Analisa Dan Optimasi Sistem Biomassa Gas Metan Dengan Daya 20 MW PDF
Analisa Dan Optimasi Sistem Biomassa Gas Metan Dengan Daya 20 MW PDF
2
Juli 2017
ISSN : 2085 – 1669
e-ISSN : 2460 – 0288
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek
Email : jurnalteknologi@umj.ac.id
U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H J A K A R T A
ABSTRAK
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa adalah pembangkit yang mempergunakan biomassa (sampah) dalam
membentuk energi termal yang akan dipergunakan untuk menggerakan energi potensial pada sistem pembangkit
listrik. Pada proses pembangkit ini mempergunakan sistem kombinasi (Combined Cycle), yaitu Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (siklus Rankine) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (siklus Brayton). Proses Pembangkit
Listrik Tenaga Gas – Uap (PLTGU) membutuhkan energi panas yang diproses dari sampah organik sehingga
menjadi gas metan untuk dipergunakan menaikkan temperatur udara di dalam ruang bakar, sehingga
mempunyai tekanan yang tinggi untuk mendorong/menggerakkan turbin gas dan bekas hasil kinerja turbin gas
dimanfaatkan untuk pembakaran air menjadi uap di ruang ketel uap (Heat Recovery Steam Gas), sehingga
mempunyai tekanan yang mampu untuk mendorong turbin uap. Penggabungan antara turbin gas dan turbin uap
adalah pengembangan di dalam proses pembangkit listrik, dimana dengan melakukan penggabungan siklus
(Combine Cycle) memperoleh effesiensi yang lebih tinggi sebesar (58.19%) dengan dibandingkan dengan siklus
turbin uap (25.88%) serta siklus turbin gas (30.1887%) yang berdiri sendiri.
ABSTRACT
Power plant biomass is the power plant that uses biomass (waste) in forming thermal energy which will be used
to run potential energy on power plant system. On the process this power plant used system combination
(combined cycle), that is steam power plant (Rankine Cycle) and gas power plant (Brayton Cycle).The process
of steam-gas power plant (PLTGU) requiring heat energy are processed of organic waste so as to become
methane gas to be used raise the temperature of the air in the combuation room, so have the high pressure to
push/move a gas turbine and former the results of the performance of a gas turbine be used for the combustion
of water into steam in a steam boiler room (Heat Recovery of a Steam Gas), so have the pressure that capable to
drive a steam turbine.The merger between a gas turbine and steam turbine is development in the process of
power plant, which with perform the merger cycle (combined cycle) obtaining efficiency higher by (58.19 %)
with compared with a steam turbine cycle (25.88 %) as well as gas turbine cycle (30.1887 %) that stands alone.
DOI: https://dx.doi.org/10.24853/jurtek.9.2.65-76
Jurnal Teknologi Volume 9 No. 2 Juli 2017 p-ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
66
Istianto Budhi Rahardja, Wibowo Paryatmo : Analisa Dan Optimasi Sistem PLTGU Biomassa Gas Metan Dengan Daya 20 MW
Pada proses yang lain, seperti program reused sekitar tidak rusak dan tercemar. Teknologi
(penggunaan kembali), sampah dapat diolah kompos sampah organik adalah dengan cara
menjadi energi listrik, dimana energi ini menimbun sampah sehingga terurai dan dapat
merupakan energi baru dan terbarukan, dengan dipergunakan sebagai penyuburan tanaman.
tidak menggunakan bahan bakar fosil (minyak Adapun daur ulang yang dipergunakan pada
bumi), sehingga pembiayaan dalam sampah solid yang tidak dapat terurai, maka
penyediaannya tidak lebih besar daripada dipergunakan teknologi daur ulang untuk
pembangkit listrik menggunakan bahan bakar memproses kembali menjadi bahan/benda yang
fosil (Kukuh, 2009). memiliki nilai jual. Pada dasarnya, yang
Sampah yang telah ditimbun pada dimaksud dengan teknologi pembakaran
Tempat Pengolahan Sampah akan mengalami sampah adalah mengkonversi sampah menjadi
proses selanjutan untuk dibentuk menjadi energi dengan menggunakan proses termal.
