ini akan diubah nilai tahanan potensiometer.
Variasi nilai tahanan ini akan dirbah menjadi output voltage sensor ke ECM sebagai dasar untuk
menentukan jumlah udara yang masuk ke intake air chamber.

Air Flow Meter posisi menutup

Air Flow Meter posisi membuka

e) Fast Idle Air Control

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 39


Fast idle air control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan temperatur
mesin. Bila temperatur masih dingin, thermo wax belum mengembang sehingga jumlah udara
yang masuk melalui saluran bypass menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin panas, thermo
wax akan mengembang sehingga saluran bypass akan menyempit. Jumlah udara yang masuk
menjadi berkurang, putaran mesin ke putaran idle.

Fast idle air control (Dingin) Fast idle air control Posisi (Panas)

6. Sistem Bahan Bakar (Fuel System)


Perbedaan paling mendasar antara sistem karburator dengan sistem injeksi pada suplai
system bahan bakar adalah pada sistem injeksi, suplai bahan bakar dari tangki bensin ke ruang
bakar dikontrol secara elektronik oleh ECM, sedangkan pada sistem carburator, suplai bensin
dari tangki ke ruang bakar masih dikontrol oleh kunci kontak.
Komponen utama dari fuel delivery system adalah :
1. Fuel pump
2. Fuel filter
3. Fuel pressure regulator
4. Pulsation dumper
5. Injector

Diagram sistem bahan bakar EFI

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 40


Komponen Sistem Bahan Bakar
1. Fuel Pump
Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada di dalam
tangki bensin. Tipe yang digunakan adalah elektrik dengan motor listrik. Pompa terdiri atas
motor, pompa itu sendiri, check valve, relief valve dan filter yang diletakkan di saluran masuk
pompa.

2. Fuel Filter
Fuel filter berfungsi menyaring kotoran–kotoran dan partikel asing lainnya dari bensin
supaya tidak masuk ke injektor. Fuel filterdipasangkan pada saluran tekanan tinggi dari fuel

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 41


pump. Fuel filter ada yang diletakkan di luar tangki bensin, ada juga yang diletakkan di dalam
tangki bensin.

3. Fuel Pressure Regulator

Fuel Pressure Regulator berfungsi mengatur tekanan bensin yang ke injector – injector.
Jumlah injeksi bensin dikontrol sesuai lama signal yang diberikan ECU ke injector. Oleh karena
itu tekanan tetap pada injektor harus dipertahankan. Karena adanya perubahan tekanan pada
bensin (injeksi bensin oleh injector) dan variasi perubahan vacuum intake manifold, jumlah
bensin yang diinjeksikan sedkit berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bensin tetap. Oleh
karena itu, agar jumlah injeksinya tepat, tekanan bensin harus dipertahankan pada 2,1 ~ 2,6
kg/cm2.
MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 42
4. Pulsation Damper

Pulsation damper terpasang pada delivery pipe berfungsi


menyerap variasi tekanan bensin yang diakibatkan perubahan
kevakuman intake manifold dan penginjeksian bensin oleh
injector untuk membantu mempertahankan tekanan bensin
pada 2,1–2,6 kg/cm2 di dalam pipa pembagi (delivery pipe).

5. Injector

Injektor adalah nosel electromagnet yang bekerjanya


dikontrol oleh ECU untuk menginjeksikan bensin ke intake
manifold. Injektor dipasangkan di ujung intake manifold
dekat intake port(lubang pemasukan) dan dijamin oleh
delivery pipe.

