Anda di halaman 1dari 17

GEJALA KEJUTAN LISTRIK

(ELECTRIC SHOCK)
Lembar Informasi

Tegangan listrik sinus bolak-balik dengan frekwensi 50/60 Hz adalah


sumber tegangan yang umum digunakan di dunia. Menurut Art Margolir
dalam bukunya Electrical Wiring, Hal 53, menyebutkan adanya periode kejut
listrik seperti pada tabel 2 di bawah ini :
Tabel 2. Periode Kejut LIstrik
Besarnya Arus (mA)
1
2-10
5-25
25-50
50-100

Akibat Yang Terjadi


Terasa ada aura
Otot menjadi tegang
Sukar terlepas dari
pengaruh
Semua jaringan otot
tergetar
Vebrilasi ventriculasi

Faktor utama yang menyebabkan kejut listrik


1. Besarnya sifat penahan dari badan manusia
2. Lintasan arus listrik dari titik awal terkenanya dan titik akhir
penyaluran arus
Dari tabel besarnya tahanan pada beberapa bagian tubuh, dapat diperkirakan
beberapa besarnya arus lintasan yang terjadi.

Tabel 3. Nilai Tahanan Pada Bagian Tubuh


Bagian Badan
Tahanan (Ohm)
Kulit kering
100.000-600.000
Kulit basah
1.000
Bagian dalam
400-600
Telinga, bibir
400

Gambar 4. Akibat Shock Listrik Terhadap Jantung

Hasil penelitian hanya 3% arus listrik yang langsung menyilang


otak. Bagian paling menentukan hidup manusia adalah jantung. Bagian
ini sangat peka terhadap arus listrik. Dalam orde miliampere dan
dalam waktu relatiff singkat, sudah mampu menimbulkan vebrilasi
jantung. Arus 20-40 mA akan dapat menghentikan pernafasan akibat
otot-otot pernafasan menjadi kejang. Korban masih dapat di tolong
apabila waktu berlangsungnya vebrilasi jantung. Korban masih dapat
di tolonmg apabila waktu berlangsungnya vebrilasi tidak lebih dari 3
menit.
Tingkat vebrilasi yang paling tinggi adalah vebrilasi vertikulasi, sebagai
akibat tersilangnya janting secara langsung. Bagaimana arus listrik mengalir
melalui tubuh kita dilihat dari sisi mana yang menyinggung tegangan listrik
dapat dilihat pada gambar 4 di atas.

1. Dari tangan kanan ke arah kaki kiri tidak menyilang jantung, vebrilasi
vertikulasi tidak terjadi.
2. Dari tangan kiri ke arah kaki kanan, menyilang jantung, vebrilasi
vertikulasi terjadi
Jadi tersinggung tegangan listrik dan teraliri arus listrik justru lebih
aman pada tangan kanan daripada tangan kiri.

1.
2.
3.
4.
5.

LEMBAR KERJA
Alat dan Bahan
Simulasi instalasi listrik (ekivalen) ......
Sarung tangan karet ..............................
Sepatu bersol karet ................................
Tali kering ................................................
Kayu kering ..............................................

1 set
1 set
1 set
secukupnya
1 buah

1.
2.
3.
4.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Gunakan pakaian praktik dan kelengkapan keselamatan kerja !
Ikuti prosedur percobaan dengan benar, konsultasikan rencana kerja anda
pada instruktur !
Hindarkan penggunaan alat diluar fungsinya !
Jangan memberikan sumber tegangan pada simulasi instalasi listrik pada
saat praktik !
Langkah Kerja

1. Siapkanlah peralatan dan bahan yang diperlukan !


2. Lakukanlah praktik secara berpasangan salah satu menjadi korban
dan yang lain sebagai penolongnya !
3. Simulasi instalasi listrik jangan dialiri dengan sumber tegangan !
4. Lakukanlah pertolongan terhadap korban sengatan listrik pada
simulasi instalasi listrik pengamatan pada spesifikasi alat pemadam
kebakaran!
5. Jika telah selesai maka kembalikan alat dan bahan ketempat semula!
TERSENGAT LISTRIK ARUS KUAT
LISTRIK ARUS KUAT