energi. (Menurut Nandi, 2005), teknologi yang Energi yang dihasilkan tersebut dapat
digunakan untuk proses lanjutan di TPS antara dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Oleh
lain teknologi pembakaran, teknologi karena itu, teknologi pembakaran sampah yang
composting, teknologi daur ulang. Pada proses menghasilkan listrik dikenal sebagai
pembakaran terdapat pengaruh maupun akibat Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa
yang ditimbulkan pada lingkungan sekitar, (PLTBiomassa)(Ahmad Agus dkk, 2010).
dimana pembakaran menghasilkan pengotor (Menurut Hutagalong, 2007), proses konversi
(debu, asap, karbondioksida, karbon termal pada proses pembakaran sampah dapat
monoksida, dan lain-lain) yang dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan
mencemari lingkungan. Pada kondisi seperti cara : insinerasi, pirolisis, dan gasifikasi.
ini perlu diperhatikan dan dipikirkan untuk Adapun gambar skema proses konversi termal
menanggulangi akibat yang terjadi pada proses Biomassa dapat dilaihat pada gambar1.
pembakaran sampah, sehingga lingkungan
67
Jurnal Teknologi Volume 9 No. 2 Juli 2017 p-ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
tinggi dan dilakukannya pembakaran gas hasil listrik yang dipergunakan adalah siklus
pengolahan sampah yang berupa metan. Rankine. Pada pengembangan di dalam
Dengan pembakaran tersebut, maka diperoleh pembangkit listrik, ternyata tidak hanya
gas pembakaran dengan temperatur dan mempergunakan siklus Brayton maupun siklus
tekanan yang tinggi. Hasil pembakaran gas Rankine, namun dapat digabungkan sistem
tersebut dapat dipergunakan untuk memutar tersebut di dalam pembangkit listrik. Sistem
turbin gas dalam siklus Brayton. Pada tersebut sering disebut Siklus Kombinasi
pengolahan sampah padat yang menjadi (Combined Cycle)(Dyos & Hasan, 2011).
pembangkit listrik, yaitu berupa zat atau benda Dengan melihat permasalahan yang
yang mudah terbakar dan kering, dimana dihadapi untuk mengoperasikan sistem
sampah yang terdapat di dalam TPS harus pembangkit listrik tersebut, maka diperlukan
melalui proses pengeringan maupun analisa dan optimasi dari sistem pembangkit
pemanasan, sehingga dapat mudah terbakar listrik yang dapat dipergunakan dengan proses
pada saat diberikan titik api. Api yang telah hasil pemanasan dari hasil pembakaran gas.
ada akan memanaskan ketel uap sebagai Untuk mendapatkan sistem yang tepat sebelum
pembentuk uap, sehingga uap tersebut dapat dilakukan pembangunan, percobaan, dan
dipergunakan dalam memutar turbin uap. Dari pengoperasian, maka dapat dilakukan analisa
perputaran turbin uap, maka akan baik dan benar, sehingga akan memperoleh
menggerakkan generator sebagai alat hasil yang maksimal pada saat dilakukannya
pembangkit listrik yang akan dikonsumsi oleh aktualisasi dari perencanaan. Dengan
daerah tersebut menjadi energi listrik. Uap melakukan analisa secara sebaik mungkin
yang telah dipakai untuk menggerakkan turbin, diharapkan akan menghasilkan sistem
akan di kondensasi menggunakan heat Pembangkit Listrik dengan performa yang baik
exchanger sehingga air tersebut dapat dan optimal di dalam operasionalnya. Dari
dikembalikan/dipergunakan kembali oleh permasalahan tersebut di atas, akan dikaji yaitu
pompa sebagai alat pemindah zat cair. Proses “Analisa Dan Optimasi Sistem PLGU
tersebut akan dikembalikan kembali ke ketel Biomassa Gas Metan Dengan Daya 20
uap, dan begitu seterusnya proses tersebut MW”.
beroperasi. Operasi proses pembangkit tenaga
Yunus A. Cengel, 2007 menggambarkan diagram T-s siklus kombinasi pada Gambar 3.
