GOLONGAN ANTIPLATELET
KOMBINASI ASPIRIN DENGAN CLOPIDOGLER
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
Ni Putu Ayu Ni Putu Carina Ni Putu Indah
Ulandari Srivinka Lestari Lindiana
201021094 201021095 201021096
01 02 03 04
PATOFISIOLOG
I OBAT-OBAT MEKANISME EVIDENCE
YANG KERJA OBAT BASE
DIGUNAKAN MEDICINE
01
PATOFISIOLO
GI
PATOFISIOLOGI
CLOPIDOGL
ASPIRIN ER
ASPIRIN
Aspirin adalah golongan Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS), yang
memiliki efek analgetik, antipiretik dan antiinflamasi yang bekerja secara
perifer. Obat ini digunakan pada terapi simtomatis penyakit rematik
(osteoatritis, atritis gout) dalam menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri.
Obat ini juga sering digunakan untuk pengobatan sakit kepala, menekan
rasa sakit pada radang akibat luka dan radang yang timbul setelah operasi,
nyeri ginekologi dan nyeri neurologik. Pada terapi ringan, OAINS
digunakan untuk menekan rasa sakit waktu menstruasi dan demam. Dalam
pemilihan terapi, OAINS di golongkan menjadi obat dengan potensi ringan,
sedang dan berat, dimana pemilihan obat berdasarkan potensinya harus
disesuaikan dengan tingkat nyeri yang ditimbulkan
CLOPIDOGLE
R
Klopidogrel merupakan senyawa prodrug yang akan diaktifkan melalui
oksidasi hepatik atau oksidasi oleh sitokrom intestinal isoenzim CYPP3A4.
Dan merupakan turunan dari derivat tienopiridin yang menghambat
agregasi platelet. Menghambat secara irreversibel pengikatan ADP pada
reseptor platelet. Hambatan tersebut akan mencegah transformasi reseptor
glikoprotein 4 IIb/IIIa menjadi aktif
03
MEKANISME KERJA
OBAT
—ASPIRIN “
”
Aspirin merupakan NSAID non selektif. Aspirin mengasetilasi secara
irreversible gugus hidroksil dari serin 530 yang mengakibatkan
blokade sterik, sehingga pembentukan COX-1 terhambat karena
asam arakidonat tidak dapat masuk. Penghambatan COX-1
menyebabkan platelet tidak mampu mensintesis prostaglandin, hasil
penghambatan prostaglandin menyebabkan tromboksan A2 tidak
terbentuk. Tromboksan A2 adalah agonis platelet yang berfungsi
untuk megaktifkan reseptor platelet dan menyebabkan agregasi
platelet. Aspirin dosis kecil dapat menekan pembentukan tromboksan
A2, sehingga terjadi penggurangan agregasi trombosit
—CLOPIDOGLER “
”
Clopidogrel memiliki efek anti agregatori platelet, dalam hal ini menghambat
jalur dari adenosin difosfat (ADP). Efek ini meyebabkan perubahan membran
platelet dan gangguan dengan membran interaksi fibrinigenik yang mengarah
pada pemblokiran trombosit glikoprotein reseptor IIb/IIIa.
Clopidogrel bekerja dengan cara terlebih dahulu diubah menjadi metabolit
aktifnya oleh metabolisme hati dengan bantuan enzim, di dalam hati clopidogrel
dimetabolisme menjadi 2-oxo clopidogrel (metabolit aktif). Metabolit aktif
tersebut akan mengalami hidrolisis menjadi asam karboksilat yang merupakan
metabolit tidak aktif. Metabolit aktif akan secara selektif menghambat pengikatan
ADP ke reseptor P2Y 12 platelet sehingga menghambat aktivasi kompleks GP
IIb/IIIa yang dimediasi oleh ADP sehingga menyebabkan penghambatan terhadap
agregasi platelet
04
EVIDENCE BASE
MEDICINE
Aspirin
Studi tentang penggunaan kombinasi aspirin dan klopidogrel dilakukan oleh Match. Penelitian tersebut
melakukan perbandingan penggunaan kombinasi aspirin dan klopidogrel dengan penggunaan aspirin
monoterapi yang dilakukan selama 18 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi terapi dapat
mencegah 10 peristiwa iskemik per 1000 yang diobati (Bhargav et al, 2011). Sedangkan berdasarkan studi
lain yang melakukan perbandingan penggunaan kombinasi aspirin dan klopidogrel dengan aspirin plasebo
menunjukkan bahwa penggunaan kombinasi aspirin klopidogrel dapat menurunkan resiko sebanyak 0,1%
dalam mencegah infark miokard, stroke, dan kematian vaskular (Med J N Engl., 2006) Penggunaan Anti
Platelet pada pasien infark miokard akut di instansi yaitu jumlah penggunaan aspirin 10 orang dengan
persentase 14,93%, penggunaan klopidogrel 5 orang dengan persentase 7,46%, penggunaan kombinasi
keduanya berjumlah 52 orang dengan persentase 77,61%Penggunaan anti platelet pada pasien infark miokard
akut di instalasi rawat jalan yaitu jumlah penggunaan aspirin 4 orang dengan persentase 6,56%, penggunaan
klopidogrel 49 orang dengan persentase 80,33%, penggunaan kombinasi keduanya berjumlah 8 orang dengan
persentase 14,11%
DAFTAR PUSTAKA
● Badan POM, (2006). Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Jakarta: BPOM.
● Campbell et al., 2007. Biology. Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta :
Penerbit Erlangga
● Dewoto, H.R., 2008, Analgesik Opioid dan Antagonis, dalam:
Farmakologi dan Terapi, Sulistia Gan Gunawan (Ed.), edisi 5,
Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 210.
● Gund B.M., Jagtap, P.N., Ingale, V.B., Patil, R.Y., (2013). Stroke:
A Brain Attack. IOSR Journal of Pharmacy, 3(8), 1-23.
DAFTAR PUSTAKA
● Khalilullah, 2011. Penggunaan Antiplatelet (Aspirin) pada Stroke Iskemik.
Faculty of Medicine. University of Syiah : Kuala, p. 1-7.
● Lilik Yysetyani, Nailis Syifa. 2014. Studi Penggunaan Aspirin Dan
Klopidogrel Pada Pasien Infrak Miokard Akut (Penelitian di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang). Malang : Universitas
MUhamadiyah
● Lovell A., and Ernst M. 2017. Drug-Induced Hypertension: Focus on
Mechanisms and Management. Curr Hypertens Rep, 19(39): 1-12.
● Zaman, dan Ajeng., 2018. Artikel Tinjauan: Implikasi Klinik Variasi
Polimorfisme Genotipe Cyp2c19 Terhadap Respon Metabolisme
Clopidogrel. Suplemen Volume 16 Nomor 2. Fakultas Farmasi Universitas
Padjadjaran : Bandung
SEKIAN,
TERIMAKASI
H!