Anda di halaman 1dari 11

SIMULASI MENGGUNAKAN APLIKASI SOFTWARE

VISSIM

JURUSAN TEKNIK SIPILD-IV TEKNIK PERANCANGAN


JALAN DAN JEMBATANPOLITEKNIK NEGERI
BENGKALIS
BENGKALIS-RIAU2023
1. Network Setting
VISSIM merupakan perangkat lunak buatan Eropa atau khususnya Jerman
sehingga perilaku lalu lintas secara default jalur yang digunakan untuk berkendara
adalah jalur kanan sedangkan di Indonesia menggunakan jalur kiri, oleh sebab itu
perlu perubahan perilaku mengemudi. Selain itu, perubahan satuan juga dilakukan
sesuai standar di Indonesia. Perubahan perilaku kendaraan dan satuan dapat
dilakukandi bagian Menu Bar yaitu :

Klik Base Data - Network Setting - pada Vehicle Behavior diubah ke left-
side traffic dan pada Units diubah ke All Metrics.

2. Input Background Images


Dalam pemodelan VISSIM dilakukan input Background Image menggunakan
peta lokasi penelitian dari Google Earth. Background Image sebagai perbandingan
(skala) lebar jalan asli dengan peta dari Google Earth. Input Background Image
dapat dilakukan dengan cara :

Klik menu Background Images pada Network Object - klik kanan pada
jendela Network Editor - pilih menu Add New Background,Image – pilih
Gambar Jaringan Jalan yang ingin dibuat simulasi – klik Open – mainkan
Scroll untuk mendapatkan perbesaran gambar.

1
3. Set Skala
Setelah melakukan input Background Images, dilakukan pengaturan skala
perbandingan antara peta Google Earth dan lebar jalan asli dengan cara :

Sebelum men-skala-kan jaringan, terlebih dahulu ukur jarak antar


bangunan, jarak antar jalan, lebar jalan, atau suatu ukuran yang mudah
diukur. Pengukuran bisa dilakukan dilapangan atau menggunakan on real
scale (Google Map) - klik kanan pada gambar kemudian pilih Set Scale.
Tarik garis yang menjadi acuan kemudian dimasukkan ukuran asli di
lapangan.

2
4. Pembuatan Link
Setelah gambar lokasi selesai dibuat langkah selanjutnya adalah pembuatan
link atau jalur jalan pada ruas. Lebar link disamakan dengan lebar kenyataan pada
tiap lajur. Langkah pembuatan link dapat dilakukan dengan cara :

Klik menu Links pada Network Object – di bagian Network Editor Area
tekan tombol Ctrl pada Keyboard dan klik kanan pada Mouse secara
bersamaan – tarik sesuai panjang link yang diinginkan – masukkan nama
link, jumlah lajur, lebar lajur dan tipe kendaraan yang bisa melewati link –
klik OK
Untuk menggandakan link dapat dilakukan dengan cara :

Klik kanan pada link yang telah dibuat – klik Duplicate

Untuk pembuatan link berlawanan arah dapat dilakukan dengan cara :

Klik kanan pada link yang telah dibuat – klik Generate Opposite
Direction – masukkan jumlah lajur yang diinginkan – klik OK – untuk
mengatur lebar lajur : klik 2x pada link – atur lebar lajur – klik OK

A. Masukkan nama jalan (name), masukkan jumlah lajur ( Num. of Lane) dan
masukkan lebar jalan tiap lajurnya (width).
B. Behaviour type adalah jenis perilaku lalulintas yang digunakan pada
jaringan jalan tersebut.
C. Display Type adalah jenis tampilan yang digunakan pada jalan tersebut.
Apabila link yang dibuat adalah jalan raya, tidak perlu diubah. Akan tetapi
apabila yang dibuat adalah jalan kereta / tempat pejalan kaki / median,
display type perlu diubah sesuai keinginan.

3
D. Level adalah ketinggian jalan yang dibuat. Untuk jalan yang rata dengan
tanah tidak perlu mengubah level. Akan tetapi bila jalan yang dibuat
memiliki elevasi yang berbeda dengan tanah dasar, level perlu diubah.
Untuk pembuatan level menggunakan cara klik Base Data – Level -
tambahkan ketinggian yang diinginkan.
E. BlockedVehClasses berfungsi untuk mem-block jenis kendaraan tertentu.
F. NoLnChAllVehClasses berfungsi untuk mem-block semua jenis
kendaraan.
G. NoLnChLVehClasses berfungsi untuk mem-block jenis kendaraan tertentu
yang belok kanan.
H. NoLnChRVehClasses berfungsi untuk mem-block jenis kendaraan tertentu
yang belok kiri.

A. Pada bagian Display, terdapat Z-off set (start) dan Z-off set (end). Ini
digunakan apabila jalan yang buat menanjak atau menurun. Z-off set
(start) adalah ketinggian jalan pada pangkal link, dan Z-off set (end)
adalah ketinggian jalan pada ujung link.
B. Thickness (3D) untuk mengatur ketebalan/ketinggian link, biasanya
digunakan untuk link median, trotoar, dll.

5. Pembuatan Connectors
Connectors adalah penghubung antar links. Pembuatan connectors dengan
cara :
Klik link yang akan di beri connector – tekan tombol Ctrl pada
Keyboard dan klik kanan pada Mouse secara bersamaan – tarik dan
arahkan pada link tujuan.

