100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
373 tayangan7 halaman
1. Pasien mengalami stroke iskemik akibat hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol selama bertahun-tahun, menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah otak
2. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi dan kelemahan otot sisi kiri
3. CT scan diperlukan untuk menentukan jenis stroke, serta terapi obat antihipertensi dan antidiabetes untuk mencegah komplikasi lebih lanjut
1. Pasien mengalami stroke iskemik akibat hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol selama bertahun-tahun, menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah otak
2. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi dan kelemahan otot sisi kiri
3. CT scan diperlukan untuk menentukan jenis stroke, serta terapi obat antihipertensi dan antidiabetes untuk mencegah komplikasi lebih lanjut
1. Pasien mengalami stroke iskemik akibat hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol selama bertahun-tahun, menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah otak
2. Pemeriksaan menunjukkan tekanan darah tinggi dan kelemahan otot sisi kiri
3. CT scan diperlukan untuk menentukan jenis stroke, serta terapi obat antihipertensi dan antidiabetes untuk mencegah komplikasi lebih lanjut
TN, 50 th laki-laki dirawat di bangsal saraf karena kelemahan anggota gerak
sisi kiri. Sebelum dibawa kerumah sakit pasien jatuh di kamar mandi dan tidak sadar. Tiga jam kemudian pasien sadar dan mengalami pelo. Hasil pemeriksaan fisik dan tanda vital: tekanan darah 200/120 mmHg, frekuensi nadi 92x/menit, nafas 22x/menit, GDS 265 gr/dl. Kekuatan otot: reflek Babinski (+) positif Pasien penderita hipertensi sejak 10 th yang lalu dan juga menderita diabetes sejak 7th yang lalu, pasien tidak pernah control ke dokter selain itu pasien juga sering mengeluhkan giginya goyang Selama dirumah sakit pasien dipasang kateter dan diterapi piracetam 3 x 1 gram, cithicolin 2 x 500mg, asam tranexamat 3 x 1, mecobalamin 1x1, captopril 3 x 25 mg, infus RL 16 tetes/menit. Plan CT scan. Istrinya menananyakan bagaimana cara wudhu dan solat. Pasien merasa terpukul dengan penyakit yang dideritanya, karena dia merupakan pencari nafkah utama di keluarga. Setiap malam pasien sulit tidur dan nafsu makan menurun
Menetapkan permasalahan
1. Kenapa pasien tersebut mengalami kelemahan?
Jawaban Karena adanya infrak total sirkulasi anterior, infrak= kerusakan atau kematian jaringan, ketika sirkulus willis terganggu dapat terjadinya infrak disebabkan gangguan peredaran darah dll. Dapat terjadi deficit kortikal/ terjadi penurunan hemisfer dominan ini yang menyebabkan terjadinya kelumpuhan pada salah satu anggota tubuh pasien 2. Interpretasi hasil pemeriksaan fisik dan tanda vital TD= hipertensi stage 2 Nadi = normal Respirasi = takipnea Suhu = normal Gds= lumayan tinggi Kelemahan sisi kiri, 5/5 normal pasien mampu menggerakan persendian, 4/5= baik , 3/5 sedang hanya mampu melawan gravitasi, 2/5 buruk, 1/5, 0/5 Reflek Babinski: telapak kaki dari arah lateral ke median menggunakan ujung palu reflek, normalnya reflek akan seleksi kea rah dalam, positif dorsofleksi ke arah belakang ada lesi di UMN ( upermotor neuron) Lesi UMN mengenai di korteks serebri berpengaruh dalam berpikir, kemampuan motorik, social bahasa, berpengaruh pada otot 3. Mengapa perlu dilakukan CT scan pada pasien tersebut, Macam-macam dan ciri-ciri stroke, pasien termasuk stroke apa? Karena untuk menentukan jenis dari strokenya, apakah stroke hemoragi atau iskemik Stroke hemoragik: pembuluh darah melemah, pecah dan mengalir kesekitarnya, aneurisma: pembuluh darah melemah spt balon terus pecah, malformasi arteriovenosa: pembuluh darah berbentuk tidak sempurna, apabila pecah jadilah stroke hemoragik Stroke iskemik: karena adanya sumbatan pada arteri, pembuluh darahnya menebal Ciri: spesifik ada 3, FAST - F= face, apakah saat senyum dia perot, terasa baal/kebas/matirasa - A= arm, dari 2 tangan apakah ada kelemahan atau tidak, salah satu aja atau dua”nya terkulai dengan lemas - S= speech, suara parau, diajak ngobrol jelas enggak - T= time, segera telfon ke 199 atau bawa ke ugd agar segera menerima pertolongan max 3 jam setelah gejala Pasien pada scenario mengalami stroke iskemik