Tersengat arus kuat dari kabel tegangan tinggi dapat berakibat


fatal. Korban mengalami luka bakar hebat, kejang otot akibat shock
dapat melemparkan korban beberapa meter dari tempatnya semula
dan mengakibatkan cedera lain, misalnya patah tulang. Listrik arus
kuat dapat menyambar hingga 18 meter. Bahan-bahan seperti kayu
kering atau pakaian tidak dapat melindungi anda terhadap listrik arus
kuat. Aliran listrik harus dimatikan dan kabel terbuka harus diisolasi
sebelum memakan korban. Hal ini penting bila terjadi kerusakan pada
kabel listrik di atas rel kereta listik.
TINDAKAN
JANGAN mendekati korban sebelum ada kepastian aliran listrik sudah
dimatikan dan kalau perlu diisolasi. Jaga jarak minimum 18 meter dan
penonton dijauhkan.
Segera panggil dinas gawat darurat.

Korban hampir pasti tidak sadar. Setelah situasi cukup aman periksa
napas dan nadinya, dan persiapkan resusitasi. Korban dibaringkan
dalam posisi pemulihan.
Luka baker diobati, juga luka-luka lain. Lakukan tindakan untuk
mengatasi shock.
Pertolongan pertama pada korban tersengat listrik :

1. Akibat dari sengatan aliran listrik


Arus yang mengalir melalui tubuh (tersengat listrik) dapat mengakibatkan :
a. Jantung berhenti berdenyut.
b. Otot berkontraksi (mengerut).
c. Pernafasan terhenti dimana pusat saraf di otak yang mengatur pernafasan
lumpuh.
d. Luka bakar.
2. Perawatan
a. Minta pertolongan (berteriak).
b. Matikan listrik (putuskan hubungan/kontak).
c. Amankan penderita dari bahaya fisik yang langsung.
d. Periksa denyut nadi dan pernafasan serta rawat si korban seperlunya.
e. Bila pernafasan dan denyut nadi sudah pulih, rawatlah luka bakar atau
luka lainnya bila ada.
f. Pindahkan korban ke lokasi yang aman untuk perawatan selanjutnya.
g. Korban perlu selalu ditunggui selama tim dokter menangani korban.
3. Langkah-langkah Yang Dilakukan
a. Amankan korban dari bahaya.
b. Usahakan jalan udara untuk pernafasan lancar.
* Bila ada muntah/darah atau benda lain di mulut korban, keluarkan segera.
* Telentangkan si korban, tekuk kepalanya ke belakang, tarik rahangnya ke
depan agar lidah tidak menutup lubang tenggorokan.
* Lakukan pernafasan mulut ke mulut 3 - 4 kali secepat mungkin.
* Pulihkan fungsi jantung dengan melakukan urutan jantung (cardiac
resuscitation).

* Untuk orang dewasa : Frekuensi pengurutan dilakukan 60 kali setiap menit


* Untuk anak kecil :Frekuensi pengurutan dilakukan 90 kali setiap menit
Catatan:
* Hindari tekanan yang terlalu keras agar tidak mengakibatkan tulang rusuk
korban rusak.
* Upayakan pemulihan denyut nadi maupun pernafasan.
c. Pernafasan mulut ke mulut
* Telentangkan si korban, tekuk kepalanya ke belakang.
* Buka mulut dan tarik nafas Anda, kemudian tutup mulut dan tiupkan udara
ke mulut korban sekuat-kuatnya sampai rongga paru-paru terangkat.
* Pijit hidungnya agar udara yang ditiupkan tidak keluar.
* Amati turunnya dada kembali.
* Faktor penentu adalah kecepatan dalam bertindak, karena itu 3 atau 4 kali
peniupan pertama dilakukan secepat mungkin.
* Peniupan selanjutnya diulang lebih kuarng 10 kali setiap menit.
Catatan:
* Bila paru-paru tidak mengembang, segera periksa mulut, hidung atau
kerongkongan.
* Untuk anak kecil : seyogianya mulut si penolong mencakup hidung dan
mulut korban, dengan frekuensi 20 kali setiap menit.
* Bila satu dan lain hal, sipenolong tidak dapat meniup melalui mulut, maka
dapat dilakukan peniupan melalui hidung.

