Anda di halaman 1dari 30

Gagal Jantung Kelompok 2 :

Ayu Intan Savitri K100150076

(Heart Failure) Adhiguna Wibowo


Albela Elsa Zhenita
K100150087
K100150159
Definisi Gagal Jantung

Gagal jantung adalah sindrom klinis yang disebabkan oleh


ketidakmampuan jantung dalam memompa darah pada jumlah yang
cukup bagi kebutuhan metabolisme tubuh.

Gagal jantung dapat disebabkan oleh gangguan yang mengakibatkan


terjadinya penguranagn pengisian ventrikel (disfungsi diastolik) dan atau
kontraktilitas miokardial (disfungsi sistolik)
(ISO Far, hal 88)
Kasus
Nama Pasien : Tn. GT
Umur : 70 tahun
BB : 68 kg
Tanggal MRS : 23 September 2018
Diagnosa : HF, DM

Mengeluh sesak nafas, nyeri dada, keringat dingin, nafas rasa berat, pusing dan bengkak pada kedua
kaki. Pasien sesak sejak 2 hari ini, sesak memberat sejak semalam. Sesak dirasa terutama malam
ketika tidur dan sesak berkurang ketika pasien duduk.

RPD : Tahun 2004-sekarang → DM


10/7-2016 → MRS dengan diagnosa PJK IMA Inferior + syok kardiogenik

Hasil pemeriksaan fisik :


Jantung : S3 gallop, sinum takikardia, EF 35%
Foto toraks : efusi pleura minimal
Subyektif : Obyektif :

Kondisi Klinis 23/9 Nilai Tanggal


Parameter
Normal 23/9 24/9
Sesak nafas √ BUN 10.0-24.0 mg/dL 17 -
Nyeri dada √ GDP 76-110 mg/dL 290 180
2jpp < 200 mg/dL - 205
Keringat dingin √ Creatinin (0,5-1,5 mg/dL) 1,1 -
Bengkak di kedua kaki √ Na (132-147 mEq/L) 135,3 -
K (3,3-5,4 mEq/L) 3,3 -
Nafas rasa berat √
Cl (94-111 mEq/L) 96,5 -
Pusing √
Tanggal 23/9 24/9
TD 130/80 130/80
Suhu 36 36
Nadi 80 84
RR 23 20
Riwayat Pengobatan
Lama
No Nama Obat Nama Generik Indikasi Rute Dosis Frekuensi Efek/kesulitan
Penggunaan
Profilaksis penyakit
1 Aspilet Aspirin serebrovaskuler atau infrak p.o 75 mg 0-0 - -
miokard (IONI, hal 152)
Hipertensi ringan sampai sedang
(dengan atau tanpa tiazid),
hipertensi berat yang resisten
2 Captopril Captopril p.o 6,25 mg 3 x sehari - -
terhadap pengobatan lain, gagal
jantung kongestif (tambahan)
(IONI, hal 112).
Diabetes Mellitus (IONI, hal
3 Metformin Metformin p.o 500 mg 3 x sehari - -
494)
Assesment
Tanggal
Nama Obat Rute Dosis Frekuensi
23/9 24/9
Captopril p.o 6,25 mg 3 x sehari √ √
Aspilet p.o 75 mg 0-0 - -
Metformin p.o 500 mg 3 x sehari √ √
Spironolakton p.o 25 mg 0-0 - -
ISDN p.o 5 mg 3 x sehari √ √
Mekanisme Kerja Obat
Furosemide
Mekanisme Aksi Menghambat reabsorpsi natrium dan klorida dalam loop ascending Henle dan tubulus ginjal distal,
mengganggu sistem cotransport yang mengikat klorida, sehingga menyebabkan peningkatan ekskresi air, natrium,
klorida, magnesium, dan kalsium
Aspilet
Menghambat aktivitas enzim siklo-oksigenase melalui proses yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali seperti
semula), mencegah proses pembentukan tromboksan A2 sehingga terjadi pencegahan terhadap penimbunan platelet dan
mencegah pembekuan darah.
Captopril
Penghambat kompetitif angiotensin-converting enzyme (ACE); mencegah konversi angiotensin I menjadi angiotensin
II, vasokonstriktor kuat; menghasilkan tingkat angiotensin II yang lebih rendah yang menyebabkan peningkatan
aktivitas renin plasma dan penurunan sekresi aldosteron.
Metformin
Mengurangi produksi glukosa hepar, menurunkan penyerapan glukosa dan meningkatkan
sensitivitas insulin (meningkatkan penyerapan dan pemanfaatan glukosa perifer).
Lanjutan…
Spironolakton
Berkompetisi dengan aldosteron untuk situs reseptor di tubulus ginjal distal, meningkatkan natrium klorida dan
ekskresi air sambil melestarikan ion kalium dan hidrogen, dapat menghalangi efek aldosteron pada otot polos
arteriol juga
ISDN
Stimulasi hasil cyclic-GMP intraseluler dalam relaksasi otot polos pembuluh darah arteri dan vena. Peningkatan
pooling vena menurunkan tekanan ventrikel kiri (preload) dan dilatasi arteri menurunkan resistensi arteri
(afterload). Oleh karena itu, dapat mengurangi kebutuhan oksigen jantung dengan menurunkan tekanan ventrikel
kiri dan resistensi vaskular sistemik dengan melebarkan arteri. Selain itu, pelebaran arteri koroner meningkatkan
aliran kolateral ke daerah iskemik; otot polos esofagus dilonggarkan melalui mekanisme yang sama
Bisoprolol
Merupakan inhibitor reseptor beta 1 adrenergik yang kompetitif mengeblok beta 1 reseptor, namun pada dosis 20
mg reseptor beta 2 tidak berpengaruh
Insulin glargine
Merupakan analog insulin dengan kerja cepat
(DIH 17th Edition)
Problem Medik dan Drug Related
Problem
(AHA, 2013)
(AHA, 2013)
(Dipiro 10th Edition, hal 591)
Gagal Jantung (Heart Failure)
• S : Sesak nafas, Nyeri dada, Keringat dingin dan Nafas berat
• O : S3 gallop, Sinum Takikardia, EF 35%, Foto toraks (Efusi Pleura Minimal)

