Anda di halaman 1dari 61

memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Jazirah Arab yang ketika

Nabi Muhammad dilahirkan berjumlah sekitar 10 juta- 12 juta jiwa.


KISAH ROSULULLAH
Di kota Madinah terdapat bukit -bukit yang baik untuk ditanami.
‫صلى هللا عليه و سلم‬ Sementara itu, kota Thaif terkenal karena buah-buahannya.
Di luar daerah-daerah subur, Jazirah Arab dipenuhi gunung dan
Rindu kami padamu ya Rosul, rindu tiada terpera bukit-bukit batu yang besar. Tidak ada sungai mengalir. Suhu
udaranya sangat panas. Karenanya, penduduk Arab umumnya suka
Berabad jarak darimu ya Rosul terasa dikau disini mengembara. Mereka suka berpindah ke tempat mana saja yang
Cinta ikhlasmu pada manusia bagai cahaya suarga dapat memenuhi keperluan hidup sehari-hari berserta hewan-hewan
ternak mereka.
Dapatkah aku membalas cintamu secara bersahaja....
(Bimbo)
*Unta*
Unta adalah kendaraan yang sangat diandalkan penduduk gurun
--- Kerinduan yang amat sangat... pasir. Ia dapat mengarungi gurun selama 17 hari tanpa minum.
Walaupun pelan, jika dipacu unta dapat menempuh jarak sampai 300
km dalam sehari. Unta mau melahap ranting dan rumput pahit yang
*Bagian 1 Pendahuluan* di jauhi kambing. Unta juga mau minum air berlumpur dan
mengubahnya menjadi susu bermutu tinggi yang dapat digunakan
sebagai obat tetes mata. Dagingnya dimakan, bulunya dibuat tali,
*Jazirah Arab* kulitnya dapat menjadi aneka alat, mulai dari sandal sampai atap dan
perisai perang. Air seninya menjadi sampo pencuci rambut.
Jazirah Arab itu sebenarnya tidak hanya terdiri atas gurun pasir. Ada Kukunya dibakar dan diulek menjadi tepung untuk obat luka atau
banyak tanah subur yang telah dihuni sejak lama. Tanah-tanah subur adonan kue. Kotorannya dapat dipakai sebagai bahan bakar. Unta
itu terutama terletak di daerah pantai, seperti Yaman, Yamamah, adalah karunia Allah untuk penduduk gurun pasir.
Hadramaut, dan Ahsa. Di bagian tengah Jazirah Arab ada sebuah
wilayah subur lain bernama Najd. Wilayah ini dikenal sebagai
tempat asal kuda Arab yang termahsyur di mana-mana. *Letak Mekah*
Najd dan Yamamah juga terkenal sebagai penghasil gandum.
Demikian banyak gandum yang dihasilkan sehingga konon mampu

1
Di Kota Mekah inilah terletak Ka'bah, Baitullah. Ke arah Ka'bahlah
seluruh Muslim di dunia menghadapkan diri jika sedang shalat. Di
kota Mekah inilah nabi Muhammad, dilahirkan. *Badui*

Kota Mekah adalah sebuah lembah yang tidak begitu luas, di tengah Suku Badui adalah penduduk asli Jazirah Arab. Mereka adalah
lautan pasir. Bukit-bukit mengurung lembah ini rapat-rapat. Begitu prajurit pengelana yang tangguh. Tinggi mereka sedang, tapi kekar,
rapatnya sehingga cuma ada tiga jalan untuk keluar dan masuk cekatan, dan kuat menderita dalam alam yang keras. Jika ada
Mekah. Jalan pertama menuju ke Yaman, jalan ke dua menuju ke anggota keluarga yang tewas, para lelaki Badui akan segera
Laut Merah, dan jalan ketiga adalah jalan menuju Palestina. membalas pembunuhnya. Mereka berani dalam bertempur dan sabar
dalam kekalahan.
Ribuan tahun yang lalu, Lembah Mekah hanyalah sebuah tempat
persinggahan rombongan kafilah, baik yang datang dari Yaman Meski demikian, orang Badui terkenal ramah, senang memberi, dan
menuju Palestina maupun sebaliknya, yang datang dari Palestina sangat menghormati tamu. Mereka juga tenang, sabar, dan tidak
menuju Yaman. Nabi Ismail lah yang pertama kali membuat Mekah cepat marah. Orang Badui juga sangat mengagumi keindahan syair.
menjadi sebuah kota. Jiwa orang orang Badui mudah terpanggil pada kebenaran. Mereka
adalah orang orang sederhana. Mereka duduk di lantai dengan
wadah makanan di lutut. Dengan demikian, tidak bisa dibedakan
mana majikan dan mana bawahan.
*Pakaian Orang Arab*
Penduduk asli Jazirah Arab adalah suku Badui. Pakaian mereka
longgar, hangat pada musim dingin, dan sejuk pada musim panas. Sahabat fillahku, kepada orang-orang inilah Nabi Muhammad ‫صلى‬
Pakaian ini menjaga kulit dari sengatan matahari serta angin kering. ‫وسلم عليه هللا‬, diutus. Berkat bimbingan Nabi Muhammadlah orang
orang Badui dari padang pasir yang sunyi ini mampu mengguncang
Pada zaman para nabi, pakaian ini terdiri atas dua helai. Satu helai dunia. Merekalah yang akhirnya menyebarkan agama Islam ke
melilit tubuh dari bawah ketiak. Satu helai lagi adalah sebuah jubah seluruh dunia. Merekalah yang membangun umat Islam menjadi
panjang sampai kaki dan terbuat dari bulu domba atau unta. umat yang besar dan dihormati.
Warnanya krem dengan lurik tegak berwarna hitam, biru, coklat atau
putih.
Pakaian wanitanya panjang menyapu tanah dan sangat longgar. Namun, jauh sebelum menyebar ke penjuru bumi, perjalanan umat
Selendang melilit pinggang, jubahnya berlurik merah, kuning, hitam Islam di Jazirah Arab dimulai oleh kisah Nabi Ibrahim ِ‫ال َسالَمِ َعلَيْه‬.
atau biru. Cadarnya berwarna hitam atau putih. Tudung kepala
berwarna merah, putih, atau cokelat melindungi mata, telinga, dan Beliau adalah nenek moyang Nabi Muhammad ‫وسلم عليه هللا صلى‬.
hidung dari debu dan badai pasir.

2
Bersambung tempat berniaga kafilah-kafilah dagang yang datang dan pergi silih
berganti, baik pada musim panas maupun pada musim dingin.
Demikian pandainya penduduk Mekah berdagang, sampai-sampai
tidak ada pihak lain yang mampu menyaingi mereka.
-(2) *KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬
Akan tetapi, di samping kemajuan yang besar itu, masyarakat Arab
juga mengalami kemunduran luar biasa. Itulah sebabnya mereka
Bagian 2 dijuluki masyarakat jahiliah alias masyarakat yang diliputi
kebodohan. Itulah juga sebabnya sampai Allah mengutus rasul
terakhir-Nya di tempat ini.
َ ‫اَللَّه َِّم‬
‫صلِ َعلَى سيدنا م َح َّمدِ َِو َعلَى آلِ سيدنا م َحمد‬

*Pembagian Urusan*
Nenek Moyang Nabi Muhammad Beberapa jabatan pemerintahan di Mekah di antaranya:
Salah seorang nenek moyang Nabi Muhammad bernama Hasyim bin _Hijabah_ : Pemegang kunci Ka'bah,
Abdul Manaf. Ia adalah pemuka masyarakat dan orang yang
berkecukupan. Masyarakat Mekah mematuhi dan menghormatinya. _Siqayah_ : Penyedia air dan makanan buat para peziarah,

"Wahai penduduk Mekah, aku membagi perjalanan kalian menurut _Rifadah_ : Mengatur pembagian dana dari orang kaya untuk fakir
musim. Jika musim dingin tiba, pergilah berdagang ke Yaman yang miskin, _Qiyadah_ : Mengatur urusan peperangan.
hangat. Jika musim panas, giliran kalian pergi ke Syam yang sejuk!"
demikian keputusan Hasyim.
*Percaya Takhayul*
Hasyim tambah disayangi penduduk Mekah karena pada suatu
musim kemarau yang mencekam, ia pernah membawa persediaan "Oh, tidak! Burung itu terbang ke kiri! Aku pasti akan tertimpa
makanan dari tempat yang jauh. Padahal, saat itu makanan amat sulit sial!" umpat seseorang, orang itu kebetulan melihat seekor burung
didapat. yang terbang di atas kepalanya berbelok ke arah kiri. Sepanjang hari
itu, dia jadi murung karena yakin bahwa dia bernasib sial walaupun
"Terima kasih, wahai Hasyim! Engkau menolong kami dengan belum tahu kesialan macam apa yang akan menimpanya.
pemberian makanan ini!" seru penduduk Mekah.
Orang-orang Arab pada masa jahiliyah amat percaya pada takhayul.
Di bawah kepemimpinan Hasyim, Mekah berkembang menjadi Contohnya, mereka percaya jika burung yang mereka lihat terbang
pusat perdagangan yang makmur. Pasar-pasar didirikan sebagai ke kiri, nasib sial akan menimpa mereka. Sebaliknya jika burung

3
kebetulan terbang ke kanan, nasib baik akan datang. Kepercayaan Menjelang menaklukkan Mekkah oleh Nabi Muhammad saw.
semacam ini disebut At Tathayyur Ka'bah dipenuhi oleh tiga ratus enam puluh berhala yang terbuat
dari batu, kayu, perak, bahkan emas.
Selain itu, mereka percaya bahwa jika seseorang mati, rohnya akan
menjadi burung. Mereka juga percaya bahwa di dalam perut
manusia ada ular. Ular inilah yang menggigit di dalam perut
sehingga orang merasa lapar. *Gemar Mabuk dan Berjudi*

"Lihat cincin tembagaku ini", kata seorang kepada temannya dengan Bangsa Arab pada masa itu sangat gemar meminum arak. Hampir
bangga, "Cincin ini adalah pemberian seorang dukun kepadaku. semua orang adalah peminum kecuali beberapa saja yang tidak.
Tidak sia sia aku memberinya uang banyak agar membuatkan cincin Para pelayan datang membawakan baki dan botol-botol minuman.
ini. Jangan coba-coba menantangku berkelahi sekarang. Berkat Orang orang datang berkumpul sambil tertawa.
cincin ini, aku merasa jauh lebih kuat!".
Para penari datang disambut tepukan dan sorak sorai. Ketika
Masih banyak kebodohan serupa yang mereka perlihatkan. Mereka minuman mulai membuat mereka mabuk, seseorang kembali
juga amat taat menyembah berhala-berhala berbentuk patung. Jika berseru, "Bawakan alat alat judi kemari!"
mereka meminta pertolongan kepada berhala, tidak segan-segan
mereka mengorbankan binatang ternak dan mengoleskan darahnya Orang pun membawakan alat-alat judi berupa bilah-bilah kayu dan
di tubuh berhala. Bahkan mereka terkadang sampai hati sebuah kantung kulit. Beberapa ekor unta dipotong, yang kalah
mengorbankan anak- anaknya sendiri demi mengharap keridhaan berjudi harus membayar unta-unta tersebut. Selain berjudi dengan
berhala. memotong unta, mereka juga berjudi dengan bermacam macam cara.

Selain melakukan kebodohan-kebodohan itu, mereka masih Demikianlah minum sambil berjudi adalah kebiasaan yang amat
melakukan banyak sekali hal hal yang merusak. digemari oleh bangsa Arab saat itu. Bahkan, setelah Nabi
Muhammad SAW mengajarkan Islam, masih banyak pemeluk baru
agama Islam yang masih suka meminum arak sampai turunlah
*Awal Mula Penyembahan Berhala* perintah Allah yang berangsur-angsur mengharamkan orang
meminum minuman keras.
Awal mula penyembahan berhala di Mekkah, ketika seorang
bernama Amar bin Luhay membawa berhala besar bernama Hubal
yang dibelinya dari daerah Syam. Di Mekkah, berhala Hubal ditaruh *Barm*
di Ka'bah dan disuruhnya orang orang datang menyembahnya.
Judi memotong unta adalah judi yang paling digemari orang Arab
Jahiliyah. Bilah-bilah kayu dikocok dalam kantung dan dibagikan.

4
Orang yang mendapat undi kosong dinyatakan kalah dan harus Musuh yang tertangkap diperlakukan sangat kejam. Mereka biasa
membayar unta yang dipotong. Daging unta kemudian dibagikan mengikat musuh pada seekor kuda dan membiarkan kuda tersebut
kepada fakir miskin. Orang yang tidak suka berjudi semacam ini berlari sehingga orang yang diikat itu mati terseret-seret. Telinga
dipandang sebagai seorang kikir, yang biasa disebut barm atau hidung musuh yang kalah dijadikan kalung, serta tengkorak nya
dijadikan tempat minum arak.
Bersambung
Orang jahiliyah juga tidak mengenal sopan santun, Mereka biasa
*KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬ berkeliling Ka'bah tanpa memakai pakaian.
Bagian 3 Begitulah kebiasaan Orang Orang Arab saat itu.
Mereka adalah bangsa yang maju perdagangannya, pandai membuat
perkakas, membuat obat, ahli astronomi, serta mahir bersyair.
َ ‫*اَللَّه َِّم‬
*،،،‫صلِ َعلَى سيدنا م َح َّمدِ َِو َعلَى آلِ سيدنا م َحمد‬ Namun mereka juga mempunyai kebiasaan buruk.

*Perampok Kejam dan Tidak Sopan* *Memakan Bangkai Binatang*


Mencuri dan merampok saat itu adalah hal yang biasa. Hanya Dalam urusan makan dan minum pun tidak ada yang dilarang.
sebagian kecil saja orang yang tidak pernah melakukannya. Segala macam binatang boleh dimakan. Binatang yang sudah mati
Perampok pun bukan cuma mengincar harta dan benda, tetapi juga pun disayat dagingnya, dibakar, dan dimakan. Mereka juga suka
orang yang dirampok. Perampok biasa menjadikan orang orang yang meminum darah, binatang, dan makanan darah yang dibekukan.
telah dirampoknya menjadi tawanan dan budak belian.
Saat itu perilaku bangsa Arab amat kejam, sampai melewati batas
perikemanusiaan. Anak-anak perempuannya sendiri mereka bunuh. *Muthalib*
Ada yang dikubur hidup hidup ke dalam tanah, ada pula yang
Suatu hari, Hasyim pergi berdagang menuju Syam. Ketika melewati
ditaruh dalam tong dan diluncurkan dari tempat yang tinggi. Mereka
Yatsrib, (di kemudian hari disebut Madinah), Hasyim melihat
malu jika mempunyai anak perempuan.
seorang wanita baik-baik dan terpandang.
Mereka juga suka menyiksa binatang. Jika seseorang mati,
"Siapakah wanita itu?" tanya Hasyim kepada orang-orang Yatsrib.
keluarganya mengikat unta diatas kuburan dan tidak memberikan
makan serta minum sampai si unta mati. Mereka beranggapan unta "Dia adalah Salma binti Amr."
itu kelak akan menjadi tunggangan si mati.
"Suaminya telah tiada. Kini dia seorang janda."

5
Mendengar itu, Hasyim melamar Salma dan Salma pun Nama Syaibah diberikan karena ada rambut putih (uban) di
menerimanya. Mereka lalu menikah. Hasyim tinggal di Yatsrib kepalanya sejak dia kecil. Selain Syaibah, Hasyim telah memiliki
beberapa lama. Ketika Salma mengandung, Hasyim melanjutkan empat putra dan lima putri yang tinggal di Mekkah.
perniagaannya. Namun, itulah kali terakhir Salma melihat suaminya
karena Hasyim tidak pernah kembali lagi. Ia meninggal dunia di *ABDUL MUTHALIB*
Palestina. "Tidak. Aku tidak akan membiarkannya pergi" jawab Salma.
Salma melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi "Dia buah hatiku satu-satunya. Wajahnya lah yang senantiasa
nama Syaibah. Sementara itu, sepeninggal Hasyim, kedudukannya mengingatkan aku akan wajah ayahnya".
sebagai pemuka masyarakat Mekah dipegang oleh adik Hasyim
yang bernama Al Muthalib. "Aku juga menyayangi Hasyim", jawab Al Muthalib,

Al Muthalib juga seorang laki-laki terpandang yang dicintai "bukan cuma aku, tetapi penduduk kota Mekah juga
penduduk Mekkah. Orang-orang Quraisy menjulukinya dengan menyayanginya. mereka pasti akan senang sekali menyambut
sebutan Al Fayyadh yang berarti Sang Dermawan. kedatangan putra Hasyim. Begitu melihat wajah anak ini, rasa
sayangku timbul kepadanya. Seolah-olah aku melihat Hasyim hidup
Suatu hari, dia mendengar bahwa Syaibah, keponakannya yang kembali dan berdiri di hadapanku.
tinggal di Yatsrib, sedang tumbuh remaja.
Izinkan aku membawanya pergi. Sesungguhnya Mekah adalah
"Aku harus menemuinya," pikir Al Muthalib, kerajaan ayahnya dan Mekah adalah tanah suci yang di cintai oleh
"dia adalah anak kakakku. Dulu ayahnya adalah pemuka Mekah, seluruh bangsa Arab. Tidakkah pantas putramu pergi ke sana dan
maka dia harus pulang untuk melanjutkan kekuasaan ayahnya melanjutkan pemerintahan ayahnya?".
menggantikan aku." Salma memandang Syaibah dengan mata berkaca-kaca. Hatinya
Ketika Al Muthalib bertemu Syaibah di Yatsrib, dia tersentak, ingin agar putra satu-satunya itu tetap tinggal di sisinya. Namun, ia
tahu masa depan Syaibah bukan di Yatsrib, melainkan di Mekkah.
"Anak ini benar-benar mirip Hasyim." Akhirnya, ia pun mengangguk, "Baiklah, kuizinkan ia pergi."
"Mari Nak, ikut Paman ke Mekah," peluk Al Muthalib. Dengan amat gembira, Al Muthalib mengajak keponakannya itu
pulang. Syaibah duduk membonceng unta di belakang pamannya.
"Tetapi, jika ibu tidak mengizinkan pergi, aku akan tetap tinggal di
sini," jawab Syaibah Ketika mereka tiba di Mekkah, orang-orang menyangka bahwa
anak yang duduk di belakang Al Muthalib adalah budaknya.

*Syaibah*

6
"Abdul Muthalib (Budak Al Muthalib)! Abdul Muthalib!" panggil Sementera itu, ketika Hasyim meninggal, hartanya dikuasai oleh
mereka kepada Syaibah. Naufal, adiknya yang terkecil.
"Celaka kalian! Dia bukan budakku, dia anak saudaraku, Hasyim!" Setelah dewasa, Abdul Muthalib hendak meminta harta ayahnya,
tetapi Naufal menolak. Abdul Muthalib pun meminta bantuan
kerabat ibunya yang tinggal di Yatsrib. Orang-orang Yatsrib
Namun, orang-orang telanjur menyebutnya demikian sehingga mengirimkan 80 pasukan berkuda. Naufal pun ketakutan dan
akhirnya nama Syaibah pun terlupakan. Setelah itu, dia dikenal menyerahkan harta Hasyim kepada Abdul Muthalib
dengan nama Abdul Muthalib. Dia kelak menjadi kakek Nabi Pada zaman pemerintahannya, Abdul Muthalib melakukan sebuah
Muhammad ‫ﷺ‬. perbuatan yang akan dikenang orang sepanjang zaman.