Pertolongan Pertama Pada Korban Tersengat Listrik Kesetrum


Pada korban tersengat (kesetrum) listrik korban sering kali
jatuh pingsan, mengalami henti napas, denyut jantung tak teratur atau
bisa jadi malah berhenti sama sekali, dan mengalami luka bakar yang
luas. Untuk mengatasi hal ini ada bebeapa langkah yang bias kita
laukan,
diantaranya adalah:
* Perhatikan terlebih dahulu kondisi si korban dan sekitarnya. Lihat
apakah korban masih terhubung dengan aliran listrik atau tidak.
Jangan terburu-buru langsung menyentuh atau memegang si korban.
Jika korban masih terhubung dengan listrik, bisa jadi kita akan ikut

kesetrum, walhasil kita jadi ikut menjadi korban.


* Cari sumber listriknya dan matikan. Jika tidak bisa, singkirkan
sumber listrik dari tubuh korban menggunakan benda yang tidak
mengantarkan listrik, semisal kayu, plastik, atau karet.
* Jika lokasi kejadian tidak aman, pindahkan korban ke tempat lain,
lalu segera bawa korban ke pusat layanan medis terdekat. Bisa juga
dengan menghubungi nomor darurat agar si korban dijemput.
* Sambil menuju atau menunggu bantuan medis datang, baringkan
korban dalam posisi telentang. Posisi kaki diatur agar lebih tinggi dari
kepala untuk mencegah terjadinya shock. Periksa pula pernapasan
dan denyut jantungnya. Jika jantung atau napas korban terhenti, Anda
bisa melakukan tindakan cardio pulmonal resuscitation (CPR), dengan
catatan Anda menguasai teknik ini Semoga bermanfaat.
BAGAIMANA CARA MENOLONG ORANG YANG TERKENA KEJUTAN
LISTRIK
Listrik adalah sahabat Anda. Berkat listrik rumah Anda bisa terang
benderang, udara rumah tak jadi gerah, dan segala aktivitas Anda pun jadi
makin mudah. Namun, ada pula ancaman bila kita sembarangan
memperlakukan listrik.Setidaknya listrik bisa bikin Anda tersengat. Kalau
sampai disengatnya, akibatnya bisa bermacam-macam. Mulai dari sekedar
terkejut, membuat luka bakar ditubuh Anda, atau yang tergolong fatal berupa
kematian. Sengatan listrik dapat membuat jantung berhenti berdenyut, otot
berkontraksi (mengerut), pernafasan berhenti karena pusat saraf yang
mengatur pernafasan menjadi lumpuh.
Kalau anda melihat orang tersengat listrik, ada beberapa hal yang bisa anda
lakukan. Pertama, segera matikan aliran listrik. Bisa dengan mematikan
peralatan yang menjadi sumber setruman atau langsung dari MCB.
Cara penanganan :
- segera pindahkan korban ke tempat aman serta bersirkulasi udara lancar.
- Baringkan korban serta periksa denyut nadi dan pernapasannya.
- Berikan bantuan pernapasan buatan jika dibutuhkan seperti pingsan.

- Bila mengalami luka bakar, segera berikan pertolongan pertama untuk


kemudian dilarikan ke dokter.
- Bila korban mengalami muntah, upayakan untuk dikeluarkan. Agar lubang
tenggorokannya tidak tertutup, tarik rahangnya ke depan.
- Untuk memulihkan fungsi jantung, urut rusuk korban. Bagi orang dewasa,
dibutuhkan pengurutan rusuk sampai 60 kali dalam satu menit. Sedang untuk
anak-anak lebih banyak lagi, sampai 90 dalam semenit. Dan yang perlu
diperhatikan ketika mengurut, hindari menekan rusuk terlalu keras. Karena
bisa berakibat fatal menyebabkan rusaknya rusuk korban.
- Untuk pembuatan nafas buatan ada tekniknya. Pertama, telentangkan
korban, lalu tekuk kepalanya ke belakang. Kemudian, anda buka mulut, tarik
napas kuat-kuat, baru tutup mulut. Kemudian tiupkan udara ke mulut korban
sekuat-kuatnya sampai rongga paru-paru terangkat. Ketika melakukannya,
jangan lupa tekan hidung korban supaya udara yang anda tiupkan tidak
keluar. Sebisa mungkin, segera lakukan pernapasan buatan ketika korban
tersengat. Tiga sampai empat kali pernapasan buatan awalan akan sangat
membantu korban.Jika korban adalah anak kecil, dibutuhkan lebih banyak
lagi pernapasan buatan, sampai 20 kali dalam semenit.Untuk pernapasan
buatan, mungkin karena pertimbangan tertentu, bisa tidak dilakukan lewat
mulut. Pembuatan nafas buatan boleh disalurkan lewat hidung korban. Kalau
setelah dilakukan pernapasan buatan, ternyata paru-paru juga tidak
mengembang, periksa mulut, hidung, dan kerongkongan. Mungkin ada
sesuatu yang menghambat aliran udara untuk masuk. Serta setelah diberikan
pertolongan pertama, segera bawa untuk mendapat pertolongan medis lebih
lanjut.Preventif (pasti) lebih baik

Cara-cara seperti itulah yang dapat anda lakukan ketika menolong korban
sengatan listrik. Nah, agar itu tidak menimpa anda, tentu harus berhati-hati
menggunakan listrik. Bersiagalah dan selalu waspada setiap akan
menggunakan peralatan elektronik yang memakai listrik.
Periksa kabel yang akan kita gunakan, khawatir ada kabel yang terkelupas.
Langkah antisipasi lainnya adalah tidak menumpuk steker di satu stop
kontak. Juga cegah putra-putri kita bermain-main dengan kabel atau stop
kontak. Karena itu, baiknya letakkan stop kontak atau kabel jauh dari
jangkauan anak-anak. Larang juga anak-anak bermain layang-layang di dekat
tiang listrik. Benang bisa menjadi penghantar listrik yang membahayakan
jiwa.

Intinya, tingkatkan kewaspadaan kita agar terhindar dari bahaya sengatan


listrik. Langkah preventif yang kita lakukan akan sangat membantu
mengurangi kemungkinan tersengat listrik.

Tersengat Listrik dalam Pertolongan Pertama tegolong dalam


Luka bakar. Prinsip Penanganan pada dasarnya sama dengan
penanganan luka Bakar lainnya.
Untuk sengatan listrik langkah yang harus kita Ambil :
> Pastikan area saat menolong aman
Hindarkan dari potensi bahaya yg mungkin akan timbul. ( Area
disekitar
korban bersih dari benda2 berbahaya, mis. singkirkan
kabel bila ada
didekat korban/disekitar area korban )
> Pastikan diri anda aman untuk menolong
Gunakan alas kaki yang tidak menghantar listrik dan kering.
> Hentikan Proses bakar / sengatan
Matikan sumber listrik
> Pada luka bakarnya siram dengan air
Biasanya sengatan listrik dapat membuat korban tidak bernapas
bahkan sampai jantungnya berhenti berdenyut. Bila bapak
mendapatkan kondisi seperti ini, maka kita harus memiliki
keterampilan Resusitasi Jantung Paru ( RJP ) yaitu proses manual
yang dilakukan oleh Penolong Untuk memompa jantung si korban.
Gunanya agar listrik tubuh dapat kembali dan jantung dapat berdenyut
kembali.
Luka bakar yang disebabkan oleh sengatan listrik memberikan
luka yang mungkin lebih besar dari apa yang kita lihat dengan mata.
Karena sengatan listrik meninggalkan luka sepanjang alirannya.
kalau terjadi sengatan listrik pada orang yang sedang berada di air,
jalan satu-satunya ya harus sesegera mungkin mematikan sumber
listriknya. Setelah itu sesegera mungkin angkat korban ke daratan.
Karena bila diair faktor bahaya selanujutnya adalah sumbatan jalan
napas. Karena korban tenggelam dan tertutup jalan napasnya.

Disinilah PENTINGNYA kita belajar PERTOLONGAN PERTAMA, karena


dengan belajar Pertolongan Pertama, sepatutnya DAPAT MERUBAH
PERILAKU ATAU POLA PIKIR KITA pada saat kita beraktifitas atau
sedang merancang sesuatu. Dengan Pengetahuan Pertolongan
Pertama, seyogyanya KITA DAPAT MENILAI SUATU POTENSI BAHAYA
sebelum dan pada saat kita melakukan aktifitas.
Cara memberikan pertolongan pertama :
1. Amankan korban dari bahaya
2. Usahakan jalan udara untuk pernafasan lancar.

* Bila ada muntah/darah atau benda lain di mulut korban, keluarkan


segera.
* Telentangkan si korban, tekuk kepalanya ke belakang, tarik
rahangnya ke depan agar lidah tidak menutup lubang
tenggorokan.

Lakukan pernafasan mulut ke mulut 3 4 kali secepat mungkin.

Pulihkan fungsi jantung dengan melakukan urutan jantung (cardiac


resuscitation).

Untuk orang dewasa : Frekuensi pengurutan dilakukan 60 kali setiap


menit

Untuk anak kecil :Frekuensi pengurutan dilakukan 90 kali setiap menit


Catatan:
--Hindari tekanan yang terlalu keras agar tidak mengakibatkan tulang
rusuk korban rusak.
--Upayakan pemulihan denyut nadi maupun pernafasan.
3. Pernafasan mulut ke mulut

* Telentangkan si korban, tekuk kepalanya ke belakang.


* Buka mulut dan tarik nafas Anda, kemudian tutup mulut dan
tiupkan udara ke mulut korban sekuat-kuatnya sampai

rongga

paru-paru terangkat.
* Pijit hidungnya agar udara yang ditiupkan tidak keluar.
* Amati turunnya dada kembali.
* Faktor penentu adalah kecepatan dalam bertindak, karena
atau 4 kali peniupan pertama dilakukan secepat

itu 3

mungkin.

* Penipuan selanjutnya diulang lebih kuarng 10 kali setiap

menit.

Catatan:
-- Bila paru-paru tidak mengembang, segera periksa mulut,
hidung atau kerongkongan.
-- Untuk anak kecil : seyogianya mulut si penolong mencakup
hidung dan mulut korban, dengan frekuensi 20 kali setiap
-- Bila satu dan lain hal, sipenolong tidak dapat meniup melalui
mulut, maka dapat dilakukan peniupan melalui hidung.
Pertolongan Pertama Saat Kesetrum

menit.

Listrik sudah menjadi bagian hidup kita sehari-hari. Hampir semua


peralatan rumah tangga, kantor, dll menggunakan listrik sebagai
sumber energinya. Selain itu, listrik juga telah menjangkau sebagian
besar wilayah, bahkan sampai kepelosok-pelosok desa.

Dengan semakin akrabnya listrik dengan kehidupan kita, peristiwa


kesetrum listrik mungkin akan lebih sering kita jumpai. Bahkan,
sebagian besar kita barangkali pernah mengalami kesetrum walaupun
dalam derajat ringan.
Saat kesetrum ringan, kita mungkin akan mengalami kejutan pada
bagian tubuh yang terkena, dan biasanya secara refleks kita akan
menarik bagian tubuh tersebut dari sumber listrik. Kadang kala juga
timbul luka bakar ringan pada daerah tempat masuknya arus listrik.
Lain halnya jika terjadi kesetrum derajat berat. Korban mungkin akan
jatuh pingsan, mengalami henti napas, denyut jantung tak teratur atau
terhenti, luka bakar listrik yang luas, dll. Menghadapi hal ini, sebaiknya
kita melakukan
langkah-langkah berikut semoga bermanfaat:
1. Akibat dari sengatan aliran listrik
Arus yang mengalir melalui tubuh (tersengat listrik) dapat
mengakibatkan :
a. Jantung berhenti berdenyut.
b. Otot berkontraksi (mengerut).
c. Pernafasan terhenti dimana pusat saraf di otak yang mengatur
pernafasan lumpuh.
d. Luka bakar.
2. Perawatan
a. Minta pertolongan (berteriak).
b. Matikan listrik (putuskan hubungan/kontak).
c. Amankan penderita dari bahaya fisik yang langsung.
d. Periksa denyut nadi dan pernafasan serta rawat si korban
seperlunya.
e. Bila pernafasan dan denyut nadi sudah pulih, rawatlah luka bakar
atau luka lainnya bila ada.

