Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN BAHASA INDONESIA

TUGAS MENGIDENTIFIKASI STRUKTUR DAN UNSUR INTRINSIK PADA NOVEL

NAMA : MIFTAKHUL JANNAH


KELAS : XII MIA 3
NO. ABSEN : 23

SMA NEGERI 1 MALANG


Jl. Tugu Utara No. 1 Malang Telp. 0341–366454, Fax. 0341- 329487
Website : http://www.sman1-malang.sch.id
Email : mitrekasatata@sman1-mlg.sch.id / tu_sman1malang@yahoo.com
Judul : First
Penulis : Azura
Penerbit : Bintang Belia
Perancang dan Ilustrasi Sampul : Nocturvis
Jumlah Halaman : 162
Pemeriksa Aksara : Veronika Neni & Intan
Penata Aksara : Gabriel
Disebarluaskan : Mizan Media Utama
Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Novel

A. Tema :
Kehidupan remaja

B. Penokohan :
1. Kayla Aldera, merupakan tokoh utama dari cerita yang ada di dalam novel ini. Kay diceritakan
sebagai anak dari orang tua yang kaya raya yang selama hidupnya ia hanya bersekolah dengan model
Home Schooling. Namun ketika Kay beranjak masuk SMA, orang tuanya mencoba menyekolahkan
anaknya tersebut ke sekolah biasa. Selama ia berada di sekolah, Kay merasa sangat tidak nyaman. Ia
belum terbiasa bergaul dengan orang lain, selain itu sifat Kay yang cuek membuat orang lain tidak
menyukai dirinya. Dia sering terlibat permasalahan dengan temannya selama ia bersekolah.
2. Devan, teman Kay yang sangat peduli dengannya. Dia adalah teman satu-satunya Kay yang Kay
anggap dapat mengerti keadaannya. Devan sangat memperhatikan betul keadaan Kayla.
3. Adrian, teman Kay yang sangat dikagumi oleh kaum wanita di sekolahnya. Adrian yang terkenal
karena orang tuanya yang kaya itu sedikit tidak senang dengan keberadaan Kay yang seekskul
dengannya di sekolah. Adrian suka menyuruh-nyuruh Kay dan pada akhirnya membuat Kay juga tidak
suka dengan Adrian. Namun Adrian memiliki kepribadian tersendiri sehingga membuat Kay
merasakan sesuatu yang tidak biasa ia rasakan.
4. Mama Kay. Orang tua Kay yang paling menjaga dan mengatur kehidupan anaknya. Mama Kay
selalu marah apabila anaknya terlibat suatu permasalahan dengan orang lain. Ia juga sangat menjaga
sekali image dirinya di hadapan orang lain. Hanya orang-orang terdekatlah yang boleh tau sifat
sebenarnya dari mama Kay ini.
5. Geng Bando Kuning, beranggotakan 3 remaja-remaja putri yang sangat populer di sekolah. Mereka
jadi terkenal karena sifat mereka yang sama yakni sangat memperhatikan penampilan, suka berbelanja,
dan mereka mempunyai anggapan bahwa merekalah yang berkuasa di sekolah itu. Kay sangat
menderita karena geng ini berada sekelas dengannya.
6. Ganang, teman Kay yang juga baik meskipun baiknya hanya kadang-kadang menurut Kay. Dia
yang menolong Kay saat terjadi konflik dengan Adrian. Gaya bicaranya yang singkat membuat dia
terkesan cuek di mata Kayla.
7. Kakak kelas Kay ( Panitia Mos ), kakak kelas ini selalu membuat Kay merasa ketakutan. Kay selalu
mendapatkan hukuman dari mereka. Hal itu yang membuat Kay tidak senang dengan bahkan benci
terhadap mereka.
C. Alur :
Maju-mundur atau campuran. Hal ini dapat diketahui pada isi novel yang tiap babnya menceritakan
hal yang berbeda, meskipun ada yang berurutan namun letak urutannya saja yang berbeda. Dan ada
pula bagian yang belum diceritakan namun pada bab selanjutnya baru diceritakan (flashback).
D. Sudut Pandang :
Orang ketiga, karena pada novel ini penulis menceritakan kisah kehidupan orang lain yaitu Kayla.