Bersambung *Sumber Air Mekah*


Abdul Muthalib adalah pengurus air dan makanan bagi tamu-tamu
yang datang ke Mekah. Setelah ratusan tahun Sumur Zamzam
-*KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬ tertimbun, air harus didatangkan dari beberapa sumur yang
terpencar-pencar di sekitar Mekah.

Bagian 4
*MENGGALI SUMUR ZAMZAM*
Saat itu, Sumur Zamzam telah terkubur dan dilupakan orang selama
*ِ‫علَى سيدنا م َح َّمد‬ َ ‫*اَللَّه َِّم‬
َِ ِ‫صل‬ ratusan tahun. Namun, Abdul Muthalib tidak pernah lupa pada
...*‫* َِو َعلَى آلِ سيدنا م َحمد‬ sejarah Mekah, bahwa dulu pernah ada mata air yang menghidupi
Mekah, mata air yang memancar keluar oleh kaki Ismail.
"Aku harus menemukannya!" pikir Abdul Muthalib. "Aku harus
*Harta Abdul Muthalib* menemukan kembali Sumur Zamzam yang telah dilupakan orang!
Apalagi aku bertugas menyediakan air dan makanan bagi penduduk
Setelah tumbuh dewasa, Abdul Muthalib pun menjadi seorang
Mekah."
pemuka Mekah sebagaimana Hasyim, bapaknya.

7
Pikiran seperti itu tidak pernah hilang dari benaknya, "Aku harus
menemukannya! Aku harus menemukannya!"
Bersambung
Setelah itu, Abdul Muthalib mengambil tembilang (alat untuk
menggali bertangkai panjang) dan memanggil putra satu-satunya,
"Harits, temani ayah mencari dan menggali kembali Sumur
Zamzam!"
-*KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬

Harits mengangguk. Kemudian, mereka mulai mencari di mana dulu


letak Mata Air Zamzam berada. Setelah beberapa kali mencoba Bagian 5
menggali di beberapa tempat, Sumur Zamzam tidak juga ditemukan.
"Ayah, mungkin Sumur Zamzam memang telah hilang," kata Harits.
*ِ‫صلِ اَللَّه َّم‬
َ ‫*م َح َّمدِ سيدنا َعلَى‬
"Tidak Nak, Ayah yakin Sumur itu masih ada! Kita harus
menemukannya! Orang-orang Mekah akan hidup lebih baik jika *ِ‫*م َحمد سيدنا آلِ َعلَى َو‬
Sumur Zamzam ada di tengah kita!" *Bernadzar*
Dengan gigih keduanya pun terus mencari sumur Zam-Zam. Abdul Muthalib bernadzar, "Kalau saja aku mempunyai 10 anak
Orang-orang Quraisy, penduduk asli Mekah, melihat perbuatan laki-laki, kemudian setelah semuanya dewasa, aku tidak
mereka dengan heran. memperoleh anak lagi seperti ketika sedang menggali Sumur
Zamzam, maka salah seorang diantara 10 anak itu akan kusembelih
"Mengapa engkau masih terus menggali, Abdul Muthalib? di Ka'bah sebagai kurban untuk Tuhan."
Bukankah dulu nenek moyang kita, Mudzaz bin Amr pernah
menggalinya, tapi tidak berhasil?" Ternyata takdir memang menentukan demikian. Abdul Muthalib
akhirnya mendapat 10 orang anak laki-laki. Setelah semua anak
Abdul Muthalib menaruh tembilangnya dan duduk. berangkat dewasa, ia tidak memperoleh anak. Dipanggilnya
Ya, ratusan tahun yang lalu Mudzaz bin Amr mertua Nabi Ismail kesepuluh orang anak itu, termasuk si bungsu Abdullah yang amat
‫ ااسالم عليه‬pernah mencoba menggali Zamzam tapi tidak berhasil. disayangi dan dicintainya.

Padahal, saat itu Mudzaz telah mempersembahkan sesaji berupa "Aku pernah bernadzar untuk menyembelih salah seorang di antara
pedang dan pelana berpangkal emas agar Sumur Zamzam kalian jika Tuhan memberiku 10 orang anak laki-laki."
ditemukan.

8
Kesepuluh anaknya terdiam. Mereka memahami persoalan itu. Rasa heran orang-orang Quraisy yang melihatnya berubah menjadi
Mereka juga melihat kebingungan yang luar biasa di mata ayah tawa.
mereka yang berkaca-kaca.
"Kasihan Abdul Muthalib, mungkin dia sudah kehilangan akal
sehatnya!" kata mereka satu sama lain.
"Namun, aku tidak bisa menentukan siapa di antara kalian yang
harus kusembelih. Oleh karena, aku berniat memanggil juru qidh
untuk menentukannya." Suatu saat, ketika mereka sedang menggali di antara berhala Isaf dan
Na'ila, air membersit.
Di hadapan patung dewa tertinggi Ka'bah, juru qidh (Nanak panah)
meminta setiap anak menulis namanya masing-masing di atas qidh. "Air! Harits! Lihat, ada air!" seru Abdul Muthalib saking kagetnya.
Kemudian, ia mengocok anak panah tersebut di hadapan berhala "Ayo kita gali terus, Ayah! Ayo gali terus!"
Hubal. Nama anak yang keluar adalah Abdullah.
Ketika mereka menggali lebih dalam, tampaklah pedang-pedang dan
Melihat itu, serentak orang orang Quraisy datang dan melarangnya pelana emas yang pernah ditaruh oleh Mudzaz bin Amr dahulu.
melakukan perbuatan itu. Melihat penemuan itu, orang-orang Quraisy datang berbondong-
"Batalkan keinginanmu, Abdul Muthalib! Mohon ampunlah kepada bondong.
Hubal supaya kamu bisa membatalkan nadzarmu!" "Abdul Muthalib, mari kita berbagi air dan harta emas itu!" pinta
Sanggupkah Abdul Muthalib menyembelih anak kesayangannya, mereka.
apalagi tidak ada orang yang menyetujui niatnya itu? "Tidak! Tetapi, marilah kita mengadu nasib di antara aku dan kamu
sekalian dengan permainan _qidh_ (anak panah). Dua anak panah
buat Ka'bah, dua buat aku, dan dua buat kamu. Kalau anak panah itu
*Menemukan Zamzam* keluar, dia mendapat bagian. Kalau tidak, dia tidak mendapat apa-
apa."
Malam harinya, dengan tubuh lelah, Abdul Muthalib tertidur. Tiba-
tiba, dalam tidur, dia bermimpi mendengar suara yang bergema Usul ini disetujui. Juru qidh mengundinya di tengah-tengah berhala
berulang-ulang, "Temukan Sumur Zamzam itu, wahai Abdul di depan Ka'bah. Ternyata, anak panah Quraisy tidak ada yang
Muthalib! Temukan Sumur Zamzam! Temukan!" keluar. Pemenangnya adalah Abdul Muthalib dan Ka'bah. Oleh
karena itu, Abdul Muthalib dapat meneruskan tugasnya mengurus
Abdul Muthalib terbangun dengan keyakinan dan semangat baru. air dan keperluan para tamu Mekah setelah Sumur Zamzam
Esoknya, dia mengajak Harits menggali dan menggali lebih giat. memancar kembali.

9
Mengingat beratnya tugas itu. Abdul Muthalib sangat ingin agar dia orang Mekah melakukan pengurbanan hewan untuk dewa-dewa
mempunyai banyak anak laki-laki yang dapat membantunya. mereka. Namun, masyarakat semakin keras menghalangi Abdul
Muthalib melakukan niatnya. Akhirnya, kekerasan hatinya pun
luluh.
"Baiklah, tetapi apa yang harus kulakukan agar berhala tetap
berkenan kepadaku?"

*Pedang dan Pelana Emas*


Abdul Muthalib memasang pedang-pedang itu di pintu Ka'bah, "Kalau penebusannya dapat dilakukan dengan harta kita, kita
sedangkan pelana-pelana emas ditaruh di dalam rumah suci itu tebuslah," kata Mughirah bin Abdullah dari suku Makhzum.
sebagai perhiasan. Setelah diadakan perundingan, mereka sepakat menemui seorang
Bersambung dukun di Yatsrib.
"Berapa tebusan kalian?" tanya dukun wanita itu.
"Sepuluh ekor unta."
-*KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬
"Kembalilah ke negeri kalian. Sediakan tebusan 10 ekor unta.
Kemudian undi antara unta dan anak itu. Jika yang keluar nama
Bagian 6 anakmu, tambahlah jumlah untanya, kemudian undi lagi sampai
nama unta yang keluar."
Mereka pulang dengan lega dan segera mengundi dengan anak
*ِ‫صلِ اَللَّه َّم‬
َ ‫*م َح َّمدِ سيدنا َعلَى‬ panah. Ternyata yang keluar adalah nama Abdullah. Mereka
*ِ‫*م َحمد سيدنا آلِ َعلَى َو‬ menambahkan tebusan unta dan mengundi lagi. Ternyata, lagi lagi
nama Abdullah yang keluar. Demikianlah, Abdul Muthalib
menambah dan menambah terus jumlah unta. Ketika jumlah unta
sudah mencapai 100 ekor, barulah nama unta yang keluar.
*TEBUSAN SERATUS UNTA*
"Dewa sudah berkenan," seru orang orang.
Dengan mem"baja"kan hati, Abdul Muthalib menuntun Abdullah
menuju sebuah tempat di dekat sumur Zamzam yang terletak di "Tidak," bantah Abdul Muthalib. "Harus dilakukan sampai 3 kali."
antara dua berhala Isaf dan Na'ila. Di tempat itulah biasanya orang

10
Akhirnya, setelah 3 kali dikocok, yang keluar adalah nama unta. 100 "Apa istimewanya bangunan tua yang terbuat dari batu kasar itu?
ekor unta itu pun disembelih dan dibiarkan begitu saja tanpa Aku ingin negeri kita, Yaman, mempunyai sebuah rumah suci yang
disentuh manusia dan hewan karena mereka beranggapan bahwa akan membuat bangunan tua di Mekah itu menjadi tidak berarti lagi
unta itu untuk dewa. dan dilupakan orang!"
"Namun, apa mungkin kita bisa membuat rumah suci baru yang bisa
menandingi Ka'bah?"

"Mengapa tidak? Buat sebuah gereja yang sangat indah! Hiasi


*Keturunan Dua Orang yang Disembelih* dengan perlengkapan paling mewah yang kita miliki! Gerbang emas,
Diriwayatkan dari Rasulullah bahwa beliau bersabda, jendela perak, lantai pualam yang berkilau!

"Aku adalah anak dua orang yang disembelih." Semuanya! Kerahkan seluruh ahli bangunan! Aku ingin gereja itu
selesai dalam waktu singkat!"
Yang dimaksud oleh beliau adalah Nabi Ismail nenek moyangnya,
dan Abdullah ayahnya. Tidak lama kemudian, berdirilah sebuah gereja seindah yang
diinginkan Abrahah. Sang Penguasa Yaman itu mengunjunginya
dengan rasa puas.
*Si Penguasa Yaman* "Lihat, tidak lama lagi, seluruh orang Arab akan datang ke sini!"
Saat Abdul Muthalib memimpin Mekah, ada sebuah peristiwa kata Abrahah kepada bawahannya,
dahsyat. Kejadian ini bermula dari Yaman, sebuah negeri yang
terletak jauh di sebelah selatan Mekah. Saat itu, Yaman diperintah "bahkan orang orang Mekah akan melupakan rumah tua mereka
oleh seorang penguasa bernama Abrahah Al Asyram. begitu melihat bangunan seindah ini!"

"Aku tidak habis pikir, mengapa setiap tahun seluruh bangsa Arab
datang ke tanah Mekah?" seru Abrahah kepada para menterinya. *Bendungan Ma'rib*
"Paduka tahu, di sana ada sebuah bangunan bernama Ka'bah. Penduduk asli Yaman adalah kaum Saba. Sebelum datangnya Islam,
Bangunan tua itu begitu disucikan oleh penduduk Jazirah Arab negeri Yaman telah terkenal dengan kemajuan teknologi
sehingga mereka tidak dapat berpaling darinya. Ke sanalah mereka bangunannya. Salah satu bangunan yang amat terkenal adalah
pergi beribadah menyembah para dewa sepanjang tahun," jawab Bendungan Raksasa Ma'rib. Ketika bangunan ini jebol, banjir besar
salah seorang menteri.

11
melanda daerah sekitarnya sehingga para penduduk terpaksa pindah "Gerakkan pasukan gajah kita! Serbu dan hancurkan Ka'bah! Aku
ke negeri lain. sendiri yang akan memimpin! Jika bangunan tua itu hancur dan rata
dengan tanah, orang orang Arab tidak akan punya pilihan lain selain
datang ke tempat kita!"
Sang Penguasa Yaman memang ditakuti orang karena pasukan gajah
yang dimilikinya. Abrahah sendiri naik di atas gajah yang paling
besar dan kuat.

-*KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬


"Maju!" perintahnya.
Terompet pun membahana dan bumi seolah-olah pecah oleh
Bagian 7 gemuruh pasukan yang maju ke medan perang.
Mendengar keberangkatan pasukan ini untuk menghancurkan
Ka'bah, penduduk Jazirah Arab terkejut. Walaupun tahu pasukan
*‫*اللهم صل علی سيدنا محمد‬ Abrahah begitu kuat, jiwa kepahlawanan orang-orang Arab
ِ *‫*و علی ال سيدنا محمد‬ menjulang tinggi di hadapan musuh.

*Penyerbuan* Dzu Nafar, seorang bangsawan Arab, mengerahkan masyarakatnya


untuk menahan gerak maju Abrahah. Akan tetapi, ia dikalahkan dan
ditawan.
Ternyata, apa yang diharapkan Abrahah tidak terjadi. Orang-orang Nufail bin Habib Al Khath'ami memimpin pasukan Kabilah Syahran
Arab sudah sangat mencintai rumah purba Ka'bah sehingga mereka dan Nahis. Namun, ia juga dikalahkan dan dijadikan penunjuk jalan
tidak dapat berpaling ke rumah suci yang lain, betapa pun indahnya pasukan Abrahah.
bangunan itu dibuat. Orang-orang Arab merasa ziarah mereka tidak
sah jika tidak mengunjungi Ka'bah. Bahkan, penduduk Yaman
sendiri tidak mengindahkan rumah suci baru itu. Seperti biasa, *Al Qullayus*
mereka tetap berbondong-bondong berziarah ke Mekah.
Al Qullayus adalah nama gereja yang dibangun Abrahah agar orang
"Tidak ada jalan lain!" geram Abrahah. tidak lagi pergi ziarah ke Mekah, tetapi ke gereja ini. Mengetahui

12
maksud Abrahah ini, bangsa Arab marah karena kecintaan mereka "Urungkan niatmu untuk menghancurkan Ka'bah. Jika engkau mau,
pada Ka'bah sudah mendarah daging. kami akan berikan sepertiga harta dari daerah Tihama yang subur."
Sementara itu, seseorang dari suku Kinani malah pergi memasuki Al Abrahah menggeleng, "Tidak."
Qullayus dan membuat kerusakan di dalamnya. Peristiwa inilah
yang memicu Abrahah untuk menghancurkan Ka'bah. "Kalau begitu, kami serahkan pengamanan Ka'bah kepada Tuhan
pemilik Ka'bah!" jawab Abdul Muthalib, lalu dia pergi.

Kini kota Mekah kosong. Penduduknya telah mengungsi. Jalan lebar


terbuka bagi Abrahah untuk menghancurkan Ka'bah yang letaknya
sudah di depan mata.
*Sikap Penduduk Mekah*
Tidak ada yang mampu menghalangi kekuatan sebesar itu
"Kita lawan mereka, Abdul Muthalib! Berikan peringatan kepada
setiap orang untuk bertempur!"
Orang-orang Quraisy di Mekah panik. Mereka meminta pendapat Catatan
Abdul Muthalib untuk bertempur. Abdul Muthalib tahu, sekeras apa
pun mereka melawan, semuanya akan sia-sia. Pasukan Mekah akan *Abrahah Al Asyram*
ditaklukkan. Karena itu, ia menjawab dengan bijak, Abrahah Al Asyram bukanlah penduduk asli Yaman. Ia datang dari
"Tidak, kita tidak akan mampu. Seorang utusan Abrahah telah tiba negeri Habasyah di Afrika, kemudian menduduki Yaman.
dan menyampaikan keterangan bahwa Abrahah tidak akan 70.000 pasukan Habasyah yang dipimpin Aryath berhasil
memerangi kita. Abrahah hanya ingin menghancurkan Ka'bah. Kita mengalahkan Yaman. Akan tetapi, Aryath kemudian dibunuh oleh
akan selamat jika tidak menghalanginya. Aku sarankan semua orang Abrahah. Sejak itulah Abrahah memerintah Yaman.
pergi mengungsi ke gunung-gunung di sekeliling kota."
Abdul Muthalib kemudian mendatangi markas Abrahah bersama
beberapa orang pemuka Mekah. -*KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬
"Kembalikan unta-unta kami yang dirampas pasukanmu," kata
Abdul Muthalib kepada Abrahah.
Bagian 8
"Akan kukembalikan unta-unta itu! Apakah ada hal lain yang
engkau minta?" tanya Abrahah. *‫*محمد سيدنا علی صل اللهم‬

13
*‫محمد سيدنا ال وعلی‬...* Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah
bertindak terhadap tentara bergajah?
*Kehancuran Abrahah*
Surah Al-Fil (105:1)

Allåhlah yang melindungi rumah suci-Nya. Ketika pasukan Abrahah


bergerak mendekat, gajah Abrahah berhenti. Sekeras apa pun ِ‫أَلَ ِْم يَجْ َعلِْ َك ْيدَه ِْم في تَضْ ليل‬
Abrahah memukulinya, gajah itu tetap duduk tenang, bahkan
akhirnya berusaha berjalan lagi ke arah Yaman.
"Maju! Maju! Apa yang terjadi padamu?" bentak Abrahah pada Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk
tunggangannya. menghancurkan Ka´bah) itu sia-sia?

"Dalam berbagai medan pertempuran, belum pernah kamu Surah Al-Fil (105:2)
mengecewakan aku seperti ini! Kamu bahkan tampak ketakutan!
Ada apa sebenarnya?"
َ ‫ل َعلَيْه ِْم طَيْرً ا أَبَاب‬
ِ‫يل‬ َِ ‫َوأَرْ َس‬
"Paduka! Ada yang datang dari arah laut!" teriak seorang prajurit
sambil menunjuk-nunjuk panik.
Saat itulah, dari arah laut, Allah mengirim kawanan burung yang dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-
kepakan sayapnya menutupi sinar matahari seperti iringan awan bondong,
mendung yang bergerak cepat. Burung-burung itu menjatuhkan Surah Al-Fil (105:3)
batu-batu menyala ke arah pasukan gajah. Dengan panik setiap
orang berusaha menyelamatkan diri, tetapi sia-sia. Semua orang,
termasuk Abrahah, mati.
ِْ ‫تَرْ ميه ِْم بح َجا َرةِ م‬
ِ‫ن سجيل‬
Peristiwa ini Allah abadikan dalam *surat Al Fil* :

yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang


ِ‫ك بأَصْ َحابِ الْفيل‬ َِ ‫أَلَ ِْم تَ َِر َكيْفَِ فَ َع‬
َِ ُّ‫ل َرب‬ terbakar,
Surah Al-Fil (105:4)

14
ِ‫فَ َج َعلَه ِْم َك َعصْ فِ َمأْكول‬ *Gadis yang Meminang*
Setelah penebusan Abdullah, Abdul Muthalib menggandeng tangan
putranya menuju rumah Wahb bin Abdul Manaf. Wahb mempunyai
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). seorang putri bernama Aminah. Abdul Muthalib sudah sepakat
Surah Al-Fil (105:5) dengan Wahb untuk menikahkan putra-putri mereka.
Namun, di tengah jalan, seorang gadis cantik menegur Abdullah,
"Engkau akan pergi ke mana, wahai Abdullah?"