f. Pindahkan korban ke lokasi yang aman untuk perawatan


selanjutnya.
g. Korban perlu selalu ditunggui selama tim dokter menangani
korban.
3. Langkah-langkah Yang Dilakukan
a. Amankan korban dari bahaya.
b. Usahakan jalan udara untuk pernafasan lancar.
* Bila ada muntah/darah atau benda lain di mulut korban,
keluarkan segera.
* Telentangkan si korban, tekuk kepalanya ke belakang, tarik
rahangnya kedepan agar lidah tidak menutup lubang
tenggorokan.
* Lakukan pernafasan mulut ke mulut 3 - 4 kali secepat mungkin.
* Pulihkan fungsi jantung dengan melakukan urutan jantung
(cardiac resuscitation).
* Untuk orang dewasa : Frekuensi pengurutan dilakukan 60 kali
setiap menit
* Untuk anak kecil :Frekuensi pengurutan dilakukan 90 kali setiap
menit
Catatan:
* Hindari tekanan yang terlalu keras agar tidak mengakibatkan
tulang rusuk korban rusak.
* Upayakan pemulihan denyut nadi maupun pernafasan.
c. Pernafasan mulut ke mulut
* Telentangkan si korban, tekuk kepalanya ke belakang.
* Buka mulut dan tarik nafas Anda, kemudian tutup mulut dan
tiupkan udara ke mulut korban sekuat-kuatnya sampai rongga
paru-paru terangkat.
* Pijit hidungnya agar udara yang ditiupkan tidak keluar.
* Amati turunnya dada kembali.
* Faktor penentu adalah kecepatan dalam bertindak, karena itu 3
atau 4 kali peniupan pertama dilakukan secepat mungkin.
* Peniupan selanjutnya diulang lebih kuarng 10 kali setiap menit.

Catatan:
* Bila paru-paru tidak mengembang, segera periksa mulut, hidung
atau kerongkongan.
* Untuk anak kecil : seyogianya mulut si penolong mencakup hidung
dan mulut korban, dengan frekuensi 20 kali setiap menit.
* Bila satu dan lain hal, sipenolong tidak dapat meniup melalui
mulut, maka dapat dilakukan peniupan melalui hidung.
P3K Tersengat Listrik
Arus listrik yang mengalir melalui tubuh manusia (tersengat
listrik) dapat mengakibatkan pernafasan berhenti sebab pusat saraf di
otak yang mengatur pernafasan lumpuh, korban dapat pingsan
serta jantungnya dapat berhenti. Arus listrik dapat menyebabkan luka
bakar pada tempat masuknya kedalam tubuh dan ditempat keluar
dari tubuh untuk disalurkan ke tanah. Arus bolak balik dapat
menyebabkan kejang otot atau otot berkontraksi (mengerut) sehingga
korban tidak bisa melepaskan kabel yang terpegang olehnya.
Sengatan listrik yang cukup hebat dapat merusak organ dalam.
Tersengat arus kuat dari kabel tegangan tinggi dapat berakibat
fatal.
Korban
mengalami luka bakar hebat, kejang otot akibat shok lalu
dapat
melemparkan korban beberapa meter dari tempatnya semula dan
mengakibatkan cidera lain misalnya patah tulang. Listrik arus kuat
dapat
menyambar
hingga 18 meter.
Bahan-bahan seperti kayu kering atau pakaian tidak dapat
melindungi Anda terhadap listrik arus kuat. Aliran listrik harus
dimatikan dan kabel terbuka harus diisolasi sebelum memakan
korban. Hal ini penting bila terjadi kerusakan pada kabel listrik di atas
kereta api. Tersengat arus lemah atau listrik domestik seperti yang
digunakan
di
rumah/kantor/toko
atau
bengkel
dapat mengakibatkan cidera yang serius bahkan kematian. Banyak
kecelakaan yang terjadi akibat tombol rusak, kabel terkelupas atau
kerusakan
alat-alat
listrik.
Resiko terbesar pada anakanak kecil. Ingat air merupakan penghantar listrik yang baik.
Memegang alat yang mungkin masih baik dengan tangan yang basah
atau berdiri diatas lantai basah dapat menimbulkan resiko terjadinya
shok.

