Anda di halaman 1dari 24

MODUL PEMBELAJARAN TRAFFIC

MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV.


VISSIM 9

Disusun Oleh: Deka


Haryadi, S.T Ihksan
Tajudin, S.T.
Muchlisin, S.T.,
M.Sc.

2017

LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN


JALAN JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Kampus Terpadu : Jl. Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
55183
BAB III
LANGKAH-LANGKAH MENJALANKAN PROGRAM VISSIM

Gambar 3.1 Layar Kerja VISSIM


1. Input
Background

Dalam Input Background digunakan untuk memasukkan daerah atau


lokasi yang akan dibuat pemodelan. Cara Input Background ke layar kerja:
➢ Klik Background Images – Klik kanan pada layar kerja – Klik Add
New Background Images – Cari gambar yang akan dibuat pemodelan – Klik
Open.

Gambar 3.2 Masukkan Input Background Vissim


➢ Untuk menyembunyikan Background yaitu dengan klik View –
klik Backgrounds – klik simbol seperti gambar mata.
➢ Kemudian untuk menyesuaikan skala gambar supaya sesuai dengan
kondisi asli, buatlah set scla dengan tekan CRTL + klik kanan pada
background – SET SCALE – tentukan berapa ukuran garis asli yang ingin
diisi.

Gambar 3.3 Menyembunyikan Background


2. Membuat Jaringan Jalan
Membuat jaringan jalan meliputi membuat link dan connectors sesuai
dengan kondisi jalan yang ada. Cara membuat Jaringan Jalan:
Klik Links – klik kanan pada mouse tarik panjang link yang diinginkan. Maka
akan muncul Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Membuat Jaringan Jalan, Link


MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY

➢ Masukkan nama Jalan yang akan dibuat, masukkan jumlah lajur


(Num. of lines), masukkan lebar
jalan.
➢ Behavior type adalah jenis perilaku lalulintas yang digunakan pada
jaringan jalan tersebut. Untuk lebih jelasnya lihat pada bagian driving
behaviors halaman 20.
➢ Display type adalah jenis tampilan yang digunakan pada jalan tersebut.
Apabila
link yang dibuat adalah jalan raya, tidak perlu diubah. Akan tetapi apabila
yang dibuat adalah jalan kereta / tempat pejalan kaki, display type
perlu diubah sesuai keinginan.
➢ Level adalah ketinggian jalan yang dibuat. Untuk jalan yang rata dengan
tanah
tidak perlu mengubah level. Akan tetapi bila jalan yang dibuat memiliki
elevasi yang berbeda dengan tanah dasar, level perlu diubah. Untuk
pembuatan level menggunakan cara klik Base Data – Level. Lalu
tambahkan ketinggian yang diinginkan.

Gambar 3.5 Menu


Link
➢ Pada bagian meso, terdapat Meso speed model. Meso speed model
adalah jenis kecepatan kendaraan yang digunakan pada jalan tersebut.
Terdapat 2 pilihan yaitu Vehicle-based dan Link-based. Vehicle-based
artinya setiap kendaraan akan mengikuti aturan kecepatan sesuai
kendaraannya. Pengaturan kecepatan kendaraan dilihat pada halaman
18. Sedangkan bila menggunakan Link-based, kecepatan semua
kendaraan diatur sama sesuai yang diinput pada kolom Meso speed.
MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY

➢ Pada bagian display, terdapat Z-offset (start) dan Z-offset (end). Ini
digunakan
apabila jalan yang buat menanjak atau menurun. Z-offset (start) adalah
ketinggian jalan pada pangkal link, dan Z-offset (end) adalah ketinggian
jalan pada ujung link.
➢ Untuk menggandakan Link yaitu dengan klik jaringan jalan – klik kanan –
klik
Dublicate
.
➢ Untuk mengganti arah jalur yaitu dengan klik jaringan jalan – klik kanan –
klik
Invert
Direction
➢ Untuk menyambungkan (connectors) jalan yaitu dengan cara Klik Link –
tekan SHIFT + Klik kanan pada mouse tarik ke jalan yang akan
disambung. Maka akan muncur Gambar 3.6.
➢ Pada bagian from link to link terdapat pilihan line 1, line 2, dst. Ini
muncul
apabila konektor dibuat pada link yang memiliki lebih dari satu lajur.
Selain itu ini juga digunakan untuk memilih lajur manakah yang akan di
sambungkan.
➢ Spline adalah jumlah titik yang ada pada sambungan tersebut. Semakin
banyak
titiknya, maka konektor yang ditampilkan akan semakin
halus.