*Wabah Penyakit*
"Aku akan pergi bersama ayahku."
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang dibawa burung itu
adalah kuman kuman wabah penyakit cacar. Dalam beberapa hari Tanpa memedulikan Abdul Muthalib, gadis itu berkata, "Kulihat
saja seluruh pasukan mati dengan tubuh rusak seperti daun dimakan engkau memang dituntun ayahmu, tak ubahnya seperti seekor unta
ulat. yang akan disembelih. Demi engkau, aku akan menerimamu jika
engkau mau menikahi diriku sekarang juga."
Abrahah berhasil kembali ke Yaman, tetapi tidak lama setelah itu ia
pun mati seperti pasukannya. Abdullah terperangah. Ia menatap gadis itu dengan gugup.
"Siapakah gadis ini? Pikir Abdullah, "dilihat dari pakaiannya yang
dipenuhi perhiasan mahal, ia pasti seorang gadis bangsawan.
*Kembali ke Mekah* Matanya yang hitam memancarkan sinar yang teduh seperti yang
Abdullah bin Abdul Muthalib tidak jadi disembelih karena telah biasa dimiliki gadis-gadis berperangai lemah lembut dan penuh
ditebus ayahnya dengan 100 ekor unta. kasih sayang. Apa yang harus kukatakan kepadanya?"

Abdullah adalah pemuda yang berwajah tampan. Kegagahan Ketika Abdullah menoleh kepada ayahnya, dilihatnya Abdul
parasnya banyak menarik perhatian gadis-gadis Mekah. Apalagi Muthalib memberi isyarat agar Abdullah terus melangkah dan tidak
setelah mereka tahu bahwa nyawa Abdullah telah ditebus dengan menggubris sang gadis .
100 ekor unta, suatu jumlah yang luar biasa yang tidak pernah "Aku bersama ayahku." Aku tak kuasa menolak kehendaknya dan
dialami seorang pun sebelumnya. Walaupun banyak gadis yang berpisah dengannya.
berusaha menggodanya, kesopanan Abdullah tetap terjaga.
Abdullah kembali berjalan bersama ayahnya. Hatinya dipenuhi rasa
iba dan simpati kepada gadis yang ditinggalkannya.

15
Hari itu juga, Abdul Muthalib datang ke rumah Wahb bin Abdul *Pernikahan Abdullah dengan Aminah*
Manaf. Mereka sepakat menjodohkan Abdullah dengan Aminah.
Allah sudah menentukan bahwa jodoh yang paling tepat untuk
Keesokan harinya, Abdullah bertemu lagi dengan gadis yang Abdullah adalah Aminah binti Wahb. Aminah adalah gadis yang
kemarin. Abdullah menyapanya, "Mengapa engkau tidak paling baik keturunan dan kedudukannya di kalangan suku Quraisy.
menyapaku seperti kemarin?"

Musim semi tahun 570 Masehi pun tiba. Batang-batang gandum di


Gadis itu menjawab dengan ketus, "Sinar berseri-seri yang kemarin Yaman tumbuh menjulang tinggi. Dedaunan kurma di kota Tha'if
kulihat pada wajahmu sudah tidak ada lagi. Karena itu, sekarang aku kembali bersemi. Sementara itu, padang-padang rumput dipenuhi
sudah tidak membutuhkanmu!" harum bunga-bunga yang tumbuh di kebun-kebun.
Bagi penduduk Mekah, musim semi adalah tanda kebebasan dan
dimulainya lagi perdagangan musim panas ke Syria. Abdullah pun
*Sinar Kenabian* berniat pergi musim ini.
Sinar berseri-seri yang dilihat sang gadis pada wajah Abdullah "Kanda, sebenarnya hatiku sangat berat melepas kepergianmu.
menurut sebagian ahli sejarah adalah sinar kenabian yang akan Entah mengapa hatiku diliputi kekhawatiran dan kegelisahan. Aku
diturunkan Abdullah kepada putranya. bahkan berharap dapat menemukan suatu alasan untuk menahan
Ketika Abdullah sudah dijodohkan dengan Aminah, maka gadis itu kepergianmu," keluh Aminah kepada suaminya.
sudah tidak bisa lagi berharap akan memiliki putra yang kelak Abdullah tersenyum menentramkan, "Hatiku pun terasa tertinggal di
menjadi nabi. sini, Dinda. Aku tahu begitu besar rasa sayangmu kepadaku
Bersambung sehingga engkau berharap dapat terus berada di sisiku."
"Bukan cuma itu, damai rasanya berada di sampingmu, Kanda."
Abdullah mengangguk, "Tetapi Dinda, kini di dalam perutmu ada
-*KISAH RASULULLAH ‫*ﷺ‬
bayi kita. Kau tahu aku adalah pemuda tak berada. Saat ini, kita
Bagian 9 hanya mempunyai lima ekor kambing perah. Selain itu, tak ada lagi
kekayaan yang dapat menghidupi kita berdua selain sedikit kurma
َ ‫*اَللَّه َِّم‬
*ِ‫صلِ َعلَى سيدنا م َح َّمد‬ dan daging kering. Karena itu, inilah saatnya bagiku untuk pergi
*‫* َِو َعلَى آلِ سيدنام َحمد‬ berniaga dan menambah penghasilan kita."

16
Aminah terpaksa mengangguk menerima kenyataan itu. Ia "Harits!" panggil Abdul Muthalib kepada putra sulungnya. "Pergilah
memandang kepergian Abdullah dengan sendu, seolah itu adalah ke Yatsrib. Lihatlah keadaan adikmu. Jika sudah sembuh, jemputlah
detik-detik terakhir ia dapat melihat wajah suaminya. ia pulang."
Harits pun segera berangkat. Ketika tiba di rumah paman-pamannya
di Yatsrib, yang ditemuinya adalah wajah-wajah duka.
"Abdullah telah meninggal," kata mereka kepadanya, "mari, kami
antar engkau ke pusaranya."
*Hamzah bin Abdul Muthalib*
Pada hari pernikahan Abdullah dengan Aminah, Abdul Muthalib Harits pun menyampaikan berita sedih itu ke Mekah. Melelehlah air
pun menikahi sepupunya yang bernama Hala. Dari perkawinan ini, mata di pipi Abdul Muthalib. Namun, kesedihan yang paling berat
lahirlah Hamzah, paman Rasulullah yang seusia dengan beliau. dirasakan oleh Aminah. Apalagi di saat itu ia tengah menantikan
kelahiran bayinya.

*Abdullah Meninggal* "Selamat jalan, Kanda," isak Aminah, "hilanglah seluruh


kebahagiaan hidupku bersamamu. Kini, tinggallah aku yang hidup
Bersama kafilah dagang, Abdullah tiba di Gaza. Kemudian, dalam untuk membesarkan bayi kita."
perjalanan pulang, ia singgah di Yatsrib. Di sana, ia tinggal bersama
saudara-saudara ibunya. Namun, ketika kawan-kawannya dari Tidak lama lagi, bayi Aminah akan lahir. Bayi yang kelak
Mekah hendak mengajaknya pulang, Abdullah jatuh sakit. ditakdirkan Allah menjadi orang besar yang mengubah jalannya
sejarah dunia.
"Rasanya, aku takkan kuat menempuh perjalanan pulang," kata
Abdullah kepada kawan-kawannya. "Kalian berangkatlah dan
sampaikan pesan kepada ayahku bahwa aku jatuh sakit." *Peninggalan Abdullah*
Kawan-kawannya mengangguk, "Akan kami sampaikan pesanmu. Saat meninggal, Abdullah meninggalkan lima ekor unta,
Baik-baiklah engkau di sini." sekelompok ternak kambing, dan seorang budak perempuan
Kafilah Mekah pun beranjak pulang. Ketika tiba di rumah, mereka bernama Ummu Aiman yang kelak menjadi pengasuh Rasulullah.
menyampaikan pesan Abdullah kepada Abdul Muthalib. Nama aslinya adalah Barokah. Ia berasal dari Habasyah.
Bersambung

17
-*KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬ Kemudian, ia memerintahkan orang untuk menyembelih unta dan
mengundang makan masyarakat Quraisy.
Bagian 10
"Siapa nama putra Abdullah, cucumu itu?" tanya seseorang kepada
َ ‫*اَللَّه َِّم‬
*ِ‫صلِ َعلَى سيذنام َح َّمد‬ Abdul Muthalib.
ِ *‫* َِو َعلَى آلِ سيدنا م َحمد‬ "Muhammad."
ِ *‫*صلى هللا عليه وسلم‬Kelahiran Muhammad "Mengapa tidak engkau beri nama dengan nama nenek moyang
kita?"
Pada hari Senin pagi tanggal 12 Rabiul Awwal pada tahun yang
sama dengan penyerbuan Abrahah (tahun gajah), Aminah
melahirkan seorang bayi laki-laki. Saat itu bertepatan dengan bulan
"Kuinginkan ia menjadi orang yang terpuji, bagi Tuhan di langit dan
Agustus tahun 570 Masehi. (Sebagian pendapat mengatakan bahwa
bagi makhluk-Nya di bumi," jawab Abdul Muthalib.
Aminah melahirkan pada tanggal 20 atau 21 April tahun 571
Masehi).
Aminah mengutus seseorang sambil berkata, "Pergilah kepada *Cahaya Aminah*
Abdul Muthalib dan katakan, 'Sesungguhnya telah lahir bayi
untukmu. Oleh karena itu, datang dan lihatlah '." Ketika Aminah mengandung Nabi Muhammad, ia melihat seberkas
sinar keluar dari perutnya dan dengan sinar tersebut ia melihat
Abdul Muthalib bergegas datang. Ketika mengambil bayi itu dari istana-istana Busra di Syam.
pelukan Aminah, dadanya bergemuruh dipenuhi rasa sayang.
Saat itu di kalangan bangsawan Arab sudah berlaku tradisi yang
"Kehadiranmu mengingatkan aku kepada ayahmu. Sungguh, di baik, yakni mereka mencari wanita-wanita desa yang bisa menyusui
hatiku kini dirimu hadir sebagai pengganti Abdullah." anak-anaknya.
Dengan penuh rasa syukur, orangtua itu menggendong cucunya Anak-anak disusukan di pedalaman agar terhindar dari penyakit,
berthawaf, mengelilingi Ka'bah. Kali ini tidak kepada berhala, tetapi memiliki tubuh yang kuat dan agar dapat belajar bahasa Arab yang
kepada Allah. Abdul Muthalib berdoa dan bersyukur. murni di daerah pedesaan.
"Aku memberimu nama Muhammad," kata Abdul Muthalib. Tidak lama kemudian ke Mekah datanglah serombongan wanita dari
kabilah bani Sa'ad mencari bayi untuk disusui. Di antara mereka ada
*Muhammad* berarti *terpuji*, sebuah nama yang tidak umum di
seorang ibu bernama Halimah binti Abu Dzu'aib.
kalangan masyarakat Arab, tetapi cukup dikenal.

18
"Suamiku," Panggil Halimah "tahun ini sungguh tahun kering tak --
ada tersisa sedikit pun hasil panen di kampung halaman kita. Lihat
unta tua kita tidak lagi menghasilkan susu sehingga anak-anak *KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬
menangis pada malam hari karena lapar."
Bagian 11
"Semoga kita mendapat bayi seorang bangsawan kaya yang dapat
memberi kita upah yang layak untuk menanggulangi kesengsaraan *ِ‫صلِ اَللَّه َّم‬
َ ‫*سيدنام َح َّمدِ َعلَى‬
ini," jawab sang suami. *ِ‫*م َحمد سيدنا آلِ َعلَى َو‬
*Halimah*
Namun harapan mereka tak terkabul, hampir semua bayi bangsawan Ketika Halimah dan Harits kembali ke rombongan, mereka melihat
kaya telah diambil oleh teman-teman serombongan mereka. Hanya semua kawan mereka telah mendapatkan bayi untuk dibawa pulang
ada satu bayi dalam gendongan ibunya yang mereka temui. dan disusui.
"Namanya Muhammad" kata Aminah kepada pasangan tersebut "ia Melihat itu, Halimah berkata kepada suaminya,
anak yatim tinggal aku dan kakeknya yang merawatnya." Halimah
dan suaminya, Al-Harits bin Abdul Uzza saling berpandangan. "Demi Allah, aku tak ingin mereka melihatku pulang tanpa
membawa bayi. Demi Allah, aku akan pergi kepada anak yatim itu
Mereka enggan menerima anak yatim karena tidak ada Ayah yang dan mengambilnya."
dapat memberi mereka upah yang layak. Pasangan tersebut
menggeleng dan pergi mencari bayi lain, Aminah memandangi bayi "Tidak salah kalau engkau mau melakukannya. Semoga Allah
dalam dekapannya dengan sendu. Setiap wanita Bani Saad yang memberi kita keberkahan melalui anak yatim tersebut."
mendapat tawaran untuk menyusui Muhammad, selalu menolaknya Akhirnya Halimah dan suaminya kembali menemui Aminah dan
karena anak yatim. membawa Muhammad ke dusun mereka. Aminah melepas bayinya
*Tsuwaibah* itu dengan perasaan lega bercampur sedih. Lega karena akhirnya ada
yang mengasuh Muhammad, sedih karena harus berpisah dengannya
Sebelum kedatangan para wanita Bani sa'ad, Muhammad disusui selama dua tahun ke depan.
Tsuwaibah budak perempuan Abu Lahab.
"Pergilah, Nak. Ibu menunggumu di sini," bisik Aminah dengan pipi
Hanya beberapa hari Muhammad disusui oleh Tsuwaibah. yang hangat dialiri air mata.
Akan tetapi, di kemudian hari, di sepanjang hidupnya Muhammad Tatkala menggendong Muhammad, Halimah keheranan, "Aku tidak
selalu memperlakukan Tsuwaibah dengan baik. merasa repot membawanya, seakan-akan tidak bertambah beban."

19
Kemudian, Halimah menyusui Muhammad. keturunan Arab yang paling tulen. Sebab aku anak suku Quraisy
yang menyusui di Bani Sa'ad bin Bakr."
"Lihat, bayi ini menyusu dengan lahap," kata Halimah kepada
suaminya.
Setelah menyusui Muhammad, Halimah menyusui bayinya sendiri. *Keberkahan*
Bayi itu juga menyusu dengan lahap. Setelah itu, Muhammad dan
bayi Halimah tertidur dengan lelap. Keberkahan yang dibawa Muhammad kecil tidak berhenti sampai di
situ.
Ketika dalam perjalanan kembali ke dusun Bani Sa'ad, terjadi hal
"Anak kita tidur dengan lelap," bisik Halimah kepada suaminya, yang mengherankan.
"padahal, sebelumnya kita hampir tidak bisa tidur karena ia rewel
terus sepanjang malam." "Suamiku, tidakkah engkau melihat hal yang aneh pada keledai
tungganganku?" tanya Halimah.
Malam itu, keduanya bertambah heran karena unta tua mereka
ternyata kini menghasilkan susu. "Saat kita pergi, keledai ini berjalan pelan sekali," Harits
menanggapi, "tetapi, kini ia dapat berjalan cepat seolah tak kenal
"Engkau tahu, Halimah. Sebelum ini unta tua kita tidak lelah. Padahal, beban yang dibawanya cukup berat."
menghasilkan susu setetes pun," gumam Harits.
Keledai itu berjalan cukup cepat sehingga bisa menyusul dan
Suami istri itu meminum air susu unta sampai kenyang. melewati rombongan wanita Bani Sa'ad lainnya yang telah berjalan
lebih dulu.
"Malam ini benar-benar malam yang indah, " kata Halimah kepada
Harits, "bayi kita tertidur lelap dan kita pun bisa beristirahat dengan "Halimah putri Abu Dhu'aibi!" panggil para wanita itu keheranan,
perut kenyang." "tunggulah kami! Bukankah ini keledai yang engkau tunggangi saat
kita pergi?"
"Demi Allah, tahukah engkau Halimah, engkau telah mengambil
anak yang penuh berkah." "Demi Allah, begitulah," balas Halimah, "ini memang keledaiku
yang dulu."
"Demi Allah, aku pun berharap demikian."
"Demi Allah, keledaimu itu kini bertambah perkasa!"
Ketika tiba di rumah, Halimah dan Harits tambah terkejut.
*Kebanggaan Rasulullah*
"Sepetak tanah kita!" bisik Halimah tak percaya.
Lingkungan di Bani Sa'ad benar-benar sangat murni. Kelak
Rasulullah pun dapat berkata dengan bangga, "Aku adalah

20
"Sepetak tanah kita ini jadi begitu hijau dan subur! Padahal, saat kita Halimah dan suaminya berpandangan dengan gelisah. Sebenarnya
berangkat, tak ada sepetak tanah pun yang lebih gersang dari ini!" mereka merasa berat berpisah dengan Muhammad. Mereka amat
menyayangi anak itu. Selain itu, sejak Muhammad datang,
"Domba-domba juga!" seru Harits, "domba domba kita jadi gemuk kehidupan mereka dipenuhi keberkahan.
dan susunya penuh. Kini kita dapat memerah dan meminum susu
mereka setiap hari." "Kami cuma berharap andaikan saja engkau sudi membiarkan anak
ini tetap bersama kami hingga menjadi besar. Sebab, aku khawatir ia
terserang penyakit menular yang kudengar kini sedang mewabah di
Begitulah keberkahan yang mereka terima selama mengasuh Mekah," pinta Halimah.
Muhammad. Namun, dua tahun pun berlalu, kini tiba saatnya Aminah menyadari bahwa yang mereka pinta dan katakan ada
mengembalikan Muhammad kepada ibunya. benarnya, tetapi hatinya bimbang karena hampir tak sanggup
Bersambung berpisah lagi dengan putranya. Ketika, Abdul Muthalib datang.
Bangga sekali ia melihat pertumbuhan cucunya yang begitu bagus di
-. daerah pedalaman, maka ia berkata:
KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬ "Aku ingin Muhammad kembali ke Dusun Bani Sa'ad sampai ia
berusia lima tahun," kata Abdul Muthalib, "agar ia di situ belajar
Bagian 12 berkata-kata dan telinganya terbiasa mendengarkan bahasa Arab
yang murni dengan fasih pula."

*Muhammad Kembali Ke Dusun* Aminah mengerti bahwa ia harus kembali melepas Muhammad demi
masa depan putranya sendiri.
Halimah dan suaminya mengembalikan Muhammad kepada
Aminah. Alangkah bahagianya Aminah bertemu lagi dengan putra "Beri aku waktu beberapa hari bersama putraku, setelah itu bolehlah
tunggalnya itu. kalian membawanya kembali," kata Aminah.

"Lihat! Kini engkau tumbuh menjadi anak yang tegap dan sehat!" Akhirnya, Muhammad pun dibawa kembali ke dusun Bani Sa'ad.
ujar Aminah. Namun, di sana ia mengalami sebuah peristiwa yang sangat
mengguncangkan.
Aminah memandang Halimah dan suaminya dengan mata berbinar-
binar penuh rasa terimakasih," Kalian telah merawat Muhammad
dengan baik, bagaimana aku harus berterimakasih?" *Pembelahan Dada*

21
Peristiwa itu terjadi tidak lama setelah keluarga Halimah kembali ke *KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬
pedalaman. Saat itu umur Muhammad belum lagi genap tiga tahun.
Bagian 13
Hari itu, Muhammad kecil ikut menggembalakan kambing bersama
saudara-saudaranya. Tiba-tiba salah seorang putra Halimah datang
berlari-lari sambil menangis.
"Ada apa?" Tanya Halimah dan suaminya panik.