68
Istianto Budhi Rahardja, Wibowo Paryatmo : Analisa Dan Optimasi Sistem PLTGU Biomassa Gas Metan Dengan Daya 20 MW
69
Jurnal Teknologi Volume 9 No. 2 Juli 2017 p-ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
70
Istianto Budhi Rahardja, Wibowo Paryatmo : Analisa Dan Optimasi Sistem PLTGU Biomassa Gas Metan Dengan Daya 20 MW
METODE PENELITIAN
Pada kerangka penelitian, penulis melakukan langkah pada gambar 9.
Mulai
Menganalisa Data Power Supply dan Kandungan Gas Methan dari PLT
Bantar Gebang
Melakukan perhitungan untuk memperoleh effesiensi kinerja Turbin Gas, Turbin Uap,
Siklus Gabungan(sistem pembangkit PLTGU)
No
Efesiensi Siklus & Daya 20 MW
Yes
Hasil & Kesimpulan
Selesai
71
Jurnal Teknologi Volume 9 No. 2 Juli 2017 p-ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
Kerja bersih turbin uap adalah sebagai berikut : W net turbin uap = 910 kJ/kg – 126 kJ/kg
W net turbin uap = W turbin – W pompa W net turbin uap = 784 kJ/kg
Turbin gas dalam sistem operasionalnya bakar, serta kerja turbin, serta pembuangan
memiliki unit kompresi, pembakaran bahan gas, dimana kinerjanya dapat diperoleh yaitu :
Kerja kompresor
Wkompresor = Cp . (T2-T1) W kompresor = 157.759 kJ/kg
Wkompresor = 2.2537kJ/kgK x (100°C-30°C)
Proses pembakaran
qin = Cp . (T3 - T2) qin = 1 194.461 kJ/kg
qin = 2.2537 kJ/kgK x (630°C - 100°C)
Kinerja turbin gas Wturbin = 518.351 kJ/kg
Wturbin = Cp . (T3 - T4)
Wturbin = 2.2537 kJ/kgK x (630°C - 400°C)
Tekanan pada turbin gas adalah: Dimana : k = 1.299 ; Cp = 2.2537 kJ/kg.K ;
= [ ](k-1)/k Cv = 1.7354 kJ/kg.K ; k = Cp/Cv; P3 =
7.208023 atm, dengan P4 = 1 atm
= [ ](1.299-1)/1.299
Langkah buang qout = 2.2537kJ/kgK x (400°C - 30°C)
qout = Cp . (T4 - T1) qout = 833.869 kJ/kg
Hasil kerja per satuan massa dari turbin gas Wnet = W turbin - W kompresor
dapat diekspresikan melalui persamaan sebagai Wnet = 518.351 kJ/kg – 157.759 kJ/kg
berikut : Wnet = 360.592 kJ/kg
Efesiensi kerja yang diperoleh di dalam sistem ηth =
dapat diekspresikan melalui persamaam
sebagai berikut: ηth = 0.301886792
ηth = =1- ηth = 30.1887 %
72
Istianto Budhi Rahardja, Wibowo Paryatmo : Analisa Dan Optimasi Sistem PLTGU Biomassa Gas Metan Dengan Daya 20 MW
Hubungan antara effesiensi yang terjadi pada masuk dan keluar, dapat diekspresikan dengan
siklus Brayton dengan perbedaan tekanan gas persamaan, sebagai berikut:
ηth = 1 - 0.301887 = 1 - )
30.1887 % = 1 - rp = 4.77
Dengan memperoleh harga perbedaan tekanan diketahui tekanan yang ke luar dari unit
(pressure ratio) sebesar 4.77, maka dapat kompresor adalah sebagai berikut :
rp = P2 = 4.77 atm
4.77 =
Dengan memperoleh data-data (59.96%). Kinerja yang lain juga diikuti oleh
perhitungan pada siklus turbin gas dan turbin beberapa proses, yaitu seperti di temperatur
uap, pada tebel 1 & 2 terlihat perbedaan pemanasan (T3), kerja turbin (T4), dan kerja
temperatur untuk siklus Turbin gas pada T2 bersih (Wnet) dari sistem. Untuk effesiensi
(temperatur pengkompresian) sebesar 100°C, turbin gas sebesar 30.18 % dan Turbin uap
T3(temperaur pembakaran) sebesar 630°C, sebesar 25.88%. adapun siklus gambungan dari
serta hasil pembakaran (T4) sebesar 400°C. data tabel 1 & 2 dapat dilukiskan pada gambar
Sedangkan pada Turbin uap, T2 hanya sebesar 5. Pada gambar 5, menunjukkan setiap siklus
60°C, T3 (hasil pembakaran/temperatur sisa operasi peralatan turbin gas dan turbin uap
pembakaran turbin gas diberikan kepada turbin secara jelas. Siklus Turbin gas, pada
air) sebesar 400°C, dan T4 (temperatur pembuangan gas panas (T4-T1) saling
kondensasi) sebesar 60°C). Dari kedua tabel 1 bersentuhan dengan proses Turbin uap (T2-
& 2 di atas menghasilkan kinerja tiap proses T3). Disini terjadi penyerapan energi panas
peralatan, dimana turbin uap dapat oleh turbin uap untuk memanaskan air di
membangkitkan lebih besar dari turbin gas dalam ketel.