4
Connector hanya bisa
menghubungkan
jumlah lajur yang
Semakin sama
Banyak
makan
semakin
belokan
semakin
bagus

A. Pada bagian from link to link terdapat pilihan line 1, line 2, dst. Ini muncul
apabila konektor dibuat pada link yang memiliki lebih dari satu lajur.
Selain itu ini juga digunakan untuk memilih lajur manakah yang akan di
sambungkan.
B. Spline adalah jumlah titik yang ada pada sambungan tersebut. Semakin
banyak titiknya, maka konektor yang ditampilkan akan semakin halus.

5
6. Vehicle Routes
Rute berfungsi untuk membuat pergerakan kendaraan. Langkah pengaturan
rute adalah :

Klik Vehicle Routes pada Network Object - tekan CTRL + klik kanan
pada jalan yang akan dibuat rute (Start Point) – tarik atau arahkan sesuai
dengan rute masing-masing pergerakan (End Point) – klik kiri – ESC

Setelah Vehicle Routes dibuat, akan muncul window baru dibagian bawah
layar
A. Pada bagian sebelah kiri terdapat AllVehTypes dan VehClasses.
AllVehTypes dicentang apabila rute tersebut digunakan untuk semua jenis
kendaraan. Apabila rute tersebut khusus untuk salah satu jenis kendaraan
saja, hilangkan centang pada kolom tersebut. VehClasses adalah kolom
pilihan jenis kendaraan mana saja yang menggunakan rute tersebut apabila
centang pada AllVehTypes dihilangkan.
B. Pada bagian sebelah kanan terdapat kolom RelFlow(0). Kolom ini
digunakan untuk mengatur jumlah kendaraan yang melalui satu rute yang
telah dibuat.

6
7. Vehicle Compositions
komposisi dari setiap jenis kendaraan beserta kecepatannya pada jam puncak
yang akan dimasukkan pada pengaturan Vehicle Composition. Kecepatan
kendaraan diperoleh dari hasil survei yang telah dilakukan. Langkah pengaturan
Vehicle Composition dengan cara :

Klik Traffic pada menu Menu Bar - lalu pilih Vehicle Composition

A. Pada bagian kiri jendela, klik simbol “+” untuk menambahkan jenis
komposisi. Setelah muncul baris baru, isikan kolom Name dengan nama
komposisi kendaraan pada suatu link.
B. Pada bagian kanan jendela, klik simbol “+” untuk menambahkan tipe
kendaraan. ubah kolom VehType dengan tipe kendaraan yang diinginkan.
C. Pada bagian kanan jendela, ubah kolom DesSpeedDistr sesuai dengan
kecepatan berdasarkan data survey dengan melakukan

8. Vehicle Inputs
Vehicle Input digunakan untuk memasukkan volume arus lalu lintas. Input
data volume ke dalam VISSIM membutuhkan data volume kendaraan selama jam
puncak. Langkah pengaturan Vehicle Input dengan cara :

Klik menu Vehicle Input pada Network Object - kemudian klik link yang
akan diatur input volumenya – tekan CTRL + Klik kanan atau klik kanan
pilih Add New Vehicle Input

Untuk memunculkan jendela vehicle input :


Klik menu Vehicle Input pada Network Object – klik kanan – klik Show
List

7
A. Pada jendela Vehicle Input - Name diisi dengan nama jalan
B. Pada jendela Vehicle Input – Volume(0) diisi dengan volume kendaraan
pada jalan tersebut
C. Pada jendela Vehicle Input – VehComp(0) diisi dengan jenis komposisi
kendaraan yang telah di buat di Vehicle Compositions.

9. Driving Behaviour
Perilaku pengemudi atau Driving Behaviour merupakan parameter dari
VISSIM yang secara langsung mempengaruhi kondisi antar kendaraan. Driving
Behaviour harus disesuaikan dengan kondisi eksisting di lapangan agar simulasi
yang dibuat pada software VISSIM dapat mewakili kondisi lapangan. Pengaturan
ini disebut proses kalibrasi. Apabila hasilnya tidak mewakili kondisi di lapangan,
maka diperlukan pengaturan ulang atau kalibrasi agar sesuai kondisi di lapangan
dengan memasukan data survei lapangan. Langkah untuk mengatur Driving
Behaviour dapat dilakukan dengan cara:

Klik Base Data pada Menu Bar – Klik Driving Behaviour – Klik kanan pada
Urban (motorized) – Klik Edit – Atur nilai Average Standstill Distance,
Additive Partof Safety Distance dan Multiplic. Part of Safety Distance

8
10. Menjalankan Simulasi
Klik continius untuk memulai menjalankan simulasi

9
Penjelasan Lebih Lanjut Bisa Membuka Link Dibawah Ini

https://youtu.be/FrKBRkJ0gS4?si=xbxgN_AL7KH5Sg1C

https://youtu.be/trseeed4Rsc?si=HFLZO4PV1E8kw8tO

https://youtu.be/gUwS_9KCoT0?si=rX6jc9XmTf87hNyP

https://youtu.be/NdbZs_gXBRM?si=FSxMuIdl5qswj3rg

10

Anda mungkin juga menyukai