"Saudaraku yang dari Quraisy itu! Dia diambil oleh seorang laki-laki
berbaju putih. Dia dibaringkan. Perutnya dibelah sambil dibalik- *Percakapan dengan Aminah*
balikkan!" Karena kejadian itu, Halimah kembali ke Mekah dan menyerahkan
Halimah dan Harits segera berlari mencari Muhammad. Mereka Muhammad kepada ibunya. Aminah menerima kedatangan mereka
menemukan anak itu sedang sendiri. Wajah Muhammad pucat pasi. dengan rasa heran,
Halimah dan suaminya memperhatikan wajah Muhammad baik- "Mengapa engkau mengantarkannya kepadaku, wahai ibu susuan?
baik. Padahal sebelumnya engkau meminta ia tinggal denganmu?"
"Apa yang terjadi padamu, Nak?" tanya mereka. "Ya," jawab Halimah,
"Aku didatangi oleh seorang laki-laki berpakaian putih. Aku "Allah telah membesarkan Muhammad. Aku sudah menyelesaikan
dibaringkan lalu perutku dibedah. Mereka mencari sesuatu di apa yang menjadi tugasku. Aku merasa takut karena ada banyak
dalamnya. Aku tak tahu apa yang mereka cari." kejadian terjadi padanya. Jadi, ia aku kembalikan kepadamu seperti
Tanpa bertanya lagi Halimah segera membawa Muhammad pulang. yang engkau inginkan."
Hatinya dipenuhi kecemasan. "Sebenarnya, apa yang terjadi?" tanya Aminah, "berkatalah dengan
"Aku takut Muhammad didatangi dan digoda oleh jin" kata Halimah benar kepadaku."
kepada suaminya. Halimah terdiam sejenak, lalu bercerita dengan rasa berat, "Ada dua
"Lebih baik kita membawanya kembali ke Mekah," jawab Harits orang berbaju putih membawanya ke puncak bukit. Mereka
membelah dan mengeluarkan sesuatu dari dalam dadanya."
Bersambung
-.

22
Setelah berkata demikian, Halimah mengangkat wajahnya
memandang Aminah, tetapi ia terkejut melihat wajah Aminah
demikian tenang. *Orang-Orang Habasyah*

"Apakah engkau takut setanlah yang mengganggunya?" tanya "Kak, tunggu!" seru Muhammad sambil berlari menuruni bukit. Saat
Aminah. itu, usia Muhammad sudah 5 tahun. Ia sedang berlari mengejar
saudara-saudaranya, yaitu anak-anak Halimah. Mereka sedang
Halimah mengangguk, menggembala kambing.
"Itulah sebenarnya yang membuatku khawatir sehingga cepat-cepat "Ayo Muhammad kejar kami kalau bisa!" ujar Syaima, anak
mengembalikannya kepadamu." perempuan sulung Halimah sambil tertawa.
Aminah menarik napas.
Anak-anak itu terus bermain. Diam-diam, ada beberapa orang
Nasrani dari Habasyah sedang memerhatikan mereka.
"Demi Allah," katanya,
"Lihat, Kak! Itu Ibu datang!" seru Muhammad.
"Setan tidak akan mendapatkan jalan untuk masuk ke dalam jiwa
Muhammad. Sesungguhnya, anakku akan menjadi orang besar di Anak-anak menoleh. Mereka memekik senang melihat Halimah
kemudian hari. Ketika aku mengandungnya, aku melihat sinar keluar datang menjemput.
dari perutku. Dengan sinar tersebut aku bisa melihat istana-istana
Busra di Syam menjadi terang-benderang. Namun, wajah Halimah tampak khawatir. Ia mencurigai beberapa
bayangan yang sedang mengintai sambil berbisik-bisik di kejauhan.
Demi Allah, aku belum pernah melihat orang mengandung yang Hatinya makin berdebar ketika orang-orang Habasyah itu datang
lebih ringan dan lebih mudah seperti yang kurasakan. Ketika aku mendekat. Tanpa memedulikan dirinya, mereka langsung mendekati
melahirkannya, ia meletakkan tangannya di tanah dan kepalanya Muhammad.
menghadap ke langit."
"Paman mau apa?" tanya Muhammad.
Halimah mendengar semua itu dengan takjub. Aminah menyentuh
tangan Halimah dan berkata lembut, "Berbaliklah, Nak! Kami ingin melihat punggungmu!" perintah
salah seorang dari mereka.
"Biarkan ia bersamamu dan pulanglah dengan tenang."
Muhammad membalikkan badan, lalu orang-orang Habasyah itu
Muhammad kecil pun kembali dibawa pulang. Namun, lagi-lagi saling pandang dengan wajah terkejut. Tanpa berkata apa-apa lagi,
terjadi sebuah peristiwa yang akhirnya membuat Halimah benar- mereka berbalik ke tempat semula dan kembali berunding berbisik-
benar kawatir dan mengembalikan Muhammad kepada ibunya. bisik.

23
"Kalian bermainlah lagi, Ibu akan mencari tahu apa yang mereka Tidak berapa lama kemudian, Halimah berkemas menyiapkan
bicarakan!" kata Halimah kepada Muhammad dan saudara- Muhammad untuk segera kembali ke Mekah.
saudaranya.
Sedih sekali Muhammad harus berpisah dengan saudara-saudaranya.
Diam-diam, Halimah mendekati tempat orang-orang Habasyah itu Syaima, Unaisah, dan Abdullah.
berada dan terkejut mendengar apa yang mereka katakan,
"Muhammad, jangan lupakan kami ya?" pinta Syaima dengan mata
"Kita harus merampas anak ini dan membawanya kepada raja di berkaca-kaca.
negeri kita. Kita telah mengetahui seluk beluk tentang dia! Ada
tanda di punggungnya yang meramalkan anak ini kelak akan Muhammad mengangguk sambil memeluk mereka satu persatu.
menjadi orang besar." Kemudian, berangkatlah Muhammad meninggalkan dusun Bani
Sa'ad dengan semua kenangan indah yang tidak akan pernah hilang
Diam-diam, Halimah menjauh, dari benaknya seumur hidup.
"Aku harus melarikan Muhammad dari mereka sekarang juga!" Halimah mengelus kepala Muhammad penuh sayang,
"Bergembiralah, Muhammad. Engkau akan berjumpa dengan ibu
dan kakekmu."
*Tanda-Tanda Rasul Terakhir pada Injil*
Mekah pada malam hari sangat ramai ketika mereka tiba. Saat
Orang-orang Nasrani Habasyah itu tahu bahwa seorang Rasul melalui kerumunan orang itulah, Muhammad terpisah dan hilang.
terakhir akan dibangkitkan dan mereka diperintahkan mengikutinya Halimah kebingungan. Ia takut orang-orang Habasyah itu diam-diam
seperti yang tertera pada Injil di bagian Kitab Ulangan (18): 15-22, masih mengikuti mereka dan mengambil kesempatan ini untuk
"Bahwa seorang Nabi di antara kamu, dari antara segala saudaramu menculik Muhammad.
dan yang seperti aku ini, yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allah- Sambil menangis, Halimah mendatangi Abdul Muthalib, "Sungguh,
mu bagi kamu, maka dia haruslah kamu dengar." pada malam ini, aku datang dengan Muhammad, namun ketika aku
melewati Mekah Atas, ia menghilang dariku. Demi Allah, aku tidak
tahu di mana kini ia berada."
*Muhammad Menghilang*
Setelah memerintahkan orang untuk mencari, Abdul Muthalib
Halimah cepat-cepat mengajak Muhammad pergi, namun dari berdiri di samping Ka'bah, lalu berdoa kepada Allah agar Dia
kejauhan orang-orang Habasyah itu terlihat bergegas mengikuti mengembalikan Muhammad kepadanya.
mereka. Untunglah Halimah mengenal daerah itu dengan baik,
sehingga mereka bisa melepaskan diri dari kejaran orang-orang Bersambung
Habasyah walaupun dengan susah payah.

24
-- "Mari kita menemui ibumu sekarang," ajak Abdul Muthalib.

*KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬ Alangkah senangnya anak dan ibu itu ketika mereka saling bertemu.
Walaupun demikian, tersisip kesedihan di hati Muhammad ketika ia
Bagian 14 melepas Halimah As Sa'diyah, ibu susu yang selama ini telah
merawatnya dengan limpahan kasih yang demikian besar.
*Bertemu Kakek dan Ibunda*
Tidak lama kemudian, datanglah seseorang bernama Waraqah bin
Naufal dan seorang temannya dari Quraisy. Keduanya menyerahkan "Selamat tinggal Muhammad. Jadilah orang besar seperti yang
Muhammad kepada Abdul Muthalib, pernah dikatakan ibumu," kata Halimah sambil beranjak pergi.

"Ini anakmu, kami menemukannya di Mekah Atas." Sampai dewasa, Muhammad tidak pernah memutuskan tali
silaturahim dengan ibu susunya itu.
Alangkah lega dan gembiranya Abdul Muthalib.
"Cucuku!" katanya sambil mendekap Muhammad.
*Gembala Kambing*
Abdul Muthalib memperhatikan cucunya dengan wajah berseri-seri,
"Apakah kamu mau kakek ajak menunggangi unta yang hebat?" Mulai dari hidupnya di Bani Sa'ad sampai masa kecilnya di Mekah,
hidup Nabi Muhammad dilalui sebagai seorang gembala.
"Mau. Tetapi, mana untanya kek?"
Sambil tertawa, orang tua itu mengangkat Muhammad dan
mendudukkannya di atas bahu. *Waraqah bin Naufal*
"Kau kini telah menduduki untanya, Nak! Ha....ha....ha...." Waraqah bin Naufal adalah paman Khodijah
"Wah, unta hebatnya kok sudah tua ya Kek?" (kelak menjadi istri Muhammad).
"Biar tua, tapi ini unta yang hebat, cucuku! Lihat unta ini mampu Waraqah bin Naufal tidak menyukai berhala. Ia tetap mengikuti
mengajakmu berthawaf mengelilingi Ka'bah." ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, menjadi hamba Allah yang
setia.
Abdul Muthalib membawa Muhammad berthawaf di Kabah. Setelah
itu ia memintakan perlindungan Tuhan untuk cucunya itu dan
mendoakannya.

25
Ia tidak meminum minuman keras dan tidak berjudi. Ia bermurah Lebih-lebih lagi, kecintaan kakek kepada cucunya itu timbul ketika
hati terhadap orang orang miskin yang membutuhkan Aminah kemudian berniat membawa Muhammad ke Yatsrib untuk
pertolongannya. diperkenalkan kepada saudara-saudara ibunya dari keluarga Najjar.
Perjalanan ini juga bertujuan menengok makam Abdullah, ayah
Muhammad. Sudah lama Aminah memendam keinginan untuk
*Di Bawah Asuhan Kakek* menengok makam suami tercintanya itu. Kini, ia akan berangkat
Sejak itu, Abdul Muthalib bertindak sebagai pengasuh cucunya. Ia dengan ditemani putranya seorang.
mengasuh Muhammad dengan sungguh-sungguh dan mencurahkan *Aminah Wafat*
segala kasih sayangnya.
Dalam perjalanan itu, Aminah membawa Ummu Aiman, budak
perempuan peninggalan Abdullah. Sesampainya di Yatsrib, mereka
Abdul Muthalib adalah pemimpin seluruh Quraisy dan seluruh disambut oleh saudara-saudara Aminah. Kepada Muhammad
Mekah. Untuk dia, diletakkan hamparan khusus tempatnya duduk di diperlihatkan rumah tempat ayahnya meninggal dulu serta tempat ia
bawah naungan Ka'bah. Anak-anak beliau, paman-paman dikuburkan.
Muhammad, tidak ada yang berani duduk di tempat itu. Mereka Itu adalah saat pertama Muhammad benar-benar merasa dirinya
duduk di sekeliling hamparan itu sebagai penghormatan kepada ayah sebagai anak yatim. Apalagi ia mendengar ibunya bercerita panjang
mereka. lebar tentang sang ayah tercinta yang setelah beberapa waktu tinggal
Suatu saat, Muhammad kecil yang montok itu duduk di atas bersama-sama, kemudian meninggal dunia.
hamparan tersebut. Serentak paman-paman beliau langsung (Di kemudian hari, setelah hijrah, pernah juga Rasulullah SAW
memegang dan menahan Muhammad agar tidak duduk di atas menceritakan kepada sahabat-sahabatnya tentang kisah perjalanan
hamparan. Namun, ketika Abdul Muthalib datang dan melihat masa kecil beliau ke Yatsrib yang saat itu telah berubah nama
kejadian tersebut, berkata: menjadi Madinah.
"Biarkan anakku itu," katanya, "Demi Allah, sesungguhnya dia akan Beliau amat terkenang dengan perjalanan bersama ibunya itu, kisah
memiliki kedudukan yang agung." perjalanan penuh cinta pada Madinah, kisah penuh duka pada orang
Kemudian, Abdul Muthalib duduk di atas hamparan tersebut sambil yang ditinggalkan keluarganya.)
memangku Muhammad. Dielus-elusnya punggung Muhammad Sesudah cukup sebulan tinggal di Madinah, mereka pun bersiap
penuh sayang. Abdul Muthalib bergembira dengan apa yang pulang. Mereka berjalan dengan menggunakan dua ekor unta yang
dilakukan cucunya itu. mereka bawa dari Mekah.

26
Akan tetapi, di tengah perjalanan, di sebuah tempat bernama Kini, ia melihat sendiri di hadapannya, ibunya pergi untuk tidak
Abwa*), Aminah menderita sakit hingga kemudian meninggal di kembali lagi, sebagaimana ayahnya dulu. Muhammad yang masih
tempat itu. kecil itu kini memikul beban hidup yang berat, sebagai seorang
yatim-piatu.
"Ibu! Ibu!" panggil Muhammad kepada ibunya yang sudah wafat.
Ketika tiba di Mekah, Abdul Muthalib menyambut kedatangan
Dalam pelukan Ummu Aiman, dengan air mata meleleh, cucunya itu dengan rasa iba yang dalam. Kecintaan Abdul Muthalib
Muhammad menyaksikan tubuh ibunya dikuburkan di tempat itu. pun semakin bertambah kepada Muhammad.
Pada usia enam tahun. Muhammad SAW telah menjadi seorang Rasa duka Muhammad mungkin agak ringan apabila kakeknya,
anak yatim piatu. Abdul Muthalib, dapat hidup lebih lama lagi. Namun, Allahِ swt
sudah menentukan lain.
Pada usia 80 tahun, sang kakek pun meninggal dunia. Saat itu,
Muhammad berusia delapan tahun. Ia mengiringi jenazah kakeknya
*) *Abwa* ke kubur sambil berlinangan air mata.
Abwa adalah sebuah dusun yang terletak di antara Madinah dengan Kenangan sedih sebagai anak yatim-piatu membekas begitu dalam
Juhfa. Jaraknya 37 km dari Madinah pada diri Rasulullah, sehingga di dalam Al Quran pun disebutkan
Bersambung ketika Allah mengingatkan Rasulullah ‫ ﷺ‬akan nikmat yang
-- dianugerahkan kepadanya di tengah kesedihan itu,

*KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬


َ َ‫أَلَ ِْم يَج ْدكَِ يَتي ًما ف‬
ِ‫آوى‬
Bagian 15
Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia
*Abdul Muthalib Wafat* melindungimu?
Muhammad dibawa pulang oleh Ummu Aiman. Ia pulang sambil Surah Ad-Duha (93:6)
menangis hatinya pilu karena kini sebatang kara. Muhammad makin
merasa kehilangan. Ia menjalani takdir sebagai seorang anak yatim-
piatu. Terasa olehnya hidup yang makin sunyi dan semakin sedih. ِ ًّ ‫ض‬
ِ‫ال فَهَدَى‬ َ َِ‫َو َو َجدَك‬
Baru beberapa hari yang lalu, ia mendengar dari ibunya cerita
keluhan duka kehilangan ayahandanya semasa ia dalam kandungan.

27
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia Begitu pun sebaliknya, Muhammad amat mencintai pamannya. Ia
memberikan petunjuk. tahu pamannya memiliki banyak anak kecil dan hidup dalam
kemiskinan. Namun demikian, pamannya tidak pernah berhutang
Surah Ad-Duha (93:7) kepada orang lain. Abu Thalib lebih suka bekerja keras memeras
keringat untuk menafkahi keluarganya. Karena itulah, tanpa ragu,
Muhammad ikut bekerja seperti anak-anak Abu Thalib yang lain. Ia
*Keluarga Umayyah* ikut membantu pekerjaan keluarga Abu Thalib, menggembalakan
Kematian Abdul Muthalib merupakan pukulan yang berat bagi kambing, dan mencari rumput.
keluarga Hasyim. Tidak ada anak-anak Abdul Muthalib yang Abu Thalib merasa bahwa Muhammad kelak akan menjadi orang
memiliki keteguhan hati, kewibawaan, pandangan tajam, terhormat, yang bersih hatinya dan dijauhkan dari dosa. Ia yakin, jika mengajak
dan berpengaruh di kalangan Arab seperti dirinya. Muhammad berdoa, Tuhan akan mengabulkan permohonannya.
Seperti yang dilakukannya ketika orang-orang Quraisy berseru
"Wahai Abu Thalib, lembah sedang kekeringan dan kemiskinan
Kemudian keluarga Umayyah tampil ke depan mengambil tampuk melanda. Marilah berdoa meminta hujan".
pimpinan yang memang sejak dulu mereka idam-idamkan, tanpa
menghiraukan ancaman yang datang dari keluarga Hasyim. Maka, Abu Thalib keluar bersama Muhammad. Ia menempelkan
punggung Muhammad ke dinding Ka'bah dan berdoa. Kemudian,
mendung pun datang dari segala penjuru, lalu menurunkan hujan
yang sangat deras hingga tanah di lembah-lembah dan di ladang
*Diasuh Abu Thalib*
menjadi gembur.
Sebelum wafat, Abdul Muthalib menunjuk salah seorang anaknya
Bersambung
untuk mengasuh Muhammad. Ia tidak menunjuk Abbas yang kaya,
namun agak kikir. Ia juga tidak menunjuk Harist, putranya yang --
tertua karena Harist adalah orang yang tidak mampu.
*KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬
Abdul Muthalib menunjuk Abu Thalib untuk mengasuh Muhammad
karena sekalipun miskin, Abu Thalib memiliki perasaan yang halus Bagian 16
dan paling terhormat di kalangan Quraisy.
*Mengikuti Paman*
Abu Thalib juga amat menyayangi kemenakannya itu. Budi pekerti
Muhammad yang luhur, cerdas, suka berbakti, dan baik hati, sangat Hati Muhammad kecil merasa pengap dengan kehidupan di Mekah.
menyenangkan Abu Thalib. Ia bahkan lebih mendahulukan Setiap hari, dilihatnya anak-anak fakir miskin seusianya bekerja
kepentingan Muhammad daripada anak-anaknya sendiri. bersama-sama dengan bertelanjang tanpa rasa malu.

