Anda di halaman 1dari 10

Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2019

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM


Konsultasi Konsultasi Konsultasi Konsultasi Nilai
Penilaian Pre-test
ke-1*) ke-2*) ke-3*) ke-4*) Laporan Akhir
 Pemahaman teori Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal
 Kesesuaian skema kerja Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal
 Kesesuaian form data pengamatan Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal Lulus / Gagal
**)
Nilai Pre-test 100
Tanda tangan / paraf Dosen
Keterangan : *) lingkari salah satu pilihan yang sesuai
** ) lingkari salah satu nilai terakhir waktu konsultasi

VALIDASI METODE ANALISIS TETRASIKLIN DALAM KAPSUL DENGAN


SPEKTROFOTOMETRI ULTRA-VIOLET (UV)

KELOMPOK A1-5
Anindya Widyasari Ekasuci I1C016039
Firda Amalia Ramadhani I1C016041
Yayuk Sri Astuti I1C016043
Ulfa Hanifa Mujahidah I1C016045
Emira Iffat I1C016047

ASISTEN PRAKTIKUM
.................................................................
DOSEN JAGA PRAKTIKUM
Rehana, M.Si., Apt

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2019
Page 1 of 10
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2019

SKEMA KERJA

1. Pembuatan Pelarut NaOH 0,25 N

NaOH
- Ditimbang 10 gram dengan
neraca analitik
- Dilarutkan dengan sedikit
aquades dalam gelas beker
- Dimasukkan dalam labu ukur
1000 ml
- Ditambahkan aquades hingga
tanda batas
- Digojok hingga homogen
Larutan NaOH 0,25 N

2. Pembuatan Larutan Standar Tetrasiklin


HCl
Standar Tetrasiklin HCl
- Ditimbang dengan seksama
sebanyak 100 mg standar
tetrasiklin HCl dengan neraca
analitik
- Dilarutkan dengan sedikit
pelarut NaOH 0,25 N dalam
gelas beker
- Dimasukkan dalam labu ukur
100 ml
- Ditambahkan pelarut NaOH
0,25 N hingga tanda batas
- Digojok hingga homogen

Larutan Standar Tetrasiklin HCl 1000 ppm


- Diambil sebanyak 10 ml
- Dimasukkan dalam labu ukur
100 ml
- Ditambahkan pelarut NaOH
0,25 N hingga tanda batas
- Digojok hingga homogen

Larutan Standar Tetrasiklin HCl 100 ppm

Page 2 of 10
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2019

3. Pengenceran Larutan Baku Standar Tetrasiklin HCl


Larutan standar tetrasiklin HCl 100 ppm

-diambil 1 ml -diambil 3 ml -diambil 4 ml -diambil 2 ml


-diad 10 ml NaOH -diad 25 ml NaOH -diad 25 ml NaOH -diad 10 ml NaOH

10 ppm 12 ppm 16 ppm 20 ppm

-diambil 5 ml -diambil 5 ml
-diad 10 ml NaOH -diad 10 ml NaOH

6 ppm 8 ppm

4. Penentuan Panjang Gelombang Maksimal


Larutan tetrasiklin HCl standar

-diukur serapan pada panjang gelombang 200-400 nm


-ditentukan panjang gelombang maksimal dengan blanko NaOH 0,25 N

Panjang gelombang teoritik 380 nm

5. Penentuan Kurva Baku


Larutan standar tetrasiklin HCl konsentrasi 6
ppm, 8 ppm, 10 ppm, 12 ppm, 16 ppm, 20 ppm
-diukur absorbansinya masing-masing konsentrasi pada panjang gelombang
maksimal dengan blanko NaOH 0,25 N
-dibuat persamaan garis kurva baku absorbansi dengan konsentrasi (y=a+bx)

