PENCEGAHAN STROKE
PRIMER
(SEBELUM STROKE)
GAYA HIDUP SEHAT
• DM
• RIWAYAT STROKE
MINOR
• DISLIPIDEMIA
• FIBRINOGEN
• STRESS
• HIPERURICEMIA
• OBESITAS
2
STROKE KRIPTOGENIK
• PROTEIN S
• ANTI TROMBIN III
• HOMOSISTEIN
• PROTEIN C
• ANTIFOSFOLIPID ANTIBODI
1. HIPERTENSI :
• UPAYAKAN S<140 MMHG, D<90 MMHG
• KURANGI GARAM & OBESITAS, OLAH RAGA,
HIDUP RILEK
2. DIABETES MELLITUS :
• KENDALIKAN KADAR GULA DARAH DENGAN
DIET , OBAT DIABET, OLAH RAGA
3. FIBRILASI ATRIUM :
• REKOMENDASI : ASA ATAU ANTIKOAGULAN
4. DISLIPIDEMIA :
• MODIFIKASI DIET DAN OBAT ( STATIN )
3
PENGOBATAN
Pengobatan yang cepat dan tepat diharapkan dapat menekan mortalitas dan mengurangi
kecacatan. (Time is Brain). Tujuan utama pengobatan adalah untuk memperbaiki aliran darah ke
otak secepat mungkin dan melindungi neuron dengan memotong kaskade iskemik. Pengelolaan
pasien stroke akut pada dasarnya dapat di bagi dalam :
1. Pengelolaan umum, pedoman 5 B
1.a Breathing
1.b Blood
1.c Brain
1.d Bladder
1.e Bowel
2. Pengelolaan berdasarkan penyebabnya
2.a. Stroke iskemik
2.a.1. Memperbaiki aliran darah ke otak (reperfusi)
2.a.2. Prevensi terjadinya trombosis (antikoagualsi)
2.a.3. Proteksi neuronal/sitoproteksi
2.b. Stroke Hemoragik
2.b.1. Pengelolaan konservatif
2.b.1.a. Perdarahan intra serebral
2.b.1.b. Perdarahan Sub Arachnoid
2.b.2. Pengelolaan operatif
3. Pencegahan serangan ulang
4. Rehabilitasi
pada minggu ke 2 – 4 setelah serangan otak. Penderita sebaiknya berbaring dalam posisi miring
kiri-kanan bergantian setiap 2 jam. Dan bila ada radang atau asma cepat diatasi.
1.b Blood : Tekanan darah pada tahap awal tidak boleh segera diturunkan, karena dapat
memperburuk keadaan, kecuali pada tekanan darah sistolik > 220 mmHg dan atau diastolik >
120 mmHg (stroke iskemik), sistolik > 180 mmHg dan atau diastolik > 100 mmHg (stroke
hemoragik). Penurunan tekanan darah maksimal 20 %.
Obat-obat yang dapat dipergunakan Nicardipin (0,5 – 6 mcg/kg/menit infus kontinyu),
Diltiazem (5 – 40 g/Kg/menit drip), nitroprusid (0,25 – 10 g/Kg/menit infus kontinyu),
nitrogliserin (5 – 10 g/menit infus kontinyu), labetolol 20 –80 mg IV bolus tiap 10 menit,
kaptopril 6,25 – 25 mg oral / sub lingual.
Keseimbangan cairan dan elektrolit perlu diawasi
Kadar gula darah (GD) yang terlalu tinggi terbukti memperburuk outcome pasien stroke,
pemberian insulin reguler dengan skala luncur dengan dosis GD > 150 – 200 mg/dL 2 unit, tiap
kenaikan 50 mg/dL dinaikkan dosis 2 unit insulin sampai dengan kadar GD > 400 mg/dL dosis
insulin 12 unit.
1.c Brain : Bila didapatkan kenaikan tekanan intra kranial dengan tanda nyeri kepala,
muntah proyektil dan bradikardi relatif harus di berantas, obat yang biasa dipakai adalah manitol
20% 1 - 1,5 gr/kgBB dilanjutkan dengan 6 x 100 cc (0,5 gr/Kg BB), dalam 15 – 20 menit dengan
pemantauan osmolalitas antara 300 – 320 mOsm, keuntungan lain penggunaan manitol
penghancur radikal bebas.
Peningkatan suhu tubuh harus dihindari karena memperbanyak pelepasan neurotransmiter
eksitatorik, radikal bebas, kerusakan BBB dan merusak pemulihan metabolisme enersi serta
memperbesar inhibisi terhadap protein kinase. Hipotermia ringan 30C atau 33C mempunyai
efek neuroprotektif.
