Anda di halaman 1dari 7

Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik
Universitas Udayana Perancangan Simpang Sebidang | 2014


Melsa Aristantya (1104105061) 11

BAB III
PERANCANGAN SIMPANG SEBIDANG

3.1. Data Perencanaan :

1. Kendaraan Rencana : Unit Truk/Bus
2. Kecepatan Rencana : 40 km/jam
3. Tahun Perencanaan; Tahun dasar data 2013 dan tahun ke- 1 dari saat jalan
dibuka (N1) : 4 tahun.
4. Pertumbuhan lalu lintas rata-rata (i): 5% per tahun
5. Persen LHR jam puncak (k): 8%
6. Faktor Jam Puncak (PHF): 0,95
7. Jalan lama (existing) dengan ketentuan :
a. Klasifikasi Jalan : Kolektor
b. Tipe Jalan lama : 2/2 UD
c. Lebar Jalan : 2 x 3.5 m
d. Lebar Bahu : 1 m
e. LHR : 7500 kendaraan/hari/2arah
f. Pembagian arus lalu lintas (directional split) : 50/50%
g. LT/RT : 10%
8. Persimpangan dengan ketentuan :
a. Persimpangan Tipe : B ( 3 kaki )
b. Sudut Persimpangan : 90
9. Jalan Baru dengan ketentuan sbb :
a. Klasifikasi Jalan : Arteri
b. Tipe Jalan Baru : 4/2 UD
c. Lebar Jalan : 4 x 4 m
d. Lebar Median : -
e. Lebar Bahu : 2x3 m
f. LHR : 10000 kend/hari/2arah
g. Pembagian arus lalu lintas (directional split) : 50/50%
h. LT/RT : 10%








Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Udayana Perancangan Simpang Sebidang | 2014


Melsa Aristantya (1104105061) 12

3.2. Penyelesaian
METODE PERAMALAN / FORCASTING
- Prediksi / forcasting dengan teknik exponential
Fn = Po (1+i)
n
..

(1)
Keterangan :
Po : LHR awal
i : Pertumbuhan rata-rata
n : Umur rencana
METODE ANALISIS VOLUME JAM PERENCANAAN (VJP)
VJP = k x LHR x PHF ..(2)
Keterangan :
K : Persen LHR jam puncak
PHF : Faktor jam puncak
LHR : Lalu lintas harian rata-rata
- Nilai k jalan perkotaan 8%-12%
- Nilai PHF adalah 0.95

3.2.1 Menghitung Lalu Lintas Harian Rata - Rata (LHR)
Peramalan lalu lintas menggunakan metode exponential sebagai berikut :
( )


Dimana :
- LHRT
n
: Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahun ke-n (kend /hari)
- LHRTo : Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahun Dasar (kend /hari)
- i : Angka Pertumbuhan Lalu Lintas (%)
- n : Umur prediksi (tahun)
Data:
- LHR tahun dasar : 2013
- Pertumbuhan lalu lintas (i) : 5%
- Tahun perencanaan N1 : 4 tahun
- Direncanakan LT/RT : 10%

Tabel 1. Hasil Perhitungan LHR dengan i = 5% / tahun
No Kaki Simpang
Arah Lalu
Lintas
% Belok LHR 2013
(kend/jam)
LT RT
a jalan lama ke Utara 10 10 7.5
b jalan baru ke Timur 10 10 10
c jalan baru ke Barat 10 10 10

Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Udayana Perancangan Simpang Sebidang | 2014


Melsa Aristantya (1104105061) 13

Catatan :
- LT : Left Turn
- RT : Right Turn
- LHR : Laju Harian Rata-Rata (kend/hari)
-
3.2.2 Menghitung Volume Jam Perencanaan (VJP)
Lalu lintas yang digunakan pada perancangan dan perencanaan adalah
Volume Jam Perencanaan (VJP) dengan rumus:



Dimana :
- VJP : Volume Jam Perencanaan (kend/jam)
- k : Persentase LHR pada jam puncak (%)
- LHRT
n
: Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahun ke-n (kend /hari)
- PHF : Peak Hour Factor (Faktor Jam Puncak)
Data:
- Ramalan LHR (LHRT
n
)
- Nilai k : 8%
- Peak Hour Factor (PHF) : 0.95
- Direncanakan LT/RT : 10%

Tabel 2. Hasil Perhitungan VJP dengan i = 5% dan PHF = 0,95
No Kaki Simpang
Arah Lalu
Lintas
% Belok VJP 2013
(kend/jam)
LT RT
a jalan lama ke Utara 10 10 632
b jalan baru ke Timur 10 10 421
c jalan baru ke Barat 10 10 421
Total Arus Masuk Persimpangan (Qtm) kend/jam 1474
Arus Jalan Mayor timur-barat(Qma) 842
Arus Jalan Minor utara (Qmi) 632

Catatan :
- LT : Left Turn ( % )
- RT : Right Turn ( % )
- Qtm : Total arus masuk persimpangan ( kend/jam )
- Qma : Jumlah Arus Jalan Mayor ( kend/jam )
- Qmi : Jumlah Arus Jalan Minor (kend/jam )


Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Udayana Perancangan Simpang Sebidang | 2014


Melsa Aristantya (1104105061) 14

3.2.3 Pemilihan Tipe Persimpangan
Pemilihan tipe persimpangan didasarkan pada pendekatan Manual Kapasitas
Jalan Indonesia (MKJI).

Tabel 3. Tipe Persimpangan Berdasarkan Pendekatan Simpang Prioritas

Catatan :
- 324M : Simpang 3 lengan dengan 2 lajur jalan minor dan 4 lajur jalan
utama
- Ukuran Kota : Jumlah penduduk pada kota rencana ( juta jiwa)
- Rasio Qma/Qmi : Rasio arus antara jalan utama dan jalan minor
- LT/RT : Persen Arus belok Kiri dan Belok Kanan (%)


Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Udayana Perancangan Simpang Sebidang | 2014


Melsa Aristantya (1104105061) 15

Tabel 4. Hasil Pemilihan Tipe Simpang Prioritas
Alternatif Tipe Simpang
Ambang batas lalu lintas Total
2013 2017 2027
A 322 < 1600 < 1600 < 1600
B 324 1600 1600 1600
C 324M 1750 1750 1750
D 344 - - -
E 344M 2150-2300 2150-2300 2150-2300
Total Arus Masuk Persimpangan (Qtm)
kend/jam 1474 2005 2946
Tipe Simpang Diterima Ditolak Ditolak

Maksud dari kata diterima dan ditolak pada tabel 4 adalah jika diterima
artinya jenis simpang tersebut bisa digunakan pada tahun rencana tersebut
dengan LHR yang telah ditentukan diawal. Sedangkan maksud dari ditolak
adalah jenis simpang tersebut sudah jenuh dan tidak cocok digunakan pada tahun
rencana tersebut, sehingga perlu ada perencanaan ulang sebelum tahun tersebut.
Digunakan tipe simpang 324M sebagai pilihan dalam menentukan tipe
simpang, Untuk total arus masuk simpang pada tahun 2013 sebesar 1474
kend/jam , pada tahun 2017 sebesar 2005 kend/jam tidak memenuhi persyaratan
yaitu 1750 (kend/jam). Pada tahun 2027 sebesar 2946 kend/jam juga tidak
memenuhi persyaratan yaitu 1750 (kend/jam) .
Karena arus yang masuk kedalam simpang prioritas yang direncanakan
tidak mencukupi, maka akan direncanakan simpang dengan Alat Pemberi Isyarat
Lalu Lintas ( APILL ) dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Tipe Simpang 3 Kaki Pada Sistem Pengendalian APILL












Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 )

Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Udayana Perancangan Simpang Sebidang | 2014


Melsa Aristantya (1104105061) 16

Tabel 6 . Hasil Pemilihan Tipe Simpang APILL
Berdasarkan ambang batas lalu lintas:
Alternatif Tipe Simpang
Ambang arus lalu lintas Total
2013 2017 2022
I 311 <1500 <1500 <1500
II 322 1500 1500 1500
V 333L 2550-3900 2550-3900 2550-3900
Total Arus Masuk Persimpangan (Qtm)
kend/jam 1474 2005 2946
Tipe Simpang Diterima Diterima Diterima

Dari hasil tabel diatas dapat didapat hasil bahwa tipe simpang dengan
pendekatan APILL dapat digunakan adalah tipe 333L. Tahun 2013, total
masuk arus simpang yaitu 1474 kend/jam. Tahun 2017, total masuk arus
simpang yaitu 2005 kend/jam. Serta tahun 2022, total masuk arus simpang
yaitu 2946 kend/jam. Digunakan tipe 333L karena dari rentang tahun 2013,
2017 serta 2022 telah memenuhi persyaratan yaitu berada di ambang arus lalu
lintas senilai 2550-3900 kend/jam.
Maka dapat diketahui, tipe simpang 333L APILL dapat dipergunakan
untuk perencanaan jalan.



















Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Udayana Perancangan Simpang Sebidang | 2014


Melsa Aristantya (1104105061) 17

BAB IV
PENUTUP

Dalam Perancangan Simpang Sebidang sesuai dengan surat tugas yang telah
diberikan, dapat diberi kesimpulan bahwa :
1. Simpang jalan memegang perana penting dalam suatu sistem jaringan,
segmen jalan dan dirancang dengan benar sesuai dengan standar
geometrik yang dan teknik lalu lintas lancer, nyaman dan aman.
2. Dengan pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI ), kita bisa
merencanakan berbagai titik simpang untuk mencari dan mengatasi solusi
dari berbagai masalah pada jalan raya.
3. Simpang sebidang adalah simpang dimana berbagai jalan atau ujung jalan
masuk simpang mengarahkan lalu lintas masuk ke jalan yang dapat
berlawanan dengan lalu lintas lainnya
4. Simpang sebidang ada 2 macam yaitu simpang bersinyal dan simpang tak
bersinyal.
5. Sesuai dengan ketentuan di surat tugas dan perhitungan, untuk simpang
tipe B dengan perencanaan 3 kaki simpang, tipe simpang yang dipilih
adalah pendekatan 333L APILL.




















1

Anda mungkin juga menyukai