Anda di halaman 1dari 23

OBAT ACS1

GOLONGAN ANTIPLATELET
KOMBINASI ASPIRIN DENGAN CLOPIDOGLER
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
Ni Putu Ayu Ni Putu Carina Ni Putu Indah
Ulandari Srivinka Lestari Lindiana
201021094 201021095 201021096

Ni Putu Intan Ni Putu Kristina Ni Putu Laras Ayu


Sutrisnawati Indrayani Ningrat
201021097 201021098 201021099

Ni Putu Meysa Ni Putu Noviana


Yanti Dewi
201021100 201021101
TABLE OF CONTENTS

01 02 03 04
PATOFISIOLOG
I OBAT-OBAT MEKANISME EVIDENCE
YANG KERJA OBAT BASE
DIGUNAKAN MEDICINE
01
PATOFISIOLO
GI
PATOFISIOLOGI

● Terjadinya Iskemia yang berlangsung selama 30 sampai 40


menit akan menyebabkan terjadinya kerusakan seluler yang
bersifat ireversible dan kematian otot atau nekrosis. Bagian dari
miokardium yang mengalami nekrosis atau kematian sel sel
jaringan akan berhenti berkntraksi secara permanen. Jarngan
yang mengalami infark dikelilingi oleh suatu daerah iskemik
yang memiliki potensi dapat hidup. Luas daerah yang terjadi
infark tergantung dari daerah iskemik tersebut. apabila pinggir
pinggir daerah mengalami proses nekrosis makan besar luas
daerah infark akan bertambah besar juga, sedangkan perbaikan
iskemia akan memperkecil daerah yang terjadi nekrosis
tersebut
Infark Miokard Akut lebih sering mneyerang ventrikel kiri.
Karena infark digambarkan lebh lanjut sesuai letaknya
pada dinding ventrikel, dengan contoh ifark miokardium
anterior mengenai dindinng anterior ventrikel kiri. Daerah
lain yang dapat terkena infark adalah bagian inferior,
lateral, posterior dan septum.
02
OBAT-OBAT YANG
DIGUNAKAN
TERAPI ANTIPLATELET
Terapi antiplatelet telah memberikan manfaat klinis yang berbeda di berbagai gangguan
tromboemboli arteri, diantaranya sediaan yang digunakan yaitu aspirin dan clopidogrel.
Aspirin saat ini dianggap sebagai antiplatelet agen standar pilihan berdasarkan tingginya
manfaat dalam biaya dan rasio resiko. Kelas lain dari antiplatelet adalah Tiklopidin dan versi
perbaikannya yaitu klopidogrel sebagai secondary choice yang telah menunjukkan efikasi
yang sebanding dengan aspirin.
Anti platelet yang digunakan selama fase awal berperan dalam memantapkan dan
mempertahankan patensi arteri koroner yang terkait infark. Baik aspirin maupun clopidogrel
harus segera diberikan pada pasien ketika masuk ruangan emergensi.
OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN

CLOPIDOGL
ASPIRIN ER
ASPIRIN
Aspirin adalah golongan Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS), yang
memiliki efek analgetik, antipiretik dan antiinflamasi yang bekerja secara
perifer. Obat ini digunakan pada terapi simtomatis penyakit rematik
(osteoatritis, atritis gout) dalam menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri.
Obat ini juga sering digunakan untuk pengobatan sakit kepala, menekan
rasa sakit pada radang akibat luka dan radang yang timbul setelah operasi,
nyeri ginekologi dan nyeri neurologik. Pada terapi ringan, OAINS
digunakan untuk menekan rasa sakit waktu menstruasi dan demam. Dalam
pemilihan terapi, OAINS di golongkan menjadi obat dengan potensi ringan,
sedang dan berat, dimana pemilihan obat berdasarkan potensinya harus
disesuaikan dengan tingkat nyeri yang ditimbulkan
CLOPIDOGLE
R
Klopidogrel merupakan senyawa prodrug yang akan diaktifkan melalui
oksidasi hepatik atau oksidasi oleh sitokrom intestinal isoenzim CYPP3A4.
Dan merupakan turunan dari derivat tienopiridin yang menghambat
agregasi platelet. Menghambat secara irreversibel pengikatan ADP pada
reseptor platelet. Hambatan tersebut akan mencegah transformasi reseptor
glikoprotein 4 IIb/IIIa menjadi aktif
03
MEKANISME KERJA
OBAT
—ASPIRIN “