Bila terjadi kejang beri antikonvulsan diazepam i.v karena akan memperburuk perfusi
darah kejaringan otak
5
1.d Bladder : Hindari infeksi saluran kemih bila terjadi retensio urine sebaiknya dipasang
kateter intermitten. Bila terjadi inkontinensia urine, pada laki laki pasang kondom kateter, pada
wanita pasang kateter.
1.e Bowel : Kebutuhan cairan dan kalori perlu diperhatikan, hindari obstipasi, Jaga supaya
defekasi teratur, pasang NGT bila didapatkan kesulitan menelan makanan. Kekurangan albumin
perlu diperhatikan karena dapat memperberat edema otak
cc subkutan monitor trombosit hari ke 1 & 3 (jika jumlah < 100.000 tidak diberikan), Warfarin
dengan dosis hari I = 8 mg, hari II = 6 mg, hari III penyesuaian dosis dengan melihat INR pasien.
Pasien dengan paresis berat yang berbaring lama yang berrisiko terjadi trombosis
vena dalam dan emboli paru untuk prevensi diberikan heparin 2 x 5.000 unit sub cutan atau
LMWH 2 x 0,3 cc selama 7 – 10 hari.
Obat anti agregasi trombosit mempunyai banyak pilihan antara lain aspirin dosis
80 – 1.200 mg/hari mekanisme kerja dengan menghambat jalur siklooksigenase, dipiridamol
dikombinasi dengan aspirin aspirin 25 mg + dipiridamol SR 200 mg dua kali sehari dengan
menghambat jalur siklooksigenase, fosfodiesterase dan ambilan kembali adenosin, cilostazol
dosis 2 x 50 mg mekanisme kerja menghambat aktifitas fosfodiesterase III, ticlopidin dosis 2 x
250 mg dengan menginhibisi reseptor adenosin difosfat dan thyenopyridine dan clopidogrel
dosis 1 x 75 mg dengan menginhibisi reseptor adenosin difosfat dan thyenopyridine.
arteri ke arteri. Efek “upstream” adalah memperbaiki pengaturan eNOS (endothelial Nitric
Oxide Synthese, mempunyai sifat anti trombus, vasodilatasi dan anti inflamasi), menghambat
iNOS (inducible Nitric Oxide Synthese, sifatnya berlawanan dengan eNOS), anti inflamasi dan
anti oksidan.
Cerebrolisin, suatu protein otak bebas lemak dengan khasiat anti calpain, penghambat
caspase dan sebagai neurotropik dosis 30 – 50 cc selama 21 hari menunjukkan perbaikan fungsi
motorik yang bermakna.
Rehabilitasi
Tujuan rehabilitasi ialah :
- Memperbaiki fungsi motoris, bicara, dan fungsi lain yang terganggu
- Adaptasi mental; sosial dari penderita strke, sehingga hubungan interpersonal menjadi normal
- Sedapat mungkin harus dapat melakukan aktivitas sehari-hari
…meliputi…
• Contoh :belajar berjalan, berpakaian, atau makan hanya dengan satu tangan,berjalan,
tidur dll.
Rehabilitasi dini harus segera dikerjakan sedini mungkin à apabila pasien sudah stabil.
• POSITIONING
Keutamaan
• faktor penting dlm memberikan pasien kesempatan untuk dpt bergerak normal kembali
• Dilakukan 24jam/hari
• mencegah komplikasi, seperti : aspirasi, nyeri punggung, gg. pernafasan
• Posisi tidur
Pada fase akut (0-3 minggu), posisi tidur pasien sangat penting, karena pasien dalam
keadaan lemah dan bila sikap yg dilakukan salah, dapat menjadi kaku yg dapat merugikan u/
penyembuhan.
Di tempat tidur lengan yg sakit harus diluruskan dgn bahu kedepan. Tungkai yg lumpuh
harus dalam posisi sewajar mungkin.
usahakan merubah posisi pasien secara teratur, pada waktu miring ke sisi yg sakit,
usahakan tidak lebih dari 20 menit.
Berbaring terlentang :
posisi kepala, leher dan punggung harus lurus. Letakan bantal dibawah lengan yg
lumpuh secara hati-hati, sehingga bahu terangkat keatas dgn lengan agak ditinggikan dan
9
memutar kearah luar, siku dan pergelangan tangan agak ditinggikan. Letakan juga bantal
dibawah paha yg lumpuh dgn posisi agak memutar kearah dalam, lutut agak ditekuk.
Miring kesisi yg sehat :
- bahu yg lumpuh harus menghadap kedepan,
- lengan yg lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan
- kaki yg lumpuh diletakan didepan, paha dan tungkai yg sehat menyilang di bawah
tungkai yg lumpuh dgn diganjal bantal.