4. Mengapa pasien mengalami gigi goyang?
Karena pasien menderita penyakit DM, pada pasien penderita DM rentan mengalami kegoyahan pada gigi karena kadar glukosa yang tinggi pada pasien berdampak pada buruknya sirkulasi darah sehingga suplai darah yang mengandung oksigen tidak mampu mengalir dengan baik ke bagian tubuh yang membutuhkan termasuk gusi jadi infeksi lebih mudah terjadi Gllukosa yang meningkat pada pasien Dm juga berakibat pada kandungan biofilm dan plaj yang berfungsi sbg tempat perlekatan bakteri, shg bakteri akan berkembang biak dengan baik karena asupan makanan yang cukup Plak akan menumpuk pada daerah interdental gusi yang dapat menyebabkan terjadinya gingivitis/peradangan pada gusi, jika tidak dirawat akan menyebabkan periodontitis yang dapat menyebabkan kegoyangan pada gigi 5. Bagaimana tata cara wudhu dan solat pasien stroke? Jika tidak bias dengan air dengan debu/ tayamum, atau meminta keluarga untuk membantu, jika ada luka jangan disiram ya Untuk shlatnya: jika pasien masih bias menggerakan anggota tubuhnya bias dilakukan dengan posisi tidur, atau dengan kedipan mata, kalo memang tidak bias bergerak sama sekalii dengan niat di hatinya 6. Manifestasi oral penggunaan obat hipertensi Xerostomia: mulut kering, karena pada penderita DM laju saliva berkurang Enlargement gingiva: pembesaran pada gusi Eritema multiform: penyakit pada membrane mukosa, gangguan inflamasi akut. Eritema multiform mayor ( steven-johnson syndrome, hamper mengenai seluruh mukosa mulut) dan minor( terjadi pada satu daerah saja, mulut saja, mukosa atau kulit saja). Terjadi sebagai reaksi hipersensitivitas tubuh ditandai dengan adanya sel-sel efektor sitotoksik dan CD8= limfosit T pada epitel yang menyebabkan apoptosis dari keratinosit sehingga sel menjadi nekrosis 7. Apakah penyebab dari stroke yang dialami pasien? Jatuh kamar mandi tidak DM= gula yang melewati pembuluh darah dapat menyebabkan kerusakan endotel, jadi tidak berfungsi sebagai barrier pada pergerakan LDL, LDL bias masuk ke tunika intima, terakumulasi jadi guratan lemak, akan terbentuk foam sel, terakumulasi menjadi plak lemak, lama-lama jadi teroksidasi terus nekrossis, rupture lepas terbawa ke otak dan tersumbat. Gangguan aliran emboli Hipertensi: ada perubahan anatomi dan fisiologi, pembentukan plak berhubungan dengan hipertensi, tahanan perifer makin rendah karena lumen semakin kecil , tidak dapat melakukan homeostasis jadi hipertensi, angiotensinogen diproduksi dihepar berubahn menjadi angiotensin 1 lalu berubah jadi angiotensin 2, vasokonstriksi dapat meningkatkan tkanan darah. Angiotensin menghasilkan aldosterone akan meningkatkan Na di ginjal sehingga diperlukan air untuk mengencerkan konsentrasi , volume darah meningkat tekanan darahpun meningkat Hubungan dg stroke: hipertensi daapt mengganggu pembuluh dan mengurangi perfusi pembuluh darah, hipertensi dan Dm saling bersinergi menimbulkan