Pertolongan pada orang tersengat listrik

Jangan mendekati korban sebelum ada kepastian aliran listrik su


dah dimatikan dan kalau perlu diisolasi. Jaga jarak minimum 18
meter dan penonton dijauhkan untuk arus kuat. Minta pertolongan
(berteriak) jika tidak orang lain dan segara panggil dinas gawat
darurat. Matikan listrik (cabut stop kontak atau renggutkan kabel
hingga terlepas). Bila kabel stop kontak atau sikring tidak mudah
dijangkau berdiri dialas kering seperti matras karet, plastik atau
tumpukan koran lalu gunakan sapu atau kursi atau bangku kayu untuk
memisahkan badan korban dengan sumber listrik. Kaki dan tangan
korban dijerat tali tapi jangan menyentuhnya kemudian ditarik
menjauhi sumber listrik. Hanya sebagian usaha terakhir, korban ditarik
dengan memegang bajunya yang longgar dan kering. Jangan
menyentuh korban dengan tangan Anda. Setelah hubungan terputus
amankan penderita dari bahaya fisik langsung, periksa denyut nadi dan
pernafasan serta rawat korban seperlunya. Jika korban tampaknya
baik-baik saja dia pasti masih shok. Suruh korban beristirahat amati
kondisinya secara ketat dan bila meragukan segera panggil dokter.
Bila pernafasan dan denyut nadi sudah pulih, rawatlah luka bakar atau
luka lainnya bila ada. Pindahkan korban ke lokasi yang aman untuk
perawatan selanjutnya korban perlu ditunggui selama tim dokter
menangani korban

Pertolongan Pertama Pernafasan yang Terhenti akibat sengatan


Listrik

Amankan korban dari bahaya. Usahakan jalan udara untuk pernafasan


lancar. Bila ada muntah/darah atau benda lain di mulut korban,

keluarkan

segera.

Telentangkan

si

korban,

tekuk kepalanya ke

belakang, tarik rahangnya ke depan agar lidah tidak menutup lubang


tenggorokan.
Lakukan pernafasan mulut ke mulut 3-4 kali, secepat mungkin.
Pulihkan fungsi jantung dengan melakukan urutan jantung (cardiac
resuscitation) Untuk orang dewasa: Frekuensi pengurutan di lakukan
60 kali setiap menit. Untuk anak kecil : 90 kali setiap menit. Hindari
tekanan yang terlalu keras agar tidak mengakibatkan tulang rusuk
korban rusak. Upayakan pemulihan denyut nadi maupun pernafasan.
Buka mulut dan tarik nafas Anda, kemudian tutup mulut dan tiupkan
udara ke mulut korban sekuat-kuatnya sampai rongga paru-paru
terangkat. Pijit hidungnya agar udara yang ditiupkan tidak keluar.
Amati turunnya dada kembali. Faktor penentu adalah kecepatan dalam
bertindak Peniupan selanjutnya diulang lebih kuarng 10 kali setiap
menit.
Bila paru-paru tidak mengembang, segera periksa mulut, hidung atau
kerongkongan.
Untuk anak kecil : seyogianya mulut si penolong mencakup hidung dan
mulut korban, dengan frekuensi 20 kali setiap menit. Bila satu dan lain
hal, sipenolong tidak dapat meniup melalui mulut, maka dapat
dilakukan peniupan melalui hidung.