Gambar 3.6 Menu Connector


MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY

3. Membuat rute yang akan dilewati kendaraan yaitu dengan cara Klik Vehicle
Routes – tekan CTRL + klik kanan pada jalan yang akan dibuat rute tarik ke
arah jalan lain lalu klik kiri.
MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK
SIPIL UMY

Gambar 3.7 Vehicle Routes


➢ Setelah Vehicle routes dibuat, akan muncul window baru dibagian bawah
layar seperti pada gambar 3.8. Apabila tidak muncul, dapat dimunculkan
secara manual dengan cara klik List – Private transport – Routes – Static
Routing Decisions.

Gambar 3.8 Jendela Static Routing Decisions


➢ Pada bagian sebelah kiri terdapat AllVehTypes dan VehClasses.
AllVehTypes dicentang apabila rute tersebut digunakan untuk semua
jenis kendaraan. Apabila rute tersebut khusus untuk salah satu jenis
kendaraan saja, hilangkan centang pada kolom tersebut.
VehClasses adalah kolom pilihan jenis kendaraan manasaja yang
menggunakan rute tersebut apabila centang pada AllVehTypes
dihilangkan.
➢ Pada bagian sebelah kiri terdapat kolom RelFlow(0). Kolom ini
digunakan
untuk mengatur prosentase kendaraan yang berbelok. Sebagai contoh
pada gambar 3.8, prosentase kendaraan yang berbelok ke link nomor 6
adalah 20% dan ke link nomor 7 adalah 80%.
4. Reduced Speed Area digunakan untuk mengkontrol kecepatan kendaraan
pada area tertentu.
MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK
SIPIL UMY

Gambar 3.9 Reduced Speed Area


➢ Pada bagian kolom, klik kanan – Add. Setelah muncul baris baru,
atur VehClass sesuai dengan kendaraan yang akan diatur
kecepatannya. DesSpeedDistr adalah batas kecepatan yang ditentukan
pada daerah tersebut. Dan kolom Decel adalah batas maksimum
perlambatan kendaraan.
5. Conflict Area digunakan untuk mengontrol kendaraan agar tidak saling
bertabrakan satu sama lain. Conflict Area juga dapat digunakan untuk
memprioritaskan kendaraan agar jalan terlebih dahulu sesuai keinginan kita.

Gambar 3.10 Conflict Area


MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY

6. Menentukan jenis kendaraan, sesuaikan jenis kendaraan yang disurvei


dengan kendaraan yang akan dimasukkan ke dalam software Vissim dan
membuat 2D/3D Models untuk sepeda motor. Cara membuat 2D/3D Models:
➢ Klik Base Data – Klik 2D/3D Model, maka akan muncul Gambar 3.11.

Gambar 3.11 2D/3D


Models
➢ Lalu Klik Add – Klik Vehicles – Klik Road cari kendaraan yang
akan dimasukkan – Klik Add Segment To 2D/3D-Model – Klik OK.

Gambar 3.12 3D Models sepeda motor


MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY

7. Menambahkan vehicle model dengan sesuai dengan


katagori kendaraannya.

Untuk membuka jendela vehicle model dengan cara klik Base Data
– Distributions – 2D/3D model.
Setelah muncul jendela vehicle model, pada jendela bagian kiri klik
add (simbol +). Isikan kolom Name dengan jenis kendaraan. Contoh: “HV”,
”LV”, ”MC”, dan “UM”.
Pada kolom kiri, isikan kolom Model2D3D dengan kendaraan yang
telah diinput sesuai dengan jenis kendaraannya seperti pada gambar
3.13.