stroke stroke iskemik, TD harus diturunkan dalam 15% dalam 24 jam apabila TD lebih dari 220/110 tapi kalau masih kurang dari 185/110 target penurunannya ,180/105 dengan trombolisis dengan obat anti hipertensi yaitu dlm gol ace inhibitor DM nya insulin 8. Farmakologi obat-obatan yang dikonsumsi pasien piracetam 3 x 1 gram, untuk gangguan cerebral spt mudah lupa dan gejala vertigo, digunakan karena ada peningkatan respetor(single stimulus) pada tubuh sehingga efektif. Modulator alosterin positif dari reseptor AMPA, AMPA melepaskan glutamin yang mengikat reseptro AMPA dan NMDA, Na+ mengalir menggabungkan gradiennya menjadi matriks. Termasuk neuroleptika cithicolin 2 x 500mg, obat yg bekerja meningkatkan senyawa kimia pada otak yaitu phospholipid.., mempertahankan fungsi otak asam tranexamat 3 x 1, mecobalamin 1x1, captopril 3 x 25 mg, untuk hipertensi karena termasuk golongan obat ace inhibitor dosis 6,25 mg untuk dewasa terapi stroke iskemik menggunakan obat captopril karena ada penyebab hipertensi, clopidogral, aspirin stroke hemoragik bias menggunakan anti hipertensi juga obatnya harus memiliki sasaran terapi: 1. Stroke akut(stroke iskemik, akan mengalami infrak 4-6 jam, terapeutik window sekitar 12-24 jam), 2. Stroke perdarahan (peningkatan tekanan intracranial dan perdarahan ulang memperburuk keadaan) terapi farmakologi stroke akut: menghilangkan sumbatan pembuluh darah dengan terapi trombolitik, TPA mekanismenya mengaktifasi plasmin. Terapi efektif jika dilakukan dalam 3 jam setelah seangan akut, harus hati hati juga krena menimbulkan perdarahan. Obatnya aspirin 75-300mg dan copidogrel terapi pencegahan stroke: jika penggunaan aspirin bias diganti dengan copidogrel dan tiklopidin 9. Efek samping dari obat-obatan yang di konsumsi pasien Captopril = batuk”, hyperkalemia, angioedema, gangguan pada indra pengecap Piracetam: bikin ngantuk, gugup/cemas, nyeri prut mual, muntah dan juga gangguan keseimbangan Mecobalamin: anorexia, mual, muntah diare Citicolin: insomnia, sakit kepala, diare, mual, penglihatan menurun Asam tranexamat: biasa dipakai untuk menghentikan menstruasi yg lebih dari masa normalnya, membuat darah menggumpal jiak dipakai tidak efektif Masalah keperawatan: menurunkan kekuatan otot, gangguan , ketidakseimbangan fisik berhubungan dengan gangguan psikososial: asupan nutrisi diharapkan meningkat dari cukup mencadi sedang atau tercukupi, intervensi = manajemen gangguan makan kolaborasi dg ahli gizi, kesiapan religious: kemampuan ibadah dari terganggu menjadi tidak terganggu intervensi: memfasilitasi cara ibadah saat sakit dan bersuci, outcame: mengambil label jaringan serebral normal dengan kriteria tekanan sistolik dar, reflek saraf yg terganggu menjadi berkurang, manajemen edema cerebral dg , hambatan mobilitas fisik: pergerakan pasien dapat meningkat dengan kriteria , memonitor keadaan . pola tidur pasien diharapakan tidak terganggu.