TERAPI : Captopril p.o 6,25 mg 3 x sehari (Dilanjutkan)


Tepat Indikasi Tepat Obat Tepat Pasien Tepat Dosis

• Captopril • Captopril • Captopril tidak • Dosis Captopril


merupakan obat merupakan Drug dikontraindikasik sudah tepat
golongan ACEi of Choice bagi an dengan pasien menrut DIH 17th
yang dapat pasien HF HF Edition yaitu 6,5
digunakan untuk mg 3 x sehari
pasien HF

Monitoring : BUN, Elektrolit, Serum creatinine, TD (DIH 17th).


Efektifitas : Hilangnya gejala HF seperti rasa kelelahan, sesak nafas, udem.
Penurunan TD (Dipiro ed 10).
ESO : Takikardi, palpitasi, ruam, pruritis, hyperkalemia (DIH 17th).
(Dipiro 10th Edition, hal 594)

(Dipiro 10th Edition, hal 598)


(PERKI, hal 24) (Dipiro 10th Edition hal 587)
TERAPI : Aspilet p.o 75 mg/hari (Dilanjutkan)

Tepat Indikasi Tepat Obat Tepat pasien Tepat Dosis

• Aspilet • Aspilet • Pasien pernah • Dosis yang


merupakan terapi merupakan terapi mengalami diberikan untuk
preventif primer preventif primer Miokard Infrak, aspilet sudah tepat
pada Miokard pada Miokard maka dari itu yaitu 75 mg/hari.
Infrak Infrak diberi aspilet
sebagai terapi
preventifnya

Efektifitas : Tidak terjadi penjedalan darah


Monitoring : Kondisi gastrointestinal
ESO : Iritasi lambung, mual, muntah, pemakaian
jangka panjang dapat menyebabkan pendarahan
lambung, dan tukak lambung

(PERKI Hal.27)
TERAPI : Spironolakton p.o 25 mg/hari (Dihentikan)

Tepat Indikasi Tepat Pasien Tidak Tepat Obat Tepat Dosis

• Merupakan obat • Tidak • Karena pasien • Tepat, dosis


golongan dikontraindikasik direkomendasika spironolakton p.o
Antagonis an pada pasien n untuk diberikan 12,5- 25 mg/hari
Aldosterone pada HF Furosemid,
HF stage C dikhawatirkan
pasien mengalami
retensi cairan

Monitoring : BP, electrolit, BUN, creatinine, glukosa, uric acid, perubahan BB, JVD (Dipiro ed 10).
Efektivitas : Menurunkan gejala HF
ESO : Hyperkalemia, ginekomatia, penurunan fungsi ginjal (Dipiro ed 10).
TERAPI : ISDN p.o 5 mg 3 x Sehari (Dilanjutkan)

Tepat Indikasi Tepat Pasien Tepat Obat Tidak Tepat Dosis

• Merupakan • Tidak • Merupakan obat • Pemberian dosis


golongan dikotraindikasikan HF stage C jika ISDN
nitratyang dapat terjadi nyeri dada ditingkatkan dari
digunakan bila yang semula 5 mg
terjadi nyeri dada 3 x sehari menjadi
pada HF stage C 10 mg 3 x sehari

Monitoring : BP, HR (Dipiro ed 10).