E. Latar :
1. SMA (sekolah Kay). Di tempat ini banyak sekali terjadi kisah perjalanan hidup Kayla yang
mencoba belajar untuk hidup berdampingan dengan orang lain, bergaul, dan mempunyai teman.
2. Rumah Kay. Tempat Kay untuk dimarahi mamanya ketika Kay telat pulang sekolah dan membuat
mamanya menunggu lama.
3. Perpustakaan, Kantin, Kamar Mandi. Tempat Kay bersembunyi dari Devan.
4. Kebun Sekolah. Tempat ekskul Kay.
5. Tangga Sekolah. Tempat Kay dipermalukan karena tertangkap sedang berdua bersama Devan.

F. Amanat :
Manusia adalah makhluk sosial, maka dari itu dalam hidup kita pasti dibutuhkan dan membutuhkan
orang lain. Di masa remaja kitalah sebagai waktu yang tepat untuk kita mengerti dan belajar
bagaimana kita memposisikan diri dengan orang lain. Agar hidup kita dapat berguna dan bermanfaat
untuk yang lainnya.
Struktur Teks Cerita pada Novel

1. Abstrak
Kay mengendap-endap menjauhi kelas orientasinya. Kenangan akan hukuman yang harus ia
jalani kemarin masih terekam jelas di memori otaknya sejelas fakta bahwa ia adalah makhluk berspesies
Homo sapiens. Hingga hari ketiga Kay juga belum memutuskan untuk berteman dengan siapa. Meskipun
dalam keadaan asing, Kay kecil merasa konyol jika harus menangis. Ia mencoba melihat keadaan di
sekelilingnya. Ada beberapa yang sudah akrab dan beberapa yang lain tampak sangat akrab. Benar-benar
dunia yang aneh, tetapi nyata. Inilah dunia Kay. Dunia yang berbeda dengan kebanyakan milik orang lain.
Seperti yang dialami Kay saat ini. Tiba-tiba ia menceburkan diri lagi ke dunia yang berbeda.

2. Orientasi
Jam kosong seperti ini memang surga bagi para pelajar. Apalagi, beberapa hari kebelakang ini
jam pembelajaran tidak diefektifkan. Entah kemana para guru yang seharusnya memberi kelas Kay materi
pelajaran. Akibatnya, murid di kelas bebas beraksi. Mulai dari bermain kartu, bercerita bersama, bahkan
menyetel lagu dengan keras. Kay menahan diri untuk tidak menutup telinga karena jengkel dengan anak
yang menyetel lagu dengan keras di depannya tanpa menggunakan headset. Kay langsung merogoh-rogoh
tasnya mencari barang yang selalu tidak lupa ia bawa. Kay memberikan headset miliknya kepada anak
laki-laki yang menyetel lagu itu. Dari situlah Kay menngenal Devan. Beberapa hari berlangsung Devan
sering mengajak Kay untuk berkeliling sekolah dan menghabiskan waktu luangnya bersama.
Suatu hari Devan yang kini menjadi ketua kelas meminta Kay untuk mengisi lembaran formulir
ekskul yang akan diikutinya selama ia bersekolah. Kay yang terburu-buru ingin pulang karena takut akan
dimarahi mamanya akhirnya menyuruh Devan saja yang mengisi lembaran tersebut. Tak lupa Kay
berpesan agar Devan tidak menulis ekskul yang berhubungan dengan olahraga. Devan sempat bingung,
namun akhirnya ia memutuskan untuk mengisi ekskul berkebun. Esok harinya, Kay terkejut dengan
ekskul yang sudah dituliskan oleh Devan. Apa boleh buat, dia harus mengikuti ekskul tersebut selama 2
tahun meskipun dengan berat hati.
Melalui ekskul tersebut, Kay juga mulai bergaul dengan temannya yang lain, salah satunya
Adrian. Laki – laki tampan itu yang membuat ekskul berkebun saat ini sangat diminati oleh kaum hawa di
sekolahnya. Maklum saja, Adrian merupakan anak dari keluarga kaya yang sangat terkenal akan
kebaikannya mau membantu sekolah Kay menjadi maju seperti saat ini. Berbeda dengan Kay yang sama
sekali tidak menyukai keberadaan Adrian di grup ekskulnya ini karena Kay selalu disuruh – suruh oleh
Adrian.
3. Komplikasi
Di sisi lain, Geng Bando Kuning yang mengetahui kedekatan antara Devan dengan Kay ini
merasa iri dan tidak suka. Mereka bahkan memberi peringatan kepada Kay untuk tidak lagi berdekatan
dengan Devan. Kay yang takut akan terkena masalah akhirnya menyetujui keinginan geng tersebut.
Perlahan – lahan dia menghidar dari Devan. Mulai dari bersembunyi di perpustakaan, di kamar mandi
maupun di kantin. Devan yang merasa aneh dengan tingkah laku Kay dan berusaha untuk mencari Kay
sampai pada akhirnya ia bertemu Kay yang sedang berjalan di sebuah tangga sekolah. Pada saat itulah ia
meminta penjelasan dari Kay mengapa ia berbuat seperti ini. Kay yang tidak ingin menceritakan keadaan
sebenarnya membuat Devan kesal dan memegang tangan Kay dengan erat.
Ketika Kay berusaha untuk melepaskan tangannya dari cengkraman Devan, namun Adrian sudah
memergoki mereka. Adrian mengira bahwa mereka berpacaran. Namun Kay berteriak bahwa ia tidak
berpacaran dengan Devan. Entah mengapa rasanya Kay sangat malu pada saat itu. Rasanya ia ingin
menangis namun ia juga bingung mengapa Adrian begitu tega menuduh dirinya dengan Devan. Sejak
kejadian itu, Devan kini bergantian menjauhi Kay. Kini Kay jadi sendirian, ia yang biasanya ditemani
oleh Devan kini merasakan kesepian. Belum lagi jika ada informasi tentang sesuatu, Devanlah yang
biasanya memberi tahu Kay sehingga Kay tidak menjadi kudet.

4. Evaluasi
Kay benar – benar merasa bersalah atas apa yang sudah ia perbuat. Perbuatannya membuat ia
menjadi tidak punya teman dan bahkan dijauhi oleh temannya. Kay sadar bahwa ia tak sepantasnya
menuruti keinginan Geng Bando Kuning yang tak logis itu. Kay menyesal sudah menjauhi teman yang
selama ini sudah baik, peduli, bahkan sayang terhadap dirinya. Karena hal inilah yang ia tidak pernah
rasakan selama mengikuti home schooling. Maka dari itu ia segera menemui Devan dan meminta maaf
atas perbuatannya.

5. Resolusi
Devan memang benar – benar teman yang baik. Ia menerima permintaan maaf dari Kay. Kay
mengatakan hal yang sebenarnya bahwa ia menjauhi Devan karena permintaan dari Geng Bando Kuning
yang tidak suka melihat mereka berteman seperti perangko dan suratnya. Ia juga mengakui bahwa ia takut
akan ancaman dari geng itu. Devan seketika tertawa, ia mengejek Kay yang penakut itu. Devan juga
mengatakan bahwa seharusnya ia tidak perlu melakukan itu. Berteman dengan siapa saja itu merupakan
hak seseorang. Perkataan Devan yang cukup bijak itu membuat kepercayaan diri Kay tumbuh kembali
6. Koda
Sejak saat itu Kay menjadi lebih akrab dengan teman sekelasnya dan teman di ekskul yang
diikutinya. Kay berusaha untuk menempatkan dirinya sebaik mungkin dimana pun ia berada. Kini dia
dengan Adrian juga bisa menjadi teman baik. Kay benar – benar belajar bagaimana agar dirinya dapat
diterima dan bermanfaat bagi teman – temannya.

Anda mungkin juga menyukai