Aspirin merupakan NSAID non selektif. Aspirin mengasetilasi secara
irreversible gugus hidroksil dari serin 530 yang mengakibatkan
blokade sterik, sehingga pembentukan COX-1 terhambat karena
asam arakidonat tidak dapat masuk. Penghambatan COX-1
menyebabkan platelet tidak mampu mensintesis prostaglandin, hasil
penghambatan prostaglandin menyebabkan tromboksan A2 tidak
terbentuk. Tromboksan A2 adalah agonis platelet yang berfungsi
untuk megaktifkan reseptor platelet dan menyebabkan agregasi
platelet. Aspirin dosis kecil dapat menekan pembentukan tromboksan
A2, sehingga terjadi penggurangan agregasi trombosit
—CLOPIDOGLER “

Clopidogrel memiliki efek anti agregatori platelet, dalam hal ini menghambat
jalur dari adenosin difosfat (ADP). Efek ini meyebabkan perubahan membran
platelet dan gangguan dengan membran interaksi fibrinigenik yang mengarah
pada pemblokiran trombosit glikoprotein reseptor IIb/IIIa.
Clopidogrel bekerja dengan cara terlebih dahulu diubah menjadi metabolit
aktifnya oleh metabolisme hati dengan bantuan enzim, di dalam hati clopidogrel
dimetabolisme menjadi 2-oxo clopidogrel (metabolit aktif). Metabolit aktif
tersebut akan mengalami hidrolisis menjadi asam karboksilat yang merupakan
metabolit tidak aktif. Metabolit aktif akan secara selektif menghambat pengikatan
ADP ke reseptor P2Y 12 platelet sehingga menghambat aktivasi kompleks GP
IIb/IIIa yang dimediasi oleh ADP sehingga menyebabkan penghambatan terhadap
agregasi platelet
04
EVIDENCE BASE
MEDICINE
Aspirin

P ( patient )= pasien dengan infark miokard akut


I ( intervensi ) = aspirin ( antiplatelet )
C ( comparator ) = clopidogrel
O ( outcame ) = Aspirin bekerja dengan mempengaruhi jalur prostaglandin
dengan menghambat akitifitas enzim cyclooxygenase- 1 (COX-1)
sehingga mencegah sintesis thromboxan A2 (TX-A2) yang berperan dalam
siklus aktivasi platelet. Pemberian Aspirin dosis rendah (150-325 mg)
pada pasien dengan dugaan IMA dapat menurunkan
angka kematian sampai dengan 20% (ISIS 2, 1988; Aylward, 1996).
Clopidogrel

P (Patient ) = Pasien dengan infark miokard akut


I (Intervensi ) = Antiplatelet (clopidogrel)
C (Comparator) = clopidogrel dengan aspirin
O ( Outcame ) = clopidogrel merupakan obat anti platelet
prodrug inaktif yang mmbutuhkan oksidasi
dengan baik yang mampu memberikan efek antigregasi
platelet yang baik dan infark miokard.
Kombinasi Clopidogrel dengan Aspirin

P ( patient) = pasien dengan infark miokard akut


I ( intervensi ) = kombinasi antara aspirin dan clopidogrel
C ( comparator ) = -
O ( outcame ) = Penggunaan Kombinasi aspirin dengan
klopidogrel dilakukan dengan penggunaan aspirin
monoterapi, Hasil kombinasi terapi 10 peristiwa iskemik
per 1000 yg diobati. (Bhargav et al 2011). Berdasarkan
penelitian lain klopidogrel dengan aspirin
dapat menurunkan resiko sebanyak 0.1 %
Membandingkan Obat Terbaik Berdasarkan EBM

