Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Jembatan adalah struktur yang dibangun dengan tujuan menghubungkan

dua dataran yang terpisah oleh perairan (dataran yang lebih rendah). Pada

awalnya jembatan dibuat sangat sederhana dengan menggunakan kayu. Seiring

dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, jembatan mulai dibuat

dengan mengunakan beton atau beton yang dikompositkan dengan baja.

Kemudian, dengan berkembangnya teknologi beton, mulailah orang-orang

membuat jembatan dengan menggunakan beton prategang.

Konstruksi komposit adalah sebuah konstruksi yang bahan-bahannya

merupakan perpaduan dari dua jenis material yang berbeda sifat, yang

disatukan sedemikian rupa, sehingga bekerja sama dalam memikul beban.

Konstruksi seperti ini ditemukan pada struktur jembatan, yaitu gabungan antara

pelat lantai dari bahan beton dan gelagar dari bahan baja. Gabungan kedua elemen

struktur ini dapat memikul beban lentur (momen) secara bersama-sama.

Beton prategang merupakan hasil rekayasa ilmu di bidang teknik sipil

yang menggunakan gaya pra-tekan untuk meminimalisir kekurangan yang

dimiliki beton itu sendiri. Sebagaimana kita ketahui bahwa sifat alami beton

adalah lemah terhadap gaya tarik. Atas dasar inilah dikembangkan suatu

rekayasa yang mana beton akan mengalami kondisi pratekan penuh pada setiap

segmen balok (tanpa adanya bagian beton yang mengalami tarik).

Jembatan di jl.Sudirman Medan merupakan jembatan beton prategang,

dimana gelagar dari jembatan tersebut merupakan gelagar I segmental beton

Universitas Sumatera Utara


prategang (post- tensioning) dengan panjang jembatan 35,8 m dan lebar 20 m.

Tinggi balok precast 1,70 m sebanyak 10 buah balok. Jembatan di jl.Sudirman

Medan terletak di atas sungai Babura yang dibangun pada tahun 2010 lalu.

Gambar 1.1 Potongan Melintang Jembatan Sudirman

1.2.Perumusan Masalah
Pada tugas akhir ini akan dievaluasi balok prategang jembatan tersebut dan
direncanakan ulang gelagar jembatan tersebut menggunakan balok komposit baja
– beton.

1.3.Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
a. Mengevaluasi dengan mengontrol apakah balok prategang dengan
h=1,70 m aman atau tidak menerima beban yang terjadi.
b. Menganalisa ulang gelagar Jembatan Sudirman menggunakan balok
komposit baja – beton.
c. Mengontrol apakah struktur komposit tersebut aman atau tidak
menerima beban yang terjadi dengan metode ASD dan LRFD.
d. Membandingkan perkiraan harga struktur balok prategang dan balok
komposit tersebut.

1.4. Manfaat

Manfaat dari penulisan ini adalah :

a. Dapat merencanakan balok prategang jembatan yang sesuai dengan


persyaratan struktur yang aman.

Universitas Sumatera Utara


b. Dapat merencanakan balok induk jembatan dengan profil IWF yang
sesuai dengan persyaratan struktur yang aman.
c. Dapat memahami konsep perencanaan struktur jembatan prategang
dan komposit.
d. Diharapkan tulisan ini dapat menjadi bahan referensi pembelajaran
tentang jembatan prategang dan komposit.
.
1.5. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah mengenai penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Panjang bentang jembatan 35 m.


2. Lebar jembatan 20 m.
3. Sistem penarikan kabel post - tension.
4. Perhitungan beban kendaraan berdasarkan RSNI T-02-2005.
5. Standard yang dipakai untuk perencanaan struktur beton jembatan
yaitu RSNI T-12-2004.
6. Perencanaan Struktur Beton Pratekan untuk Jembatan dan Bridge
Management System (BMS’92).
7. Perhitungan Losses.
8. Kontrol tegangan dan lendutan.
9. Perhitungan balok komposit menggunakan profil IWF.
10. Penghubung Geser/Shear Connector dengan menggunakan baut / paku.
11. Tidak merencanakan perkerasan, desain jalan, pondasi, dan sambungan
profil.

Universitas Sumatera Utara


1.6. Metodologi Penelitian

Mulai

Perumusan Masalah

Tujuan

Pengumpulan Data Lapangan berupa


Panjang Bentang dan Dimensi Balok

Analisa Beban Rencana

Kontrol dimensi I Girder, diantaranya:


1. Perhitungan lintang dan momen
2. Gaya pratekan
3. Kehilangan gaya pratekan
4. Tata letak kabel (tendon)
5. Kontrol tegangan dan lendutan

Selesai

Universitas Sumatera Utara


Perencanaan Sistem Komposit
(ASD)

Pra dimensi (ukuran ditentukan)

Analisa beban (Mmax, Dmax)


NOT
OK
Hitung kekuatan tampang komposit (Ix,
Wx)

Kontrol tegangan yang terjadi

Jika tampang tidak kuat

Ditambah pelat perkuatan


sayap bawah

Dihitung kembali kekuatan tampang komposit

Dikontrol kembali tegangan yang


terjadi

Pemutusan pelat perkuatan sayap

B
5

Universitas Sumatera Utara


Analisa Shear Connector

Kontrol Lendutan

Selesai

Metode
LRFD

Mulai

Studi Literatur

Spesifikasi jembatan

- Pembebanan jembatan
- Data-data fisik jembatan
- Data-data struktur jembatan

Desain

Tida
k OK
Syarat kestabilan profil menurut
LRFD

OK

Hasil desain

Selesai

Universitas Sumatera Utara


D

Perbandingan Biaya Struktur

Kesimpulan dan Saran

Selesai

1.7. Sistematika Penulisan


Penulisan ini disusun dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan

Bab II Studi Pustaka

Bab III Aplikasi dan Pembahasan

Bab IV Kesimpulan dan Saran

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai