Anda di halaman 1dari 12

NAMA : HANAFI RAFIS

KELAS: 3TA01
NPM: 18316089

PERMODELAN JALAN SEDERHANA


MENGGUNAKAN PTV VISSIM

Langka-langkah:
1. Input Background
Dalam Input Background digunakan untuk memasukkan daerah
atau lokasi yang akan dibuat pemodelan. Cara Input Background ke
layar kerja: “ Klik Background Images – Klik kanan pada layar kerja
– Klik Add New Background Images – Cari gambar yang akan dibuat
pemodelan – Klik Open.”

Gambar 1 Masukkan Input Background Vissim

2. Membuat Jaringan Jalan


Membuat jaringan jalan meliputi membuat link dan connectors
sesuai dengan kondisi jalan yang ada. Cara membuat Jaringan Jalan:
“Klik Links – klik kanan pada mouse tarik panjang link yang diinginkan.”
Maka akan muncul Gambar 2.
Gambar 2 Membuat Jaringan Jalan dan link

Untuk menyambungkan (connectors) jalan yaitu dengan cara Klik Link –


tekan SHIFT + Klik kanan pada mouse tarik ke jalan yang akan
disambung. Maka akan muncur Gambar 3.

Gambar 3 Menu Connector


3. Membuat rute yang akan dilewati kendaraan yaitu dengan cara Klik
Vehicle Routes – tekan CTRL + klik kanan pada jalan yang akan dibuat
rute tarik ke arah jalan lain lalu klik kiri.

Gambar 4 Vehicle Routes

Setelah Vehicle routes dibuat, akan muncul window baru dibagian


bawah layar seperti pada gambar 3.5. Apabila tidak muncul, dapat
dimunculkan secara manual dengan cara klik List – Private transport –
Routes – Static Routing Decisions.

Gambar 5 Jendela Static Routing Decisions


 Pada bagian sebelah kiri terdapat AllVehTypes dan VehClasses.
AllVehTypes dicentang apabila rute tersebut digunakan untuk semua
jenis kendaraan. Apabila rute tersebut khusus untuk salah satu jenis
kendaraan saja, hilangkan centang pada kolom tersebut.
VehClasses adalah kolom pilihan jenis kendaraan manasaja
yang menggunakan rute tersebut apabila centang pada AllVehTypes
dihilangkan.
 Pada bagian sebelah kiri terdapat kolom RelFlow(0). Kolom ini
digunakan untuk mengatur prosentase kendaraan yang berbelok.
Sebagai contoh pada gambar 3.8, prosentase kendaraan yang
berbelok ke link nomor 6 adalah 20% dan ke link nomor 7 adalah
80%.

4. Reduced Speed Area digunakan untuk mengkontrol kecepatan


kendaraan pada area tertentu.

Gambar 6 Reduced Speed Area


 Pada bagian kolom, klik kanan – Add. Setelah muncul baris
baru, atur VehClass sesuai dengan kendaraan yang akan diatur
kecepatannya. DesSpeedDistr adalah batas kecepatan yang
ditentukan pada daerah tersebut. Dan kolom Decel adalah batas
maksimum perlambatan kendaraan.
5. Conflict Area
digunakan untuk mengontrol kendaraan agar tidak saling bertabrakan
satu sama lain. Conflict Area juga dapat digunakan untuk memprioritaskan
kendaraan agar jalan terlebih dahulu sesuai keinginan kita.

Gambar 7 Conflict Area

6. Menentukan jenis kendaraan, sesuaikan jenis kendaraan yang disurvei


dengan kendaraan yang akan dimasukkan ke dalam software Vissim
dan membuat 2D/3D Models untuk sepeda motor. Cara membuat
2D/3D Models: "Klik Base Data – Klik 2D/3D Model, maka akan muncul
Gambar 8."

Gambar 8. 2D/3D Models


Lalu Klik Add – Klik Vehicles – Klik Road cari kendaraan yang akan
dimasukkan – Klik Add Segment To 2D/3D-Model – Klik OK.

Gambar 9. 3D Models sepeda motor

7. Menambahkan vehicle model dengan sesuai dengan katagori


kendaraannya.Untuk membuka jendela vehicle model dengan cara
klik Base Data – Distributions – 2D/3D model.

Gambar 10 Jendela 2D/3D Model Distributions

8. Mengisi vehicle types, menyesuaikan kategori yang sudah disediakan


serta yang ditentukan sendiri. Untuk memunculkan Menu pada Gambar
11 yaitu dengan cara Klik Base Data – Klik Vehicle Types.

Gambar 11. Jendela Vehicle Types


 Untuk menambahkan tipe kendaraan, gunakan tombol +,
setelah itu akan muncul jendela seperti pada gambar 11
 Isikan kolom name dengan nama tipe kendaraannya. Pada kolom
Category,ubah sesuai dengan jenis kendaraannya. Lalu pada
bagian Vehicle model, sesuaikan dengan vehicle model yang
sudah dibuat.
 Pada bagian Functions & Distributions, sesuaikan dengan jenis
kendaraannya

9. Mengisi Vehicle Classes, mengklasifikasikan jenis kendaraan ke dalam


kategori kendaraan. Untuk memunculkan Menu pada Gambar 12 yaitu
dengan cara Klik Base Data – Klik Vehicle Classes. Vehicle classes
dibuat berdasarkan jenis kendaraan yang ada di jalan raya.

Gambar 12 Jendela Vehicle Classes

10. Mengisi Desired Speed Distributions. Untuk memunculkan jendela


DesSpeedDistr, menggunakan cara klik BaseData – Distributions –
Desired Speed lalu akan muncul jendela seperti pada gambar 13.

Gambar 13. Jendela Desired Speed Distributions

 Pada kolom bagian kiri, klik simbol + untuk menambahkan jenis


kecepatan kendaraan. Setelah itu akan muncul jendela baru
seperti pada gambar 14.
 Pada kolom name isikan dengan nama kendaraan yang akan
menggunakan kecepatan tersebut. Pada bagian tengah terdapat
2 kolom, kolom sebelah kiri menunjukan kecepatan minimum
kendaraan, sedangkan kolom sebelah kanan menunjukan
kecepatan maksimum kendaraaan. Atur grafik yang ada
dibawahnya.

Gambar 14 Pembuatan Desired Speed Distributions

11. Mengisi Vehicle Compositions. Untuk memunculkan jendela vehicle


compositions yaitu dengan cara Traffic – Vehicle Compositions.
Lalu akan muncul jendela seperti pada gambar 15.

Gambar 15 Jendela Vehicle Compositions

12. Vehicle Input digunakan untuk memasukkan volume arus lalu lintas.
Cara memasukkan volume kendaraan yaitu: Klik Vehicle Input – tekan
CTRL + Klik kanan pada jalan yang akan dimasukkan volume
kendaraan setelah itu makan akan muncul Menu Vehicle Inputs seperti
pada Gambar 16

Gambar 16 Jendela Vehicle Input

13. Mengatur perilaku pengemudi dilakukan dengan cara klik Base Data –
Driving Behaviours. Setelah itu akan muncul jendela seperti pada
gambar 17.

Gambar 17 Jendela Driving Behaviours

14. Signal Controllers digunakan untuk mengatur Traffic Light pada


jaringan jalan.
“Klik Signal Control – Klik Signal Controllers – Klik Add maka akan
muncul menu pada gambar dibawah lalu masukkan nama Signal
Controller yang anda inginkan – Klik Edit Signal Control maka akan
muncul menu pada gambar berikut”

Gambar 18 Signal Control dan Fixed Time Signal Control

Setelah Signal Group dibuat untuk mengatur waktu siklus setiap signal
yaitu dengan cara Klik Signal Program – Klik simbol Plus (New) – Klik
simbol Pensil (Edit) maka akan muncul menu pada Gambar 3.26 lalu atur
Cycle Time (Waktu Siklus) dan atur peletakan Signal yang anda inginkan
– Klik Save – Klik OK.

Gambar 19 Signal Program

15. Mengatur konfigurasi pemrosesan.


dengan cara klik Evaluation – Configurations. Setelah di klik akan
muncul jendela seperti pada gambar 20. Berikan centang pada collect data
di bagian nodes. Lalu klik ok.

Gambar 20 Jendela Evaluation Configurations


16. Untuk memulai proses simulasi, gunakan tombol icon play yang ada
di toolbar, atau bisa juga dengan cara klik Simulation – Continues.

Gambar 21 Simulation Continuous

17. Untuk menampilkan data hasil simulasi, dapat dengan cara klik
Evaluation – Result List Node Result. Lalu akan muncul jendela baru
seperti pada gambar 22.

Gambar 22 Hasil (output) Program VISSIM


Parameter yang dihasilkan dari node result adalah:
 Movement (Pergerakan),
 QLen (Panjang antrian rata-rata (m)),
 QLenMax (Panjang antrian maksimum (m)),
 Vehs(All) (Jumlah kendaraan yang lewat saat simulasi (unit)),
 Pers(All) (Jumlah orang yang lewat saat simulasi (person)),
 VehDelay (Tundaan kendaraan (detik)),
 PersDelay (Tundaan orang (second),
 StopDelay (Tundaan hingga berhenti (detik)),
 Stops(All) (Jumlah kendaraan yang berhenti),
 EmissionsCO (Jumlah Carbon Dioksida yang terbuang (gram)),
 EmissionsNOx (Jumlah Nitrogen Oksida yang terbuang (gram)),
 EmissionsVOC (Jumlah volatile organic compounds yang
terbuang
 (gram)),
 FuelConsumption (Jumlah bahan bakar yang terbuang (US
Galoon)).

Anda mungkin juga menyukai