Dosen Pengampu :
Dr. Hermanto S.Pd, M.Pd
Disusun oleh:
Konita Faridha Alfirdausiana
17103241022
KELAS PLB A 2017
ABSTRAK
Wacana pembelajaran full day school muncul untuk memastikan terpenuhinya kondisi
ideal pendidikan di Indonesia yaitu pada dua aspek pendidikan. Adapun dua aspek
tersebut adalah aspek pendidikan karakter dan pengetahuan umum. Pada artikel ini akan
dibahas mengenai pro kontra pelaksanaan full day school serta tingkat efektifitas full
day school. Dengan adanya full day school apakah lebih banyak memberi dampak postif
ataupun negatif terhadap pengembangan kemampuan siswa. Implementasi Kurikulum
2013 berkaitan dengan waktu pelaksanaan pembelajaran. hal ini sejalan dengan
kenyataan bahwa kurikulum 2013 menuntut dilaksankannya pembelajaran aktif dan
penilaian otentik. Pelaksanaan pembelajaran aktif dan penilaian otentik tentu saja
memerlukan waktu lebih lama dibandingkan pembelajaran yang berpusat pada guru dan
penilaian konvensional. Sejalan dengan hal tersebut Kemendikbud (2012d) telah
menetapkan penambahan jam pelajaran baik pada jenjang sekolah dasar maupun pada
jenjang sekolah menengah pertama dan menengah atas. Rasionalitas penambahan jam
pelajaran dapat dijelaskan pada perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberitahu
menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis
proses dan output).
Proses pembelajaran merupakan penyatu antara siswa yang belajar dengan guru
sebagai mengajar. Guru memiliki andil cukup besar dalam peningkatan kualitas
pembelajaran yang akan dilaksanakannya. Menurut Elicker dan Marthur (dalam
Priyono, 2009:1) anak yang sekolah full day memiliki kesiapan belajar yang lebih tinggi
daripada anak-anak yang sekolah setengah hari, sehingga secara tidak langsung hal ini
akan berpengaruh pada prestasi anak. Pembelajaran di sekolah yang relatif lama
terkadang siswa merasa bosan, ngantuk dan tidak antusias dalam mengikuti
pembelajaran, oleh karena itu guru membuat suatu manajemen pembelajaran full day
school yang menyenangkan.
Perubahan tersebut jelas berpengaruh pada pola pikir masyarakat. Hal ini
sesuai dengan teori belajar Natural Unfoldmen/self Actualization dari Maslow,
bahwa belajar itu berpusat pada kehendak, kesadaran dan aktivitas peserta didik
serta minat yang cukup darinya. Jadi menurut teori tersebut belajar tidak lepas dari
timbulnya situasi dari dalam diri peserta didik, keinginan dan hasrat dari dalam
merupakan pokok terjadinya apa yang dinamakan belajar yang membawa
keberhasilan. Siswa yang sekolah di lingkungan Full Day School diharapkan
mempunyai minat yang besar untuk lebih giat dan meningkatkan prestasinya.
Karena itu dibutuhkan dorongan-dorongan dari dalam diri atau lingkungan siswa
agar memunculkan hasrat dan keinginan siswa untuk belajar.
4. KEMAMPUAN SISWA
Menurut Mohammda Zain dalam Milman Yusdi (2010:10) mengartikan
bahwa Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kakuatan kita berusaha dengan
diri sendiri. Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34) mendefenisikan
kemampuan sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil.
Program Full Day School memberikan dampak positif pada sekolah dan
peserta didik khususnya taruna jurusan keperawatan dimana pola hidup lebih
tertata, kecerdasan emosional lebih baik, terbentuk kedisiplinan dalam belajar
sehinggaberdampak positif pada prestasi akademik. Menurut beberapa penelitian
mengenai pengaruh full day school terhadap prestasi siswa, didapatkan hasil bahwa
sebagian besar siswa mengalami peningkatan dalam prestasi akademik maupun non
akademiknya. Tetapi, banyak pula yang malah mengalami penurunan prestasi akibat
dari adanya system full day school.