Gambar 3.13 Jendela 2D/3D Model


Distributions
8. Mengisi vehicle types, menyesuaikan kategori yang sudah disediakan
serta yang ditentukan sendiri. Untuk memunculkan Menu pada Gambar
3.14 yaitu dengan cara Klik Base Data – Klik Vehicle Types.

Gambar 3.14 Jendela Vehicle


Types
Untuk menambahkan tipe kendaraan, gunakan tombol +, setelah itu akan
muncul jendela seperti pada gambar 3.15
Isikan kolom name dengan nama tipe kendaraannya. Pada kolom
Category,ubah sesuai dengan jenis kendaraannya. Lalu pada bagian Vehicle
model, sesuaikan dengan vehicle model yang sudah dibuat.
Pada bagian Functions & Distributions, sesuaikan dengan jenis kendaraannya
MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK
SIPIL UMY

Gambar 3.15 Pembuatan Vehicle Type


Baru
9. Mengisi Vehicle Classes, mengklasifikasikan jenis kendaraan ke dalam
kategori kendaraan. Untuk memunculkan Menu pada Gambar 3.16 yaitu
dengan cara Klik Base Data – Klik Vehicle Classes. Vehicle classes dibuat
berdasarkan jenis kendaraan yang ada di jalan raya.

Gambar 3.16 Jendela Vehicle


Classes
➢ Untuk menambahkan kelas kendaraan, klik tanda + lalu akan muncul
list baru di bagian bawah.
➢ Pada bagian kiri, terdapat kolom name, isikan dengan nama kelas
kendaraan.
Pada kolom VehType, centang pada jenis kendaraan yang telah
dibuat tadi.
10. Mengisi Desired Speed Distributions. Untuk memunculkan jendela
DesSpeedDistr, menggunakan cara klik BaseData – Distributions –
Desired Speed lalu akan muncul jendela seperti pada gambar 3.17.

Gambar 3.17 Jendela Desired Speed


Distributions
➢ gambar
MODUL PEMBELAJARAN
➢ Pada kolom name isikan jengan nama kendaraan yang akan
menggunakan kecepatan tersebut. Pada bagian tengah terdapat 2 kolom,
kolom sebelah kiri menunjukan kecepatan minimum kendaraan,
sedangkan kolom sebelah kanan menunjukan kecepatan maksimum
kendaraaan. Atur grafik yang ada dibawahnya.

Gambar 3.18 Pembuatan Desired Speed


Distributions
11. Mengisi Vehicle Compositions. Untuk memunculkan jendela vehicle
compositions yaitu dengan cara Traffic – Vehicle Compositions. Lalu
akan muncul jendela seperti pada gambar 3.19.

Gambar 3.19 Jendela Vehicle


Compositions
➢ Pada bagian kiri jendela, klik simbol + untuk menambahkan jenis
komposisi kendaraan. Setelah muncul baris baru, isikan kolom nama
dengan nama komposisi kendaraannya.
➢ Pada bagian kanan jendela, ubah kolom VehType dengan tipe
kendaraan yang
tadi sudah dibuat. Lalu ubah kolom DesSpeedDistr sesuai dengan
kecepatan yang sudah dibuat. Kolom RelFlow digunakan untuk
memberikan perbandingan jenis kendaraan apabila dalam satu komposisi
kendaraan terdapat lebih dari satu jenis kendaraan yang berbeda.
MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY

12. Vehicle Input digunakan untuk memasukkan volume arus lalu lintas.
Cara memasukkan volume kendaraan yaitu:
➢ Klik Vehicle Input – tekan CTRL + Klik kanan pada jalan yang
akan dimasukkan volume kendaraan setelah itu makan akan muncul
Menu Vehicle Inputs seperti pada Gambar 3.20.