28
Muhammad juga melihat setiap malam pintu rumah orang-orang "Kepada siapakah Paman akan meninggalkan aku seorang diri
kaya tertutup rapat. Di dalam, mereka berpesta pora, menyaksikan apabila Paman pergi nanti?" tanya Muhammad begitu mengiba.
para penari, dan bermabuk-mabukan sampai pagi sambil dijaga oleh
para budak. Padahal, di tempat lain, ia melihat orang-orang berjuang Abu Thalib sangat terharu,
mencari rezeki antara hidup dan mati. "Demi Allah, aku pasti membawanya pergi. Ia tidak boleh berpisah
Muhammad sering sekali melintas di depan gubuk-gubuk reyot dan denganku dan aku tidak boleh berpisah dengannya selama-
rumah-rumah kumuh. Pintu-pintu mereka juga tertutup rapat, tetapi lamanya."
di dalamnya tinggal orang-orang yang hidup menderita. Orang- *Lihb Si Peramal*
orang itu jika tidak memiki bahan makanan, besok atau lusa terpaksa
menggadaikan anak gadis, istri atau ibunya untuk dikumpulkan Orang-orang Quraisy sering mendatangi Lihb dengan membawa
menjadi budak para saudagar demi melepaskan diri dari lilitan anak-anaknya untuk diramal.
hutang. Suatu hari, Lihb melihat Muhammad.
Di depan gubuk-gubuk itu, Muhammad melihat para pemuda "Kemarilah, hai anak muda!" serunya. Namun, Abu Thalib segera
berkumpul. Pikiran mereka dipenuhi impian tentang datangnya menyembunyikan Muhammad dan membawanya pergi hingga Lihb
mukjizat yang akan mampu membebaskan Mekah dari kebiadaban. berteriak-teriak,
Para pemuda itu berkumpul mengelilingi seorang laki-laki yang
bercerita tentang legenda-legenda indah orang-orang terdahulu yang "Celakalah kalian, bawa ke sini anak muda yang aku lihat tadi!
berjuang melawan raja yang sewenang-wenang. Demi Allah, anak ini akan menjadi orang besar di kemudian hari!"
Suatu saat, pada usia Muhammad 12 tahun, Abu Thalib berniat pergi
berdagang ke Syam untuk mencari nafkah.
*Jamuan Buhaira*
"Ajaklah aku, Paman!" pinta Muhammad
Berangkatlah rombongan kafilah Quraisy menuju ke *Syam 1)*.
"Tetapi, perjalanan padang pasir begitu sulit dan jauh! Aku tidak Ketika tiba di Busra, mereka melewati rumah ibadah seorang
tega mengajak anak sekecilmu menempuh kesulitan sedemikian pendeta Nasrani bernama Buhaira. Ia adalah pendeta yang pandai.
berat!". Di rumah ibadahnya, selalu ada pendeta dan umat Nasrani yang
menuntut ilmu kepada Buhaira.
Saat itu, hanya Abu Thalib tempat Muhammad berlindung. Ia
merasa amat kesepian jika harus menghadapi kehidupan Mekah Biasanya, Buhaira tidak pernah menggubris rombongan Quraisy
seorang diri, tanpa ada paman di sampingnya. yang setiap tahun melintas di tempat itu. Namun, kali ini ada yang
berubah pada diri Buhaira. Ketika rombongan Quraisy, termasuk
Abu Thalib dan Muhammad, singgah di dekat rumah ibadahnya,

29
Buhaira memerintahkan para pembantunya untuk membuat masakan __________________
yang banyak.
1) Negeri *Syam*
Buhaira berbuat begitu karena dari jendela rumah ibadahnya, ia
melihat hal yang aneh pada rombongan Quraisy. Ada awan kecil
yang bergerak pelan mengikuti ke mana pun kafilah pergi. Ada Abu Thalib berangkat tahun 582 Masehi ke negeri Syam.
sesuatu atau seorang di dalam kafilah yang dilindungi awan itu dari
terik matahari. Syam saat itu adalah sebuah negeri yang wilayahnya (sekarang)
meliputi Syria, Yordania, dan Palestina.
Buhaira bergegas mendatangi kafilah yang tengah beristirahat di
bawah pepohonan rindang dan berkata Syam berada di bawah pemerintahan Romawi Timur
Bersambung

"Hai orang-orang Quraisy, sungguh aku telah membuat makanan --


untuk kalian. Aku ingin kalian semua, anak kecil, orang dewasa,
budak, dan orang merdeka, singgah di rumahku" *KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬

Salah seorang Quraisy bertanya,


"Demi Allah, hai Buhaira, alangkah istimewanya apa yang engkau Bagian 17
perbuat kepada kami hari ini. Padahal, kami sering melewati tempat *Percakapan Buhaira*
mu ini. Apa yang sebenarnya terjadi padamu?"
Akan tetapi, segera saja Buhaira merasakan ada sesuatu yang kurang
"Engkau benar," jawab Buhaira, dari rombongan Quraisy itu. Maka, ia kembali mengulangi
"dulu aku memang seperti yang engkau katakan. Namun, kalian, permintaannya,
semuanya, adalah tamuku kali ini dan aku ingin menjamu kalian. "Hai Orang-orang Quraisy, jangan sampai ada yang tidak makan
Aku telah membuat makanan dan kalian semuanya harus ikut makananku ini."
makan."
Salah seorang Quraisy berkata,
Dengan senang hati, rombongan Quraisy pun masuk ke rumah
Buhaira untuk memenuhi undangannya. Hanya saja, Muhammad "Hai Buhaira, tidak ada seorang pun tertinggal yang layak datang
tidak ikut karena ia masih kecil. Ia ditugaskan menjaga perbekalan kepadamu, kecuali anak muda yang paling kecil di antara kami. Ia
kafilah. berada di tempat perbekalan rombongan."

30
Buhaira menggeleng-geleng kepala, Buhaira tersenyum dan mengulangi permintaannya, "Baiklah, kalau
begitu aku akan bertanya kepadamu dengan menyebut nama Allah
"Kalian jangan seperti itu. Panggil dia untuk makan bersama dan engkau harus menjawab pertanyaanku."
kalian!."
Wajah Muhammad berubah cerah dan ia mengangguk,
Orang-orang Quraisy merasa malu. Salah seorang dari mereka
bahkan berkata, "Tanyakan kepadaku apa saja yang ingin engkau tanyakan."
"Demi Lata dan Uzza, adalah aib dari kami kalau putra Abdullah bin
Abdul Muthalib tidak ikut makan bersama kami."
*Saran Buhaira kepada Abu Thalib*
Setelah Muhammad dipanggil, Buhaira memeluknya dan
mendudukkannya bersama rombongan Quraisy yang lain. Sambil Buhaira menanyakan banyak sekali hal kepada Muhammad, tentang
menyaksikan tamu-tamunya makan, sebenarnya mata Buhaira tidur Muhammad, tentang postur tubuh Muhammad, dan banyak
tertuju kepada Muhammad dengan seksama. Dari hasil lagi hal lainnya.
pengamatannya itulah, Buhaira mengambil kesimpulan dalam hati, Muhammad menjawab semua itu dan semua jawaban itu sesuai
"Anak ini mempunyai sifat-sifat kenabian." benar dengan perkiraan Buhaira. Kemudian, Buhaira melihat
Jamuan selesai. Sambil mengucapkan terimakasih, rombongan punggung Muhammad dan mendapati tanda kenabian di antara
Quraisy pun membubarkan diri menuju tempat perkemahan mereka kedua bahu Muhammad. Tanda kenabian itu seperti bekas orang
untuk beristirahat. berbekam.

Namun, Buhaira tidak membiarkan Muhammad pergi. Diajaknya Setelah itu, Buhaira mendekati Abu Thalib dan bertanya kepada nya,
anak itu untuk duduk dan bicara. ''apakah anak muda ini anakmu? ''

"Hai anak muda," panggil Buhaira, ''Iya, dia anakku." Jawab Abu Thalib

"dengan menyebut nama Lata dan Uzza, aku akan mengajukan Buhaira menggeleng.
pertanyaan-pertanyaan kepadamu dan engkau harus menjawabnya." "Tidak, dia bukan anakmu. Anak muda ini tidak pantas mempunyai
Wajah Muhammad tampak berubah dan ia menjawab, ayah yang masih hidup"

"Jangan bertanya tentang apa pun kepadaku sambil menyebut nama Abu Thalib agak tercengang, lalu dia pun mengangguk.
Lata dan Uzza. Demi Allah, tidak ada yang sangat aku benci "Kau benar. Dia bukan anakku, dia anak saudaraku"
melainkan keduanya."
Buhaira mengangguk-angguk puas lalu bertanya lagi.

31
"Apa yang dikerjakan ayahnya?" Bagi kafilah sendiri, Bostra adalah pusat perdagangan paling ramai
sebelum tiba di Syria yang terletak lebih ke Utara.
"Ayahnya telah meninggal dunia ketika dia masih berada dalam
kandungan ibunya " Bersambung
"Engkau benar" kata Buhaira menghela nafas dalam-dalam. --
Kemudian, sambil berbisik, dia menyampaikan sebuah saran dengan
sangat sungguh-sungguh. *KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬
"Sekarang, dengar saranku baik-baik. Bawa anak saudara mu ini ke Bagian 18
negeri asalmu sekarang juga! Jaga dia dari orang-orang Yahudi!
Demi Allah, jika mereka melihat padanya seperti apa yang aku lihat, *Perlindungan Allah*
mereka pasti akan membunuhnya. sesungguhnya, akan terjadi Abu Thalib segera melaksanakan apa yg disarankan oleh Buhaira,
sesuatu yang besar pada diri anak saudaramu ini. Karena itu, segera karena peringatan itu memang beralasan.
bawa pulang dia ke negeri asalmu!"
Segera, setelah Abu Thalib dan Muhammad meninggalkan rumah
Abu Thalib tampak ketakutan dengan peringatan itu. Dia yakin Buhaira, datanglah 3 orang ahli kitab bernama Zurair, Daris, dan
bahwa apa yang dikatakan Buhaira itu benar. Maka dari itu, segera Tammam kepada Buhaira. Ketiganya menyandang senjata di
setelah urusan perdagangannya selesai, Abu Thalib segera pinggang. Mereka bertanya kepada Buhaira apakah ia juga melihat
membawa Muhammad pulang. Sesulit apa pun beban hidupnya, seorang anak dengan ciri-ciri seperti ini dan itu.
Abu Thalib tidak pernah lagi pergi berdagang ke tempat jauh demi
melindungi keponakannya itu. Buhaira tahu bahwa mereka mencari Muhammad. Rupanya, ketiga
orang ini juga telah mendengar tentang Muhammad. Buhaira
memandang senjata2 yang mereka bawa dengan perasaan ngeri.
*Bushra* (kota di mana Buhaira tinggal) Buhaira tahu mereka mencari Muhammad dengan maksud
Jalur yang dilewati kafilah Abu Thalib adalah jalan kafilah Barat membunuhnya. Oleh karena itu, Buhaira berusaha memberikan
yang menyusuri Laut Merah, Madyan, Wadi Al Qurra, Hijir, dan perlindungan kepada Muhammad.
Kota Bushra. Tidak henti-hentinya Buhaira menasihati ketiga tamunya akan
Kota Bushra atau Bostra telah lama didirikan Romawi sebagai ibu adanya kekuasaan Allah. Diingatkannya bahwa bagaimanapun usaha
kota wilayah Hauran, untuk menahan serbuan Badui pedalaman. mereka, mereka tidak akan mampu mendekati Muhammad untuk
membunuhnya.
Di kota ini, Romawi memusatkan pasukan dan mengumpulkan pajak
dari para kafilah.

32
Akhirnya, ketiganya pun melihat kebenaran dalam perkataan Muhammad juga pernah menjadi gembala sewaan, untuk membantu
Buhaira. Batallah niat mereka untuk mengejar dan membunuh Abu Thalib yang hidup dalam kemiskinan
Muhammad, kemudian berlalulah mereka dari hadapan Buhaira.
Allah menjaga Muhammad dari kejahatan dan kotoran-kotoran
jahiliyah. Allah membimbing Muhammad tumbuh menjadi orang *Perang Fijar*
yang paling ksatria, paling baik akhlaknya, paling mulia asal- Sebagai seorang remaja yang tumbuh di lingkungan Jazirah Arab.
usulnya, paling baik pergaulannya, paling agung sikap santunnya, Muhammad juga mengalami perang. Perang itu disebut Perang
paling murni kejujurannya, paling jauh dari keburukan dan akhlak Fijar.
yang mengotori kaum lelaki sehingga semua orang menjulukinya
*"Al Amin"* karena Allah mengumpulkan sifat-sifat itu pada diri Saat peperangan dimulai, Umur Muhammad memasuki lima belas
Muhammad. tahun.

*Kelak setelah menjadi Rasul,* Muhammad bercerita tentang Perang itu sendiri disebabkan sebuah pembunuhan.
perlindungan Allah kepadanya sejak masa kecil dari segala bentuk Barradz bin Qois dari Bani Kinanah membunuh Urwa Ar-Rahhal
kejahiliyahan. Rasulullah bersabda, bin Utba dari Bani Hawazin, hanya karena Barradz jengkel ketika
"Pada masa kecilku, aku bersama anak-anak kecil Quraisy Urwa dipilih untuk memimpin kafilah dagang Nu'man bin Mundhir
mengangkut batu untuk satu permainan yang biasa dilakukan anak- yang kaya.
anak. Semua dari kami melepas baju untuk alas di atas pundak Diam diam , Barradz mengikuti kafilah Urwa dari belakang dan
(sebagai ganjalan) untuk memikul batu. membunuh Urwa.
"Aku maju dan mundur bersama mereka. Namun, tiba-tiba Padahal ketika itu adalah bulan suci, bulan yang tidak
seseorang yang belum pernah aku lihat sebelumnya menamparku diperkenankan bagi siapa pun untuk menumpahkan darah.
dengan tamparan yang amat menyakitkan. Ia berkata, 'Kenakan
pakaianmu!' Kemudian, aku mengambil pakaianku dan Karena Quraisy pelindung Barradz, Bani Hawazin mengumumkan
memakainya. Setelah itu, aku memikul batu di atas pundakku perang terhadap Quraisy untuk membalas kematian Urwa. Perang
dengan tetap mengenakan pakaian dan tidak seperti teman pun pecah pada bulan suci. Selama empat tahun berturut-turut,
temanku." kedua belah pihak saling menyerang.
Dalam pertempuran itu, awalnya Muhammad bertugas memunguti
anak panah lawan yang berjatuhan dan memberikannya kepada
*Membantu Paman* paman-pamannya. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, dia juga

33
meluncurkan panah ke arah lawan untuk melindungi paman- *HILFUL FUDHUL*
pamannya.
Selain mengikuti peperangan, Muhammad yang masih remaja juga
Perang pun berakhir dengan perdamaian ala pedalaman: pihak yang mengikuti sebuah perjanjian yang amat baik. Perjanjian itu kelak
menderita lebih sedikit korban manusianya harus membayar ganti dikenal dengan nama Hilful Fudhul.
rugi kepada pihak lainnya sejumlah selisih kelebihan korban. Dalam
hal ini, pihak Quraisy yang lebih sedikit menderita korban harus Perjanjian ini bertujuan untuk melindungi hak-hak para pedagang
membayar kelebihan korban sebanyak dua puluh orang Hawazin. asing yang sering kali terdzalimi. Pencetus perjanjian ini adalah
protes seorang pedagang asing dari Yaman.
*Barradz bin Qois*
Saat itu, Ash bin Wa'il, seorang saudagar Mekah, tidak mau
Barradz bin Qois, si penyebab Perang Fijar, adalah seorang membayar utang kepada si pedagang. Pedagang itu lalu menggubah
pemabuk. syair dan membacakannya di depan umum.
Karena merusak citra sukunya, dia diusir dan mendapat naungan Syair ini amat menggugah perasaan para pemuka Quraisy. Mereka
suku lain. Namun di sana, dia juga mabuk berat dan membuat onar khawatir apabila dibiarkan terus, para pedagang Asing tidak mau
kemudian diusir lagi. lagi memasuki Mekah. Apalagi Perang Fijar mengakibatkan mulai
terjadinya perpecahan di pihak Quraisy.
Akhirnya, Harb bin Muawiyah, ayah Abu Sofyan, menampungnya
walaupun hampir saja Barradz bin Qois diusir lagi, karena terus Sepeninggal Abdul Munthalib, orang-orang Quraisy dari keluarga
berbuat onar. yang lain sudah mulai berani mencoba menentang kekuasaan
pemerintahan Quraisy. Maka dari itu, atas usulan Zubair bin Abdul
Dikarenakan perlindungan Harb dari Quraisy inilah, Bani Hawazin Munthalib, seorang paman Muhammad, orang-orang Quraisy dari
menyerang Quraisy ketika Barradz bin Qois membunuh Urwa bin keluarga Hasyim, Zuhra, Taim berkumpul. Mereka bersepakat dan
Utba. berjanji atas nama Tuhan Maha Pembalas bahwa Tuhan akan berada
Bersambung di pihak yang terdzalimi, sampai orang itu tertolong.

-- Pertemuan ini sendiri berlangsung di rumah Abdullah bin Jud'an At


Taimi yang megah. Perjanjian Hilful Fudhul ini menjamin
*KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬ perlindungan terhadap hak-hak orang lemah. Muhammad ikut
menyaksikan perjanjian dan amat menyukainya.
Di kemudian hari, setelah diutus menjadi seorang Rosullullah,
Bagian 19 Muhammad bersabda: " _Aku tidak suka mengganti perjanjian yang

34
kuhadiri di rumah Ibn Jud'an itu dengan jenis unta yang baik. Kalau jantungku berdetak? Siapa yang membuat matahari mengejar bulan
sekarang aku diajak, pasti akan kutolak_" dan bulan mengejar matahari?"
Ribuan pertanyaan seperti itu membuat Muhammad selalu sibuk
berpikir. Hal itu membuat akhlak beliau terjaga demikian baik dari
*Besarnya Diyat* perbuatan buruk yang sering terjadi di Mekah.
Diyat adalah pembayaran ganti rugi. Pada saat itu, orang menyembah patung di mana-mana, laki-laki dan
Untuk kematian/wajah cacat total ganti ruginya sebanyak 100 ekor perempuan yang bukan suami istri sering pergi berduaan, orang-
unta. Satu kaki/tangan/mata jadi buta diganti dg 50 ekor unta. orang melakukan thawaf tanpa busana, pesta mabuk-mabukan setiap
malam, dan masih banyak keburukan lain.
Jika wajah cacat total, nilai gantinya 100 unta.
Meski demikian, pernah juga Muhammad ingin pergi ke kota untuk
Luka sampai menembus otak, 33 ekor unta. melihat sebuah pesta pernikahan.
Cacat kelopak mata, 25 ekor unta. "Tolong jaga kambing-kambingku," pinta Muhammad kepada
Satu jari hilang/tulang retak, 15 ekor unta. seorang teman gembalanya.

