Anda di halaman 1dari 28

PENYAKIT JANTUNG

KORONER
Dewi Latifatul Ilma
PENDAHULUAN
• Penyakit jantung koroner (PJK):
gangguan pada arteri koroner karena
adanya sumbatan pada pembuluh
darah (arteri) coroner, sering disebut
Coronary artery disease (CAD) atau
Ischemic heart disease (IHD)

heartfoundation.org
ETIOLOGI IHD

• Tidak seimbangnya demand


(HR, kontraktilitas miokard,
ketegangan dinding
intramiokard) dan supply
oxygen pada jantung
• Berkurangnya/insufficiency
pasokan O2 di jantung karena
sumbatan/menyempitnya
arteri
heartfoundation.org
KLASIFIKASI IHD
PATOFISIOLOGI ACUTE CORONARY SYNDROME
(ACS)/SINDROM KORONER AKUT (SKA)
• Plak ateroma pembuluh darah rupture/pecah/terkikis 
agregasi trombosit  aktivasi jalur koagulasi  trombus kaya
trombosit  penyumbatan liang pembuluh darah koroner
• Pelepasan zat vasoaktif  vasokonstriksi  iskhemi  20 menit
nekrosis (infark miokard/ MI) ; gangguan kontraktilitas
miokardium ; disritmia ; remodelling ventrikel;
• Faktor resiko: HT, umur, gender, merokok, DM, obesitas,
dislipidemia
CLINICAL PRESENTATION
• Rasa tertekan/berat pada dada (seringnya ketika istirahat) menyebar
ke pundak, lengan kiri hingga punggung dan rahang berlangsung
selama 20 menit. Gejala lainnya : mual, muntah, keringat dingin, dan
sesak nafas, sinkop
• EKG
• Pemeriksaan laboratorium : Troponin I/T ketika gejala muncul dan 3-
6 jam kemudian >> MI
TUJUAN DAN STRATEGI TERAPI
• Jangka Pendek: mengembalikan aliran darah untuk mencegah
perluasan infark (jika terjadi MI) atau mencegah oklusi total dan MI
(pada UA), mencegah kematian dan komplikasi MI, mencegah
reoklusi, meredakan nyeri iskemi
• Jangka panjang: mengurangi faktor resiko, mencegah MACE (reinfark,
stroke, HF), dan meningkatkan kualitas hidup
• TIMI/GRACE SCORE >> Menentukan strategi terapi
TATALAKSANA GAWAT DARURAT PASIEN DENGAN TANDA SKA

12
TERAPI STEMI/IMA-EST
Terapi reperfusi diindikasikan untuk semua pasien dengan gejala yang timbul dalam 12
jam
TERAPI REPERFUSI UNTUK STEMI
• Fibrinolitik  diberikan dalam 12 jam serangan
• Tenekteplase, alteplase, reteplase
• Pemberian dilanjutkan antikoagulan (enoxaparin, UFH, fondaparinux) sd 5
hari/ revaskulerisasi
• Intervensi koroner perkutan primer  dilakukan dalam 2 jam
serangan
• Stenting
• Angioplasti balon
• Perlu penggunaan antikoagulan dalam IKP (intervensi koroner
perkutan primer), dan sebelum IKP diberikan dual antiplatelet
(aspirin 160-320 mg + ticagrelor 180mg/clopidogrel loading dose
600mg lanjut 75 mg/hari jika tigacrelor KI atau
dikontraindikasikan)

14
TERAPI SKA
• Antiiskemi : beta-blocker, nitrat, calcium channel blocker (CCB)
• Antiplatelet
• Penghambay reseptor Iib/IIIa
• Antikoagulan
• ACEI/ARB
• Statin

16
B-BLOCKER
• Efek reseptor beta-1 menurunkan konsumsi oksigen miokardium
• Terutama diberikan jika terdapat takikardi dan/atau hipertensi pada pasien
NSTEMI
NITRAT
• Nitrat menurunkan MVo2 melalui dilatasi vena dan arteri-ateriol sehingga
menurunkan tekanan pada dinding pembuluh darah akibat menurunnya
volume dan tekanan ventrikel

18
CALCIUM CHANEL BLOCKER

• CCB >> vasodilatasi arteri >>


MI demand
• CCB dihidropiridin
direkomendasikan untuk
mengurangi gejala bagi pasien
yang telah mendapatkan
nitrat dan BB (efek pada SA &
AV node sedikit)
• CCB non dihidropiridin
direkomendasikan untuk
pasien NSTEMI dengan
kontraindikasi terhadap BB

19
ANTIPLATELET

• Aspirin diberikan pada semua pasien tanpa KI


• Penghambat reseptor ADP dikombinasi aspirin selama 12 bulan kecuali KI
(resiko perdarahan berlebih)
• PPI (sebaiknya bukan omeprazol) diberikan bersama dual antiplatelet
therapy (DAPT) pada pasien resiko tinggi GI bleeding
• Ticagrelor direkomendasikan untuk pasien resiko iskemik sedang hingga
tinggi (mis. peningkatan troponin)
• Clopidogrel diberikan jika tidak bisa menggunakan Ticagrelor

20
PENGHAMBAT RESEPTOR IIB/IIIA
• Diberikan pada pasien IKP yang telah mendapat DAPT dengan resiko tinggi
(peningkatan troponin, thrombus terlihat) apabila resiko pendarahan rendah

22
ANTIKOAGULAN
• Antikoagulan diberikan pada semua
pasien yang mendapatkan
antiplatelet
• Fondaparinux >> profil keamanan
paling baik (tidak disarankan jika IKP
primer)
• Enoxaparin diberikan jika
fondaparinux tidak tersedia (jika
resiko pendarahan rendah)
• Heparin (UFH/LMWH) jika
fondaparinux atau enoxaparin tidak
tersedia
• INR target > 2-2.5
(DAPT+antikoagulan)

23
PENCEGAHAN MI

ACEI/ARB STATIN
• Mengurangi remodelling • Statin disarankan untuk semua pasien
UAP/ NSTEMI untuk mencapai LDL <
• Menurunkan angka kematian pasca MI 100 mg/dl, direkomendasikan <70
mg/dL
• ARB jika intoleran ACEI

24
STABLE IHD
• Gejala mirip ACS, durasi lebih singkat dan ada faktor exertional
• Management of Angina : SL nitrogliserin, jika BP < 130/80
mmHg + LA nitrat, jika >=130/80 mmHg + CCB >> Consider PCI
atau CABG
• Management faktor resiko : HTN, DM, Statin, Antiplatelet:
Aspirin dan/atau clopidogrel

26
CONTOH KASUS
• Seorang pria berusia 40 tahun dengan BB 80 kg datang ke IGD dengan
keluhan nyeri dada menjalar hingga punggung, sedikit mual.
Pemeriksaan EKG : NSTEMI
• Riwayat HT tidak terkontrol, gastritis
• Thorax : Kardiomegali
• Terapi : ISDN SL prn, Aspilet 320 mg DL dilanjutkan 2x80 mg,
Propanolol 1x40 mg.
• Tentukan DRP pasien jika resiko MACE rendah? Resiko MACE tinggi?
REFERENSI
• Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M. 2020.
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. New York: Mc-Graw Hill.
• Koda-Kimble, M.A., Young, L.Y., Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Guglielmo, B.J.,
Kradjan,W.A., and Williams, B.R. 2012. Applied Therapeutics: The Clinical Use Of Drug.
10th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
• PERKI . 2018. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut. Jakarta: PERKI.

Anda mungkin juga menyukai