Gambar 3.20 Jendela Vehicle


Input
➢ Pada jendela sebelah kiri terdapat kolom Volume(0), isikan dengan volume
kendaraan pada jalan tersebut. Pada kolom VehComp(0), isikan dengan
jenis komposisi kendaraannya.
13. Mengatur perilaku pengemudi dilakukan dengan cara klik Base Data –
Driving
Behaviours. Setelah itu akan muncul jendela seperti pada gambar 3.21.

Gambar 3.21 Jendela Driving


Behaviours
➢ Pada bagian LnChgRule digunakan untuk mengatur kebebasan
pengendara untuk melakukan overtaking kendaraan.
➢ Pada bagian DesLatPos digunakan untuk mengatur disebelah
manakah
kendaraan akan
berjalan.
➢ OvtLDef digunakan untuk memberi kebebasan pengemudi untuk
melakukan overtaking dari sebelah kiri. Sedangkan OvtRDef melakukan
overtaking dari sebelah kanan.
➢ LatDistDrivDef digunakan untuk mengatur jarak aman lateral saat
menyalip
dalam kondisi diatas kecepatan 50km/jam. Sedangkan LatDistStandDef
adalah jarak aman lateral saat menyalip kendaraan dibawah kecepan
50km/jam hingga berhenti.
14. Signal Controllers digunakan untuk mengatur Traffic Light pada jaringan
jalan.
Sebelum membuat Signal Controllers kita harus menyimpan data kita
terlebih dahulu. Cara untuk membuat Signal Controllers yaitu:
MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY

➢ Klik Signal Control – Klik Signal Controllers – Klik Add maka


akan muncul menu pada gambar 3.22 lalu masukkan nama Signal
Controller yang anda inginkan – Klik Edit Signal Control maka akan
muncul menu pada gambar 3.23.

Gambar 3.22 Signal


Controller

Gambar 3.23 Fixed Time Signal


Control
MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY

➢ Klik Signal Groups – Klik simbol Plus (New) New lalu Klik
simbol Pensil (Edit) maka akan muncul pada Gambar 3.24 beri nama
signal lalu pilih urutan Signal yang anda inginkan dan masukkan waktu
durasi minimum untuk lampu Merah, All Red, Hijau serta Kuning – Buat
Signal Group untuk lengan-lengan jaringan jalan yang lain.

Gambar 3.24 Signal


Group

Gambar 3.25 Signal


Controllers
➢ Setelah Signal Group dibuat untuk mengatur waktu siklus setiap signal
yaitu dengan cara Klik Signal Program – Klik simbol Plus (New) – Klik
simbol Pensil (Edit) maka akan muncul menu pada Gambar 3.26 lalu
atur Cycle Time
MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY

(Waktu Siklus) dan atur peletakan Signal yang anda inginkan –


Klik Save – Klik OK.

Gambar 3.26 Signal


Program
➢ Untuk mamasukkan Signal Controllers yang sudah dibuat ke jaringan
jalan yaitu dengan cara Klik Signal Head – pilih lengan jalan yang
akan dibuat Signal Controllers lalu tekan CTRL + Klik kanan pada mouse
maka akan muncul menu pada Gambar 3.27 pilih SC (Signal
Controllers) yang telah dibuat sebelumnya lalu klik nomor yang akan
anda masukkan – Klik OK – lakuan hal yang sama pada lengan-lengan
jalan yang lain.

Gambar 3.27 Signal Head


MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY

15. Menentukan area yang akan dianalisis dengan cara


membuat Node

pada persimpangan yang sudah dibuat. Untuk membuat node, dengan


cara pilih perintah node yang ada pada network object toolbar.
➢ Buat polygon pada simpang yang akan dilakukan analisis. Gunakan
klik kiri
untuk memulai membuat polygon. Gunakan klik kanan untuk
menambahkan titik polygon. Untuk mengakhiri titik polygon, gunakan
double klik kiri. Setelah polygon selesai dibuat, akan muncul jendela
baru seperti pada gambar
3.28
.