Luka sampai tulang kelihatan, 10 ekor unta. "Baiklah, memang sudah giliranmu yang pergi bersenang-senang,"
kata teman Muhammad.
Satu gigi copot, 5 ekor unta.
"Selama ini, kami selalu ada di padang gembala seperti seorang
Demikian seterusnya dalam ketetapan yang rinci. pertapa."
*MENGGEMBALAKAN KAMBING* Muhammad pun pergi memasuki Mekah.
Muhammad melewati masa remajanya dengan menggembalakan Di ujung kota, ia melihat ada sebuah pesta pernikahan yang dipenuhi
kambing. Beliau pernah berkata kepada para sahabatnya, berbagai hiburan dan musik.
"Musa diutus, dia menggembala kambing. Daud diutus, dia Namun, belum sempat Muhammad tiba dirumah itu, tubuhnya tiba
menggembala kambing. Aku diutus juga menggembala kambing tiba disergap keletihan. Muhammad duduk bersandar di dinding dan
keluargaku di Ajyad." tertidur lelap sampai pagi. Ia tidak sempat melihat tontonan di pesta
sedikit pun.
Sambil menggembala, pikiran Muhammad menerawang,
Esok harinya, Muhammad datang lagi ke Mekah dengan maksud
"Siapa yang menciptakan bintang-bintang yang begitu kemilau?
yang sama. Kali ini, sebelum ia tiba di tempat pesta, telinganya
Siapa yang membuat udara untuk kuhirup? Siapa yang membuat

35
mendengar musik indah yang turun dari langit, musik yang jauh Tidak lama kemudian, Khadijah telah membuktikan bahwa kalau
lebih indah daripada semua musik di dunia ini. Musik itu membuai pun tidak mendapat harta warisan, dia mampu mendapatkan
Muhammad dan ia pun kembali tertidur. kekayaan itu dari hasil jerih payahnya sendiri.
Sejak itu, Muhammad tidak lagi berminat untuk melihat pertunjukan Dengan harta yang diperolehnya, Khadijah membantu orang-orang
musik di pesta. Agar terhindar dari kenakalan yang sering dibuat miskin, janda, anak-anak yatim, dan orang-orang cacat. Jika ada
para pemuda seusianya. seorang gadis yang tidak mampu, Khadijah menikahkan dan
memberi mas kawinnya. Khadijah lembut dan ramah. Walau
Akhlak Muhammad yang demikian baik selagi muda membuatnya menjadi pemimpin tertinggi dalam menjalankan bisnis keluarga
disayang dan dipercaya semua orang hingga ia pun dijuluki *Al sepeninggal Ayahnya, dia juga mau menerima saran-saran orang
Amin*, artinya "Yang Dipercaya". lain. Khadijah tidak menyukai adanya jarak hubungan antara atasan
Bersambung dan bawahan. Dia menganggap bawahan sebagai rekan kerja yang
pantas dihormati.
--

*KISAH ROSULULLOH ‫*ﷺ‬


Khadijah sendiri selalu tinggal di rumah. Karena itu, biasanya dia
Bagian 20 minta bantuan seorang agen, jika sebuah kafilah sedang
dipersiapkan untuk pergi ke luar negeri. Orang yang dimintai
bantuan itu bertanggungjawab membawa barang-barang
*Khadijah* dagangannya untuk dijual ke pasar-pasar asing. Khadijah sangat
teliti memilih seorang agen. Dia juga sangat lihai merencanakan
Namanya Khadijah binti Khuwalid. Sosoknya cantik dan anggun. waktu keberangkatan kafilah dan tempat tujuannya sebab barang
Setelah ayah dan ibunya meninggal, saudara-saudara Khadijah akan terjual dengan cepat pada waktu dan tempat yang tepat.
saling membagi harta kekayaan peninggalan orangtuanya. Namun,
Khadijah sadar bahwa kekayaan dapat membuat orang hidup Begitu suksesnya Khadijah sebagai seorang saudagar, sampai-
menganggur dan berfoya-foya. sampai jika sebuah kafilah Quraisy berangkat dari Mekah, bisa
dipastikan lebih dari separuhnya adalah harta perdagangan milik
Dia dikaruniai kecerdasan yang luar biasa dan kekuatan sikap untuk Khadijah. Dia seperti mempunyai sentuhan emas. Diibaratkan jika
mengatasi godaan harta. Maka dari itu, Khadijah pun memutuskan dia menyentuh debu, debu ini akan berubah menjadi "emas". Karena
untuk membangun kekayaannya sendiri berbekal warisan itu penduduk Mekah menjulukinya "Ratu Quraisy" atau "Ratu
orangtuanya. Mekah".

36
Kalau hanya kekayaan yang menjadi ukuran, tentu Allah tidak akan Jika mendengar ada seorang anak perempuan akan dikubur hidup-
menjadikan Khadijah *(kelak)* sebagai istri seorang rosul. Pasti ada hidup. Waraqah dan Khadijah akan segera menemui sang Ayah dan
sifat lain yang lebih utama yang membuatnya sepadan dengan mencegah perbuatannya. Jika kemiskinan yang menjadi alasan
Muhammad rencana pembunuhan itu, Khadijah dan Waraqah akan membeli anak
itu dan membesarkannya seperti anak kandung sendiri.
Catatan
Sering kali beberapa waktu setelah itu, ayah si anak menyesali
Sebuah kafilah dagang pada masa itu ibarat kampung bergerak. perbuatannya dan mengambil putrinya kembali. Waraqah dan
Hewan beban berjumlah 1000 sampai 2500 ekor dan diiringi seratus Khadijah akan memastikan dulu bahwa anak itu akan diasuh dengan
sampai tiga ratus orang. Kafilah perlu organisasi yang baik, biaya benar dan disayangi, setelah itu barulah dia mengizinkan sang Ayah
besar, dan keberanian yang cukup. Jika ada perampok, seluruh membawa pulang anaknya kembali.
anggota kafilah harus berani menyabung nyawa untuk
mempertahankan harta yang dibawanya. Budi pekerti Khadijah yang agung, santun, lembut dan penuh
keteladanan ini membuat semua orang menjulukinya juga sebagai
*Khadijah At Thahirah* atau Khadijah yang suci.
Pertama kalinya dalam bangsa Arab seorang wanita dijuluki
*Wanita Suci* demikian, padahal orang Arab pada masa jahiliah itu sangat
mengagungkan laki-laki dan merendahkan wanita.
Khadijah mempunyai seorang paman bernama Waraqah bin Naufal.
Waraqah adalah sanak saudara Khadijah yang paling tua. Dia Sangat Catatan
mengutuk kebiasaan bangsa Arab Jahiliah yang menyembah berhala Selain Khadijah, ada pula beberapa saudagar wanita terkenal.
sehingga menyimpang jauh dari apa yang diajarkan Nabi Ibrahim
dan Nabi Ismail. Waraqah sendiri adalah hamba Allah yang setia Di antaranya adalah:
dan lurus. Dia tidak pernah meminum minuman keras dan berjudi.
Dia murah hati terhadap orang-orang miskin yang membutuhkan ~ Hindun, istri Abu Sofyan dan
pertolongannya. ~ Asma binti Mukharribah, ibu Abu Jahl.
Khadijah sangat terpengaruh pemikiran Waraqah bin Naufal. Para Saudagar wanita ini biasanya juga menjual keperluan wanita,
Khadijah juga sangat membenci berhala dan patung-patung seperti pakaian, parfum, perhiasan emas dan perak, permata dan
sesembahan. obat-obatan. Barang-barang ini tidak memerlukan banyak ruang,
Bersama beberapa keluarganya, Khadijah adalah pengikut setia ringan dan laku keras di mana-mana.
ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Bersambung

37
Maka, Khadijah menyetujui tawaran Abu Thalib. Bahkan ia
hendak memberi imbalan dua kali lipat kepada Muhammad
KISAH ROSULULLOH ‫ﷺ‬ dari yang biasa diberikan kepada orang lain. Oleh karena itu,
Abu Thalib pulang dengan gembira.

Bagian 21 Segera saja Abu Thalib dan Muhammad menemui Khadijah


yang kemudian menerangkan tentang seluk beluk
perdagangan. Otak Muhammad yang cerdas bekerja dengan
tangkas. Ia segera memahami semuanya. Tidak satu
‫اللهمِصلِعلیِسيدناِمحمد‬
penjelasan pun yang ia minta untuk diterangkan ulang.
‫وعلیِالِسيدناِمحمد‬
Maka, kafilah pun disiapkan dengan suara riuh rendah.
Khadijah menyertakan seorang pembantu laki-lakinya yang
Pembicaraan Abu Thalib terpercaya, Maisarah, untuk mendampingi Muhammad di
Pada musim semi tahun 595 Masehi, para pedagang Mekah perjalanan. Diantar Abu Thalib dan paman-pamannya yang
kembali mulai menyusun kafilah perdagangan musim panas lain, Muhammad datang pada hari yang telah ditentukan.
mereka, untuk membawa barang dagangan ke Syria. Mereka disambut seorang paman Khadijah yang sedang
Khadijah juga sedang mempersiapkan barang dagangannya, menanti mereka dengan surat-surat perdagangan.
tetapi ia belum menemukan seseorang untuk menjadi Pemimpin kafilah membunyikan tanda dan semuanya segera
pemimpin kafilahnya. Beberapa nama diusulkan orang, berangkat. Pada musim panas, kafilah Mekah berangkat
namun, tidak satu pun yang berkenan di hatinya. menjelang senja dan terus berjalan pada malam hari. Mereka
Mendengar itu, Abu Thalib mendatangi Khadijah dan beristirahat pada siang hari karena perjalanan siang akan
menawarkan kepadanya Muhammad, keponakannya yang sangat melelahkan semua orang.
baru berusia 25 tahun, untuk menjadi agen Khadijah. Abu Maka, berangkatlah Muhammad menempuh jalur yang
Thalib tahu bahwa Muhammad belum cukup berpengalaman, pernah ditempuh bersama pamannya 13 tahun yang lalu.
tetapi ia sangat yakin bahwa Muhammad lebih dari sekadar
mampu.
Sebagaimana penduduk Mekah yang lain, Khadijah pun telah Imbalan untuk Muhammad
mendengar nama Muhammad. Satu hal yang Khadijah yakin
adalah kejujuran Muhammad. Bukankah orang Mekah
menjulukinya "Al Amin" atau "Orang yang bisa dipercaya".

38
Imbalan yang diberikan Khadijah untuk seorang agen adalah Di Syria, setiap orang yang berjumpa dengan Muhammad
dua ekor unta. Akan tetapi, Abu Thalib minta empat ekor pasti sangat terkesan olehnya. Penampilan Muhammad
unta. Maka, Khadijah pun menjawab, sangat memesona, ramah, dan sangat besar perhatiannya
pada setiap orang. Di tengah-tengah kesibukan itu, Maisarah
"Kalau permintaan itu bagi orang yang jauh dan tidak melihat bahwa Muhammad selalu memanfaatkan setiap
kusukai saja akan kukabulkan, apalagi buat orang yang dekat waktu senggang untuk menyendiri dan berpikir. Ini benar-
dan kusukai." benar tidak lazim bagi Maisarah. Ia tidak menyadari bahwa
tuan mudanya ini memang sangat terbiasa meluangkan
waktu untuk memikirkan nasib umat manusia.
Berdagang ke Syam
Muhammad juga amat heran melihat perpecahan berbagai
kelompok Nasrani di Syria. Setiap masing-masing dari
Dalam perjalanan, Muhammad mengenali bahwa Maisarah mereka memiliki jalan dan pendapat sendiri padahal
adalah teman yang baik. Dengan senang hati, Maisarah seharusnya mereka bergabung dalam satu kelompok.
menunjukkan dan menceritakan sejarah berbagai tempat Manakah yang paling benar dari semuanya itu. Pikiran-
menarik yang mereka lewati. Muhammad juga menemui pikiran seperti ini membuat mata Muhammad selalu terbuka
bahwa anggota kafilah yang lain sangat ramah dan akrab pada saat orang-orang lain terlelap tidur.
terhadapnya. Akhirnya, waktu untuk pulang pun tiba. Oleh-oleh untuk
Setelah satu bulan berjalan, tibalah mereka di Syria. handai tolan pun dibeli dan semua barang dikemas. Waktu
pulang adalah waktu yang paling menggembirakan karena
Setelah beristirahat beberapa hari, mulailah para pedagang mereka akan berjumpa lagi dengan orang-orang tercinta di
menuju ke pasar. Walaupun ini adalah pengalaman pertama. kampung halaman. Mereka tidak sabar lagi mendengar tawa
Muhammad sama sekali tidak bingung dengan tugasnya. ria anak-anak mereka saat kembali nanti dan mereka sadar
Maisarah tercengang melihat kelihaian Muhammad jika waktu itu tiba, tidak akan kuat lagi mereka menahan air
mengambil keputusan, pikirannya yang tajam, serta mata.
kejujurannya. Semua barang yang mereka bawa laku terjual
dengan jumlah keuntungan yang belum pernah didapatkan
Khadijah sebelum itu. Hari Jum'at
Setelah itu, Muhammad membeli barang-barang berkualitas Hari Jum'at pada zaman jahiliyah adalah hari bersuka ria di
yang akan dibawa pulang ke Mekah untuk dijual dengan seluruh jazirah. Semua orang sibuk di pasar.
harga tinggi.

39
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa, pernah terjadi,
khutbah Jum'at Rasulullah hampir terganggu, karena saat itu
datang kafilah membawa barang dagangan. Dari atas balkonnya yang megah, Khadijah bergegas datang
menyambut dan Muhammad pun melaporkan hasil
Pada hari Jum'at, semangat berdagang mengaliri darah penjualan, barang yang dibeli, serta berbagai pengalaman
semua orang pada saat itu. kecil dalam perjalanan. Saat itu, Khadijah sudah sangat
terkesan dengan hasil yang diperoleh Muhammad, tetapi itu
belum seberapa. Setelah Muhammad pulang, Maisaråh
Bersambung menceritakan sendiri kesan-kesannya terhadap Muhammad.

KISAH ROSULULLOH ‫ﷺ‬ "Sungguh, belum pernah aku melihat pemuda yang demikian
sempurna memandang masa depan. Keputusan-keputusannya
selalu tepat dan perkiraannya tidak pernah salah. Ia juga
sangat jujur dan sopan," demikian sebagian kisah Maisaråh.
Bagian 22

Khadijah betul-betul sangat terkesan dengan agen barunya


‫اللهمِصلِعلیِسيدناِمحمد‬
itu. Waraqah bin Naufal pun datang dan mendengar sendiri
‫وعلیِالِسيدناِمحمد‬ kisah Maisarah tentang Muhammad. Ada hal yang aneh pada
diri Maisarah. Biasanya, ia sangat menekankan laporannya
pada masalah-masalah bisnis. Akan tetapi, kini persoalan
Perasaan Khadijah dagang seolah-olah menjadi hal kecil. Yang dibicarakan
Maisarah kali ini hanya tentang Muhammad, Muhammad,
dan Muhammad. Padahal, keuntungan yang mereka dapat
Setelah beberapa bulan, kafilah Mekah pun datang kembali. kali ini benar-benar luar biasa. Jika dikatakan bahwa
Di tempat perhentian Marr Al Zahran, sehari perjalanan dari Khadijah memiliki "Sentuhan Emas", tepatlah apabila
Mekah, para agen biasanya mendahului datang ke Mekah Muhammad disebut memiliki "Sentuhan penuh berkah".
untuk memberi laporan perdagangan. Muhammad pun
demikian. Ia lebih dulu tiba di Mekah. Namun, sebelum
bertemu Khadijah, ia berthåwaf dulu tujuh keliling
mengelilingi Ka'bah.

40
Ketika Waraqah telah mendengar semua itu, ia tenggelam Muhammad dalam perjalanan pulang dari Ka'bah, Nafisah
dalam pemikiran yang sungguh-sungguh. Setelah cukup menghentikannya. Nafisah pun bertanya,
lama berdiam diri, ia berkata kepada Khadijah,

"Wahai Muhammad, Anda telah menjadi seorang pemuda.


"Mendengar darimu dan dari Maisarah mengenai Banyak lelaki yang lebih muda dari Anda telah menikah dan
Muhammad dan juga dari apa yang kulihat sendiri, aku beberapa di antaranya bahkan telah mempunyai anak.
berpendapat bahwa ia memiliki semua sifat dan kemampuan Mengapa Anda tidak menikah?"
sebagai seorang utusan Allah. Mungkin dialah yang
ditakdirkan untuk menjadi salah seorang di antara para rasul
pada masa yang akan datang." "Aku belum mampu menikah, ya Nafisah. Aku belum
mempunyai kekayaan yang cukup untuk menikah."

Pernikahan Agung
"Apa jawaban Anda jika ada seorang wanita yang cantik,
kaya, dan terhormat mau menikah dengan Anda walaupun
Khadijah memiliki teman seorang wanita bangsawan Anda belum mampu?"
bernama Nafisah binti Munyah. Nafisah tahu setelah suami
kedua Khadijah meninggal, banyak bangsawan Quraisy yang
melamarnya, namun Khadijah menolak. Nafisah tahu bahwa Muhammad balik bertanya dengan sedikit terperangah,
Khadijah takut semua lamaran itu hanya bertujuan
mengincar hartanya. Lebih dari itu, Nafisah juga tahu bahwa "Siapakah wanita itu?"
yang diinginkan Khadijah adalah seorang laki-laki berakhlak
agung. Nafisah juga tahu bahwa ada satu laki-laki yang
seperti itu di Mekah, ia adalah Muhammad. Nafisah tersenyum, "Wanita itu adalah Khadijah putri
Khuwailid."

Karena itulah, begitu Khadijah membuka diri kepadanya


tentang Muhammad, Nafisah tidak terkejut lagi. Khadijah Alis Muhammad tambah terangkat,
meminta Nafisah mencari jalan untuk mengetahui bagaimana
pandangan Muhammad tentang dirinya. Maka, ketika

41
"Khadijah? Bagaimana mungkin Khadijah mau menikah
denganku? Bukankah Anda tahu bahwa banyak bangsawan
kaya raya dan kepala-kepala suku di Arab ini yang telah Semua pembantu Khadijah diberi seragam khusus untuk
melamarnya dan ia telah menolak mereka semua?" menyambut para tamu yang datang menjelang sore hari.
Kamar pengantin benar-benar istimewa. Kain sutera dan
brokat digantung begitu serasi. Lantainya tertutup karpet
putih dan diharumi dupa dari guci perak.
"Jika Anda mau menikahinya, katakan saja dan serahkan
semuanya kepadaku. Aku akan mengurus semuanya."
Khadijah sendiri begitu anggun hingga tampak bercahaya
seperti matahari terbit. Ia mengenakan pakaian pengantin
Ketika itu Abu Thalib menyetujuinya, Muhammad pun yang sangat indah dan jarang ada duanya saat itu. Abu
mengiyakan Nafisah. Maka, pernikahan pun dilangsungkan. Thalib adalah wakil mempelai laki-laki dalam memberi
Sebagai pengantin, Muhammad datang didampingi paman- sambutan, sedangkan Waraqah bin Naufal adalah wakil
pamannya yang ikut berbahagia. pengantin wanita.

Perawakan Muhammad Tidak ada laki-laki segagah Muhammad. Paras wajahnya


tampan dan indah. Perawakannya sedang, tidak terlampau
tinggi, juga tidak pendek. Rambutnya hitam sekali dan
Jarang ada pernikahan dilangsungkan demikian agung. bergelombang. Dahinya lebar dan rata di atas sepasang alis
Dalam acara itu, semua pemimpin Quraisy dan pembesar yang lengkung, lebat dan bertaut. Sepasang matanya lebar
Mekah diundang. Mempelai laki-laki menunggang kuda dan hitam, di tepi putih matanya agak kemerahan, tampak
yang gagah diiringi para pemuda Bani Hasyim yang lebih menarik dan kuat. Pandangannya tajam dengan bulu
menghunus pedang. Sementara itu, kaum wanita Bani mata yang hitam pekat. Hidungnya halus dengan barisan
Hasyim berjalan lebih dulu dan telah diterima di rumah gigi yang bercelah-celah.
mempelai wanita. Cambangnya lebar, berleher jenjang, dan indah. Dadanya
lebar dengan kedua bahu yang bidang. Warna kulitnya terang
dan jernih dengan kedua telapak tangan dan kaki yang tebal.
Rumah Khadijah yang megah saat itu telah diterangi cahaya Jika berjalan, badannya agak condong ke depan, melangkah
lilin dalam lampion-lampion yang digantung dengan rantai- cepat-cepat, dan pasti. Air mukanya membayangkan
rantai emas. Setiap lampion terdiri atas 7 batang lilin. renungan dan penuh pikiran, pandangan matanya

42
menunjukkan kewibawaan, membuat orang patuh Seluruh penduduk Mekah memandang pernikahan ini
kepadanya. dengan gembira dan penuh rasa hormat. Semua undangan
yang hadir berharap bahwa dari pasangan yang sangat ideal
ini kelak lahir keturunan yang akan mengharumkan nama
Quraisy.