Efektivitas : Berkurangnya nyeri dada
ESO : Nyeri dada, pusing, sakit kepala, lemah (DIH 17th Edition).
(PERKI HAL. 20)
TERAPI : Bisoprolol p.o 1,25 mg/hari (Direkomendasikan)

Tepat Indikasi Tepat Pasien Tepat Obat Tepat dosis

• Merupakan obat • Tidak • Merupakan obat • Direkomendasikan


golongan β-bloker dikontraindikasikan untuk HF stage C dosis Bisoprolol
kardioselektif yang 1,25 mg/hari
tepat pada
penderita HF

Efektifitas : Penurunan gejala


Monitoring : Tekanan Darah, ECG, Status Neurologi
ESO : Kelelahan, Diare, Insomnia, Disfungsi ereksi, pusing, mual, irama jantung melambat
(PERKI, hal 29)
Udema
• S : Terjadi bengkak dikedua kaki
• O:- TERAPI : Furosemid 20 mg 1 x Sehari (Rekomendasi)

Tepat Indikasi Tepat Pasien Tepat Obat Tepat Dosis

• Furosemid • Tidak • Golongan Loop • Direkomendasikan


merupakan obat dikontraindikasika diuretik digunakan dosis 20 mg 1 x
golongan Loop n pada pasein untuk pengatasan sehari
diuretik yang Udem

Monitoring : Pantau berat badan dan I & O setiap hari; tekanan darah, orthostasis,
elektrolit serum, fungsi ginjal; dalam dosis tinggi, pantau
pendengaran (DIH 17th).
Efektivitas : Bengkak dikedua kaki hilang.
ESO : Hipotensi akut, aortitis kronis, angiitis nekrosis, hipotensi ortostatik,
tromboflebitis, kematian mendadak akibat henti jantung (DIH 17th).
Diabetes Mellitus
• S :-
• O : Gula Darah Puasa, Gula Darah 2jam PP
TERAPI : Metformin 500 mg 3 x sehari (Dihentikan)
Tepat Indikasi Tepat Obat Tidak Tepat Pasien Tidak Tepat Dosis

• Metformin • Metformin • Metformin • Dosis Metformin


merupakan merupakan Drug dikontraindikasik yaitu 500 mg 2 x
golongan of Choice pada an untuk pasien sehari
Biguanide yang pasien DM gagal jantung
digunakan untuk dengan HF tidak stabil atau
terapi pasien DM sedang dirawat
dengan HF inap.

Monitoring : Status volume dan fungsi ginjal (Dipiro ed 10).


Efektivitas : Terjadi penurunan GDP dan 2 jpp.
ESO : Diare, mual, muntah, lemas, pusing, ruam (DIH 17th).
(PERKI hal, 36) (PERKI hal, 37)

(DIH 17th Edition)


TERAPI : Insulin Glargine 10U/Sehari, Sebelum Tidur (Direkomendasikan)

Tepat Indikasi Tepat Obat Tepat Pasien Tepat Dosis

• Insulin Glargin • Tidak • Diberikan pada • Direkomendasikan


digunakan sebagai dikontraindikasian pasien yang dosis Insulin
terapi Anti menderita HF Glargine 10 U
Hiperglikemia dengan sebelum tidur
komplikasi
Hiperglikemia

Monitoring : Status volume dan fungsi ginjal (Dipiro ed 10).


Efektivitas : Terjadi penurunan GDP dan 2 jpp
(European Heart Journal 2013 Hal. 3072-3073) (Petunjuk Praktis Terapi Insulin)
Kesimpulan Rekomendasi
 Aspilet p.o 75 mg/ hari dilanjutkan

 Captopril p.o 3 x 6,25 mg dilanjutkan

 Metformin p.o 3 x 500 mg dihentikan

 Spironolokaton p.o 12,5-25 mg/ hari dihentikan

 ISDN pp.o 3 x 5 mg dinaikkan dosisnya menjadi 3 x 10 mg

 Furosemide p.o 20 mg/hari direkomendasikan untuk pengatasan udem

 Bisoprolol p.o 1,25 mg/hari direkomendasikan untuk pengobatan gagal jantung

 Insulin glargine 10 U/hari direkomendasikan untuk terapi hiperglikemi


Konseling
 Pengurangan konsumsi cairan (maksimal 2 liter per hari dari semua sumber cairan , baik minuman
maupun makanan) dan pengurangan konsumsi garam natrium (kira-kira 1,5-2 g per hari).

 Kurangi asupan lemak (seperti daging dan gorengan), tingkatan asupan serat dengan makan buah dan
sayur.

 Hindari konsumsi alkohol dan rokok.

 Mengurangi aktivitas fisik yang berat.

 Istirahat yang cukup dan meminum obat anjuran dokter dengan teratur.
Daftar Pustaka
American Pharmacist Association, 2009, Drug Information Handbook A Comprehensive Resource for all
Clinicians and Healthcare Proffesionals 17th edition, Lexicomp, USA.

Dipiro, J.T, Talbert, R.I, et al, 2017, Pharmacoterapy Handbook, 10 th Edition, USA, Mc Graw-Hill
Companies.

PERKI, 2015, Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskular, edisi pert., Perhimpunan
Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Jakarta.

Rydén L, Grant PJ, Anker SD, et al. ESC guidelines on diabetes, prediabetes, and cardiovascular
diseases developed in collaboration with the EASD. Eur Heart J 2013;34:3035–87.

Anda mungkin juga menyukai