Persamaan garis kurva baku tetrasiklin HCl

Page 3 of 10
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2019

6. Pengujian Validasi
Standar tetrasiklin HCl
Kapsul tetrasiklin HCl

-dibuka kapsul dan


dikeluarkan isinya -diambil dan -diambil dan -diambil dan
-ditimbang seksama ditimbang ditimbang ditimbang
sebanyak 70 mg seksama seksama seksama
-dilarutkan dengan sedikit sebanyak 70 sebanyak 70 sebanyak 70
pelarut NaOH 0,25 N mg mg mg
dalam gelas beker -dilarutkan -dilarutkan -dilarutkan
-dimasukkan dalam labu dengan sedikit dengan sedikit dengan sedikit
ukur 50 ml pelarut NaOH pelarut NaOH pelarut NaOH
-ditambahkan pelarut 0,25 N dalam 0,25 N dalam 0,25 N dalam
NaOH 0,25 N hingga gelas beker gelas beker gelas beker
tanda batas -dimasukkan -dimasukkan -dimasukkan
-digojok hingga homogen dalam labu dalam labu dalam labu
ukur 50 ml ukur 50 ml ukur 50 ml
Larutan sampel
-ditambahkan -ditambahkan -ditambahkan
tetrasiklin HCl 1400
pelarut NaOH pelarut NaOH pelarut NaOH
ppm
-diambil 1 ml 0,25 N hingga 0,25 N hingga 0,25 N hingga
-ditambah pelarut NaOH tanda batas tanda batas tanda batas
0,25 N hingga 10 ml -digojok hingga -digojok hingga -digojok hingga
homogen homogen homogen
Larutan sampel
tetrasiklin HCl 140 ppm Larutan standar Larutan standar Larutan standar
tetrasiklin HCl tetrasiklin HCl tetrasiklin HCl
-diambil 5 ml 1400 ppm 1400 ppm 1400 ppm
-ditambah pelarut NaOH
0,25 N hingga 50 ml -diambil 1 ml dan -diambil 1 ml dan -diambil 1 ml dan
diadd NaOH 0,25 diadd NaOH 0,25 diadd NaOH 0,25
Larutan sampel
tetrasiklin HCl 14 ppm N hingga 10 ml N hingga 10 ml N hingga 10 ml

Diambil 5 ml tiap Larutan standar Larutan standar Larutan standar


replikasi tetrasiklin HCl tetrasiklin HCl tetrasiklin HCl
140 ppm 140 ppm 140 ppm
-diambil 1 ml dan -diambil 1 ml dan -diambil 1 ml dan
diadd NaOH 0,25 diadd NaOH 0,25 diadd NaOH 0,25
N hingga 10 ml N hingga 10 ml N hingga 10 ml
Larutan standar Larutan standar Larutan standar
tetrasiklin HCl tetrasiklin HCl tetrasiklin HCl
14 ppm 14 ppm 14 ppm

Diambil 5 ml Diambil 5 ml Diambil 5 ml

Larutan replikasi 1

Larutan replikasi 2

Larutan replikasi 3

Page 4 of 10
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2019

Larutan replikasi 1,2,3

-diukur masing-masing absorbansinya dengan spektrofotometri UV


-dihitung RSD dan recovery

Hasil uji akurasi dan presisi

7. Pengujian Linearitas
Larutan standar tetrasiklin HCl Larutan sampel tetrasiklin HCl 14 ppm

-diambil 5 ml
untuk
masing-
Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan masing
standar standar standar standar standar standar konsentrasi
tetrasiklin tetrasiklin tetrasiklin tetrasiklin tetrasiklin tetrasiklin standar
HCl 6 HCl 8 HCl 10 HCl 12 HCl 16 HCl 20
ppm ppm ppm ppm ppm ppm
-diambil -diambil -diambil -diambil -diambil -diambil
5 ml 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml 5 ml

-dicampur
-diukur -dicampur
absorbans -diukur -dicampur
inya -dicampur
absorbans -diukur -diukur -dicampur
inya absorbans absorbans -diukur
Hasil inya -dicampur
inya absorbans
Hasil -diukur
Hasil inya
absorbansinya
Hasil
Hasil
Hasil

Page 5 of 10
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2019

Pembuatan pelarut NaOH 0,25 N


𝑔
M = 𝑀𝑟/𝑉
𝑔
0,25 = 40/1
g NaOH = 10 g ad 1000 ml akuades

Rentang konsentrasi standard tetrasiklin


𝐴11 Tetrasiklin = 372
Absorbansi (rentang) : 0,2 – 0,8
1 % : 10.000 ppm
0,2
Absorbansi 0,2 = 372 𝑥 10.000 = 5,3 ppm
0,8
Absorbansi 0,8 = 372 𝑥 10.000 = 21,5 ppm

Larutan baku standar tetrasiklin HCl 1000 ppm


1000 ppm = mg/ L
1000 ppm = mg/ 0,1 L
Mgtetrasiklin HCl = 100 mg ad 100 ml NaOH 0,25 N
Larutan standar tetrasiklin HCl 100 ppm
M1. V1 = M2. V2
1000 ppm.V2 = 100 ppm.100 ml
V2 = 10 ml ad 100 ml NaOH 0,25 N