73
Jurnal Teknologi Volume 9 No. 2 Juli 2017 p-ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
ηR = X 100%
ηR = 0.5819
2 2
1 4
1
74
Istianto Budhi Rahardja, Wibowo Paryatmo : Analisa Dan Optimasi Sistem PLTGU Biomassa Gas Metan Dengan Daya 20 MW
Dengan mengetahui kinerja bersih yang terjadi bersih dari sistem pembangkit dalam bentuk
pada turbin gas, maka dapat diperoleh kerja kW adalah sebagai berikut :
Wnet(kW) = m(kg/s) x W net(kJ/kg) Wnet = 518.351 kJ/kg – 157.759 kJ/kg
Wnet turbin gas = Wturbin - Wkompresor Wnet = 360.592 kJ/kg
Maka untuk kerja bersih dari turbin gas adalah
sebagai berikut :
Wnet = 22.881 kg/s x 360.592 kJ/kg Wnet = 8.251 MW
Wnet = 8 250.7055 kW
Dengan mengetahui rancangan yang telah membangkitkan pembangkit 2 MW). Pada
dibuat, yaitu 4 unit turbin gas dengan daya turbin uap yang telah diketahui kondisi
yang dimiliki setiap turbin gas adalah 2 MW, kinerjanya, maka dengan mengkalikan massa
maka dapat diperoleh bahwa rancangan yang gas methan yang ada sebesar 22.881 kg/s akan
telah dibuat cukup memenuhi syarat daya yang menghasilkan kinerja siklus turbin uap dengan
dibutuhkan, yaitu 8.251 MW dibagi 4 unit daya dalam bentuk kWatt. Adapun hasil daya
sebesar 2.06275 MW (cukup untuk tersebut adalah sebagai berikut :
Wnet(kW) = m(kg/s) x W net tubin uap(kJ/kg) Wnet turbin uap = 910 kJ/kg – 126 kJ/kg
Wnet tubin uap(kJ/kg) = W turbin – W pompa Wnet turbin uap = 784 kJ/kg
Dengan mengetahui dari kerja bersih turbin
uap, maka dapat diekspresikan kerja bersih
dalam kW, yaitu :
Wnet = 22.881 kg/s x 784 kJ/kg Wnet = 17.939 MW
Wnet = 17 938.704 kW
Dari hasil tersebut, maka daya yang dihasilkan turbin gas) dan 17.939 MW untuk turbin uap,
oleh turbin gas cukup memadai untuk maka dalam pengoperasian untuk memenuhi
menutupi daya yang telah direncanakan untuk daya sebesar 20 MW dapat dilakukan
turbin uap sebesar 12 MW, dimana daya yang pengoperasian secara bergantian, sehingga
dihasilkan oleh sistem pembangkit turbin uap dalam pemeliharaan, pemakaian bahan bakar,
sebesar 17.939 MW. Dengan mengetahui serta operasional dapat dilakukan lebih efektif
kemampuan turbin gas sebesar 2.06275 MW dan efisien.
