ISKEMIK DAN
HIPERGLIKEMIA
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KELOMPOK
MONITORING
KASUS
KASUS
Seorang pasien bernama Ny. W berumur 58
tahun mengeluhan kelemahan anggota gerak
kanan, pusing berputar-putar dan lemas. Pasien
datang dari IGD dengan status gizi baik dan
tidak terdapat riwayat penyakit dan alergi obat
apapun.
Diagnosa : SNH dan Hiperglikemia
PARAMETER
TTV Tanggal Nilai Keterangan
10 Des 11 Des 12 Des
Normal
OBJEKTIF -
PLAN First line dari Terapi tambahan yang dibutuhkan yaitu alteplase
dengan dosis 49,5 ml IV selama 60 menit. (Departement of Health,
2011)
ASSESMENT DRP PASIEN
SUBJEKTIF Susah tidur, kelemahan anggota gerak kanan
OBJEKTIF -
OBJEKTIF -
Pasien perlu penambahan terapi obat antivertigo sebagai untuk mengurangi gejala
PLAN pada keadaan akut yakni suppressant vestibular. Kelas utama suppressant vestibular
termasuk antihistamin, benzodiazepin, dan antikolinergik. Menurut Amir (2014), Acuan
standar pemberian obat antivertigo ialah golongan antikolinergik, seperti antihistamin
(dimenhidrinat), terutama dalam 24 jam pertama dengan dosis 50-100 mg, 3-4 kali
sehari.
ASSESMENT DRP PASIEN
SUBJEKTIF -
OBJEKTIF -
OBJEKTIF -
OBJEKTIF -
OBJEKTIF -
PLAN Penggantian Ringer Laktat dengan NaCl 0.9 %100 ml / jam selama
72 jam pada pasien dengan stroke iskemik akut (Suwanwela,2017).
PLAN
Stroke
1. Mengurangi cedera neurologis yang sedang berlangsung.
2. Mengurangi angka kematian dan kecacatan jangka panjang.
3. Mencegah komplikasi akibat imobilitas dan disfungsi neurologis.
4. Mencegah kekambuhan stroke.
5. Meningkatkan kualitas hidup
6. Mencegah atau meminimalkan rawat inap
(Di Piro,2015)
Hiperglikemia
Memperbaiki kontrol gula darah (Perdossi,2011)
TERAPI NON FARMAKOLOGIS
STROKE ISKEMIK
1. Memberikan nasehat untuk menghindari lingkungan perokok (perokok pasif).
2. Untuk pasien dengan stroke iskemik atau TIA yang masih dapat melakukan aktifitas fisik setidaknya 30 menit latuhan fisik
dengan intensitas sedang (berjalan cepat, menggunakan sepeda statis) dapat dipertimbangkan menurunkan faktor risiko dan
kondisi komorbid yang memungkinkan stroke berulang.
HIPERGLIKEMIA
Pasien stroke akut dengan hiperglikemia direkomendasikan untuk melakukan metode kontrol glikemik yang lain yakni
perubahan gaya hidup yang dapat diimplementasikan pada saat fase penyembuhan antara lain (Perkeni, 2015);
1. Pemanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti glukosa, asal tidak melebihi batas aman konsumsi harian (Accepted
Daily Intake/ADI).
2. Dianjurkan makan tiga kali sehari dan bila perlu dapat diberikan makanan selingan seperti buah atau makanan lain sebagai
bagian dari kebutuhan kalori sehari.
3. Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans antara lain: daging
berlemak dan susu fullcream
4. Pasien stroke akut dengan hiperglikemia direkomendasikan untuk melakukan metode kontrol glikemik yang lain yakni peruba
han gaya hidup yang dapat diimplementasikan pada saat fase penyembuhan.
TERAPI CAIRAN
Banyak pasien rawat inap dewasa membutuhkan terapi cairan intravena (IV) untuk mencegah
atau memperbaiki status cairan dan/ elektrolit. Tata laksana terapi iskemik dengan penggunaan
Aleplase yang diominasikan dengan NaCl o.9%. Pedoman Organisasi Stroke Eropa
merekomendasikan salin normal (0,9%) untuk penggantian cairan selama 24 jam pertama
setelah stroke. Rekomendasi ini didasarkan pada penelitian yang tidak terkontrol yang
menunjukkan bahwa osmolaritas serum yang lebih tinggi pada pasien stroke iskemik akut dikait
kan dengan hasil yang buruk. Pemberian 0,9% NaCl 100 ml / jam selama 72 jam pada pasien
dengan stroke iskemik akut aman dan dapat dikaitkan dengan penurunan risiko kerusakan
neurologis (Suwanwela,2017)
STROKE
ISKEMIK
ALTEPLASE
• Pasien stroke akut iskemik yang berada di unit gawat darurat (UGD), unit
perawatan intensif (ICU) atau masih dalam 4,5 jam setelah terjadi awitan perlu di
berikan aktivator plasminogen jaringan brupa Alteplase yang bertindak untuk
melarutkan trombus segera setelah timbulnya stroke iskemik sehingga mengem
balikan aliran darah(Department of Health,2011).
• Dosis total alteplase yaitu 0.9mg/kg BB. Pemberian Alteplase terbagi menjadi
2 yaitu 10% dari dosis total diberikan secara IV bolus dan kemudian dosis yang
tersisa ditambahkan ke 50 mL natrium klorida 0,9% minibag dan diberikan seba
gai infus IV selama 60 menit. Dosis total alteplase tidak boleh melebihi 90 mg
(Department of Health,2011)
• Berat badan pasien yaitu 55 kg sehingga dosis alteplase yang diberikan yaitu
0,9 mg/kg x 55 = 49,5 ml dosis total. Pembagian dosis awal alteplase yaitu 10% x
49,5 = 4,9 ml diberikan secara IV bolus selama 1 menit, kemudian sisa dosis
total yaitu 44,5 ml ditambahkan dengan minibag NaCl 0,9% sampai 50 ml selama
59 menit sampai habis.
MECOBALAMIN
•Mecobalamin berpartisipasi dalam jalur belerang dan metabolisme
metilasi dan mengurangi kadar Hcy plasma, yang akan menunda ateroskle
rosis arteri serebral.
•Pada saat yang sama, mecobalamin juga dapat secara efektif meningkat
kan metabolisme protease, lipid dan jaringan syaraf dan sintesis myelin lipi
d lecithin, oleh karena itu memperbaiki kerusakan pada sistem saraf pusat,
meningkatkan metabolisme dan transmisi jaringan saraf, dan pada akhir
nya mempromosikan pemulihan fungsional setelah stroke iskemik (Yuan et
al, 2018).
RANITIDIN
• Dimenhidrinat dapat digunakan dalam 24 jam pertama dengan dosis 50-100 mg,
3-4 kali sehari secara intravena (Amir, 2014); (Kerber, 2009).
HIPERGLIKEMIA
INSULIN IV
• Pasien dengan stroke iskemik yang diobati dengan terapi trombolitik direkom
endasikan protokol drip insulin dengan target glukosa 140 hingga 180 mg / dL
selama 48 jam pertama setelah masuk, mengingat peningkatan risiko transfor
masi hemoragik dengan hiperglikemia persisten.
• Target glukosa pra-makan (atau puasa) pada pasien dengan stroke akut kura
ng dari 140 mg / dL, dengan menghindari kadar glukosa kurang dari 80 mg /dL
. Glukosa acak (2 jam setelah makan atau sebelum tidur) tidak boleh melebihi
180 mg / dL.
•Pemantauan glukosa yang konsisten diperlukan untuk membuat penyesuaian
yang sesuai dengan rejimen insulin dan untuk memantau hipoglikemia, yang
harus dihindari dengan hati-hati pada pasien dengan kejadian vaskular akut
(Baker et.al, 2011)
KOMUNIKASI,
INFORMASI
DAN EDUKASI
(KIE)
KIE untuk dokter dan tenaga kesehatan lainnya
1. Pemantau BP terutama pada hari pertama setelah stroke iskemik akut dan mengidentifikasi fluktuasi tekanan
darah ekstrem yang mungkin memerlukan intervensi (AlSibai et al, 2016).
2. Penggunaan obat dimenhidrinate sebagai obat antivertigo hanya digunakan pada saat keadaan akut
(Kerber, 2009).