7. Sistem Pengontrol Elektronik (Electronic Control System)


Selain ECU yang berfungsi untuk mengontrol besar penginjeksian bensin dan seluruh
aktivitas elektronik, pada mesin terdapat pula sensor – sensor selain yang sudah dijelaskan di

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 43


atas yang berfungsi sebagai sistem koreksi air fuel ratio dan juga sebagai ignition control system.
Sensor – sensor yang dimaksud akan dijelaskan bersama dengan electronic control system yang
juga akan membahas lebih detail kerja daripada ECU.
Sensor-sensor itu adalah :
a) ECT ( Electronic Control Temperature )
b) TPS ( Throttle Position Sensor )
c) VSS ( Vehicle Speed Sensor )
d) CMP (Camshaft Position Sensor )
e) CKP ( Crankshaft Position Sensor )
f) Oxygen Sensor

Nama Komponen Dan Fungsi Sistem Pengontrol Elektronik


a) ECT (Electronic Control Temperature)

ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh
temperatur. Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi pendeteksiannya yang berbeda. ECT
berfungsi mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi
besar penginjeksian bensin pada injector. ECT juga berfungsi sebagai kontrol temperatur air
pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature gauge pada instrument panel.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 44


b) TPS (Throttle Position Sensor)

Throttle Position Sensor (TPS) dihubungkan dengan throttle valve shaft pada throttle
bodyuntuk mendeteksi pembukaan throttle valve.

c) VSS (Vehicle Speed Sensor)

Sensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros output. Jenis
VSS yang digunakan adalah tipe MRE ( Magnetic Resistance Element ). Signal yang dihasilkan
oleh VSS berupa gelombang bolak – balik, oleh komparator (yang terdapat di speed sensor pada
panel instrument) gelombang bolak – balik tersebut dirubah menjadi sinyal digital yang
kemudian dikirim ke ECU.

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 45


d) CMP (Camshaft Position Sensor)

CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat di dalam sensor case dan tidak
dapat distel maupun diperbaiki. Sensor ini mendeteksi posisi piston pada langkah kompresi
melalui putaran signal rotor yang diputar langsung oleh camshaft untuk mengetahui posisi
pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve. Signal digital dari CMP ini, oleh ECU
digunakan untuk memproses kerja dari sistem EFI bersama-sama dengan signal dari sensor CKP.

e) CKP ( Crankshaft Position Sensor )

CKP terdiri dari magnit dan coil yang ditempatkan di bagian bawah timing belt pulley atau
dibelakang V-belt pulley. Saat mesin berputar CKP menghasilkan pulsa tegangan listrik. Sensor
CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output signal dari CKP
sensor dikirim ke ECU untuk menentukan besar basic injection volume. Selain digunakan untuk

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 46


mendeteksi putaran mesin, sensor CKP juga digunakan sebagai sensor utama sistem pengapian.
Output signal dari sensor CKP digunakan ECU untuk menentukan ignition timing.
f) Oxygen Sensor

Sensor O2 dipasangkan di exhaust manifold yang berfungsi untuk mendeteksi konsentrasi


oksigen pada gas buang kendaraan, menghitung perbandingan udara dan bensin, dan
menginformasikan hasilnya pada ECU. Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan
menyimpulkan bahwa campuran terlalu kurus (lebih banyak udaranya). Bila kadar oksigen pada
gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu gemuk (lebih banyak
bensinnya ).

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 47


B. Sistem Pengapian

Fungsi sistem pengapian pada motor bensin adalah untuk menyalakan campuranudara-
bahan bakar yang telah dikompresikan di dalam ruang pembakaran. Hal ini akan terjadi pada saat
yang tepat untuk mengawali terjadinya pembakaran.

Gambar skema sistem pengapian

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 48


Cara Kerja Sistem Pengapian (Ignation System) Pada Motor Bensin

Gambar Prinsip Kerja Sistem Pengapian Konvensional

Apabila kunci kontak dihubungkan, arus lisirik akan mengalir dan baterai melalui kunci
kontak ke kumparan primer, ke platina (breaker point) dan ke massa. Dalam keadaan seperti ini
platina (breaker pont) masih dalam keadaan tertutup
Akibat mengalimya arus pada kumparan primer, maka inti besi menjadi magnet. Bila
platina (breaker point) membuka arus yang mengalir pada kumparan primer akan terputus dan
kemagnetan pada inti besi akan segera hilang. Hilangnya kemagnetan ini akan menyebabkan
pada kumparan primer dan kumparan sekunder timbul tegangan induksi. Karena jumlah

MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 49


MKE | MOTOR BAKAR BENSIN 50

Anda mungkin juga menyukai