untuk setiap unitnya (8.251 MW untuk 4 unit
KESIMPULAN
Dalam penelitian yang telah penulis Rankine 784 kJ/kg, serta PLTGU adalah
analisa pada siklus Pembangkit Listrik Tenaga 505.64 kJ/kg. Efesiensi termal Siklus yang
Biomassa, maka dapat dituliskan beberapa dipergunakan dalam perencanaan, yaitu :
kesimpulan sebagai berikut: Kerja per satuan siklus Brayton menghasilkan effesiensi sebesar
massa siklus Brayton 360.592 kJ/kg, siklus 30.1887%, siklus Rankine sebesar 25.8831%
75
Jurnal Teknologi Volume 9 No. 2 Juli 2017 p-ISSN : 2085 – 1669
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek e-ISSN : 2460 – 0288
dan siklus Brayton-Rankine (PLTGU) sebesar Turbin Gas untuk cadangan) dan 1 unit Turbin
58.1977%.Turbin gas yang dipergunakan Uap sebesar 17.939 MW untuk memperoleh
adalah 3 unit (dari 8.251 MW, serta 1 Unit Daya 20 MW.
.
DAFTAR PUSTAKA
Ade Basyarat, 2006, Kajian Terhadap Kukuh Siwi Kuncoro, 2009, Studi
Penetapan Lokasi TPA Sampah Pembangunan Pembangkit Listrik
Leuwinanggung – Kota Depok, Tenaga Sampah 10 MWe Di Kota
Program Pasca Sarjana, Magister Teknik Medan Ditinjau Dari Aspek Teknis,
Pembangunan Wilayah dan Kota, Ekonomi Dan Lingkungan, Institut
Universitas Diponegoro, Semarang. Teknologi Sepuluh Nopember.
Ahmad Agus Setiawan, Suhono, M. Kholid M.M. El-Wakil, 1988, Powerplant
Ridwan, Haryono Budi Santosa, Susetyo Technology, Mc Graw-Hill, Inc;
Haryo Putro, Yudi Utomo Imardjoko, International Edition.
2008, Studi Awal Kebutuhan Energi Michael Hutagalong, 2007, Teknologi
Listrik Dan Potensi Pemanfaatan Pengolahan Sampah,
Sumber Energi Terbarukan Di http://majarimagazine.com
Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Murni Rahayu Purwaningsih, 2012, Analisis
Yogyakarta, Jurusan Teknik Fisika, Biaya Manfaat Sosial Keberadaan
Fakultas Teknik, Universitas Gajah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Mada Gedebage bagi Masyarakat Sekitar,
Dyos Santoso dan Hasan Basri, 2011, Analisis Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota,
Eksergi Siklus Kombinasi Turbin Gas- Vol. 23 No. 3, Desember 2012, pp. 225
Uap Unit PLTGU Inderalaya, Fak. – 240.
Teknik Univ. Sriwijaya, Prosiding Nandi, 2005, Kajian Keberadaan Tempat
Seminar Nasional A VoER ke-3; Pembuangan Sampah (TPA)
Palembang, 26-27 Oktober 2011 Leuwigajah dalam Konteks Tata Ruang,
Eflita Yohana dan Ady Priambodo, 2012, Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan
Analisa Efesiensi Low Pressure HRSG Geografi, Vol. 5, Nomor 9, April 2005
(Heat Recovery Steam Generator) pada Peraturan Presiden Republik Indonesia, No. 5
PLTGU PT. Indonesia Power UBP Tahun 2006
Semarang, Rotasi – Vol.14, No.1, Safrizal, 2014, Distributed Generation
Januari 2012 : 7-9 Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
H.Muh. Syahrir Habiba; F. Cahyadi, Suryani; Kota (Pltsa) Type Incinerator
2006, Analisis Efektifitas Sistem Solusilistrik Alternatif Kota Medan,
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Program Studi Teknik Elektro, Fakultas
Uap (PLTGU) pada PT. Energi Sains dan Teknologi, Universitas Islam
Sengkang, Program Studi Teknik Mesin Nahdlatul Ulama (Unisnu), Jepara,
Fakultas Teknik Universitas Islam Prosiding Snatif Ke -1 Tahun 2014
Makassar, ILTEK, Volume I, Nomor 2, Undang-Undang No.18 Tahun 2008,
April 2006 Pengelolaan Sampah
Keppres No. 1 Tahun 2014, Pedoman Yunus A Cengel, 2007, Michael A. Boles,
Penyusunan Rencana Umum Energi Thermodynamics, Six Edition, Mc Graw
Nasional (RUEN) dan Rencana Umum Hill.
Energi Daerah (RUED), Jakarta
76