Bersambung
- Para sesepuh dari kedua keluarga tahu bahwa Khadijah akan
mendukung suaminya dengan kasih sayang dan harta
berlimpah. Sebaliknya, mereka juga berharap bahwa
Muhammad yang bijak dan cerdas akan membimbing
KISAH ROSULULLOH ‫ﷺ‬
istrinya menuju kebahagiaan hidup.

Bagian 23
Kehidupan berlanjut dan keikutsertaan suami istri itu dalam
pergaulan yang baik dengan masyarakat membuat orang
semakin menghormati mereka. Walau telah mendapat
‫اللهمِصلِعلیِسيدناِمحمد‬ kehormatan demikian itu, Muhammad tetaplah seorang yang
‫وعلیِالِسيدناِمحمد‬ rendah hati. Itu adalah sifatnya yang menonjol. Jika ada yang
mengajaknya berbicara, tidak peduli siapa pun itu, ia akan
mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa menoleh
Sifat Muhammad kepada orang lain. Tidak saja mendengarkan dengan hati-
hati, Muhammad bahkan memutar badannya untuk
menghadap orang yang mengajaknya berbicara.
Muhammad telah mendapat karunia Allah dengan
pernikahan ini. Dari seorang pemuda tidak kaya, Allah telah
mengangkatnya menjadi laki-laki berkedudukan tinggi Semua orang tahu bahwa bicara Muhammad sedikit. Ia justru
dengan harta yang mencukupi. lebih banyak mendengarkan pembicaraan orang lain. Selain
bicara, Muhammad bukanlah orang yang tidak bisa diajak
bergurau. Ia sering juga membuat humor dan mengajak
orang lain tertawa, tetapi apa yang ia katakan dalam bergurau
sekali pun adalah sesuatu yang benar.

43
Setelah upacara resmi pernikahan selesai, Muhammad
memerintahkan agar seekor kambing disembelih di depan
Orang menyukai Muhammad yang apabila tertawa, tidak pintu rumah Khadijah dan membagikan dagingnya kepada
pernah sampai terlihat gerahamnya. Apabila marah, tidak fakir miskin. Itu belum termasuk para undangan yang
pernah sampai tampak kemarahannya. Orang tahu ia marah menghadiri jamuan pada malam harinya.
hanya dari keringat yang tiba-tiba muncul di keningnya.
Muhammad selalu menahan marah dan tidak Jadi, selain diundang jamuan makan, fakir miskin pun dapat
menampakkannya keluar. membawa pulang ke rumah beberapa kantung daging.

Orang-orang menyayangi Muhammad karena ia lapang dada, Baqum Si Pedagang Romawi


berkemauan baik, dan menghargai orang lain. Ia bijaksana,
murah hati, dan sangat mudah bergaul dengan siapa saja.
Namun, dibalik semua kelembutan itu, ia mempunyai tujuan Muhammad bukankah orang yang suka berpangku tangan,
yang pasti, berkemauan keras, tegas, dan tidak pernah ragu- tetapi aktif bergaul dalam masyarakat. Suatu hari terjadilah
ragu dalam tujuannya. Sifat-sifat demikian berpadu dalam sebuah peristiwa yang membuat nama Muhammad menjadi
dirinya sehingga menimbulkan rasa hormat yang dalam bagi semakin harum. Peristiwa itu didahului oleh banjir besar
orang-orang yang bergaul dengan Muhammad. yang melanda Mekah. Bukit-bukit di sekitar Mekah tanpa
ampun menumpahkan air hujan yang jarang turun itu ke kota
yang tepat berada di bawah. Banjir itu menyebabkan dinding
Mahar Pernikahan Ka'bah yang memang sudah lapuk jadi retak dan terancam
runtuh.

"Saksikanlah para hadirin," kata Waraqah bin Naufal dengan


suara agak keras. "Saksikanlah bahwa aku menikahkan Sebenarnya, sebelum banjir tiba, sudah ada gagasan untuk
Khadijah dengan Muhammad, dengan mas kawin senilai 12 memperbaiki Ka'bah, tetapi orang-orang takut apabila Tuhan
ekor unta betina." Ka'bah marah. Setelah banjir, tidak bisa dielakkan lagi
bahwa dinding Ka'bah harus diperbaiki dan ditinggikan.
Sudah menjadi takdir Allah bahwa waktu itu juga tersiar
Kambing Sedekah berita ada sebuah kapal Romawi terdampar di laut Merah,
dekat dengan pelabuhan Syu'aibah. Kapten kapal Romawi itu

44
adalah seorang Nasrani yang berasal dari Mesir. Baqum,
namanya.
Membangun Ka'bah

Orang-orang Mekah mengutus Walid bin Mughirah dan


serombongan orang untuk membeli kapal itu, membongkar Dalam pengerjaan Ka'bah orang-orang Quraisy dibagi
kayu kayunya, dan mengangkutnya untuk membangun menjadi empat bagian. Setiap kabilah masing-masing
kembali Ka'bah. Baqum pun akhirnya dikontrak sebagai ahli mendapat pekerjaan satu sudut yang harus dirombak dan
kayu. dibangun kembali.

Pada mulanya, tidak seorang pun berani membongkar Pemugaran Ka'bah dimulai dengan memindahkan patung
dinding Ka'bah walau sedikit, karena takut dikutuk Tuhan. Hubal dan patung kecil lainnya. Setelah itu, pekerjaan
Mungkin mereka masih ingat dengan jelas apa yang dilanjutkan dengan membersihkan pelataran dan
menimpa Abrahah dan pasukan gajahnya saat ingin membongkar dinding serta fondasi. Muhammad ikut terlibat
menghancurkan Ka'bah. dalam pekerjaan yang berlangsung berhari-hari itu.

Akan tetapi, akhirnya, Walid bin Mughirah memberanikan


diri merombak sudut bangunan bagian selatan. Setelah itu, ia Ada sebuah batu fondasi berwarna hijau yang tidak bisa
menunggu sampai besok. Ketika pagi tiba dan ia tidak juga dibongkar dengan cara apa pun. Karena itu, batu itu mereka
dikutuk, mereka pun mulai melakukan pembenahan Ka'bah. biarkan. Selanjutnya, didatangkanlah batu-batu granit biru
Bersambung dari bukit sekitarnya. Sebuah bahan pencampur semen
bernama bitumen yang didatangkan dari Syria pun mulai
KISAH RASULULLAH digunakan.

Bagian 24 Pemugaran Ka'bah ini sebenarnya lebih menyerupai


perbaikan hasil karya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

‫اللهمِصلِعلیِسيدناِمحمد‬
Pondasi Ka'bah ditinggikan sampai empat hasta ditambah
‫وعلیِالِسيدناِمحمد‬ satu jengkal atau sekitar dua meter. Dalamnya diuruk tanah

45
menjadi lantai yang sulit dicapai air apabila banjir datang Ternyata yang datang pertama kali dari pintu Shafa adalah
kembali. Bersamaan dengan itu, pintu di sisi timur laut pun Muhammad. Orang-orang pun bersorak lega.
diangkat setinggi pondasi. Dinding dinaikkan sampai 18
hasta. Saat itulah Ka'bah mulai diberi atap bekas kapal yang
kandas itu. Sebuah tangga untuk naik turun juga disiapkan. "Ini dia Al Amin" seru mereka.
Kini Ka'bah bebas dari banjir. Isinya terlindungi dari hujan,
panas dan tangan jahil pencuri. "Dia adalah orang yang bisa dipercaya. Kami yakin dia bisa
memecahkan persoalan ini. Kami akan menerima
putusannya."
Pembangunan berjalan lancar sesuai dengan rencana sampai
dinding tembok mencapai tinggi satu setengah meter dan tiba
saatnya batu hitam, Hajar Aswad, ditempatkan kembali ke Orang-orang Quraisy pun menceritakan persoalan yang
tempatnya semula di sudut timur. mereka alami. Muhammad yang saat itu belum berumur 30
tahun, memandang mereka dengan matanya yang teduh dan
bijaksana. Muhammad melihat berkobarnya api permusuhan
Karena ini merupakan upacara suci penuh kehormatan, pada mata setiap orang dari masing-masing kabilah Quraisy.
berebut lah setiap kabilah untuk melaksanakannya. Kabilah Keadaan ini benar-benar genting. Kalau salah mengambil
Abdu Dar merasa lebih berhak daripada Kabilah lain keputusan, akan terjadi pertumpahan darah di antara kabilah-
sehingga kedua kelompok saling beradu mulut sampai kabilah itu.
suasana menjadi semakin panas.

Muhammad berpikir sejenak, lalu dia berkata,


Di tengah keadaan itu, muncul Abu Umayyah bin Al "tolong bawakan sehelai kain."
Mughirah. Ia adalah orangtua yang dihormati dan dipatuhi.
Ia pun mengajukan sebuah usul yang disetujui oleh semua
pihak, "Serahkanlah putusan ini di tangan orang yang Kain pun segera diberikan. Muhammad mengambil dan
pertama kali memasuki pintu Shafa." menghamparkan kain itu. Dia lalu mendekati Hajar Aswad.
Diangkatnya batu hitam itu dan diletakkan di tengah-tengah.

HAJAR ASWAD

46
"Hendaknya, setiap ketua kabilah memegang ujung kain hingga dewasa. Kita dapat membayangkan betapa sedihnya
ini," kata beliau lagi. Muhammad dan Khadijah kehilangan kedua putra mereka.

Kemudian, para ketua kabilah memegang ujung kain dan Ketika pulang ke rumah dan duduk di samping Khadijah,
bersama-sama mengangkat Hajar Aswad. Di tempat Hajar Muhammad sering melihat kesedihan di wajah istrinya itu.
Aswad semula berada. Muhammad mengangkat dan Saat itu, mempunyai anak laki-laki bagi masyarakat jahiliah
meletakkannya kembali. adalah hal yang amat penting dan dianggap sebagai sebuah
kebanggaan. Sebaliknya, mempunyai anak perempuan
adalah hal yang amat memalukan, bahkan banyak orang
Semua pihak merasa amat puas dengan keputusan yang memilih mengubur bayi perempuannya hidup-hidup
Muhammad yang adil itu. Demikianlah, pada waktu muda. dari pada membesarkannya.
Rasulullah telah menjadi orang yang cerdas dan bijaksana.

Tentu saja Muhammad dan Khadijah tidak merasa malu


memiliki anak-anak perempuan. Mereka menyayangi semua
anak mereka tanpa pilih kasih. Apalagi putri bungsu mereka,
Putra Putri Muhammad Fatimah, yang saat itu masih berusia lima tahun, anak cantik
yang sedang lucu-lucunya. Hanya saja kehilangan dua anak
laki-laki yang masih bayi merupakan derita yang berat bagi
Khadijah adalah wanita teladan yang terbaik. Beliau wanita orangtua mana pun.
yang penuh kasih, setia, dan menyerahkan seluruh hidupnya
untuk suami tercinta. Khadijah juga wanita yang subur.
Setelah lima belas tahun berumah tangga, Khadijah Kekayaan Terbesar
melahirkan enam orang anak. Mereka adalah:
Ruqayyah, Zainab, Ummi Kultsum, Fatimah, Qasim dan
Abdullah. Rasulullah pernah berkata bahwa kekayaan terbesar adalah
istri yang salehah. Khadijah adalah kekayaan terbesar
Rasulullah pada saat-saat paling sulit dalam hidup beliau.
Namun, Qasim dan Abdullah wafat ketika masih bayi, Bersambung
sedangkan keempat anak perempuan yang lain tetap hidup

47
-
Kemudian datanglah satu orang yang amat Rasulullah
sayangi. Begitu sayangnya sampai beliau mengangkatnya
KISAH ROSULULLOH ‫ﷺ‬ sebagai anak.

Bagian 25 Zaid bin Haritsah

‫اللهمِصلِعلیِسيدناِمحمد‬ Suatu hari, keponakan Khadijah yang bernama Hakim bin


‫وعلیِالِسيدناِمحمد‬ Hizam membawa seorang budak laki-laki bernama Zaid bin
Haritsah. Zaid dibawa ke rumah Khadijah dalam keadaan
mengenaskan. Lehernya dibelenggu sehingga ia terpaksa
merangkak seperti seekor kuda. Bunda Khadijah membeli
Rumah Tangga Muhammad
Zaid dan memperlakukannya dengan baik.

Muhammad selalu membuat suasana rumahnya menjadi


Muhammad amat menyukai Zaid. Apalagi ketika Zaid
hidup dengan canda dan keramahan. Beliau suka berkelakar
bercerita bahwa ia dijadikan budak dengan cara diculik.
kepada siapa pun. Bukan hanya kepada istri dan putri-
putrinya, beliau juga amat ramah kepada pembantunya.
Lima belas tahun yang lalu, Zaid kecil sedang berjalan
pulang bersama ibunya ketika datang para perampok gurun.
Sejak muda, Rasulullah amat gemar memakai parfum. Bau
Zaid disergap dan dibawa lari. Sejak itulah ia hidup sebagai
wewangian itu akan membuat orang-orang di sekitar beliau
seorang budak yang diperjualbelikan ke sana kemari.
merasa senang. Rasulullah tidak menyukai baju berwarna
Nasiblah yang membawanya bertemu dengan Rasulullah,
merah. Beliau lebih suka baju berwarna lurik atau putih.
orang yang amat Zaid cintai.
Rasulullah juga gemar memakai surban dengan salah satu
ujungnya menggelantung antara pundak.
Beliau tidak pernah menggunakan baju yang seluruhnya Melihat Muhammad amat menyayangi Zaid, Khadijah
terbuat dari sutera. memberikan Zaid kepada suaminya itu. Khadijah yang

48
bijaksana mengerti bahwa suaminya menganggap Zaid
seolah sebagai pengganti Qasim dan Abdullah yang telah
tiada. Muhammad segera memerdekakan Zaid. Namun, "Berhala berhala yang bernama Hubal, Lata dan Uzza itu
secara tidak terduga, datanglah Haritsah, ayah Zaid. tidak pernah menciptakan seekor lalat sekali pun, bagaimana
mungkin mereka akan mendatangkan kebaikan bagi
manusia?" demikian pikir Muhammad.
Haritsah telah bertahun-tahun mencari Zaid sejak anaknya
itu menghilang. Haritsah amat menyayangi dan merindukan
Zaid sehingga ia membuat puisi kesedihan tentang anaknya "Siapakah yang berada di balik semua ini? Siapa yang
itu. Zaid pun amat menyayangi ayahnya. berada di balik luasnya langit dan tebaran bintang? Siapa
yang berada di balik padang pasir yang panas terbakar
kilauan matahari? Siapa pencipta langit yang jernih dan
indah, langit yang bermandi cahaya bulan dan bintang yang
"Silakan membawa Zaid pulang," kata Muhammad kepada begitu lembut, begitu sejuk? Siapa pembuat ombak yang
Haritsah. "Tetapi, seandainya Zaid memilih tetap bersama berdebur dan penggali laut yang begitu dalam? Siapa yang
saya, saya tidak akan menolaknya." berada di balik semua keindahan ini?"

Ternyata, Zaid lebih memilih tinggal bersama Muhammad. Demikianlah Muhammad tidak mencari kebenaran dalam
Muhammad amat bahagia sehingga mengangkat Zaid kisah-kisah lama atau tulisan para pendeta. Ia mencari
sebagai putra beliau. Sejak saat itu, Zaid sering dipanggil kebenaran lewat alam. Ia mengasingkan dirinya dari
Zaid bin Muhammad. keramaian dan pergi ke Gua Hira.

Di kemudian hari, Allah melarang anak angkat mewarisi "Betapa sia-sianya hidup manusia, waktu terus berlalu,
harta ayah angkatnya yang telah wafat. Harta seorang ayah sementara jiwa-jiwa rusak karena dikuasai khayal tentang
tetaplah menjadi hak anak kandung, bukan anak angkat. berhala-berhala yang mampu melakukan ini dan itu. Betapa
Maha adil Allah Yang Agung. sia-sianya hidup manusia karena tertipu dengan segala
macam kemewahan yang tiada berguna.'"

Gua Hira

49
Beliau mengasingkan diri seperti itu beberapa hari setiap
bulan dan sepanjang bulan Ramadhan. Semakin lama,
jiwanya semakin matang dan semakin terisi penuh. Sampai Dengan hati yang masih rasa terkejut, Muhammad
suatu ketika, saat usia Muhammad menginjak 40 tahun, menjawab, "Apa yang harus saya baca."
datanglah seseorang yang bukan dari dunia ini menemui
beliau di Gua Hira. Muhammad yang pemberani dan tenang
itu amat terkejut melihatnya. Kemudian Malaikat Jibril mendekap sehingga Muhammad
merasa lemas. Jibril melepaskan dekapannya, lalu berkata
lagi, "Bacalah!"

Bersambung Kejadian itu berulang sampai tiga kali. Kemudian, setelah


- Muhammad berkata, "Apa yang harus saya baca?" barulah
Jibril membacakan Surat Al 'Alaq ayat pertama hingga ayat
KISAH ROSULULLOH ‫ﷺ‬ kelima:

Bagian 26 َ َ‫ا ْق َرِْأِباسْمِِ َربكَِِالَّذيِ َخل‬


ِ‫ق‬

‫اللهمِصلِعلیِسيدناِمحمد‬ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang


menciptakan,
‫وعلیِالِسيدناِمحمد‬
Surah Al-'Alaq (96:1)

Diangkat Menjadi Utusan Allah


ِْ ‫قِ ْاْل ْن َسانَِِم‬
ِ‫نِ َعلَق‬ َِ َ‫َخل‬

Makhluk yang datang itu adalah Malaikat Jibril. Ia datang


membangunkan Muhammad yang sedang tidur karena Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
kelelahan. Jibril berkata kepada Muhammad, "Iqra Surah Al-'Alaq (96:2)
(Bacalah)!"

50
Muhammad mendadak tersentak sadar. Beliau terbangun dari
ketakutan sambil bertanya-tanya dalam hati, "Siapa gerangan
َِ ُّ‫ا ْق َرِْأِ َو َرب‬
ِ‫كِ ْاْلَ ْك َرم‬ yang kulihat tadi? Apakah aku telah diganggu jin?"

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Beliau menoleh ke kiri dan ke kanan, tetapi tidak ada siapa
Surah Al-'Alaq (96:3) pun. Muhammad diam sebentar dengan tubuh gemetar.
Beliau lalu lari ke luar gua, menyusuri celah-celah gunung
sambil mengulang pertanyaan dalam hati, "Siapa gerangan
ِ‫الَّذيِ َعلَّ َِمِب ْالقَلَم‬ yang menyuruhku membaca tadi?"

Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,


Mendadak, Muhammad mendengar namanya dipanggil.
Surah Al-'Alaq (96:4) Panggilan tersebut terasa dahsyat sekali. Beliau memandang
ke cakrawala dan melihat malaikat dalam bentuk manusia.
Muhammad tertegun ketakutan dan terpaku di tempatnya. Ia
ِ‫َعلَّ َِمِ ْاْل ْن َسانَِِ َماِلَ ِْمِيَ ْعلَ ْم‬ memalingkan wajah, tetapi di seluruh cakrawala, ke mana
pun beliau memandang rupa malaikat yang indah itu tidak
juga berlalu.
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Surah Al-'Alaq (96:5) Ketulusan Khadijah

Setelah mengucapkan ayat-ayat itu, Malaikat Jibril pun pergi Di rumah, Khadijah tiba-tiba merasa khawatir dengan nasib
meninggalkan Muhammad yang hatinya terhujam oleh suaminya. Beliau mengutus orang untuk mencari suaminya
firman Allah tadi. itu, tetapi tidak berhasil menemukannya.