Miring ke sisi yg lumpuh :
- lengan yang lumpuh menghadap ke depan, pastikan bahu tidak memutar secara
berlebihan
- tungkai yg lumpuh agak ditekuk, tungkai yg sehat menyilang di atas tungkai yg
lumpuh dgn diganjal bantal.
• Duduk
Duduk dikursi dengan sandaran yang lurus. Duduk yg lurus dgn sendi-sendi paha dan
lutut tertekuk 90 derajat.
Mendudukan pasien di belakang meja kerja, di mana kedua lengan bisa beristirahat
diatas meja, sebaiknya simetris.
Dengan topangan untuk lengan, bahu jangan terlalu tinggi / terlalu rendah.
Duduk di atas kursi yg keras, untuk mencegah pola duduk yg tidak simetris.
pada saat penderita duduk dikursi bisa dilakukan latihan-latihan untuk keseimbangan,
karena tanpa keseimbangan yg baik tidak mungkin bisa berdiri / berjalan dengan baik.
Bila penderita sudah mampu menjaga keseimbangan waktu duduk, letakan bantal
dibelakang kepala, leher dan bahu yang lumpuh.
• Positioning: Sitting
• Berdiri dan keseimbangan
Dari duduk di kursi ke berdiri, pasien harus :
Berdiri dengan ke dua kaki berdampingan, agak terbuka
Waktu berdiri lengan yg terlipat digerakan ke depan untuk memindahkan titik berat badan
ke depan untuk mempermudah berdiri.
10
• Cara pengobatan dengan ilmu kedokteran terhadap gangguan mental emosional dengan
mengubah pola pikiran, perasaan, dan perilaku agar terjadi keseimbangan dalam diri
individu tersebut
• Dalam Psikoterapi sangat diperlukan hubungan yg baik antara dokter dan pasien
• Tujuan
• Menguatkan daya tahan mental yg telah dimiliki pasien
• Mengembangkan daya tahan mental yg baru dan yg lebih baik untuk mempertahankan
fungsi pengontrolan diri
• Meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan
• Tipe Psikoterapi
Behaviour Therapy
Cognitive Therapy
Family Therapy
Group Therapy
Interpersonal Therapy
Psychodynamic Therapy
• Behaviour Therapy
• Psikoterapi perilaku dimaksudkan untuk memulihkan gangguan perilaku yang terganggu
menjadi perilaku yang mampu menyesuaikan diri
- Self-Monitoring à pasien diminta untuk tetap melakukan kegiatan
sehari2nya. Dari situ, terapis dpt mengetahui apa yg pasien lakukan stp hari.
- Schedule of Weekly Activities à pasien & terapis bekerja sama
membuat kegiatan baru yg positif.
- Role Playing à mebantu pasien membangun kemampuan baru yg dpt
meningaktkan interaksi sosial.
- Behavior Modification à pasien diberi reward jika melakukan kegiatan
positif [memberi motivasi]
• Cognitive Therapy
• Psikologi kognitif, dimaksudkan untuk memulihkan kembali fungsi kognitif (daya pikir
dan daya ingat) rasional sehingga penderita mampu membedakan nilai- nilai moral etika.
• Terapis bekerja dengan pasien menghadapi pikiran yg salah.
13
• Dengan menunjukkan jalan alternatif dlm mengamati situasi, pandangan hidup dan mood
pasien akan meningkat.
• Family Therapy
• psikoterapi keluarga dimaksudkan untuk memulihkan penderita dan keluarganya.
• Terapi kognitif, terapi interpersonal, atau terapi perilaku mungkin juga dilakukan dalam
terapi keluarga. Tetapi yg plg sering adalah terapi interpersonal.
- Genogram à meneliti hubungan, peristiwa masa lampau yg berdampak pada
emosi pasien.
- Systemic Interpretation
- Communication Training à Dysfunctional pola komunikasi di dalam
keluarga dikenali dan dikoreksi. Pasien diajar bagaimana cara mendengarkan,
bertanya dan menjawab secara tidak defensif.
• Group Therapy
• Terapi kelompok menyediakan perawatan psikoterapi dalam suatu format di mana ada
satu therapist dan enam sampai duabelas peserta dengan permasalahan terkait.
• Keuntungan dari terapi kelompok :
- Increased feedback à pasien dapt menerima umpan balik dari peserta lain.
- Modeling à pasien dpt meniru metode dari peserta lain yg
memiliki permasalahan yg terkait.
- Less expensive
- Improve social skills à Pemimpin kelompok (therapist) sering membantu
peserta untuk belajar berkomunikasi dengan jelas dan secara efektif satu sama lain di
dalam kelompok.
• Interpersonal Therapy
• Therapy hubungan antar pribadi memusat pada hubungan antar pribadi dari orang
tertekan. Gagasan untuk therapy hubungan ini adalah tekanan itu dapat ditangani dengan
meningkatkan pola komunikasi dan bagaimana orang tersebut berhubungan dengan (orang)
yang lain.