MENGIDENTIFIKASIGEJALAKEJUTANLISTRIK(ELECTRICSHOCK)

MenerapkanKeselamatanDanKesehatanKerja(K3)
TUJUAN

TeknologidanRekayasaDapatmengidentifikasigejalakejutanlistrik(ElectricShock)
ALATPENGAMANKEJUTANLISTRIK

ELCB(EARTHLEAKAGECIRCUITBREAKER)MCB(MINIATURECIRCUIT
BREAKER)TeknologidanRekayasa
ALATPENGAMANELCB(EarthLeakageCircuitBreaker)

TeknologidanRekayasaRangkainELCBterdiridarikumparanmagnetdansakelar.Sakelarini
dapatdikendalikansecaramanualdanmagnetlistrik.
ALATPENGAMANMCB(MiniatureCircuitBreaker)

TeknologidanRekayasaDapatmemutuskanrangkaiantigaphasawalaupunterjadihubung
singkatpadasalahsatuphasanya.Dapatdigunakankembalisetelahrangkaiandiperbaikiakibat
hubungsingkatataubebanlebih.Mempunyaitanggapanyangbaikapabilaterjadihubungsingkat
ataubebanlebih.
MCCB(MoldedCaseCircuitBreaker)

TeknologidanRekayasaMCCBmerupakanalatpengamanyangdalamprosesoperasiny
amempunyaiduafungsiyaitusebagaipengamandansebagaialatuntuk
penghubungKeterangan:BMCmaterialforbaseandcoverArcchuteMountingforSTorUVT
connectionblockTripfreemechanismMovingcontactsClearandIECcomplaint
maekingsMagnetictripunitCompactsize
ACB(AirCircuitBreaker)

TeknologidanRekayasaACB(AirCircuitBreaker)merupakanjeniscircuitbreakerdengan
saranapemadambusurapiberupaudara.ACBdapatdigunakanpadateganganrendahdan
teganganmenengah
OCB(OilCircuitBreaker)

TeknologidanRekayasaOilCircuitBreakeradalahjenisCByangmenggunakanminyak
sebagaisaranapemadambusurapiyangtimbulsaatterjadigangguan
VCB(VacuumCircuitBreaker)
TeknologidanRekayasaPadadasarnyakerjadariCBinisamadenganjenislainnyahanya
ruangkontakdimanaterjadibusurapimerupakanruanghampaudarayangtinggisehingga
peralatandariCBjenisinidilengkapidengansealpenyekatudarauntukmencegahkebocoran

SF6CB(SulfurHexafluorideCircuitBreaker)

TeknologidanRekayasaSF6CBadalahpemutusrangkaianyamenggunakangasSF6
sebagaisaranapemadambusurapi
MACAMMACAMPETUJUKKEAMANAN

TeknologidanRekayasaTeknologidanRekayas
TeknologidanRekayasa
PENGGUNAANALATPENGAMANDARIKEJUTANLIATRIK

TeknologidanRekayasaSarungtangankaretkhususdanhelmdenganpelindungmataTeknologi
danRekayasaSarungtangankaretkhususdanhelmdenganpelindungmata
TINDAKANPENGAMANANUNTUKKESELAMATAN

TeknologidanRekayasaTeknologidanRekayasa
PROTEKSIDENGANISOLASIBAGIANAKTIF

TeknologidanRekayasaPengamanandenganselungkupisolasiTeknologidan
RekayasaPengamanandenganselungkupisolasi
TeknologidanRekayasa

Kabeldiberikanperlindunganselubungluardanbahanisolasiyangmemberikanperlindungan
elektrikantarkawatKabeldiberikanperlindunganselubungluardanbahanisolasiyang
memberikanperlindunganelektrikantarkawat
TeknologidanRekayasa

PerlindunganpadastopkontakportablejugadirancangdengankriteriatertentuPerlindungan
padastopkontakportablejugadirancangdengankriteriatertentu
TeknologidanRekayasa
Diperlukanrintanganberupapagarbesiyangdilengkapidengankuncisehinggaorangyangtidak
berkepentinganbiasbebaskeluarmasukruanganDiperlukanrintanganberupapagarbesiyang
dilengkapidengankuncisehinggaorangyangtidakberkepentinganbiasbebaskeluarmasuk
ruangan

TeknologidanRekayasa
Bentangankawatsaluranudaratelanjangdiatasataprumahharusdiperhatikanjarakminimal
denganataprumahBentangankawatsaluranudaratelanjangdiatasataprumahharus
diperhatikanjarakminimaldenganataprumah
vvv

Anda mungkin juga menyukai