Perhitungan Pengenceran
Larutan baku induk = 100 ppm
 Larutan 10 ppm  Larutan 16 ppm
M1 . V1= M2 . V2 M1 . V1= M2 . V2
100 ppm . V1= 10 ppm . 10 ml 100 ppm . V1 = 16 ppm . 25 ml
V1= 1 ml ad 10 ml NaOH 0,25 N V1= 4 ml ad 25 ml NaOH 0,25 N

 Larutan 12 ppm  Larutan 8 ppm


M1 . V1= M2 . V2 M1 . V1= M2 . V2
100 ppm . V1= 12 ppm . 25 ml 16 ppm . V1= 8 ppm . 10 ml
V1= 3 ml ad 25 ml NaOH 0,25 N V1= 5 ml ad 10 ml NaOH 0,25 N

 Larutan 6 ppm  Larutan 20 ppm


M1 . V1= M2 . V2 M1 . V1= M2 . V2
12 ppm . V1 = 6 ppm . 10 ml 100 ppm . V1= 20 ppm . 10 ml
V1= 5 ml ad 10 ml NaOH 0,25 N V1= 2 ml ad 10 ml NaOH 0,25 N

Page 6 of 10
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2019

FORM DATA PENGAMATAN


Metode Analisis : Spektrofotometri UV

Bahan Sampel : Kapsul Tetrasiklin HCl

a. Tabel Data Penimbangan


- NaOH
Wadah (gram) Wadah + zat (gram) Zat (gram)

- Tetrasiklin HCl
Bahan Wadah (gram) Wadah + zat Zat (gram)
(gram)
Standar Kurva Baku +
tetrasiklin HCl Linearitas
Akurasi +
Presisi 1
Akurasi +
Presisi 2
Akurasi +
Presisi 3
Kapsul tetrasiklin HCl

b. Data Absorbansi Larutan Standar (Kurva Baku)


Panjang gelombang maksimum =

Konsentrasi (ppm) Konsentrasi riil (X) Absorbansi


(ppm)
6
8
10
12
16
20
a=
b=
r= 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖 𝑥 𝑚𝑔 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
Persamaan regresi linear Konsentrasi riil = 100 𝑚𝑔
y= a + b x
y= ... + ... x
Diperoleh kurva baku larutan standar

Page 7 of 10
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2019

c. Data Uji Akurasi


ppm Absorbansi Absorbansi ppm ppm mg mg %
teoritik Standar + Standar terukur induk penimbangan pengamatan recovery
Sampel (A) (A*) (X)
0 ppm
7 ppm
7 ppm
7 ppm
- A* = A x 2- A sampel
𝐴∗−𝑎
- X= 𝑏
- Ppm induk = X x fp
𝑉 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘 (𝑚𝑙)
- mg pengamatan = ppm induk x
1000
𝑚𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑚𝑎𝑡𝑎𝑛
- % recovery = 𝑚𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 x 100%

d. Data Uji Presisi


ppm teoritik % recovery
0 ppm
7 ppm
7 ppm
7 ppm
SD recovery =
Rata-rata konsentrasi =
CV =
𝑆𝐷 𝑟𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦
- CV = 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 x 100%

Page 8 of 10
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2019

e. Linearitas
Konsentrasi (ppm) Absorbansi Standar
+ Sampel (A)
0
6
8
10
12
16
20
a=
b=
r=
Persamaan regresi linear
y= a + b x
y= ... + ... x
Diperoleh kurva baku

f. LOD dan LOQ


Konsentrasi A sampel+standar Konsentrasi rill Konsentrasi |Konsentrasi
teoritik (satandar+sampel) rill standar teoritik-
(ppm) (ppm) (ppm) Konsentrasi
riil standar|
0
6
8
10
12
16
20
SD |Konsentrasi teoritik-Konsentrasi riil standar|=
3,3 𝑥 𝑆𝐷
LOD = 𝑆 =
10 𝑥 𝑆𝐷
LOQ = 𝑆 =
- Konsentrasi rill (standar+sampel) (x)
A sampel+standar = a + bx
A sampel+standar−𝑎
x=
𝑏
- Konsentrasi rill standar (ppm) = konsentrasi rill (ppm) - konsentrasi 0 rill (sampel)
- S = slope

Page 9 of 10
Lembar Kerja Praktikum Analisis Farmasi 2019

Pembahasan
(Tuliskan pembahasan yang penting saja terkait hasil praktikum yang didapatkan. Pembahasan
ditulis maksimal 1 [satu] halaman)

Kesimpulan
(Tuliskan kesimpulan dengan singkat dan jelas)

Referensi
(Tuliskan referensi yang hanya dikutip dalam lembar kerja / laporan praktikum)

Page 10 of 10

Anda mungkin juga menyukai