KORONER
Dewi Latifatul Ilma
PENDAHULUAN
• Penyakit jantung koroner (PJK):
gangguan pada arteri koroner karena
adanya sumbatan pada pembuluh
darah (arteri) coroner, sering disebut
Coronary artery disease (CAD) atau
Ischemic heart disease (IHD)
heartfoundation.org
ETIOLOGI IHD
12
TERAPI STEMI/IMA-EST
Terapi reperfusi diindikasikan untuk semua pasien dengan gejala yang timbul dalam 12
jam
TERAPI REPERFUSI UNTUK STEMI
• Fibrinolitik diberikan dalam 12 jam serangan
• Tenekteplase, alteplase, reteplase
• Pemberian dilanjutkan antikoagulan (enoxaparin, UFH, fondaparinux) sd 5
hari/ revaskulerisasi
• Intervensi koroner perkutan primer dilakukan dalam 2 jam
serangan
• Stenting
• Angioplasti balon
• Perlu penggunaan antikoagulan dalam IKP (intervensi koroner
perkutan primer), dan sebelum IKP diberikan dual antiplatelet
(aspirin 160-320 mg + ticagrelor 180mg/clopidogrel loading dose
600mg lanjut 75 mg/hari jika tigacrelor KI atau
dikontraindikasikan)
14
TERAPI SKA
• Antiiskemi : beta-blocker, nitrat, calcium channel blocker (CCB)
• Antiplatelet
• Penghambay reseptor Iib/IIIa
• Antikoagulan
• ACEI/ARB
• Statin
16
B-BLOCKER
• Efek reseptor beta-1 menurunkan konsumsi oksigen miokardium
• Terutama diberikan jika terdapat takikardi dan/atau hipertensi pada pasien
NSTEMI
NITRAT
• Nitrat menurunkan MVo2 melalui dilatasi vena dan arteri-ateriol sehingga
menurunkan tekanan pada dinding pembuluh darah akibat menurunnya
volume dan tekanan ventrikel
18
CALCIUM CHANEL BLOCKER
19
ANTIPLATELET
20
PENGHAMBAT RESEPTOR IIB/IIIA
• Diberikan pada pasien IKP yang telah mendapat DAPT dengan resiko tinggi
(peningkatan troponin, thrombus terlihat) apabila resiko pendarahan rendah
22
ANTIKOAGULAN
• Antikoagulan diberikan pada semua
pasien yang mendapatkan
antiplatelet
• Fondaparinux >> profil keamanan
paling baik (tidak disarankan jika IKP
primer)
• Enoxaparin diberikan jika
fondaparinux tidak tersedia (jika
resiko pendarahan rendah)
• Heparin (UFH/LMWH) jika
fondaparinux atau enoxaparin tidak
tersedia
• INR target > 2-2.5
(DAPT+antikoagulan)
23
PENCEGAHAN MI
ACEI/ARB STATIN
• Mengurangi remodelling • Statin disarankan untuk semua pasien
UAP/ NSTEMI untuk mencapai LDL <
• Menurunkan angka kematian pasca MI 100 mg/dl, direkomendasikan <70
mg/dL
• ARB jika intoleran ACEI
24
STABLE IHD
• Gejala mirip ACS, durasi lebih singkat dan ada faktor exertional
• Management of Angina : SL nitrogliserin, jika BP < 130/80
mmHg + LA nitrat, jika >=130/80 mmHg + CCB >> Consider PCI
atau CABG
• Management faktor resiko : HTN, DM, Statin, Antiplatelet:
Aspirin dan/atau clopidogrel
26
CONTOH KASUS
• Seorang pria berusia 40 tahun dengan BB 80 kg datang ke IGD dengan
keluhan nyeri dada menjalar hingga punggung, sedikit mual.
Pemeriksaan EKG : NSTEMI
• Riwayat HT tidak terkontrol, gastritis
• Thorax : Kardiomegali
• Terapi : ISDN SL prn, Aspilet 320 mg DL dilanjutkan 2x80 mg,
Propanolol 1x40 mg.
• Tentukan DRP pasien jika resiko MACE rendah? Resiko MACE tinggi?
REFERENSI
• Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M. 2020.
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. New York: Mc-Graw Hill.
• Koda-Kimble, M.A., Young, L.Y., Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Guglielmo, B.J.,
Kradjan,W.A., and Williams, B.R. 2012. Applied Therapeutics: The Clinical Use Of Drug.
10th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
• PERKI . 2018. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut. Jakarta: PERKI.