Antiplatelet diberikan dengan tujuan sebagai penghambat agregasi


platelet. Pengobatan pada stroke iskemik dapat diterapi dengan
pengobatan antiplatelet tunggal dan kombinasi . Pemberian antiplatelet
bisa sebagai obat tunggal maupun kombinasi dengan
mempertimbangkan keuntungan dan kerugian sesuai dengan kondisi
pasien (Dipiro et al., 2008). Antiplatelet yang diterima oleh pasien
adalah Aspirin, Klopidogrel, maupun kombinasi dari Aspirin dan
Klopidogrel.
Jumlah data EBM dalam Jurnal

Studi tentang penggunaan kombinasi aspirin dan klopidogrel dilakukan oleh Match. Penelitian tersebut
melakukan perbandingan penggunaan kombinasi aspirin dan klopidogrel dengan penggunaan aspirin
monoterapi yang dilakukan selama 18 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi terapi dapat
mencegah 10 peristiwa iskemik per 1000 yang diobati (Bhargav et al, 2011). Sedangkan berdasarkan studi
lain yang melakukan perbandingan penggunaan kombinasi aspirin dan klopidogrel dengan aspirin plasebo
menunjukkan bahwa penggunaan kombinasi aspirin klopidogrel dapat menurunkan resiko sebanyak 0,1%
dalam mencegah infark miokard, stroke, dan kematian vaskular (Med J N Engl., 2006) Penggunaan Anti
Platelet pada pasien infark miokard akut di instansi yaitu jumlah penggunaan aspirin 10 orang dengan
persentase 14,93%, penggunaan klopidogrel 5 orang dengan persentase 7,46%, penggunaan kombinasi
keduanya berjumlah 52 orang dengan persentase 77,61%Penggunaan anti platelet pada pasien infark miokard
akut di instalasi rawat jalan yaitu jumlah penggunaan aspirin 4 orang dengan persentase 6,56%, penggunaan
klopidogrel 49 orang dengan persentase 80,33%, penggunaan kombinasi keduanya berjumlah 8 orang dengan
persentase 14,11%
DAFTAR PUSTAKA
● Badan POM, (2006). Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Jakarta: BPOM.
● Campbell et al., 2007. Biology. Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta :
Penerbit Erlangga
● Dewoto, H.R., 2008, Analgesik Opioid dan Antagonis, dalam:
Farmakologi dan Terapi, Sulistia Gan Gunawan (Ed.), edisi 5,
Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 210.
● Gund B.M., Jagtap, P.N., Ingale, V.B., Patil, R.Y., (2013). Stroke:
A Brain Attack. IOSR Journal of Pharmacy, 3(8), 1-23.
DAFTAR PUSTAKA
● Khalilullah, 2011. Penggunaan Antiplatelet (Aspirin) pada Stroke Iskemik.
Faculty of Medicine. University of Syiah : Kuala, p. 1-7.
● Lilik Yysetyani, Nailis Syifa. 2014. Studi Penggunaan Aspirin Dan
Klopidogrel Pada Pasien Infrak Miokard Akut (Penelitian di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang). Malang : Universitas
MUhamadiyah
● Lovell A., and Ernst M. 2017. Drug-Induced Hypertension: Focus on
Mechanisms and Management. Curr Hypertens Rep, 19(39): 1-12.
● Zaman, dan Ajeng., 2018. Artikel Tinjauan: Implikasi Klinik Variasi
Polimorfisme Genotipe Cyp2c19 Terhadap Respon Metabolisme
Clopidogrel. Suplemen Volume 16 Nomor 2. Fakultas Farmasi Universitas
Padjadjaran : Bandung
SEKIAN,
TERIMAKASI
H!

Anda mungkin juga menyukai