Anda di halaman 1dari 3

KONSEP PORTOFOLIO & DIVERSIFIKASI

M. Jati Dianing
1901573006

A. Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal


Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin memaksimalkan return
yang diharapkan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau
mencari portofolio yang menawarkan risiko rendah dengan tingkat return tertentu.
Karakteristik portofolio seperti ini disebut sebagai portofolio efisien.
Untuk membentuk portofolio yang efisien, kita harus berpegang pada asumsi
tentang bagaimana perilaku investor dalam pembuatan keputusan investasi yang akan
diambilnya. Salah satu asumsi yang paling penting adalah bahwa semua investor tidak
menyukai risiko (risk averse). Investor seperti ini jika dihadapkan pada dua pilihan
investasi yang menawarkan return yang sama dengan risiko yang berbeda, akan
cenderung memilih investasi dengan risiko yang lebih rendah. Misalnya jika investasi
A (return 15%, risiko 7%) dan investasi B (return 15%, risiko 5%), maka investor
yang risk averse tersebut akan cenderung memilih investasi B.
Sedangkan, portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang
investo dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien.
Tentunya portofolio yang dipilih investor adalah portofolio yang sesuai dengan
preferensi investor bersangkutan terhadap return maupun terhadap risiko yang
bersedia ditanggungnya.

B. Fungsi Utilitas dan Kurva Indiferens


Salah satu konsep penting dalam teori pilihan adalah apa yang disebut sebagai
konsep fungsi utilitas. Fungsi utilitas bisa diartikan sebagai suatu fungsi matematis
yang menunjukkan nilai dari semua alternatif pilihan yang ada. Semakin tinggi nilai
suatu alternatif pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif tersebut. Dalam konteks
manajemen portofolio, fungsi utilitas menunjukkan preferensi seorang investor
terhadap berbagai pilihan investasi dengan masing-masing risiko dan tingkat return
yang diharapkan.
Fungsi utilitas bisa digambarkan dalam bentuk grafik sebagai kurva indiferen.
Gambar 5.1 di bawah ini menunjukkan tiga kurva indiferen yang dilambangkan
sebagai u1, u2, dan u3. Garis horizontal menggambarkan risiko, sedangkan garis
vertikal menggambarkan suatu kumpulan portofolio dengan return yang diharapkan
dan risikonya masing-masing. Setiap titik-titik yang terletak di sepanjang suatu kurva
indiferen menggambarkan kombinasi return diharapkan dan risiko yang akan
memberikan utilitas yang sama bagi investor. Misalnya pada kurva indiferen u1,
terdapat dua titik u1a dan u1b yang masing-masing menunjukkan kombinasi return
diharapkan dan risiko tertentu. Titik u1a mempunyai return diharapkan dan risiko yang
lebih kecil daripada titik u1b. Seorang investor akan mempunyai preferensi yang sama
terhadap setiap titik dalam suatu kurva indiferen, karena titik-titik dalam kurva
indifiren tersebut menunjukkan seberapa besar tingkat risk averse seorang investor.
Kemiringan (slope) positif kurva indiferen menggambarkan bahwa investor selalu
menginginkan return yang lebih besar sebagai kompensasi atas risiko yang lebih
tinggi yang harus ditanggungnya.
Gambar 5.1
Kurva Indiferen

Dalam Gambar 5.1 di atas terlihat bahwa semakin jauh suatu kurva indiferens
dari sumbu horizontal, semakin tinggi utilitasnya bagi seorang investor. Semakin
tinggi utilitas suatu kurva indiferens, berarti semakin tinggi tingkat return yang
diharapkan pada setiap tingkat risiko. Dalam gambar di atas terlihat bahwa kurva
indiferen u3 mempunyai utilitas yang paling tinggi dibanding dua kurva lainnya.

C. Aset Beresiko & Aset Bebas Resiko


Dalam berinvestasi, investor bisa memilih menginvestasikan dananya pada
bebagai aset, baik aset yang berisiko maupun aset yang bebas risiko, ataupun
kombinasi dari kedua aset tersebut. Semakin enggan seorang investor terhadap risiko
(risk averse), maka pilihan investasinya akan cenderung lebih banyak pada aset-aset
yang bebas risiko.
Aset berisiko adalah aset-aset yang tingkat return aktualnya di masa depan
masih mengandung ketidakpastian. Salah satu contoh aset berisiko adalah saham.
Misalnya seorang investor hari ini membeli saham PT Gudang Garam dan akan tetap
memegangnya untuk jangka waktu 1 tahun ke depan. Pada saat investor tersebut
membeli saham PT Gudang Garam, dia tidak tahu pasti berapa return aktual yang
akan diperolehnya 1 tahun lagi. Return yang diperolehnya sangat tergantung dari
harga saham PT Gudang Garam tersebut 1 tahun mendatang, dan berapa dividen yang
akan dibayarkan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, saham PT Gudang Garam bisa
digolongkan dalam aset berisiko
Aset bebas risiko merupakan aset yang tingkat returnnya di masa depan sudah
bisa dipastikan pada saat ini, dan ditunjukkan oleh varians return yang sama dengan
nol. Salah satu contoh aset bebas risiko adalah obligasi jangka pendek yang
diterbitkan pemerintah. Untuk kasus di Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
yang diterbitkan oleh Bank Indonesia merupakan salah satu contoh aset bebas risiko.
Jika investor misalnya membeli SBI jangka waktu 3 bulan dengan tingkat bunga 15%,
maka bisa dipastikan bahwa pada waktu SBI tersebut jatuh tempo, investor akan
memperoleh return sebesar 15%. Tetapi, akan lain halnya jika investor tersebut
membeli obligasi pemerintah yang berjangka panjang, misalnya 30 tahun. Investor
boleh yakin bahwa pemerintah akan membayar bunga obligasi sebesar yang
dijanjikan, tapi investor harus siap menanggung risiko penurunan harga obligasi jika
misalnya tingkat suku bunga yang berlaku mengalami peningkatan, selama menunggu
waktu 30 tahun ke depan.

Anda mungkin juga menyukai