51
Sementara itu, setelah rupa malaikat menghilang, menolong mereka yang dalam kesulitan atas jalan yang
Muhammad berjalan pulang dengan hati yang sudah di benar."
penuhi wahyu Allah. Dengan jantung yang terus berdenyut
keras dan hati berdebar ketakutan, beliau pulang ke rumah.
Kata-kata Khadijah itu menuangkan rasa damai dan tenteram
ke dalam hati suaminya yang sedang gelisah. Khadijah
"Selimuti aku," pinta Muhammad kepada Khadijah. benar-benar yakin bahwa suaminya itu bukan diganggu jin.
Beliau malah memandang suaminya itu dengan penuh rasa
hormat.
Khadijah segera menyelimuti suaminya yang menggigil
kedinginan seperti terkena demam. Setelah rasa takutnya
mereda, beliau memandang Khadijah dengan tatapan mata Muhammad pun segera tenang kembali. Beliau memandang
meminta kekuatan dan perlindungan. Khadijah dengan penuh kasih dan rasa terimakasih.
Tiba tiba, sekujur tubuhnya terasa amat letih dan beliau pun
tertidur lelap.
"Khadijah, kenapa aku?" kata Muhammad.

Sejak saat itu, berakhirlah kehidupan tentang seorang


Kemudian, Muhammad menceritakan semua yang telah Muhammad. Mulai saat itu, kehidupan penuh perjuangan
terjadi. Beliau juga berkata bahwa ia takut semua itu bukan keras dan pahit akan dilaluinya sebagai seorang Rasulullah,
datang dari Allah, melainkan gangguan jin. utusan Allah.

"Wahai putra pamanku," jawab Khadijah penuh sayang, Kabar dari Waraqah bin Naufal
"bergembiralah dan tabahkan hatimu. Demi Dia yang
memegang hidup Khadijah, aku berharap kiranya engkau
akan menjadi nabi atas umat ini. Sama sekali Allah takkan
mencemoohkanmu sebab engkaulah yang mempererat tali Khadijah menatap suaminya yang tertidur pulas itu.
kekeluargaan dan jujur dalam berkata-kata. Engkau selalu Dilihatnya kembali suaminya yang tertidur dengan nyenyak
mau memikul beban orang lain dan menghormati tamu serta dan tenang sekali. Khadijah membayangkan apa yang baru
saja dituturkan suaminya. Firman Allah dan Malaikat yang
indah. Luar biasa!

52
Khadijah pulang. Dilihatnya suaminya masih tertidur.
Dipandanginya suaminya itu dengan rasa kasih dan penuh
"Semoga kekasihku ini memang akan menjadi seorang nabi ikhlas, bercampur harap dan cemas. Tiba-tiba, tubuh
untuk menuntun umat ini keluar dari kegelapan," demikian suaminya menggigil, napasnya terlihat sesak dengan keringat
pikir Khadijah. memenuhi wajah.

Saat berpikir demikian, senyumnya mengembang. Namun, _______


senyum itu segera menghilang, berganti rasa takut memenuhi
hati tatkala dibayangkan nasib yang bakal menimpa 1) Namus Besar
suaminya itu apabila orang-orang ramai menentangnya.

Namus besar yang dimaksud Waraqah bin Naufal berasal


Demikianlah, pikiran bahagia dan sedih terus berganti-ganti dari bahasa Yunani, noms, artinya kitab undang-undang atau
dalam benak Khadijah. Akhirnya, beliau memutuskan untuk kitab suci yang diwahyukan. Namus bukan istilah dalam Al
menceritakan hal ini kepada seseorang bijak yang Qur'an.
dipercayanya.

Khadijah pun pergi menemui pamannya, Waraqah bin


Naufal, seorang pendeta Nasrani yang jujur, dan Bersambung
menceritakan semua yang didengarnya dari Muhammad.

Waraqah bertafakur sejenak, lalu berkata, "Mahasuci Ia,


Mahasuci. Demi Dia yang memegang hidup Waraqah.
Khadijah, percayalah, suamimu telah menerima 'namus
besar' 1) seperti yang pernah diterima Musa. Sungguh, dia
adalah nabi umat ini. Katakan kepadanya supaya tetap
tabah."

53
KISAH ROSULULLOH ِْ‫كِفَ َكبر‬
َِ َّ‫َو َرب‬

Bagian 27 dan Tuhanmu agungkanlah! (74:3)

َ ِِ‫اَللَّه َّم‬
ِ‫صلِِ َعلَىِسيدناِم َح َّمد‬ ِْ‫كِفَطَهر‬
َِ َ‫َوثيَاب‬
‫َوِِ َعلَىِآلِِسيدناِم َحمد‬
dan pakaianmu bersihkanlah, (74:4)
Orang yang Berselimut
ِْ‫َوالرُّ جْ َِزِفَا ْهجر‬
Muhammad yang kini telah menjadi Rasulullah terbangun
karena mendengar Malaikat Jibril membawakan wahyu
kepadanya, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, (74:5)

ِ‫يَاِأَيُّهَاِ ْالم َّدثر‬ ِ‫نِتَ ْستَ ْكثر‬


ِْ ‫لِت َْمن‬
ِ َ ‫َو‬

Hai orang yang berkemul (berselimut), (QS: Al-Muddassir dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh
74:1) (balasan) yang lebih banyak. (74:6)

ِْ‫ق ِْمِفَأَ ْنذر‬ ِْ‫كِفَاصْ بر‬


َِ ‫َول َرب‬

bangunlah, lalu berilah peringatan! (74:2) Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
(74:7)

54
Kemudian Jibril memang datang, namun hanya Rasulullah
yang dapat melihatnya. Khadijah mendudukkan Rasulullah
Khadijah memandang Rasulullah dengan kasih yang di pangkuan sebelah kiri, lalu ke pangkuan sebelah kanan.
bertambah besar. Beliau perlahan mendekati suaminya. Malaikat Jibril masih terlihat oleh Rasulullah. Namun, ketika
Khadijah dengan lembut memintanya agar kembali tidur. Khadijah melepas penutup wajahnya, Rasulullah melihat
Sang Malaikat menghilang.

"Waktu tidur dan istirahat sudah tidak ada lagi, Khadijah,"


demikian jawab Rasulullah. Dari kejadian itu, Bunda Khadijah merasa yakin bahwa yang
datang itu benar-benar malaikat, bukan jin.

"Jibril membawa perintah supaya aku memberi peringatan


kepada umat manusia, mengajak mereka, dan supaya mereka Bertemu Waraqah
beribadah hanya kepada Allah. Namun, siapa yang akan
kuajak? Siapa pula yang akan mendengarkan?"
Tidak lama kemudian, Rasulullah bertemu dengan Waraqah
bin Naufal. Saat itu, Rasulullah sedang melaksanakan
Khadijah cepat cepat menentramkan hati suaminya. thawaf. Sesudah Rasulullah menceritakan keadaannya,
Diceritakannya apa yang tadi dikatakan Waraqah. Dengan Waraqah berkata, "Demi Dia yang memegang hidup
penuh semangat, Khadijah menyatakan diri sebagai orang Waraqah, engkau adalah nabi atas umat ini. Engkau telah
yang mengimani Rasulullah. menerima Namus Besar seperti yang pernah disampaikan
kepada Musa. Pastilah kau akan didustakan, disiksa, diusir,
dan diperangi orang. Kalau sampai pada waktu itu aku masih
Dengan demikian, tercatat dalam sejarah bahwa orang hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah dengan
pertama yang memeluk Islam adalah Khadijah. pembelaan yang sudah diketahui-Nya pula."

Untuk lebih menentramkan Rasulullah, Khadijah meminta Kemudian, Waraqah mendekat dan mencium ubun-ubun
suaminya memberitahu dirinya apabila malaikat datang. Rasulullah.

55
Kini Rasulullah memalingkan wajah ke sekitarnya, melihat
orang-orang yang menyembah patung-patung batu. Orang-
orang ini juga menjalankan riba dan memakan harta anak Surat Adh Dhuha
yatim. Mereka jelas-jelas berada dalam kesesatan. Kepada
orang orang inilah Rasulullah diperintahkan untuk menyeru
agar mereka menghentikan perbuatan perbuatan itu. Tiba-tiba, wahyu itu turun:

Namun, apakah mereka mau berhenti begitu saja? Orang ِ‫َوالضُّ َحى‬
orang Quraisy itu benar-benar amat kuat dalam memegang
keyakinan mereka.
Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
Surah Ad-Duha (93:1)
Orang orang itu bahkan siap berperang dan mati untuk
mempertahankan keyakinan mereka. Untuk itu, Rasulullah
memerlukan datangnya wahyu penuntun lagi.
ِ‫َواللَّيْلِِإ َذاِ َس َجى‬

Namun, wahyu yang dinanti Rasulullah ternyata tidak juga


dan demi malam apabila telah sunyi (gelap), (93:2)
turun. Jibril tidak pernah datang lagi untuk waktu yang lama.
Rasulullah merasa amat terasing. Rasa takutnya kembali
muncul. Beliau takut jika Allah melupakan bahkan tidak
menyukainya. Rasulullah kembali pergi ke bukit dan ِ‫كِ َو َماِقَلَى‬
َِ ُّ‫َماِ َو َّدعَكَِِ َرب‬
menyendiri lagi di Gua Hira. Ingin rasanya beliau
membumbung tinggi dengan sepenuh jiwa, menghadap
Allah, dan bertanya mengapa dirinya seolah ditinggalkan. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci
kepadamu. (93:3)

Apa gunanya hidup ini kalau harapan besar Rasulullah untuk


menuntun umat ternyata menjadi kering. Rasulullah saat itu, ِ‫َولَ ْْلخ َرةِِخَ يْرِِلَكَِِمنَِِ ْاْلولَى‬
benar benar hampir merasa putus asa.

56
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu
daripada yang sekarang (permulaan). (93:4)
ِ َ َ‫فَأ َ َّماِ ْاليَتي َِمِِف‬
ِْ‫الِتَ ْقهَر‬

َ ْ‫كِفَتَر‬
ِ‫ضى‬ َِ ‫َولَ َسوِْفَِِيعْطي‬
َِ ُّ‫كِ َرب‬
Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku
sewenang-wenang.
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya (93:9)
kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas. (93:5)

ِْ‫الِتَ ْنهَر‬ َِ ‫َوأَ َّماِالسَّائ‬


ِ َ َ‫لِف‬
ِ ‫آو‬
‫ى‬ َِ ‫أَلَ ِْمِيَج ْد‬
َ َ‫كِيَتي ًماِف‬

Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu


Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia menghardiknya.
melindungimu? (93:6)
(93:10)

ِ ًّ ‫ض‬
ِ‫الِفَهَدَى‬ َ ِ‫ك‬
َِ ‫َو َو َج َد‬
َِ ‫َوأَ َّماِبن ْع َمةِِ َرب‬
ْ ‫كِفَ َحد‬
ِ‫ث‬

Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu


Dia memberikan petunjuk. (93:7) Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu
siarkan. (93:11)

ِ‫الِفَأ َ ْغنَى‬
ِ ً ‫كِعَائ‬
َِ ‫َو َو َج َد‬
Rasa cemas dan takut di hati Rasulullah kini hilang sudah.
Betapa damainya firman Allah itu terasa di hati beliau.
Rasulullah harus menjauhi setiap perbuatan mungkar dan
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, membersihkan pakaian. Beliau harus mengajak orang
lalu Dia memberikan kecukupan. (93:8) mengingat Allah. Beliau harus tabah menghadapi gangguan,

57
tidak boleh menolak orang yang meminta bantuan, dan
berlaku lembut kepada anak yatim.
-KISAH ROSULULLOH ‫ﷺ‬

Allah juga mengingatkan bahwa Rasulullah yatim, lalu Allah


melindunginya lewat asuhan kakeknya, Abdul Muthalib, dan َ ِ‫اَللَّه َِّم‬
ِ‫صلِِ َعلَىِسيدناِِم َح َّمد‬
pamannya, Abu Thalib. ‫َِوِ َعلَىِآلِِسيدناِم َحمد‬

Dulu, Rasulullah hidup miskin, lalu Allah memberinya Bagian 28


kekayaan. Allah pula yang telah menyandingkan beliau
dengan Khadijah, yang menjadi kawan semasa muda, kawan
semasa beliau ber-tahannuts, kawan yang penuh cinta kasih,
Shalat
yang memberi nasihat dengan rasa kasih sayang.

Shalat adalah satu di antara ibadah pertama yang diajarkan


Allah telah mendapati Rasulullah tidak tahu jalan, lalu
diberi-Nya beliau petunjuk kenabian. Cukuplah semua itu. Allah kepada Rasulullah ‫ﷺ‬. Suatu saat, ketika Rasulullah
Hendaklah mulai sekarang, Rasulullah mengajak orang ‫ ﷺ‬dan Khadijah sedang melaksanakan shalat, datanglah
kepada kebenaran, sedapat mungkin, sekuat mungkin. Ali bin Abu Thalib. Ali yang saat itu masih anak-anak,
tertegun melihat Rasulullah ‫ ﷺ‬dan Khadijah rukuk, sujud,
serta membaca ayat-ayat Al Qur'an.

Bersambung "Kepada siapa kalian sujud?" tanya Ali ketika Rasulullah


‫ ﷺ‬dan Khadijah selesai shalat.

"Kami sujud kepada Allah," jawab Rasulullah, "Allah telah


mengutusku dan memerintahkan aku mengajak manusia
menyembah Allah."

58
menyembah berhala yang diwarisi dari nenek moyang
mereka.
Kemudian, Rasulullah ‫ ﷺ‬mengajak sepupunya itu untuk
beribadah kepada Allah semata serta meninggalkan berhala-
berhala semacam Lata dan Uzza. Rasulullah pun Walau demikian, Islam ini harus disebarkan, betapa pun
membacakan beberapa ayat Al Qur'an yang membuat Ali bin kerasnya perlawanan orang.
Abu Thalib terpesona karena ayat-ayat itu demikian indah.

Ali meminta waktu untuk berunding dengan ayahnya terlebih


dahulu. Semalaman itu, Ali merasa gelisah. Keislaman Abu Bakar
Esoknya, ia memberitahukan kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬dan
Khadijah bahwa ia akan mengikuti mereka berdua, tidak Abu Bakar bin Abu Quhafa dari kabilah bani Taim adalah
perlu meminta pendapat ayahnya, Abu Thalib.
teman akrab Rasulullah ‫ ﷺ‬sejak zaman sebelum
Rasulullah diangkat menjadi utusan Allah. Rasulullah amat
menyukai sahabatnya itu karena Abu Bakar adalah orang
"Allah menjadikan saya tanpa saya perlu berunding dulu yang bersih, jujur, dan dapat dipercaya.
dengan Abu Thalib," demikian kata Ali, "apa gunanya saya
harus berunding dengan dia untuk menyembah Allah?"
Suatu hari, Abu Bakar mendengar desas-desus tentang
Rasulullah ‫ﷺ‬. Beliau segera keluar mencari sahabatnya
Jadi, Ali adalah anak pertama yang memeluk Islam.
Kemudian, Zaid bin Haritsah, bekas budak yang ikut itu. Ketika mereka bertemu, Abu Bakar bertanya kepada
Rasulullah,
Rasulullah ‫ﷺ‬, ikut masuk Islam juga.
Sampai di situ, Islam masih terbatas pada keluarga
Rasulullah: istri beliau, sepupu beliau, serta bekas budak "Wahai Abu Qasim (salah satu panggilan Rasulullah), ada
yang ikut beliau. Apa yang harus beliau lakukan untuk apa denganmu? Kini engkau tidak lagi terlihat di majelis
menyebarkan Islam lebih luas lagi? Beliau tahu betul betapa kaummu dan kudengar orang-orang menuduh, bahwa engkau
kerasnya dan betapa kuatnya orang-orang Quraisy telah berkata buruk tentang nenek moyangmu dan masih
banyak lagi yang mereka katakan."

59
Keislaman Utsman bin Affan
"Sesungguhnya, aku adalah utusan Allah," sabda Rasulullah
‫ﷺ‬, Utsman bin Affan menuturkan sendiri tentang keislamannya:

"Allah mengutusku untuk menyampaikan risalah-Nya. "Aku datang kepada bibiku Urwah binti Abdul Muthalib
Sekarang, aku mengajak kamu kepada agama Allah dengan untuk menjenguknya karena ia sakit. Tidak lama kemudian,
keyakinan yang benar. Demi Allah, sesungguhnya, apa yang
Rasulullah ‫ ﷺ‬datang ke tempat itu juga dan aku
kusampaikan adalah kebenaran. Wahai Abu Bakar, aku
mengajak kamu untuk menyembah Allah yang Maha Esa, perhatikan beliau. Waktu itu, tampak jelas kebesarannya.
yang tidak ada sekutu bagi-Nya, dan janganlah menyembah Beliau pun menghampiri aku dan berkata,
kepada selain-Nya, dan untuk selamanya kamu taat kepada- "Wahai Utsman, mengapa kau memerhatikan aku begitu
Nya." rupa?"

Rasulullah ‫ ﷺ‬memperdengarkan beberapa ayat Al Qur'an. "Aku menjawab, 'Aku merasa kagum terhadap engkau dan
Selesai Rasulullah berbicara, Abu Bakar langsung memeluk terhadap kedudukan engkau di antara kami. Aku juga kagum
Islam. Melihat keislaman sahabatnya itu, Rasulullah amat dengan apa yang dibicarakan orang-orang mengenai dirimu."
gembira. Tidak seorang pun yang ada di antara dua gunung
di Mekah yang kegembiraannya melebihi kegembiraan
Rasulullah saat itu. Utsman melanjutkan, "Kemudian, Rasulullah mengucapkan
kalimat 'Laa illaha illallah'. Demi Allah, mendengar kalimat
itu, aku langsung bergetar. Kemudian, Rasulullah
Abu Bakar segera mengumumkan keislamannya itu kepada membacakan ayat,
teman-temannya. Beliau juga mengajak mereka mengikuti
Rasulullah.
Dalam waktu singkat, Utsman bin Affan, Thalhah bin ٢٢َِِ‫َوفيِال َّس َماءِِر ْزقك ِْمِ َو َماِتوعَدون‬
Ubaidillah, Zubair bin Awwam, dan Sa'ad bin Abu Waqash
pun menemui Rasulullah dan masuk Islam.
٢٢َِِ‫لِ َماِأَنَّك ِْمِتَ ْنطقون‬
َِ ‫فَ َو َربِِال َّس َماءِِ َو ْاْلَرْ ضِِإنَّهِِلَ َحقِِم ْث‬

60
"Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang
dijanjikan kepadamu. Maka, demi Tuhan langit dan bumi,
sungguh, apa yang dijanjikan itu pasti terjadi seperti apa
yang kamu ucapkan."
(Adz Dzariyat, 51: 22-23).

Kemudian, Rasulullah ‫ ﷺ‬berdiri dan pergi keluar. Aku


pun mengikuti beliau dari belakang. Kemudian, aku
menghadap beliau dan aku masuk Islam."

Pengorbanan Seorang Istri

Khadijah yang berasal dari kalangan bangsawan Mekah,


sadar betul bahwa suaminya kelak akan dibenci oleh orang-
orang kafir. Beliau berjuang di sisi suaminya, memilih Islam,
dan menjadi pengikut pertama.
Khadijah menukar segala harta miliknya dengan kejayaan
Islam yang tidak pernah beliau nikmati.

Bersambung

61

Anda mungkin juga menyukai