- Identification of Emotion à Membantu orang mengidentifikasi emosi
mereka (berasal dari mana)
- Expression of Emotion à membantu menyatakan emosi pasien dgn jalan baik.
14
TERAPI FARMAKOLOGI
• Depresi
• Depresi adalah suatu gangguan yg heterogen
• Depresi terbagi :
- Distimia
- Depresi mayor
- Depresi yang tdk terklasifikasi
• Distimia
• Suatu bntuk gangguan mood depresi yg ditandai dgn ketiadaan kesenangan/ kenikmatan
hidup yg berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 thn.
• Depresi mayor
• Keadaan perasaan sedih, melankolis,/ murung yg berlanjut à menggangu kehidupan
sehari² pasien/ fungsi sosial.
• Antidepresi generasi I
• MAO (mono-amin-oksidase) inhibitor
• Antidepresi Trisiklik
• Antidepresi Generasi II
• SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor)
• Indikasi
• Depresi mayor (indikasi tersering)
• Gangguan panik
• Gangguan obsesive kompulsif Kompulsi (impuls yg tdk tertahankan utk
melakukan sejumlah aksi yg bertentangan dgn pertimbangan/ kehendak yg lebih baik) utk
melakukan berulang² tingkah laku tertentu.
• Nyeri kronik
• AntiDepresi Trisiklik
• Imipiramin suatu derivat dibenzazepin
• Amitriptilin derivat dibenzosikloheptadin
16
• Pasien lanjut usia paling sering m’derita pusing, hipotensi postural, sembelit, sukar
b’kemih dan udem juga tremor
• MAO inhibitor
• MAO dlm tubuh berfungsi dlm proses diaminasi oksidatif katekolamin di mitokondria.
Proses ini dihambat oleh penghambat MAO krn terbentuk suatu kompleks antara p’hambat
MAO dan MAO. Akibatnya kadar epinefrin, norepinefrin naik.
• Penghambat MAO tidak hanya m’hambat MAO tetapi jg enzim2 lain krn itu dpt
m’ganggu metabolisme obat di hati.
• Efek antidepresinya br terlihat 2 – 3 mgg
• Indikasi
• MAO inhibitor digunakan u/ mengatasi depresi tetapi pengunaannya sangat toksik.
• Hasil stimulasi psykiatri o/ penghambat MAO tdk selalu baik, byk keadaan depresi yg
tidak dpt diubah sama sekali
• Sediaan
• Isokarboksazid sbg tablet 10 mg, dosis 3x 10 mg/hari, efek terapi baru terlihat stelah 1-4
mgg
• Nialamid tablet 25 & 100mg, sifat obat ini krng toksik dan krng efektif.
• MAO tipe A, moklobemid à m’hambat MAO –A secara spesifik & reversibel. Jd
moklobemid m;hambat deaminasi katekolamin
• SSRI
• Golongan obat ini krng m’perlihatkan pengaruh thd sist kolinergik, adrenergik atau
histaminergik sehingga, efek samping lebih ringan.
• Masa kerjanya panjang 15-24 jam
• Obat yg t’masuk gol ini adalah fluoksetin, paroksetin, sentralin, fluvoksamin.
• Interaksi Farmakodinamik
• Interaksi farmakodinamik yg b’bahaya akan t’jd bila SSRI dikombinasikan dgn MAO
inhibitor yaitu akan terjadi peningkatan efek serotonin scr brlebihan yg disebut sindrom
serotonin dgn gejala hipertemia, kekakuan otot, kejang, gang perilaku dan gang tanda vital.
• Fluoksetin
• Merupakan SSRI yg plng luas digunakan krn obat ini krng menyebabkan antikolinergik,
hampir tdk menimbulkan sedasi dan cukup diberikan 1x /hari.
18
• Dosis awal 20mg/hari diberika setiapa pagi, bila dk diperoleh ef terapi selama bbrp mgg
dosis dpt ditingkatkan 20 mg / hari hingga 30 mg /hari
• Sertralin
• Suatu SSRI yg bersifat lbh selektif thdp SERT (transporter serotonin) dan kurang selektif
thdp DAT (transporter dopamin).
• Sama dengan fluoksetin dapat meningkatkan benzodiazepin, klozapin & warfarin
• Flufoksamin
• Efek sedasi dan antimuskarinik krng dari fluoksetin.
• Obat ini cenderung meningkatkan metabolik oksidatif benzodiazepin, klozapin, teofilin,
dan warfarin
• Paroksetin
• Obat ini dpt meningkatkan kadar klozapin, teofilin, & warfarin.
• Iritabilitas terjadi pd penghentian obat secara mendadak