Gambar 3.28 Jendela Pembuatan Node Baru


➢ Pada kolom Name, isikan nama simpang yang akan dilakukan
analisis.
Pemberian nama pada node dimaksudkan supaya tidak terjadi
kebingungan saat melakukan analisis di tempat yang memiliki simpang
lebih dari satu.
16. Mengatur konfigurasi pemrosesan dengan cara klik Evaluation –
Configurations.
Setelah di klik akan muncul jendela seperti pada gambar 3.29.
➢ Berikan centang pada collect data di bagian nodes. Lalu klik ok.
MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK
SIPIL UMY

Gambar 3. 29 Jendela Evaluation Configurations


17. Untuk memulai proses simulasi, gunakan tombol icon play yang ada di
toolbar, atau bisa juga dengan cara klik Simulation – Continues.
➢ Apabila menggunakan vissim versi student, maka waktu simulasi
maksimum
adalah 600 detik. Apabila menggunakan versi berbayar, untuk mengatur
lamanya proses simulasi dapat diatur dengan cara klik Simulation
– Parameters. Pada bagian Period, ubah menjadi waktu simulasi
yang diinginkan. Lalu klik ok dan ulang proses simulasi.
➢ Untuk mempercepat proses simulasi, dapat menggunakan cara
mengatur
display update yang ada disamping icon quick
mode.
➢ Untuk mengubah tampilan menjadi 3D, dapat dengan cara meng-
klik icon
2D/3D yang ada di
toolbar.
MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK
SIPIL UMY

Gambar 3.30 Simulation Continuous


18. Untuk menampilkan data hasil simulasi, dapat dengan cara klik Evaluation –
Result
List – Node Result. Lalu akan muncul jendela baru seperti pada gambar
3.31.

Gambar 3.31 Hasil (output) Program


VISSIM
➢ Parameter yang dihasilkan dari node result adalah:
• Movement (Pergerakan),
• QLen (Panjang antrian rata-rata (m)),
• QLenMax (Panjang antrian maksimum (m)),
• Vehs(All) (Jumlah kendaraan yang lewat saat simulasi (unit)),
• Pers(All) (Jumlah orang yang lewat saat simulasi (person)),
MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY

• VehDelay (Tundaan kendaraan (detik)),


• PersDelay (Tundaan orang (second),
• StopDelay (Tundaan hingga berhenti (detik)),
• Stops(All) (Jumlah kendaraan yang berhenti),
• EmissionsCO (Jumlah Carbon Dioksida yang terbuang (gram)),
• EmissionsNOx (Jumlah Nitrogen Oksida yang terbuang (gram)),
• EmissionsVOC (Jumlah volatile organic compounds yang
terbuang
(gram)),
• FuelConsumption (Jumlah bahan bakar yang terbuang (US Galoon)).
➢ Bila menggunakan Vissim 9.0, terdapat parameter baru yaitu LOS (level-
of- service) jalan raya yang mengacu pada peraturan American Highway
Manual Capacity (HMC) tahun 2010.
19. Untuk menghias tampilan jalan dapat dilakukan dengan cara berikut.
➢ Menambahkan gedung / objek lain seperti pohon, bangku, dan lain lain
dengan cara klik Static 3D model yang ada di toolbar samping. Klik kanan
pada tempat yang akan diberikan model bangunan setelah itu akan
muncul jendela baru seperti pada gambar 3.32. Untuk mengatur
ketinggian dan memutar object dengan cara mengubah sudut yang ada
pada kolom di kiri bawah. Setelah itu klik ok.

