• IDENTITAS PASIEN
• Nama Pasien : Tn. Tatag Budi Santoso
• No. RM : 12611863
• Ruang : ICCU
• BB / TB : 58kg / 163cm
• Diagnosa : PJK (Penyakit Jantung Koroner) -
TVD (Triple Vessel Disease) cro di prox
(Proximal) RCA (Right Coronary Artery)
Definisi
• PJK (Penyakit Jantung Koroner)
(AHA:2014)
Perki 2015 : 25
Terapi awal PJK
• Aspilet 1x80mg
• Statin 1x1
• Terapi disesuaikan dengan faktor resiko pasien
Tanggal 4/9
RR (x/menit) 20
Terapi Pasien pada tanggal 5/9
Jam
No Nama Obat Rute Dosis Frekuensi
Pemberian
Arixtra
1 (Fondaparinux SC 2,5 mg 1x1 20.00
Na)
IV 500mL /
5 NaCl 0,9% 500ml 08.00
Drip 24jam
Analisis Terapi
1. Arixtra (Fondaparinux Na) 1x2,5mg sub
kutan
Terapi PJK dengan menggunakan antikoagulan
parenteral sangat direkomendasikan (IA) (AHA,
2014). Arixtra (Fondaparinux) merupakan anti-
faktor dari Xa inhibitor. Fondaparinux merupakan
agen antikoagulan yang selektif menghambat
aktifitas faktor Xa. Pada terapi PJK NSTEMI
maupun STEMI digunakan Fondaparinux yang
bekerja dengan menghambat faktor Xa secara tidak
langsung (Dipiro:296).
Kelebihan menggunakan fondaparinux yaitu
diabsorbsi dengan baik melalui subkutan, dengan
T ½ 17jam (AHA, 2014 : 24). Efektifitas dari
penggunaan fondaparinux dengan enoxafarin
sama untuk mengurangi resiko iskemik dalam
penggunaan 9 hari, akan tetapi resiko terjadinya
perdarahan pada fondaparinux lebih rendah
daripada enoxafarin (AHA, 2014 : 24) selain itu,
fondaparinux juga mampu menurunkan mortilitas
dan morbiditas (OASIS-5, 2006) . Sehingga, pada
kasus ini pemilihan fondaparinux sudah tepat.
Dosis fondaparinux yang digunakan untuk terapi
PJK yaitu 2,5mg 1xsehari secara subkutan
(Dipiro:290).
Dipiro :
290 &
296
(OASIS-5, 2006)
(AHA, 2014 : 24)
Analisis Terapi
Monitoring Arixtra (Fondaparinux Na)
1x2,5mg sub kutan
Monitoring yang perlu dilakukan dalam
penggunaan fondaparinux yaitu pemeriksaan sel
darah lengkap untuk menghindari terjadinya
perdarahan. Fondaparinux harus dihentikan
apabila ClCr pasien turun hingga 30mL/menit
(Dipiro:377).
(DIH 17th)
Dipiro : 377
2. Acetosal 100mg 1x1
Asetosal (aspirin) diberikan pada pasien ini
sebagai tindakan umum pada terapi awal diagnostik
PJK (Perki 2015:23). Penggunaan aspirin sangat
direkomendasikan (IA) (AHA, 2014) dan juga dapat
menurunkan mortalitas (Dipiro:294). Sehingga,
pada kasus ini, terapi dengan aspirin sudah tepat.
Pemberian aspirin pada terapi awal
direkomendasikan dengan dosis 160-320mg 1x1
pada hari pertama, lalu dilanjutkan dengan dosis
75-162mg 1x1 pada hari kedua dan selanjutnya
(Dipiro:290).
2. Acetosal 100mg 1x1
Pada KCO tidak tertera tanggal MRS pasien,
sehingga dosis aspirin yang diberikan 100mg
karena sudah bukan hari pertama pemberian
aspirin, diperkirakan pasien sudah mendapatkan
aspirin selama beberapa hari.
Dipiro : 294
PPK Perki : 23
PPK Perki : 24
PPK Perki : 12
Dipiro : 290
(DIH 17th)
(DIH 17th)
3. Clopidogrel 75mg 1x1
(DIH 17th)
(DIH 17th)
(DIH 17th)
MEKANISME ASA DAN CLOPIDOGREL
ASPIRIN
Irreversibly inhibits cyclooxygenase-1 and 2 (COX-1
and 2) enzymes, via acetylation, which results in
decreased formation of prostaglandin precursors;
irreversibly inhibits formation of prostaglandin
derivative, thromboxane A2, via acetylation of platelet
cyclooxygenase, thus inhibiting platelet aggregation;
has antipyretic, analgesic, and anti-inflammatory
properties
CLOPIDOGREL
Requires in vivo biotransformation to an active thiol
metabolite. The active metabolite irreversibly blocks
the P2Y12 component of ADP receptors on the
platelet surface, which prevents activation of the
GPIIb/IIIa receptor complex, thereby reducing platelet
aggregation. Platelets blocked by clopidogrel are
affected for the remainder of their lifespan (~7-10
days).
33
Opie & Gersh. 2013. Drugs for Heart. 2013
4. Atorvastatin 20mg 1x1
Golongan statin direkomendasikan untuk terapi
awal pada pasien PJK (PPK Perki : 12). Keuntungan
penggunaan statin yaitu dapat mencegah
pembentukan arteroskelresis, menurunkan resiko
infark miokardial, menurunkan kejadian stroke,
menghambat oksigen radikal bebas, serta mampu
memperbaiki dinding endotelial pada vaskuler,
sehingga kerja dinding akan meningkat (Mishra,
2008).
Dosis atorvastatin yang direkomendasikan untuk
PJK yaitu 20mg 1xsehari (PPK Perki : 12).
Kontraindikasi pasien dengan gangguan fungsi
hati, hamil (DIH 17th).
PPK Perki : 12
(DIH 17th)
(Liao James K.. Laufs Ulrich. 2009)
5. NaCl 0,9% 500mL/jam
NaCl 0,9% merupakan cairan elektrolit yang
digunakan untuk menjaga keseimbangan
elekktrolit dalam tubuh pasien.