Para peneliti mencatat bahwa dengan system Full Day School, kesenjangan
prestasi menyempit antara anak-anak dari latar belakang ras dan etnis yang berbeda.
Sistem Full Day School menyediakan kemampuan untuk secara efektif memberikan
jenis instruksi yang memungkinkan untuk diferensiasi dan pendekatan pedagogis
lainnya yang menguntungkan siswa berprestasi rendah (Ray & Smith, 2010).
Semakin baik manajemen pembelajaran full day school maka akan semakin tinggi
pula motivasi belajar siswa. Semakin tinggi tingkat kualitas manajemen
pembelajaran full day school, semakin tinggi motivasi belajar siswa.
Faktor pendukung dalam penerapan sistem Full Day School adalah sarana
dan prasarana yang memadai, adanya dukungan dari orang tua siswa atau
masyarakat, adanya guru atau tenaga pengajar. Sedangkan, factor penghambat dalam
penerapan sistem Full Day School terletak pada terbatasnya lahan yang mengarah
kepada pemenuhan sarana dan prasarana sekolah dengan sistem Full Day School.
Dibalik segala dampak positif yang ditunjukkan dari beberapa data, Full Day
School juga memiliki sisi negative dalam penerapannya. Salah satunya adalah
mengurangi waktu anak untuk bermain dan berinteraksi dengan lingkungan
masyarakat. Meskipun program Full Day School hanya menerapkan 6 hari sekolah,
tetapi waktu tersebut dirasa kurang cukup untuk mengcover waktu bermain anak.
Efek lain dari Full Day School adalah menurunnya daya tahan tubuh anak, beban
waktu sekolah anak yang ditambah serta tetap adanya PR ataupun tugas rumah juga
mengakibatkan kurangnya istirahat anak.
Jika dikaji lebih mendalam banyak kelebihan dari system Full Day School,
tetapi pemerintah juga perlu mempertimbangkan aspek sarana prasarana pendukung
dalam pengembangan system ini. Keterlibatan sekolah, orang tua serta masyarakat
untuk mendukung program ini juga harus digiatkan. Penyediaan fasilitas transportasi
umum yang memadai bagi akomodasi anak juga perlu ditinjau oleh pemerintah,tak
anda dari transportasi namun juga dari segi keamanan.
KESIMPULAN
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling
terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Full Day School
adalah bentuk satuan pendidikan yang system belajarnya diselenggarakan selama sehari
penuh berdasarkan kurikulum. Sistem Full Day School bertujuan memaksimalkan
waktu luang anak-anak agar lebih berguna. Kemampuan (Ability) adalah kecakapan
atau potensi seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau
mengerrjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan
seseorang. Keuntungan dari adanya program Full Day School adalah meningkatnya
prestasi siswa baik akademik maupun non akademik, pembentukan karakter siswa yang
lebih tertata serta membantu pemenuhan jam mengajar guru. Sedangkan kekurangannya
adalah pada tugas tambahan diluar sekolah yang dianggap membebani siswa dan
mengurangi waktu istirahat. Belum terpenuhinya sarana prasarana juga menjadi salah
satu penghambat pengembangan system Full Day School.
DAFTAR PUSTAKA
Holmes, C. Thomas & Barbara M. McConnell. 1990. Full-day versus Half-day
Kindergarten: An Experimental Study. Educational Resources Information
Center (ERIC)
Leasa, Marleny & John Rafafy Batlolona. Full Day School dalam Pembentukan
Karakter Siswa SMKN13 Kota Malang. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora 6(1)
Soapatty, L., & Suwanda, T. (2014). Pengaruh Sistem Sekolah Sehari Penuh (Full Day
School) Terhadap Prestasi Akademik Siswa SMP Jati Agung Sidoarjo. Kajian
Moral dan Kewarganegaraan, 2(2), 717-733.
Fahyuni, Eni Fariyatul & Nurdyansyah. 2016. Inovasi Model Pembelajaran. Surabaya:
Nizamial Learning Center