Gambar 3.32 Tampilan Jendela Select 3D


Model
MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY

➢ Untuk memberikan texture pada jalan dilakukan dengan cara klik


Data Base – Display. Setelah itu akan muncul jendela baru seperti pada
gambar
3.33. Klik tanda + untuk membuat display baru lalu akan muncul jendela
baru seperti pada gambar 3.34. Isikan kolom nama, lalu ubah Fill Style
dan Border Style. Ubah juga Fill Color dan Border Color. Jika akan
menggunakan texture, klik pada kolom texture lalu cari texture yang akan
digunakan. Setelah itu klik Ok. Untuk menggunakan tampilan display
yang baru, double klik jalan yang ingin dirubah, setelah itu pada bagian
Display Type, ubah sesuai display yang sudah dibuat tadi. Setelah itu
klik Ok. Untuk melihat hasilnya, gunakan tampilan 3D.

Gambar 3.33 Tampilan Jendela Display


Type

Gambar 3. 34 Tampilan pembuatan Display Type


Baru
➢ Untuk memberikan marka jalan, dapat dengan cara menggunakan
perintah Pavement yang ada di toolbar sebelah kiri. Lalu klik kanan
pada jalan yang ingin diberikan pavement. Setelah itu akan muncul
jendela baru seperti pada
MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY

gambar 3.35. Pilih jenis marka yang ingin digunakan lalu klik
ok.
Tampilah setelah pemberian marka dan penggunaan texture jalan dapat
dilihat seperti pada gambar 3.36.

Gambar 3. 35 Tampilan Jendela Pavement


Marking

Gambar 3. 36 Hasil Pemberian Texture, Pavement Marking, dan Static 3D


Model
20. Simulasi pada Program VISSIM dapat dibuat ke dalam Video dalam
bentuk .AVI
yaitu dengan cara:
➢ Memasang letak kamera dengan cara klik Presentation – Camera
Positions.
Lalu akan muncul jendela baru seperti pada gambar 3.37. Atur layar
sesuai dengan posisi kamera. Klik cursor pada bagian Select Camera
Position yang ada di toolbar. Ubah nama sesuai dengan keinginan lalu
tekan Enter. Setelah itu akan muncul list baru pada jendela Camera
Positions.
MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY

Gambar 3. 37 Tampilan Jendela Camera Positions


➢ Membuat story board dengan cara klik Presentation – Story Board.
Setelah itu akan muncul jendela baru seperti pada gambar 3.38. Setelah
itu pada kolom bagian kiri, klik Add untuk membuat story baru. Setelah
muncul list baru, Pada kolom Resolution, ubah sesuai dengan resolusi
yang diinginkan. Pada kolom name, ubah dengan nama yang diinginkan.
Kolom Framrate untuk mengatur jumlah fram perdetik dari video.

Gambar 3. 38 Tampilan Jendela Story


Board
➢ Pada kolom sebelah kiri, klik add untuk menambahkan posisi kamera saat
perekaman. Setelah di klik add akan muncul jendela baru seperti pada
gambar
3.39. Pada kolom name isikan dengan nama / nomer kamera. Kolom
starting time diisikan dengan detik keberapa perekaman mulai pada posisi
kamera tersebut. Dwell time digunakan untuk mengatur seberapa lama
kamera berhenti di posisi tersebut. Camera Position adalah posisi kamera
yang di tetapkan. Atur movement sesuai dengan selera. Lalu klik ok.

Gambar 3.39 Tampilan Pembuatan Story Board


Baru
MODUL PEMBELAJARAN
TRAFFIC MICRO-SIMULATION PROGRAM PTV. VISSIM 8 2017
LABORATORIUM TRANSPORTASI DAN JALAN, JURUSAN TEKNIK SIPIL UMY

➢ Untuk memulai proses perekaman, klik Presentations – Record


AVIs. Lalu mulai running program dengan tombol play pada toolbar.
Setelah itu akan muncul jendela baru seperti pada gambar 3.40. Pilih
Compressor sesuai dengan keinginan. Semakin bagus compressor maka
semakin besar ukuran video yang dihasilkan dan juga semakin lama
proses rendering-nya. Setelah itu klik Ok.

Gambar 3.40 Tampilan Jendel Video Compression


➢ Tunggu proses rendering hingga selesai.

Anda mungkin juga menyukai